Kegemaran Membaca
"Buku adalah jendela dunia". Kunci untuk membukanya adalah membaca. Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisis, dan menginterpretasi yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan.
Berbagai penelitian membuktikan bahwa lingkungan, terutama keluarga merupakan faktor penting dalam proses pembentukan kebiasaan membaca. Penelitian–penelitian tersebut juga memperlihatkan kebiasaan membaca bacaan bermutu berkontribusi terhadap tingkat kecerdasan seseorang. Dengan membaca, seseorang terbantu untuk melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang dan menganggapnya sebagai tantangan yang harus diselesaikan.
Ada banyak manfaat membaca, seperti membantu pengembangan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir, meningkatkan pengetahuan, meningkatkan daya ingat dan pemahaman. Dengan sering membaca, seseorang mengembangkan kemampuan untuk memproses ilmu pengetahuan, mempelajari berbagai disiplin ilmu, dan menerapkan dalam hidup.
Gemar membaca juga dapat melindungi otak dari penyakit alzheimer, mengurangi stres, dan mendorong pikiran positif. Membaca memberikan jenis latihan yang berbeda bagi otak dibandingkan dengan menonton TV atau mendengarkan radio. Kebiasaan membaca melatih otak untuk berpikir dan berkonsentrasi.
Namun, tidak selamanya membaca hanya mempunyai dampak positif. Terlalu gemar membaca juga mempunyai dampak negatif. Orang yang terlalu gemar membaca, cenderung tidak peduli dengan keadaan di sekitar mereka. Mereka terlalu asyik dengan dunia mereka sendiri, sehingga lupa untuk bersosialisasi.
Tidak hanya itu, seorang kutu buku biasanya memiliki masalah pada postur tubuhnya, karena terlalu asyik membaca buku. Terkadang seseorang duduk dengan posisi tidak sempurna atau mungkin lupa berolahraga sehingga postur tubuhnya memburuk. Tidak hanya postur tubuh, kebugaran dan daya tahan tubuh seorang kutu buku juga biasanya terus memburuk seiring berjalannya waktu.