• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengan Ibu Dalam Merawat Anak Penderita Kanker di Yayasan Onkologi Anak Medan (YOAM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengan Ibu Dalam Merawat Anak Penderita Kanker di Yayasan Onkologi Anak Medan (YOAM)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kanker

2.1.1 Pengertian

Kanker adalah sebuah kumpulan penyakit yang dikarakterisasikan dengan

tidak terkontrolnya pertumbuhan dan penyebaran sel-sel abnormal. Jika

penyebaran tidak terkontrol, maka akan menyebabkan kematian (American Cancer Society, 2015). Sel-sel tersebut membentuk sebuah blok yang menutupi semua jaringan dan organ didalam tubuh. Sel membelah untuk menciptakan sel

baru, dan menggantikan sel-sel yang tua maupun berbahaya. Masing-masing sel

mengandung material genetik (DNA) yang memberitahu sel kapan harus

membelah, dan kapan harus mati. Kanker terjadi ketika DNA menjadi berbahaya

dan memberikan instruksi yang salah. Sel-sel kanker bertumbuh diluar kendali.

Sel kanker membelah ketika tidak seharusnya membelah, dan bertahan lebih lama

dari waktu yang tidak seharusnya. Sel kanker dapat menutupi dan memenuhi

lebih dari sel-sel normal. Kumpulan dari sel-sel kanker dinamakan tumor. Tumor

terbagi atas ganas/malignant (cepat berkembang dengan ancaman menyebar) dan jinak/benign (pertumbuhan lambat dan tidak menyebar) (Children’s Oncology Group, 2011).

2.1.2 Tipe Kanker pada Anak

Berdasarkan Children’s Oncology Group (2011) menerangkan bahwa masing-masing jenis kanker memiliki nama, pengobatan, dan prognosis. Kanker

(2)

2.1.2.1 Leukemia

Leukemia adalah kanker pada pembentukan sel-sel darah yang

dihasilkan oleh sumsum tulang. Sumsum tulang berada pada pertengahan antara

tulang dan saraf sebagai pabrik dari pembuatan darah. Tiga jenis tipe darah yang

dihasilkan pada sumsum tulang. Sel darah merah yang membawa oksigen

kedalam tubuh. Sel darah putih yang membasmi infeksi. Platelet yang

menghentikan pendarahan.

2.1.2.2 Lymphoma

Lymphoma ialah kanker yang terjadi pada system limpatik. Sistem

limpatik merupakan salah satu bagian penting pada system imun. Jaringan

limpatik ditemukan di seluruh bagian tubuh pada kelenjar getah bening, tonsil,

adenoid, limpa, kelenjar thymus, dan didalam sumsum tulang. Lymphoma timbul

ketika sel dari system limpatik menjadi sel kanker yang bermutasi dan membelah

secara tidak terkontrol. Sel ganas tersebut bertumbuh dan menyebar hingga tunas

getah bening dan organ tubuh. Gejala dari lymphoma bergantung pada lokasi dari

penyebaran kelenjar limpa dan organ tubuh. Biasanya, tanda dan gejala pertama

kali ditemukan ialah benjolan atau pembengkakan, yang berada disekitar leher,

selangkangan atau dibawah lengan. Terkadang sel-sel lymphoma menyebabkan tunas getah bening didalam dada membengkak yang akan mebimbulkan batuk

atau nyeri dada. Sel lymphoma dapat menyebabkan pembengkakan pada hati

maupun limpa, atau penyebaran pada tunas getah bening abdomen, menyebabkan

nyeri. Sel-sel lymphoma terkadang menyebar ke sumsum tulang belakang,

(3)

2.1.2.3 Tumor Solid (kanker pada tulang, otot, otak, atau pada jaringan

dalam tubuh)

Tumor solid terdiri dari: Otak dan jaringan saraf tulang belakang juga

dikenal dengan system saraf pusat (SSP), kanker ginjal, kanker hati,

neuroblastoma, melanoma, retinoblastoma, jaringan lunak, dan saroma tulang,

karsinoma, dan kanker tiroid.

2.1.3 Penyebab Kanker pada Anak

Kanker pada anak yang disebabkan oleh faktor keturunan memiliki angka

kejadian yang kecil. Ini berarti bahwa anak dilahirkan dengan perubahan yang

terjadi pada DNA yang menyebabkan beberapa sel berkembang menjadi kanker.

Terkadang, perubahan pada DNA terjadi pada awal tahap perkembangan (sebelum

anak lahir). Pada kisah lainnya, perubahan DNA ini dapat juga diwariskan oleh

orang tua. Ketika ini terjadi, ada kemungkinan bahwa orangtua memiliki tipe

kanker yang sama. Kanker pada anak yang diwariskan seperti retinoblastoma,

malignant, tumor saraf perifer, dan adrenokortikal karsinoma. Kebanyakan kanker

lainnya tidak diwariskan.

2.1.4 Tanda dan Gejala

Menurut American Cancer Society (2014) tanda dan gejala penyakit kanker adalah sebagai berikut:

2.1.4.1 Demam

Demam adalah kejadian yang sangat umum dengan kanker, tetapi lebih

sering terjadi setelah kanker telah menyebar dari tempat dimana dimulai. Hampir

(4)

terutama jika kanker atau pengobatannya mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Hal ini dapat membuat lebih sulit bagi tubuh untuk melawan infeksi. Paling

sering, demam mungkin merupakan tanda awal kanker, seperti kanker darah

seperti leukemia atau limfoma.

2.1.4.2 Kelelahan

Kelelahan yang terjadi tidak dapat segera pulih hanya dengan istirahat.

Ini merupakan gejala penting karena pertumbuhan kanker. Hal ini terjadi lebih

awal dalam beberapa kanker seperti leukemia. Beberapa kanker kolon atau

lambung dapat menyebabkan kehilangan darah. Hal ini merupakan cara kanker

untuk dapat menyebabkan kelelahan.

2.1.4.3 Nyeri

Nyeri merupakan gejala awal beberapa kanker seperti kanker tulang

atau kanker testis. Sakit kepala yang tidak hilang atau menjadi lebih baik dengan

pengobatan merupakan gejala dari tumor otak. Nyeri punggung dapat merupakan

gejala dari kanker usus besar, rektum, atau ovarium. Paling sering nyeri akibat

kanker berarti telah menyebar atau bermetastasis dari mana kanker dimulai.

2.1.4.4 Perubahan Kulit

Seiring dengan kanker kulit, beberapa kanker lainnya dapat

menyebabkan perubahan kulit yang dapat dilihat. Tanda-tanda dan gejala

termasuk: kulit yang tampak gelap (hiperpigmentasi), kulit dan mata berwarna

kekuningan (jaundice), kulit kemerahan (eritema), gatal (pruritus), dan

(5)

2.1.4.5 Perubahan pola buang air besar atau fungsi kandung kemih

Sembelit jangka panjang, diare, atau perubahan ukuran tinja mungkin

merupakan tanda dari kanker usus besar. Nyeri saat buang air kecil, darah dalam

urin, atau perubahan fungsi kandung kemih, seperti perlu buang air lebih sering

dari biasanya dapat dikaitkan dengan kandung kemih atau kanker prostat.

2.1.4.6 Luka yang tidak kunjung sembuh

Kanker kulit dapat berdarah dan terlihat seperti luka yang tidak kunjung

sembuh. Sebuah luka yang tidak kunjung sembuh di mulut bisa menjadi kanker

mulut. Hal ini harus ditangani dengan segera, terutama pada orang yang merokok,

mengunyah tembakau, atau sering minum alkohol. Luka pada penis atau vagina

dapat berupa tanda-tanda infeksi atau kanker dini.

2.1.4.7 Bintik-bintik putih di lidah dan mulut

Bercak putih di dalam mulut dan bintik-bintik putih di lidah mungkin

leukoplakia. Leukoplakia adalah daerah pra-kanker yang disebabkan oleh sering

iritasi. Hal ini sering disebabkan oleh merokok atau penggunaan tembakau

lainnya. Orang yang merokok pipa atau menggunakan tembakau beresiko tinggi

untuk leukoplakia. Jika tidak diobati, leukoplakia bisa menjadi kanker mulut.

2.1.4.8 Pendarahan

Perdarahan yang tidak biasa bisa terjadi pada kanker dini atau lanjut.

Batuk darah di sputum merupakan tanda dari kanker paru-paru. Darah dalam tinja

yang dapat terlihat seperti tinja sangat gelap atau hitam bisa menjadi tanda dari

usus besar atau kanker rektum. Kanker serviks atau endometrium dapat

(6)

dari kandung kemih atau kanker ginjal. Darah yang keluar dari puting tanda

kanker payudara.

2.1.4.9 Benjolan

Banyak kanker dapat dirasakan melalui kulit. Kanker ini kebanyakan

terjadi pada payudara, testis, kelenjar getah bening (kelenjar), dan jaringan lunak

tubuh. Sebuah benjolan atau penebalan merupakan tanda awal atau akhir dari

kanker. Kanker payudara muncul dengan kulit merah atau menebal serta adanya

tonjolan.

2.1.5 Prosedur Pemeriksaan

Banyak cara cara dan pengobatan yang berbeda-beda untuk membantu

menurunkan nyeri dan ansietas yang dirasakan oleh anak selama prosedur dan tes

dilakukan. Berikut ialah informasi mengenai beberapa jenis pengobatan yang

tersedia (Children’s Oncology Group, 2011). 2.1.5.1 Anestesi lokal

Sebelum tes dan prosedur dilakukan, pengobatan untuk mematikan rasa

dapat diberikan. Pengobatan ini bisa dalam bentuk krim topikal, tambalan, cairan,

atau alat lain yang diletakkan pada kulit. Obat yang diberikan akan mematikan

rasa pada kulit dan jaringan. Untuk beberapa anak, pengobatan ini cukup untuk

mematikan rasa dalam prosedur pengambilan melalui jarum suntik. Jika

diperlukan, setelah obat berhasil mematikan rasa pada permukaan kulit, obat

lainnya dapat juga digunakan menggunakan jarum suntik berukuran kecil yang

(7)

2.1.5.2 Sedasi

Jika obat yang diperlukan lebih dari lokal anastesi, para tenaga

kesehatan selanjutnya akan membicarakan mengenai sedasi (pengunaan

obat-obatan, kombinasi dari beberapa obat, untuk membuat anak merasa lebih relaks

atau tertidur selama proses tes dan prosedur). Sedasi dapat diberikan pada level

yang berbeda, berkisar dari perasaan tenang, keadaan mengantuk, anestesi umum

(dalam keadaan tertidur). Level sedasi bergantung pada kondisi anak, prosedur

ansietas, dan panduan rumah sakit.

2.1.5.3 Biopsi

Dalam biopsi, beberapa bagian jaringan akan diambil dari tubuh dan

diperiksa untuk mengetahui apakah terdapat sel kanker. Biopsi terbuka dilakukan

ketika kulit dibuka dalam pembedahan untuk mendapatkan sampel dari jaringan.

Biopsi tertutup dilakukan ketika jarum dimasukkan kedalam kulit untuk

mengambil jaringan tanpa melakukan pembedahan.

2.1.5.4 Pengeluaran cairan dari sumsum tulang

Pengeluaran cairan dari sumsum tulang ialah tes yang dilakukan untuk

mengetahui apakah sel didalam sumsum tulang dalam keadaan sehat dan

menemukan jika ada sel kanker yang menyebar ke tulang sumsum dari bagian

lain didalam tubuh. Sumsum tulang ialah pabrik dimana sel-sel darah dihasilkan.

Sumsum tulang belakang juga berada pada pusat tulang dan menyusun antara

tulang berongga dan cairan sumsum. Dalam tes ini, jarum akan ditempatkan pada

tulang (biasanya tulang pinggul) dan sebagian sampel cairan pada sumsum tulang

(8)

2.1.5.5 Biopsi pada sumsum tulang

Ketika pengambilan cairan pad sumsum tulang telah dilakukan untuk

melihat darah, biopsi pada sumsum tulang dilakukan untuk mempelajari bagian

sesungguhnya dari sumsum tulang berongga. Biopsi juga membantu untuk

menentukan apakah sel dalam sumsum tulang dalam keadaan sehat atau terdapat

sel kanker. Dalam tes ini, jarum suntik akan ditempatkan pada tulang (biasanya

pada tulang pinggul), dan sebagian kecil pada sumsum tulang berongga akan

diambil dan dikirm ke laboratorium untuk menentukan hasil

2.1.5.6 Magnetic resonance imaging/ MRI

MRI dilakukan dengan menggunbakan mesin khusus untuk melihat

keadaan didalam tubuh. Mesin tyersebut menggunakan gelombvang magnetic

untuk menciptakan gambar didalam tubuh. Anak akan dibaringkan pada meja

yang tersdia didalam mesin MRI selama pencetakan gambar. Anak tidak akan

memakai barang-barang yang megandung metal (perhiasaan. tali pinggang, dsb)

karena mesin mengikat metal.

2.1.6 Penatalaksanaan

Masing-masing tipe kanker pada anak dapat disembuhkan dengan cara yang

berbeda, bergantung pada tipe pengobatan yang paling efektif sesuai dengan jenis

kanker. Berikut adalah beberapa tipe pengobatan yang diberikan (Children’s Oncology Group, 2011).

2.1.6.1 Kemoterapi

Kemoterapi ialah pengobatan kanker dengan menghentikan

(9)

pengobatan kemoterapi mungkin digunakan, sebab kemoterapi akan

menghentikan maupun menghancurkan sel-sel kanker dengan cara yang berbeda.

Ketika kemoterapi menghancurkan sel kanker, juga akan membahayakan

sel-sel sehat. Bahaya yang diterima oleh sel-sel-sel-sel sehat dapat menyebabkan efek

samping. Biasanya efek samping yang dialami akan membaik atau menghilang

ketika pengobatan selesai.

2.1.6.2 Terapi Radiasi

Terapi radiasi memberikan cahaya dengan kekuatan tinggi yang

membahayakan DNA dan dengan cepat menghancurkan sel-sel pertumbuhan,

seperti sel kanker. Radiasi bisa saja digunakan dengan sendiri atau bahkan

dikombinasikan dengan terapi lain, seperti kemoterapi dan pembedahan.

Pengobatan ini dapat membahayakan baik sel sehat maupun sel kanker, namun

sel sehat memiliki kemampuan dalam penyembuhan diri. Tidak seperti

kemoterapi, radiasi tidak menyebabkan bahaya pada sel di seluruh tubuh. Radiasi

hanya membahayakan sel pada area dimana radiasi diberikan.

2.1.6.3 Pembedahan

Banyak tipe pembedahan yang digunakan untuk menyembuhkan

kanker. Terkadang, mengangkat tumor ialah satu-satunya jalan dalam pengobatan

yang diperlukan, tetapi biasanya kemoterapi atau radiasi juga digunakan untuk

menghancurkan sisa dari sel kanker : 1) pembedahan primer ialah pembedahan

yang mengangkat hampir semua bagian tumor saat didiagnosa. Beberapa bagian

tumor tidak dapat diangkat secara aman dikarenakan bentuk maupun lokasi

(10)

pengobatan dengan kemoterapi dan/atau radiasi, dan 3) pembedahan perawatan

dukungan dilakukan untuk membantu anak melalui pengobatan kanker yang

dialami, jika pengobatan tersebut membuat anak menjadi sulit makan, sebuah

tabung makan akan dipasangkan langsung ke lambung atau saluran pencernaan

sampai anak mampu mengkonsumsi nutrisi makanan lewat mulut.

2.1.6.4 Bioterapi

Bioterapi dikenal juga dengan imunoterapi. Bioterapi menggunakan

sistem imun tubuh untuk memerangi sel kanker. Sistem imun tubuh ialah sebuah

penghubung antara organ dan sel-sel yang bekerja untuk melindungi tubuh

melawan penyakit. Sistem ini bekerja untuk mencari sel-sel yang tidak normal dan

mencoba untuk menghancurkan. Bioterapi ini dapat menolong sel sistem imun

tubuh untuk menemukan sel yang tidak normal lalu menghancurkan sel kanker.

2.1.6.5 Perawatan Paliatif

Perawatan paliatif adalah perawatan yang penuh pengertian dan

pendekatan menyeluruh kepada anak dengan penyakit serius. Perawatan ini

mendukung anak dan keluarga dengan menenangkan gejala fisik seperti menolong

secara emosional, sosial, dan aspek spiritual. Penting untuk mengetahui bahwa

perawatan paliatif ini dapat dimulai kapan saja selama penyakit berlangsung, anak

dengan penyakit serius dapat memanfaatkan, baik penyembuhan yang diharapkan

atau pengobatan penyembuhan bukan lagi sebuah pilihan.

2.2 Studi Fenomenologi

Penelitian kualitatif ialah jenis penelitian yang berfokus akan individu

(11)

(biasanya realita sosial maupun psikologikal). Penelitian ini berfokus pada

pengalaman yang dirangkum sebagai data yang tidak dapat dihitung menggunakan

angka (Hancock, Ockleford & Windridge, 2009).

Fenomenologi, berakar dari tradisi filosofi yang dikembangkan oleh

Husserl dan Heidegger, sebuah pendekatan untuk mengerti pengalaman kehidupan

manusia setiap hari. Para pakar fenomenologi percaya bahwa pengalaman hidup

memberikan arti tersendiri bagi masing-masing persepsi manusia pada setiap

fenomena yang terjadi. Tujuan dari pendekatan ini ialah untuk mengerti persepsi

dan pengalaman hidup bagi yang mengalami. Empat aspek pengalaman kehidupan

yang diamati oleh para pakar fenomenologi ialah ruang kehidupan, ruang jasmani,

ruang duniawi, dan hubungan sesama manusia (Polit & Beck, 2012).

Ada beberapa variasi dan interpretasi metodologi dalam fenomenologi

yaitu fenomenologi deskriptif dan fenomenologi interpretif (Polit & Beck, 2012).

Fenomenologi deskriptif pertama kali dikembangkan oleh Husserl pada tahun

1962. Fenomenologi ini mencakup hal yang didengar, dilihat, dirasakan,

dipercaya, diingat, diputuskan, dievaluasi, dan aksi. Fenomenologi deskriptif

memiliki empat tahap: bracketing, intuiting, analyzing, dan describing (Polit & Beck, 2012).

Langkah pertama yaitu bracketing. Bracketing adalah proses mengidentifikasi dan mengurungkan keyakinan yang terbentuk sebelumnya serta

opini yang objektif tentang fenomena yang diteliti. Bracketing tidak pernah dapat diwujudkan secara total, tetapi peneliti berjuang untuk tidak menambahkan

(12)

Langkah selanjutnya ialah intuiting. Intuiting ialah keadaan dimana peneliti benar-benar memahami dan tenggelam dalam fenomena sesuai dengan

apa yang dijelaskan oleh partisipan. Peneliti menghindari segara kritik, evaluasi,

ataupun opini dan tetap memerhatikan fenomena sesuai dengan yang dijelaskan

partisipan (Streubert & Carpenter, 2011).

Pada tahap berikutnya adalah analyzing. Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi esensi fenomena yang telah diinvestigasi berdasarkan data yang

diperoleh dan bagaimana data diberikan (Streubert & Carpenter, 2011).

Langkah terakhir yaitu describing. Tujuan melakukan describing untuk mengkomunikasikan, menuliskan, juga memberikan perbedaan deskripsi secara

verbal, elemen-elemen pengkritik dari fenomena. Deskripsi yang dilakukan

berdasarkan klasifikasi dari fenomena. Peneliti harus menghindari dalam

menambahkan deskripsi sebelum waktunya (Streubert & Carpenter, 2011).

Proses analisis data pada fenomenologi deskriptif adalah Collaizi (1978),

Giorgi (1985), dan Van Kaam (1966). Ketiga fenomenologi tersebut berpedoman

pada filosofi Husserl dimana fokus utamanya ialah mengetahui gambaran dari

sebuah fenomena (Beck, 2013).

Jenis fenomenologi yang kedua adalah fenomenologi interpretif.

Fenomenologi interpretif dikembangkan oleh Heidegger. Jenis penelitian ini

menekankan pada pemahaman dan penafsiran, tidak sekedar deskripsi

pengalaman manusia. Penelitian interpretif bertujuan untuk menemukan

pemahaman dari makna pengalaman hidup dengan cara masuk ke dalam dunia

(13)

Sumber data dalam studi fenomenologi berasal dari perbincangan yang

cukup dalam (in-depth interview) antara peneliti dan partisipan dimana peneliti membantu partisipan untuk menggambarkan pengalaman hidupnya tanpa adanya

suatu diskusi. Melalui perbincangan yang cukup dalam peneliti berusaha untuk

menggali informasi sebanyak mungkin dari partisipan (Polit & Beck, 2012).

Dalam studi fenomenologi, jumlah partisipan yang terlibat adalah 10 orang

atau lebih sedikit. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini akan dipilih dengan

menggunakan teknik purposive sampling yaitu metode pemilihan partisipan dalam suatu penelitian dengan menentukan terlebih dahulu kriteria partisipan yang akan

dilibatkan dalam penelitian. (Polit & Beck, 2012).

Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan pendekatan fenomenologi

desriptif. Hasil penelitian dalam studi fenomenologi diperoleh melalui proses

analisa data Collaizi (1978 dalam Polit & Beck, 2012) menyatakan ada tujuh

langkah yang harus dilalui untuk menganalisa data. Proses analisa data tersebut

meliputi: 1) membaca transkrip wawancara untuk mendapatkan perasaan

partisipan, 2) meninjau setiap transkrip dan menarik peryataan yang signifikan, 3)

menguraikan makna dari setiap pernyataan yang signifikan dan memilih kata

kuncinya, 4) mengelompokkan makna-makna tersebut kedalam

kelompok-kelompok tema, 5) mengintegrasikan kedalam bentuk transkrip, 6)

memformulasikan deskripsi lengkap dari fenomena yang diteliti sebagai

identifikasi pernyataan, dan 7) memvalidasi apa yang telah ditemukan kepada

(14)

Penelitian kualitatif termasuk fenomenologi perlu ditingkatkan kualitas

dan integritas dalam proses penelitiannya, sehingga perlu diperiksa bagaimana

tingkat keabsahan data pada penelitian kualitatif termasuk fenomenologi. Lincoln

dan Guba (1985 dalam Polit & Beck, 2012) menyatakan bahwa untuk

memperoleh hasil penelitian yang dapat dipercaya maka data divalidasi dengan

beberapa kriteria yaitu: 1) credibility (dapat dipercaya), 2) dependability

(konsisten), 3) confirmability (persetujuan relevansi), 4) transferability (bisa digunakan pada konteks lain), dan 5) authenticity.

Credibility meliputi keyakinan terhadap kebenaran data dan interpretasinya. Kredibilitas yang tinggi tercapai jika partisipan yakin dan

mengenali dengan benar tentang hal-hal yang diceritakannya. Tujuan prosedur ini

adalah untuk memvalidasi keakuratan hasil laporan transkrip kepada partisipan

terhadap apa yang telah diceritakan tentang pengalamannya.

Dependability merupakan suatu bentuk kestabilan data pada setiap waktu dan kondisi. Dependability dilakukan dengan melibatkan pembimbing penelitian atau pakar penelaahan data. Pembimbing merupakan eksternal viewer yang berfungsi untuk memeriksa hasil pengolahan data yang dilakukan peneliti.

Confirmability mengandung makna bahwa sesuatu hal dinilai secara objektif dan netral, dimana ada beberapa orang independen yang menilai data-data

yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Prinsip confirmability dilakukan dengan cara mendiskusikan hasil penelitian berupa tema-tema yang telah didapatkan

(15)

Transferability merupakan bentuk validitas eksternal yang menunjukkan derajat ketepatan sehingga hasil penelitian dapat diterapkan pada setting dan kelompok yang berbeda pada populasi yang sama. Seorang peneliti harus dapat

menyediakan deskripsi data dengan rinci, jelas, sistematis dan mudah dimengerti

pada laporan penelitiannya sehingga pengguna lainnya dapat mengevaluasi data

kedalam konteks yang lain.

Authenticity memfokuskan pada sejauh mana peneliti dapat menunjukkan berbagai realitas. Authenticity muncul dalam penelitian ketika partisipan menyampaikan pengalaman partisipan dengan penuh perasaan. Penelitian

memiliki keaslian jika dapat mengajak pembaca merasakan pengalaman

kehidupan yang digambarkan, dan memungkinkan pembaca untuk

Referensi

Dokumen terkait

Karenanya, tingkat energi yang berkaitan dengan term simbol dengan kombinasi yang sama untuk L dan S dan konfigurasi elektron yang sama dan disebut sebagai bagian LS, adalah identik

Sayangnya, jarak jangkau kendaraan tidak diimbangi dengan ketahanan fisik manusia yang mengendarainya. Tingkat kelelahan manusia, disamping juga faktor kerusakan kendaraan,

biaya pemeriksaan kesehatan dibebankan kepada calon jamaah haji,disesuaikan dengan tarif Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum dan Keputusan

Mesin pengendali gulma ini adalah redesain dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat (IbM) tahun 2015, perancangan ulang yang dilakukan meliputi membenahan terhadap

1) Change-Constrained Programming merupakan model pemecahan masalah yang tepat untuk kondisi koefisien fungsi kendala dan konstanta sisi kanan dalam kondisi tidak pasti

perilaku caring perawat dalam merawat pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.Muh.Ildrem Provsu.

Menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang

Pelbagai masalah negatif dan bencana telah berlaku dalam sistem mata wang kini termasuklah kecelaruan sistem nilai sebenar dan wujudnya perniagaan yang tidak sebenar seperti