• Tidak ada hasil yang ditemukan

pascal 4 aturan penulisan pascal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pascal 4 aturan penulisan pascal"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENGENALAN

STRUKTUR DAN ATURAN PENULISAN PASCAL

1. Pengenalan Struktur Pascal

Program struktur Pascal secara umum yaitu terbagi menjadi dua :

- Program Inti (yang akan menjalankan/dipanggil pertama kali dalam running)

Pada dasarnya diawali dengan perintah “Begin” dan diakhiri dengan perintah “End.” (end titik).

Untuk Program Inti yaitu :

Var …..{Menyebutkan jenis nama Variabel}

Begin

Statement Statement

…….{Diletakkan perintah-perintah} Statement

Statement

End.

- Perintah Untuk program non Inti atau sub dalam inti yaitu : Dengan struktur sebagai berikut :

Selalu diawali dengan “Begin” dan diakhiri dengan”end;” (end titik koma). Untuk program non inti/Sub yaitu :

Var …..{Menyebutkan jenis nama Variabel}

Begin

Statement Statement

…….. {Diletakkan perintah-perintah} Statement

Statement

End;

Untuk Jenis Variabel harus dideklarasikan terlebih dahulu. Contoh 1.1 program dalam struktur Pascal

(2)

Kalau program dijalankan maka akan berhasil dan tidak menghasilkan apa-apa namun tidak terdapat kesalahan karena sudah memenuhi aturan struktur Pascal.

Gabungan Antara Inti program dan sub program : Contoh 2.1 program dalam struktur Pascal

Begin

Begin 2.program non inti 1. program inti (main) End; (Sub)

End.

Contoh 3.1 program dalam struktur Pascal Begin

Statement… Begin

Statement… End;

Begin

Statement… End;

End.

Contoh 3.2 program dalam struktur Pascal Begin

Statement… Begin

Statement… Begin

Statement… End;

Statement… End;

(3)

Program Struktur Pascal Secara Unit/Kesatuan

Uses ……..{pemanggilan unit file lain} Untuk reserved word Æ Uses Crt,Dos;

Type …..{berbagai jenis indentifier} Identifier = boolean;

Identifier = Banyak tipe;

Banyak tipe Seperti : array, file, object, ordinal, pointer, real, record, set, string} Const …. {Untuk deklarasi konstanta}

Identifier =expresion;

Standar fungsi di gunakan dalam constanta expression seperti :

Abs, Hi, Lo, Ptr, SizeOf, Swap, Chr, Length, Odd, Pred, Round, Succ, Trunc Minimum Interger = 0

Maximum Integer = 9999 Var …. {untuk nama variabel }

Identifier := String; 1 sampai 255

Identifier :=Shortint; -128..127 format 8 bit Identifier :=Integer; -32768..32767 format 16 bit Identifier :=Longint; -2147483648..2147483647 format 32 bit Identifier :=Byte; 0..255 format 8 bit Identifier :=Word; 0..65535 format 16 bit Identifier := Boolean; True/False

Begin Clrscr; Statement Statement …. Statement Statement End.

Syarat Struktur Pascal yaitu :

1. Program harus diawali oleh “Begin” dan diakhiri “End.” (End titik)

2. Untuk Program yang bukan inti atau yang akan dipanggil diawali oleh “Begin” dan diakhiri “End;” (End titik koma}

(4)

2. Aturan Penulisan Pascal

1. Penulisan bahasa pemrograman Pascal huruf kecil dan besar tidak terpengaruh pada nilai maupun variabel. Contoh

Nama akan sama dengan NAMA

2. Setiap akhir perintah harus diakhiri dengan tanda ; (titik koma) kecuali untuk perintah else begin (tidak digunakan titik koma antara else dan begin)

Tanda ; (titik koma) tidak ditulis apabila : dalam sub terdapat sub lagi dan tidak melakukan aktivitas blok lagi dibawahnya.

3. Selalu memesan terlebih dahulu variabel yang akan digunakan.

4. Untuk penulisan Variabel dapat dengan huruf atau angka namun tidak diawali oleh angka. Contoh :

Nama1 : String; {betul}

1Nama : String; {salah tidak diizinkan/error} Nama1MHS: String; {betul}

5. Pemisahan nama variabel harus menggunakan tanda hubung _ {strip bawah} Contoh :

Nama1_Mahasiswa : String; {betul}

Nama1 Mahasiswa : String {Salah tidak diizinkan/error} Nama1Mahasiswa : String; {Betul}

6. Tanda kurung buka “{“ dan kurung tutup “}” merupakan keterangan atau komentar. 7. Tidak diizinkan menggunakan nama variabel yang sudah ada/ duplikasi variabel.

Nama Variabel tidak boleh sama dengan yang sudah ada. Contoh :

Nama : String; Duplikasi nama maka Error Nama : Integer; (Salah)

8. Tidak diizinkan menggunakan nama variabel pada Reserved Word. Contoh :

(5)

Contoh-Contoh Penggunaan Struktur Pascal

1. Contoh Uses Uses Crt, Dos; Begin

Clrscr; End.

2. Contoh Type a. Contoh type array Type

Nomor = array[1..100] of Integer; Abjad = array['A'..'Z'] of Byte;

Bilanganreal = array[0..9, 0..9] of real; Begin

End.

b. Contoh type File type

Perorangan = record NamaAsli: string[15]; NamaPanggil : string[25]; Alamat : string[35]; end;

PeroranganFile = file of Perorangan; NumberFile = file of Integer;

SwapFile = file; Begin

End.

c. Contoh Type pointer type

BytePointer = ^Byte; WordPointer = ^Word;

IdentitasPointer = ^IdentitasRec; IdentitasRec = record

Identitas: string[15]; RefCount: Word; Next: IdentitasPointer; end;

(6)

d. Contoh Type Record type

Kelas = (Angka, Tanggal, Huruf); Tanggal = record

T, M, Y: Integer; end;

Facts = record Nama: string[10]; case Kind: Kelas of Angka: (N: real); Tanggal: (T: Date); Huruf: (H: string); end;

begin end.

e. Contoh Type set type

Day = (Sun, Mon, Tue, Wed, Thu, Fri, Sat); CharSet = set of Char;

Digits = set of 0..9; Days = set of Day; Begin

End.

f. Contoh Type String type

Name = string[25]; Line = string[LineLen]; Begin

End.

3. Contoh Constanta (Const) a. Const Declaration Const

MaxData = 1024 * 64 - 16;

AngkaChar = Ord('Z') - Ord('A') + 1; Pesan = 'Hello world...';

b. Const Abs var

(7)

i: Integer;

(8)

4. Contoh penggunaan Variabel Var

Nama : String[20]; Umur : Integer[20]; lama :longint; Begin

End.

Contoh Latihan Program Sederhana Struktur Pascal True/False

1. Latihan 1 :

Begin

end;

Run error 94 : “ . ” Expected (false) 2. Latihan 2 :

Begin End.

Run success (true) 3. Latihan 3 :

Begin

Begin End; End;

Run Error 94 : “ . ” Expected (false) 4. Latihan 4 :

Begin

Begin End; Begin End.

Run Error 85 : “ ; ” expected (false) 5. Latihan 5 :

Begin End. Begin

Tidak dikerjakan End;

(9)
(10)
(11)
(12)

End.

Run Error 85 : “ ; “ expected (false)

20. Latihan 20 : Begin

Begin

Begin

Begin

Sub terbesar 1 End memenuhi (; )

End

End; Begin

Sub terbesar 2 End;

End.

Run Success (true) 21. Latihan 21 :

Begin

Begin

Begin

Begin

Sub terbesar 1 End tidak memenuhi ( ; )

End; End

Begin End;

End.

(13)

TABEL BOOLEAN :

True : T (B:BENAR) False : F (S:SALAH)

OR/“V” HASIL S/F S/F S/F S/F B/T B/T B/T S/F B/T B/T B/T B/T

AND/” ^ ” HASIL

S/F S/F S/F S/F B/T S/F B/T S/F S/F B/T B/T B/T

OPERASI MATEMATIKA :

+ : Addition (penjumlahan) - : Subtraction (pengurangan) * : Multiplication (perkalian) / : Division (pembagian)

(14)

BAB II

PERINTAH-PERINTAH DASAR PASCAL

1. PERINTAH CETAK, INPUT, KOMENTAR DAN NAMA PROGRAM

Perintah CETAK

Perintah cetak dimaksudkan untuk menampilkan huruf atau charakter tertentu di layar dengan apa adanya. Perintah cetak akan tampil di layar monitor text atau huruf sesuai dengan yang dimaksud. Perintah tersebut di cetak ke layar diapit dengan dua tanda petik :

PERINTAH CETAK DI LAYAR :

Write(‘……. text …..’); {text tercetak di layar, cursor pada akhir baris/text }

Writeln(‘ ….text……’); {text tercetak di layar, cursor pada baris/text berikutnya}

Contoh 2.1 :

Write(‘Program PASCAL’);

Writeln(‘Saya suka Program PASCAL’); {tampil pada baris berikutnya} Writeln(‘---PASCAL---‘); {tampil pada baris berikutnya}

Perintah boleh ada boleh tidak : KOMENTAR dan NAMA PROGRAM

Perintah komentar digunakan untuk komentar pada program atau perintah agar kita dapat mengetahui atau sebagai pengingat dan merupakan salah satu dokumentasi program/ keterangan program. Perintah dimulai dengan kurung buka “{“ dan diakhiri dengan kurung tutup “}”. Perintah komentar tidak mempengaruhi jalannya program dan program tidak akan membaca/mendetaksi sehingga sebagai asesoris saja. Perintah komentar dapat dipakai dan juga tidak tergantung pemrogram.

(15)

Perintah INPUT

Perintah input merupakan perintah masukan yang diberikan untuk berbagai jenis data seperti integer, string, longint, real. Perintah input terlebih dahulu harus memasukkan nama variabel/ memesan nama variabel.

PERINTAH INPUT :

Readln(Variabel); {variabel dapat berupa : string, integer, longint, real, char;}

{Variabel tersebut harus di deklarasikan dalam Var.}

Contoh 2.2 :

Var Nama1 : String; Nomor1 : integer; begin

Readln(Nama1); Readln(Nomor1); End.

Run IPTTI

1

Keluaran CETAK terhadap INPUT

Selain kita ingin mencetak text dan kita menginputkan masukan maka kita dapat pula untuk menampilkan cetakan dari input dengan gabungan dari cetak dan input tersebut. Perintah tersebut sama seperti perintah cetak “write” namun diakhiri dengan koma dan nama variabel yang telah dideklarasikan.

PERINTAH KELUARAN CETAK :

Write(‘…..text.…’,Variabel); {Variabel nama yang sudah dideklarasikan.}

Write(‘…..text.…’,Variabel:x:y);{Variabel nama x: depan desimal, y: belakang desimal. (Variabel:1:2) digunakan untuk variabel real}

Contoh 2.3 :

Var Nama1 : string; Nomor1 : integer; Nomor2 : real;

Begin

Write(‘Nama : ‘); Readln(Nama1); Write(‘Nomor1 : ‘); Readln(Nomor1);

Write(‘Nomor2 : ‘);Readln(Nomor2);

(16)

Writeln(‘Nomor2 Anda : ‘,Nomor2:2:1); Readln; {tunggu sampai ditekan enter}

End.

Run

Nama : IPTTI

Nomor1 : 1

Nomor2 : 1

Nama Anda : IPTTI Nomor1 Anda : 1 Nomor2 : 1.0 Perintah GOTOXY

Perintah gotoxy digunakan untuk meletakkan posisi teks yang akan dicetak sesuai dengan keinginan pada posisi tertentu.

PERINTAH CETAK DI LAYAR :

Gotoxy(X,Y); Write(‘……. text …..’); {x : posisi kolom dan y: posisi baris} {x,y bilangan integer}

Contoh 2 4 :

Gotoxy(10,5);Write(‘Program PASCAL’);

Gotoxy(10,6);Writeln(‘Saya suka Program PASCAL’); Gotoxy(10,7);Writeln(‘---PASCAL---‘);

2. PERINTAH KONDISI

Perintah kondisi dalam pemrograman digunakan untuk menseleksi pada kondisi tertentu apakan nilai tersebut memenuhi syarat atau tidak. Perintah Kondisi menggunakan perintah If …syarat memenuhi/tidak…..then....kerjakan

PERINTAH KONDISI/ PERSYARATAN :

If Kondisi1 Then Begin

End;

Kondisi dapat berupa :

If variabelAngka=nilai then {Nama variabel Angka = nilai angka }

Begin

….Statement End;

If variabelHuruf=’A‘ then {Nama variabel huruf = ‘nilai huruf‘ ATAU nilai} Begin

….Statement end;

(17)

Begin

Uses Crt,Dos; {memanggil semua perintah dos dan control} Var Nomor1 : integer;

Begin

Clrscr; {menggunakan uses crt untuk menghapus layar} Writeln(‘Contoh program Kondisi’);

Write(‘Masukkan Nomor1 : ‘);Readln(Nomor1); If Nomor1=1 Then

Begin

Writeln(‘Anda Memasukkan Nomor 1’); End;

If Nomor2=2 Then Begin

Writeln(‘Anda Memasukkan Nomor 2’); End;

If Nomor3=3 Then Begin

Writeln(‘Anda Memasukkan Nomor 3’); End

Else

Writeln(‘Tidak Termasuk kategori !’); End.

Run

Contoh program Kondisi Masukkan Nomor1 : 4 Tidak Termasuk kategori

Dalam satu baris perintah kondisi terkadang lebih dari satu syarat misalkan :

If ((Kondisi1) or (Kondisi2) or (Kondisi4)) Then {dipisahkan dengan tanda “(“ “)”} Begin

End;

Contoh 2.6 :

Uses Crt,Dos; {memanggil semua perintah dos dan control}

Var Nomor1 : integer; Begin

(18)

Write(‘Masukkan Nomor : ‘);Readln(Nomor1); If ((Nomor1=1) or (Nomor1=2) or (Nomor1=3)) Then

Begin

Writeln(‘Anda Memasukkan Nomor 1/2/3’);

End {tidak perlu memakai ; karena ada else} Else

Writeln(‘Tidak Termasuk kategori !’); End.

Run

Contoh program Kondisi 2 Masukkan Nomor : 1 Anda Memasukkan Nomor 1/2/3

3. PERINTAH PERULANGAN TERKENDALI

Perintah perulangan terkendali merupakan perintah yang dilakukan secara berulang-ulang dengan terbatas/ terkendali dengan nilai tertentu saja. Perberulang-ulangan tersebut diberulang-ulang dengan sampai batas tertentu yang kita inginkan. Setelah memenuhi sejumlah yang kita tentukan maka akan keluar dari perulangan atau selesai.

PERULANGAN TERKENDALI :

FOR variabel := 1 to n Do

{variabel berupa nama variabel berupa integer}

Contoh 2.7 :

Uses crt,dos; {memanggil semua perintah dos dan control} Const N=5; {constanta variabel n global}

Var Nama : String[12]; {membatasi panjang string yang diijinkan hanya 12 huruf} I : integer;

Begin

Clrscr; {menghapus semua tulisan di layar menggunakan uses crt} Write(‘Masukkan Nama : ‘); Readln(Nama);

For I := 1 to n do Begin

Writeln(‘Nama Anda : ‘,I,’=’,Nama); End;

Readln; End. Run

(19)

Contoh 2.8 :

Uses crt,dos; {memanggil semua perintah dos dan control}

Var Nama : String[12]; {membatasi panjang string yang diijinkan hanya 12 huruf} I,N : integer;

Begin

Clrscr; {untuk menghapus tulisan semua di layar menggunakan uses crt} N:=5; {variabel lokal}

Write(‘Masukkan Nama : ‘); Readln(Nama); For I := 1 to n do

Begin

Writeln(‘Nama Anda : ‘,I,’=’,Nama); End;

End. Run

Masukkan Nama : ABCDE Nama Anda : 1 = ABCDE Nama Anda : 2 = ABCDE Nama Anda : 3 = ABCDE Nama Anda : 4 = ABCDE Nama Anda : 5 = ABCDE

4. PERINTAH PERULANGAN TAK TERKENDALI

Perintah Perulangan tak terkendali terdiri dari dua yaitu :

PERULANGAN TAK TERKENDALI SELAMA BERNILAI FALSE; Repeat …jika tidak sesuai kondisi/false maka ulangi…..Until… true

Contoh 2.9 : Uses Crt,dos;

Var Nama : String; Begin

Repeat

Write(‘Nama : ‘);Readln(Nama); Until Nama = ‘IPTTI’;

Writeln(‘Perulangan Betul Keluar !’); Run

Nama : LEMBAGA Nama : INSTITUSI Nama : IPTTI

Perulangan Betul Keluar !

PERULANGAN TAK TERKENDALI SELAMA BERNILAI TRUE;

(20)

Contoh 2.0.1 : Uses Crt,dos;

Var Nama : String; Begin

Write(‘Masukkan Nama : ‘);readln(nama); While nama=’IPTTI do

Write(‘AKAN DIULANG KARENA SAMA DENGAN IPTTI); Readln;

End. Run

Masukkan Nama : LPK Selesai

Masukkan Nama : IPTTI

AKAN DIULANG KARENA SAMA DENGAN IPTTI AKAN DIULANG KARENA SAMA DENGAN IPTTI AKAN DIULANG KARENA SAMA DENGAN IPTTI …..dan seterusnya… tidak ….berhenti…henti……

Contoh 2.0.2 : Uses Crt,dos;

Var Nama : String; Begin

Write(‘Masukkan Nama : ‘);readln(nama); While nama<>’IPTTI do

Write(‘AKAN DIULANG KARENA TIDAK SAMA DENGAN IPTTI); Readln;

End.

Masukkan Nama : IPTTI Selesai

Masukkan Nama : LPK

(21)

BAB III

ARRAY

1. Definisi ARRAY

Array adalah suatu tipe data terstruktur, yang berisi lebih dari satu data dan merupakan kumpulan data-data yang sejenis.

Var

Variabel : array[1..max] of TipeData ;

{TipeData dapat berupa string, integer, real}

contoh :

Var Nama : array[1..100] of string; Usia : array[1..100] of integer; Upah : array[1..100] of real;

Dengan melihat deklarasi variabel array maka dapat dibayangkan bahwa dalam data akan dapat menampung/ disusun sebagai berikut :

Nama[1] Usia[1] Upah[1]

Nama[2] Usia[2] Upah[2]

Nama[…] Usia[…] Upah[…]

Nama[100] Usia[100] Upah[100] Mengapa harus memakai Array ?

Karena dalam proses data perulangan yang diinputkan berulang-ulang jika akan dimunculkan/ ditampilkan kembali maka data yang terakhir sajalah yang akan muncul.

Jika menggunakan Array maka data yang diinputkan berulang-ulang akan disimpan dalam array sehingga jika dimunculkan kembali akan tampil data dari 1 sampai ke sekian. Misalkan kalau kita memprogram dengan perulangan:

Kasus 3.1 tidak menggunakan ARRAY :

Uses crt,dos;

Var Nama : string; I,N:integer; Begin

N:= 3

For I := 1 to n do begin

(22)

End;

Masukkan Nama : IPTTI Masukkan Nama : Yogyakarta Masukkan Nama : School Nama : School

Nama : School

Nama : School

Sehingga untuk input IPTTI, Yogyakarta akan tidak tampil dan yang tampil hanya School semua sehingga seolah-olah data nama 1, data nama 2, dihapus dalam memori.

Untuk mengatasinya maka kita menggunakan program ARRAY. Penyelesaian Kasus 3.1 maka menggunakan ARRAY :

Uses crt,dos;

Var Nama : array[1..100] of string; I,N:integer;

Begin

N:= 3

For I := 1 to n do begin

Write(‘Masukkan Nama :‘); Readln(nama[I]); End;

Masukkan Nama : IPTTI Masukkan Nama : Yogyakarta Masukkan Nama : School Nama : IPTTI

(23)

K: integer;

Write(‘Hari ke berapa ? ‘); Readln(K); If ( K>0) and (K<8) then

Writeln(‘Hari : ‘,Hari[K]);

Until K=0;

End. Run

Hari ke berapa ? 1 <enter> Hari : SENIN

Contoh berikut akan membaca nama mahasiswa dan nilai dalam suatu array. Nilai >55 lulus. Dan program ditampilkan semua berupa nama mahasiswa dan nilai serta kelulusan.

Contoh 3.3 : Program nilai; Const max=100; Var

Nama : array[1..max] of string[20]; Nilai : array[1..max] of real; Hasil : array[1..max] of string[10];

N,j : integer;

Begin

Write(‘Jumlah Siswa : ‘); Readln(N); Writeln(‘Memasukkan Data’);

For J := 1 to N do Begin

Write(‘Nama Siswa : ’); Readln(Nama[J]); Write(‘Nilai Angka : ‘); Readln(Nilai[J]); If Nilai[J]>55 Then Hasil[J] := ‘LULUS’ Else Hasil[J] := ‘GAGAL’;

End;

Writeln(‘Hasil Daftar Nilai‘) ;

(24)

Memasukkan Data

Nama Siswa : Herdiansyah Nilai Angka : 80 <enter> Nama Siswa : Arman Nilai Angka : 44 <enter> Hasil Daftar Nilai

---

Nama Nilai Hasil

---

Herdiansyah 80 LULUS

Arman 44 GAGAL

2. Manipulasi Array

Pengertian manipulasi array adalah seluruh aplikasi pengolahan data yang disimpan dalam struktur variabel array dapat didayagunakan.

2.1 Searching (pelacakan data) 2.2 Sorting (pengurutan data) Berikut pembahasannya : 2.1 Searching

Pencarian/pelacakan data berupa input dari keyboard atau tidak yang tersimpan dalam larik array sebanyak n kali, dapat mengcounter(menjumlah ) mengetahui cacahnya. Dapat juga misalnya untuk mencari nilai terendah atau tertinggi ada berapa jumlah mahasiswa tersebut.

Contoh 3.4 program searching array bilangan habis dibagi 3 ada berapa buah Program pelacakan;

Var x : array[1..100] of integer;

N,I,c : integer;

Begin

Write(‘Ada berapa data : ‘); readln(N); For I := 1 to N Do begin

Write(‘Data : ‘);Readln(X[I]); end;

C := 0;

For I := 1 to N Do

IF (X[I] mod 3) = 0 then inc( c );

Write(‘Data yang habis dibagi 3 ada : ‘,C,’ Buah’); End.

Run

Ada berapa data : 5 <Enter> DATA : 10 <enter>

(25)

DATA : 12 <enter> DATA : 10 <enter>

Data yang habis dibagi 3 ada 2 buah

Contoh 3.5 program searching array kamus

Program searching_Kamus;

Const n = 5;

Var x, y : array[1..5] of string[20];

Kata : string[20];

P,I : integer;

Begin

X[1] := ‘GOST’; Y[1] := ‘HANTU’; X[2] := ‘LOVE’; Y[2] := ‘CINTA’; X[3] := ‘WIND’; Y[3] := ‘ANGIN’;

X[4] := ‘LOST’; Y[4] := ‘KEHILANGAN’; X[5] := ‘STOP’; Y[5] := ‘BERHENTI’;

Writeln(‘KAMUS INGGRIS – INDONESIA’);

Repeat

Write(‘Kata Inggris : ‘); readln(Kata); P:=0;

For I := 1 to N do

If Kata = X[I] then P:=I;

If P<>0 then Writeln(‘Indonesia Æ ‘,Y[P])

Else writeln(‘Tidak ada dalam Kamus’);

Until Kata=’HENTI’;

End. run

KAMUS INGGRIS – INDONESIA Kata Inggris : LOVE

Indonesia Æ CINTA

2.2 Sorting (mengurutkan data)

Mengurutkan data merupakan topik penting dalam array. Bayangkan kalau kita ingin melihat data kalau tanpa diurutkan maka akan betapa susahnya kita menemukan dan melihat data tersebut.

Ada 2 jenis metode sortir yang sederhana yaitu : 1. Metode gelembung (Buble Sort)

2. Metode pilih langsung (Straight selection) Metoede Buble Sort

(26)

Miasal N=5 terdiri dari data :

10 21 45 7 5 X[1 ] X[2] X[3] X[4] X[5] Untuk I=1 maka nilai J adalah : 2,3,4,5

Jika X[1] > X[2] maka tukarkan X[1] dengan X[2] Jika X[1] > X[3] maka tukarkan X[1] dengan X[3] Jika X[1] > X[4] maka tukarkan X[1] dengan X[4] Jika X[1] > X[5] maka tukarkan X[1] dengan X[5] Untuk I=2 maka nilai J adalah : 3,4,5

Jika X[1] > X[3] maka tukarkan X[1] dengan X[3] Jika X[1] > X[4] maka tukarkan X[1] dengan X[4] Jika X[1] > X[5] maka tukarkan X[1] dengan X[5] Untuk I=3 maka nilai J adalah : 4,5

Jika X[1] > X[4] maka tukarkan X[1] dengan X[4] Jika X[1] > X[5] maka tukarkan X[1] dengan X[5] Untuk I=4 maka nilai J adalah : 5

Jika X[1] > X[5] maka tukarkan X[1] dengan X[5]

5 7 10 21 45

X[1 ] X[2] X[3] X[4] X[5] Setelah itu menukarkan X[I] dengan X[J]

Tukar := X[I]; X[I] := X[J]; X[J] := Tukar;

Berikut program lengkap:

Contoh 3.6 sortir dengan buble sort Program BubleSortir;

Const N=6;

Var X : array[1..n] of integer; I,J : integer;

Begin

X[1]:= 10; X[2] := 21; X[3] := 45; X[4] := 7; X[5] := 5; Writeln(‘Data sebelum disortir’);

For I := 1 to N do write(X[I]); For I := 1 to N-1 do

For J := I+1 to N do If X[I] > X[J] then

Begin

Tukar := X[I];

(27)

X[J] := Tukar;

End;

Writeln;

Writeln(‘Data setelah disortir’); For I := 1 to N do Write(X[I]); End.

Run

Data sebelum disortir 10 21 45 7 5

Data setelah disortir 5 7 10 21 45

2.3 Sortir Metode Straight Selection (Pilih Langsung)

Pada metode ini algoritma sortirnya adalah sebagai berikut : misalkan dimiliki larik X[I] dengan I : 1 sampai N

Untuk I := 1 sampai (N-1)

Untuk J := 1 sampai N – I tentukan

Jika X[J] > X[J+1] maka tukarkan X[J] dengan X[j+1] Berikut program Straight selection

Contoh 3.7 Straight selection sort Program selection_sort;

Writeln(‘Ketik Nama-Nama’); For I := 1 to N do

(28)

End.

Data setelah di sortir Andi

Beno Budi Cahyo Dedi

Contoh 3.8 program sortir model lainnya Program Sort;

Writeln(‘Ketik Nama-Nama’); For I := 1 to N do

Writeln(‘Data setelah disortir : ’,X[I]); End;

(29)

BAB IV

PROCEDURE DAN FUNCTION

1. Procedure

Procedure adalah suatu kumpulan instruksi yang dibuat oleh pemrogram sebagai pengikat dalam suatu block program tersendiri-sendiri/ sekelompok program. Tujuan dibuat procedure untuk memudahkan dalam pengeblokan program-program atau pecahan-pecahan program seperti program non inti. Dengan kata lain procedure kepanjangan dari program non inti yang dapat memberikan nilai bila dipanggil. Prosedure tersebut terdiri dari dua kelompok yaitu :

- Procedure Tanpa parameter - Procedure dengan parameter Procedure tanpa parameter

Procedure yang dibuat agar dapat dipanggil oleh program inti dan tidak membawa nilai variabel tertentu.

PROCEDURE TANPA PARAMETER

Procedure NamaProcedure; {Nama procedure bebas dapat huruf/angka} Var

Begin

…Statement… End;

Contoh 4.1 Procedure Garis; Begin

Writeln(‘=====================’) pembuatan procedure Garis. End;

Begin

Garis; Procedure dipanggil Writeln(‘HELLO IPTTI’);

Garis; Procedure dipanggil End.

Run

(30)

=====================

Dengan menggunakan procedure kita dapat memanggil cukup dengan GARIS maka program di dalam procedure akan melaksanakan sesuai dengan blok perintah.

Berikut contoh untuk menghitung luas persegi panjang dengan procedure non parameter. Contoh 4.2 Program persegi panjang.

Program Hitung_Segi_Panjang; Procedure dengan Parameter

Procedure dengan parameter sebenarnya juga merupakan procedure yang nanti akan dipanggil tetapi membawa parameter atau suatu variabel tertentu “YANG HARUS DILAKUKAN” terhadap procedure. Itulah parameter !!!

PROCEDURE DENGAN PARAMETER Procedure Garis(N : integer);

Var PARAMETER I : integer;

Begin Variabel Lokal For I := 1 to N do Write(‘=’);

(31)

End;

Procedure itu dapat dipanggil dengan memberikan nilai variabel yang dibawa dan nilai variabel itu mengerjakan dan melakukannya. Misalkan :

Garis(5); hasilnya =====

Garis(15); hasilnya =============== Garis(5 + 5) hasilnya ==========

Contoh 4.3

Procedure Garis(n : integer; c : char); Var I : integer;

Writeln(‘Contoh Program Memakai Parameter’); Garis(5,’=’);

Garis(3,’X’); End. Run

Contoh Program Memakai Parameter =====

XXX

Contoh 4.3 Uses Crt,Dos;

Procedure BacaData(Var P1, P2 : real); Begin

Write(‘PANJANG = ‘); Readln(P1); Write(‘LEBAR = ‘); Readln(P2); End;

Procedure HitungLuas(Var q1 : real; q2,q3 : real); Begin

(32)

CetakLuas(Luas); End.

Run

PANJANG = 5 <enter> LEBAR = 3 <enter> LUASNYA = 15.00

2. FUNCTION

Function adalah fungsi yang didefinisikan sendiri oleh programmer seperti halnya procedure tetapi fungsi lebih berfungsi untuk melakukan tugas khusus dari parameter dan non parameter untuk RETURN VALUE / Nilai kembali, yang diproses ke dalam NamaFungsi sebagai nilai balik terhadap fungsi tersebut.

RETURN VALUE merupakan data yang dapat berjenis integer, real, char, string, namun tidak dapat bertipe array atau record.

- Function Tanpa Parameter - Function dengan Parameter

FUNCTION TANPA PARAMETER Function NamaFungsi : TipeReturnValue; Var {variabel lokal}

Begin

NamaFungsi := ReturnValue; End;

Contoh 4.4

Function Dadu : integer; Begin

Randomize;

Dadu := 1 + random(6); End;

Begin

Writeln(Dadu, ‘ ‘,Dadu,‘ ‘,Dadu); End.

Run 4 4 4

(33)

Function parameter tersebut akan membawa nilai balik /RETURN VALUE dari yang dikerjakan.

Parameter function dapat berupa tipe : integer, char, real, string, boolean, array atau

record.

Hasil function dapat berupa : integer, char, real, string dan boolean.

Function NamaFungsi(Parameter/variabel) : Tipe untuk ReturnValue; Var {variabel lokal}

Begin

NamaFungsi := ReturnValue; End;

Contoh 4.5

var kata : string;

function hurufbesarkecil(S: string): string; var

I: Integer; begin

for I := 1 to Length(S) do

if (S[I] >= 'a') and (S[I] <= 'z') then Dec(S[I], 32);

hurufbesarkecil := S; end;

begin

Write('Ketikan Kata Huruf kecil : ');Readln(Kata); If hurufbesarkecil(kata)='IPTTI' Then

begin

Write('Dapat diterima :',Kata); end

else

Write('Bukan); readln;

end. Run

Ketikan Kata Huruf kecil : iptti Dapat diterima

(34)

Contoh 4.6 Jarak(x,y)= X2+Y2 Program JarakTitik;

Function jarak(X,Y : real) : real; Begin

Jarak := Sqrt(X*X + Y*Y); End;

Var jx, jy, Jrk : real; Begin

Write(‘Jarak X = ‘); Readln(Jx); Write(‘Jarak Y = ‘); Readln(Jy); Jrk := Jarak(Jx, Jy);

Writeln(‘Jarak adalah = ‘,Jrk:5:2); End.

Run

Jarak X = 2

Jarak Y = 4

Jarak adalah = 4.47

Contoh 4.6

Function Balik (x : string) : string; Var I, n : integer;

St : string; Begin

St:=’ ‘; n := length(x);

For I := 1 to n do st := x[I] + st; Balik := st;

End; Begin

Writeln(Balik(‘IPTTI’)); End.

(35)

BAB V

RECORD DAN FILE

1. RECORD

Record merupakan kumpulan data yang tidak sejenis atau variasi. Penggunakan record berkaitan dengan deklarasi suatu type.

Type NamaTipeData = TipeDataPascal; Dideklarasikan dengan

Var NamaVariabel : NamaTipeData;

Contoh :

Type Bulat = integer;

Pecahan = real; type menggunakan sama dengan Logika = boolean;

Var Umur, JumlahAnak : bulat; Gaji, Tunjangan : pecahan;

Status : logika; var menggunakan titi dua.

Tanda yang harus diperhatikan untuk deklarasi tipe adalah tanda sama dengan untuk namavariabel/tipe data dan jenis tipe.

Untuk tipe data di atas akan lebih praktis jika dituliskan langsung tanpa memakai deklarasi tipe yaitu :

Var Umur, JumlahAnak : integer; Gaji, Tunjangan : pecahan;

Status : boolean;

Pembuatan deklarasi tipe nampak akan memperpanjang program namun untuk jenis array dan RECORD pemakaian tipe sangat dianjurkan dan menguntungkan.

Misalkan :

Var Umur : array[1..n] of integer; Nama : array[1..n] of string;

(36)

Type Larik1 = array[1..n] of integer; Larik2 = array[1..n] of string[20]; Var Umur, JumAnak : Larik1;

Nama : Larik2;

Namun untuk tipe data RECORD maka deklarasi data merupakan keharusan, karena variabel bertipe record tidak dapat diberi tipe data record secara langsung.

Type NamaTypeRecord = RECORD

Namaitem1 : TipeitemData1 Namaitem2 : TipeitemData2 ….

End;

Var NamaVariabelRecord : NamaTypeRecord;

Contoh

Var Barang : RecBarang; Contoh 5.1

Dafbuku : array[1..max] of Rbuku; J, Ccbk : integer;

Writeln(‘Menu Pilihan : ‘);

(37)

Write(‘Pilihan Proses : ); readln(Pilih); Case Pilih Of

‘1’ : begin Clrscr;

Write(‘Berapa Buku ? : ‘); Readln(CcBk); For J := 1 to Ccbk do If Buku.Kode <> ‘HABIS’ then

Begin

Write(‘JUDUL BUKU : ‘); Readln(Buku.Judul); Write(‘EKSEMPLAR : ‘); Readln(Buku.Ekse);

(38)

run

Menu Pilihan :

[1]. Masukkan data Buku [2]. Lihat Daftar Buku [3]. Tambah Data Buku [4]. Selesai

Pilihan Proses : Berapa Buku ? : 3 Data ke - 1

Kode Buku : A01 Judul Buku : BASIC Eksemplar : 4 Harga Buku : 2000 Data ke - 2

Kode Buku : A02 Judul Buku : PASCAL Eksemplar : 3

Harga Buku : 1000 Data ke - 3

Kode Buku : A03 Judul Buku : PDE Eksemplar : 3 Harga Buku : 3000

Daftar BUKU

==================================== No. Kode Judul eks. Harga

==================================== 1 A01 BASIC 4 2000.00 2 A02 PASCAL 3 1000.00 3 A03 PDE 3 3000.00

2. FILE DATA

Dalam memprogram tentunya melibatkan data-data yang cukup banyak, tidaklah mungkin kalau menyimpan data hanya pada array, atau hanya diinputkan dari keyboard sehingga jika komputer mati maka data hilang. File data berfungsi sebagai penampung dari inputan sehingga membentu berkas yang berisi data diperlukan untuk proses input selanjutnya. Dalam Pascal ada dua macam tipe file yaitu :

(39)

2. FILE BERTIPE

Berikut adalah perbedaan antara file text dan file bertipe :

File text File Bertipe

1. Data direkam dalam format text ASCII

1. Data direkam dalam format BINER

2. Akses/ rekam data harus urut 2. Akses/ rekam data bersifat acak/sembarang

3. Akses hanya dapat satu arah 3. Akses dapat langsung dua arah

FILE TEXT

Beberapa perintah yang berkaitan dengan file text adalah : 1. Assign(f, nf)

Perintah ini berguna untuk mengaitkan suatu variabel file (f) dengan suatu nama file (nf). Contoh : Assign(Mhs, ‘B:DataMhs’);

2. Rewrite(F)

Perintah ini berguna untuk membuka file, sehingga file tersebut telah dikaitkan dengan variabel file (f) melalui procedure Assign. Perintah Rewrite akan mempunyai mode akses REKAM, yaitu file tersebut dibuka untuk direkamkan data ke dalamnya

Contoh: Rewrite(Mhs); 3. Append(f)

Perintah ini membuka file seperti rewrite(f), tetapi file yang dibuka HARUS SUDAH ADA terlebih dahulu. Sedangkan data yang direkam ke dalamnya akan MENAMBAH pada data yang telah ada sebelumnya.

Contoh : APPEND(f) 4. Reset(f)

Perintah ini berguna untuk membuka file, sehingga file tersebut telah dikaitkan dengan variabel file (f) melalui Assign juga. Perbedaan dengan Rewrite adalah Mode aksesnya yaitu Reset mempunyai mode akses BACA. Reset berarti dibuka untuk dibaca data dari dalam file tersebut.

(40)

Perintah ini berguna untuk menuliskan/simpan ke dalam file yang nama filenya dikaitkan ke variabel file f. Perbedaan Writeln dan Write mempunyai efek yang sama dengan efek ke layar. Data akan dituliskan ke file dapat berupa KONSTANTA, EKSPRESI atau VARIABEL.

Contoh : Assign(f2,’File_A’); Rewrite(f2);

Write(f2,’Hallo’); Writeln(‘IPTTI’); X := ‘Selamat Pagi’;

Writeln(f2,x); 6. Readln(f, Var)

Perintah ini berguna untuk membaca data dari file dengan variabel file f. Data akan ditampung dalam variabel Var.

Perintah ini berkaitan dengan membuka file dengan RESET(f). Contoh : Assign(f2,’DataMhs’);

Reset(f2);

Readln(f2,noMhs,Nama) 7. Close(f)

Peintah ini berguna untuk menutup file dengan variabel file f. Contoh : close(f);

8. Eof (f)

Fungsi sebagai boolean yang berarti TRUE jika pointer baca dari file dengan variabel file f berada di posisi paling akhir/terakhir dan bernilai FALSE jika tidak.

Berikut agar lebih jelas lihat contoh program Contoh 5.2 :

Program Nilai_Mhs; Uses Crt;

Var

F : text; {variabel fle} NoMhs : string[5];

Nama : String[20]; Nilai : real; Pil : Char; Procedure RekamData; Begin

Clrscr;

(41)

Writeln(‘KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai’); Write(‘Nomor Mhs : ‘); Readln(NoMhs); If NoMhs <> ‘HABIS’ then

begin

Write(‘Nama Mhs : ‘); Readln(Nama); Write(‘Nilai angka : ‘); Readln(Nilai); Writeln;

{rekam ke file}

Writeln(f, NoMhs:5, Nama:20, Nilai: 5:2); End;

Until NoMhs=’HABIS’; Close(f);

End;

Procedure TambahData; Begin

Assign(f,’DatMhs’);

Append(f); {buka file untuk ditambah data} Rekamdata;

End;

Procedure LihatData; Begin

Assign(f,’DatMhs’);

Reset(f); {buka file untuk diBACA/Dilihat datanya} Clrscr;

{baca dari file}

Readln(f,NoMhs, Nama, Nilai);

Begin {program inti} Repeat Clrscr;

Writeln(‘MENU UTAMA’);

(42)

Writeln(‘3. Lihat Data’); Writeln(‘4. Selesai’);

Write(‘Pilihan proses : ‘); Readln(Pil);

Case pil of Pilihan proses :

KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai Nomor Mhs : 01

Nama Mhs : Andria Nilai angka : 80

KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai Nomor Mhs : 02

Nama Mhs : Basuki Nilai angka : 82

KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai Nomor Mhs : 03

Nama Mhs : RIYAN Nilai angka : 90

KETIK No.Mhs = HABIS jika selesai Nomor Mhs : HABIS

Daftar Nilai Siswa

(43)

Dalam mendeklarasikan variabel file, ada perbedaan antara file teks dengan file bertipe yaitu :

Untuk file teks selalu : Var NamaVarFile : text

Untuk file bertipe : Var NamaVarFile : File Of Tipedata; Dengan Tipedata dapat berupa integer, real, char, string atau record. Contoh deklarasi variabel file dalam file bertipe adalah :

F : file of Real; F : file of String[20];

F : file of RecMhs; Æ recMhs merupakan Type data Record

Adapun perintah yang ada dalam file text maupun file bertipe adalah : Assign(f,’namfile’);

Rewrite(f); Reset(f);

Close(f); Fungsi EOF(f)

File bertipe mempunyai fungsi eof yang berbeda yaitu :

1. Untuk menulis ke file maka perintah yang dipakai HANYA : Write(f,NamaVar); 2. Untuk membaca file perintah yang dipakai HANYA : Read(f,NamaVar);

Disamping itu posisi record yang direkam dan dibaca dapat ACAK dan dapat DUA ARAH yaitu REKAM/BACA.

Berikut adalah perintah yang ada pada file tipe : 1. Seek(f, noRec)

Perintah ini untuk memposisikan pointer baca pada noRec. Perlu ketahui bahwa record pertama ada pada posisi 0, record ke dua ada ada posisi 1 dan seterusnya. Contoh : Seek (f, 4); Read(f,V);

Hasil : Record 5 akan dibaca, hasilnya disimpan di variabel V. Contoh : Seek(f,9); Write(f,V);

Hasil : Isi variabel V direkam di posisi record 10 2. Truncate(f)

(44)

Contoh : seek(f,5); Truncate(f);

Hasil : Seluruh record mulai posisi 5 akan dihapus dari file. 3. FilePos(f)

Perintah ini untuk mendapatkan pointer sekarang dari penunjuk file. Contoh : Seek(f,5); p:=FilePos(F); Writeln(p);

Hasil : 3 posisi sekarang. 4. FileSize(f)

Berguna untuk mendapatkan cacah record dari file yang dibuka. Contoh : Reset(f); n:=FileSize(f);

Hasil : n akan berisi cacah record dari file dengan varfile f. Berikut contoh untuk File Record bertipe :

Contoh 5.3 File Beritpe

Uses Crt;

Type

RecSiswa = Record

NoMhs : String[5];

Nama : String[20];

Nilai : Real;

End; Var

Fsis : File Of RecSiswa; Siswa : RecSiswa;

Pil : Char;

Procedure RekamBaru; Begin

Assign(fsis,’Datmhs’); Rewrite(fsis);

Repeat

Writeln(‘KETIK NoMhs = HABIS jika selesai’); Write(‘Nomor Mhs : ‘); Readln(Siswa.NoMhs); If Siswa.NoMhs <> ‘HABIS’ then

Begin

Write(‘Nama Mhs : ‘); Readln(Siswa.Nama); Write(‘Nilai Angka : ‘); Readln(Siswa.Nilai);

{rekam file}

Write(fsis,siswa); Writeln;

End;

(45)

Close(fSis); End;

Procedure Tambahdata; Begin

Assign(fSis,’DatMhs’); Reset(fsis);

Seek(fsis, FileSize(fSis)); RekamBaru;

End;

Procedure BacaSemua; Var P : Integer;

Begin

Assign(Fsis,’DatMhs’); Reset(Fsis);

Writeln(‘Daftar Nilai’);

Writeln(‘=========================================’);

Writeln(‘NoMhs Nama Nilai ‘);

Writeln(‘=========================================’); For P:= 1 to FileSize(fSis) do

Begin

Read(Fsis,Siswa);

With Siswa do

Writeln(NoMhs:5, Nama:20, Nilai:5,2); End;

Writeln(‘=========================================’); Readln;

Close(Fsis); End;

Begin {program inti}

Repeat

Write(‘Pilihan proses : ‘); Readln(Pil);

(46)

Run

(47)

Daftar-Daftar Statement Tambahan

1. Clrscr {untuk menghapus layar} Harus menggunakan uses crt 2. Exit

Berfungsi untuk keluar dari block program baik procedure maupun function. Jika Exit ini ada diprogram inti akan menyebabkan program berhenti.

3. Halt

Berfungsi untuk mengakhiri eksekusi program, baik diprogram utama/inti maupun diprogram sub inti. Program ini akan mem- break ke Source program sumber semua akan dibatalkan kembali ke turbo pascal.

4. FillChar(x: string; count:word; ch:char)

Berfungsi untuk mengisikan sejumlah karakter ch sebanyak count ke dalam variabel string x. Contoh : x: string[80]

FillChar(x,10,’A’);

Hasil : variabel string x akan berisi data : AAAAAAAAAA 5. Delay(n:integer);

Berfungsi untuk menunda eksekusi program selama n milisecond (1/1000 detik). Termasuk dalam unit crt;

Contoh : Writeln(‘Hallo IPTII’); Delay(1000);Write(‘Bos’); Hasil : Hallo IPTII {tertunda 1 detik} Bos 6. ClrEol

Berfungsi untuk menghapus tulisan dilayar mulai dari posisi kursor sampai ke akhir baris tanpa merubah posisi kursor. Termasuk dalam unit CRT.

Contoh :

Gotoxy(1,1);write(‘IPTTI YOGYAKARTA’); Delay(3000);

Gotoxy(5,1);ClrEol;

(48)

7. Gotoxy(x,y:word);

Berfungsi untuk menempatkan posisi di layar pada X: kolom dan Y : baris . Termasuk dalam unit Crt.

Contoh :

Program animasi; Uses Crt;

Const Teks=’IPTTI KUSUMAYO’; Var X: integer;

Begin Clrscr;

For x:= 1 to 70 do begin

Gotoxy(x,12);Write(Teks); Delay(500); End;

End.

8. Pi : real; Æ Berfungsi untuk nilai 3.14151592… Write(pi:5:2); hasil : 3.14

9. Abs(x:real):real;

Menerima masukan x real atau integer dan akan mengembalikan nilai positif dari x Contoh : Writeln(Abs(-5.6):5:2);

Hasil : 5.60

10. Exp(x: real): real;

Contoh : Writeln(exp(1) : 5:2);

Hasil 2.73

11. La (x: real): real;

Contoh : Writeln(Ln(00) : 5:2); Hasil : 4.61

12. Sqr (x: real): real;

Berfungsi untuk menerima masukan x real/integer dan akan mengembalikan nilai kuadrat dari x.

13. Int (x: real): real;

Contoh : Writeln(Int(78.23)); Hasil : 78

(49)

Berfungsi untuk menerima masukan x real/integer dan akan mengembalikan nilai akar dari x.

15. Sin(x: real) : real; Cos(x: real): real dan ArcTan(x: real) : real;

Fungsi untuk memasukkan x real dalam radian untuk Sin dan Cos Æ sin(x) cos(x) 16. Random(x: integer) : integer;

Untuk mengacak bilangan. Random sangat potensial untuk membangkitkan efek-efek yang berkaitan dengan animasi game dan peramalan.

17. Sound(n)

Berfungsi untuk mengaktifkan suara speaker n bernilai >100 18. Nosound

(50)

Gambar-Gambar Flow Chat

Proses Proses Alternative

Mulai / Selesai

Kondi si/Ke putus

Data

Masukan Dan Keluaran

Dokument File Simpan Data

(51)

DAFTAR PUSTAKA

1. Stubbs T., Daniel & Neil W. Webre, "Data Structures with Abstract Data Types and Pascal", Brook/Cole Publishing Company, 1984.

2. Tanenbaum, A., "Data Structures using Pascal", Prentice-Hall, Englewood, NJ, 1976. 3. Borland International Inc Manual, TURBO PASCAL: version 6.0 REF.

4. Jogiyanto, HM, PASCAL Tingkat Lanjutan, Andi Ofset 1990.

5. Lewis, T.B. & Smith M.Z., "Applying Data Structures", second edition, Houghton Mifflin Company, Boston.

6. Wirth, Nicklaus, "Algorithm & Data Structure Programs", Prentice-Hall, Englewood Cliff, NJ, 1976.

7. Welsh, Jim ll., Elder J., Introduction to Pascal, New Jersey : Prentice Hall, Inc. 1982.

8. Santoso, P. Insap, Dasar-dasar Pemrograman Pascal: Teori dan Program terapan, Yogyakarta: Andi Ofset, 1987.

Gambar

TABEL BOOLEAN :

Referensi

Dokumen terkait

dan konfirmasi penemuan untuk regu berbeda Pengujian integrasi pengiriman informasi tersesat dan konfirmasi penemuan dari node ke server akan didapatkan nilai delay

Sampel pada penelitian eksperimental ini adalah ekstrak bawang putih ( Allium sativum Linn ) yang dibuat dengan cara maserasi.. Hasil : Hasil untuk uji aktivitas antibakteri

“Pada kata [talua] dalam bahasa Minangkabau diucapkan menjadi [alU] ketika dilafalkan responden yang diartikan dalam bahasa Indonesia berarti „telur‟. Pengucapan ini

For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte

From the repetition of events in the internal and external conflict of Jacob, the theme of Portrait is actually about the misconception over kinds of people attention that can

Retnaningati (2011), melakukan penelitian di SMA Negeri 3 Surakarta menggunakan Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle) Untuk Meningkatkan Ke- terampilan Proses

Secara keseluruhan Manajemen Pengembangan Pariwisata Kabupaten Semarang di Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang sudah baik, disini

[r]