• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gedung Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara (Arsitektur Ekspresionis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gedung Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara (Arsitektur Ekspresionis)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TIPOLOGI GEDUNG PERKULIAHAN

2.1 Interpretasi Kasus 2.1.1 Pengertian Proyek

Gedung Departemen Arsitektur terdiri dari 3 (tiga) suku kata, yaitu gedung, departemen, dan arsitektur. Apabila kita ingin mengartikan kata per kata secara benar maka acuan yang paling baik adalah kamus besar bahasa Indonesia. Menurut kamus besar bahasa indonesia arti ketiga suku kata yang digunakan sebagai kasus proyek ini adalah sebagai berikut:

Gedung : 1. Bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar sebagai tempat kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan, perniagaan, pertunjukan, olahraga, dan lain sebagainya. 2. Rumah tembok yang berukuran besar.

Departemen : 1. Lembaga tinggi pemerintahan yang mengurus suatu bidang pekerjaan negara yang dipimpin seorang menteri.

2. Bagian dari fakultas, biasanya dipimpin oleh ketua jurusan (departemen) yang menggarap sekelompok disiplin ilmu yang tercakup dalam suatu bidang studi tertentu.

Arsitektur : 1. Seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan, dan lain sebagainya.

(2)

Maka pengertian Gedung Departemen Arsitektur adalah bangunan berukuran besar tempat berlangsungnya semua kegiatan yang berlangsung pada departemen arsitektur.

2.1.2 Karakteristik Gedung Perkuliahan

Fungsi utama Gedung Departemen Arsitektur adalah sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian karakteristik bangunannya akan sesuai dengan fungsi utamanya sebagai bangunan pendidikan. Bangunan pendidikan memiliki ruang kelas, ruang studio, ruang sidang, aula, laboratorium, perpustakaan, kantor administrasi, ruangan ketua departemen, ruangan sekretaris departemen, ruang rapat, ruang dosen, gudang, dan kamar mandi. Lahan parkir kendaraan dengan daya tampung yang sesuai dengan jumlah pengguna harus tersedia. Sedangkan untuk menunjang kegiatan di gedung ini diperlukan pula kantin, ruang fotokopi, dan kantor organisasi mahasiswa. Semua ruangan ini akan dihubungkan dengan koridor yang besarannya sesuai dengan kapasitas pengguna bangunan.

2.1.3 Tipologi Gedung Perkuliahan

(3)

dijadikan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dapat disesuaikan dan disebarkan di setiap lantai bangunan. Untuk penghubung antar lantai diletakkan tangga yang dapat dilihat dan diakses dengan mudah. Tangga kebakaran harus tersedia untuk menjaga kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran. Tipologi bangunan perkuliahan dapat terlihat pada Gambar 2.1, Gambar 2.2, Gambar 2.3, Gambar 2.4, Gambar 2.5 dan Gambar 2.6.

Gambar 2.1 Denah Lantai 1, 2, 3, dan 4 Gedung Kuliah Universitas Wincousin

Sumber : Google

4

3

(4)

Gambar 2.2 Denah Lantai 1,2, dan 3 Gedung Kuliah Colorado Christian University Sumber : Google

1

2

(5)

Gambar 2.3 Denah Lantai 1 dan 2 Gedung Kuliah University of Waterloo Sumber : Google

Gambar 2.4 Denah Basement Gedung Kuliah University of California Sumber : Google

1

(6)

Gambar 2.5 Denah lantai 1 dan 2 Gedung Kuliah University of California Sumber : Google

1

(7)

Gambar 2.6 Denah lantai 3 dan 4 Gedung Kuliah University of California Sumber : Google

3

(8)

2.2 Program Kegiatan

Pengguna Gedung Departemen Arsitektur dapat dipisahkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu mahasiswa, staf pengajar, staf administrasi. Masing-masing pengguna bangunan saling berinteraksi dan memiliki kepentingan dan aktivitas sendiri.

2.2.1 Mahasiswa

Secara umum kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Kegiatan Mahasiswa

Jenis Kegiatan Penjelasan Contoh Kegiatan Ruangan Primer Sumber: Olah Data Primer

2.2.2 Staf Pengajar

(9)

Tabel 2.2 Kegiatan Staf Pengajar

Jenis Kegiatan Penjelasan Contoh Kegiatan Ruangan Primer Sumber: Olah Data Primer

2.2.2 Staf Administrasi

Kegiatan yang dilakukan oleh staf administrasi pada gedung departemen arsitektur terlihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Kegiatan Staf Administrasi

(10)

2.3 Persyaratan Teknis

Persyaratan teknis yang digunakan akan berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan konstruksi bangunan. Pada perancangan kasus proyek ini persyaratan teknis yang digunakan adalah :

1. Peraturan menteri Pekerjaan umum Nomor: 45/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.

2.4 Program Ruang

Program kebutuhan ruang berdasarkan jenis kegiatan, pengguna dan zoning dapat terlihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Program Ruang

(11)

PROGRAM SARJANA (S1)

NO. NAMA RUANG KAPASITAS (org) LUAS (M2)

17 Lab. Bahan Bangunan 40 150

18 Lab. Komputasi & Analisis Keruangan

40 80

19 Lab. Fotografi 40 40

20 Lab. Ilmu Tanaman/Landscape

21 Rg. Kepala Lab. 5 80

22 Hall Pameran 150

23 Aula 400 500

24 Rg. Pusat Penelitian 40

25 Rg. Pengabdian Masyarakat 60

26 Perpustakaan & Rg. Baca 150

27 Rg. Rapat Departemen 45

28 Rg. Tata Usaha 45

29 Rg. Ketua Departemen 30

30 Rg. Sekretaris Departemen 30

31 Student Centre 150

Sumber: Olah Data Primer

(12)

2.5 Studi Banding Kasus Proyek Sejenis 2.5.1 Peter B Lewis Building

Peter B Lewis adalah seorang pengusaha dan penduduk kota Cleveland yang bersedia mendanai sebagian besar proyek ini apabila Frank Gehry bersedia

mendesain bangunan di kampus Weatherhead School of Management di Case Western University. Proses desain dimulai tahun 1997, sedangkan pekerjaan

konstruksi di mulai bulan April 1999 dan selesai pada tahun 2002. Gambar bangunan ini dapat di lihat pada Gambar 2.7.

Bangunan ini memiliki luas sekitar 145.000 kaki2 dengan ketinggian 110 inchi dari permukaan tanah pada titik tertingginya. Gedung ini berfungsi sebagai kantor untuk staf pengajar universitas, ruang kelas untuk mahasiswa pascasarjana, perpustakaan, dan kantin. Ruang kelas yang tersedia pada bangunan ini bertaraf internasional.

(13)

Bangunan ini memunculkan karakteristik rancangan Gehry dengan lapisan logam yang menyelimuti bagian atap dan dinding bangunan. Lapisan logam ini dibentuk menyerupai bentuk awan. Bangunan ini menggunakan rangka struktur dari material baja sebagai pondasi yang menjorok keluar dari bangunan.

Gedung ini memiliki sebuah atrium besar dengan bentukan dinding yang melengkung. Dinding atrium memberikan suasana ruang yang megah, dan akan memberikan inspirasi bagi para calon mahasiswa dan civitas akademika dari Sekolah Weatherhead, seperti yang terlihat pada gambar 2.8.

Gedung Peter B. Lewis mungkin terkesan sama seperti proyek Gehry Frank lainnya, dengan bentukan struktur bangunan melengkung yang dilapisi permukaan stainless steel. Namun bila kita telaah lebih dalam ternyata bagian melengkung bangunan ini memiliki kurva yang lebih tajam dan bergelombang dibandingkan proyek gehry lainnya. Dengan bentukan bangunan yang melengkung tajam ini

dibutuhkan sebuah sistem struktur baru. Sistem struktur yang direkomendasi oleh tim Gambar 2.8 Peter B Lewis Building

(14)

desain dan konstruksi adalah sistem struktur ladder trusses dan stick and pipe. Bentukan melengkung bangunan ini dapat dilihat pada gambar 2.9.

Nama struktur ladder truss diberikan kepada sistem struktur yang dibentuk oleh pipa 4 inchi yang dilengkungkan. Lengkungan pipa ini menjadi pembentuk interior dan eksterior bangunan dengan plat yang dilas dan disusun bertumpuk tumpuk pada setiap sisi. Kesan yang dihasilkan akan tampak seperti Vierendeel truss.

Sistem struktur kedua adalah stick and pipe, merupakan struktur HSS berbentuk lurus, dengan ukuran yang bervariasi mulai dari HSS8x4s sampai

HSS20x12s, yang disilangkan dengan pipa berdiameter 4 inchi yang di lengkungkan untuk membentuk dan mempertegas bentukan permukaan.

Pada desain skematik awal, bangunan ini dirancang dengan struktur yang ditutupi pipa. Tim perancangan yang terdiri dari DeSimone Consulting Engineers dan Gehry Partners mulai berkoordinasi dan mempersiapkan dokumen dan gambar kerja

untuk pembangunan gedung. Pendekatan baru terhadap gedung rancangan gehry akan digunakan pada gedung ini, di mana struktur baja benar-benar akan menentukan

(15)

geometri dan bentuk lapisan permukaan baja bangunan. Dalam proyek Gehry sebelumnya sistem struktur baja utama digunakan untuk mendekati geometri desain, yang membutuhkan penggunaan sistem sekunder yang harus benar-benar disesuaikan di lapangan, atau untuk menentukan geometri desain dengan jarak yang teratur,yang biasanya akan dilengkapi dengan analogi struktur yang menyerupai tulang rusuk. Sistem ini memerlukan penggunaan panel yang dibentuk khusus, yang akan menyelesaikan detail geometri desain bangunan pada tiap lokasi rusuk. Bentukan denah skematik bangunan dapat terlihat pada Gambar 2.10.

Tim desain Menggunakan program CATIA untuk memastikan bahwa jarak masing –masing pipa 4 inchi diletakkan tidak lebih dari 6 kaki pada setiap permukaan desain bangunan. Pipa ditempatkan di lokasi tertentu yang tegak lurus terhadap garis yang ditentukan, garis-garis lurus ini dapat ditemukan pada semua permukaan yang dilapisi dengan potongan datar material selubung bangunan. Pengaturan ini

memungkinkan pipa baja akan ditutupi dengan material lurus dan ringan yang Gambar 2.10 Denah Peter B Lewis Building

(16)

dipasang mengikuti jarak antar pipa sepanjang garis yang ditentukan. Setiap potongan menyediakan titik sambungan untuk pasangan logam berikutnya yang berbentuk pipa bulat. Kemudian potongan logam akan ditutup dengan lembaran logam datar yang ringan, dilapisi lapisan waterproofing dan lapisan stainless steel.

Struktur yang dipasang terakhir seberat 370 ton baja struktural. Setiap bagian dari dua mil pipa berdiameter 4 inchi standar di tekuk untuk membentuk desain geometri permukaan bangunan, dimana tidak ada dua potong pipa dengan bentuk yang sama, dan tidak satupun pipa melengkung dengan satu radius yang sama.

Kerjasama yang sangat baik antara tim desain dan tim konstruksi memberikan kontribusi yang besar terhadap kesuksesan pekerjaan ini. Berbagai pertemuan

diadakan dengan semua anggota dari kedua tim untuk membahas tata letak dan lokasi struktur, rincian sambungan, detail bangunan, peninjauan workshop drawing, dan perhatian terhadap pabrikasi dan pembangunan. Hasil kerjasama tim yang telah terbangun dapat terlihat pada gambar 2.11.

(17)

Selanjutnya, saat shop drawing dalam masa pekerjaan dan ditinjau seperti biasa, komunikasi yang baik antara ahli struktur dan pabrikator berlangsung dalam media elektronik. Model pabrikasi untuk pertama kalinya di buat menjadi objek 3D solid menggunakan program CATIA, termasuk semua tabung, pipa, plat, lubang baut, dan semua material yang berhubungan dengan pekerjaan. Semua objek 3D solid ini di kirim dari pabrikator ke ahli struktur untuk di tinjau dan dikomentari. Komentar di buat secara elektronik dengan melampirkan teks ke gambar elemen 3D. setelah beberapa kali melakukan komunikasi, shop drawing dibuat dan ditinjau oleh para ahli struktur bersamaan dengan model akhir di layar komputer, sehingga mempercepat proses finalisasi shop drawing.

Sejak awal tim desain dan konstruksi menyadari menyadari bahwa gedung Peter B. Lewis memerlukan konstruksi khusus untuk permukaan melengkung yang sangat liar, bahkan bila di bandingkan dengan proyek Frank Gehry lainnya. Pekerjaan konstruksi permukaan yang melengkung pada gedung ini selesai dengan sukses melalui komunikasi yang baik dari semua pihak yang terlibat proses desain dan konstruksi, memanfaatkan metoda komunikasi dan tinjauan rinci yang sebelumnya belum pernah digunakan, dan pelaksanaan yang inovatif serta solusi sistem struktur baru yang memungkinkan dengan menggunakan struktur baja.

2.5.2 Ray and Maria Stata Center

Ray dan Maria Stata Center atau Gedung 32 adalah sebuah bangunan yang

(18)

kaki2 (67.000 m2) yang dirancang oleh Frank O Gehry untuk Massachusetts Institute of Technology. Gedung mulai digunakan pada 16 Maret 2004 dan berdiri tepat diatas

gedung lama yaitu gedung 20 yang merupakan laboratorium radiasi bersejarah seperti yang terlihat pada Gambar 2.12.

Desain bangunan ramah lingkungan ini berfungsi sebagai laboratorium ilmu komputer, laboratorium artificial intelligence, laboratorium sistem informasi, ruang kelas, aula besar, tempat bersantai beberapa mahasiswa, sebuah pusat kebugaran dan kantin. Konsep sketsa bangunan dapat terlihat pada Gambar 2.13.

Gambar 2.12 Maket Ray and Maria Stata Center Sumber : Google

(19)

Bangunan ini terdiri dari serangkaian blok menara pendek berbentuk melengkung dan ramping dengan sudut yang tidak wajar. Bangunan ini berdasar pada dua menara berbentuk 'U' dengan delapan lantai, bernama menara Gates dan Dreyfoos, keduanya terletak di atas dasar lantai ke empat yang disebut 'The warehouse’. Bentukan bangunan dapat terlihat pada Gambar 2.14.

Kantor terletak di diantara menara berbentuk 'U' yang berfungsi sebagai struktur pada ruang seminar. Bangunan Dilengkapi dengan laboratorium robotika, amphitheater dan pusat kebugaran, dengan sisa lahan dan daerah sekitar kompleks bangunan difungsikan sebagai taman seperti yang terlihat pada Gambar 2.15.

Gambar 2.14 Persfektif Bangunan Ray and Maria Stata Center Sumber : Google

(20)

Konstruksi dimulai dengan penggalian 180.000³ yard ke dasar bumi. Dukungan pondasi untuk bangunan terdiri dari beton dengan tebal 4 kaki yang diletakkan pada tanah lempung. Dinding setebal 14 meter digunakan sebagai sistem dinding

perimeter permanen untuk seluruh site dalam rangka untuk menahan air dari Sungai Charles.

Desainnya dibuat ekstensif, menggunakan skylight dan dinding kaca tertutup untuk meningkatkan suasana keterbukaan seperti yang terlihat pada Gambar 2.16. Bangunan juga memasukkan beberapa konsep green building termasuk penggunaan gray water yang dikumpulkan dari air hujan yang jatuh di atap untuk menyiram toilet, juga kaca yang dilengkapi dengan shading yang dirancang untuk menghemat sumber daya pemanasan dan pendinginan.

Lantai bangunan di angkat 38cm, yang memudahkan instalasi pemanas, listrik, pipa, infrastruktur komunikasi, dan juga menyediakan isolasi termal yang baik. Lantai berisi sistem ventilasi di mana udara segar (18° C) dipompa ke

(21)

ruangan dari bawah kaki, sistem ini lebih tenang dan lebih efisien daripada sistem ventilasi yang lebih tradisional.

Desain bangunan ini menghubungkan area penelitian yang berkesinambungan dengan area pusat yang berisi pelayanan publik umum seperti lift, lounge, ruang konferensi, toilet, dan ruang baca. Daerah penelitian dirancang dengan laboratorium di tengah menara dan kantor berada di sekitarnya, luasan setiap ruang kantor adalah sama yaitu sebesar 200ft2

Lantai dasar dari the warehouse dilengkapi dengan ruangan kelas dan teater dengan luas 3.800 m² yang mampu menampung 350 kursi dengan bentuk auditorium, kantin seluas 3.800ft mampu menampung 150 kursi makan, beberapa lounge kecil dan ruang baca, pusat kebugaran yang luasnya 7.250 ft ², serta tiga lantai pusat penitipan anak yang luasnya 7.000 ft ².

. Ruang publik disebar pada dua lantai pertama bangunan, parkir bawah tanah memiliki kapasitas 700 kendaraan, area pelayanan dengan luas 28.000 ft ² berada satu lantai di bawah area parki. Selain itu, ada beberapa area taman dan teras yang berada disekitarnya.

Ruang mengajar di gedung utama dilengkapi lima kelas dengan luas 11.100 ft² dan 625 kursi. Selain itu, ada dua kelas teater untuk mengakomodasi masing-masing 90 siswa dan dua kelas biasa berisi 60 kursi kelas di sisi utara.

(22)

makan siang kepada publik. Town Square juga dilengkapi lansekap yang luas dengan amfiteater menampung sebanyak 350-kursi. Hal ini dapat terlihat pada Gambar 2.17.

Laboratorium dibagi menjadi ruang laboratorium dan ruang laboratorium terbuka. Sebuah ruangan laboratorium secara akustik dan visual terisolasi oleh partisi dan pintu keamanan. Laboratorium memiliki partisi dengan baja yang juga digunakan tempat pemasangan panel kaca. Setiap ruangan laboratorium dan kantor menerapkan pencahayaan alami melalui kaca, panel fasad dan berusaha memasukkan skylight di seluruh bangunan.

Sayap bangunan yang berada di utara laboratorium, menyediakan ruangan untuk menunjang kegiatan akademis. Ruangan yang disediakan di sayap bangunan ini antara lain:

a. Laboratorium atrium dan Villa (dua bangunan berlantai 5 untuk seminar dan fasilitas konferensi)

(23)

b. Laboratorium kembar (dua bangunan silinder putih untuk eksperimen akustik)

c. “The holodeck” (daerah untuk eksperimen besar dalam menangkap gerak) d. “The nose“ (laboratorium robotika)

Konstruksi dinyatakan memakan biaya sebanyak $200.000.000 dengan sisa anggaran $283.500.000 yang digunakan untuk membayar biaya arsitek $20.000.000, biaya konsultan $8.000.000, biaya regulasi, furniture, dan biaya asuransi.

Pembangunan tempat parkir bawah tanah dengan struktur beton memakan biaya sebesar $60.000.000.

Meskipun bangunan ini telah memenangkan banyak penghargaan karena keindahan eksterior dan desain arsitektur yang berani, bangunan ini juga dikritik sebagai bangunan yang tidak peka terhadap kebutuhan penghuninya, dirancang buruk untuk digunakan digunakan sehari-hari, dan menghabiskan biaya yang sangat mahal.

2.5.3 Novarthis Campus Building, Basel, Swiss

Novartis Campus Building yang dirancang oleh Gehry Partners merupakan

(24)

ultra-modern, bangunan yang sangat fungsional, dengan nilai estetika dan bentukan bangunan yang sangat ekspresif seperti yang terlihat pada Gambar 2.18

Bangunan yang dirancang Frank Gehry menempati lokasi sentral, berbatasan dengan Green Campus dan Kantor Pusat Novartis di sebelah selatan gedung. Konsep keterbukaan, dan konsep ruang yang mengalir, merupakan faktor utama dalam desain. Area umum, restoran, dan kafe terletak di lantai dasar mengarah ke area hijau kampus. Lima lantai diatasnya ditempati oleh Departemen Sumber Daya Manusia dilengkapi dengan sejumlah area publik kecil yang berfungsi sebagai meeting point. Denah bangunan dan ruang auditorium terlihat pada Gambar 2.19

(25)

Pada area bawah tanah ditempatkan area belajar untuk semua karyawan kampus dilengkapi ruangan auditorium dengan kapasitas 600 kursi. Langit-langit ruangan auditorium bermaterialkan kaca yang berfungsi memasukkan skylight kedalam ruangan dengan view Green Campus di atasnya. Auditorium juga dapat dibagi menjadi dua ruangan terpisah untuk menjalankan kegiatan dan fungsi yang berbeda, seperti yang terlihat pada Gambar 2.20.

(26)

Sebuah ruangan yang berfungsi sebagai atrium yang terletak di tengah menyatukan bagian bangunan dan memperkuat visibilitas dengan memungkinkan cahaya alami mengalir dari atap melalui semua lantai kantor dan turun ke tingkat bawah tanah di mana lobi auditorium berada. Konsep keterbukaan dan transparansi ini diperkuat oleh penggunaan kaca dalam desain eksterior maupun interior bangunan, hal ini terlihat pada Gambar 2.21.

Untuk mengurangi sinaran matahari dan silau yang berlebih digunakan shading interior yang menyerupai bentuk layar kapal. Pada musim panas, jendela dan pintu

Gambar 2.20 Interior Novarthis Campus Sumber : Google

(27)

geser kaca pada lantai dasar berfungsi sebagai ventilasi alami untuk mengkondisikan udara agar berada pada kondisi nyaman seperti yang terlihat pada Gambar 2.22.

Perkembangan arsitektur dan material bangunan yang digunakan menunjukkan komitmen Novartis terhadap lingkungan. Untuk mengurangi panas matahari yang berlebihan fasad kaca yang dilapisi dengan lapisan keramik dan panel kaca pada atap mengandung sel fotovoltaik yang akan menghasilkan energi yang diperlukan untuk penerangan listrik buatan untuk bangunan.

Masterplan jangka panjang oleh Vittorio Lampugnani tidak hanya meliputi arsitektur dan lansekap, tetapi juga menimbang fungsional, lalu lintas, dan pertimbangan budaya. Konversi akan dilanjutkan secara bertahap dengan penggantian bangunan usang yang terjadi selangkah demi langkah. Bangunan lain di kampus juga

(28)

dirancang oleh arsitek-arsitek bertaraf internasional. Arsitek lanskap kampus adalah Peter Walker dan Vogt Günther.

20 hektar bagian lahan akan dibangun perumahan untuk 10.000 staff di bidang Services Group, Farmasi, Penelitian & Pengembangan, Pemasaran dan Administrasi. Dengan fasilitas ini kampus Novartis akan menjadi pelopor tempat kerja berkinerja tinggi.

2.5.4 Dr. Chau Chak Wing Building

Dr. Chau Chak Wing Building adalah salah satu gedung yang berada di

Universitas Teknologi Sydney, Australia. Dibangun oleh Frank Gehry pada awal 2012 dan diperkirakan selesai pada tahun 2014. Rancangan Gehry muncul dari ide untuk membuat lantai kantor berbentuk suatu tumpukan massa vertikal, menyerupai rumah pohon dengan celah-celah di antaranya yang akan berfungsi sebagai tempat untuk penelitian khusus dan interaksi disiplin seperti yang terlihat pada Gambar 2.23.

(29)

Rancangan utama gedung Dr Chau Chak Wing Building untuk menyediakan akomodasi pengajaran, pembelajaran, penelitian dan kantor untuk Business School UTS, manifestasi dari pemikiran kreatif yang mendukung pengajaran dan penelitian

yang dilakukan oleh fakultas dan universitas. Gedung ini akan emmiliki ruang publik yang luas dilengkapi lounge, kafe, dan teras luar.

Bangunan ini terletak di sudut Ultimo Road dan Omnibus Lane sehingga akan memiliki dua sisi yang berbeda. Sisi yang menghadap ke timur dibuat dari bata yang diharapkan akan mengingatkan masyarakat akan arsitektur warisan Sydney. Bata ditata membentuk lipatan dan kurva seperti kain bertekstur kasar, untuk memberikan karakter dan perasaan. Sisi yang menghadap barat akan menampilkan pecahan kaca besar yang mencerminkan arsitektur sekitarnya. Sinar matahari alami masuk melalui jendela besar dan panel kaca yang menciptakan kesan transparansi dan keterbukaan. Disini terlihat desain bangunan berusaha untuk menggabungkan dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. seperti yang terlihat pada Gambar 2.24.

(30)

Bagian dalam bangunan berjumlah 11 lantai, yang akan dilengkapi dengan sebuah auditorium dengan kapasitas 240 kursi, ruang belajar mengajar di empat lantai pertama, dan teras terbuka di lantai enam untuk ruang diskusi dan bersantai. Lantai dasar bangunan akan dibangun kafe dengan ruang makan yang memiliki akses terbuka bersatu dengan ruang luarnya. Sebuah bar dengan tempat duduk di luar akan menghidupkan area ini yang berdekatan dengan student centre dan ruang siswa yang berukuran besar. Tangga akan membawa pengunjung menuju ruang siswa pascasarjana di lantai atas. Denah lantai dasar bangunan dapat dilihat pada Gambar 2.25.

Ruang belajar dan mengajar terletak pada empat lantai pertama dari bangunan ini, terdiri dari berbagai jenis kelas terutama kelas untuk mahasiswa pascasarjana. Ada 10 ruang seminar pascasarjana berkapasitas 40 kursi dengan lantai datar untuk memungkinkan fleksibilitas dalam pengaturan tempat duduk. Sedangkan ruang kelas

(31)

berbentuk seperti mangkuk dengan kapasitas 120 kursi dilengkapi tempat duduk dan meja di lantai pertama. 4 lantai laboratorium komputer pascasarjana yang masing-masing mampu menampung 40 mahasiswa. Terdapat pula 2 ruang kelas oval dengan kapasitas 60 siswa. Denah lantai 2 dan lantai 3 bangunan ini dapat dilihat pada Gambar 2.26.

Gambar 2.26 Denah Lantai 2 dan Lantai 3 Dr. Chau Chak Wing Building Sumber : Google

2

(32)

2.5.5 Rangkuman Studi Kasus Sejenis

Melalui studi banding yang dilakukan diatas terlihat bahwa bangunan perkuliahan mampu tampil eksentrik dan monumental. Penggunaan material tidak membatasi kreativitas desain dan bentukan bangunannya. Terbukti bahwa pendekatan dan perancangan dengan kaedah arsitektur ekspresionisme merupakan sebuah solusi untuk perancangan gedung perkuliahan.

Karya arsitektur ekspresionisme yang dihasilkan Frank Gehry memiliki keragaman. Bentukan bangunan pada awalnya berasal dari sketsa konsep bangunan. Sketsa dilakukan spontan dengan ide yang berasal dari alam tak sadar, sehingga mampu membangkitkan emosi dan perasaan baik si perancang maupun pengguna bangunan. Bentukan bangunan terdistorsi memunculkan kesan monumental sehingga bangunan mudah untuk dikenali.

(33)

ekspos ini sedang bertransformasi mengikuti perubahan zaman yang diwakili oleh material logam.

Penggunaan material kaca bertujuan untuk memasukkan cahaya matahari ke dalam ruangan. Selain itu penggunaan kaca juga menimbulkan kesan keterbukaan, karena karakteristik kaca yang transparan. Dalam rancangan Frank Gehry material kaca digunakan dengan potongan, bentuk, atau peletakan yang tidak beraturan, sehingga mempengaruhi tampak bangunan yang tampil terdistorsi.

Frank Gehry juga mampu merancang bentukan unik dengan menggunakan material bangunan yang umum digunakan. Material bata mampu ditampilkan frank gehry seperti kertas yang berkerut pada bangunan dr. chau chak wing building. Bentukan bangunan seperti kubus yang diputar pada bangunan novarthis campus dihasilkan oleh penggunaan material kaca yang disusun sedemikian rupa.

Teknologi yang digunakan Frank Gehry pada bangunan merupakan salah satu nilai tambah, dimana hasil rancangan Frank Gehry umumya mampu memasukkan cahaya alami ke ruang dalam bangunan. Sedangkan udara bebas keluar masuk melalui bukaan yang telah dirancang, agar mampu menghasilkan suhu ruangan yang nyaman bagi pengguna bangunannya. Pengkondisian udara dan pengkondisian cahaya berperan besar dalam penghematan energi dan biaya yang dikonsumsi oleh bangunan rancangan Frank Gehry.

(34)

Gambar

Gambar 2.4, Gambar 2.5 dan Gambar 2.6.
Gambar 2.2 Denah Lantai 1,2, dan 3 Gedung Kuliah Colorado Christian University Sumber : Google
Gambar 2.3 Denah Lantai 1 dan 2 Gedung Kuliah University of Waterloo Sumber : Google
Gambar 2.5 Denah lantai 1 dan 2 Gedung Kuliah University of California Sumber : Google
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan buku teks pelajaran sejarah yang memenuhi syarat kelayakan untuk

Pegumuman ini mendahului persetujuan APBN DIPA Tahun Anggaran 2015 5 5 5 sehingga apabila sehingga apabila sehingga apabila sehingga apabila dana dalam dokumen anggaran

Kajian ini juga akan melihat dari segi pemikiran Tun Dr Mahathir Mohamad (TDM) kerana ketika Krisis Kewangan Asia 1997-1998 TDM merupakan Perdana Menteri ketika itu yang

The effect of microcrystalline cellulose and glycerol addition on tensile strength of bioplastic from jackfruit seed starch.. The amount of cellulose which is dissolved in

( 6 ) anak gadis dididik untuk tidak mengungkapkan para -. sann-perasaan negatif, (7) para gadis dilatih untuk pe- ka terhadap isyarat atau gejala nonverbal, (8) para

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian massage punggung terhadap tingkat nyeri haid ( dismenore ) pada remaja putri kelas VIII SMPN 3

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 20 siswi SMA N 1 Sanden Bantul didapatkan hasil 14 orang memiliki pacar dan 6 orang tidak memiliki pacar dan

[r]