• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN AN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STRATEGI PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN AN (1)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; January 2016

Penerbit : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Nusa Nipa Maumere

Penanggungjawab : Imanuel Wellem, SE.MM

Ketua Editor : Antonius Philippus Kurniawan , SE.MM

Skretaris Editor : Magdalena Samosir, SE. M.Si

Desain cover dan Tataletak : Antonio V. Troy Keupung, S.Sos., MM

Editor Ahli : 1) Dr. M. Nuryatno Amin (Universitas Trisakti)

2) Dr. Robert Kristaung (Universitas Trisakti)

Alamat Redaksi : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Nusa Nipa Maumere

Jln. Kesehatan, No.03 Maumere, Flores – Nusa

Tenggara Timur

Telp. (0382) 22388

Email: [email protected]

Website: http//www.nusanipa.ac.id

(3)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 84

STRATEGI PEMASARAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT DI PT. KODJA TERRAMARIN PERWAKILAN MAUMERE

Antonius Philipus K, Syafrudin Alex Marsudi

Program Studi Manajemen Universitas Nusa Nipa Maumere

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan berdaya saing dengan terlebih dahulu mengidentifikasi, menilai faktor-faktor internal perusahaan dan eksternal lingkungan yang mempengarui perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) yang dicetuskan oleh Albert Humphrey. Analisis SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi peluang dan ancaman dilingkungan bisnis maupun kekuatan serta kelemahan yang dimiliki internal perusahaan.

Penelitian ini dilakukan dengan metode survey (wawancara dan kuisioner) pada kepala cabang, kepalan bagian produksi, penangung jawab perwakilan dan konsumen perusahaan. Hasilnya kemudian di analisis dengan metode Analisis matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Faktor Evaluation (EFE), Analisis matriks Internal-Eksternal (IE), kemudian di analisis matriks SWOT. Faktor-faktor internal, eksternal, posisi dan jenis usaha serta strategi perusahaan ini merupakan variabel mandiri yang berarti setiap variabel tidak dilakukan perbandingan, melaikan saling menjelaskan dan mempengarui variabel yang lain. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skor matriks EFE mendapatkan hasil total 3,45 dan matrik IFE sebesar 2,60. Posisi ini menunjukkan bahwa perusahaan PT. Kodja Terramarin Perwakilan maumere berada pada sel II. Ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah Strategi intensif atau strategi integratif.

Kata kunci : strategi perusahaan, faktor internal dan eksternal, SWOT

PENDAHULUAN Latar Belakang

Strategi pemasaran merupakan salah satu bagian yang sangat penting. Di dalam pelaksanaan strategi secara keseluruhan terdapat rencana-rencana tindakan untuk mencapai sasaran perusahaan atau sasaran produk atau pasar. Tindakan tersebut yang akan membantu mencapai tingkat penjualan dan tingkat laba tertentu untuk suatu produk. (David, 2002:46). Pemasaran sebagaimana diketahui, adalah inti dari sebuah usaha. Tanpa pemasaran tidak ada yang namanya perusahaan. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan produk dengan pihak lain. (Kottler, 1997 :8)

(4)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 85

tentang apa yang dapat dilakukan dengan baik oleh perusahaan. (Ferrel dan Harline, 2005:87).

Belakangan ini banyaknya perusahaan jenis chemical di Indonesia seperti PT. Nalco, PT. Kurita, PT. Magna yang semakin lama semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan dan ketidak pastian. Perubahan dalam dunia pemasaran merupakan suatu keharusan lantaran dunia bisnis sebagi induk dari pemasaran yang terus –menerus berubah menyesuaikan dengan kemajuan jaman (Gusnur, 2008:201). Keadaan ini menimbulkan persaingan yang tajam antara perusahaan, baik karena pesaing yang semakin meningkat, maupun bertambah pesatnya perkembangan teknologi. Strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan saat ini adalah pendekatan dengan konsumen. Tetapi strategi ini dirasakan masih kurang efektif karena pendapatan perusahaan yang menurun dapat dilihat di tabel 1. oleh karena itu perusahaan harus mempunya startegi yang baru. Hal ini memaksa perusahaan agar mengetahui strategi pemasaran seperti apa dan bagaimana yang harus diterapkan dalam perusahaan.

Diawali dari sebuah devisi usaha PN Kodja, pada tahun 1967 PN Kodja berubah status menjadi PT Kodja (Persero), dimana divisi Usaha dikembangkan menjadi Direktorat T & EP (Teknologi dan Enginering Perawatan) yang merupakan salah satu unit usaha PT. Kodja (Persero). Kemudian pada tahun 1990 dibentuk badan usaha dengan status perusahaan anak PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero). Dengan mengedepankan mutu dan kualitas produk dan jasa pelayanan PT. Kodja Terramarin diharapkan dapat meraih kepuasan konsumen.

Berikut ini adalah data penjualan lima tahun terakir :

Tabel 1. Data Penjualan PT. Kodja Terramarin Cabang Denpasar Dalam 5 Tahun Terakhir.

No Uraian Realisasi Tahun 2010 Realisasi Tahun 2011 Realisasi Tahun 2012 Realisasi Tahun 2013 Realisasi Tahun 2014

1 2 3 4 5 6 7

71 Penjualan 711 Produk

Buchom 4.600.576.868 6.552.811.375 4.613.185.815 5.309.561.061 4.783.956.481 712 Produk Vecom 1.200.000 29.997.500 23.633.750 6.057.955 1.250.000 713 Produk Rmc 9.450.000 10.395.000 - - 17.450.000 714 Produk Kurita 59.900.000 - 93.600.000 13.400.000 42.336.000 715 Produk James

Walker - - - - -

716 Produk Kayu

Awetan - - - - -

717 Produk Barang

Umum 480.609.000 527.666.018 460.512.992 475.292.249 447.509.183

JUMLAH 5.151.735.868 7.120.869.893 5.190.941.557 5.804.311.265 5.292.501.664

Sumber: Data Penjualan PT. Kodja Terramarin Cabang Denpasar

(5)

rata-ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 86

rata penjualan pertahun 5,7M. Dengan melihat peluang yang ada dengan konsisi letak geografis Indonesia kawan timur dan strategi selama ini yang diterapkan masih kurang efektif karena hasil penjualan yang dirasa bisa di tinggkatkan lagi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disimpulkan rumusan permasalan sebagai berikut :

1. Faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan serta kelemahan PT. Kodja Terramarin perwakilan Maumere ?

2. Faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman PT. Kodja Terramarin perwakilan Maumere?

3. Alternatif strategi pemasaran apa saja dan prioritas apakah yang tepat bagi Terramarin perwakilan Maumere ?

Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah diterima, ataupun mengubah dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalil-dalil tersebut (Nazir, 2009:13). Dari uraian permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini ada dua yaitu:

1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal yang menjadi kekuatan serta kelemahan PT. Kodja Terrramarin Perwakilan Maumere.

2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor eksternal yang menjadi kekuatan serta kelemahan PT. Kodja Terrramarin Perwakilan Maumere.

3. Menganalisis alternatif strategi pemasaran dan menentukan prioritas strategi pemasaran yang tepat dan dapat diterapkan bagi PT. Kodja Terramarin Perwakilan Maumere.

TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengertian Pemasaran

Definisi pemasaran menurut William J. Stanton yang dikutip oleh (Swastha dan Handoko, 2004:57) : Pemasaran yaitu suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Sedangkan menurut Kotler (2010:19) Pemasaran yaitu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptaka, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain.

Konsep Pemasaran

(6)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 87

kegiatan pemasaran terpadu, kepuasan konsumen dan tujuan perusahaan jangka panjang. (Assauri, 2004:45).

Strategi Pemasaran

Philips Kotler (2006:121) menyatakan bahwa strategi pemasaran yaitu sebuah pola pikir pemasaran yang akan dipakai untuk mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan, bisa berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.

Sedangkan pendapat selanjutnya menurut Tjiptono (1997:89) staregi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang dipakai untuk melayani pasar sasarannya.

Berdasarkan definisi para ahli tentang konsep pemasaran maka penulis menyimpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan suatu siasat yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan yang didalamnya terdapat keputusan-keputusan mengenai target pasar, penempatan produk, bauran pemasaran serta tingkat biaya pemasaran yang diperlukan.

Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Strategi pemasaran dapat didekati dengan konsep bauran pemasaran atau marketing mix. (Stanton, 1991:77). Bauran pemasaran juga merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan unuk mecapai tujuan pemasaran target marketnya. (Kotler, 2005:116) Bauran pemasaran merupakan kumpulan strategi yang terdiri dari 4-P+P yaitu Produk (product), harga (price), saluran distribusi (place), promosi (promotion), dan people (partisipan).

Analisi Lingkungan Pemasaran

(7)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 88

Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal perusahaan adalah lingkungan yang berada di dalam perusahaan tersebut dan secara normal memiliki implikasi langsung dan khusus pada perusahaan serta mempengarui arah dan kinerja perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Sedangkan tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhaadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kristis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan.

Analisis lingkungan internal merupakan analisis yang berguna dalam mengidentifkasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan kapabilitas yang dimilikinya. Oleh karena itu pendekatan fungsional diperlukan untuk menganalisis internal perusahaan. Menurut Assauri (2004:203), bidang fungsional yang menjadi variable dalam analisis internal adalah :

1) Sumber Daya Manusia

Kebijakan sumber daya manusia terpengaruh oleh aspek-aspek ekstenal, yaitu perkembangan pendidikan, jumlah penawaran tenaga kerja, perkembangan sosial dan sistem nilai masyarakat lainnya. Selain itu perlu diperhatikan keterampilan dan moral tenaga kerja karyawan, biaya hubungan kekaryawan disbandingkan dengan industry dan pesaing, tingkat keluar masuk dan kemangkiran karyawan, serta keterampilan khusus dan pengalaman.

2) Pemasaran

Pemasaran merupakan proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan, dan memenui kebutuhan dan keinginan pelangan akan produk dan jasa. (David, 2005:87).

3) Keuangan

Kondisi keuangan sering dijadikan ukuran tunggal terbaik dalam menentukan posisi persaingan. Selain itu, kondisi keuangan perusahaan juga dapat menjadi daya tarik bagi investor. Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan adalah kemampuan perusahaan menumpuk modal jangka panjang, beban yang harus dipikul sebagai upaya memperoleh modal tambahan, hubungan baik dengan penanam modal, pengelola keuangan, struktur modal kerja, harga jual produk dan sistem akutansi yang handal.

4) Produksi dan Operasi

Produksi dan operasi dalam suatu perusahaan merupakan seluruh aktivitas yang merubah input menjadi output yang berupa barang dan jasa. Manajemen produksi erat kaitannya dengan inpur, proses, dan output.

5) Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan biasanya diarahkan pada produk-produk baru sebelum pesaing melakukannya, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pemasaran serta mendapatkan keungulan dari biaya melalui efisiensi.

Analisi Lingkungan Eksternal

(8)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 89

analisis ini adalah untuk mengembangkan suatu daftar peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan dan daftar ancaman yang harus dihindari oleh perusahaan, sedangkan ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.

Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari lingkungan makro, dan lingkungan mikro. Berikut penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengarui lingkungan eksternal.

1. Lingkungan Makro

Lingkungan makro mengambarkan suatu situasi diluar perusahaan yang dapat mempengarui kinerja perusahaan. Kotler (2005:207) mengatakan bahwa dalam situasi global yang begitu cepat perubahannya, maka perusahaan harus memantau enam kekuatan utama yaitu: 1) Lingkungan Demografi ; 2)Lingkungan Ekonomi; 3) Lingkungan Alam atau Ekologi ; 4)Lingkungan Teknologi ; 5) Lingkungan Politik dan Hukum; 6) Lingkungan Sosial Budaya 2. Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro terdiri dari pesaing, pelangan dan pemasok. Pesaing merupakan perusahaan lain yang menawarkan suatu produk atau kelas produk yang merupakan subtitusi penganti. Persaingan ini terjadi karena untuk memperbaiki posisi perusahaan. Intensitas persaingan cenderung meningkat jika jumlah pesaing betambah karena perusahaan yang bersaing menjadi setara dalam ukuran dan kemampuan. (David, 2007:129)

Matrik Internal – Eksternal

Matrik IE menggunakan parameter yang meliputi parameter kekuatan internal dan pengaruh eksternal perusahaan yang masing-masing akan diidentifikasi kedalam elemen eksternal dan internal melalui matriks Eksterna l Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE). Tujuan penggunaan matrik IE adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat perusahaan yang lebih detail. (Rangkuti, 2008:163).

Menurut David (2005:128), menyatakan bahwa tujuan melakukan audit ekstenal dalam suatu matrik EFE adalah untuk mengembangkan daftar terbatas peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan dan ancaman yang harus dihindari. Penggunaan analisis eksternal tidak bertujuan untuk mengembangkan daftar panjang dan lengkap dari setiap faktor kemungkinan yang dapat mempengarui bisnis. Namun untuk mengenali kunci yang menawarkan respon yang dapat dilakukan. Audit eksternal tersebut meliputi aspek ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan.

(9)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 90

Analisa SWOT

Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumusakan strategi perusahaan. SWOT merupakan singkatan dari Strenghts (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan strengths dan Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan Weakness dan Threats. (Rangkuti, 2000:145)

Menurut (Pearce and Robinson, 1997:230) elemen-elemen analisis S.W.O.T terdiri dari:

1. Strenghts (S), yaitu kekuatan atau keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan untuk memenangkan persaingan. Dimana kekuatan ini sebagai sisi positif perusahaan yang dapat membimbing ke arah peluang yang lebih luas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengambangan.

2. Weakness (W), yaitu kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat menghambat perusahaan dalam persaingan. Dimana kelemahan atau kekurangan dalam hal keahlian dan sumber daya perusahaan. Ini semua bisa diobati dengan cara misalnya perusahaan diambilalih, pengabungan beberapa perusahaan menjadi satu, atau pelatihan dan pengembangan.

3. Oppotrunities (O), yaitu kesempatan atau peluang yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memenangkan persaingan. Dimana peluang atau kesempatan di lingkungan luar yang memungkinkan organisasi mendapat keuntungkan yang timbul dari perubahan-perubahan teknologi, pasar dan produk, perudang-undangan dan sebagainya.

4. Thearts (T), yaitu ancaman yang menghambat perusahaan untuk memenangkan persaingan. Dimana ancaman atau bahaya atau masalah yang dapat menghancurkan perusahaan. Contoh peluncuran produk baru oleh pesaing, perubahan standar keamanan, perubahan model, atau masalah-masalah yang timbul dengan pemasok atau pelangan.

Kerangka Konsep Dan Ruang Lingkup Penelitian

(10)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 91

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis

METODE PENELIIAN

Desain Penelitian dan Jenis Data

1. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan obyek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Metode deskriptif memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta sebagaimana keadaan sebenarnya (Dajan, 2007:19).

2. Jenis Data

Riduwan dan Akdan (2005:48), mengkalsifikasikan data menjadi dua yaitu jenis data kualitatif (non skala numeric) dan jenis data kuantitatif (skala numerik). Jadi jenis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Data Kualitatif

Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa keterangan-keterangan dari responden penelitian dalam hal ini responden karyawan PT. Kodja Terramarin Cabang Denpasar.

b. Data Kuantitatif

Data Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang berhubungan dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) di PT. Kodja Terramarin Cabang Denpasar.

3. Sumber Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data : a. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal langsung dari responden. Data responden sangat diperlukan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai faktor internal dan external perusahaan.

b. Data sekunder

(11)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 92

diperoleh dari dokumentasi maupun publikasi,yang berhubungan dengan judul penelitian.

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai kuantitas dan karateristik tertentu yang diterapkan dalam penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpilan (Sugiyono, 1997:59). Populasi dalam penelitian ini adalah dari faktor internal dan eksternal perusahaan.

Sampel

Sampel penelitian terdiri dari dua tipe :

1. Untuk mendapatkan data, bobot, dan rating dari internal perusahaan, maka peneliti membutuhkan data yang didapat dari perusahaan. Pengambilan sampel bagi manajemen PT. Kodja Terramarin perwakilan maumere menggunakan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan cara menentukan target elemen populasi yang diperkirakan paling cocok untuk dikumpulkan datanya (Sugiyono, 2004). sampel yang berhak menentukan bobot dan rating internal perusahaan : 1) Bp. Parlaungan Hutabarat : Kepala cabang PT. Kodja Terramarin Cabang Denpasar; 2) Joko Kurniawan, Spi : Kepala Bagian operasional PT. Kodja Terramarin Cabang Denpasar; 3) Ali Hamid : Pelaksana Lapangan Mataram; 4) Yohanes R. M. Balo : Kepala seksi koordinator NTT; 5) Eko Hartanto : Kepala bagian administrasi akutansi keuangan.Kabak administrasi akutansi keuangan PT. Kodja Terramarin Cabang Denpasar; 6) Syafrudin Alex M : Penanggung Jawab Perwakilan Maumere; 7) Stefanus Steven : Tenaga lokal pembantu lapangan di PT. PLN (persero) Pusat Listrik Maumere; 8) Benekdiktus A. Belang : Tenaga lokal pembantu lapangan di PT. PLN (persero) Rayon Larantuka; 9) Roslan Babe : Tenaga lokal pembantu lapangan di PT. PLN (persero) Rayon Lembata.

2. Untuk mendapatkan data, bobot dan rating maka peneliti membutuhkan data dari dalam perusahaan serta konsumen. Penentuan sampel menggunakan sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel dimana semua anggota populasi (dalam hal ini konsumen yang menggunakan produk PT. Kodja Terramarin perwakilan maumere) digunakan sebagai sampel.(Sugiyono, 2004:73) yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 3 responden (PLN Pusat Listrik Maumere, PLTD Rayon Lembata, PLTD Rayon Larantuka), dimana semuanya dijadikan sampel.

Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2010:67), variable adaah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga di peroleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

(12)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 93

Variabel yang akan diteliti dalam penilaian ini adalah “Strategi pemasaran PT.

Kodja Terramarin perwakilan maumere.

Instrumen Penelitian

Sugiyono (2010:146) berpendapat bahwa intrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen merupakan pengumpul data dalam penelitian. Instrumen dalam penelitian ini adalah:

1. Lingkungan internal perusahaan

Indikator internal perusahaan adalah sumber daya manusia, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan.

2. Lingkungan eksternal

Indikator eksternal perusahaan adalah lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan makro meliputi lingkungan demografi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam/ekologi, lingkungan teknologi, lingkungan politik dan hukum, lingkungan sosial budaya sedangkang lingkungan mikro terdiri dari pesaing, pelanggan dan pemasok.

Dalam penelitian ini instrument yang akan digunakan adalah berupa kuisioner (angket). Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup (adalah angket yang telah dilengkapi dengan alternatif jawaban dan responden tinggal memilihnya). Jawaban setiap instrument yang menggunkan skala Likert dan mempunyai gradiasi dari yang sangat positif sampai sangat negative.

Tabel 2. Skor Alternatif Jawaban untuk menentukan bobot

Tabel 3. Skort Alternatif Jawaban pemberian nilai rating terhadap kekuatan

Tabel 4. Skor Alternatif Jawaban pemberian nilai rating kelemahan

(13)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 94

Tabel 6. Skor Alternatif Jawaban pemberian nilai rating ancaman

Analisis Data

Analisis matrik Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Faktor

Evaluation (EFE)

Analisis internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Secara ringkas analisis ini disajikan dalam matriks Interna l Faktor Evaluation (IFE). Matriks Eksternal Faktor Evaluation (EFE) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan. Tahapan-tahapan dalam penyususunan matrik IFE dan EFE adalah :

1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Tahapan identifikasi faktor-faktor internal, yaitu dengan cara mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dalam penyajiaanya, faktor bersifat positif (kekuatan) ditulis sebelum faktor yang bersifat negatif (kelemahan). Begitu pula dengan tahap identifikasi faktor eksternal perusahaan.

2. Pemberian bobot setiap faktor

Penentuan bobot pada analisis internal dan eksternal perusahaan dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak manajemen atau ahli strategi dengan metode menggunakan paired comparison (perbandingan berpasangan). Metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Penentuan bobot setiap faktor menggunkan skala 1,2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah:

1 = Jika indikator horizontal kukurang penting dari pada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertical 3 = Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertical

(14)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 95

Tabel 8. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal

Bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap faktor terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor dengan menggunkan rumus :

Keterangan :

ai = Bobot variabel ke-i Xi = Nilai variabel ke-i i = 1,2,3,….., m

m = Jumlah variabel

Adapun bobot yang diperoleh akan berada pada kisaran antara 0.0 (tidak penting), sampai 1.0 (terpenting) pada setiap faktor. Tanpa memperdulikan apakah faktor kunci kekuatan atau kelemahan serta peluang dan ancaman perusahaan, faktor-faktor yang diangap mempunyai pengaruh terbesar pada prestasi perusahaan diberi bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot yang diberikan harus sama dengan 1.0. Lebih lanjut pemberian bobot berdasarkan pada keadaan industri yang sedang ditekuni.

3. Penentuan Rating

Penentuan rating untuk masing-masing faktor berdasarkan Rangkunti (2011:123) dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan penpengaruh faktortersebut terhadap kondisipeusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kateori kekuatan dan peluang) diberi nilai mulai dari +1 (sangat lemah) sampai dengan +4 (sangat kuat) dengan membandingkan dengan rata-rata idustri atas dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif (semua variabel yang masuk kategori kelemahan dan ancaman) adalah kebalikannya, yaitu diberi nilai mulai dari -1 (sangat kuat) sampai dengan -4 (sangat lemah). Keunggulan cara pemberian pemberian peringkat seperti diatas adalah agar perusahaan dapat memberikan urutan dan masukkan keadaan perusahaan yang kurang begitu jelas ke dalam skala yang digunakan. Berbeda dengan yang diungkapkan (David, 2010:75), yang hanya mengolongkan pada keadaan ekstremnya saja.

4. Perkalian bobot dan Peringkat

(15)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 96

Penjumlahan nilai yang dibobotkan pada matrik IFE akan berada pada kisaran 1.0 yang rendah sampai 4.0 yang tinggi dengan rata-rata 2.5. Total nilai yang dibobot yang jauh dibawah 2.5 merupakan ciri oganisasi yang lemah secara internal, sedangkan jumlah yang jauh diatas2.5 menunjukkan posisi internal yang kuat. Pemberian nilai peringkat atau rating menunjukkan tingkat faktor strategis sebagai kekuatan atau kelemahan. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 1, Jika faktor strategis tersebut dinilai menjadi kelemahan utama. Nilai 2, Jika faktor strategis tersebut dinilai menjadi kelemahan kecil. Nilai 3, Jika faktor strategis tersebut dinilai menjadi kekuatan utama. Nilai 4, Jika faktor strategis tersebut dinilai menjadi kekuatan kecil.

Begitu pula dengan matriks EFE, dengan tanpa memperdulikan jumlah peluang dan ancaman kunci, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4.0 dan yang terendah 1.0. Rata-rata nilai yang dibobot adalah 2.5. Jumla nilai yang dibobot sama dengan 4.0 enunjukkan bahwa suatu organisasi memberikan jawaban dengan cara yang luar biasa pada peluang dan ancaman yang ada pada industrinya.

Dengan kata lain strategi perusahaan secara efektif memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman eksternal. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam meraih peluang yang ada. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut : Nilai 4, Jika perusahaan mempunyai kemampuan sangat baik dalam meraih peluang tersebut.

Nilai 3, Jika perusahaan mempunyai kemampuan baik dalam meraih peluang tersebut.

Nilai 2, Jika perusahaan mempunyai kemampuan cukup baik dalam meraih peluang tersebut.

Nilai 1, Jika perusahaan mempunyai kemampuan tidak baik dalam meraih peluang tersebut.

Tabel 9. Matrik IFE

Faktor Internal Utama Bobot (1)

Peringkat (2)

Rata-rata Tirtimbang (3) = (1) + (2) Kekuatan Internal 1 ………... 2 ………... 3 ………... Kelemahan Internal 1 ………... 2 ………... 3 ………... ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

Total 1.0

(16)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 97

Tabel 10. Matrik EFE

Faktor Internal Utama Bobot (1)

Peringkat (2)

Rata-rata Tirtimbang (3) = (1) + (2) Peluang 1 ………... 2 ………... 3 ………... Ancaman 1 ………... 2 ………... 3 ………... ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..

Total 1.0

Sumber : David, 2006:79

Analisis Matrik Internal-Eksternal (IE)

Nilai yang diperoleh pada matriks IFE dan matriks EFE kemudian dimasukkan kedalam matriks Internal-Eksternal (Internal-Ekternal Matrikx) untuk menentukan posisi perusahaan pada saat ini. Lebih lanjut berdasarkan posisi tersebut, perusahaan dapat menentukan inti strategi yang tepat untuk diterapkan. Total skor bobot IFE dalam matriks IE, ditempatkan pada sumbu x dan total skor bobot EFE pada sumbu y. Pasda sumbu x dari matris IE, total skor bobot IFE sebesar 1.0 hingga 1.99 mengambarkan posisi internal yang lemah, skor 2.0 hingga 2.99 merupakan pertimbangan rata-rata, dan skor 3.0 hingga 1.99 adalah pertimbangan rendah, skor 2.0 hingga 2.99 adalah medium, dan skor 3.0 hingga 4.0 adalah tinggi.

Matrik IE terbagi atas tiga bagian besar yang memiliki implikasi strategi yang berbeda, yaitu :

a. Devisi yang berada pada sel I, II, atau IV dapat melaksanakan strategi mengembangkan dan membangun (growth and build). Strategi yang umum dipakai adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi kebelakang, integrasi ke depan, dan intergrasi horizontal).

b. Devisi yang berada pada sel III, V, atau VII dapat melaksanakan strategi mempertahankan dan memelihara (hold and maintain). Strategi yang umum dipakai adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.

(17)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 98

Gambar 2. Matriks IE

TOTAL RATA-RATA TERTIMBANG IFE

Mencari posisi organisasi yang di tunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT

No STRENGHT Skor Bobot Total

1

2 dst Total Kekuatan

No WEAKNESS Skor Bobot Total

1

2 dst Total Kekuatan

Selisih Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = x

No OPPORTUNITY Skor Bobot Total

1

2 dst Total Kekuatan

No TREATH Skor Bobot Total

1

2 dst Total Kekuatan

(18)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 99

Gambar 3. Kuadran SWOT

KUADRAN I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. (Growth oriented strategy)

KUADRAN II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau jasa)

KUADRAN III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi

dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

KUADRAN IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Analisis Matriks Strenghts-Weakness-Opportunity-Threaths (SWOT)

(19)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 100

Gambar 3. Matriks SWOT

HASIL PENELITIAN

Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal yang berupa kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal yang berupa peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap bisnis kimia buchom tritap rs selanjutnya disusun matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan matriks External Factor Evaluation (EFE). Setelah disusun matriks IFE dan EFE selanjutnya hasil analisis tersebut akan digunakan dalam matriks Internal-Eksternal (IE) untuk menetapkan posisi perusahaan. Setelah posisi perusahaan diketahui dalam matrik IE, selanjutnya digunakan untuk merumuskan alternatif strategi dengan menggunkan matriks SWOT.

Indentifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Indentifikasi lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan adalah sebagai berikut :

Tabel 11. Indentifikasi Kekuatan dan Kelemahan PT. Kodja Terramarin Perwakilan Maumere

Kekuatan Kelemahan

a.Jaringan kemitraan yang kuat dengan konsumen.

b.Memiliki Quality Control danam proses produksi.

c. Kelengkapan Administrasi dengan adanya

database.

d.Harga jual yang komptitif.

e. Kualitas dan Mutu produk yang baik.

a.Tidak ada variasi produk

b.Kurang memanfaatkan sarana promosi media sosial

c. Tidak adanya katalog produk

d.Penelitian dan pengembangan SDM masih lemah

e. Belum mempunyai distributor khusus

Identifikasi Peluang dan Ancaman

(20)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 101

menganalisis hal-hal eksternal dimana perusahan beroperasi variabel-variabel peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan adalah sebagai berikut :

Tabel 12. Indentifikasi Peluang dan Ancaman PT. Kodja Terramarin Perwakilan Maumere

Peluang Ancaman

a. Pangsa pasar

b. Kepercayaan konsumen terhadap kehandalan produk

c. Air daerah Indonesia timur cenderung banyak mengandung kapur

d. Memproduksi dari pengolahan air yang ada ke reverse osmosis

e. Dari usah PLTD ke PLTU, PLTG dan PLTPB

a.Masuknya produk dari luar negri

b.Pesaing yang mempunyai sarana pemasaran media sosial

c. Pesaing yang mempunyai jalur distribusi yang luas

d.Pesaing yang mempunyai katalog produk e. Adanya perdagangan bebas

Tahap Masukan

Hasil identifikasi faktor eksternal ditemukan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dihadapi perusahaan, sedangkan dari hasil identifikasi faktor internal ditemukan kukatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) perusahaan. Selanjutnya dilakukan pembobotan dengan metode paired comparison (perbandingan berpasangan) dengan melihat tingkat kepentingan dan penentuan rating atas faktor-faktor internal dan eksternal melalui proses pengisian kuisioner. Responden dari kuisioner ini yaitu kepala cabang, kepala bagian, penangung jawab dan seluruh bagian yang yang dirasa memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan untguk strategi pemasaran perusahaan.

Analisis Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Hasil identifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan sebagai faktor strategis eksternal beserta bobot dan rating disajikan dalam Tabel 13.

Tabel 13. Matrik External Factor Evaluation (EFE) PT. Kodja Terramarin Perwakilan Maumere

Faktor Strategis Bobot Rating Skor PELUANG

Pangsa Pasar 0.100 3.33 0.33

Kepercayaan konsumen terhadap kehandalan produk 0.103 3.75 0.39 Air daerah Indonesia timur cenderung banyak mengandung

kapur

0.103 3.58 0.37

Memproduksi dari pengolahan air yang ada ke reverse osmosis 0.103 3.42 0.35

Dari usah PLTD ke PLTU, PLTG dan PLTPB 0.110 3.75 0.42

Subtotal 0.52 1.86

ANCAMAN

Masuknya produk dari luar negri 0.071 3.42 0.24

Masuknya produk local 0.092 3.42 0.32

Pesaing yang mempunyai sarana pemasaran media sosial 0.117 3.67 0.43

Pesaing yang mempunyai katalog produk 0.103 3.25 0.34

Adanya perdagangan bebas 0.092 2.75 0.26

Subtotal 0.48 1.59

(21)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 102

Peluang utama yang dimiliki oleh PT. Kodja Terramarin Perwakilan Maumere yaitu dari usaha PLTD ke PLTU, PLTG, PLTPB dan kepercayaan konsumen terhadap kehandalan produk dengan skor masing-masing 0,42 dan 0,39. Sebagai ancaman utama bagi perusahaan PT. Kodja Terramarin perwakilan maumere adalah pesaing mempunyai sarana pemasaran media sosial dengan skor 0,43. Secara umum total skor perusahaan, yaitu sebesar 3,45 berada diatas nilai rata-rata skor matriks EFE 2,5. Ini menggambarkan bahwa pengaruh eksternal yang dihadapi perusahaan cukup kuat dan berada di posisi sedang dan perusahaan dapat merespon peluang dan ancaman yang dihadapi dengan baik

Analisis Matriks Internal Faktor Evaluation (IFE)

Hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan sebagai faktor-faktor strategis internal serta bobot dan rating disajikan dalam Tabel 14.

Tebel 14. Matrik Internal Factor Evaluation (IFE) PT. Kodja Terramarin Perwakilan Maumere

Faktor Strategis Bobot Rating Skor KEKUATAN

Jaringan kemitraan yang kuat dengan konsumen 0.112 3.92 0.44 Memiliki Quality Control danam proses produksi 0.108 4.00 0.43 Kelengkapan Administrasi dengan adanya database 0.101 3.58 0.36

Harga jual yang komptitif 0.101 3.75 0.38

Kualitas dan Mutu produk yang baik 0.101 4.00 0.41

Subtotal 0.53 2.02

KELEMAHAN

Tidak ada variasi produk 0.083 1.17 0.10

Kurang memanfaatkan sarana promosi media sosial 0.097 1.08 0.11

Tidak adanya katalog produk 0.094 1.17 0.11

Penelitian dan pengembangan SDM masih lemah 0.105 1.42 0.15

Belum mempunyai distributor khusus 0.094 1.17 0.11

Subtotal 0.47 0.58

Total 1.00 2.60

(22)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 103

Tahap Pemanduan

Analisis Matrik Internal-Eksternal (IE)

Hasil total skor kedua matriks di atas kemudian dipetakan ke dalam matriks IE seperti pada Gambar 4.1 berikut. Dapat dilihat posisi PT. Kodja Terramarin perwakilan maumere berada di kuadran II, karena nilai total skor EFE 3,45 dan nilai total skor IFE adalah 2,60. Posisi ini menunjukkan perusahaan ada pada tahap tumbuh dan kembangkan.

Gambar 4. Matriks IE

Total Rata-Rata Tertimbang IFE

Total Rata_Rata Tertimbang EFE

Strategi yang diambil sebaiknya adalah strategi intensif atau strategi intergratif. Strategi intensif terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk atau jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar mencakup meningkatkan jumlah tenaga penjual, meningkatkan jumlah belanja iklan, menawarkan promosi penjulan yang ekstensif atau meningkatkan usaha publisitas. Pengembangan pasar didefinisikan sebagai strategi memperkenalkan produk atau jasa saat ini ke area geografi baru. Pengembangan produk didefinisikan sebagai strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa saat ini. Strategi integratif terdiri dari integrasi kedepan, kebelakang dan horizontal. Integrasi kedepan adalah mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali pada pihak distributor atau pengecer. Integrasi kebelakang adalah perusahaan mencoba untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Integrasi horizontal adalah strategi mencari kepemilikan atas perusahaan pesaing. Dan juga melakuan pelatihan serta pengembangan kemampuan SDM dengan memberikan diklat pelatihan secara berkala.

Analisa SWOT

(23)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 104

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Berdasarkan hasil penelitian IE (Internal External) terkait dengan posisi perusahaan pada sel II (tumbuh dan kembang). ini sama halnya dengan matriks SWOT dengan matriks EFE dan IFE. Analisa tabel 4.5 menunjukkan bahwa untuk faktor-faktor Opportunity nilai skornya 1.86 dan faktor Threats 1.59 dan tabel 4.6

menunjukkan bahwa Strenght nilai skornya 2.02 dan faktor Threats nilai skornya

0.58.

Maka diketahui nilai Streght diatas nilai Weakness selisih (+) 1.28 dan nilai opportunity diatas nilai threat selisih (+) 0.27. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar berikut ini:

(24)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 105

Hasil Pemetaan Matriks SWOT pada PT. Kodja Terramarin Perwakilan Maumere.

STRENGHTS (S)

1.Jaringan kemitraan yang kuat dengan konsumen. (0.44)

2.Memiliki Quality Control danam proses produksi.(0.43)

3.Kelengkapan

Administrasi dengan adanya database.(0.36) 4.Harga jual yang

komptitif.(0.38)

5.Kualitas dan Mutu produk yang baik.(0.41)

WEAKNESSESS (W)

1.Tidak ada variasi produk (0.10)

2.Kurang memanfaatkan sarana promosi media sosial (0.11)

3.Tidak adanya katalog produk(0.15)

4.Penelitian dan pengembangan SDM masih lemah(0.15) 5.Belum mempunyai

distributor khusus(0.11)

OPPORTUNITIES (O)

1.Pangsa pasar (0.33)

2.Kepercayaan konsumen terhadap kehandalan produk(0.39)

3.Air daerah Indonesia timur cenderung banyak mengandung kapur(0.37)

4.Memproduksi dari pengolahan air yang ada ke reverse osmosis(0.35)

5.Dari usah PLTD ke PLTU, PLTG dan PLTPB(0.42)

STRATEGI SO - Mempertahankan

hubungan yang ada dengan konsumen agar dapat masuk kebisnis yang lebih besar PLTU, PLTG dan PLTPB - Memperluas pangsa

pasar

STRATEGI WO

- Harus membuat variasi produk untuk memecah pasar

- Memanfaatkan sarana media sosial

- Penelitian dan pengembangan SDM harus dilakukan secara berkala

- Meningkatkan loyalitas konsumen

THREATS (T)

1.Masuknya produk dari luar negri(0.24)

2.Pesaing yang mempunyai sarana pemasaran media sosial(0.32) 3.Pesaing yang mempunyai jalur

distribusi yang luas(0.43)

4.Pesaing yang mempunyai katalog produk(0.34)

5.Adanya perdagangan bebas(0.26)

STRATEGI ST - Mempertahankan

kualitas produk - Harga jual yang

kompetitif

STRATEGI WT - Dengan memanfaatkan

sarana media social - Menetapkan strategi

pemasaran yang efektif dan efisien

Strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Kodja Terramarin Perwakilan Maumere adalah sebagai berikut:

1. Strategi S-O

a. Mempertahankan hubungan yang ada dengan konsumen agar dapat masuk kebisnis yang lebih besar PLTU, PLTG dan PLTPB. PT. Kodja Terramarin Perwakilan Maumere dapat bekerja sama dalam menyalurkan produknya di tempat-tempat usaha milik mitra kerja PT. Kodja Terramarin perwakilan maumere dengan memberikan pelayanan jasa untuk masalah-masalah yang di timbulkan air dan cara menanganinya. b. Memperluas pangsa pasar PT. Kodja Terramarin dengan cara melalui

(25)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 106

2. Strategi S-T

a. Mempertahankan kualitas produk agar dapat bersaing dengan produk luar negeri. Walaupun produk kualitas luar negeri memiliki citra kualitas yang bagus, dengan meningkatkan kualitas produk dalam negeri tidak kalah dengan produk luar negeri.

b. Harga jual yang kompetitif. Dengan kata lain kita bisa menjual dengan harga sedikit lebih murah dari pasar.

3. Strategi W-O

Harus membuat variasi produk untuk memecah pasar. Dalam artian perusahaan harus membuat kemasan produk lain misalnya membuat merk bukom tritap rs dan buchom tritap ac sama-sama mempunyai kualitas yang sama tapi harga dan kemasan berbeda.

4. Strategi W-T

a. Dengan memanfaatkan sarana media sosial dapat menarik konsumen baru.

b. Menetapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan yang dapat menjawab tujuan peneitian sebagai berikut :

1. Hasil identifikasi terhadap faktor-faktor internal perusahaan didapatkan kekauatan yang saat ini dimiliki oleh perusahaan, yaitu memiliki tenaga ahli yang sudah di training, jaringan kemitraan yang kuat dengan konsumen, memiliki quality control dalam proses produksi, kelengkapan administrasi dengan adanya database, harga jual produk yang kompetitif, kualitas dan mutu produk yang baik. Sedangkan yang menjadi faktor internal yang menjadi kelemahan perusahaan adalah tidak ada variasi produk, kurang memanfaatkan sarana promosi media sosial, tidak adanya katalok produk, penelitian dan pengembangan sumber daya manusia masih lemah, serta belum mempunyai distributor khusus.

2. Dari hasil identifikasi terhadap faktor-faktor eksternal perusahaan dihasilkan peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan, yaitu jumlah penguna air radiator semakin banyak, kepercayaan konsumen terhadap kehandalan produk, air kawasan Indonesia timur cenderung bayak mengandung kapur, yang semula memproduksi air yang ada menjadi ke reverse osmosis,dari usaha PLTD bisa di tingkatkan ke PLTU, PLTG dan PLTPB. Sedangkan yang menjadi ancaman bagi perusahaan adalah masuknya produk luar negeri, pesaing yang mempunyai sarana pemasaran media sosial, pesaing yang mempunyai jalur distribusi yang luas, pesaing yang mempunyai katalog produk, dan adanya perdagangan bebas.

(26)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 107

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif yaitu mempertahankan hubungan yang ada dengan konsumen agar dapat masuk kebisnis yang lebih besar PLTU, PLTG dan PLTPB. PT. Kodja Terramarin Perwakilan Maumere dapat bekerja sama dalam menyalurkan produknya di tempat-tempat usaha milik mitra kerja PT. Kodja Terramarin perwakilan maumere dengan memberikan pelayanan jasa untuk masalah-masalah yang di timbulkan air dan cara menanganinya. Memperluas pangsa pasar PT. Kodja Terramarin dengan cara melalui seminar, pelatihan, talkshow dan lain-lain.

Saran

Beberapa saran yang dapat disampaikan kepada PT. Kodja Terramarin perwakilan maumere dalam rangka pengembangan strategi pemasarannya berdasarkan penelitian ini, yaitu :

1. Strategi promosi yang dilakukan PT. Kodja Terramarin perlu ditingkatkan untuk memperkenalkan khasiat dan mutu produk buchom tritap rs. Beberapa strategi promosi yang dapat dilakukan yaitu mendorong adanya strategi dari mulut ke mulut mengenai khsiat dan mutu produk, iklan di media cetak yang berhubungan dengan bisnis, pameran produk untuk memperkenalkan produk, promosi penjulan kepada sales penjualan dan agen penjualan dengan memberikan bonus, melakukan penjualan pribadi kepada pelangan yang datang ke kantor dan di pameran serta melakukan publisitas melalui talkshow mengenai buchom tritap rs, seminar-seminar dan baik melayani konsumen yang bertanya lewat telepun.

2. Strategi produk yang memiliki kualitas tinggi dan khasiat baik untuk menyelsaikan permasalahan-permasalahn yang ditimbulkan oleh air yaitu kerak dan korosi sebaiknya dikomunikasikan kepada konsumen sehingga konsumen dapat mengetahui ke unggulan produk chemical buchom tritap rs diketahui konsumen.

3. Memperluas wilayah distribusi dengan meningkatkan jumlah sales penjualan. 4. Memanfaatkan media sarana promosi media sosial agar dapat menjaring

konsumen baru.

5. Penelitian dan pengembangan SDM harus sering terupdate ini membuat wawasan SDM menjadi lebih banyak dan berpengalaman.

6. Meningkatkan loyalitas konsumen dengan cara memberikan bonus dan layanan khusus.

DAFTAR PUSTAKA

A, David. 2002. Marketing Research. New York

Akdan dan Ridwan. 2005. Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi Dan Manajemen. Dewa Ruci. Bandung

Anton Dajan. 2007. Pengantar Metode Statistika. Jilid 1 dan 2. LP3ES. Jakarta Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT.

(27)

ISSN : 2354-7898 Vol. 3, No. 1 ; Januari 2016 108

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran. Rajawali Press. Jakarta

Basu Swastha D dan Tani Handoko. 2004. Manajemen Pemasaran, Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta

Boyd, Walker. 1993. Manajemen Pemasaran Sesuatu Pendekatan Strategi Dengan Orientasi Global. Jilid 2. Erlangga. Jakarta

David, Fred R, 2005. Strategic Management, Concept & Cases. 10th Edition. Prentice Hall. New Jersey

David, Fred R, 2006. Manajemen Strategi. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta David, Fred R, 2007. Manajemen Strategi. Buku 1. Salemba Empat. Jakarta Engel J F, et al. 1996. Perilaku Konsumen. Bina Rupa Aksara. Jakarta

Ferrel O C and D Harline. 2005. Marketing Strategy. South Western: Thompson Corporation

Gusnur. 2008. Tantangan Pemasaran Abad 21. http//gusnur69.wordpress.com Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran. Prenhallindo. Jakarta

Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jakarta

Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. PT. Indeks. Jakarta Kotler, Philip, 2006. Principle Of Marketing. Teen Edition. Pearson Prentice Hall.

New Jersey

Larrenche. 1998. Marketing Strategi, Planning and Implementation. International Edition. Mc Graw Hill. New York

Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Kencana Prenada Media Grup. Jakarta

Lupiyoadi, Rambat. 2001 Manajemen Pemasaran Jasa ( Teori dan Praktek ). PT. Salemba Empat. Jakarta

Moh. Nazir. 2009. Metode Penelitian. Cetakan Keempat. Ghalia. Jakarta

Monroe. 2005. Pricing Making Profitable Decision. The Mc Graw Hill. New York Pearce J A and Robinson.1997. Cases in Strategic Management. 4th Edition.

Richard D Irwin, Inc. Chicago

Rangkuti, Freddy. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Rangkuti, Freddy. 1997, 2000. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Rangkuti, Freddy. 1997, 2002. Neasuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dan Analisis Kasus. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Rangkuti, Freddy. 1997, 2008. The Power of Brand’s. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 1997, 2010. SWOT Balanced Scorecard. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Stanton, Wiliam. 1991. Prinsip Pemasaran.Erlangga. Jakarta Sugiyono, 1997. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta. Bandung

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Tabel 2. Skor Alternatif Jawaban untuk menentukan bobot
Tabel 8. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal
Tabel 9. Matrik IFE Faktor Internal Utama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Way Kanan Lampung, tidak bertentangan dengan hukum Islam karena dalam prakteknya, anak perempuan tertua ( Tunggu Tubang) yang diberi hak hart a oleh orang tua setelah

Nilai dominansi paling rendah pada Situ Bungur mengindikasikan bahwa tidak adanya jenis makrozoobentos yang mendominasi pada perairan tersebut. Semakin optimum

Dari hasil penelitian selisih nilai yang terbaca oleh sensor terhadap multimeter rata-rata untuk tegangan sebesar 0,101 V, untuk arus 0,015A dan untuk total energi

Kerusakan pada fraktur Le Fort akibat arah trauma dari anteroposterior bawah dapat mengenai nasomaksila, bagian bawah lamina pterigoid, anterolateral maksila, palatum durum,

adalah Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Bandung Barat yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang pendidikan dan

1) Normal probability plot of the studentized residuals to check for normality of residuals. 2) Studentized residuals versus predicted values to check for constant error. 3)

Meskipun merasa kaku ketika berhadapan dengan teman baru yang bukan berasal dari Papua, tetapi saya tetap bergaul dengan

Den- gan memiliki instrumen penilaian yang stan- dar, diharapkan guru dapat mengembangkan kreativitasnya untuk selalu meningkatkan kompetensinya dalam tugasnya