• Tidak ada hasil yang ditemukan

Probabilitas (Peluang), yang dinyatakan denganP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Probabilitas (Peluang), yang dinyatakan denganP"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pengantar :

Banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang

sulit

diketahui dengan pasti

, terutama kejadian yang akan

datang.

Meskipun kejadian-kejadian tersebut tidak pasti, tetapi

kita bisa melihat fakta-fakta yang ada untuk menuju

derajat kepastian atau derajat keyakinan

bahwa

sesuatu akan terjadi.

Derajat / tingkat kepastian atau keyakinan dari

munculnya hasil percobaan statistik disebut

Probabilitas (Peluang),

yang dinyatakan dengan

P

.

(3)

Konsep dan definisi dasar

Eksperimen/percobaan probabilitas

adalah segala kegiatan

dimana suatu hasil (

outcome

) diperoleh.

Ruang sampel

adalah himpunan seluruh kemungkinan

outcome dari suatu eksperimen/percobaan. Biasanya

dinyatakan dengan

S

. Banyaknya outcome dinyatakan

dengan

n(S)

.

Peristiwa/kejadian

adalah himpunan bagian dari outcome

(4)

Contoh :

Dilakukan

eksperimen,

yaitu diperiksa 3 buah sekring satu

persatu secara berurutan dan mencatat kondisi sekring tersebut

dengan memberi notasi B untuk sekring yang baik dan R untuk

sekring yang rusak.

Maka

ruang sampel

pada eksperimen probabilitas pemeriksaan

tersebut adalah S = {BBB, BBR, BRB, RBB, BRR, RBR, RRB, RRR}.

Jumlah outcome dalam ruang sampel S adalah n(S) = 2

3

= 8.

Jika A menyatakan

peristiwa

diperoleh satu sekring yang rusak,

maka A = {BBR, BRB, RBB}. Jumlah outcome dalam ruang

peristiwa adalah n(A) = 3.

(5)

Definisi probabilitas

Bila kejadian A terjadi dalam

m

cara dari seluruh

n

cara

yang mungkin terjadi dan masing-masing

n

cara itu

mempunyai kesempatan yang sama untuk muncul,

maka probabilitas kejadian A, ditulis

P(A),

dapat

dituliskan :

n

m

S

n

A

n

A

P

)

(

)

(

(6)

Sifat-sifat probabilitas kejadian A :

0

P(A)

1

, artinya nilai probabilitas kejadian A

selalu terletak antara 0 dan 1

P(A) = 0

, artinya dalam hal kejadian A tidak

terjadi (himpunan kosong), maka probabilitas

kejadian A adalah 0. Dapat dikatakan bahwa

kejadian A

mustahil

untuk terjadi.

P(A) = 1

, artinya dalam hal kejadian A, maka

probabilitas kejadian A adalah 1. Dapat dikatakan

bahwa kejadian A

pasti

terjadi.

(7)

Contoh (1):

Sebuah koin dilemparkan 2 kali. Berapakah probabilitas bahwa

paling sedikit muncul satu muka?

Jawab :

Misal M = Muka , B = Belakang

Ruang sampel untuk percobaan ini adalah S = {MM, MB, BM, BB}

Kejadian A = muncul paling sedikit satu muka adalah A = {MM,

MB, BM}

Jadi, Probabilitas bahwa paling sedikit muncul satu muka adalah

4

3

)

(

)

(

)

(

S

n

A

n

A

(8)

Contoh (2):

Suatu campuran kembang gula berisi 6 mint, 4 coffee, dan 3 coklat.

Bila seseorang membuat suatu pemilihan acak dari salah satu

kembang gula ini, carilah probabilitas untuk mendapatkan : (a) mint,

dan (b) coffee atau coklat.

Jawab :

Misal, M = mint , C = coffee , T = coklat

(a). Probabilitas mendapatkan mint =

𝑃 𝑀 =

𝑛(𝑀)

𝑛(𝑆)

=

6 13

(b). Probabilitas mendapatkan coffee atau coklat =

(9)

Probabilitas kejadian majemuk (1):

Bila A dan B kejadian sembarang pada

ruang sampel S, maka probabilitas

gabungan kejadian A dan B adalah

kumpulan semua titik sampel yang ada

pada A atau B atau pada keduanya.

)

(

)

(

)

(

)

(

A

B

P

A

P

B

P

A

B

(10)

Bila A, B, dan C kejadian sembarang

pada ruang sampel S, maka probabilitas

gabungan kejadian A, B, dan C adalah :

10

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

C

B

A

P

C

B

P

C

A

P

B

A

P

C

P

B

P

A

P

C

B

A

P

(11)

Contoh :

Kemungkinan bahwa Ari lulus ujian Matematika adalah

2

3

dan kemungkinan ia lulus Bahasa Inggris adalah

4

9

. Bila

probabilitas lulus keduanya adalah

1

4

, berapakah

(12)

Jawab

Bila M adalah kejadian lulus matematika, dan B adalah

kejadian lulus bahasa inggris, maka :

Probabilitas Ari lulus salah satu pelajaran tersebut adalah :

P(M

B) = P(M) + P(B)

P(M

B)

=

2

3

+

4

9

1 4

=

31

36

(13)

Dua kejadian saling bebas (independen)

Dua kejadian dikatakan

saling bebas (independen)

jika

terjadinya kejadian yang satu

tidak mempengaruhi

kemungkinan terjadinya kejadian yang lain.

Ketika melempar koin dua kali, hasil dari lemparan pertama tidak

mempengaruhi hasil dari lemparan kedua

Ketika mengambil dua kartu dari satu set kartu permainan (52

kartu), kejadian 'mendapatkan raja (K)' pada kartu pertama dan

kejadian 'mendapatkan kartu hitam' pada kartu kedua adalah

(14)

Untuk dua kejadian saling bebas,

A

dan

B

, peluang untuk

keduanya terjadi,

P

(

A

dan

B

),

adalah hasil perkalian

antara peluang dari masing-masing kejadian.

𝑃 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵 = 𝑃 𝐴 ∩ 𝐵 = 𝑃 𝐴 𝑥 𝑃(𝐵)

(15)

Contoh

Misalnya, ketika melempar koin dua kali, peluang mendapat 'kepala' (K) pada lemparan pertama lalu mendapat 'ekor' (E) pada lemparan kedua adalah :

𝑃 𝐾 ∩ 𝐸 = 𝑃 𝐾 𝑥 𝑃(𝐸)

(16)

Kejadian saling lepas

 Dua kejadian dikatakan saling lepas jika kedua kejadian tersebut tidak dapat terjadi secara bersamaan.

Ketika melempar sekeping koin, kejadian 'mendapat kepala' dan kejadian 'mendapat ekor' adalah saling lepas, sebab keduanya tidak mungkin

terjadi secara bersamaan.

 Ketika melempar sebuah dadu bermata 6, kejadian 'mendapat 1' dan

kejadian 'mendapat 4' adalah saling lepas, sebab keduanya tidak mungkin terjadi secara bersamaan.

 Tetapi kejadian 'mendapat 3' dan kejadian 'mendapat bilangan ganjil'

adalah tidak saling lepas, sebab keduanya bisa terjadi secara bersamaan. (yaitu ketika mendapatkan 3, yang juga berarti mendapat bilangan ganjil)

(17)

Dua kejadian saling lepas (

disjoint

events atau mutually exclusive):

Bila A dan B dua kejadian saling lepas, maka

berlaku :

)

(

)

(

)

(

A

B

P

A

P

B

P

)

(

)

(

)

(

)

(

A

B

C

P

A

P

B

P

C

P

Bila A, B, dan C tiga kejadian saling lepas,

(18)

Contoh

Ketika memilih bola secara acak dari keranjang yang berisi

3 bola biru, 2 bola hijau, dan 5 bola merah, peluang

mendapat bola biru

atau

merah adalah :

𝑃 𝐵𝑖𝑟𝑢 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑀𝑒𝑟𝑎ℎ = 𝑃 𝐵 ∪ 𝑀 = 𝑃 𝐵 + 𝑃(𝑀)

=

3

10

+

5 10

=

8

10

(19)

Untuk kejadian yang

tidak saling lepas

peluang

terjadinya salah satu atau keduanya adalah :

)

(

)

(

)

(

)

(

A

B

P

A

P

B

P

A

B

(20)

Contoh :

Berapakah probabilitas mendapatkan total 7 atau 11 bila sepasang

dadu dilemparkan?

Jawab :

Bila A adalah kejadian diperoleh total 7, maka A = {(1,6), (6,1), (2,5),

(5,2), (3,4), (4,3)}

Bila B adalah kejadian diperoleh total 11, maka B = {(5,6), (6,5)}

Sehingga probabilitas mendapatkan total 7 atau 11 adalah :

P(A

B) = P(A) + P(B)

P(A

B)

= 6/36 + 2/36

0

= 8/36

(21)

Dua kejadian saling komplementer:

Bila A dan A’ dua kejadian dalam S yang saling

komplementer, maka berlaku :

)

(

1

)

'

(

A

P

A

(22)

Contoh:

Pada pelemparan dua dadu, jika A adalah kejadian munculnya muka dadu sama,

hitunglah probabilitas munculnya muka dua dadu yang tidak sama.

Jawab :

 Misal A = kejadian munculnya muka dua dadu yang sama

= {(1,1), (2,2) , (3,3), (4,4), (5,5), (6,6)} maka P(A) = 6/36

 Sehingga,

Probabilitas munculnya muka dua dadu yang tidak sama = P(A’) adalah:

P(A’) = 1 – P(A) = 1 – 6/36 = 30/36

(23)

Probabilitas bersyarat (conditional probability):

Adalah probabilitas suatu kejadian B terjadi dengan

syarat kejadian A lebih dulu terjadi atau akan terjadi

atau diketahui terjadi.

Ditunjukkan dengan P(B

A) yang dibaca “probabilitas

dimana B terjadi karena A terjadi”

0

)

(

),

|

(

B

A

jika

P

A

(24)

Contoh (1):

 Misalkan dipunyai kotak berisi 20 sekering, 5 diantaranya rusak. Bila 2 sekering diambil dari kotak satu demi satu secara acak tanpa

mengembalikan yang pertama ke dalam kotak. Berapakah peluang kedua sekering itu rusak?

24

Jawab :

Misalkan A = kejadian sekering pertama rusak B = kejadian sekering kedua rusak

Maka peluang kedua sekering itu rusak = P(A  B) P(A  B) = P(A). P(BA)

= 5 20 .

4 19 = 1

(25)

Contoh (2):

Berdasarkan hasil 100 angket yang dilakukan untuk mengetahui respon

konsumen terhadap pasta gigi rasa jeruk (J) dan pasta gigi rasa

strawbery (S), diperoleh informasi sebagai berikut : 20 pria menyukai

rasa jeruk, 30 wanita menyukai rasa jeruk, 40 pria menyukai rasa

strawbery, dan 10 wanita menyukai rasa strawbery.

Apabila kita bertemu dengan seorang pria, berapa probabilitas ia

menyukai pasta gigi rasa strawbery?

Apabila kita bertemu dengan seorang wanita, berapa probabilitas ia

menyukai pasta gigi rasa jeruk?

Apabila kita bertemu dengan seorang yang menyukai pasta gigi rasa

jeruk, berapa probabilitas ia adalah pria?

(26)

Jawab:

Misal

W = Wanita, dan P = Pria,

S = pasta gigi rasa Strawbery, dan J = pasta gigi rasa jeruk.

Maka,

 Apabila kita bertemu dengan seorang pria, berapa

probabilitas ia menyukai pasta gigi rasa strawbery adalah

26

Responsen J S Jumlah

P 20 40 60

W 30 10 40

Jumlah 50 50 100

(27)

Jawab:

Misal

W = Wanita, dan p = Pria,

S = pasta gigi rasa Strawbery, dan J = pasta gigi rasa jeruk.

 Apabila kita bertemu dengan seorang wanita, berapa probabilitas ia menyukai pasta gigi rasa jeruk adalah

Responsen J S Jumlah

p 20 40 60

W 30 10 40

Jumlah 50 50 100

75 . 0 30

100 30

) (

)

(28)

Jawab:

Misal

W = Wanita, dan p = Pria,

S = pasta gigi rasa Strawbery, dan J = pasta gigi rasa jeruk.

Maka,

 Apabila kita bertemu dengan seorang yang menyukai pasta gigi rasa jeruk, berapa probabilitas ia adalah pria adalah

28

Responsen J S Jumlah

p 20 40 60

W 30 10 40

Jumlah 50 50 100

(29)

Jawab:

Misal

W = Wanita, dan P = Pria,

S = pasta gigi rasa Strawbery, dan J = pasta gigi rasa jeruk.

Maka,

 Apabila kita bertemu dengan seorang yang menyukai pasta gigi rasa strawbery, berapa probabilitas ia adalah wanita adalah

Responsen J S Jumlah

P 20 40 60

W 30 10 40

Jumlah 50 50 100

(30)

Misalkan suatu kotak memuat 100 bola lampu, sebagian

berasal dari pabrik I dan sebagian lainnya berasal dari

pabrik II. Bola pada kotak ini sebagian rusak dan sebagian

lainnya bagus. Misalkan isi kotak tersebut disajikan dalam

tabel berikut :

(31)

Aturan Bayes :

Misalkan A1, A2, dan A3 adalah tiga

kejadian saling lepas dalam ruang sampel S.

B adalah kejadian sembarang lainnya dalam

S.

S

A1 A2 A3

(32)

Probabilitas kejadian B adalah :

32

P(B) = P(BA

1). P(A1) + P(BA2). P(A2) + P(BA3). P(A3)

=

3

1

)

(

).

(

i

i i

P

A

A

B

P

(33)

Secara umum, bila A1, A2, A3, …, An kejadian

saling lepas dalam ruang sampel S dan B

kejadian lain yang sembarang dalam S, maka

probabilitas kejadian bersyarat Ai

B

dirumuskan sebagai berikut :

n i i i i i i i

A

P

A

B

P

A

P

A

B

P

B

P

A

B

P

B

A

P

1

)

(

).

(

)

(

).

(

)

(

)

(

)

(

(34)

Contoh:

 Misalkan ada tiga kotak masing-masing berisi 2 bola. Kotak 1 berisi 2

bola merah, kotak 2 berisi 1 bola merah dan 1 bola putih, dan kotak 3 berisi 2 bola putih. Dengan mata tertutup Anda diminta mengambil satu kotak secara acak dan kemudian mengambil 1 bola secara acak dari kotak yang terambil itu..

 Berapakah peluang bola yang terambil berwarna merah?

Berapakah peluang bola tersebut terambil dari kotak 2?

(35)

Jawab

P(bola yang terambil berwarna merah) =

P(bola merah tersebut terambil dari kotak 2) =

)

3

(

).

3

(

)

2

(

).

2

(

)

1

(

).

1

(

)

(

M

P

P

M

P

P

M

P

P

M

P

5

.

0

6

3

6

1

2

0

.

3

1

2

1

.

3

1

2

2

.

3

1

(36)

Latihan

1. Bila A dan B dua kejadian yang saling terpisah P(A) = 0.3 dan P(B) = 0,5,

maka hitunglah

a. 𝑃 𝐴 ∪ 𝐵

b. 𝑃 𝐴′

c. 𝑃(𝐴′ ∩ 𝐵)

2. Bila setiap tulisan sandi pada suatu katalog diawali dengan 3 huruf yang

berlainan disusul oleh 4 angka dari 0 sampai 9 (digit) yang berlainan, carilah peluang memilih secara acak satu barang yang bersandi awal huruf hidup dan angka terakhir genap.

(37)

3. Dari 100 siswa yang diwisuda, 54 belajar matematika, 69 belajar sejarah, 35 belajar matematika dan sejarah. Bila seorang siswa yang dipilih secara acak, hitunglah peluang : a) dia belajar matematika atau sejarah

b) dia tidak belajar keduanya

c) dia belajar sejarah tapi tidak matematika

4. Dalam permainan poker, suatu tangan berisi lima kartu, Berapa peluangnya satu tangan mengandung

a) 3 As

(38)

5. Bagi keluarga yang tinggal disuatu kota, peluang bahwa istri ikut kegiatan olah raga 0.21, peluang suami ikut kegiatan olah raga 0.28 dan peluang suami dan istri ikut olah raga 0.15.

Berapa peluangnya,

a) Paling sedikit salah seorang daripadanya ikut kegiatan olah raga b) Seorang istri ikut olah raga, bila diketahui suaminya olah raga c) Seorang suami ikut olah raga, bila diketahui istrinya olah raga

(39)

6. Peluang suatu industri akan membangun pabriknya di

Bekasi 0.7, Peluang membangun pabriknya di Bandung 0.4 dan peluang membangun di Bekasi atau di Bandung atau kedua duanya 0.8. Berapa peluang pabrik tersebut

dibangun

a) di kedua kota

b) tidak disalah satupun dari keduanya

7. Sebuah kotak berisi 6 bola hitam dan 4 bola hijau. Tiga

bola diambil secara berurutan, tiap bola dikembalikan ke kotak sebelum bola berikutnya diambil. Berapa

peluangnya bahwa

(40)

8. Peluang bahwa nyonya berada di rumah ketika penjual jamu datang adalah 0.6. Jika nyonya berada dirumah

peluangnya dia membeli jamu 0.4. cari peluangnya bahwa nyonya rumah berada dirumah dan membeli jamu ketika si penjual datang?

9. Peluang sebuah kendaraan berplat L lewat jagorawi 0.12; peluang kendaraan truk lewat jagorawi 0.28, peluang

truk itu berplat L 0.09. Berapa peluangnya a) Sebuah truk yang lewat Jagorawi berplat L

b) Sebuah kendraaan berplat L lewat jagorawi adalah sebuah truk ?

c) Sebuah kendaraan yang lewat jagorawi tidak berplat L atau bukan truk ?

(41)

10. Sebuah kota mempunyai dua truk pemadam kebakarn yang bekerja saling bebas. Peluang suatu mobil tertentu tersedia bila diperlukan adalah 0.96.

a) Berapa peluang keduanya tidak tersedia bila diperlukan

b) Berapa peluang suatu mobil tersedia bila diperlukan

(42)

12. Bila peluang seseorang akan melakukan kesalahan

dalam mengisi formulir SPT adalah 0.1, cari peluangnya bahwa

a) 4 orang yang tidak saling mengenal masing-masing melakukan kesalahan mengisi

b) Pak Ali dan Pak Budi keduanya melakukan kesalahan dan pak Cokro dan pak Dodi tidak

Gambar

tabel berikut :

Referensi

Dokumen terkait