• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Eksperimen pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Parasetamol The Difference in SGOT Level between Boiled Aquous Extract of Sendok (Plantago major) and Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Leave

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Studi Eksperimen pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Parasetamol The Difference in SGOT Level between Boiled Aquous Extract of Sendok (Plantago major) and Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Leave"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Perbedaan Kadar SGOT antara Pemberian Air Rebusan Daun

Sendok (

Plantago major

) dan Daun Sambiloto (

Andrographis

paniculata

Ness)

Studi Eksperimen pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi

Parasetamol

The Difference in SGOT Level between Boiled Aquous Extract of Sendok

(Plantago major) and Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Leave

Experimental study in male wistar rats induced with paracetamol

Edijanti Goenarwo1, Chodidjah2* dan Rosy Kusuma3

ABSTRACT

Background: Paracetamol has been shown to cause liver damage indicated by the increase of SGOT level. The leave of sendok (Plantago major) and sambiloto (Andrographis paniculata Ness) have been shown to have a hepatoprotective activity used to repair liver damage. The efficacy of the two leaves has not been established. This study aims at finding out the difference of SGOT level in rats treated with the boiled aquous sendok and sambiloto leave in male wistar rats.

Design and Method: This experimental study used post test randomized control group design. The male wistar rats were divided into four groups randomly, Group I were administered with aquadest for 16 days, Group II were treated with single dose of Paracetamol 1 mg/gram bw/day followed by aquadest administration on days 3 to 16, Group III and IV were treated by paracetamol prior to boiled aquous of sendok and sambiloto leave as 2.7 ml/day.

Result: The mean of SGOT level for the four group were 78.87, 87.22, 84.21, dan 81.57 IU/L, respectively. One Way Anova shows a significant differente SGOT level among the groups (p<0.000).

Conclusion: The boiled aquous of sendok and sambiloto leave might have an effect to decrease the SGOT level. The boiled aquous of sendok and sambiloto leave might decrease the SGOT level of the paracetamol induced rats during the 16 day, but the decreasein of SGOT level on boiled aquous of sambiloto leave treatment was higher than in sendok group (Sains Medika, 2(1):41-45).

Key words: hepatoprotector, hepatoregenerasi, paracetamol, SGOT

ABSTRAK

Pendahuluan: Parasetamol diketahui dapat menyebabkan kerusakan sel hati yang ditandai dengan meningkatnya kadar SGOT. Daun sendok dan daun sambiloto diketahui dapat memperbaiki kerusakan sel hati, akan tetapi belum diketahui perbedaan efektifitasnya. Oleh karena itu, perlu diteliti perbedaan kadar SGOT antara pemberian air rebusan daun sendok dan daun sambiloto.

Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat eksperimental, dengan rancangan post test randomized control group design menggunakan tikus putih jantan galur wistar. Hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan: K-I kontrol diberi aquades selama 16 hari, K-II diberi Parasetamol 1 mg/gram BB dosis tunggal kemudian hari ke-3 sampai ke-16 diberi aquades, K-III dan K-IV, masing-masing diinduksi parasetamol sama dengan kelompok II kemudian diberi air rebusan daun sendok dan daun sambiloto 2,7 ml/hari.

Hasil Penelitian: Rerata kadar SGOT pada K-I, K-II, K-III, dam K-IV secara berurutan sebesar 78,87; 87,22; 84,21; dan 81,57 IU/L. Hasil uji One Way Anova menunjukkan terdapat perbedaan kadar SGOT antar masing-masing kelompok (p< 0,000).

Kesimpulan: Air rebusan daun sendok dan daun sambiloto mempunyai efek menurunkan kadar enzim SGOT tikus putih jantan yang diinduksi parasetamol selama perlakuan 16 hari, akan tetapi penurunan kadar enzim SGOT lebih besar pada perlakuan daun sambiloto (Sains Medika,2(1):41-45).

Kata kunci: hepatoprotektor, hepatoregenerasi, parasetamol, SGOT

1 Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) 2 Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) * Email: chodiab@yahoo.com

(2)

42 Vol. 2, No. 1, Januari - Juni 2010

PENDAHULUAN

Kerusakan sel hati merupakan awal dari penyakit hati. Gejala klinis yang khas

pada kerusakan sel hati diantaranya badan lemah, nafsu makan berkurang, urine

berwarna seperti teh pekat, mata dan seluruh badan menjadi kuning (Hadi, 2000).

Parasetamol merupakan salah satu obat yang menyebabkan kerusakan sel hati

(Dalimartha, 2005). Penggunaan parasetamol yang over dosis dapat menyebabkan

hepatotoksisitas.

Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT), yang sering disebut juga

Aspartat Transaminase (AST), merupakan salah satu enzim yang berkaitan dengan sel

parenkim hepar. Saat jaringan tubuh atau organ, seperti hepar, rusak, SGOT tambahan

dilepaskan ke dalam aliran darah. Setelah terjadi kerusakan jaringan, SGOT akan

meningkat setelah 6 – 10 jam dan akan tetap tinggi selama 4 hari. Kenaikan enzim ini

dapat digunakan sebagai indikator adanya kerusakan hepar. Upaya untuk menanggulangi

hepatotoksisitas parasetamol salah satunya dilakukan dengan eksplorasi tanaman obat

yang bersifat hepatoprotektif.

Daun sendok dan sambiloto merupakan tanaman jenis gulma atau tumbuhan liar

yang berkhasiat sebagai obat (Djauhariya et al., 2004; Afifah et al., 2005). Daun sendok

mengandung senyawa aucubin, sedangkan daun sambiloto mengandung senyawa

andrographolide yang terbukti berkhasiat dapat memperbaiki fungsi sel hati (Dalimartha,

2005). Kedua senyawa tersebut memiliki mekanisme yang berbeda dalam memperbaiki

fungsi sel hati. Aukubin yang terkandung dalam daun sendok, merupakan suatu glikosida

iridoid yang berperan dalam biosintesa mRNA dan berfungsi sebagai hepatoregenerator

(Hadi, 2000). Andrographolide yang terkandung dalam daun sambiloto berfungsi

meningkatkan sekresi empedu dan meningkatkan berat hati melalui proses regenerasi

melalui penghambatan peroksidasi lipid dalam membran sel dan merangsang regenarasi

sel kupffer (Hadi, 2000; Hoffman, 2006). Perbedaan mekanisme inilah yang mendasari

perlunya penelitian khasiat daun sendok dan daun sambiloto dalam memperbaiki fungsi

hati berdasarkan kadar SGOT.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pengaruh air rebusan daun sendok

dan daun sambiloto terhadap perbaikan fungsi hati tikus putih jantan galur wistar.

Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar SGOT tikus putih jantan

(3)

diberi air rebusan daun sendok 100% dan air rebusan daun sambiloto 100%. Penelitian

ini diharapkan memberikan manfaat khususnya pada masyarakat tentang penggunaan

air rebusan daun sendok dan daun sambiloto yang dapat menurunkan kadar SGOT.

METODE PENELITIAN

Penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test

Randomized Control Group Design ini menggunakan sampel tikus putih jantan galur wistar,

umur 3 bulan dengan berat badan lebih kurang 200 gram. Sampel sebanyak 24 ekor dibagi

secara acak dalam 4 kelompok uji, masing-masing kelompok uji terdiri dari 6 ekor.

Kelompok I (K-1) sebagai kontrol negatif dengan pemberian aquades 2 ml sejak

hari pertama sampai hari ke 16; Kelompok II (K-2) sebagai kontrol positif dengan pemberian

parasetamol dosis tunggal 200 mg (2 ml) pada hari pertama dilanjutkan dengan pemberian

aquades 2 ml pada hari ke 2 sampai hari ke 16; Kelompok III (K-3) merupakan kelompok

perlakuan dengan pemberian parasetamol dosis tunggal 200 mg (2 ml) pada hari pertama

dilanjutkan dengan pemberian air rebusan daun sendok 100% sebanyak 2,7 ml pada hari

ke 2 sampai hari ke 16; Kelompok IV (K-4) merupakan kelompok perlakuan dengan

pemberian parasetamol dosis tunggal 200 mg (2 ml) pada hari pertama dilanjutkan dengan

pemberian air rebusan daun sambiloto sebanyak 2,7 ml pada hari ke 2 sampai hari ke 16.

Pada hari ke 17 dilakukan pengambilan sampel darah tikus untuk pemeriksaan kadar enzim

SGOT.

Data yang diperoleh selanjutnya diuji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov

dan diuji homogenitas of varians, kemudian dilanjutkan dengan uji One Way Anova dan

diteruskan dengan uji Post Hoc yaitu uji Bonferroni.

HASIL PENELITIAN

Rerata kadar SGOT pada masing-masing kelompok perlakuan disajikan pada Tabel

1. Data rerata kadar SGOT menunjukkan distribusi yang normal (p >0,05) dan varian data

homogen (p > 0,05). Hasil uji One Way Anova menunjukkan bahwaterdapatperbedaan

kadar SGOT pada masing-masing kelompok perlakuan. Hasil uji Bonferroni menunjukkan

adanya perbedaan bermakna pada masing-masing perlakuan (p < 0,05). Hal ini berarti

bahwa pemberian air rebusan daun sendok dan daun sambiloto memberikan pengaruh

(4)

44 Vol. 2, No. 1, Januari - Juni 2010

Tabel 1. Rerata kadar SGOT serum darah tikus pada masing-masing kelompok perlakuan

Keterangan: Angka yang diikuti superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna dengan uji Bonferroni pada taraf kepercayaan 95 %.

PEMBAHASAN

Perbedaan rerata kadar SGOT pada K-1 dan K-2 membuktikan bahwa pemberian

parasetamol dosis toksik dapat menyebabkan hepatotoksisitas. Ganiswara (1995)

melaporkan bahwa parasetamol menyebabkan nekrosis hati akibat hasil metabolit

parasetamol akan berikatan secara kovalen dengan makromolekul vital sel hati. Parasetamol

dioksidasi di dalam hepar kemudian berikatan dengan cytochrom P450 dan membentuk

metabolit N-acetyl-p-benzoquinone-imine (NAPQI) yang akan terkonjugasi dengan

glutathione. Kelebihan NAPQI akan berikatan secara kovalen dengan protein penting dan

lipid bilayer dari hepatosit, sehingga terjadi kematian hepatosit dan nekrosis hepar

sentrilobular (Farrel, 2006 ).

Pemberian air rebusan daun sendok dan daun sambiloto berpengaruh menurunkan

kadar SGOT serum darah setelah induksi parasetamol. Hal ini dimungkinkan akibat efek

hepatoprotektif dari senyawa aukubin pada daun sendok dansenyawa andrographolide

pada daun sambiloto. Akan tetapi, pemberian air rebusan daun sambiloto berpengaruh

pada penurunan kadar SOGT serum yang lebih besar dibandingkan dengan daun sendok.

Efek hepatoprotektif yang lebih besar dari daun sambiloto ini dimungkinkan merupakan

efek dari dari senyawa andrographolide yang tidak hanya beraksi sebagai hepatoprotektor,

tetapi juga berperan dalam regenerasi sel hepar (D’ Arcy, 2006).

KESIMPULAN

Pemberian air rebusan daun sendok dan daun sambiloto berpengaruh menurunkan

kadar SGOT serum darah setelah induksi parasetamol, akan tetapi efek menurunkannya

(5)

SARAN

Perlu diteliti efek hepatoproteksi daun sambiloto atau daun sendok terhadap

induksi parasetamol yang digunakan dengan dosis terapi dan dalam jangka waktu yang

lama.

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Efi, dan Tim Lentera, 2005, Tanaman Obat Untuk Mengatasi Hepatitis, Cetakan V, Agromedia Pustaka, Jakarta, hal. 9, 36, 37.

D’Arcy, G. 2006., Herbs and Alphabet Soup of Hepatitis: http://www.darcynat.com/hepatitis/ hepatitis.html, Dikutip tgl 19.02.2007.

Dalimartha, S., 2005, Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Hepatitis, Penebar Swadaya, Jakarta, hal. 9, 58.

Djauhariya, Enjo, dan Hernani, 2004, Gulma Berkhasiat Obat, Penebar Swadaya, Jakarta, hal. 1-4, 94.

Farrel, S.E., 2006, Acetamoniphen, Toxicity, www.emedicine.com/emerg/topics819.htm, Dikutip tgl 18.02.2007.

Ganiswara, S.G., 1995, Farmakologi dan Terapi, Gaya Baru, Jakarta, 215.

Hadi, S., 2000, Hepatology, Cetakan I, Mandar Maju, Bandung, 193.

Gambar

Tabel 1.Rerata kadar SGOT serum darah tikus pada masing-masing kelompok

Referensi

Dokumen terkait

Sampai saat ini telah berdiri lebih kurang 20 lapangan futsal diantaranya adalah HBT Futsal, Rafhely Futsal, Golden Futsal, Olaria Sport Centre, Yaser

Melalui instrumen pengumpulan data berupa kuesioner maka dilakukan analisis terhadap variabel-variabel penelitian yang terkait dengan faktor- faktor kesuksesan

Penelitian yang dilakukan menghasilkan akurasi sistem diagnosa Anorexia Nervosa Menggunakan Finite State Automata sesuai dengan hasil diagnosa sistem pakar dan dapat

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh natrium benzoat terhadap umur simpan manisan tomat, mengetahui pengaruh natrium benzoat terhadap kadar vitamin C dan

Ilmu faraid (waris) memberikan penjelasan tentang cara-cara pembagian harta waris, seperti siapa saja yang berhak mendapat harta waris dari semua ahli waris dan berapa

Bila sudut pandang hukum materiil yang kita lihat dalam penegakan hukum yang kita bahas, kiranya masing-masing sistem hukum, baik Common Law System maupun Civil Law System,

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, kemudahan dan kelancaran yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul UJI

An Analysis of Code Mixing Used By Students at Madrasatul Quraniyah Islamic Boarding School Batulayar West of Lombok.. Academic