• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Penyapu Jalan Di Jalan Gatot Subroto Medan Tentang Sinar Matahari Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Kanker Ganas Kulit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Penyapu Jalan Di Jalan Gatot Subroto Medan Tentang Sinar Matahari Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Kanker Ganas Kulit"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Kanker kulit adalah yang paling umum dari semua kanker pada manusia, dengan insiden 1 juta orang di Amerika Serikat didiagnosis setiap tahun dengan penyakit kanker ganas kulit(Wax, 2012). Setiap tahun sekitar 440.000 orang Australia dirawat karena kanker kulit dan lebih dari 1.850 orang kehilangan hidup mereka karena penyakit ini(Lauren, 2011). Data dari The Cancer Association of South Africa(CANSA )memperlihatkan bahwa pada tahun 2000-2001 kanker yang paling sering terjadi adalah kanker kulit yang terdiri atas karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma. Insiden kanker kulit di Afrika Selatan nomor dua setelah Australia. Dilaporkan 20.000 kasus baru dan lebih dari 700 kematian yang diakibatkannya setiap tahun(Suriadiredja, 2012). Di Indonesia penyakit kanker saat ini menjadi penyebab kematian keenam berdasarkan data dari survei kesehatan rumah tangga(SKRT)2002. Kepala Bagian Radiologi RSCM FKUI Dokter Soehartati PhD di Jakarta mengatakan bahwa salah satu penyakit kanker yang banyak dialami penduduk Indonesia saat ini adalah kanker kulit dengan persentase 7 persen(Depkes, 2003).

Dari penelitian yang dilaksanakan oleh Cancer Research UK dengan mewawancarai 1848 rumah tangga di Inggris, Skotlandia dan Wales diketahui bahwa persepsi tentang sinar matahari sebagai faktor resiko kanker kulit cukup tinggi. Berjemur tanpa menggunakan tabir surya diduga sebagai faktor resiko tertinggi sekitar 94% dan faktor kulit yang mudah terbakar 92% dan dengan menggunakan sunbeds(Miles, 2005).

DNA adalah bahan kimia di setiap sel kita yang membentuk gen dan berfungsi mengatur sel kita supaya berfungsi dengan normal. Gen yang membantu sel tumbuh dan membelah disebut onkogen. Gen yang memperlambat pembelahan sel atau menyebabkan sel mati pada waktunya disebut supresor tumor gen.

(2)

2 Disebutkan bahwa paparan sinar ultraviolet(UV) bisa menyebabkan kerusakan DNA. Perubahan dalam beberapa gen yang berbeda biasanya dibutuhkan sel untuk menjadi kanker.Kanker dapat disebabkan oleh perubahan DNA yang mengaktifkan onkogen atau mengurangi fungsi dari tumor gen supresor(American Cancer Society, 2012). Banyaknya aktivitas manusia yang terpapar langsung dengan sinar matahari dengan intensitas waktu yang cukup lama ditambah kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai sinar matahari sebagai faktor resiko terjadinya kanker kulit serta minimalnya upaya proteksi menyebabkan resiko terjadinya kanker kulit semakin tinggi.

Ada tiga jenis utama dari kanker kulit yang memiliki prevalensi cukup tinggi di Indonesia yaitu:

1. Karsinoma Sel Basal(KSB) 36,67%

Karsinoma sel basal adalah suatu tumor kulit yang bersifat ganas, berasal dari sel-sel basal epidermis. Tumor ini berkembang lambat dan tidak/jarang bermetastasis. Keganasan pada karsinoma ini ialah keganasan lokal(lozalized malignant) yaitu invasi ke tumor ke jaringan dibawah kulit(sub kulit) fasia, otot

dan tulang, umumnya tidak menyebabkan kematian. 2.Karsinoma Sel Skuamosa(KSS) 11,4%

Karsinoma sel skuamosa adalah suatu proliferasi ganas dari keratinosit epidermis yang merupakan salah satu dari kanker kulit yang sering dijumpai setelah basalioma. Faktor predisposisi karsinoma sel skuamosa(KSS) antara lain sinar ultraviolet, bahan karsinogen, arsenic dan lain-lain.

(3)

Melanoma adalah kanker yang bermula di melanosit. Nama lain dari kanker ini adalah malignant melanoma dan cutaneus melanoma. Melanoma jauh lebih jarang terjadi daripada sel basal karsinoma dan sel skuamosa karsinoma, tetapi jauh lebih berbahaya.

4)Tumor ganas adneksa kulit dan tumor ganas kulit lainnya 8,5%(Partogi, 2008). Seperti banyak kanker, kanker kulit mulai sebagai lesi prakanker. Lesi prakanker adalah perubahan pada kulit yang bukan kanker, tapi bisa menjadi kanker dari waktu ke waktu. Profesional medis sering menyebut perubahan ini sebagai displasia(Wax, 2012).

Radiasi Ultraviolet(UV) merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya kanker kulit. Sinar ultraviolet dibagi menjadi 3, yaitu Sinar UVA adalah sinar yang paling umum dari sinar matahari di permukaan bumi dan dapat melampui lapisan paling atas dari kulit manusia. Para ilmuwan percaya bahwa sinar UVA dapat merusak jaringan ikat dan menyebabkan kulit seseorang mengalami eritema. Kebanyakan sinar UVB dapat diserap oleh lapisan ozon, sehingga tidak banyak jumlahnya yang bisa mencapai permukaan bumi dibanding dengan UVA. Sinar UVB tidak mencapai kedalaman kulit dibanding dengan UVA, namun begitu masih bisa menyebabkan kerusakan pada kulit dan kanker kulit jika terpapar secara terus menerus. Sinar UVC sangat berbahaya, namun diserap oleh lapisan ozon dan tidak mencapai permukaan bumi(Armstrong, 1993).

Banyaknya bahan kimia buatan manusia seperti

chlorofluorocarbons(CFC) yang banyak digunakan dalam semprotan aerosol dan

(4)

4 pelindung. Hal ini memiliki dampak langsung pada kesehatan manusia yang salah satunya bisa menyebabkan kanker kulit(WHO, 2003).

Langkah-langkah perlindungan dari sinar matahari antara lain bisa menggunakan pakaian pelindung, mengoleskan tabir surya dengan faktor perlindungan matahari(SPF) paling sedikit 15 yang dioleskan 15 sampai 20 menit sebelum beraktivitas keluar rumah dan mengoleskan kembali tabir surya setiap 2 jam atau segera setelah berenang dan untuk menghindari paparan sinar UV antara jam 10 pagi sampai 4 sore(American Academy of Dermatology, 2006).

Mengingat semakin banyaknya kejadian kanker kulit yang bisa dilihat dari data-data yang sudah didapat dan banyaknya manusia terutama pekerja-pekerja yang terpapar langsung dengan matahari sebagai salah satu faktor resiko terjadinya kanker kulit, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan dan tindakan pencegahan yang mereka lakukan untuk mencegah terjadinya kanker kulit tersebut.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut:

Bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap penyapu jalanan di jalan Gatot Subroto Medan tentang paparan sinar matahari sebagai faktor resiko terjadinya kanker ganas kulit?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum :

(5)

1.3.2 Tujuan Khusus :

1.Untuk menilai pengetahuan penyapu jalan tentang sinar matahari sebagai faktor resiko terjadinya kanker ganas kulit.

2.Untuk menilai bagaimana upaya penyapu jalan mengurai resiko

paparan sinar matahari sebagai faktor resiko terjadinya kanker ganas kulit.

1.4Manfaat Penelitian

1.Diharapkan dapat memberi masukan pada institusi pendidikan tentang sinar matahari sebagai faktor resiko terjadinya kanker kulit, sehingga bisa memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai cara pencegahannya. 2.Diharapkan dapat memberi informasi pada pemerintah untuk meningkatkan perlindungan kepada pekerja yang khususnya terpapar langsung dengan sinar matahari untuk mengurangi resiko terjadinya kanker kulit.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Saudara diminta untuk membawa Dokumen Asli yang tercantum dalam Dokumen Kualifikasi asli, termasuk beberapa dokumen kontrak asli yang sesuai dengan paket pekerjaan

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Pemilihan Langsung Nomor : BA.11/ Pokja/ ULP- KUA-SU/ KEMENAG-MENTAWAI / I X/ 2016 tanggal 16 September 2016, dengan ini Pokja

Universitas Negeri

Pada hari ini Senin Tanggal Satu bulan Oktober tahun Dua ribu dua belas, Kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Anggaran BPIH Kantor Wilayah

sistem ekonomi liberal sumber produksi dikuasai oleh negara, sedang sistem ekonomi sosialis sumber produksi dikuasai oleh swastaa. Amelia lulusan SMA dapat bekrja dengan upah per

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. © Diah Khotimah 2016

Salah satu bentuk partisipasi kongkrit kami dalam rangka membuka wawasan dan cakrawala dunia dalam penyampaian informasi yang bermanfaat, aktual, transparan dan dapat