(Jangan dibiarkan KORUPSI menjadi bagian BUDAYA INDONESIA)
“
2
KORUPSI & UPAYA TASKOR
KAJIAN KPK - DIKTI
AYO BERAKSI
BERANTAS KORUPSI
ZI
–
WBK
–
WBBM
AYO BERAKSI BERANTAS
KORUPSI
KORUPSI & UPAYA TASKOR
The Bridge
Collapsed only a
few years after
the construction
The Environment Destroyed for a short gain
KORUPSI
adalah
KEJAHATAN
LUAR BIASA
Extra Ordinary Crime
, secara
umum memiliki ciri sebagai berikut:
1. Berpotensi dilakukan oleh siapa
saja;
2. Random target/random victim
;
3. Kerugiannya besar dan meluas
PENGERTIAN KORUPSI
•
Asal kata
:
corruptio atau corruptus (latin
) →
korruptie (Belanda)
→
korupsi (Indonesia)
•
Arti harfiah:
Kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat
disuap, tidak bermoral.
•
Kamus umum bahasa Indonesia Purwadarminta
:
9
Delik yg terkait dg kerugian
keuangan negara
Delik perbuatan pemerasan
Delik perbuatan curang
Delik penggelapan dalam jabatan
Delik Gratifikasi
Pasal 2(1); 3
Pasal 12 huruf e,f,g
Pasal 7 (1) huruf a,b,c,d;
Ps 7 (2); Ps 12 huruf h
Pasal 8; 9; 10 a,b,c
Pasal 12B jo Pasal 12C
Merupakan
delik-delik yg
diadopsi dari
KUHP (berasal
dari pasal 1
ayat 1 sub c UU
no. 3/71)
Delik pemberian sesuatu/janji
kpd Peg Neg/PN (Penyuapan)
Ps 5(1) a,b; Ps 13; Ps, 5(2);
Ps 12 a,b; Ps 11; Ps 6(1) a,b;
Ps 6(2); Ps 12 c,d
Korupsi yang secara langsung terkait dengan kerugian keuangan negara hanya
sebagian kecil dari jenis korupsi yang ada (2 pasal).
28 pasal lain lebih terkait dengan aspek
PERILAKU
Delik benturan kepentingan
dalam pengadaan
Pasal 12 huruf i
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
didefinisikan sebagai :
serangkaian tindakan untuk
MENCEGAH
dan
MEMBERANTAS
TPK melalui upaya
koordinasi, supervisi, monitor,
penyelidikan-penyidikan-penuntutan dan pemeriksaan di
sidang pengadilan dengan
PERAN SERTA MASYARAKAT
(Pasal 1 UU 30/2002 tentang KPK)
14
TUPOKSI KPK
Pasal 6 UU No. 30 Tahun
2002
Ps. 6c
Ps. 6a
Ps. 6b
Ps. 6e
Ps. 6b
Ps. 6d
PS.12
16
13
AYO BERAKSIBERANTAS KORUPSI
Regulasi
Belum Jelasnya Regulasi Penetapan Tarif Layanan
Pendidikan dan Non Pendidikan
Belum Adanya Regulasi dalam Penetapan alokasi
BOPTN
Tidak Sinkronnya UU Dikti dengan UU PNBP
Terkait Pemanfaatan Aset
Statuta tidak Sesuai dengan Status PTKIN
Belum Jelasnya Pengalokasian Dana Sarpras bagi
PTKIN (Baik yang Bersumber dari Rp. Murni atau
SBSN)
TATA LAKSANA
Tidak Efektifnya Pengelolaan Dana Penelitian
pada PTN/PTKIN
Belum Optimalnya Tata Kelola Internal di
PTN/PTKIN
Lemahnya Pengendalian Terhadap
Pembangunan Sarpras di PTN/PTKIN
Belum Dilakukannya Evaluasi Kelembagaan
PTN BLU dan PTN BH
Tidak Optimalnya Pemanfaatan Rusunawa
(Hibah dari Kemenpera)
Tidak Sesuainya Penetapan dan Pelaksanaan
UKT dengan KMA UKT
Rekomendasi UMUM
Transparansi Alokasi dan Pertanggungjawaban BOPTN
Penetapan Tarif Layanan di PTN/PTKIN
Pembuatan Pedoman Pemanfaatan Aset PTN/PTKIN
Perbaikan Tata Kelola Internal PTN/PTKIN (PBJ, SPI, Dewas, dll)
Review STATUTA PTKIN
17
Pembuatan Roadmap Sarpras PTN/PTKIN dan kejelasan alokasi
Integrasi Pengelolaan Dana Penelitian di PTKIN
Evaluasi Kinerja Kelembagaan PTN BLU dan PTN BH
Kejelasan Pemanfaatan Rusunawa di PTN/PTKIN
20
ZI
–
WBK - WBBM
AYO BERAKSI BERANTAS
Pembangunan Zona Integritas
Membangun dan
mengimplementasikan program
reformasi birokasi secara baik sehingga
mampu menumbuh-kembangkan
budaya kerja birokrasi yang anti
korupsi, berkinerja, dan budaya
birokrasi yang melayani publik secara
baik di lingkungan K/L/Pemda
DASAR HUKUM
20
DASAR HUKUM
PERMENPAN
1.
UU 28 / 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2.
UU 31 / 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi;
3.
UU 30 / 2002 tentang Komisi Tindak Pidana Korupsi;
4.
UU 14 / 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
5.
UU 25 /2009 tentang Pelayanan Publik ;
6.
PP 60 / 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah;
7.
Perpres 54 / 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
8.
Perpres 81 / 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010
–
2025;
9.
Perpres 55 / 2012 tentang Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Inpres 2 /
2014 Tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi;
10.
Permen PAN dan RB 14 / 2014 tentang Pedoman
Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
PERMENPAN tentang ZI
Permen PANRB 20 / 2012 tentang Pedoman Umum Pembangunan ZI menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK)
Permen PANRB 60 / 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM
di Lingkungan K/L dan Pemda
Permen PANRB 52 / 2014 tentang Pedoman Pembangunan ZI menuju
WBK dan WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah
diubah
DEFINISI
21
ZONA INTEGRITAS
•
predikat yang diberikan kepada
instansi pemerintah yang
pimpinan dan jajarannya
mempunyai komitmen untuk
mewujudkan WBK/WBBM melalui
reformasi birokrasi, khususnya
dalam hal pencegahan korupsi
dan peningkatan kualitas
22
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
•
Predikat yang diberikan kepada
suatu unit kerja yang
telah berhasil melaksanakan reformasi birokrasi dengan
baik, yaitu telah memenuhi sebagian
besar kriteria
proses perbaikan pada enam area perubahan : manajemen
perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem
manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan
akuntabilitas kinerja, peningkatan kualitas pelayanan
publik serta
didukung dengan hasil survey eksternal
Indeks Persepsi Korupsi yang tinggi (
minimal 13,5 dari
nilai maksimal 15 atau 90%)
dan Indeks Persepsi
Kualitas Pelayanan menyatakan bai
k, serta telah
23
Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM)
•
Predikat yang diberikan kepada
suatu unit kerja yang telah
berhasil melaksanakan reformasi birokrasi dengan baik,
yaitu telah memenuhi sebagian
besar kriteria proses perbaikan
pada enam area perubahan (manajemen perubahan, penataan
tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan
pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, peningkatan
kualitas pelayanan publik ) serta
didukung dengan hasil
survey eksternal Indeks Persepsi Korupsi tinggi
(minimal 13,5
dari nilai maksimal 15 atau 90%)
dan Indeks Persepsi Kualitas
Pelayanan Publik yang sangat baik (
minimal 16 dari nilai
maksimal 20 atau 80%),
serta telah menyelesaikan Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan
oleh pemeriksaan Internal dan
Perkembangan & Penuntasan
Zona Integritas di Kemenristek Dikti
•
Kementerian Ristek Dikti telah melakukan pencanangan zona
integritas pada tanggal 01 Juni 2012
•
Selama tahun 2013-2016, Kementerian Ristek Dikti belum secara
intensif melakukan pembangunan ZI. Hal ini terlihat dari belum
terdapat unit kerja yang diusulkan oleh Kementerian Ristek Dikti
kepada Tim Penilai Nasional
•
Pada tahun 2017, Kementerian Ristek Dikti telah mengusulkan 7
(tujuh) unit kerja yang dijadikan
pilot project
pembangunan ZI yaitu
1) Inspektorat Jenderal, 2) Sekretariat Jenderal, 3) Direktorat
Jenderal Kelembagaan Iptekdikti, 4) Universitas Gajah Mada, 5)
Institut Pertanian Bogor, 6) Universitas Sebelas Maret, dan 7)
Universitas Tanjungpura Pontianak
Apa yang dapat KITA lakukan
terkait pencegahan korupsi ?
•Menjalankan amanah dengan sungguh-sungguh, ikhlas, penuh integritas, profesional, dan mencegah terjadinya korupsi di lingkungan kantor
Sebagai Pejabat/Pegawai
•Bersama-sama pasangannya menanamkan karakter anti korupsi (misalnya kejujuran) sedini mungkin kepada anak-anaknya di rumah
Sebagai Orangtua
•Menjalankan fungsi sebagai auditor keuangan rumah tangga (aliran dana rumah tangga), saling mengingatkan/memberikan ruh integritas pada semua aktivitas keluarga
Sebagai Suami/Isteri
•Memberikan teladan dan menyerukan gerakan anti korupsi mulai dari lingkup terkecil di sekitar rumah. Membiasakan akrab mengenali dan empati terhadap orang lain yang
kekurangan
TERIMA KASIH
Gedung Merah Putih KPK
Jln. Kuningan Persada Kav. 4 Jakarta Selatan 12950
Telp: (021) 2557 8300 Faks: (021) 5289 2456 Email: informasi@kpk.go.id
Pengaduan Dugaan Tindak Pidana Korupsi: Direktorat Pengaduan Masyarakat
PO BOX 575 Jakarta 10120 Telp: (021) 2557 8389 Faks: (021) 5289 2454
SMS: 08558 575 575, 0811 959 575 Email: pengaduan@kpk.go.id
Pelaporan Gratifikasi: Direktorat Gratifikasi Telp: (021) 2557 8440
Email: pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id Pelayanan Informasi Publik
Hubungan Masyarakat: Telp: (021) 2557 8498 Faks: (021) 5290 5592 Email: informasi@kpk.go.id
Informasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN):
Direktorat LHKPN Telp: (021) 2557 8396