• Tidak ada hasil yang ditemukan

Xiang Shan Meditation Center (Healing Architecture)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Xiang Shan Meditation Center (Healing Architecture)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Meditasi merupakan warisan Buddha yang terpenting dan merupakan ciri khas ajaran Buddha yang sudah selayaknya dilestarikan melintasi generasi dan dibudayakan ke segenap kalangan masyarakat.

Seiring dengan perkembangan ajaran Buddha secara global, meditasi telah menjadi tren di dunia Barat dan gelombangnya kembali ke Timur sebagai suatu gaya hidup. Meditasi bukan hanya merupakan praktik religi atau monastik dengan tujuan akhir pencerahan spiritual, namun makin dibutuhkan untuk menjadi praktik olah batin untuk relaksasi, ketenangan, keseimbangan hidup, dan pembentukan kepribadian.

Dalam rentang peradaban manusia, peran meditasi dalam mengembangkan batin belum pernah menjadi sepenting dewasa ini. Kehidupan modern yang makin sibuk dan hiruk dengan segala tuntutannya cenderung membuat kehidupan manusia menjadi makin tak seimbang serta kehilangan orientasi dan makna.

Vihara Dharma Shanti berinisiatif menjadikan meditasi sebagai suatu alternatif gaya dan cara hidup untuk membangun kepribadian yang ikhlas – welas – mawas.

Untuk menunjang misi itu, kami merasa perlu membangun suatu pusat meditasi dengan pertimbangan :

- Sulitnya mencari tempat retret di Medan, karena sulit ditemukannya pusat meditasi di Medan.

- Beberapa pusat meditasi hanya dikhususkan untuk tradisi, lembagam atau metode tertentu saja.

(2)

Dengan latar pemikiran di atas, pihak Vihara Dharma Shanti mencanangkan tekad untuk mewujudkan Xiang Shan Meditation Center dimana vihara ini merupakan salah satu tempat wisata yang cukup terkenal di Sumatera Utara, tepatnya di Kota Berastagi yang masih asri dan merupakan objek wisata pilihan yang banyak didatangi oleh wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.

Selain merupakan tempat wisata, Vihara Dharma Shanti ini juga merupakan rumah besar bagi organisasi BLIA YAD (Buddha’s Light Int’l Association Young Adult Division) dimana sebagian besar kegiatan BLIA YAD Indonesia diselenggarakan. Kegiatan yang diselenggarakan merupakan kegiatan pengembangan diri yang ditujukan hanya untuk muda – mudi, kegiatan itu antara lain : Harmonize Summer Camp, Independence Day, Old and New Party. BLIA YAD Indonesia merupakan organisasi internasional yang berpusat di Los Angeles dan memiliki sub – divisi di seluruh dunia.

Sesuai dengan visi dari BLIA YAD Indonesia yaitu untuk pendidikan dan penyebaran Buddha Dharma kepada muda – mudi dan perkembangan BLIA YAD semakin maju, Vihara Dharma Shanti berkeinginan untuk mengembangkan komplek vihara dengan membangun Xiang Shan Meditation Center dimana fungsi ini dapat menampung kegiatan dari BLIA YAD dan sekaligus dapat mengajarkan meditasi maupun sebagai tempat retret kepada seluruh kalangan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya studi kasus proyek ini adalah :

- Sebagai sarana untuk menyebarkan Dharma kepada seluruh kalangan masyarakat.

- Memberi pengertian yang benar tentang meditasi.

(3)

- Menyediakan kursus, pelatihan meditasi kepada seluruh kalangan masyarakat.

- Sebagai sarana untuk kegiatan organisasi BLIA YAD Indonesia.

- Menambah lingkup desain dari pengembangan Vihara Dharma Shanti – Berastagi.

1.3. Masalah Perancangan

Adapun rumusan masalah dalam perencanaan Xiang Shan Meditation Center ini adalah :

- Bagaimana menerapkan prinsip – prinsip tema yang dipilih untuk diterapkan dalam desain bangunan agar sesuai dengan fungsi bangunan.

- Bagaimana menggabungkan fungsi bangunan yang sudah ada dengan daerah yang akan didesain.

- Permasalahan lansekap yang sesuai dengan tema.

1.4. Pendekatan

Pendekatan – pendekatan dalam penyelesaian masalah pada perancangan dilakukan dengan berbagai cara, seperti :

- Studi literatur untuk mendapatkan data – data dan standar yang sesuai untuk perencanaan sebuah perpustakaan umum dan tema yang diambil. - Studi banding mengenai proyek sejenis yang memiliki kesamaan dalam

proyek sejenis maupun tema yang didapat dari berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak lainnya, dan sumber – sumber yang dianggap penting.

- Survei lapangan dalam pemilihan lokasi dengan menganalisa potensi – potensi yang ada pada lingkungan sekitar.

1.5. Lingkup / Batasan

Lingkup pembahasan dan batasan – batasan untuk proyek ini, yaitu : - Pengorganisasian ruang berdasarkan kegiatan, fungsi, dan pemakai. - Penerapan tema healing architecture ke dalam desain.

(4)

- Secara khusus, bangunan yang dirancang sebagai sarana aktifitas tambahan untuk organisasi BLIA YAD.

-

1.6. Kerangka Berpikir

1.7. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan dalam proyek tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

- BAB I Pendahuluan

Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan yang meliputi : latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup / batasan, asumsi, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan.

- BAB II Deskripsi Proyek

Berisi tentang terminologi judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan

(5)

lahan, tinjauan fungsi, dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

- BAB III Elaborasi Tema

Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul, dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.

- BAB IV Analisa Perancangan

Berisi tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema dan kesimpulan.

- BAB V Konsep Perancangan

Berisi tentang konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

- BAB VI Perancangan Arsitektur

Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur. - Lampiran

Berisi tentang data eksisting survei maupun gambar – gambar tambahan desain perancangan dan suasana perspektif maupun maket. - Daftar Pustaka

Gambar

Gambar 1.1. Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Disiplin akan mendorong siswa untuk bertanggung jawab, mengikuti peraturan yang berlaku, menghargai dan memelihara peraturan yang ada disekitarnya (Tu’u, 2004). Dari pemaparan

Rendahnya motivasi untuk mengembangkan keilmuan dan masih kurangnya penelitian bermutu yang dihasilkan menjadi isu kedua. Suatu perguruan tinggi bisa unggul karena prestasi

Menunjuk salah satu siswa mengulang mufradat yang baru saja diucapkan guru, dilanjutkan dengan siswa yang lain. 11 Mengulangi lagi dengan mufradat

Hal ini dikarenakan segala bentuk informasi dan pemberitaan di media massa, memiliki peranan penting dalam membentuk persepsi masyarakat tentang suatu partai

Pada praktek pembuatan atau pengolahan kulit singkong menjadi makaran ringan yang sehat, peserta yang hadir bersama dengan tim pengabdi dan mahasiswa melakukan pengolahan limbah

bahwa pada saat latihan (senam) kebutuhan energi meningkat sehingga otot menjadi lebih aktif dan peka lalu membuat reseptor insulin menjadi lebih aktif dan

Saat proses pembuatan keju Brevibacterium linens memproduksi enzim extra seluler proteolitik yang mengandung proteinase dan yang digunakan pada proses pemasakan

NO OUTPUT TARGET DAN CAPAIAN S.D TH 2012 MASALAH PENCAIAKAN OUTPUT STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (PUSAT) STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (DAERAH) 1 Dukungan APBD Propinsi