Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Bidan Pelaku Penjualan Bayi
(Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1201/PID.B/2014/PN.MDN)
ABSTRAK
Mazmur Ferdinandta Sinulingga Liza Erwina
Marlina
Penjualan bayi merupakan salah satu kejahatan yang terjadi di Negara Indonesia. Penjualan bayi kerap dilakukan oleh oknum yang memiliki kaitan dengan bayi tersebut. Penjualan bayi yang dilakukan oleh bidan adalah kasus yang perlu mendapat perhatian dan penanganan secara serius karena bidan yang merupakan tenaga medis seharusnya memiliki tugas untuk menolong dan merawat bayi. Untuk itu, dalam skripsi yang berjudul “Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Bidan Pelaku Penjualan Bayi (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan
Nomor 1201/PID.B/2014/PN.MDN)” penting rasanya membahas mengenai bagaimana pertanggungjawaban pidana terhadap bidan pelaku penjualan bayi. Masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai aturan hukum tindak pidana penjualan bayi yang dilakukan oleh bidan, penerapan hukum terhadap bidan pelaku penjualan bayi berdasarkan putusan pengadilan Nomor 1201/Pid.B/2014/PN.Mdn, dan hambatan yang dihadapi dalam penegakan hukum tersebut.
Penelitian hukum ini merupakan penelitian hukum normatif yang didasarkan pada bahan hukum skunder. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa bahan hukum primer, skunder, dan tersier yang dikumpulkan melalui studi pustaka yang kemudian dianalisis secara kualitatif.
Aturan hukum yang berkaitan dengan penjualan bayi yang dilakukan oleh bidan dapat dilihat melalui beberapa aturan baik itu aturan hukum nasional maupun dalam bentuk perjanjian internasional yang melarang bentuk – bentuk penjualan anak. Bidan pelaku penjualan bayi dapat dikenakan sanksi pidana penjara dan denda sebagaimana yang diberikan hakim dalam putusan Nomor 1201/Pid.B/2014/PN.Mdn yaitu pidana penjara 3 (tiga) tahun dan denda sebesar Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Penegakan hukum yang dilakukan untuk menangani kejahatan ini mengalami beberapa tantangan atau hambatan yaitu hambatan secara internal dan hambatan secara ekternal.
Mahasiswa S-1 Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Ibu Liza Erwina, S.H., M.Hum, Dosen Pembimbing I/Sekretaris dan Staff Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Dr. Marlina, S.H., M.Hum, Dosen Pembimbing II/ Staff Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara