• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Lean Supply Chain Pada Rantai Pasok Minyak Sawit di PTPN IV Adolina

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Lean Supply Chain Pada Rantai Pasok Minyak Sawit di PTPN IV Adolina"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Profil Perusahaan

2.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Kebun unit Adolina didirikan oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1926 dengan nama NV Cultuur Maatschappy Onderneming (NV CMO) yang bergerak dalam budidaya tembakau. Pada tahun 1938 budidaya tembakau diubah menjadi kelapa sawit dan karet dengan nama NV Serdang Maatschappy (SCM). Sejak tahun 1973 budidaya karet diganti menjadi kakao, sedangkan kelapa sawit tetap dipertahankan. Pada tahun 1942 diambil alih oleh pemerintah Jepang dari Pemerintah Belanda. Pada tahun 1946 diambil kembali oleh Pemerintah Belanda dengan nama tetap NV SCM. Maka pada tahun 1958 perusahaan ini diambil oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN), tahun 1960 PPN diganti nama menjadi PPN Baru SUMUT V. Pada tahun 1936 PPB Baru SUMUT V dipisah menjadi dua kesatuan yaitu :

1. PPN Karet III Kebun Adolina Hulu, Kantor Kesatuan di Tanjung Morawa 2. PPN Aneka Tanaman II Kebun Hilir, Kantor Kesatuan di Pabatu

(2)

Pada tahun 1994 PTP VI, PTP VII dan PTP VII bergabung dan dipinjam oleh Direktur Utama PTP VIII. Sejak tanggal 11 Maret 1996 sampai dengan saat ini gabungan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII diberi nama PTP Nusantara IV (Persero).

Adolina merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan luas areal Hak Guna Usaha Kebun Adolina adalah seluas 8.965,69 Ha. Pembibitan dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Adolina ini awalnya pada tahun 1956 memiliki kapasitas 26 ton Tandan Buah Segar (TBS)/ jam, namun pada saat ini kapasitas [KS yang terpasang adalah 30 ton TBS/jam dengan tingkat stagnasi sebesar 0,75% dan tingkat losis mencapai 1,5 %.

Dalam perkembangannya PKS Adolina terus melakukan pembenahan dan pelayanan demi meningkatkan keunggulan produksi. Pelayanan-pelayanan ini meliputi :

1. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

2. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14000 : 2004

3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

2.1.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Adolina adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan kelapa sawit. Adapun ruang lingkup bidang usaha pada perusahaan ini adalah :

(3)

2.1.3. Lokasi Perusahaan

PTPN IV Unit Usaha Adolina berada di Kabupaten Serdang Bedagai tepatnya di jalan Medan-Tebing Tinggi dengan jarak 38 km dari Medan, yang dikelilingi oleh 21 desa yang berada di enam kecamatan yaitu Perbaungan, Pantai Cermin, dan Pegajahan (berada di Kabupaten Serdang Bedagai) serta Galang, Bangun Purba dan STM Hilir (berada di Kabupaten Deli Serdang).

2.2. Organisasi dan Manajemen 2.2.1. Struktur Organisasi Perusahaan

(4)

2.2.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada PTPN IV Unit Usaha Adolina adalah sebagai berikut :

1. Manajer Unit

Manajer Unit merupakan pimpinan tertinggi di unit usaha Adolina. Manajer Unit bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap perencanaan operasional pabrik serta bertanggung jawab dalam mengevaluasi kinerja unit. Manajer Unit juga bertanggung jawab kepada Direksi yang terletak di kantor pusat Medan. Selain itu Manajer Unit memiliki tugas sebagai berikut :

a. Menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan memperlihatkan hubungan ke dalam dan di luar kehidupan sosial bawahan dan masyarakat sekitarnya agar kegairahan kerja tetap terpelihara.

b. Melaksanakan penilaian dan mengusulkan pengangkatan, pemindahan, penambahan dan hukuman bagi karyawan staf berdasarkan ketentuan yang telah berlaku demi tegaknya disiplin kerja.

c. Mengawasi dan menilai hasil kerja kepala Dinas secara terus-menerus dengan membandingkan hasil nyata dan norma-norma kerja serta melakukan tindakan pemulihan untuk menghindari anggaran biaya yang melebihi batas toleransi yang dibenarkan.

d. Melaporkan data serta kegiatan yang ada kepada direksi. 2. Kepala Dinas Tanaman

(5)

yang dapat mendekati kenyataan. Selain itu Kepala Dinas Tanaman juga memiliki tugas sebagai berikut :

a. Mengajukan anggaran belanja dengan program pelaksanaan yang sistematis dan mudah dimengerti bersama-sama dengan asisten tanaman/afdeling.

b. Mengendalikan semua kegiatan operasi afdeling berdasarkan norma-norma yang berlaku agar semua kegiatan sesuai dengan tujuan operasi.

c. Membina pengetahuan dan keterampilan para asisten tanaman/afdeling melalui rapat kerja, diskusi, penjelasan langsung di lapangan supaya lebih mampu melaksanakan tugas sebagai instruksi terhadap bawahannya. d. Memelihara kerja di bidang tanaman sesuai dengan lingkungan kerja agar

setiap orang merasa senang dan aman dalam menyelesaikan tugas.

e. Menyempurnakan metode kerja yang tidak sesuai dengan metode yang lebih baik melalui pengamatan agar efektivitas dan efisiensi kerja tercapai secara optimal.

3. Asisten Tanaman/Afdeling

Asisten Tanaman/Afdeling bertugas membuat taksasi produksi tanaman yang disusun berdasarkan analisis data dan taksiran potensi tanaman agar diperoleh taksasi yang dapat mendekati kenyataan. Selain itu, Asisten Tanaman/Afdeling mempunyai fungsi sebagai berikut :

(6)

b. Mengatur pembagian kerja dan melengkapi peralatan/bahan secara teratur dan terpadu supaya hasil kerja siperoleh sesuai dengan yang ditentukan. c. Menempatkan tenaga kerja sedapat mungkin sesuai dengan bakat, fisik dan

sikap agar tercapai semangat kerja yang bergairah.

d. Melaksanakan pemeliharaan secara efektif fan efisien seusai dengan standar yang ditentukan.

e. Melaksanakan panen sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan menyelesaikan pengangkutan secepatnya pada hari itu juga sehingga kenaikan ALB (Asam Lemak Bebas) di kebun dapat dihindari.

4. Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan

Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan merupakan penanggung jawab pabrik di bidang pemeliharaan, bengkel dan bertanggung jawab atas segala kebijakan dan tindakan dalam bidang produksi. Selain itu kepala dinas teknik dan pengolahan juga memiliki tugas sebagai berikut :

a. Memberikan petunjuk dan mengawasi pemeliharaan di bidang teknik b. Membuat rencana pelayanan kebutuhan bangunan atau pengangkutan

bahan mentah

c. Melayani kebutuhan dan merencanakan kapasitas pabrik

d. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengarahkan serta mengawasi kegiatan-kegiatan bagian pengolahan dan laboratorium

(7)

f. Melaporkan data, kegiatan bagian pengolahan dan laboratorium kepada administratur

5. Asisten Bengkel Umum/Pabrik

Asisten bengkel umum/pabrik bertugas membantu kepala dinas teknik dalam memimpin bagian reparasi alat-alat pabrik. Selain itu, asisten bengkel umum/pabrik mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Berperan dalam pemeliharaan dan perbaikan alat-alat yang ada di pabrik agar tetap dalam kondisi yang baik

b. Merencanakan dan mengarahkan serta mengkoordinasikan kegiatan bagian reparasi

6. Asisten Transportasi/Motor

Asisten transportasi/motor bertugas membantu kepala dinas teknik dalam memimpin bagian bengkel motor. Selain itu, asisten transportasi/motor mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Mengawasi alat pengangkutan kendaraan bermotor

b. Mengkoordinasikan segala perbaikan kendaraan bermotor yang rusak 7. Asisten PKS

Asisten PKS bertugas membantu kepala dinas pengolahan dalam mengawasi kegiatan pabrik. Selain itu, asisten PKS mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Mengawasi seluruh kegiatan proses produksi di pabrik

(8)

c. Memberikan data dan kegitan proses produksi kepada kepala dinas pengolahan

8. Mandor Bagian Pengiriman

Mandor bagian pengiriman bertugas membantu kepala dins teknik dan pengolahan dalam mengawasi kegiatan pabrik. Selain itu mandor bagian pengiriman bertanggung jawab melaksanakan penjualan minyak sawit dan inti pada pelanggan.

9. Kepala Dinas Tata Usaha

Kepala dinas tata usaha bertugas membantu manajer unit dalam memimpin seluruh kegiatan administrasi perusahaan. Tugas yang ditangani kepala dinas tata usaha adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan bagian administrasi b. Mengawasi pemakaian dan penggunaan alat-alat kantor

c. Mengkoordinasikan segala pembayaran dan penyediaan barang-barang d. Mengawasi seluruh administrasi perusahaan

10. Asisten Tata Usaha

Asisten tata usaha bertugas membantu kepala dinas tata usaha dalam menjalankan seluruh kegiatan administrasi di perusahaan.

11. Asisten SDM dan Umum

(9)

a. Mengawasi dan meneliti penerimaan tenaga kerja dengan berpedoman kepada standar yang telah ditetapkan oleh direksi

b. Melaksanakan kegiatan yang diprogramkan oleh pemerintah setelah mendapatkan persetujuan direksi

c. Membina hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat di sekitar lokasi perusahaan

d. Mengkoordinasikan kegiatan dalam peningkatan kesejahteraan karyawan e. Memberikan informasi kepada manajer unit dalam bidang produktivitas

kerja

12. Perwira Pengamanan (Pa Pam)

Perwira pengamanan bertugas membantu manajer unit dalam memimpin bidang keamanan. Tugas yang ditangani perwira pengamanan adalah melakukan pengawasan pengamanan informasi dan inventaris perusahaan.

2.2.3.Jumlah Tenaga Kerja

Adapun jumlah tenaga kerja PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Perkebunan Nusantara IV Adolina

Uraian Pria Wanita Jumlah

Karyawan Pimpinan 8 0 8

Karyawan Pelaksana 1.193 437 1.630

Honor 9 2 11

Jumlah 1.210 439 1.649

(10)

2.2.4. Jam Kerja

Pengaturan jam kerja karyawan yang berlaku di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina dibagi atas dua bagian, yaitu :

a. Bagian Kantor

Untuk bagian kantor hanya ada satu shift dengan 7 jam kerja per hari dan 40 jam kerja per minggu dengan bagian dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jam Kerja Karyawan Kantor

No Hari Waktu Kerja Istirahat

Sumber : PTPN IV Adolina

b. Bagian Pabrik

Untuk bagian pabrik pekerja dibagi atas dua shift yang dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Jam Kerja Karyawan Pabrik No Shift Waktu Kerja

1 I 06.30 - 17.30

(11)

2.3. Proses Produksi

Proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan dan dana. Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina ada dua jenis proses pengolahan sawit yaitu proses pengolahan sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel.

2.3.1. Proses Produksi CPO

Bahan baku utama PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Adolina adalah tandan buah segar (TBS). Adapun proses produksi CPO adalah sebagai berikut.

2.3.1.1.Stasiun Rebusan

TBS yang berada dalam loru rebusan diangkut dari stasiun penerimaan buah dengan bantuan transfer carrier yang bergerak pada jaringan rel. Lory rebusan ini selain sebagai alat angkut juga sebagai wadah untuk merebus buah. Badan lory tersebut terbuat dari plat baja berlubang kecil dengan diameter 27.000 mm berjumlah 3 unit dengan sistem 2 pintu dan memakai PLC dengan waktu merebus buah ± 90 menit, masing-masing berkapasitas 10 lory (± 25 ton TBS).

(12)

menjadi perhatian setelah puncak pertama dan kedua adalah pada saat puncak ketiga (holding time) yaitu antara 40 – 60 menit. Holding time sangat dipengaruhi oleh kematangan buah, lamanya buah menginap dan tekanan steam. Semakin matang dan semakin lama buah menginap, semakin pendek waktu yang diperlukan di puncak ketiga.

2.3.1.2.Stasiun Penebah

Stasiun penebah mempunyai fungsi untuk memisahkan brondolan dari tandannya, buah matang dari sterilizer diatur masuk sebagai umpan ke dalam

tresher yang kecepatannya diatur oleh variable speed. Di dalam tresher dipisahkan antara tandan kosong dan brondolan matang dengan cara dibantingkan/dijatuhkan dari atas ke bawah sambil diputar.

2.3.1.3.Stasiun Pengempaan

Stasiun pengempaan adalah stasiun pertama dimulainya pengambilan minyak dari buah dengan jalan melumat dan mengepal. Pada stasiun ini dilakukan dua tahap pengolahan yaitu pengadukan (digesting) dan pengempaan (pressing). a. Digester

Digester terintegrasi dengan screw press. Brondolan yang telah dibawa fruit elevator diremas atau diaduk. Fungsi digester adalah sebagai berikut :

(13)

2. Mengeluarkan sebagian minyak dari brondolan yang timbul akibat proses pengadukan

3. Memudahkan pengeluaran minyak di screw press

b. Screw Press

Massa adukan yang berasal dari alat pengadukan (digester), dialirkan ke dalam alat pengempa (screw press) yang berfungsi untuk mengempa massa adukan sehingga terjadi pemisahan antara massa padat (biji, serat dan kotoran) dengan cairan minyak kasar. Tujuan dari proses pengempaan ini adalah untuk mengambil minyak yang ada dalam massa adukan semaksimal mungkin dengan cara mengempa pada tekanan tertentu.

2.3.1.4.Stasiun Pemurnian Minyak

Stasiun ini berfungsi untuk mendapatkan minyak sawit mentah (CPO) yang sudah dimurnikan dari impurities atau kotoran lainnya. Stasiun pemurnian minyak adalah stasiun terakhir untuk pengolahan minyak sawit mentah (CPO). Minyak mentah yang dihasilkan dari stasiun pengempaan dikirim ke stasiun ini untuk proses selanjutnya sehingga diperoleh minyak produksi.

2.3.2. Proses Produksi Inti

2.3.2.1.Pemisahan Daging Buah dengan Biji

(14)

gumpalan-gumpalan ampas ini harus dipisahkan terlebih dahulu pada pemecah ampas kempa (cake breaker conveyor).

Proses pemecahan dimulai pada saat ampas kempa (press cake) yang keluar dari screw press masuk ke dalam talang pemecah ampas kempa (CBC). Dengan adanya pemanasan sampai temperatur 90°C, gumpalan ampas akan menjadi kering dan mudah terurai pada waktu dipukul oleh padel-padel CBC.

2.3.2.2.Pemeraman Biji

Biji yang berasal dari nut polishing drum diangkut dengan menggunakan

conveyor dan destoner menuju ke silo biji untuk proses pemeraman biji. Sebelum masuk ke silo biji, terlebih dahulu biji dimasukkan ke dalam tromol fraksi biji (nut grading screen) untuk memisahkan biji-biji menurut fraksinya, yaitu fraksi kecil dan fraksi besar. Dengan terpisahnya biji fraksi kecil dan fraksi besar maka proses pemecahan biji dalam nut cracker akan lebih sempurna (persentase inti pecah akan berkurang).

Biji yang telah dipisahkan akan masuk ke dalam silo sesuai dengan fraksi-fraksinya untuk proses pemeraman biji. Biji yang diperam dianggap kering bila kadar air biji 12%. Proses pemeraman dilakukan selama 24 jam untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

2.3.2.3.Pemecahan Biji

(15)

Dinding kasing (wearing plat) ini terbuat dari plat baja keras. Rotor terdiri dari poros yang diberi lempengan siku-siku yang berputar pada poros tersebut.

Oleh karena adanya gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh putaran rotor yang sangat tinggi maka biji-biji yang masuk ke lubang rotor akan terbawa oleh lempengan siku-siku tersebut kemudian terlempar ke samping membentur dinding kasing. Akibatnya biji-biji tersebut akan pecah dan intinya akan terpisah dari cangkang.

2.3.2.4.Pemisahan Inti dengan Cangkang

(16)

2.3.2.5.Pengeringan Inti

Inti basah hasil pemisahan akan dibawa ke konveyor inti basah menuju timba inti yang menghantarkan inti basah masuk ke dalam konveyor atas silo inti. Konveyor ini berfungsi untuk mendistribusikan inti basah masuk ke dalam silo inti. Bentuk ataupun cara kerja silo inti sama seperti pada silo biji. Hanya saja pada silo inti yang dikeringkan adalah intinya. Ke dalam silo inti ini juga dialirkan uap jenuh dan dihembuskan pula udara panas oleh fan pemanas. Waktu pengeringan yang dibutuhkan adalah 18 jam.

2.3.3. Bahan-bahan yang Digunanakan

(17)

2.4. Mesin dan Peralatan 2.4.1. Mesin Produksi

Mesin produksi yang digunakan dalam proses pengolahan pabrik kelapa sawit PTPN IV Adolina dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin di PTPN IV Adolina

No Nama Mesin Fungsi Tipe

1 Blow Down Memindahkan lori

2 Ketel Rebusan Memasak 2 Pintu

3 Lori Integrated Mengangkat TBS 600 mm

4 Hoisting Crane Mengangkat lori P. 625

5 Auto Fieder Thresser Mengatur jatuhnya TBS Schkraper

6 Thresser Memisahkan buah dan tandan Rotary

7 Ularan Buah Bawah Alat transportasi Ulir 8 Transport Janjangan Alat transportasi Schkraper

9 Timbah Buah Alat transportasi Rantai

10 Ularan Buah Melintang Alat transportasi Ulir

11 Digester No 1 Melumatkan TBS Cuma 28

12 Digester No 2 Melumatkan TBS US 3200

13 Screw Press

Memisahkan minyak dengan ampas dan cangkang

US 12

14 Hydroulic Pump Motor penggerak Rexroth

15 Sludge Conveyor Alat transportasi Ulir

(18)

Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin di PTPN IV Adolina (Lanjutan)

No Nama Mesin Fungsi Tipe

16 Sand Trap Menampung minyak dan lumpur Silinder

17 Circular Vibrating Screen

Memisahkan minyak kasar dari ampas yang berbentuk serabut

CB 60 CVS

18 Crude Oil Tank Mengendapkan Sementara Empat Segi 19 Pompa Minya RO Alat pemindah bahan 2,5 R 091 20 Distributing Sludge Tank Menampung minyak kasar Empat Segi 21 Continuous Setting Tank Menampung minyak kasar Silinder

22 Sludge Tank Tangki minyak lumpur Silinder

23 Self Cleaning Streiner Mencuci dan menjaring lumpur SS 60 A

24 Pompa Streiner Herstaal RCR 50

25 Oil Tank Tangki minyak Silinder

26 High Speed Separator

Memisahkan gumpalan minyak

29 Pompa Minyak Vacuum Alat transportasi CEHK-5102 30 Pompa Air Vacuum Alat transportasi

(19)

Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin di PTPN IV Adolina (Lanjutan)

No Nama Mesin Fungsi Tipe

31 Timbangan Minyak Mengukur ketinggian minyak

32 Tangki Timbun Tangki timbun minyak Silinder 33 Pompa Minyak Tangki Alat transportasi

34 Polishing Drum Membersihkan biji dari ampas Drum 35 Cake Brake Conveyor Memisahkan ampas dan biji Pedal

36 Blower Cyclone

Menghisap debu dan partikel halus

SQA 36

37 Fibre Cyclone Penampungan serat Conish

38 Shell Cyclone Penampungan cangkang Ulir

39 Silo Noten Memanaskan biji Empat Segi

40 Ripple Mill

Memisahkan noten dari cangkang dengan menggesek

41 Vertical Nut Cracker Memecahkan noten LN 4000

42 LDTS Memisahkan inti dari abu 6 t

43 Ayakan Getar

Memisahkan inti, biji, dan cangkang

Empat Segi

Sumber : PTPN IV Adolina

2.4.2. Peralatan

(20)

1. Las listrik untuk menyambungkan dua elemen mesin yang patah 2. Kunci pas untuk membuka baut bersegi enam

3. Tombak besi untuk menarik TBS dan loading ramp sehingga proses pemindahan ke lori dapat berlangsung dengan baik

4. Trek lier untuk membawa atau menarik lori dan loading ramp ke rebusan dan rebusan ke hoisting crane

5. Palu untuk memukul agar menyeimbangkan baut-baut mesin

2.5. Utilitas

Fungsi sarana utilitas merupakan sarana pembantu yang digunakan untuk melangsungkan operasional suatu pabrik. Sarana ini sangat penting atau mutlak diperlukan. Sarana utilitas yang terdapat pada PTPN IV Adolina adalah sebagai berikut :

1. Air

Air merupakan sarana yang sangat penting dalam proses produksi, di mana kebutuhan air pada setiap pabrik tergantung pada keadaan pabrik serta sifat bahan yang diolah. Kebutuhan air di PTPN IV Adolina diperkirakan 50 m3/jam.

2. Listrik

Gambar

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Perkebunan Nusantara IV Adolina
Tabel 2.3. Jam Kerja Karyawan Pabrik
Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin di PTPN IV Adolina
Tabel 2.4. Spesifikasi Mesin di PTPN IV Adolina (Lanjutan)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk

Kegiatan pendidikan kesehatan yang secara langsung dapat dilakukan oleh. perawat komunitas

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif.. 3) Membandingkan hasil wawancara antara guru pondok dengan santri- santri di pondok terkait dengan pembelajaran berbasis

Apakah ada pengaruh positif dan signifikan Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Price to Book Value terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur sub-sektor makanan dan

Seseorang pada suatu titik dapat menjadi anonim (tidak mempunyai identitas diri) dan apabila seseorang sedang merasa anonim maka seseorang tersebut akan melakukan

3) menyampaikan naskah dinas rahasia masih dalam keadaan tertutup berikut 2 (dua) lembar disposisi kepada Kepala UPT;.. 4) menerima kembali naskah dinas rahasia beserta

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi teraupeutik dan senam hamil sangat berpengaruh terhadap tekanan darah systole, diastole, nadi, suhu, pernafasan dan perdarahan