• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualifkasi dan Keterampilan Pustakawan D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kualifkasi dan Keterampilan Pustakawan D"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Kualifkasi dan Keterampilan Pustakawan Di Dalam Lingkungan

Informasi Modern

(REVIEW) Oleh:

Zulfikar Ghazali, S.T, e-mail: [email protected]

Judul asli: Librarians’ skills and qualifications in a modern informational environment http://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/01435120810917305

Michalis Gerolimos and Rania Konsta Department of Archival and Library Sciences, Ionian University, Corfu, Greece

A. Pendahuluan

Kemunculan internet dan dunia web yang luas serta di perkenalkannya komputer dan teknologi sangat mempengaruhi lingkungan kehidupan khususnya di lingkungan perpustakaan. Fakta ini telah menyebabkan sebuah penelitian mengenai bentuk, peran, posisi dan fungsi lembaga-lembaga sosial yang dikenal sebagai

"perpustakaan" dalam konteks baru ini. Terdapat berbagai aspek dan masalah pustakawan modern khususnya yang berhubungan dengan pendidikan yang

dibutuhkan, keterampilan dan kualifikasi yang dibutuhkan, dan sejauh mana profesi pustakawan ini akan berkembang di abad modern sekarang ini. Pustakawan modern yang profesional memiliki standar dan nilai-nilai yang berfungsi secara efektif dan lancar di dalam lingkungan teknologi. Dia sangat mengerti dan mengetahui tentang praktek perpustakaan konvensional. Dia terus-menerus ingin berubah, untuk bersaing dan berkembang di abad modern ini.

(2)

Spesialisasi atau hibridisasi tidak akan menimbulkan dilema, karena profesi pustakawan harus dipertimbangkan sebagai suatu rangkaian yang terus berubah dan direvisi (Agha, 2001). Mengenai "hibridisasi" dari profesi pustakawan, Biddiscombe (2001) berpendapat bahwa perpustakaan hibrida menimbulkan kebutuhan untuk "hybrid" profesional informasi. Meskipun sulit bagi satu orang untuk mendapatkan sejumlah besar keterampilan, ia menyatakan bahwa setiap pustakawan modern harus mampu mengenali kebutuhan informasi, mengelola pengguna dan mendorong orang-orang dengan keterampilan yang berbeda untuk bekerja di tim yang sama.

Pustakawan juga harus fokus untuk mengembangkan keterampilan internet mereka dan empat poin dasar tentang evolusi yaitu (croud et al., 2000):

1) Perantaraan dan pendamping 2) Pengajaran dan pelatihan 3) Kemitraan

4) Desain dan produksi

B. Kemampuan Serta Peran Yang Di Perlukan Oleh Pustakawan Modern Ada beberapa pendapat tentang kemampuan pustakawan modern dan perannya sebagai pemberi pelayanan.

1) Ashcroft (2004) mengidentifikasi enam kategori keterampilan dasar yang di perlukan oleh pustakawan modern yaitu:

a) Profesional

b) Pemasaran dan promosi c) Evaluasi

d) Komunikasi, negosiasi, dan kolaborasi e) Sensor diri

f) Personal transferable skills

2) Fourie (2014) dalam survey literaturnya tentang peran pustakawan modern sebagai pemberi layanan terdapat beberapa peran sebagai berikut:

(3)

d) Menasihati

e) Mengambil – Meneliti f) Manajemen arsip

3) Inggris (1994) menyatakan bahwa pustakawan akan berfungsi sebagai berikut: a) Peneliti

b) Pengelola c) Penerbit

d) Anggota tim perancangan perpustakaan digital e) Guru

f) Konsultan

4) Garrod (2001) menganalisis peran untuk pustakawan modern, seperti: a) Spesialis metadata

b) Pemasaran – Hubungan dengan masyarakat c) Fasilator belajar

5) Nageswara dan Babu (2001) merasa terkesan setelah mengetahui peran pustakawan modern sebagai berikut:

a) Sebagai perantara pencarian b) Fasilitator

c) Pelatih – Pendidik

d) Pembuat situs web – penerbit e) Peneliti

f) Desainer antar muka

g) Pengetahuan tentang manager h) Penyedia sumber daya informasi

C. Penelitian

(4)

Kemampuan / Kualifikasi Persen ( % ) 1) Sarjana LIS

2) Pengalaman Kerja

3) Keterampilan komunikasi

4) Pengembangan koleksi - manajemen 5) Orientasi Layanan

6) Bekerja dalam tim

7) Administrasi - keterampilan organisasi

8) Pengetahuan tentang perkembangan terkini dalam LIS 9) Pendidikan Pengguna

10) Pengembangan koleksi digital - manajemen 11) Penggunaan aplikasi perangkat lunak

12) Perpustakaan sistem otomatis

13) Penciptaan - manajemen halaman web 14) Sifat-sifat pribadi

15) Pengetahuan tentang konten subjek perpustakaan 16) Bekerja sendiri

17) Bahasa markup 18) database

19) Pemrograman bahasa 20) Penggunaan PC 21) Set prioritas 22) jaringan

23) Manajemen Program 24) Memecahkan masalah 25) Bahasa asing

26) Pengembangan karir pribadi 27) Perhatian terhadap detail 28) Metadata

29) Serial koleksi manajemen

30) Pengetahuan tentang perkembangan terkini dalam ICT 31) pemasaran

32) Berpikir kritis 33) multimedia

34) Aliansi - konsorsium 35) Pengalaman Administrasi 36) Digitalisasi

D. Hasil Temuan Penelitian

(5)

2) Sarjana LIS dan keterampilan pengalaman kerja merupakan pustakawan dengan persentase tertinggi.

3) Keterampilan komunikasi muncul di lebih dari 60 persen dari iklan dan harus dianggap sebagai keterampilan yang diinginkan untuk setiap pustakawan modern. 4) Pengembangan kemampuan koleksi digital muncul di tempat ke-10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan pustakawan tentang perpustakaan digital harus selalu di tingkatkan dan dikembangkan untuk menjadikan pustakawan menjadi pustakawan modern yang profesional

5) Keterampilan interpersonal, secara umum, memiliki persentase yang tinggi dalam tampilan iklan lowongan pekerjaan

6) Kebutuhan untuk administrasi - keterampilan organisasi harus dimiliki oleh pustakawan modern hal ini disebabkan bahwa pustakawan modern harus dapat mengelola dan mengatur perpustakaan dan departemen atau kelompok penelitian dan proyek

7) Keterampilan TIK sering memiliki persentase lebih tinggi dari "keterampilan digital". Ada dua hal yang diinginkan dalam kategori ini yaitu pengetahuan umum tentang penggunaan perangkat lunak dan pemeliharaan dan penciptaan halaman web

8) Keterampilan yang berhubungan dengan pengelolaan dan penggunaan konten digital memiliki permintaan yang kecil.

9) Mungkin aspek yang paling penting dari pengembangan profesional dan

kemajuan untuk pustakawan modern adalah kemampuan untuk beradaptasi dalam meningkatkan latihan dan motivasi dalam mendapatkan keterampilan yang baru. 10) Kualifikasi dan keterampilan yang dimiliki pustakawan tidak harus berubah

sesuai dengan perkembangan teknologi, tetapi sejalan dengan perubahan struktur organisasi dan administrasi layanan informasi

11) Kualifikasi untuk pustakawan modern campuran yang lama dan baru yaitu kebutuhan dalam mengorganisir dokumen dan informasi dalam lingkungan hybrid.

(6)

E. Perbedaan Keterampilan Sosial dan Keterampilan Umum

Ada analisis dalam dua kategori utama: keterampilan profesional dan keterampilan umum sebagai berikut:

Kemampuan Profesional Kemampuan Umum 1) Proses - pengelolaan bahan konvensional

2) Sistem perpustakaan otomatis 3) pengembangan koleksi 4) manajemen Koleksi

5) Pengalaman dalam memilih, memperoleh dan pengolahan

6) bahan konvensional

7) Manajemen koleksi Serials

8) Proses - pengelolaan bahan digital 9) alat Metadata

10) Desain dan pengelolaan database 11) Evaluasi bahan informasi internet, 12) sumber dan layanan

13) pengembangan koleksi 14) multimedia

15) digitalisasi

16) penerbitan elektronik 17) keterampilan ICT 18) bahasa markup

19) Desain, pembuatan dan pemeliharaan halaman web

20) Pengetahuan teknis di komputer

21) Penggunaan aplikasi perangkat lunak (O / S, Kantor, dll)

22) Jarak software pendidikan 23) bahasa pemrograman 24) jaringan

25) Kemampuan untuk membandingkan perangkat lunak, perangkat keras dan 26) teknologi

27) Administrasi - keterampilan organisasi 28) Manajemen fasilitas perpustakaan 29) Pengelolaan sumber daya keuangan 30) Manajemen sumber daya manusia dan

evaluasi

31) Evaluasi layanan perpustakaan 32) keterampilan wawancara 33) pemasaran

1) sifat-sifat pribadi 2) bakat individu 3) berpikir kritis

4) Perhatian terhadap detail 5) pemecahan masalah 6) Self-marketing 7) etika

8) keterampilan bisnis

9) keterampilan interpersonal 10) Bekerja dalam sebuah tim 11) keterampilan komunikasi 12) Kemampuan untuk bekerja

sendiri

13) Memahami tuntutan pengguna dan informasi

14) kebutuhan 15) kepemimpinan 16) orientasi layanan

17) Partisipasi - pengembangan konsorsium perpustakaan 18) pengalaman

19) pengalaman referensi 20) Pengetahuan tentang konten

subjek perpustakaan

21) Kemampuan untuk menerima perubahan

22) pengalaman administrasi 23) Prioritaskan pekerjaan 24) Insight dalam mentransfer

operasi tradisional dalam 25) lingkungan online

26) Lifelong learning - pendidikan berkelanjutan

27) Perencanaan karir pribadi 28) Kemampuan untuk belajar

(7)

34) manajemen proyek

35) Memahami struktur organisasi 36) Pendidikan

37) gelar LIS

38) Partisipasi dalam konferensi - seminar 39) Partisipasi dalam asosiasi perpustakaan - 40) organisasi

41) Pendidikan Pengguna - pendidikan online 42) mengetik

43) bahasa asing

perkembangan terkini dalam LIS

30) Pengetahuan tentang

perkembangan terkini dalam ICT

Meskipun pustakawan menghadapi tantangan baru dan perkembangan keterampilan, aspek yang paling penting dari perubahan ini adalah untuk dapat beradaptasi dengan keterampilan yang ada - banyak di antaranya adalah keterampilan kepustakawanan tradisional - dan kemampuan untuk tetap fleksibel dalam

lingkungan kerja yang terus berubah. Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa tidak hanya tentang satu set baru keterampilan dan kualifikasi, tetapi, lebih tepatnya, tentang mentalitas yang cocok yang harus dikembangkan dan disesuaikan dalam budaya kerja (Ashcroft, 2004).

Para pustakawan perlu untuk mempertahankan keterampilan-keterampilan mereka yang dapat memberi mereka kehormatan dalam lingkungan tradisional dan secara bersamaan mereka harus, terbuka terhadap ide-ide baru, yang tertarik untuk mendekati

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari sudut pandang sebagai seorang pendidik (dosen) hal pertama jelas dalam melakukan penilaian harus ada satu tujuan ( goal ) yang akan dicapai, artinya seorang

Pada saat ini yang bersangkutan menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Pengolahan Hasil Hortikultura, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura,

[r]

Dalam Tugas Akhir ini dilakukan perancangan dan realisasi tempat jemuran dinding otomatis menggunakan sensor hujan berbasis mikrokontroler dan informasi dikirimkan

Tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat Desa Minanga untuk mengobati penyakit diabetes melitus adalah daun sambiloto, daun sirih merah, mahkota dewa,

Dalam pengujian pamadatan standar ini tidak hanya dilakukan untuk tanah asli saja, tapi untuk tanah campuran abu sekam padi dengan persentase 5%, 6%, dan 6,5% dengan

menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul, PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa

Berkaitan dengan pemberian penghasilan tetap dan tunjangan perangkat desa dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan desa di Desa Purwo Agung Kecamatan Masama