• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penambahan Inokulum Dan Fermentasi Pada Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Menggunakan Khamir Saccharomyces cerevisiae Murni Dengan Cara Fermentasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penambahan Inokulum Dan Fermentasi Pada Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Menggunakan Khamir Saccharomyces cerevisiae Murni Dengan Cara Fermentasi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Buah Kelapa

Kelapa atau Cocos nucifera termasuk tumbuhan berkeping satu suku palem-paleman. Tinggi tanaman ini dapat mencapai 20 samapi 25 meter, dan bisa hidup 80 hingga 100 tahun [13].

Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia yang cukup potensial. Hampir semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan. Banyak kegunaan yang dapat diperoleh dari kelapa dan salah satu cara untuk memanfaatkan buah kelapa adalah

mengolahnya menjadi minyak makan atau minyak goreng. Produk kelapa yang paling berharga adalah minyak kelapa, yang dapat diperoleh dari daging buah kelapa segar atau dari kopra [1].

Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) merupakan tanaman yang sangat berguna dalam perekonomian di Indonesia. Karena semua bagian dari pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu bagian kelapa yang mempunyai banyak manfaat adalah daging buah [14].

Salah satu bagian kelapa yang mempunyai banyak manfaat adalah daging buah kelapa. Berikut tabel 2.1 yang memperlihatkan komposisi buah kelapa:

Tabel 2.1. Komposisi Buah Kelapa [14]

No Komponen Jumlah berat (%)

1. Sabut 25-32

2. Tempurung 12-13,1

3. Daging buah 28-34,9

4. Air buah 19,2-25

(2)

mesokarp), tempurung (endokarp), daging buah (endosperm) dan air buah.Tebal sabut kelapa lebih kurang 5 cm dan tebal daging buah 1 cm atau lebih. Bunga betina tanaman kelapa akan dibuahai 18 – 25 hari setelah bunga berkembang dan buah akan menjadi masak (ripe) setelah 12 bulan [15].

Gambar 2.1 Bagian-bagian kelapa [1] Keterangan:

1. Epicarp (lulit Luar) 2. Mesocarp (sabut) 3. Endocarp (tempurung) 4. Testa (kulit daging buah) 5. Endosperm (daging buah)

6. Lembaga

Berikut ini adalah taksonomi tanaman kelapa [15] :

Kingdom : Plantae

Phylum/divison : Spermatopyta

Klas : Monocotyledoneae

Ordo : Arales (Spadiciflorae) Famili : Arecaceae (Palmae) Sub famili : Cocoideae (Cocoinae)

Genus : Cocos

(3)

Varietas :Genjah Kuning Nias, Jangkung Bali dan sebagainya

2.2 Daging Kelapa

Daging buah kelapa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari, sebagai bahan pembuat kopra untuk minyak kelapa dan bungkil kopra sebagai bahan pakan ternak dalam bentuk pelet [16].

Gambar 2.2 Daging Kelapa [17]

Putih lembaga atau daging kelapa merupakan jaringan yang berisi cadangan makanan untuk lembaga sebelum dapat memperoleh makanan sendiri [13]. Putih lembaga ini mengandung [13] :

Air : 52 %

Minyak : 34 %

Zat putih telur : 3 %

Zat gula : 1,5 %

Zat abu : 1 %

(4)

Tabel 2.2. Komposisi Kimia Daging Buah Kelapa pada Berbagai Tingkat Kematangan

Analisis

(dalam 100 gr) Buah Muda

Buah

Setengah Tua Buah Tua

Kalori 68,0 kalori 180,0 kalori 359,0 kalori

Protein 1,0 g 4,0 g 3,4 g

Lemak 0,9 g 13,09 34,7 g

Karbohidrat 14,0 g 10,0 g 14,0 g

Kalsium 17,0 mg 8,0 mg 21,0 mg

Fosfor 30,0 mg 35,0 mg 21,0 mg

Besi 1,0 mg 1,3 mg 2,0 mg

Thiamin 0,0 mg 0,5 mg 0,1 mg

Asam askorbat 4,0 mg 4,0 mg 2,0 mg

Air 83,3 g 70,09 g 46,9 g

Bagian yang dapat

dimakan 53,0 g 53,0 g 53,0 g

2.3 Santan Kelapa

Pada dasarnya, santan adalah emulsi antara minyak, protein, dan air. Emulsi dapat diartikan sebagai campuran dari dua cairan atau lebih yang saling tidak melarutkan, di mana cairan yang satu terdispersi dalam bentuk globula-globula atau butir-butir kecil dalam cairan lainnya. Kestabilan emulsi cair dapat rusak akibat pemanasan, pendinginan, proses sentrifugasi [5].

Santan merupakan emulsi minyak dalam air alami berwarna putih susu yang diekstrak dari daging buah kelapa tua baik dengan atau tanpa penambahan air. Bila santan didiamkan, secara perlahan akan terjadi pemisahan. Bagian yang kaya dengan minyak disebut sebagai

krim, dan bagian yang miskin dengan minyak disebut dengan skim. Krim lebih ringan dibanding skim [19].

(5)

pada umumnya adalah untuk bahan campuran masak dan pembuatan kue [20].

Santan kelapa biasanya bertahan kurang dari sepuluh jam dalam suhu ruang 25-300C dan bisa bertahan lebih dari dua puluh empat jam dalam lemari es. Santan juga mudah rusak jika dipanaskan pada suhu yang relatif tinggi. Santan kelapa mengandung tiga nutrisi utama, yaitu lemak sebesar 88,3%, protein sebesar 6,1% dan karbohidrat sebesar 5,6% [21].

Santan kelapa diperoleh dari ekstrak kelapa dengan menggunakan pelarut air. Banyaknya air santan yang diperoleh sangat tergantung pada banyaknya air yang ditambahkan pada saat pembuatan santan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemerasan parutan kelapa tanpa air diperoleh emulsi minyak dalam air yang mengandung minyak sekitar 41- 44%, air sekitar 46%, zat padat bebas lemak sekitar 10%, dan protein sekitar 4,8%. Bahan tersebut dinamakan sebagai krim

kelapa atau “cocos cream” [22].

2.4 Minyak Kelapa Murni

VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari daging kelapa segar

yang diolah dalam suhu rendah atau tanpa melalui pemanasan. Kandungan yang penting dalam

(6)

Berikut Tabel 2.3 mengenai standar mutu VCO menurut Standar Nasional Indonesia:

Tabel 2.3. Standar Mutu VCO menurut SNI [25]

Karakteristik Kandungan

Kadar air Maksimal 0,2

Bilangan Peroksida (mg Oksigen/kg) Maksimal 2,0 Bilangan iod (mg KOH/g contoh) 4,1-11,0 Bilangan Asam (mg KOH/g contoh) Maksimal 10

Kadar Asam Lemak Bebas Maksimal 0,2( % asam

laurat)

warna Tidak berwarna hingga

kuning pucat

2.5 Saccharomyces cerevisiae

Saccharomyces cerevisiae merupakan khamir yang banyak digunakan dalam industri fermentasi dan sebagai jasad model dalam penelitian-penelitian biologi molekular [26].

Saccharomyces cerevisiae merupakan khamir sejati tergolong eukariot yang secara morfologi hanya membentuk blastospora berbentuk bulat lonjong, silindris, oval atau bulat telur yang dipengaruhi oleh strainnya seperti terlihat pada Gambar 2.3. Khamir ini dapat berkembang biak dengan membelah diri melalui "budding cell". Reproduksinya dapat

(7)

Gambar 2.3 Mikroba Saccharomyces cerevisiae [27]

Berikut adalah taksonomi Saccharomyces [27]: Super Kingdom : Eukaryota

Phylum : Fungi Subphylum : Ascomycota Class : Saccharomycetes Order : Saccharomycetales Family : Saccharomycetaceae Genus : Saccharomyces

Species : Saccharomyces cerevisiae

Khamir dapat berkembang biak dalam gula sederhana seperti glukosa, maupun gula kompleks disakarida yaitu sukrosa. Selain itu untuk menunjang kebutuhan hidup diperlukan oksigen, karbohidrat, dan nitrogen . Pada uji fermentasi gulagula mempunyai reaksi positif pada gula dekstrosa, galaktosa, sukrosa, maltosa, raffinosa, trehalosa, dan

negatif pada gula laktosa [27].

2.6 Fermentasi

(8)

agen-agen biologis terutama enzim sebagai biokatalis. Karena bahan ini hasil proses mikrobial maka disebut produk fermentasi [28].

Fermentasi adalah suatu proses dimana komponen-komponen kimiawi dihasilkan sebagai akibat adanya pertumbuhan maupun metabolisme mikroba. Fermentasi dapat meningkatkan nilai gizi bahan yang berkualitas rendah serta berfungsi dalam pengawetan bahan dan merupakan suatu cara untuk menghilangkan zat antinutrisi atau racun yang terkandung dalam suatu bahan makanan [29].

Makanan yang mengalami fermentasi biasanya mempunyai nilai gizi yang tinggi daripada bahan asalnya. Tidak hanya disebabkan karena mikroba bersifat katabolik atau memecah komponen yang komplek menjadi zat-zat yang lebih sederhana sehingga lebih mudah dicerna, tetapi mikroba juga dapat mensintesa beberapa vitamin yang kompleks. Melalui fermentasi juga dapat terjadi pemecahan oleh enzim-enzim tertentu terhadap bahan-bahan yang tidak dapat dicerna oleh manusia [14].

Ada tiga karakteristik penting yang harus dimiliki oleh mikroorganisme bila akan digunakan dalam fermentasi, yaitu :

1. Mikrobiologi harus mampu tumbuh dengan cepat dalam suatu substrat dan

lingkungan yang cocok dan mudah untuk dibudidayakan dalam jumlah besar.

2. Organisme harus memiliki kemampuan untuk mengatur ketahanan fisiologis dalam kondisi seperti di atas, dan menghasilkan enzim-enzim essensial dengan mudah dan dalam jumlah besar agar perubahan-perubahan kimia yang dikehendaki dapat terjadi.

3. Kondisi lingkungan yang diperlukan bagi pertumbuhan dan produksi maksimum secara komparatif harus sederhana [14].

Untuk memperoleh hasil yang optimum, persyaratan untuk pertumbuhan ragi harus diperhatikan, yaitu :

1. pH dan kadar karbohidratnya dari substrat 2. Temperatur selama fermentasi

(9)

Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktifitas mikroba penyebab fermentasi pada subsrat organik yang sesuai. Faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi antara lain :

a. Keasaman (pH)

Makanan yang mengandung asam bisanya tahan lama, tetapi jika oksigen cukup jumlahnya dan kapang dapat tumbuh serta fermentasi berlangsung terus, maka daya awet dari asam tersebut akan hilang. Tingkat keasaman sangat berpengaruh dalam perkembangan bakteri. Kondisi keasaman yang baik untuk bakteri adalah 4,5-5,5 [30]. pH dari media sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Setiap mikroorganisme mempunyai pH minimal, maksimal, dan optimal untuk pertumbuhannya. Untuk yeast, pH optimal untuk pertumbuhannya ialah berkisar antara 4,0 sampai 4,5. Pada pH 3,0 atau lebih rendah lagi fermentasi alkohol akan berjalan dengan lambat [31].

b. Mikroba

Fermentasi biasanya dilakukan dengan kultur murni yang dihasilkan dilaboratorium. Kultur ini dapat disimpan dalam keadaan

kering atau dibekukan.

c. Suhu

(10)

pembebasan panas sehingga akan lebih baik apabila pada tangki fermentasi dilengkapi dengan unit pendingin [31].

d. Oksigen

Udara atau oksigen selama fermentasi harus diatur sebaik mungkin untuk memperbanyak atau menghambat pertumbuhan mikroba tertentu. Setiap mikroba membutuhkan oksigen yang berbeda jumlahnya untuk pertmbuhan atau membentuk sel-sel baru dan untuk fermentasi.

e. Waktu

Laju perbanyakan bakteri bervariasi menurut spesies dan kondisi pertumbuhannya. Pada kondisi optimal, bakteri akan membelah sekali setiap 20 menit. Untuk beberapa bakteri memilih waktu generasi yaitu selang waktu antara pembelahan, dapat dicapai selama 20 menit. Jika waktu generasinya 20 menit pada kondisi yang cocok sebuah sel dapat menghasilkan beberapa juta sel selama 7 jam [30].

Nutrien dalam pertumbuhan mikroba sangatlah diperlukan. Nutrien yang dibutuhkan digolongkan menjadi dua yaitu nutrien makro dan nutrien mikro. Nutrien makro meliputi unsur C, N, P, K. Unsur C

didapat dari substrat yang mengandung karbohidrat, unsur N didapat dari penambahan urea, sedang unsur P dan K dari pupuk NPK [32]. Unsur mikro meliputi vitamin dan mineral-mineral lain yang disebut trace element seperti Ca, Mg, Na, S, Cl, Fe, Mn, Cu, Co, Bo, Zn, Mo, dan Al [30].

2.7 Pengadukan

(11)

menurunkan viskositas larutan. Zeta potensial adalah gaya yang menjaga agar droplet-droplet emulsi tetap dalam keadaan stabil [33].

Penyebab hilangnya stabilitas protein dalam santan karena adanya pengadukan. Hal ini berarti protein mengalami denaturasi sehingga kelarutannya berkurang. Lapisan molekul protein bagian dalam yang bersifat hidrofobik akan berbalik ke luar, sedangkan bagian luar yang bersifat hidrofilik terlipat ke dalam. Hal ini menyebabkan protein mengalami koagulasi dan mengalami pengendapan sehingga lapisan air dan minyak terpisah [33].

2.8. Teknik Pengolahan VCO secara Umum 2.8.1 Teknik Pengolahan VCO dengan Fermentasi

Pembuatan minyak secara fermentasi pada prinsipnya adalah pengrusakan protein yang menyelubungi globula lemak menggunakan menggunakan enzim enzim proteolitik. Enzim yang dimaksud adalah enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau tanaman sebagai inokulum. Pada pembuatan minyak kelapa dengan fermentasi, krim yang didapatkan dicampurkan dengan laru atau ragi tempe yang mengandung Rhizopus Oligosporus. Mikroba ini mempunyai kemampuan menghasilkan enzim protease dan

lipase yang dapat menghidrolisis minyak dengan didukung oleh kadar air yang tinggi [1].

28.2 Teknik Pengolahan VCO dengan Pengasaman

(12)

2.8.3 Teknik Pengolahan VCO dengan Sentrifugasi

Sentrifugasi merupakan salah satu pembuatan VCO dengan cara mekanik. Pembuatan VCO dengan sentrifugasi juga dikelompokan menjadi tiga, yaitu : pembuatan santan, pembuatan VCO serta penyaringan. Pada cara ini krim dimasukan dalam tabung ke dalam sentrifuse. Pemutusan ikatan lemak protein pada santan dilakukan dengan pemutaran (pemusingan), yaitu dengan gaya sentrifugal karena berat jenis minyak dan air berbeda maka setelah dilakukan sentrifugasi keduanya akan terpisah dengan sendirinya. Berat jenis minyak lebih ringan dibanding air sehingga minyak akan terkumpul pada lapisan atas.

Kunci dari pembuatan VCO dengan sentrifugasi yaitu kecepatan pemutaran, yaitu 20.000 rpm. Disamping itu faktor waktu juga ternyata menjadi pembatas dalam pemutaran tersebut. Waktu yang dibutuhkan untuk memutus ikatan lemak-protein dari santan dengan kecepatan 20.00 rpm yaitu sekitar 15 menit. Alat yang digunakan untuk memutar santan dinamakan dengan sentrifuse [1].

2.9 Deskripsi Proses Pembuatan VCO

(13)

2.10 Analisa Ekonomi

Analisa Ekonomi dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut: Tabel 2.4. Analisa Ekonomi

Modal Investasi Tetap (MIT) Harga

 Bangunan Total Modal Investasi Tetap (TMIT) Rp 175.040.000,00

Modal Kerja (MK) / 3 bulan  Bahan Baku

 Kas (Gaji, adm, pemasaran)  Piutang Dagang

Total Modal Kerja (TMK) Rp 403.300.000,00

Total Modal Investasi Rp 478.430.000,00

Biaya Tetap (BT) / 3 bulan

Total Biaya Tetap (TBT) Rp 60.755.477,00

Biaya Variabel (BV) / 3 bulan  Bahan Baku

Total Biaya Variabel (TBV) Rp 352.800.000,00 Total Biaya Produksi (TBP) / 3 bulan Rp 413.555.477,00 Total Biaya Produksi (TBP) / tahun Rp 1.654.221.906,00 Total Penjualan / tahun Rp 1.920.000.000,00 Laba sebelum pajak / tahun Rp 265.778.094,00

Pajak Rp 79.733.428,00

(14)

Adapun analisa ekonominya akan dijabarkan sebagai berikut :

2.10.1 Modal Investasi Tetap (MIT) A. Modal Biaya Tanah dan Bangunan

Bangunan kerja menggunakan rumah seharga = Rp 100.000.000 B. Perincian Harga Alat

Tabel 2.5. Daftar Harga Alat

No Jenis alat jumlah Harga (Rp) Harga total (Rp)

1 HZ-300 digital orbital shaker 1 7.840.000 7.840.000 2 Coconut milk press machine 1 67.200.000 67.200.000

total Rp 75.040.000

Total MIT = Rp 100.000.000 + Rp 75.040.000 = Rp 175.040.000

2.10.2 Modal Kerja

Modal kerja dihitung untuk pengoperasian selama 3 bulan 1 minggu = 5 hari kerja Asumsi target produksi = 200 botol/hari

(15)

� = 60 ℎ 5

Pada penelitian ini rendemen tertinggi diperoleh pada penambahan 10 % khamir.

Volume khamir = 10% x volume santan 1 botol = 500 ml santan

Maka khamir yang dibutuhkan = 10.000 ml/hari = 1 cawan petri/hari

� ℎ ℎ 3 = 60 ℎ 1

= 60

Harga 1 cawan khamir = Rp. 100.000

Harga khamir untuk 3 bulan = 60 x Rp. 100.000 = Rp. 6.000.000

Total biaya bahan baku selama 3 bulan = Rp. 6.000.000 + Rp 288.000.000 = Rp. 294.000.000

2.10.3 Kas

A. Gaji Pegawai

Tabel 2.6. Daftar Gaji Pegawai

Jabatan Jumlah Gaji/Orang

(Rp)

Total Gaji (Rp)

Manajer 1 4.000.000 4.000.000

Karyawan Produksi 7 1.500.000 10.500.000

(16)

Total 16.500.000

Total gaji karyawan 1 bulan = Rp 16.500.000 Total gaji karyawan 3 bulan = Rp 49.500.000

B. Biaya Administrasi Umum

Diperkirakan sebesar 20% dari gaji 3 bulan = 0,2 x Rp 49.500.000 = Rp. 9.900.000

C. Biaya Pemasaran

Diperkirakan sebesar 20 % dari gaji 3 bulan

= 0,2 x Rp 49.500.000 = Rp. 9.900.000

Tabel 2.7. Perincian Biaya Kas No Jenis Biaya Jumlah (Rp)

1 Gaji

karyawan 49.500.000 2 Administrasi umum 9.900.000

3 Pemasaran 9.900.000

Total 69.300.000

Maka Total biaya kas = Rp 69.300.000 / 3 bulan

2.10.4 Piutang Dagang

=

12 � Dimana

PD : Piutang dagang

IP : Jangka waktu yang diberikan (1 bulan) HPT : Hasil penjualan 1 tahun

Produksi VCO = 200 botol/hari

Pada penelitian ini, rendemen VCO tertinggi yang diperoleh sebesar 28,25%. 1 botol = 500 ml santan

(17)

Harga produk VCO = Rp. 40.000/botol

Harga Penjualan Tahunan (HPT) = Rp 1.920.000.000

� � � = 1

Tabel 2.8. Perincian Modal Kerja

No Modal Kerja Jumlah (Rp)

1 Bahan Baku 294.000.000

2 Kas 69.300.000

3 Piutang Dagang 40.000.000

Total 403.300.000

Total Modal Investasi = MIT + Modal Kerja

= Rp. 175.040.000 + Rp 403.300.000 = Rp. 478.340.000

Modal berasal dari :

Modal sendiri = 50% dari total modal investasi

= 0,5 x Rp 478.340.000 = Rp 239.170.000

Modal pinjaman bank = 50% dari total modal investasi = 0,5 x Rp 478.340.000

= Rp 239.170.000 2.10.5 Biaya Produksi Total

A. Biaya Tetap (Fixed Cost)

(18)

Gaji tetap karyawan = 49.500.000 / 3 bulan  Bunga Pinjaman Bank

Diperkirakan 15% per tahun dari modal pinjaman bank = 0,15 x Rp 239.170.000

= Rp 35.875.500

Bunga pinjaman bank selama 3 bulan = Rp 8.968.875 / 3 bulan  Depresiasi

Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan melalui penyusutan. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Pasal 11 ayat 6 dapat dilihat pada tabel LE.8.

Tabel 2.9. Aturan Depresiasi Sesuai UU Republik Indonesia No. 17 Tahun 2000 Kelompok Harta

Berwujud

Umur (Tahun)

Tarif

(%) Beberapa Jenis Harta

I. Bukan Bangunan

Mesin industri kimia, mesin industri

mesin II.Bangunan

Permanen 20 5 Bangunan sarana dan penunjang

Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus

D = ( P-L ) n Dimana :

(19)

L : Harga akhir peralatan n : Umur peralatan (tahun) Depresiasi Bangunan

=( 100.000.000 - (5% x 100.000.000) )

20 = Rp. 4.750.000

Depresiasi Peralatan Mesin

=(75.040.000- (6,25% x 75.040.000) )

16 = Rp. 4.396.406

Total Depresiasi = Rp. 4.750.000 + Rp. 4.396.406 = Rp. 9.146.406/tahun Total Depresiasi per 3 bulan = Rp. 2.286.602 / 3 bulan

Total Biaya Tetap = Gaji Tetap Karyawan + Bunga Pinjaman Bank + Depresiasi = Rp 49.500.000 + Rp 8.968.875 + Rp 2.286.602

= Rp 60.755.477 / 3 bulan

- Biaya Variabel (Variabel Cost)

Biaya Variabel Bahan Baku per 3 bulan

Biaya persediaan bahan baku selama 3 bulan adalah = Rp. 294.000.000

Biaya Variabel Tambahan per 3 bulan

Diperkirakan sebesar 20 % dari biaya variabel bahan baku = 0,2 x Rp. 294.000.000 = Rp. 58.800.000

Total Biaya Variabel = Rp. 294.000.000 + Rp 58.800.000 = Rp. 352.800.000 Total Biaya Produksi per 3 bulan

= Fixed Cost + Variabel Cost

= Rp 60.755.477+ Rp 352.800.000 = Rp 413.555.477 / 3 bulan

2.10.6 Perhitungan Rugi / Laba Usaha A. Laba Sebelum Pajak

Total Penjualan / tahun = Rp 1.920.000.000 / tahun

Total Biaya Produksi / 3 bulan = Rp 413.555.4777 / 3 bulan, maka Total Biaya Produksi / tahun = 1.654.221.906 / tahun

Laba atas penjualan = Total Penjualan – Total Biaya Produksi

(20)

= Rp 265.778.094 /tahun B. Pajak Penghasilan

Berdasarkan Kep. Menkeu RI tahun 2000, pasal 17 tarif pajak penghasilan adalah:  Penghasilan 0 – 50.000.000 dikenakan pajak sebesar 10 % 

 Penghasilan 50.000.000 – 100.000.000 dikenakan pajak sebesar 15%  Penghasilan diatas 100.000.000 dikenakan pajak sebesar 30 % 

Maka perincian pajak penghasilan (PPh) : = 0,3 x Rp. 265.778.094

= Rp. 79.733.428

Maka, Laba Setelah Pajak = Laba Sebelum Pajak - PPh = Rp 265.778.094– Rp 79.733.428 = Rp 186.044.666

2.10.7 Analisa Aspek Ekonomi Break Even Point (BEP)

BEP= (Biaya Tetap)

(Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit)

Biaya Tetap = Rp 60.755.477/ 3 bulan

Biaya Variabel per unit = Rp 352.800.000 / 3 bulan

12000 botol/3 bulan = Rp 29.400/botol Harga Jual per unit = Rp 40.000/botol

BEP

=

(Rp 60.755.477 / 3 bulan)

(40.000/botol– 29.400/botol)

=

(Rp 60.755.477 / 3 bulan) (Rp 10.600/botol)

=

5731 botol/ 3 bulan

Gambar

Tabel 2.1. Komposisi Buah Kelapa [14]
Gambar 2.1 Bagian-bagian kelapa [1]
Gambar 2.2 Daging Kelapa [17]
Tabel 2.2. Komposisi Kimia Daging Buah Kelapa pada Berbagai Tingkat Kematangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

   Perbedaan  kapasitas  (ketersediaan  berbagai  sumber  daya  manajemen)  dari  13  senter  pendidikan  yang  ada  telah  menyebabkan  perbedaan  kemampuan 

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)..

Melunasi iuran wajib peserta PPDS dari masing-masing senter sampai dengan bulan Desember 2013 (Data & bukti transfer difax ke Kolegium (021-3924271) atau

Diksi yang digunakan dalam bait ini sangat sederhana namun bermakna. Ketika seseorang muslim hidup tenteram dan merasa aman, itulah pertanda karena keimanan,

Banyak kelebihan yang ada pada sebuah script PHP, pilihlah ssalah satu jawaban di bawah yang merupakan kelebihan script PHP .... menulis satu script dan akan dihasilkan banyak

Hasil penelitian ini diketahuihampir setengah (45 %) responden menyatakan bahwa perpustakaan Desa Baru Pasar 8 kurang berperan dalam memenuhi kebutuhan informasi, hampir

/VARIABLES=INFLASI_X1 BI_RATE_X2 JUB_X3 ABS_RES RES_1 /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL

care report).(10) Proses penyusunan model kolaborasi antara apoteker dengan bidan di Puskesrnas, yang difokus kan pada pelayanan di Posyandu sebagai sub unit Puskesmas