• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN PERUBAHAN ORGANISASI id. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEPEMIMPINAN PERUBAHAN ORGANISASI id. docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

P

ERILAKU

O

RGANISASI

KEPEMIMPINAN PERUBAHAN ORGANISASI

A.

P

ENDAHULUAN

Dalam buku yang dikarang oleh Dr. Muhadam Labolo tentang

kepemimpinan bahari yang merupakan sebuah alternative kepemimpinan

pemerintahan Indonesia, memiliki ciri dari perubahan sistem kepemimpinan

perubahan yang menginginkan revolusi pemimpin dalam memajukan

pemerintahan di Indonesia. Peran seorang pemimpin sangatlah luas dan berat.

Pemimpin harus mencapai hasil yang diharapkan organisasi untuk

mengembangkan lingkungan yang dihadapi. Kepemimpinan dapat mendorong

serta mendukung kreativitas untuk membantu pengikut dan organisasi agar

menerima serta siap berubah. Dari sekian banyak tantangan yang dihadapi

oleh para pemimpin, untuk mengelola perubahan adalah salah satu yang paling

sulit. Mengapa karena untuk melakukan perubahan dalam organisasi perlu

banyak dorongan serta landasan yang kuat demi mencapai sasaran dalam suatu

organisasi.

Pesatnya kemajuan kehidupan masyarakat dewasa ini berdampak cukup

luas terhadap perubahan semua lini kehidupan, termasuk kehidupan organisasi

salah satunya adalah konsep kepemimpinan yang berdampak dalam perubahan

(2)

budaya baru. Konsep dasar perubahan merupakan keniscayaan bagi kehidupan

manusia, sejarah peradaban manusia selalu ada fase- fase perubahan begitu

juga sejarah peradaban kepemimpinan yang selalu menghadapi dan berhadap

hadapan dengan perubahan.

Pembaharuan sistem kepemimpinan yang ada, seharusnya dapat

menjadikan mutu organisasi dalam melayani kebutuhan lingkungan dimana

organisasi itu berada. Konsep dasar kepemimpinan perubahan menciptakan

sebuah revolusi dalam perubahan organisasi, sehingga pemimpin harus

memiliki kredibilitas dan reputasi serta memiliki keterampilan untuk dapat

mengenali perubahan – perubahan penting, agar mampu mengambil tempat di

dalam hati setiap anggota organisasi, sehingga membawa perubahan dalam

organisasi yamg menjadikan menyatu dan saling berempati, untuk membawa

perubahan yang dibuatnya agar lebih menjadi bermanfaat dan memiliki nilai

positif terhadap organisasi.

Dalam konteks ini timbul pertanyanan bahwa,mengapa perubahan itu

perlu dilakukan dalam organisasi, sehingga langkah apa yang harus dilakukan

pemimpin untuk mengelola perubahan tersebut dan konsep kepemimpinan

yang bagaimana yang cocok sehingga dapat membawa organisasi pada

perubahan ? sehubungan dengan permasalahan tersebut penulis berupaya

memberikan solusi yang berlandaskan pada teori dan konsep kepemimpinan

yang dapat membawa organisasi pada perubahan. Khususnya dalam

implementasi yang akan dikerjakan bagi seorang pemimpin dalam mengambil

(3)

B.

R

UMUSAN

M

ASALAH

Masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini adalah: Bagaimana

membuat organisasi tetap eksis walaupun terjadinya perubahan ?

C.

P

EMBAHASAN

Untuk mengenali dan memahami perubahan organisasi yang ada secara

teoritis, penulis mengumpulkan beberapa define dan konsep para ilmuan.

Menurut Michel Beer (2000:452) menyatakan berubah adalah memilih

tindakan yang berbeda dari sebelumnya, perbedaan itulah yang menghasilkan

suatu perubahan. Selanjutnya menurut Winardi (2005:2) menyatakan, bahwa

perubahan organisasi adalah tindakan beralihnya sesuatu organisasi dari

kondisi yang berlaku kini menuju ke kondisi masa yang akan datang menurut

yang di inginkan guna meningkatkan efektivitasnya.

Sejalan dengan itu menurut Anne Maria (1998:209) berpendapat, bahwa

perubahan organisasi adalah suatu tindakan menyusun kembali

komponen-komponen organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.

Akan tetapi perlu diingat bahwa semua perubahan tidak akan menimbulkan

perubahan yang lebih baik, sehingga perlu diupayakan agar perubahan

tersebut diarahkan kerah yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi yang

sebelumnya.

Dari beberapa definisi tentang perubahan diatas penulis menyimpulkan

bahwa perubahan organisasi merupakan beralihnya tindakan yang dilakukan

(4)

merupakan bagian dari kehidupan manusia dan dapat pula terjadi pada suatu

organisasi pemerintahan.

Setidaknya ada 3 pelaku perubahan yang berperan dalam setiap proses

perubahan, diantaranya adalah

1. para pelaku perubahan dengan kekuatan resmi 2. para pendorong dan penganjur timbulnya perubahan 3. para fasilitator perubahan

Dari 3 pelaku perubahan tersebut, ada hal yang harus dilakukan oleh

pemimpin agar para pelaku, pendorong, dan fasilitator ini dapat menjadi

sebuah alat yang digunakan untuk mengelola perubahan bagi organisasi,

apabila perubahan yang dilakukan pemimpin telah dilaksanakan, masalah

yang kemungkinan muncul adalah penolakan terhadap perubahan. Menurut

(Robbins : 2003) Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan

perubahan, yaitu

1. komunikasi 2. partisipasi

3. kemudahan dan dukunga 4. perundingan

5. manipulasi dan kooptasi 6. pemaksaan

sehingga untuk mengelola perubahan dalam organisasi, pemimpin harus

memiliki kunci dari elemen tersebut. Menurut Cummings dan Worley (2005) ,

mengemukakan lima elemen kunci untuk mengelola perubahan secara aktif,

yaitu :

1. memotivasi perubahan

(5)

3. mengembangkan dukungan politis

4. mengelola transisi

5. melanjutkan momentum perubahan

Kepemimpin merupakan salah satu unsur penting dalam penentu

keberhasilan organisasi, terlebih lagi dalam menuju perubahan. Mengingat

pentingnya perubahan dilingkungan organisasi ini membuat pergeseran yang

ada dalam sosok kepemimpinan yang menuju perubahan dalam hal melayani

kebutuhan organisasi.

Peran pemimpin sangat diperlukan dalam suatu organisasi , khususnya

perannya dalam membantu organisasi dalam proses perubahan. Banyak

definisi mengenai kepemimpinan, (Rauch & Behling, 1984) mengemukakan

bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas dari suatu

kelompok yang sudah terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan. Richard L.

Daf (2005;5) mendefiniskan kepemimpinan (leader ship) adalah salah suatu

pengaruh yang berhubungan antara para pemimpin dan pengikut ( followes).

Kemudian Gibson menyatakan bahwa kepemimpinan adalah salah suatu

upaya menggunakan pengaruh untuk memotivasi orang-orang guna

pencapaian suatu tujuan.

Sedangkan menurut Schein (1992), kepemimpinan adalah kemampuan

untuk keluar dari budaya lama untuk memulai proses perubahan yang lebih

adaptif. Dari berbagai definisi di atas, dapat menyimpulkan bahwa

kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain untuk merubah

(6)

Definisi diatas menyimpulkan pentingnya sebuah budaya organisasi baru

untuk membuat sebuah perubahan menjadi sukses (Bass dalam Metclfq 2005).

Lebih lanjut, Bass menyatakan bahwa budaya organisasi dan kepemimpinan

saling berhubungan untuk mengatasi situasi sulit yang dihadapi perusahaan

dengan menjadikan pemimpin sebagai panutan (role model), dan mengispirasi

karyawan yang lain untuk berpartisipasi dalam perubahan

Dengan kata lain, organisasi mempengaruhi kepemimpinan seperti halnya

kepemimpinan mempengaruhi budaya (Metcalfe, 2000). Bass & Avolio (1990)

mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan yang lebih tepat untuk memimpin

perusahaan atau organisasi dalam proses perubahan adalah gaya

kepemimpinan transformasi (trarsformational leadership style), jika

dibandingan dengan kepemimpinan transaksional (transactional leadership).

Banyak penulis yang menyimpulkan kepemimpinan transformational

dengan kepemimpinan karisimatik, akan tetapi ada beberapa hal yang

membedakan keduanya. Greenberg (2003) menyatakan bahwa transformasi

berada di atas kharismatik (beyond charisma), karena pemimpin yang

transformasional pasti berkarisma, sedangkan pemimpin yang berkarisma

belum tentu transformasional.

Yukl (2002) menyatakan bahwa pemimpin yang karismatik dan

transformasional berbeda karena pemimpin yang transfortransformasional

akan melakukan banyak hal untuk memberdayakan pengikutnya dan

mengurangi ketergantungan karyawan kepada pemimpinnya dengan jalan

mendelegasikan wewenangnya kepada karyawan, mengembangkan keahlian

(7)

memperbaiki komunikasi, mengurangi pengawasan-pengawasan yang tidak

diperlukan serta membangun budaya yang kuat untuk mendukung

pemberdayaan.

Sedangkan pemimpin yang karismatik melakukan banyak hal untuk

meningkatkan citra (image) yang luar biasa misalnya kesan manajemen,

pembatasan informasi, perilaku yang tidak umum, dan pengambilan resiko

personal. Kepemimpinan yang transformasional terdiri dari tiga tipe perilaku

(Bass, 1985), yaitu:

• Idealize influence adalah perilaku yang meningkatkan emosi pengikut dan identifikasi dengan pemimpin

• Individualized consideration adalah pemberian dukungan, dorongan, dan bimbingan kepada pengikut

• Intellectual stimulation adalah perilaku yang meningkatkan kesadaran pengikut terhadap permasalahan-permasalahan, dan mempengaruhi pengikut untuk melihat permasalahan dengan perspektif yang baru. Bass kemudian menambah satu lagi tipe perilaku dari kepemimpinan

transformasional (Bass & Avolio, 1990), yaitu inspirational motivational yang

merupakan perilaku untuk mengkomunikasikan visi yang akan datang

menggunakan symbol untuk menfokuskan diri pada usaha bawahan, dan

memberikan contoh-contoh perilaku yang tepat kepada pengikut.

Pengaruh konsep kepemimpinan perubahan memiliki damppak langsung

terhadap organisasi. Perubahan organisasi yang direncanakan menjadi bagian

dari tugas seorang pemimpinan. Menurut Gibson (2006:52) apabila pada suatu

kasus pimpinan melaksanakan perubahan dia harus mengantisipasi penolakan

(8)

membantu pengikut dan organisasi agar lebih menerima serta siap berubah

menuju organisasi yang lebih dapat bisa berkembang dan maju.

D.

P

ENUTUP

Sehubungan dengan adanya pergeseran konsep kepemipinan dalam

merubah organisasi. Maka seharusnya perubahan gaya kepemimpinan mampu

membuat seorang pemimpin untuk memfasilitasi kesuksesan pelaksanaan

perubahan , melalui tindak politik termasuk menciptakan koalisi,membentuk

tim, memilih orang yang tepat untuk dilettakan pada posisi kunci, membuat

symbol perubahan, dan memonitor serta mendeteksi yang harus diperhatikan

dalam menanggapi perubahan dalam organisasi.

Sehingga untuk merencanakan dan mengimplementasi gaya

kepemimpinan perubahan dalam organisasi diperlukan kepemimpinan yang

kuat melalui tindakan pemimpin dalam mempengaruhi, mengarahkan anggota

organisasi untuk mencapai perubahan yang diinginkan sesuai dengan tujuan

dari organisasi tersebut. Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dari

pembahsan yang ada di atas, ada beberapa aspek yang harus dimiliki

pemimpin untuk dapat merubah organisasi perubahan , antara lain :

1. memberikan, mengembangkan dan menyebarkan visi (visioner) 2. sebagai komunikator,

3. menjadi agen perubahan ( change agent) 4. sebagai pelatih dan

(9)

D

AFTAR

P

USTAKA

Labolo, Muhadam Dr. 2011,Kepemimpinan bahari , Ghalia Indonesia, Bogor, 16720

Daff, Richard L, The Leadership Experience. Canada: Thomson, 2005. Daff, Richard, Management, Chicago: The Dryden Press, 1988.

Gibson, James L at all., Organizations: behavior, structure, Prossesses, Boston: McGraw-Hill, 2006.

Beer, Michael. Breaking the Code of Change, USA: President and Fellow of Harvard College, 2002.

Winardi, Manajemen perubahan,, Prenada Media, 2005

Yulk, Gay A. alih bahasa Jusuf Udaya. Kepemimpinan dalam Organisasi, Jakarta: Prenhallindo, 1998.

Bass, Bernard M. Leadership Performance Beyond Expectations. New York: Academic Press, 1985.

Cummings, Thomas G, & Worley, Christopher G. 2005. Organization development and Change, Eight Edition. Pre-Press Co., Inc.

Rauch & Behling, 1984 , Kepemipinan

Greenberg, Jerald dan Baron, Robert A. 2000. Perilaku Organisasi. Jakarta : Prentice Hall

Referensi

Dokumen terkait

The advantages that the students get regarding the role of target-language culture are: getting the knowledge about target-language culture, knowing the expression

Scanned by CamScanner... Scanned

Sesuai dengan pandangan tersebut, penilaian literasi sains tidak semata-mata berupa pengukuran tingkat pemahaman terhadap pengetahuan sains tetapi juga pemahaman

Hasil tabulasi silang, pasien yang memiliki tekanan darah normal memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 42 (29%), pasien pre-hipertensi dan hipertensi tingkat 1

Ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah (PKS) memiliki berbagai bentuk aktivitas yang cukup membantu dalam pembentukan sikap tertib berlalu lintas siswa, seperti pemberian

tingkat 3 (kreatif) ini, dapat dijumpai pada soal nomor 1 yang dipenuhi oleh MFA.. dan AKH, soal nomor 2 yang dipenuhi oleh AKH dan soal nomor 3

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap beberapa pemusik M elayu lainnya, yang ada di kota M edan atau Sumatera Utara secara lebih luas, mereka tampaknya

Pemanfaatan perpustakaan oleh siswa kelas XII SMK N 1 Pedan Kabupaten Klaten tergolong dalam interval sangat tinggi berdasarkan hasil Grand mean yaitu 3,37 dengan