• Tidak ada hasil yang ditemukan

S BIO 1200351 Chapter 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S BIO 1200351 Chapter 3"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Pada penelitian deskriptif ini, peneliti berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan suatu obyek sesuai dengan yang diamati dan tidak memberikan perlakuan khusus terhadap obyek tersebut (Nazir, 1988). Penelitian ini mendeskripsikan tentang hasil analisis secara visual mengenai perilaku harian kadal pohon (Lygosoma sanctum) berdasarkan data yang telah diperoleh. Deskripsi atau gambaran yang akan dibuat yaitu perilaku harian kadal pohon

(Lygosoma sanctum) di kawasan Cagar Alam Pantai Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Perilaku harian yang diamati meliputi perilaku makan, istirahat, berjemur, dan perilaku menghindar dari mangsa yang dilakukan oleh kadal pohon tersebut.

Daerah yang menjadi wilayah penelitian adalah hutan Cagar Alam Pantai Pangandaran dengan menggunakan satu spot pengamatan kadal dan eksplorasi di sekitar pohon Cynometra ramiflora (Namnam atau Kopi Anjing). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan metode Focal Animal Sampling. Pengamatan dan pengambilan sampel dilakukan di dalam Focal Animal Sampling tersebut (Fachrul, 2012).

Pada penelitian perilaku kadal pohon ini dilakukan di hutan Cagar Alam Pantai Pangandaran yang berlokasi di satu spot pohon yang terdapat di dekat jalur wisata, berjarak sekitar ± tiga meter dari pohon Nam-nam (Cynometra ramiflora) tersebut yang diamati. Proses pengamatan dibantu dengan menggunakan kamera digital Nikon D7200 24.2 MP, Lensa: Tamron AF70-300mm F/4-5.6. Penentuan plot pengambilan sampel secara purposive sampling, yaitu penentuan plot berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan yang dikehendaki (Barnett, 1981).

(2)

kadal pohon tersebut sangat sensitif dengan pergerakan beberapa hal yang dianggap menjadi gangguannya, maka dari itu peneliti menambahkan dua kali lipat jarak yaitu satu m sampai satu setengah meter menjadi tiga meter jarak yang diambil ketika pengamatan agar kadal pohon tidak merasa terancam, terganggu, ataupun terintimidasi oleh hal-hal yang dianggap bisa merubah sensitivitas kadal pohon tersebut (Indriyanto, 2008).

Metode yang digunakan untuk mengamati perilaku harian kadal pohon adalah metode pengamatan secara langsung atau (Focal Animal Sampling). Satu individu diamati secara intensif dan mencatat seluruh aktivitas yang berkaitan dengan proses perilaku harian yang diperlihatkan oleh individu tersebut dimulai dari pukul 06.00 WIB-17.00 WIB. Pengamatan dilakukan selama tujuh hari dimulai pada saat akhir musim penghujan (Departemen Kehutanan dan Perkebunan, 2000).

Untuk keperluan identifikasi perilaku kadal pohon tersebut direkam menggunakan handycam serta diabadikan menggunakan kamera digital. Deskripsi pengamatan perilaku harian kadal pohon diberikan keterangan secara mendetils (Tabel 3.1). Faktor abiotik yaitu klimatik diukur pada tiga waktu yang berbeda yaitu pada pagi hari, siang hari, dan sore hari. Faktor klimatik yang diukur adalah suhu udara, kelembaban udara, dan intensitas cahaya. (Tabel 3.2). Data tersebut merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan.

(3)

Tabel 3.1. Format Lembar Pengamatan Perilaku Kadal Pohon

No. Pukul

Aktivitas

Keterangan

Makan Menghindari

Mangsa Berjemur Istirahat

1 2 3 4

Tabel 3.2. Format Lembar Pengamatan Faktor Klimatik Cagar Alam Hari

B.Partisipan & Tempat Penelitian

Populasi yang dijadikan obyek penelitian adalah satu species kadal pohon (Lygosoma sanctum) yang berada di kawasan Cagar Alam Pantai Pangandaran, sedangkan sampel yang diamati adalah perilaku harian dari kadal pohon yang tercuplik baik itu jantan maupun betina yang ditemukan dan diamati secara visual yang berada di satu spot serta eksplorasi tempat yang telah di tentukan (Michael, 1984).

Penelitian ini dilakukan di Cagar Alam Pantai Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dengan titik koordinat (S7042’21.4 E108039’41.1) di satu spot dan eksplorasi pohon yang terdapat

(4)

pada bulan Maret 2016. Tahap penelitian dilakukan pada minggu kedua bulan Mei 2016.

C.Alat dan Bahan Penelitian

Beberapa alat yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.4. Penelitian ini tidak menggunakan bahan, karena tujuannya hanya untuk pengamatan secara visual.

Tabel 3.3.Daftar Alat yang Digunakan dalam Penelitian

No. Alat Jumlah Spesifikasi Fungsi

10 Termohigrometer 1 buah Termohygrometer: Kenko

Untuk mengukur

suhu dan

(5)

D.Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan tahapan pra penelitian dan penelitian 1. Pra Penelitian

a. Pengamatan rona lingkungan (orientasi medan) yang akan dijadikan lokasi penelitian.

b. Wawancara dengan staff Cagar Alam untuk mengetahui lebih lanjut lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian.

c. Penentuan lokasi pengamatan. 2. Penelitian

a. Pembuatan luas lokasi pengamatan di hutan Cagar Alam Pantai Pangandaran, di mulai dengan jarak 100 meter dari Kantor Cagar Alam dan 1 meter dari jalur Wisata Alam.

b. Pembuatan Focal Animal Sampling di lokasi penelitian dengan jarak 3 meter dari pohon yang didiami oleh kadal pohon.

(6)

d. Pengukuran faktor klimatik seperti suhu udara, intensitas cahaya, dan kelembaban udara juga diukur dalam Focal Animal Sampling pada satu spot tersebut sebanyak 3 kali maupun pada saat eksplorasi tempat berbeda. e. Dilakukan identifikasi perilaku reptil. Identifikasi ini dilakukan berdasarkan

sumber dari Buku Panduan Reptil dan sumber literatur dari berbagai jurnal nasional serta internasional.

f. Dilakukan analisis data.

E.Pengolahan Data

Pengamatan dan perekaman perilaku kadal pohon yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diidentifikasi. Identifikasi perilaku kadal pohon ini berdasarkan sumber dari data yang diamati selama 12 jam, buku identifikasi reptil, dan internet. Data yang diperoleh akan dilakukan analisis aktivitasnya. Analisis aktivitas dilakukan beberapa poin, yakni menentukan kriteria pohon yang didiami oleh kadal pohon tersebut, lalu cara melakukan perkawinannya serta cara memangsa makanannya. Hasil analisis aktivitas kadal pohon akan menampilkan data dari setiap species pohon yang didiami oleh kadal pohon tersebut (Tabel 3.4).

Tabel 3.4. Format Lembar Hasil Analisis Perilaku Kadal pohon Hari

ke- Pukul Deskripsi Aktivitas

1

2

(7)

F. Alur Penelitian

Pengukuran faktor klimatik (suhu udara, kelembaban udara, dan

intensitas cahaya) Pra Penelitian

Penelitian

Identifikasi Perilaku kadal pohon

Analisis data Penentuan lokasi

pengambilan sampel

Pengamatan rona lingkungan (orientasi

medan)

Pengamatan satu spot Focal Animal Sampling dan eksplorasi

Pengamatan visual aktivitas kadal pohon dan perekaman menggunakan handycam

di dalam 1 spot

(8)

Gambar

Gambar 3.1. Rancangan Focal Animal Sampling Penelitian
Tabel 3.1. Format Lembar Pengamatan Perilaku Kadal Pohon
gambar lebih stabil
Tabel 3.4. Format Lembar Hasil Analisis Perilaku Kadal pohon

Referensi

Dokumen terkait

Arah pengembangan potensi kawasan Pantai Alam Indah akan dijadikan obyek wisata yang lebih baik dan akan diarahkan menjadi obyek wisata menyediakan resort atau cottage

Namun dengan bentuk pantai Pangandaran yang unik dan adanya cagar alam Penanjung di daerah ini membuat Pantai Timur aman dari gempuran abrasi akibat tsunami, bahkan di beberapa

terdapat di cagar alam ini adalah hutan yang masih asri dengan ekosistem yang1. unik dan pemandangan alam yang

Namun dengan bentuk pantai Pangandaran yang unik dan adanya cagar alam Penanjung di daerah ini membuat Pantai Timur aman dari gempuran abrasi akibat tsunami, bahkan di beberapa

tingkat pohon di Kawasan Hutan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten 50 Kota.

Partisipasi Masyarakat Dalam Konservasi Cagar Alam Pulau Dua Di Kelurahan Sawah Luhur. P =

Populasi dalam penelitian ini yaitu tanaman kapulaga dengan sampel.. penelitian yaitu bagian biji

Zona bawah / hutan musim bawah dengan ketinggian tempat 0 – 1.000 m dpl, seperti di Jawa yang sebagian besar telah dijadikan kawasan cagar alam / kawasan konservasi dengan jenis