• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONFLIK PERAN, KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASA KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KONFLIK PERAN, KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASA KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONFLIK PERAN, KARAKTERISTIK

INDIVIDU

TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN

KEPUASA KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

ARTIKEL

NOFENDRI

NIM: 1110018212003

Program Studi Magister Sains Manajemen

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS BUNG HATTA

(2)

Pengaruh Konflik Peran, Karakteristik Individu Terhadap

Komitmen Organisasi Dengan Kepuasan Kerja

Sebagai Variabel Intervening

Nofendri, Nelmida, Erni Febrina Harahap

Program Magister Sains Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta

Email: nofendribukhari@yahoo.com

ABSTRACT

Organizational commitment contributes for both individuals and organization performance. Many factors influence organizational commitment namely, job satisfaction, role conflict and individual characteristics. This study aims to investigate: 1. The direct effect of role conflict and individual characteristics on Organizational Commitment, 2. The direct effect of role conflict and individual characteristics on on The Job Satisfaction, 3. The indirect effect of role conflict and individual characteristics on organization commitment: role of job satisfaction as intervening variable. The population in this study are all Servants Sipi Public Works Department South Coastal District as much as 96 people. Data analysis techniques used in hypothesis testing is multiple linear regression, simple and stratified using the program Statistical Package for Social Science (SPSS) version 16.0. The result of analysist display that: role conflict is significantly and negatively related to job satisfaction, individual characteristic has significant and positive effect on job satisfaction, job satisfaction has significant and positive effect on organizational commitment. Job satisfaction plays a role as an intervening variable among role conflict, individual characteristics and organizational commitment. The magnitude of the indirect effect of role conflict variables and individual characteristics on job satisfaction variable was 98.2%, while the direct effect without going through job satisfaction 31.3%, it can be concluded that there effect or impact variables of job satisfaction as an intervening variable by 67 %. The results provide practical recommendations to the Department of Public Works South Coastal District in improving organizational commitment should continue to increase job satisfaction, role conflict presses, and increase the individual characteristics of employees.

(3)

PENDAHULUAN

Komitmen organisasi karyawan memberikan sumbangsih yang besar baik bagi individual maupun organisasi dalam menggapai keberhasilan. Agar semua pegawai dapat mewujudkan komitmen organisasi yang diinginkan, banyak faktor yang mungkin mempengaruhinya seperti konflik peran, karakteristik individu, kepuasan kerja, dan lain sebagainya (Minner, 1997)

Menurut Robins (2007) komitmen adalah suatu bentuk identifikasi, loyalitas dan keterlibatan yang diekspresikan oleh pegawai terhadap organisasi atau unit kerja. Komitmen organisasi adalah tingkatan dimana seseorang bekerja mengidentifikasi diri dengan organisasi dan tujuan-tujuanya dan keinginan untuk memelihara keangotaanya dalam organisasi. Menurut Luthans (2006) secara umum empat faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi yaitu:

1. Karakteristik Pekerjaan, seperti lingkup jabatan, tantangan, konflik peran,

tingkat kesulitan dalam bekerja

2. Faktor Personal, seperti jenis kelamin, usia, pengalaman kerja, tingkat pendidikan, kepribadian

3. Pengalaman kerja, pengalam-an kerja karyawpengalam-an spengalam-angat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi. karyawan yang beberapa tahun bekerja dan karyawan yang sudah puluh tahun bekerja tentu memiliki tingkat komitmen yang berlainan dalam organisasi. 4. Karakteristik struktur, seperti

besar atau kecilnya organisasi, bentuk organisasi (sentralisasi/ desentralisasi), kehadiran serikat pekerja

Minner (1997), menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap komitmen karyawan pada organisasi adalah:

1. Karakteristik Individu

2. Harapan-harapan karyawan pada organisasi

(4)

Stum (1998) mengemukakan ada 5 faktor yang berpengaruh terhadap komitmen organisasional: 1) Budaya keterbukaan, 2) Kepuasan kerja, 3) kesempatan personal untuk berkembang, 4) arah organisasi, 5) penghargaan kerja yang sesuai dengan kebutuhan

Menurut Rivai dan Sagala (2009) kepuasan kerja adalah penilaian dari pekerjaan tentang seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Kepuasan kerja merupakan sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja pada dasarnya adalah rasa aman/security feeling dan mempunyai segi-segi: segi sosial ekonomi (gaji dan jaminan sosial), segi sosial psikologis yaitu, kesempatan untuk maju, kesempatan mendapatkan penghargaan, berhubungan dengan masalah pengawasan, berhubungan dengan pergaulan antara karyawan-karyawan dan karyawan dengan atasan.

Panggabean (2004) menjelaskan bahwa kepuasan kerja adalah sikap fungsi dari tingkat keserasian antara apa yang diharapkan dengan apa

yang dapat diperoleh atau antara kebutuhan dan penghargaan. Lebih lanjut Panggabean (2004) juga menyatakan bahwa kepuasan kerja dapat diduga dari sikap seseorang terhadap pekerjaannya.

Luthans (2006) menjelaskan bahwa konflik peran merupakan suatu hal yang membuat seseorang merasa tidak puas terhadap pekerjaanya. Ketika seorang karyawan mengalami konflik peran dalam bekerja, dia memiliki kecenderungan tidak puas terhadap pekerjaanya dan sebaliknya.Ting dan Yuan (1997) menyatakan bahwa Karakteristik Individu akan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam melaksanakan tugas.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh secara langsung dan pengaruh secara tidak langsung antara konflik peran, karakteristik individu terhadap komitmen organisasi dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening.

(5)

signifikan terhadap komitmen organisasi pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan, 2. Karakteristik Individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan, 3. Konflik peran berpengaruh negatif daan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan, 4. Karakterisitik Individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan, 5. Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi kerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan, 6. kepuasan kerja berperan sebagai variabel intervening berpengaruh signifikan antara Konflik Peran dengan Komitmen organisasi pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan, 7. kepuasan kerja berperan sebagai variabel intervening berpengaruh signifikan antara karakteristik individu dengan Komitmen

organisasi pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan desain kausalitas yaitu penelitian yang berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian dilakukan terhadap Pegawai Negeri Sipil Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan. Pada penelitian ini karena jumlah populasinya masih kecil yakni sebanyak 96 orang maka pendekatan untuk pengambilan data dilakukan dengan metode sensus (populasi=sampel). Jadi banyaknya sampel pada penelitian ini yakni sebanyak 96 orang Pegawai Negeri Sipil.

Konflik peran

(X1)

Kepuasan

Kerja (Z) Komitmen organisasi

(Y)

Karakter istik Individu

(X2)

H1

H5

H4 H6 H3

(6)

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, data primer adalah data yang langsung diperoleh sumber data pertama pada lokasi penelitian atau objek penelitian. Data primer berupa data tanggapan responden penelitian pada kuesioner penelitian pada variabel konflik peran, karakteristik individu, kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan diperoleh dengan cara mendapatkan refrensi melalui literatur yang berkaitan dengan

variabel penelitian. Uji instrumen penelitian: uji

validitas, uji reliabilitas. Uji asumsi Klasik: uji linearitas, Uji Normalitas,

uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas. Teknik

analisis data dengan menggunakan program SPSS versi 16.00.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Berganda

Pengaruh Konflik Peran dan

Karakteristik Individu Terhadap

Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan

Variab el terikat

Variabel Bebas

Kooefes ien Regresi

Signi fikan

Konstant a

3,126 0,000

Konflik Peran (X1)

-0,462 0,000

Karakteri stik Individu (X2)

0,371 0,018

F 21,155 0,000

Komit men Organis asi (Y)

R2 0,313

Dari hasil analisis data untuk mengetahui pengaruh konflik peran (X1) dan karateristik individu (X2) terhadap komitemn organisasi (Y) diperoleh nilai koefisien regresi linear berganda dan interprestasi sebagai berikut:

Y=3,126 - 0,462 X1 + 0,371 X2

(7)

variabel konflik peran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Churiyah (2007). Nilai koefisien regresi karakteristik individu adalah 0,371 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,018. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari Alpha 0,05. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, sejalan dengan penelitian yang dilakukan Lumbanraja (2009).

Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Berganda Pengaruh Konflik Peran dan Karakteristik Individu Terhadap Kepuasan kerja Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan

Varia bel terik at

Variabel Bebas

Kooefesi en Regresi

Signifik an

Konstanta 3,059 0,000 Konflik

Peran (X1)

-0,441 0,000

Karakterist ik Individu (X2)

0,377 0,013

F 21,308 0,000

Kepu asan kerja (Z)

R2 0,314

Dari hasil analisis data untuk mengetahui pengaruh konflik peran (X1) dan karateristik individu (X2) terhadap kepuasan kerja (Z) diperoleh nilai koefisien regresi

linear berganda dan interprestasi sebagai berikut:

Z= 3,059 - 0,441 X1 + 0,377 X2

(8)

Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Kepuasan kerja Terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan mengetahui pengaruh kepuasan kerja (Z) terhadap komitmen organisasi (Y) diperoleh nilai koefisien regresi linear sederhana dan interprestasi

sebagai berikut:

Y= -0,0113 + 1,027 Z + 0,095

Dari persamaan regresi linear sederhana di atas dapat diartikan sebagai berikut: Nilai koefisien regreasi Kepuasan kerja (Z) adalah 1,027 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari Alpha 0,05. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel Kepuasan kerja (Z) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen Organisasi (Y), hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2012).

Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Bertingkat Pengaruh

Kepuasann Kerja Sebagai Variabel

Intervening

Koefesien Regresi dan signifikansi Konstanta 3,126 0,0

00 Konflik peran (X1) dan Karakteristik Individu (X2) terhadap Komitmen Organisasi (Y) melalui kepuasan kerja (Z) adalah 98,2% (R2=0,982), hasil ini sejalan dengan penelitian Churiyah (2007), dan Lumbanraja (2009). Dengan kata lain terjadi peningkatan pengaruh variabel kepuasan kerja sebagai variabel

intervening sebesar 67 % atau naik dari 31,3% menjadi 98,2%.

KESIMPULAN

(9)

karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen. Kepuasan kerja berperan sebagai variabel intervening

antara konflik peran, karakteristik individu dan komitmen organisasi, besarnya pengaruh tidak langsung variabel konflik peran dan karakteristik individu melalui variabel kepuasan kerja sebesar 98,2%, sedangkan pengaruh langsung tanpa melalui kepuasan kerja adalah sebesar 31,3%, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat efek atau dampak variabel kepuasan kerja sebagai variabel intervening sebesar 67%.

SARAN

Dalam upaya meningkatkan Komitmen Organisasi Pegawai maka disarankan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Peisisr Selatan untuk terus meningkatkan kepuasan kerja yang diinginkan pegawai. Hal ini disebabkan karena hasil penelitian menemukan bahwa komitmen organisasi ditentukan oleh

kepuasan kerja. Kepuasan Kerja pegawai dapat ditingkatkan dengan cara menekan konflik peran yang terjadi pada pegawai dan juga selalu memperhatikan karakteristik individu dalam memposisikan seorang pegawai. Hal ini disebabkan karena kedua variabel tersebut memiliki pengaruh yang berarti terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Peisisr Selatan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2005. Pengaruh komitmen terhadap kepuasan kerja Audiator: Motifasi sebagai variabel intervening (Studi Empiris pada kantor BPK Yokyakarta), UGM, Yokyakarta.

Agustina, Lidya . 2009. Pengaruh Konflik Peran, Ketidak Jelasan Peran, Dan Kelebihan Peran Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi. Vol 1 No. 1 Mei 2009 : 40 – 69

(10)

Allen.N.J. and Mayer,I.P .1990. and The Measurement and Antecedents of Affective, Continuance and Normative Comitment to The Organization.

Journal of occuptional Pshy chology, H PP. 1-18

Angle, H. L and Perry. J. 1986. Duel Commitment and Labor Management Climates. Academy of Managmement Journal, 29:31-50

Arikunto, Suharsismi. (2002).

Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Babukus, E.David w.Creviw. More sohuston Swillion C. Monorief, 1996 The rule of Emotional Exhaustion in Sales Furce Actitude and Behavior Relationsip. Journes of The Academy of Mederus Setence.

Vol.27 No.1 p. 58-70.

Barrron, R.M,. dan Kenny, D.A. (1986). The moderator-mederator Variabel destintion in sosial Psycholigical Researh. Conceptual, strategic, and statistical considerations.

Journal of personality megistetr and social psychology, 51 (6), 13-25.

Bungin, M. Burhan. 2010.

Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan publik Serta ilmu-ilmu Sosial lainya. jakarta: Kencana.

Churiyah, Madziatul. (2007). Pengaruh Konflik Peran terhadap

Kepuasan Kerja Perawat serta Komitmen pada Organisasi,

Jurnal Ekonomi Modernisasi, Vol.3 No.1.

Churiyah, Madziatul. (2011). Pengaruh Konflik Peran, Kelelahan Emosional terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi. Jurnal Ekonomi Bisnis, Th.16 No.2.

Ghozali, Imam (2005). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gibson, James L Jhon. (2002).

Manajemen Organisasi; Perilaku, Struktur, Proses. Edisi ke-5, Erlangga: Jakarta.

Goleman, Daniel. (2004) Emotional Intelligence. Newyork: Bantamus Books (Terjemahan Hermaya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hasan, Lenny. (2012). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kota Padang. Jurnal Manajemen dan Kewirausahan, Vol.3 No.1.

Hasibuan, Melayu S.P. 2007.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi Jakarta : Bumi Aksara.

(11)

Melati di Kecematan Banjarmasin Tengah. Jurnal Manajemen dan Akutansi, Vol.13 No.1

Irwandi, Soni Agus.( 2013). Analisis Budaya Organisasi dan Konflik Peran terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi (Studi pada Kantor Akutansi Publik).

Jurnal Reviw Akutansi dan Keuangan, Vol.3 No.1.

Jackson, SE dan R.S. Shuler. 1985. A Meta Analysis and Conceptual Critique of Research on Role Ambiguity and Role Conflict in World Setting.

Organizational Behavior and

Human Decision

Process.pp.16.78.

Kahn, D, Wolfe, D, Quin, R, Snock, J dan Roshental, R. 1964.

Organizational Stress. Studies in Role Conflict and Ambiguity. New York.

Kreitner dan Kinicki. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta. Salemba empat.

Lumbanraja, Prihatin.(2009.) Pengaruh Karakteristik, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi(Studi pada Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Utara). Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol.7 No.2.

Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi. Yogyakarta. Andi.

Mas’ud, Fuad 2004. Survei Diagnosis Organisasi: Konsep dan Aplikasi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Mayer,I.P. and Allen.N.J. 1991.

Three Component

Conceptualization of

Organization and

Conseguence of Organization Comitment, Human Resure management reviw Vol.1.

Miner, Jhon B, 1997. Industrial and Organizational Psycology. Mc. Graw Hill International Edition.

Munandar, A. S. 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Nimran, Umar. 2004. Perilaku Organisasi. Surabaya: CV Citra Media.

Panggabean, Mutiara S, 2004,

Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Purwaningsih, Sri U dkk. (2009). Pengaruh Konflik Keluarga-Pekerjaan Terhadap Komitmen Organisasi dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Mediasi.

Jurnal Fokus Manajerial, Vol.7 No.1.

Riduwan, 2007. Skala pengukuran Variabel-vaeiabel Penelitian, Bandung: Alfabeta.

(12)

Commitment, and continuance commitment.

Unpublished doctoral

Dessertation, University of Waiko.

Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktek. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Robbins, Stephen P – Timothy A. Judge, (2007). Perilaku Organisasi. Penerbit Salemba empat, Jakarta.

Santoso, Singgih. (2000). Buku latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Schappe, Stephan P. 1998. The Influence of Job Satisfaction, Organizational Commitmen and Airiness Perception on Organizational Citizenship Behavior. Journal of Psychology. Vol. 32.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Penerbit Andi

Simamora, Henry, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN,Jakarta

Steers, Proter, L.W.(1991).

Motivation and Work Behavior.

3rd edition, Mc Graw-Hill Inc, Singapore.

Steers, 1992. Efektifitas Organisasi. Cetakan Pertama. Terjemahan:

Maghdalena Jamin. Jakarta: Erlangga.

Stum, David. 1998. “ Five Ingridients for An Employee Retention Formula”. Journal of Human Resources Focus. Vol.75.

Subyantono, Arief. (2009). Karekteristik Individu Karakteristik Pekerjaan, Karakteristik Organisasi dan Kepuasan Kerja Pengaruh yang di Mediasi oleh Motivasi Kerja (Studi pada Pengurus KUD di Kabupaten Sleman). Jurnal Manajemen dan Kewirausahan, Vol 11 No.1.

Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Alfabetha. Bandung.

Syofa, Erman. (2011). Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan yang Dimediasi oleh Motivasi Kerja, Studi pada Karyawan Kantor Kementrian Agama Kota Padang.

Tesis.Tidak untuk Dipublikasi. Universitas Bung Hatta: Padang.

Thoha, Miftah. (2009). Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta Rajawali.

(13)

Umam, Khaerul. 2010. Perilaku Organisasi. Bandung: Pustaka Setia.

Umar, Husein.2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi.Kedua, Jakarta: Rajawali Press.

Wexley, K.N. & Yulk, G.A. 1992.

Perilaku Organisasi dan

Psikologi Perusahaan.

Terjemahan: Shobarudin. Jakarta: Rineka Cipta.

Young, Brian, S. Worehel, et. Al. 1998. Organizational Commitment Among Public Service Employees. Journal of Public Personal Management. Vol.27.

Yousef, Darwis A..2002. Job Satisfaction as a Mediator of The Relationship between Role Stressors and Organizational Commitment: A Study fron An Arabic Cultural Perspective.

Journal of Management Psychology, Vol.17, No.4, pp.250-266

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Pengaruh Konflik Peran dan Karakteristik Individu Terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan
Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Berganda Pengaruh Konflik Peran dan  Karakteristik Individu Terhadap Kepuasan kerja Pegawai  Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan
Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Kepuasan kerja Terhadap Komitmen Organisasi Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesisir Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Secara teoretis, penelitian ini memberikan gambaran karakteristik batik tulis Madura karya Haji Sadili di Desa Pagendingan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan, meliputi: (1)

menjalankan semua tugas profesionalnya dengan baik, dan disiplin dalam manjalankan tugasnya sebagi seorang guru, (2) mengingat gaya kepemimpin kepala sekolah

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa definisi operasional yang dimaksud adalah yang operasionalisasi pemanfaatan koleksi buku yang telah disepakati dengan

Indonesia lebih dikaitkan dengan intensitas curah hujan, sehingga dari uraian-uraian tersebut kajian yang dibahas pada penelitian ini adalah Pemodelan Kekeringan pada Data SPI

Adapun Faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi kasus penyakit ISPA adalah adanya industri dan usaha peternakan yang diperkirakan dapat berpengaruh karena

Sedangkan kelompok investor yang mengalami anticipated regret pada investasi di saham akan cenderung memberikan tingkat risk tolerance yang rendah sebagai akibat dari

Selain jenis dan hiierarki perundang-undangan yang disebutkan diatas pada pasal 8 ayat (1) undang-undang tersebut menyebutkan bahwa : jenis peraturan perundang-undangan

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena guru tidak meningkatkan kualitas.. pengajarannya