• Tidak ada hasil yang ditemukan

T B.IND 1302627 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T B.IND 1302627 Chapter3"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini, penulis akan menuliskan lokasi penelitian, subjek penelitian,

dan metode serta instrumen penelitian yang digunakan. Bab ini terdiri atas

beberapa bagian, yaitu: (1) lokasi penelitian; (2) subjek penelitian; (3) waktu

penelitian; (4) desain penelitian; (5) metode penelitian (6) teknik pengumpulan

data; (7) prosedur penelitian; dan (8) instrumen penelitian.

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Balai Bahasa UPI yang berlokasi di Jalan

Dr. Setiabudhi 229 Bandung. Berikut ini adalah visi dan misi dari Balai Bahasa

UPI.

Visi

Pusat Bahasa UPI bertujuan untuk menjadi pusat keunggulan untuk studi

bahasa dan layanan baik nasional maupun internasional.

Misi

1. Untuk memberikan pelatihan bahasa nasional dan asing.

(2)

3. Untuk menyebarkan informasi dan publikasi pada studi bahasa dan pengajaran

bahasa.

4. Untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran terus menerus.

5. Untuk memperluas jaringan dengan lembaga lain baik di tingkat nasional dan

internasional.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua pembelajar. Kedua pembelajar

tersebut berada dalam satu tingkatan yang sama yaitu tingkat A-2. Berikut ini

adalah deskripsi data awal subjek penelitian.

TABEL 3.1

Data Subjek Penelitian

Perincian Data Subjek ke-1 Subjek ke-2

1. Nama/Inisial AK SD

2. Jenis kelamin Laki-laki Laki-laki

3. Usia 23 tahun 20 tahun

4. Asal negara Uzbekistan Uzbekistan

5. Bahasa pertama Uzbekistan Uzbekistan

6. Pengalaman belajar

bahasa Indonesia

Belajar bahasa Indonesia

selama 8 bulan di

Indonesia

Belajar bahasa Indonesia

selama 8 bulan di

(3)

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015.

Penelitian ini dilaksanakan pada saat tutor atau setelah jam pembelajaran di kelas

selesai. Pada kurun waktu tersebut, peneliti melakukan kegiatan prapenelitian,

mendesain rancangan pembelajaran, menyiapkan instrumen yang layak dan valid,

menyiapkan instrumen penelitian, dan melakukan penelitian. Berikut ini adalah

tabel jadwal pelaksanaan penelitian.

TABEL 3.2

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Kondisi Sesi Waktu Materi

Baseline (1) 1 4 Maret 2015 Pengambilan data awal melalui

wawancara atau tanya jawab

tentang data diri subjek penelitian.

2 11 Maret 2015 Percakapan dan kata-kata yang

biasa digunakan dalam kehidupan

sehari-hari.

3 18 Maret 2015 Percakapan di kantor polisi.

Intervensi 1 1 April 2015 Denda untuk orang yang

membuang sampah sembarangan.

2 2 April 2015 Pasar Tradisional vs Pasar Modern

3 8 April 2015 Olahraga vs Bersantai pada hari

(4)

4 9 April 2015 Jamu vs Obat Kimia

5 15 April 2015 Bayar sendiri-sendiri vs Laki-laki

yang bayar ketika makan di

restoran

6 16 April 2015 Banjir

7 22 April 2015 Angkot vs Kendaraan pribadi

8 23 April 2015 HP vs Bicara Langung

Baseline (2) 1 11 Mei 2015 Ujian berbicara

2 11 Mei 2015 Ujian berbicara

3 12 Mei 2015 Presentasi

D. Desain Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah peneliti paparkan sebelumnya,

diperlukan desain penelitian untuk menjawab rumusan masalah sekaligus untuk

mencapai tujuan penelitian ini. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah

desain A-B-A. Desain ini digunakan untuk membandingkan dua kondisi baseline,

kondisi sebelum diberikan intervensi dan kondisi sesudah diberikan intervensi.

Diharapkan dengan pemilihan desain A-B-A ini dapat diperoleh hasil

penelitian yang lebih akurat dan signifikansinya terlihat antara sebelum dan

sesudah penelitian. Desain A-B-A memiliki tiga bagian tahapan. Susanto, dkk.

(5)

Gambar 3.1

Desain Penelitian A-B-A

_ Baseline (A1) Intervensi (B) Baseline (A2)

_

_

_

_

_

_

_

I I I I I I I I I I I I I I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Keterangan:

A1 = Baseline 1 adalah kondisi kemampuan berbicara pada pembelajar BIPA

tingkat A-2 yang berkebangsaan Uzbekistan sebelum diberikan intervensi.

B = Intervensi adalah kondisi proses intervensi diberikan kepada pembelajar

BIPA tingkat A-2 yang berkebangsaan Uzbekistan. Intervensi tersebut

berbentuk penerapan strategi debat aktif dengan media komik tanpa teks

dalam pembelajaran berbicara.

A2 = Baseline 2 adalah kondisi kemampuan berbicara pembelajar BIPA tingkat

A-2 yang berkebangsaan Uzbekistan setelah dilakukan proses intervensi.

Berkaitan dengan desain penelitian di atas, Sunanto, dkk. (2006: 45)

(6)

melakukan penelitian dengan desain A-B-A, peneliti perlu memperhatikan hal-hal

berikut ini.

1. Mendefinisikan perilaku sasaran (target behavior) dalam perilaku yang dapat

diamati dan diukur secara akurat;

2. mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline (A1) secara kontinu

sekurang-kurangnya 3 atau 5 atau sampai kecenderungan arah dan tingkat

data menjadi stabil;

3. memberikan intervensi setelah kecenderungan data pada kondisi baseline

stabil;

4. mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi intervensi (B) dengan

periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil;

5. setelah kecenderungan arah dan tingkat data pada kondisi intervensi (B) stabil

mengulang kondisi baseline (A2).

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

eksperimen, sedangkan untuk proses pengambilan data digunakan penelitian

subjek tunggal (Single Subject Eksperiment). Sunanto (2005: 56) menjelaskan

bahwa penelitian subjek tunggal memfokuskan pada data individu sebagai sampel

penelitian.

Penelitian subjek tunggal (single subject research) merupakan metode yang

digunakan saat subjek penelitian tidak memungkin untuk dibuat sebuah penelitian

kelompok. Adapun Langkah-langkah dalam penelitian subjek tunggal yaitu

(7)

1. Memilih satu orang subjek atau beberapa subjek yang mempunyai

karakteristik yang serupa.

2. Mengamati atau melakukan pengukuran untuk mendapatkan data awal.

3. Membuat desain pemberian perlakuan.

4. Memberikan perlakuan, pengamatan, dan perhitungan.

5. Membuat penafsiran berdasarkan bentuk grafik pada setiap perlakuan.

6. Mendeskripsikan perubahan grafik yang tampak pada setiap perlakuan.

7. Analisis perubahan grafik yang tampak pada setiap perlakuan.

8. Melakukan pembahasan dan diskusi tentang berbagai data dan perubahan

grafik.

9. Membuat kesimpulan.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Dalam proses penelitian kasus tunggal di bidang modifikasi perilaku ada

empat kegiatan utama yang perlu dilakukan, yaitu mengidentifikasi masalah dan

mengidentifikasi dalam bentuk prilaku yang akan diubah, teramati dan terukur;

menentukan tingkat perilaku yang akan diubah sebelum memberikan interferensi;

memberikan interferensi; dan menindaklanjuti (follow up) untuk mengevaluasi

apakah perubahan perilaku yang terjadi menetap atau bersifat sementara (Sunanto

et al, 2006: 11).

Berdasarkan pernyataan di atas dan penjelasan langkah-langkah penelitian

subjek tunggal yang telah peneliti paparkan sebelumnya, langkah-langkah dalam

(8)

1. Menentukan beberapa jumlah pembelajar BIPA yang akan diteliti dengan

tingkat yang sama.

2. Mengamati dan mengukur tingkat kemampuan berbicara pembelajar BIPA

untuk mendapatkan data awal.

3. Membuat rancangan perlakuan berupa media komik tanpa teks.

4. Pemberian perlakuan, pengamatan, dan perhitungan.

5. Membuat penafsiran berdasarkan bentuk grafik pada setiap perlakuan.

6. Melakukan pembahasan dan diskusi tentang berbagai data dan perubahan

grafik yang menunjukan peningkatan keterampilan berbicara pembelajar

BIPA.

7. Membuat kesimpulan.

G. Prosedur Penelitian

Secara garis besar prosedur penelitian ini mencakup lima tahapan.

Tahapan-tahapan tersebut adalah: 1) tahap prapenelitian, 2) tahap mendesain rancangan

strategi debat aktif, 3) tahap mendesain rancangan media komik tanpa teks, 4)

tahap validasi instrumen, 5) tahap perbaikan, dan 6) tahap penelitian.

(9)

Gambar 3.2

Prosedur Penelitian Strategi Debat Aktif dengan Komik Tanpa Teks dalam

Pembelajaran Berbcara Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Tingkat A-2

Berkebangsaan Uzbekistan

1. Tahap prapenelitian a. Kajin Pustaka b. Studi Lapangan

2. Tahap Mendesain Program

Pembelajaran Berbicara Menggunakan Strategi Debat Aktif

a. Tujuan b. Bahan

c. Langkah-langkah pembelajaran berbicara menggunakan strategi debat aktif

3. Tahap Mendesain Media Komik Tanpa Teks

a. Menetapkan tema komik tanpa teks yang sesuai

b. Menentukan gambar komik tanpa teks yang sesuai

a. Pengukuran Baseline (A1) b. Pengukuran Intervensi (B) c. Pengukuran Baseline (A2)

(10)

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tes Keterampilan Berbicara

Tes ini berbentuk soal berbicara.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Evaluasi

Materi Indikator

Menyatakan pendapat 1) Menyatakan pendapat tentang suatu permasalahan.

2) Menyatakan pendapat setuju atau tidak setuju

terhadap permasalahan dan terhadap pendapat orang

lain tentang permasalahan yang dibahas.

Berikut ini adalah bentuk lembar tes pembelajaran berbicara yang digunakan

dalam penelitian ini.

LEMBAR EVALUASI

Tes Berbicara BIPA Tingkat A-2

Alokasi waktu: 15 menit

Tema: Pasar Tradisional vs Pasar Modern

Penguji: Sekarang kita akan berbicara tentang Pasar Tradisional dan Pasar

(11)

kosakatanya.

Sekarang Anda sudah melihat komik dan daftar kosakatanya. Kira-kira komik itu

bercerita tentang apa?

Siswa 1: ...(dua menit)

Siswa 2: ...(dua menit)

Penguji: Sekarang kita akan bebicara tentang Pasar Tradisional vs Pasar Modern.

Salah satu dari Anda akan setuju dengan Pasar Tradisonal dan satu orang yang

lain tidak setuju dengan Pasar Tradisional tetapi setuju dengan Pasar Modern.

Siapa yang setuju dengan Pasar Tradisional? Siapa yang tidak setuju dengan Pasar

Tradisional?

Siswa 1: ...

Siswa 2: ...

Penguji: Baiklah. Sekarang kita akan mulai berbicara tentang ini. Siapa yang mau

berbicara pertama?

Siswa 1: ...

Siswa 2: ...

Penguji: Kenapa Anda setuju dengan Pasar Modern?

Siswa 1: ...

Penguji: Apakah Anda (siswa 2) setuju dengan pendapat siswa 1?

Siswa 2: ...

Debat antara dua siswa dimulai

Siswa 1: ...

(12)

(Penguji mengawasi jalannya pembelajaran berbicara)

Penguji: Baiklah. Menurut Anda solusinya harus seperti apa?

Siswa 1: ...

Siswa 2: ...

(13)

KRITERIA PENILAIAN KETERAMPILAN BERBICARA

Nama subjek :

Tanggal tes :

No Kriteria yang diukur Skor Patokan

1) Kemampuan Menyampaikan

Pendapat

4

8

12

16

20

24

Tidak dapat menyampaikan pendapat

Dapat menyampaikan pendapat, tetapi tidak sesuai dengan topik yang

dibicarakan.

Dapat menyampaikan pendapat, tetapi kurang sesuai dengan topik

yang dibicarakan.

Dapat menyampaikan pendapat yang cukup sesuai dengan topik yang

dibicarakan.

Dapat menyampaikan pendapat yang sesuai dengan topik yang

dibicarakan

Dapat menyampaikan pendapat yang sangat sesuai dengan topik yang

(14)

Pendapat 8

12

16

20

24

Dapat menanggapi pendapat, tetapi tidak sesuai dengan topik yang

dibicarakan.

Dapat menanggapi pendapat, tetapi kurang sesuai dengan topik yang

dibicarakan.

Dapat menanggapi pendapat yang cukup sesuai dengan topik yang

dibicarakan.

Dapat menanggapi pendapat yang sesuai dengan topik yang

dibicarakan

Dapat menanggapi pendapat yang sangat sesuai dengan topik yang

dibicarakan.

Tidak mencukupi, bahkan untuk berbicara yang paling sederhana.

Terbatas pada urusan pribadi untuk sekadar jalan.

Pilihan kata sering tidak tepat, keterbatasan kosakata yang tidak

memungkinkan berbicara tentang hal-hal yang biasa dijumpai.

Penguasaan kosakata khusus yang cukup diperlukan untuk berbicara

tentang hal-hal khusus, kosakata umum yang cukup untuk berbicara

tentang hal-hal umum dengan sedikit berputar-putar.

(15)

24

yang dijumpai sehari-hari.

Penguasaan kosakata yang luas dan beragam seperti layaknya penutur

asli yang berpendidikan.

4) Kelancaran Berbicara 0

2

4

6

8

10

Berbicara tersendat-sendat dan tidak menentu, sehingga praktis tidak

ada komunikasi.

Berbicara amat lambat dan tersendat, kecuali kalimat-kalimat pendek

dan baku.

Berbicara dengan ragu-ragu dan kadang-kadang tersendat, kalimat

sering tidak terselesaikan.

Kadang-kadang tersendat, dengan kalimat yang sering diulang dan

dibetulkan, dan mencari-cari kata.

Berbicara dengan lancar, dengan logat dan kecepatan yang jelas asing.

Berbicara dengan lancar tentang berbagai hal seperti layaknya penutur

asli.

5) Tata Bahasa 0

2

4

Hampir seluruhnya salah, kecuali ungkapan baku.

Kesalahan terus-menerus karena penguasaan tata bahasa yang amat

terbatas, sehingga mengganggu komunikasi.

(16)

6

8

10

pengertian.

Beberapa kesalahan karena kurang penguasaan beberapa pola tata

bahasa, tanpa menimbulkan salah pengertian.

Sedikit kesalahan

Tidak lebih dari dua kesalahan selama interview.

6) Logat bicara 0

Ucapan umumnya tidak dimengerti.

Banyak kesalahan yang mencolok, ucapan sulit dimengerti, harus banyak mengulang.

Gaya bicara dan ucapan yang asing, banyak kesalahan lafal, pemilihan kata, dan tata bahasa, sering menimbulkan salah pengertian.

Gaya bicara dan ucapan yang masih terdengar asing, dengan beberapa kesalahan lafal, tetapi masih dapat dimengerti.

Tidak ada kesalahan ucapan yang mencolok, tetapi gaya bicara tetap saja belum seperti penutur asli.

Gaya bicara dan ucapan seperti penutur asli, tanpa menampakkan gaya asing.

Jumlah Skor

(17)

Tabel 3.5

Penilaian Keterampilan Berbicara

Deskripsi Kefasihan Skor

Kemampuan Menyampaikan Pendapat

Kemampuan Menanggapi Pendapat

Penggunaan Kosakata

Kelancaran

Penggunaan Tata Bahasa

Logat bicara

Jumlah skor

Keterangan: skor=nilai. Nilai maksimal 100

(18)

2. Angket

Angket dalam penelitian ini diisi oleh pembelajar BIPA sebagai responden

eksperimen. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pendapat pembelajar mengenai

komik tanpa teks dan kesan pembelajar setelah belajar menggunakan komik tanpa

teks. Berikut ini adalah kisi-kisi angket.

Aspek yang diukur Nomor soal

Kemenarikan gambar dalam komik 1

Kemenarikan tema komik 3

Kejelasan alur cerita dalam komik 5

Kejelasan gambar dalam komik 4

Kemenarikan alur cerita dalam komik 6

Pendapat pembelajar tentang komik 7,8,9,10.11

Pendapat pembelajar tentang

pembelajaran

12

Berikut ini adalah angket yang harus diisi oleh pembelajar.

Nama :...

1) Apakah Anda suka komik?

a. Ya

b. Tidak

2) Apakah Anda pernah belajar berbicara menggunakan komik?

a. Ya

(19)

3) Apakah tema pada komik tanpa teks tersebut menarik?

a. Ya

b. Tidak

4) Apakah gambar dalam komik tanpa teks itu menarik?

a. Ya

b. Tidak

5) Apakah alur cerita dalam komik tanpa teks tersebut jelas?

a. Ya

b. Tidak

6) Apakah alur cerita dalam komik tersebut menarik?

a. Ya

b. Tidak

7) Apakah Anda suka belajar bericara menggunakan komik tanpa teks?

a. Ya

b. Tidak

8) Setelah berlatih berbicara menggunakan komik tanpa teks, Anda merasa

senang?

a. Ya

b. Tidak

9) Menurut Anda apakah komik tanpa teks ini cocok digunakan untuk berlatih

berbicara?

a. Ya

(20)

10) Menurut Anda apa kelebihan dari komik tanpa teks untuk berbicara?

...

...

...

11) Menurut Anda apa kekurangan dari komik tanpa teks untuk berbicara?

...

...

...

12) Menurut Anda pembelajaran berbicara selanjutnya harus seperti apa?

...

...

...

Gambar

TABEL 3.1 Data Subjek Penelitian
TABEL 3.2
Gambar 3.1
Gambar 3.2
+3

Referensi

Dokumen terkait

Observasi merupakan pengamatan atau peninjauan secara langsung pada objek penelitian, sesuai dengan pendapat Sutrisno (1986) (dalam, Sugiyono, 2013, hlm. 203) berkenaan

angket untuk siswa. Aspek-aspek yang dijaring dalam kualitas proses belajar. mengajar membaca pemahaman bahasa Indonesia dengan

b) Guru menyampaikan petunjuk pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran team quiz. c) Pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam pembahasan. Bagilah siswa

diperoleh di lapangan, peneliti juga melakukan penelitian pustaka yang berkaitan.. dengan subjek penelitian dan latar budaya pendidikan

fisik dalam puisi, untuk menemukan unsur estetika dan atavisme pantun yang.. terdapat dalam puisi tersebut sehingga dapat dimanfaatkan sebagai

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah siswa sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam lembar observasi atau tidak, sehingga hasil observasi dapat diperbaiki

i Durasi cukup untuk menggambarkan topik atau materi yang akan diajarkan Bobot tiap durasi sudah sesuai dengan kebutuhan watu penayangan dari setiap adegan. Daftar

6.1 Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan sesuai konteks dengan lafal yang tepat. 6.2 Melakukan dialog sesuai konteks dengan tepat