i ABSTRAK Clinton Pratama1
Syafruddin Hasibuan, S.H., M.H. DFM.** Alwan, S.H., M.Hum.***
Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang terbesar. APBN 2015 menunjukkan bahwa 63 % pendapatan negara berasal dari sektor pajak. Secara umum ketentuan mengenai perpajak di Indonesia diatur didalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Terdapat ketentuan pidana didalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 ini untuk memberikan sanksi pidana terhadap para pelaku tindak pidana dibidang perpajakan.
Berdasarkan hal tersebut, permasalahan yang diangkat didalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan hukum mengenai perpajakan di Indonesia, bagaimana pelaku tindak pidana didalam hukum positif di Indonesia, serta bagaimana bentuk pertanggungjawaban pidana pelaku tindak pidana perpajakan yang merupakan seorang biro jasa Pajak berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 1863/Pid.B/2015/PN.Sby.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode normatif dengan pendekatan studi kasus (case approach), dengan menggunakan data sekunder yang dapat ditarik dalam skripsi ini adalah Terdakwa dalam Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor 1863/Pid.B/2015/PN.Sby dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya, serta dihukum dengan pidana penjara selama 2 tahun dan pidana denda sebesar Rp. 760.775.246,-
Kata kunci: Pertanggungjawaban pidana, Pelaku tindak pidana, Tindak Pidana perpajakan
1
Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum USU
**
Pembimbing I, Staff Pengajar Departemen Pidana Fakultas Hukum USU
***
Pembimbing II, Staff Pengajar Departemen Pidana Fakultas Hukum USU