• Tidak ada hasil yang ditemukan

50 Karya Lukisan Indentifikasi, Observasi dan Perawatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "50 Karya Lukisan Indentifikasi, Observasi dan Perawatan"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

50 Karya Lukisan

Puji Yosep Subagiyo

[Nara Sumber]

(2)

[

01

]

Light cleaning

Chemical cleaning Framing/ reframing Restretching Inpainting Repainting

Retouching Varnishing Stripping Mending Consolidation Bio Control Kotor debu

Kanvas kendor Varnis menguning Varnis cacat Cat rapuh/ kering

Cat kelupas Sobek Jamur Noda

1. Gambaran Karya Lukisan;

2. Masalah Kerusakan (ada 9);

3. Langkah/ Tahapan (ada 12) untuk mengatasi Masalah Kerusakan.

Lembar Pengamatan Lukisan memuat informasi yang berhubungan dengan: A. Keterangan

Pokok; B. Sampling; C. Foto (penuh bagian depan dan belakang sebelum perawatan, close-up

tandatangan dan foto penuh setelah perawatan); D. Keterangan Teknis; E. Kondisi dan Usulan

Perawatan (9 Masalah dan 12 Langkah Perawatan) dan F. Keterangan Tambahan.

Perawatan yang lazim disebut sebagai “konservasi” adalah suatu tindakan yang bersifat kuratif –

restoratif (penghentian proses kerusakan dan perbaikannya) dan tindakan yang bersifat preventif

(penghambatan dari kemungkinan proses kerusakan). Konservasi benda koleksi museum menurut

American Association of Museums (

AAM

1984:11) dirujuk kedalam 4 tingkatan.

Pertama adalah perlakuan secara menyeluruh untuk memelihara koleksi dari kemungkinan suatu

kondisi yang tidak berubah; misalnya dengan kontrol lingkungan dan penyimpanan benda yang

memadai, didalam fasilitas penyimpanan atau displai;

Kedua adalah pengawetan benda, yang memiliki sasaran primer suatu pengawetan dan

penghambatan suatu proses kerusakan pada benda;

Ketiga adalah konservasi restorasi secara aktual, perlakuan yang diambil untuk mengembalikan

artifak rusak atau '

deteriorated artifact

' mendekati bentuk, desain, warna dan fungsi aslinya. Tetapi

proses ini mungkin merubah tampilan luar benda; dan

Keempat adalah riset ilmiah secara mendalam dan pengamatan benda secara teknis.

Penjabaran proses perawatan dapat dilihat pada halaman 6 sampai 10.

Demikian pengantar Laporan “Identifikasi dan Observasi Lukisan” dan “Perawatan Lukisan”

untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

12 Langkah 9 Masalah

Jakarta, Desember 2016.

Puji Yosep Subagiyo [Narasumber]

Primastoria Studio :

Taman Alamanda Blok BB2 No. 55-59, Bekasi 17510, Indonesia. Web: primastoria.net Email: primastoria@outlook.com Phone | Line | WA : 0812 8360 495

S

TORiA

PRiM

A

(3)

D. KETERANGAN TEKNIS (Media Kanvas)

4. Seniman:

Tema: Perjuangan

Hendra Gunawan

C. FOTO

No. Sampel:

Tempat Sample

No. Foto:

F

O

T

O

D

EP

A

N

S

e

s

ud

a

h

P

e

ra

w

a

ta

n

F. KETERANGAN TAMBAHAN

1. Catatan Pengamatan Visual:

2. Catatan Pengamatan Teknis:

D

e

ta

il

O

b

jek

/

Lu

k

is

a

n

B

e

laka

n

g

D

e

ta

il

T

a

nd

a

ta

ng

a

n

1. Kondisi: 1. Jenis Tenunan :

2. Kerapatan Tenunan:

3. Jumlah Benang:

4. Arah Pilinan:

5. Kuat Pilinan:

6. Jenis Serat:

7. Keterangan Kanvas:

per 1 cm2 C.minyak

Cat air

Tinta Akrilik

Pastel Krayon

Lain-lain

Kanvas Kertas

Hardboard Tripleks

Kayu Kaca

Logam Lain-lain

C.minyak Aquarel Pastel

Tempera Litografi Batik

Kolase Lain-lain 5. Tahun:

6. Bahan:

7. Teknik:

8. Ukuran (cm.): Aliran Seniman:

1956

Ekpresionisme

Media

Periode/ Angkatan:

098 x 146

30 April 2016 Tgl. Pengamatan:

Tanda tangan Kurator Kotor debu

Kanvas kendor Varnis menguning

Varnis cacat Cat rapuh/ kering Cat kelupas

Sobek Jamur Noda

Light cleaning Chemical cleaning Framing/ reframing Restretching

Inpainting Repainting Retouching Varnishing

Stripping Mending Consolidation Bio Control 2. Usulan Perawatan:

] . r g P [ ]

. s k L [

E. KONDISI DAN USULAN PERAWATAN

1

Aktif

7.154 500 Parah

9 Masalah

(4)

[

03

]

01.

Naturalisme

Naturalisme merupakan aliran seni rupa yang melukiskan benda sama persis dengan aslinya. Ciri dari aliran naturalisme yang paling mencolok adalah:

• Proporsi, persektif, warna dan keseimbangannya sama persis dengan objek aslinya.

• Kebanyakan dari aliran naturalisme mengambil objek lanskap/ pemandangan alam.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran naturalisme adalah Wakidi Basuki Abdullah, Gambir Anom dan Abdullah Surio Subroto, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran naturalisme adalah William Bliss Baker, Theodore Rousseu, Frans Hall dan William Hogart.

02.

Realisme

Realisme merupakan aliran seni rupa yang melukiskan susana dari sebuah objek secara nyata, tidak berfokus pada objeknya. Ciri dari aliran realisme paling mencolok adalah:

• Penggambaran detail objek sangat diperhatikan, khususnya untuk menciptakan kesan dan suasana dari sebuah objek.

• Kebanyakan dari aliran realisme mengambil objek berupa manusia maupun hewan dengan ekspresi yang terlihat hidup.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran realisme adalah Basuki Abdullah dan Tarmizi, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran realisme adalah Fransisco de Goya, Charles Prancois, Honore Daumier dan Gustove Corbert.

03.

Romantisme

Romantisme merupakan aliran seni rupa irasional, fantastis dan absurd dengan latar kisah

Abstraktif

Dekoratif

Pemandangan

Perjuangan

Potret

Penjelasan Tema Lukisan

Alam & Benda

Binatang

Manusia

Mitologi

Religi

Penjelasan Aliran Seniman

Sejarah

Tumbuhan

Upacara

3.

Framing/ reframing

= bongkar/ pasang kanvas dari spanram (dan pigura) karena kanvas kendor, mengganti paku yang

berkarat, dll.;

4.

Restretching

= mengencangkan kanvas yang kendor atau reshaping kanvas yang bergelombang;

5.

Inpainting

= tusir warna bagian cat yang terkelupas;

6.

Repainting

= lukis ulang pada bagian cat yang hilang karena cleaning atau inpainting yang salah;

7.

Retouching

= pembuatan efek khusus dengan cat/ varnis;

8.

Varnishing

=

varnish for retouching or protection

;

9.

Stripping

= proses mengangkat atau melunturkan cat, yang biasanya ditujukan untuk mengangkat cat pelapis

(

overpainting

) yang bukan aslinya, cat tusiran warna yang tidak pas (warna atau bentuknya). Setelah proses striping

adakalanya dilanjuti dengan proses repainting (melukis ulang).;

10.

Mending

= penyambungan kanvas sobek dengan Perekat

LocTite - Gel Control

(

PLT-GC

).;

11.

Consolidation

= penguatan cat dengan perekat thermosetting atau lainnya, termasuk penguatan kanvas rapuh dengan

cara pendobelan kanvas atau lainnya;

12.

Bio Control

= kontrol kerusakan biotis, termasuk fumigasi dengan

thymol

, atau mematikan penyebab kerusakan biotis

dengan teknik lain, misalnya:

Freezing

, mengatur RH/T.

romantisme dan dramatisme. Ciri dari aliran romantisme yang paling mencolok adalah:

• Lebih memainkan warna cerah dan mencolok pada objek dan benda di sekitar objek.

• Kebanyakan dari aliran romantisme mengambil objek manusia, khususnya pria dan wanita dalam situasi yang romantis, baik secara detail maupun secara umum.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran romantisme adalah Raden Saleh, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran romantisme adalah Ferdinand Victor Eugène Delacroix, Victor Marie Hugo, Theoborre dan Gerriwult.

04.

Ekpresionisme

Ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang menekankan pada ungkapan batin sang seniman yang dipadukan dengan imajinasinya. Ciri dari aliran ekspresionisme yang paling mencolok adalah:

• Lebih menekankan pada ekspresi kesedihan, ketakutan, kekerasan, kemiskinan dan ekspresi manusia.

• Jadi aliran ekspresionisme mengambil objek wajah manusia dan ekspresi yang ditunjukkannya.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran ekspresionisme adalah Popo Iskandar, Srihadi Soedarsono dan Affandi, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran ekspresionisme adalah Paul Gaugiuin, Vincent Van Gogh, Ernest Ludwig, Emile Nolde, Karl Schmidt, JJ. Kandinsky dan Paul Klee.

05.

Impresionisme

Impresionisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan objek secara sekilas andang atau selintas saja. Ciri dari aliran impresionisme yang paling mencolok adalah:

• Dalam penggambarannya, objek dirubah ke dalam

• Objek yang digambar biasanya berupa hewan dan

• Wujud dari objek yang digambar tidak terlalu

• Ada beberapa pelukis yang khusus melukis favisme

• Gambar suatu objek berbau kekerasan, kasar dan

• Objek yang dijadikan bahan lukisan tanpa batasan

• Gambar suatu objek dilukis dalam bentuk/model

• Objek merupakan penggabungan dua objek nyata

• Objek yang digabung dalam lukisan bisa makhluk

• Penggambaran sebuah objek berupa refleksi situasi

• Objek yang dilukiskan adalah objek yang dinamis,

• Objek utama yang dilukis adalah bangunan dan latar

• Objek bisa berupa banguan kuno, klasik, modern

Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.

• Karya seni rupa pop art sebagian besar berupa seni

• Objek biasanya berupa manusia yang digambarkan

• Abstraksionisme menggunakan dua aliran,

• Abstraksionisme geometri berbentuk objek abstrak

• Objek yang dilukis dalam wujud hiperbolis,

• Objek yang dilukis berlatar akademis dan

• Objek yang dilukis akan terlihat jelas dari kejauhan,

• Titik

• Detail objek tidak ditonjolkan, hanya pada

Optik merupakan aliran seni rupa yang

• Objek yang dilukis hanya berupa bidang, garis, atau

• Gambar berupa bentuk sederhana dan tidak memiliki

• Objek yang dilukis biasanya berbentuk boneka yang • Objek biasanya berupa manusia yang sedang

(5)

• Proporsi, persektif, warna dan keseimbangannya

• Kebanyakan dari aliran naturalisme mengambil

• Penggambaran detail objek sangat diperhatikan,

• Kebanyakan dari aliran realisme mengambil objek

• Lebih memainkan warna cerah dan mencolok pada

• Kebanyakan dari aliran romantisme mengambil

• Lebih menekankan pada ekspresi kesedihan,

• Jadi aliran ekspresionisme mengambil objek wajah

Affandi, sedangkan tokoh luar negeri yang mem- populerkan aliran impresionisme adalah Vincent Van Gogh, Claude Monet, Casmile Pissaro, Aguste Renoir, Sisley, Edward Degas dan Mary Cassat.

06.

Kubisme

Kubisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan objek menjadi bentuk bidang geometri untuk mendapatkan nilai seni yang indah. Ciri dari aliran kubisme yang paling mencolok adalah: • Dalam penggambarannya, objek dirubah ke dalam

kombinasi bidang-bidang seerti segitiga, persegi, lingkarang dan lain sebagainya.

• Objek yang digambar biasanya berupa hewan dan manusia, dengan latar alam atau bangunan.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran kubisme adalah Fajar Sidik dan Srihadi Sudarsono, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran kubisme adalah Pablo Ruiz Picasso, Salvador Dali, Felip Jacint Domènech, Gezanne, Metzinger, Albert Glazes, Braque, Fernand Leger, Francis Picabia, Robert Delaunay dan Juan Gris.

07.

Fauvisme

Fauvisme merupakan aliran seni rupa yang menekankan pada corak warna yang bebas, liar dan imajinatif. Ciri dari aliran fauvisme yang paling mencolok adalah:

• Wujud dari objek yang digambar tidak terlalu penting, warna imajinatif dan liarnya yang sangat ditonjolkan.

• Ada beberapa pelukis yang khusus melukis favisme dalam bentuk lanskap dan ada juga yang tidak terikat pada tipe objek tertentu.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran kubisme belum diketahui, kemungkinan belum ada yang fokus pada aliran (yang ke-anak muda-an) ini, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran fauvisme adalah Andre Dirrain, Henry Matisse, Rauol Dufi, Maurice de Vlamink Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, dan Kess Van Dongen.

08.

Dadaisme

Dadaisme merupakan aliran seni rupa yang menekankan seni rupa yang anti-seni dan anti-perasan. Ciri dari aliran dadaisme yang paling mencolok adalah:

• Gambar suatu objek berbau kekerasan, kasar dan bersifat kritikan, sindiran atau plesetan.

• Objek yang dijadikan bahan lukisan tanpa batasan dan beragam, baik benda, manusia, hewan maupun tumbuhan.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran dadaisme adalah Hendra Gunawan, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran dadaisme adalah Max Ernst, Juan Gross, Guillaume Apollinaire, Marcel Duchamp, Hans Arp, dan Picabia.

09.

Futurisme

Futurisme merupakan aliran seni rupa yang

seni ini belum begitu populer di Indonesia, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran futurisme adalah Umberto, Boccioni, Carlo Cara, Severini, Gioccomo Ballad dan Ruigi Russalo.

10.

Surealisme

Surealisme merupakan aliran seni rupa yang menonjolkan bentuk objek yang sering dianggap objek mimpi/ imajinasi alam bawah sadar. Ciri dari aliran surealisme yang paling mencolok adalah:

• Objek merupakan penggabungan dua objek nyata yang berbeda wujud dan terkesan aneh.

• Objek yang digabung dalam lukisan bisa makhluk hidup dan benda mati, bebas asalkan bisa menjadi unik.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran surealisme adalah Abdul Rahman dan Gusti Putu Saderi, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopuler- kan aliran surealisme adalah Salvador Dali dan Andre Masson.

11.

Kontemporer / Posmo / Post Modern

Kontemporer merupakan aliran seni rupa yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman. Ciri dari aliran kontemporer yang paling mencolok adalah:

• Penggambaran sebuah objek berupa refleksi situasi juga waktu yang tematik.

• Objek yang dilukiskan adalah objek yang dinamis, bebas, ekspresif dan mencolok.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran kontemporer adalah Sprinka, Nyoman Nuarta, Jim Supangat, dan Angelina P., sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran kontemporer adalah Frank Auerbach, Ida Applebroog dan Richard Artschwager.

12.

Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan aliran seni rupa yang menekankan pada penggambaran sisi seni sebuah bangunan. Ciri dari aliran konstruktivisme yang paling mencolok adalah:

• Objek utama yang dilukis adalah bangunan dan latar yang berada di sekitar bangunan dari satu sudut lukis.

• Objek bisa berupa banguan kuno, klasik, modern atau bangunan apa pun.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran konstruktivisme adalah Sprinka, Nyoman Nuarta, Jim Supangat, dan Angelina P., sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran konstruktivisme adalah Laszlo Moholy-nagy, Victor Pasmore, Liubov Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.

13.

Pop Art / Populer Art

Pop Art merupakan aliran seni rupa yang melawan kebosanan dan kejenuhan terhadap seni rupa tanpa objek (sasaran). Ciri dari aliran pop art yang paling mencolok adalah:

• Karya seni rupa pop art sebagian besar berupa seni

• Abstraksionisme menggunakan dua aliran,

• Abstraksionisme geometri berbentuk objek abstrak

• Objek yang dilukis dalam wujud hiperbolis,

• Objek yang dilukis berlatar akademis dan

• Objek yang dilukis akan terlihat jelas dari kejauhan,

• Titik

• Detail objek tidak ditonjolkan, hanya pada

Optik merupakan aliran seni rupa yang

• Objek yang dilukis hanya berupa bidang, garis, atau

• Gambar berupa bentuk sederhana dan tidak memiliki

• Objek yang dilukis biasanya berbentuk boneka yang • Objek biasanya berupa manusia yang sedang

(6)

[

05

]

• Proporsi, persektif, warna dan keseimbangannya

• Kebanyakan dari aliran naturalisme mengambil

• Penggambaran detail objek sangat diperhatikan,

• Kebanyakan dari aliran realisme mengambil objek

• Lebih memainkan warna cerah dan mencolok pada

• Kebanyakan dari aliran romantisme mengambil

• Lebih menekankan pada ekspresi kesedihan,

• Jadi aliran ekspresionisme mengambil objek wajah

• Dalam penggambarannya, objek dirubah ke dalam

• Objek yang digambar biasanya berupa hewan dan

• Wujud dari objek yang digambar tidak terlalu

• Ada beberapa pelukis yang khusus melukis favisme

• Gambar suatu objek berbau kekerasan, kasar dan

• Objek yang dijadikan bahan lukisan tanpa batasan

• Gambar suatu objek dilukis dalam bentuk/model

• Objek merupakan penggabungan dua objek nyata

• Objek yang digabung dalam lukisan bisa makhluk

• Penggambaran sebuah objek berupa refleksi situasi

• Objek yang dilukiskan adalah objek yang dinamis,

• Objek utama yang dilukis adalah bangunan dan latar

• Objek bisa berupa banguan kuno, klasik, modern

Popova, Oskar Schlemmer, dan Naum Gabo.

• Karya seni rupa pop art sebagian besar berupa seni

• Objek biasanya berupa manusia yang digambarkan

menghindari peniruan objek secara mentah, mem- berikan sensasi keberadaan objek dan menggantikan unsur bentuk dan porsinya. Ciri dari aliran abstraksi- onisme yang paling mencolok adalah:

• Abstraksionisme menggunakan dua aliran, abstraksionisme geometri dan abstraksionisme nonfiguratif.

• Abstraksionisme geometri berbentuk objek abstrak geometris murni, sedangkan abstraksionisme nonfiguratif berbentuk garis/goresan dan warna.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran abstraksionisme adalah Zaini dan Fajar Sidik, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran abstraksionisme adalah Alexander Rodchenko, El Lissitzky, Wassily Kadinsky dan Naum Goba.

15.

Neo-Klasik

Neo-Klasik merupakan aliran seni rupa yang bersifat rasional, objektif dan klasik. Ciri dari aliran neo-klasik yang paling mencolok adalah:

• Objek yang dilukis dalam wujud hiperbolis, seimbang, menggunakan batasan-batasan warna yang bersih dan statis.

• Objek yang dilukis berlatar akademis dan istana-sentris.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran neo-klasik belum diketahui, sepertinya tidak begitu ada yang meminati atau fokus pada aliran ini, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran abstraksionisme Jean August Dominique Ingres.

16.

Pointilisme

Pointilisme merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan sebuah objek menggunakan titik-titik. Ciri dari aliran pointilisme yang paling mencolok adalah:

• Objek yang dilukis akan terlihat jelas dari kejauhan, dan agak baur jika dinikmati dari dekat.

• Titik yang digunakan terdiri dari berbagai macam variasi, baik besar-kecil, tebal-tipis, maupun berwarna-hitam putih.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran pointilisme adalah Rijaman, Keo Budi Harijanto, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran pointilisme adalah Seurat’s La Parade dan Vincent van Gogh.

manusia dalam bentuk garis sederhana. • Detail objek tidak ditonjolkan, hanya pada

penggambaran minimalis berupa garis dan aksen sederhana.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran primitif adalah S. Sudjojono, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran primitif adalah Ricardo Ponce.

18.

Optik

Optik merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan sebuah objek manipulasi visual yang dapat menipu mata. Ciri dari aliran optik yang paling mencolok adalah:

• Objek yang dilukis hanya berupa bidang, garis, atau objek yang berwarna hitam putih.

• Gambar berupa bentuk sederhana dan tidak memiliki detail yang rumit.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran optik adalah Agus Djaja, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran optik adalah Bridget Louise Riley dan Walter Gropius.

19.

Pittura Metafisica

Pittura metafisica merupakan aliran seni rupa yang menggambarkan sebuah objek dengan sentuhan metafisika. Aliran ini merupakan penentang aliran kubisme dan futuristik. Ciri dari aliran pittura metafisica yang paling mencolok adalah:

• Objek yang dilukis biasanya berbentuk boneka yang erat dengan hal yang bersifat metafisika.

• Objek biasanya berupa manusia yang sedang melakukan aktivitas dengan benda dan latar di belakangnya.

Tokoh Indonesia yang mempopulerkan aliran pittura metafisica sepertinya tidak ada, sedangkan tokoh luar negeri yang mempopulerkan aliran pittura metafisica adalah Giorgio de Chirico dan Carlo Carra.

20.

Gotik

Gotik merupakan aliran seni rupa yang meng- gambarkan sebuah objek dengan garis tebal dan bentuk ramping serta menegaskan sesuatu berdasar- kan warna. Ciri dari aliran gotik yang paling mencolok adalah:

• Objek yang dilukis biasanya adalah tokoh suci, kesatria, raja dan ratu.

• Gaya lukisan seperti ini banyak terdapat di kerajaan-kerajaan, rumah ibadah dan juga kastil atau bangunan klasik.

(7)

Detail Proses Observasi, Perawatan & Pengawetan

Observasi

Kerusakan

an Mikro

dan Lainny

a

1.

Rapuh

2.

Kotor

3.

Lemak

4.

Kelupas

5.

Gores

6.

Retak

7.

Patah

1.

Lapuk

2.

Pudar

3.

Korosi

4.

Oksidasi

5.

Bau

6.

Noda

7.

Kristal garam

1.

Jamur (Fungi)

2.

Serangga (Insect)

3.

Ganggang (Algae)

4.

Lumut (Moss)

5.

Lumut-kerak (Lichens)

[ ... %]

[ ... %]

[ ... %]

[ ... %]

[ ... %]

Fisik

Kimiawi

Biotis

Identifikasi dan Klasifikasi Kerusakan

A.

Intensitas Cahaya (Lux)

B.

Radiasi UV (

μ

W/cm

2

)

--C.

Suhu Udara (

0

C)

---D.

Suhu Permukaan (

0

C)

--E.

Kelembaban Udara (%) --

F.

Kandungan Air (%)

---= ... (...)

= ... (...)

= ... (...)

= ... (...)

= ... (...)

= ... (...)

Identifikasi dan Klasifikasi Penyebab Kerusakan

ORP

=

Oxidation -

Reduction Potential

(

Potensial Redoks

),

diukur dalam mili Volts).

Perawatan dan Pengawetan

Benda

Cat

Media

Pigura

1.

Kayu.

2.

Kulit.

3.

Bambu.

4.

Rotan.

Selulose

Protein

1.

Kulit

2.

Bulu

3.

4.

Lain

Sutera

Organik

Anorganik

Campuran

Lukisan

* C.

Air * C.

min

yak.

Keramik

Patung

Bentuk

(Konstruksi)

Bahan

(Komposisi)

Tulang

Kerang

Pigmen/ Cat

Manik-manik

Batu

Kaca

Keramik

Plester

Emas

Perak

Timah

Perunggu

1. 2. 3. 4.

Logam

Non

Logam

1. 2. 3. 4.

1. 2. 3. 4.

Komposisi, Identifikasi dan Klasifikasi Bahan

(Mengenal Sifat - Interaksi Bahan)

Konstruksi (Pertimbangan Restorasi)

2A

2B

2C

4

1

2A

2B

2C

Analisis

3B

Uji Lab

3A

2

Perawatan dan Pengawetan

Analisis

Benda

dan Lainnya

Kerusakan

4

(8)

[

07

]

V. USULAN UJI LAB (BAHAN) DAN TAMBAHAN :

...

VI. TEKNIK PENGAMATAN A. Mata biasa (tanpa-alat) B. Kaca Pembesar C. Mikroskop. ... X D. ... E. ... F. ...

VII. TANGGAL PENGAMATAN

Tandatangan Observator, Konservator, dll.

Nama : ...

(DD/MM/YYYY) ...

ANALISIS

Identifikasi dan Klasifikasi Bahan dan Mengenal Sifat - Interaksi Bahan

Identifikasi dan Klasifikasi Kerusakan

Identifikasi dan Klasifikasi Penyebab Kerusakan

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.

44 50 59

Ruang B.

Temperatur (°C) Min. Ave. Max.

27 28 28,5

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.

60 66 75

Beresiko ~ Bahaya

1

Ideal ~ Cukup

3

Cukup ~ Beresiko

2

Keterangan :

BANTUAN TEKNIS

Identifikasi Serat, Pigmen,

Jenis Oksidasi, Efek Bahan Lemari Simpan

dan Pamer, Lampu Dalam Vitrin, dll.

Teknis Penguatan Kanvas/ Cat Rapuh, Penetralan Keasaman (ORP),

perhitungan

Equilibrium Moisture Content

(

EMC

)

,

EMC

/

RH

isotherm

bahan organik (kapas, linen, kertas, kayu, dsb.);

kapasitas

buffering

(

MH

), rekondisi

silicagel

, dll.

menelaah hubungan iklim mikro-makro, tekanan barometrik, dll. Analisis (mempelajari, menelaah atau mengkaji) hubungan antara jenis kerusakan, bahan dan iklim (mikro/ makro)

Rekomendasi

Ruang C.

Temperatur (°C) Min. Ave. Max.

22 24 26,5

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.

60 66 99

Ruang D.

Temperatur (°C) Min. Ave. Max.

28,5 29 29,5

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.

72 74 76

Ruang E.

Temperatur (°C) Min. Ave. Max.

26 27 28

Kelembaban (%) Min. Ave. Max.

76 78 99

Catatan: Pemeriksaan atau uji laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil sampel atau on the spot dari objek

yang akan diamati (diobservasi) untuk “mengetahui (jenis) kerusakan dan cara penanganannya (perawatan dan pengawetan)”. Pemeriksaan dapat dilakukan secara fisik (perangkat optik/ mikroskop), secara radiologis (penerapan sinar-X) atau kimiawi (analisa kimia mikro), dll. Penggunaan

mikroskop hanya sebatas mengenali jenis serat (kapas, sutera, dst.) disebut sebagai “identifikasi”, tetapi jika ditindaklanjuti dengan mengenali

derajat keasaman (pH dan atau ORP) dan uji-coba menetralkan keasaman disebut sebagai “uji lab”.

UJI LABORATORIUM

III. LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA : A. Intensitas Cahaya (Lux)

B. Radiasi UV (μW/cm2) -C. Suhu Udara (0C)

---D. Suhu Permukaan (0C)

--E. Kelembaban Udara (%)

F. Kandungan Air (%) --G. Keasaman (pH) ---H. ORP (mili Volts) ---= ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) = ... (...) I. Polusi Udara --- = ... (...) Catatan :ORP = Potensial Redoks.

10 April 2016 Puji Yosep Subagiyo

X

Lampu Ultra Violet

Kotor Lemak Deposit Rapuh Patah Retak Distorsi Gelombang Gores Sobek Kelupas Lubang Basah Jamur Serangga Busuk Karat Kristal Oksidasi Pudar Lapuk Bau Noda FISIK: BIOTIS: LAIN: KIMIAWI:

No Foto :

Lain-lain Lain-lain Lain-lain Baik Cukup Rusak KONDISI SPANRAM: Baik Cukup Rusak KONDISI PIGURA: C. B.

A. D.

E.

F.

G. II. KONDISI SAAT PENGAMATAN : Baik Cukup Rusak

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 1. 2. 3. ... ... X X X X X X X X X parah

sobekan di 3 tempat kendor BAHAN PEMBENTUK BENDA C.minyak Cat air Tinta Akrilik Pastel Krayon Kanvas Kertas Kayu Kaca Logam C.minyak Aquarel Pastel Guase Tempera Litografi Batik Lain-lain Lain-lain Lain-lain JENIS CAT JENIS MEDIA (SUBSTRAT) TEKNIK I. A. B. C. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Catatan : X X X

Oils on Canvas laid on Canvas (No Adhesive).

Lokasi: Prioritas Tindakan : XA. Segera B. Sedang C. Rendah

Penguatan dan Konsolidasi

penguatan cat dengan ... penguatan kanvas/ substrat ... perbaikan kanvas/ substrat. perbaikan/ konsolidasi cat, dll. Pembersihan ringan (kwas, vacuum, dll.)

air white-spirit turpentin air sabun (amonia)

2-ethoxy ethanol

2-aceton alcohol Penyempurnaan (finishing treatment)

isolating (varnish) inpainting (+mixing varnish) dressing/ retouching (varnish) (re)varnishing

Perlakuan biotis (fumigasi, dsb.)

Perlakuan lain.

CATATAN:

REKOMENDASI PERAWATAN DAN PENGAWETAN :

Pembersihan lemak, varnis, dsb. dengan pelarut: IV. ... 5. 6. 7. 8. A. B. C.

D. E.

F. G. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. toluene acetone X X X X X X MEK X X X

sambung sobekan, dobel kanvas tanpa lem bongkar pasang spanram dan mengencangkan kanvas

(9)

(

)

(

)

(

)

(

)

(

)

Intensitas Cahaya (Lux)

Suhu Udara (0C) Suhu Permukaan (0C)

Kelembaban Udara (%)

Kandungan Air (%)

Keasaman (pH)

Polusi Udara

...:

...:

:

..:

(

)

(

)

...:

...:

:

..:

(

)

(

)

LINGKUNGAN MIKRO DAN LAINNYA

ORP = Potensial Redoks.

CATATAN:

ORP (mili Volt) ... : Kotor debu

Kanvas kendor Varnis menguning

Varnis cacat Cat rapuh/ kering Cat kelupas

Sobek Jamur Noda

Kotor Lemak Deposit Rapuh Patah Retak Distorsi

Gelombang Gores Sobek Kelupas Lubang Basah Kering

Jamur Serangga

Busuk

Other...

Karat Kristal

Oksidasi

Pudar

Lapuk Bau Noda

: S I T O I B :

K I S I F

Pembersihan ringan (kwas, vacuum, dll.) Pembersihan dengan pelarut :

air white-spirit turpentin

air sabun (amonia)

2-ethoxy ethanol petrolium alkohol

2-aceton alcohol

Penguatan dan Konsolidasi

penguatan cat dengan perekat: lilin, dsb. penguatan kanvas/ substrat dg. perekat. perbaikan kanvas/ substrat.

perbaikan/ konsolidasi cat, dll. 1.

2.

3.

4.

5.

6.

Penyempurnaan (finishing treatment) isolating (varnish)

inpainting (+mixing varnish) dressing/ retouching (varnish) (re)varnishing

Perlakuan biotis (fumigasi, dsb.)

Perlakuan lain.

penyambungan kanvas sobek (LocTite)

dan pendobelan kanvas tanpa perekat.

CATATAN: BAHAN

PEMBENTUK BENDA

Jenis Cat

Jenis Substrat

Teknik C.minyak Cat air Tinta Akrilik Pastel Krayon Lain-lain

Kanvas Kertas Hardboard Tripleks Kayu Kaca Logam Lain-lain

C.minyak Aquarel Pastel Tempera Litografi Batik Kolase Lain-lain

KIMIAWI:

USULAN TINDAKAN KONSERVASI

Mata biasa

Kaca pembesar

Teknik Pengamatan:

Tanggal Pengamatan:

30 April 2016

Tanda tangan

Konservator:

Lain-lain

Sebelum Perawatan

sobekan di 3 tempat

CATATAN:

Baik Cukup

Rusak Parah

KONDISI SPANRAM:

Baik Cukup

Rusak Parah

KONDISI PIGURA:

Light cleaning Chemical cleaning Framing/ reframing Restretching Inpainting Repainting

Retouching Varnishing Stripping Mending Consolidation Bio Control

Aktif

Aktif

Aktif

7.154 500

Sesudah Perawatan

12 Langkah 9 Masalah

50 0,4

20

50

7~9

(10)

[

09

]

Catatan:

1. Light cleaning = pembersihan ringan dengan kwas/ penyedot debu; 2. Chemical cleaning = pembersihan kotoran yang sudah berkerak, mengangkat varnis lama yang sudah menguning/ teroksidasi dengan bahan pelarut, seperti: white spirits, turpentine, dietoxy-ethanol, diacetone alcohol, MEK (methyl-ethyl-ketone), dll.; 3. Framing/ reframing = bongkar/ pasang kanvas dari spanram (dan pigura) karena kanvas kendor, mengganti paku yang berkarat, dll.; 4. Restretching = mengencangkan kanvas yang kendor atau reshaping kanvas yang bergelombang; 5. Inpainting = tusir warna bagian cat yang terkelupas; 6. Repainting = lukis ulang pada bagian cat yang hilang karena cleaning atau inpainting yang salah; 7. Retouching = pembuatan efek khusus dengan cat/ varnis; 8. Varnishing =

varnish for retouching or protection; 9. Stripping = proses mengangkat atau melunturkan cat, yang biasanya ditujukan untuk mengangkat cat pelapis (overpainting) yang bukan aslinya, cat tusiran warna yang tidak pas (warna atau bentuknya). Setelah proses striping adakalanya dilanjuti dengan proses repainting (melukis ulang).; 10. Mending = penyambungan kanvas sobek dengan Perekat LocTite - Gel Control (PLT-GC).; 11. Consolidation = penguatan cat dengan perekat thermosetting atau lainnya, termasuk penguatan kanvas rapuh dengan cara pendobelan kanvas atau lainnya; 12. Bio Control = kontrol kerusakan biotis, termasuk fumigasi dengan thymol, atau mematikan penyebab kerusakan biotis dengan teknik lain, misalnya: Freezing, pengaturan RH/T.

MEK

Rekomendasi Konservasi :

sambung sobekan, dobel kanvas tanpa lem

sobek

Liquin

LocTite Gel Glue 4 gram

2

picture cleaner

white spirits turpentine toluene & acetone 2-ethoxy ethanol 2-aceton alcohol

parah

3 lokasi

B.

spanr

am

L

uk

isan

air white-spirit turpentin air sabun (amonia) 2-ethoxy ethanol

2-aceton alcohol

5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4.

toluene acetone

X

X

pigur

a

Cr

eat

ed b

y P

uji Y

. Subagiy

o 2016

Light cleaning Chemical cleaning Framing/ reframing Restretching Inpainting Repainting Retouching Varnishing Stripping Mending Consolidation Bio Control 12 Langkah

Kondisi :

A.

Kotor debu Kanvas kendor Varnis menguning Varnis cacat Cat rapuh/ kering

Cat kelupas Sobek Jamur Noda

Aktif Baik

Cukup

(11)

6

5

3

4

Gambar 4 ini menunjukkan

close-up

pada semua sisi lukisan. Bagian ini

menampakkan paku berkarat dan

perbedaan kanvas asli dan kanvas

dobelan.

paku berkarat

Varnis lama harus diangkat untuk

mengetahui warna & tekstur cat asli

{

Kanvas 1

Priming

{

Kanvas 2

kanvas 2 hanya sebagai

pelindung kanvas 1.

cat/ priming

yang terangkat

harus diratakan

retakan cat terjadi akibat perbedaan

elastisitas cat (cenderung statis) dan

kanvas (cenderung lentur/ elastis), yang

selanjutnya mengakibatkan kontraksi

antara kedua bahan tersebut.

Cat

Gambar 3 menunjukkan close-up, yang mana pada sisi bawah lukisan telah termakan bubuk.

DETAIL

kanvas

spanram

(

stretcher

)

pigur

a (

fr

a

me

)

sobek

F

ra

ming - R

efr

a

ming

2

NOTASI PENULISAN TEKNIK TENUN

DAN KERAPATAN KANVAS

(12)

[

11

]

Handheld XRF Spectrometer

Alat Identifikasi Unsur/ Elemen Logam

Tabby 1/1, 16/22, Z

Tabby 2/2, 24/24, Z

Twill 2/2, 20/24, Z

NOTASI PENULISAN TEKNIK TENUN & KERAPATAN KANVAS

{

{

{

CAT

GESSO

PRIMING

KANVAS

gesso grosso

gesso sottile

cat dasaran

cat lukisan

cat detail

retakan

VARNIS

priming

{

{

{

Binder

CAT =

Pigmen

+ Binder

Pigmen

WARNA C

AT

Pigmen

CAT

Cat Minyak

, Cat Air,

Akrilik, Tinta, Guase, Dll.

Lead Carbonate

Gesso

Priming

CAT

Cr

eat

ed b

y P

uji Y

. Subagiy

(13)

H : 45

0

S

:

95%

B : 100%

R :

255

G :

197

B : 12

C :

0%

M : 23%

Y :

98%

K

: 0%

Lab C

olor

RGB C

olor

C

MY

K C

olor

346 A S1

Lemon Yellow

346 A S1 113 A S2 115 A S1

099 A S2 104 A S2 502 A S1 468 A S1

137 AA S2 138 AA S1 178 AA S2

116 A S2 109 A S1

098 A S1 095 A S1

119 A S1 Cadmium

Yellow Light Cadmium

Cadmium Red

Hue Cadmium RedDark Cadmium RedDeep Hue RosePermanent PermanentAlizarin Crimson

Cobalt Blue Cerulean Blue

Hue

Cadmium

Yellow Medium Yellow Hue Yellow Deep Hue

Cadmium

Yellow Pale Hue Cadmium

Lemon Yellow

Cadmium Red Medium

Cerulean Blue

P

ig

men

C

a

t A

k

rilik

C

a

t M

in

yak

C

a

t M

in

yak

C

a

t M

in

yak

Chroma Meter

(Konica-Minolta R-410)

A

lat P

er

ek

a

m D

ata W

a

rna

Key

to

Coding

A

A

Extremely

Permanent

A

Permanent

S

Series

number

Transparent

Semi -Transparent

Opaque

(14)

[

13

]

white spirits turpentine toluene & acetone 2-ethoxy ethanol 2-aceton alcohol

picture cleaner Gel Glue “

LocTite”

3. Bahan Kimia

2. Peralatan Lukis

Easel

Palu

Obeng 2

Obeng 1

Obeng 3

Meteran

Staple Gun

Tarikan Kanvas

Solder Lukisan

Pinset, Tweezer, dll.

Kwas tusir warna

Pisau palet

Papan palet

Set Cat Min

yak, dll.

Tempat cuci kwas

PRIMING

Varnis

Varnis

Terpentin

Tang

Created by Puji Y. Subagiyo 2016

(15)

a b

Infrared Thermometer

Gambar 08.:

Alat ini ideal untuk mengukur suhu permukaan benda

Handheld XRF Spectrometer

Alat Identifikasi Unsur/ Elemen Logam

Gambar 06.:

Moisture Meter

Alat Pengukur Kadar Air

Gambar 04.:

Chroma Meter

(Konica-Minolta R-410)

Alat Perekam Data Warna

Gambar 05.:

Fume Hood

Portabel

Gambar 01a.

Gambar 01b.

Gambar 01c.

. Subagiy

o 2016

Gambar 03.:

pH ORP Meter

Alat Pengukur Keasaman

dan Potensial Redoks

Ultra Violet [A/B] Light Meter

Gambar 07.:

Gambar 02.:

μW/cm2

Lux 11.830

5.640 650 140

561 230 8 8

Luar Dp Pt Ruang TL 40 Place

0.375 μW/cm2(sensitif);

1.5 μW/cm2(kurang sensitif).

a

b

Alat pengukur radiasi ultra violet A [320-360 nm] dan ultra violet B [290-320 nm]. [UV sensor

spectrum: 290 ~ 390

n

m]

Batas Atas & Bawah :

solid & semi-solid pH

(16)

[

15

]

Mode/ pengatur besarnya

sinar yang terbaca.

Displai/ monitor harga

hasil pengamatan.

Sensor/

cell

penangkap sinar.

intensitas cahaya)

1. Kuat Penerangan (

Illumination

,

E

)

E =

F (Fluks)

A (Luas)

=

Lumen

m

2

= Lux.

2. Dosis Kuat Penerangan = Lux x jam = Joule.

3. Fluks Cahaya (

F

) =

Energi (Joule/m

2

)

Waktu (Jam)

J

T

=

4. Kuat Cahaya (

I

) =

E.R

2

Cos Q

= Lumen.m = Candela

Kuat cahaya (foot candle): Banyaknya (jumlah) sinar yang jatuh

pada permukaan benda seluas 1 kaki persegi (=0,0029 m

2

) dari

sumber cahaya yang berjarak 1 kaki (=0,3048 m = 12 inci).

Sensor suhu dan

kelembaban udara

Sensor radiasi UV

dan Intensitas

cahaya.

-Ultra Violet Monitor (4 in 1)

(Alat pengukur radiasi ultra violet,

kuat cahaya, suhu dan kelembaban)

KONVERSI ENERGI :

1 Joule = 10

7

erg.

Kelembaban Udara (RH) = %

Suhu Udara (T) =

0

C

Kuat Penerangan (E) = Lux

Kuat Radiasi UV (UVR) =

μ

W/Lumen

1 kwh = 3.600.000 J.

1 Kalori = 4,1868 J.

KONVERSI DAYA:

1 watt = 1 Joule/ detik.

1 HP = 0,746 watt

Energi = kekuatan untuk melakukan usaha.

Daya = kekuatan tenaga.

Lampu TL UV, National, 100 volt/ 50 Hz.,

Type FL 205,

λ = 263

n

m. E= 2

μ

W/cm

2

.

Tombol untuk suhu,

kelembaban udara,

kuat cahaya dan

radiasi ultra violet.

CATATAN

:

E

= kuat penerangan, bersatuan Lux;

F

= fluks cahaya, bersatuan Lumen;

A

= luas bidang, bersatuan m

2

;

J

= energi, bersatuan Joule/m

2

;

T

= waktu, bersatuan jam;

R

= jarak sumber penerangan dan benda,

bersatuan m;

Q

= menyatakan besarnya sudut antara

sumber cahaya dan titik benda yang

diterangi, tetapi jika sudutnya tegak

lurus maka Q = 0 dan harga Cos Q

dapat diabaikan.

Satuan Ukuran

ELSEC 4 in 1 Monitor

:

Gambar 10.:

Cr

eat

ed b

y P

uji Y

. Subagiy

o 2016

Catatan :

1 Watt/cm2 = 683 Lumen/cm2

1 Watt = 75 Lumen; 1 Lux = 1 Lumen/m2

1 Lux = 0,0079 W/cm2 atau 683 Lux = 1 W/cm2

1

μ

(mikro) = 1 / 1.000.000 atau 10-6

1

n

(nano) = 1 / 1.000.000.000 atau 10-9

λ

dibaca “ lambda” = panjang gelombang. 1 lux = 1.464128843338 x 10

-7

watt/cm

2

(at 555 nm).

http://www.easyunitconverter.com/

(17)

KELEMBABAN DAN SUHU UDARA

RH =

kelembaban absolut suatu udara

kelembaban absolut udara jenuh pada suhu sama

x

100%

2. Satuan-satuan

Satuan Suhu (T)

Satuan Kelembaban Relatif

1. Pengertian/ Definisi

Alat ini dipakai untuk mengukur tekanan, suhu dan kelembaban udara pada suatu ruangan.

Jumlah uap air pada volume tertentu sering disebut sebagai “kelembaban absolut” (

absolute

humidity

/

AH

), yang jumlah maksimumnya tergantung dari suhu udaranya. Kejenuhan dari uap

ini disebut sebagai titik embun (

dew point

/

DP

)-nya. Jika suhu diturunkan, suatu ruang dapat

menampung lebih banyak uap air (dalam volume tetap). Tetapi jika suhu dinaikkan akan terjadi

pengembunan. Jika pada udara tidak jenuh tanpa terdapat penambahan air, maka besarnya

kelembaban absolut akan tetap/ konstan, selama perubahan suhu sampai suhu udara

diturunkan ke titik embun.

Kelembaban relatif (

relatif humidity

/

RH

) pada suhu tertentu adalah perbandingan kelembaban

absolut aktual dengan kelembaban absolut potensial pada titik jenuhnya.

Contoh

:

Satu meter kubik udara pada suatu wadah tertutup (kedap) pada suhu 20 oC dapat menampung

sampai 17 ml uap air. Tetapi jika di wadah tersebut ada hanya 8.5 ml. uap air, maka

kelembaban relatifnya = 8.5/17 x 100 = 50%.

Jika suhu udara dinaikkan menjadi 25 oC pada wadah dan volume yang sama, maka uap air

yang dapat ditampung menjadi 23 ml. Apabila uap air yang ada cuma 8.5 ml., maka RH =

8.5/23 x 100% = 37%. Contoh tersebut menunjukkan “mengapa jika suatu ruangan tertutup

dipanaskan menjadi kering”.

Jika suhu udara diturunkan menjadi 5 oC pada wadah dan volume yang sama, maka uap air yang

dapat ditampung menjadi 8.5 ml. Apabila uap air yang ada sama, yaitu 8.5 ml., maka RH = 8.5/

8.5 x 100% = 100%. Ini menunjukkan “mengapa kondensasi terjadi”.

Gambar 11.:

Climate Datalogger

Gambar 12.:

Alat ini dapat merekam data kelembaban dan suhu per hari, minggu atau bulan.

Creat ed b

y Puji Y . Subagiy

o 2016

(18)

[

17

]

Wet & Dry Bulb Psychrometer

Banyak digunakan untuk kalibrasi alat-alat pengukur RH & T jenis lain.

INAKURASI + 2%

Kain selalu bersih dan harus dengan air distilasi/ deionisasi

selisih

har

ga

Wet & Dry Psychrometer

sangat cocok digunakan untuk

kalibrasi, spot reading dan

pendataan data klimatologi harian.

Kita dapat mengetahui besarnya

suhu udara secara langsung pada

bagian

thermometer

yang kering

(kiri). Sedangkan RH-nya dapat

dicari dengan merujuk selisih

harga dengan

thermometer

yang

basah (kanan). Selanjutnya besar-

nya RH dapat dicari pada Tabel RH

yang biasa disertakan pada saat

pembelian alat tersebut.

Maintenans Alat

:

Kain yang digunakan untuk

melembabi (dengan air distilasi)

thermometer merkuri diusahakan

selalu bersih, dan air yang

digunakan selalu air distilasi.

Sling Psychrometer

Alat ini menyerupai

Wet & Dry

Psychrometer

, tetapi badan yang

ditempeli

thermometer

(baik yang

dry ataupun wet) dapat diputar,

guna melewatkan udara pada

thermometer

. Sekarang perangkat

ini telah dimodifikasi dengan

tenaga baterai untuk memutar

kipas angin yang melewatkan

udara yang akan diukur suhu

ataupun kelembabannya.

Thermohygrometer

Hasil pengukuran dari alat ini dapat dilihat/ dibaca langsung.

Hasil pengukuran dari alat ini dapat dilihat/ dibaca langsung.

Besarmya RH merujuk pada “perubahan ukuran benda/ bahan higroskopis”, seperti: rambut, polymer atau garam kristal.

Tanganan pemegang pena pencatat

Tabung berputar menurut waktu (1, 7 atau 31 hari Pena pencatat

RH dan T

Mengalami “shock” perubahan RH dan T yang sangat

mencolok.

INAKURASI (INACCURACY):

+ 2 ~ 4% (sering dikalibrasi)

+ 30 ~ 60% (jarang/ tidak dikalibrasi) Referensi:

Bachmann (1992:15-22)

Thermohygrograph

Kertas grafis

Besarnya RH dan T yang tertulis pada

kertas grafis tidak sinkron dengan waktu

yang tertera. Waktu sesungguhnya terlambat

(dikurangi) sekitar 30 menit.

Catatan:

Satu orang yang sedang

istirahat selama satu

jam setara dengan 60

ml air, dan menghasil-

kan panas setara dengan

100 watt lampu pijar.

Gambar 14.:

Gambar 15.:

Cr

eat

ed b

y P

uji Y

. Subagiy

(19)

Bak Penampungan Air Distilasi

Control Panel

Tempat Keluarnya uap air

Tempat

masuknya

air

Bak Penampungan

(Uap) Air

Weather Station

(Alat Penyerap Uap Air)

Keterangan “Control Panel”

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Tombol Operasi (Power)

Tombol pengoperasian

(RH 60 ~ 65%)

Pengoperasian non-stop

Tombol “Humidity”

Tombol “Defrost”

Lampu indikator Humidity

Lampu indikator Defrost

Control Panel

Dehumidifier

Kelembaban tidak dapat

diturunkan dibawah 40%.

Efektif untuk 40 ~ 50%.

CATATAN:

Efektif untuk luas ruangan =

10 ~ 16 meter kubik.

Suhu ruangan berkisar

antara 1 ~ 35 derajat celcius.

Gambar 17.:

(Alat Pelembab Udara)

Humidifier

Gambar 18a.:

(Alat Portabel u/ Pelembab Benda)

Moisturizer

Gambar 18b.:

Mesin pembuat air

alkali yang

bermanfaat untuk

penetralan keasaman

suatu benda.

Air ini untuk mengisi

Hydrogen

water

ionizer

Gambar 19.:

BLUEAIR

Air Purifier

alat pembersih

udara

Gambar 20.

TOBI Steamer

Alat pemantau kelembaban, suhu, tekanan udara dan arah

angin dengan sistem nir-kabel

(wireless).

Cr

eat

ed b

y P

uji Y

. Subagiy

(20)

Hijau

Vitamin

C

Cod

Liver Oil

Kran

Air

Soda

Netral

Baik

Buruk

[

19

]

pH and thermometer

Hanna Instruments

ORP meter

Hanna Instruments

Catatan

:

1.

Pada saat konservasi koleksi berbahan organik, kita harus dapat mengenal sifat-sifat serat kelompok

selulose

(kayu, kapas, linen, anyaman, dll.) dan kelompok

protein

(kulit binatang, sutera, wool, dst.).

Kedua kelompok serat bersifat mudah menyerap air, tetapi kalau selulose pada kondisi agak lembab

menjadi kuat dan sutera menjadi lemah. Kelompok protein tahan terhadap bahan bersifat agak asam

tetapi tidak tahan terhadap bahan yang bersifat agak basa, sedangkan selulose tahan terhadap bahan

bersifat agak basa tetapi tidak tahan terhadap bahan yang bersifat agak asam.

2.

ORP

(

Oxidation-Reduction Potential

) meter biasanya terdiri dari dua buah elektroda (muatan listrik

antara dua kutub untuk mengukur resistensi di dalam air). Satu elektroda pada umumnya terbuat dari

bahan perak dan dikelilingi dengan larutan elektrolit. Pada bagian ini akan menghasilkan tegangan

yang konsisten. Dengan demikian, maka akan memberikan referensi ke probe lainnya untuk dapat

dibandingkan. Salah satu elektroda lainnya, terbuat dari platina, yang akan mengukur tegangan di

dalam suatu cairan. Perbedaan pengujian inilah yang akan dijadikan data yang untuk dicatat sebagai

hasil pengukuran. Perlawanan dari kedua elektroda ini disebabkan oleh pertukaran elektron ketika

oksidasi klorin terjadi. Kandungan pH air dapat mempengaruhi hasil pengukuran ORP meter ini. Alat

ukur pH biasanya menyatu dengan ORP meter yang biasa dipakai untuk memastikan kadar pH dan ORP

dalam batas yang ditentukan.

Gambar 21b.:

Gambar 21c.:

Gambar 21d.:

Gambar 21e.:

pH ORP Meter

Solid & semi-solid

(21)

Tabel 2.

Bahan Sensitif Terhadap Kelembaban Rendah

(Materials Sensitive to Low Relative Humidity)

mengkerut (checks/ dries out)

pelapukan, lapuh, kering

(embrittlement)

mengkerut, rapuh (shrinkage,

embrittlement) rapuh (embrittlement)

rapuh (embrittlement)

kering, merapuh (dries out,

weakens)

retak, melengkung (cracks,

warps)

retak, melengkung (splits,

warps)

lepas, melengkung (detachments,

warps)

50 - 55% RH, constant/ stable 45 - 55% RH

50 - 55% RH, constant

45 - 55% RH, constant

60 - 65% RH, constant

50 - 55% RH, constant

45 - 55% RH, constant

50 - 55% RH, constant

50 - 55% RH, constant kayu (wood)

kulit mentah, kulit olahan

(rawhide, leather skins)

perkamen (parchment)

bulu ayam (quill)

serat keranjang

ancur, lem nabati (animal glue)

kulit kura-kura (tortoise shell)

semua gading (all ivory)

permukaan tatakan (inlaid surface)

Bahan

(Materials)

Kondisi yang direkomendasi

(Recommended Condition)

Akibatnya

(Result)

Bahan

(Materials)

40% RH, or lower 45 - 55% RH 45 - 55% RH

50 - 55% RH, constant/ stable

50 - 55% RH, constant 40% RH, or lower

50 - 55% RH, constant

50 - 55% RH, constant 50 - 55% RH, constant

45 - 55% RH, constant

60 - 65% RH, constant

50 - 55% RH, constant

Kondisi yang direkomendasi

(Recommended Condition)

Akibatnya

(Result)

logam (metal)

kertas (paper)

tekstil (textile)

kayu (wood)

kayu bercat (painted wood)

logam bercat (painted metal)

tatakan, pelapis kayu (inlay,

veneer) bahan penyempurna

perkamen, gading (parchment,

ivory)

bubur kertas (papier-mache)

bahan keranjang/ anyaman

(basket materials)

kolase kertas (decoupage

surface)

korosi/ karat (corrosion)

berjamur, noda (mold, stains)

berjamur, noda (mold, stains) berjamur, melengkung (fungal attack, warping)

cat mengelupas

korosi/ karat, cat mengelupas

lepas/ copot bagian-bagiannya

(detachment)

berjamur/ noda (mold, stains)

melengkung/ gelombang, jamur

(warping, mold)

berjamur/ noda (mold, stains) berjamur (mold)

lepas/ copot, berjamur

(detachment, mold) (finishes)

(flaking paint)

(corrosion, flaking paint)

(basket fibers)

beludru (velvet) perekat kanji (starch)

kulit (leather, skins)

Tabel 3.

Bahan Yang Ser

ing Dirusak Oleh Se

rangga dan Binatang Pengerat

(Materials Commonly Damaged by Insects and Rodents)

Cr

eat

ed b

y P

uji Y

. Subagiy

(22)

[

21

]

darkening)

persenyawaan, gelap

(crosslinking, darkening)

mengeras, kering (hardening,

drying)

rapuh, pucat/ pudar

ment, fading)

rapuh, pucat (embrittlement,

fading)

pudar/ pucat (fading)

pucat, kerusakan struktural

(fading, structural damage)

buram, pucat (develops haze,

fading)

pucat/ pudar (fading)

pucat/ pudar (fading)

hancur (deterioration crumbles)

rapuh, pucat (embrittlement,

fading)

pucat (fading)

media cat (paint media)

ancur/ lem nabati (animal

glue)

kulit berbulu, bulu, rambut

(furs, feather, hair)

kulit, kulit olahan (skins,

leather)

pigmen, bahan celup

(pigment, dyes)

sutera, beludru (silk, velvet)

permukaan lak (lacquered

surface)

permukaan cat (painted

surface)

bahan dicelup warna (dyed

materials) karet (rubber)

serat alam

kayu (wood)

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

50 luxs [75 μW/Lumen], 180C

(natural fibers)

perubahan ukuran, regang, patah

kertas menjadi rapuh, gelap, noda

tekstil ternoda, rapuh

logam menjadi berkarat

serat menjadi lemah, putus

saat kayu mengembang, cat mengelupas

terjadi reaksi elektrokimia (efek galvanis, korosi)

logam berkarat, kain ternoda

logam berkarat, kertas ternoda

logam berkarat, cat mengelupas

tanin (bahan penyamak) pada kulit menyebabkan karat pada logam

Kombinasi Bahan

(Materials Combination)

(Conservation Problems)

Masalah Konservasi

(wood/wood)

(wood/paper)

(wood/textile)

(wood/metal)

(wood/paint)

(metal/metal)

(metal/cloth)

(metal/paper)

(metal/paint)

(metal/leather)

(dimensional changes, stress, breaks)

(paper becames brittle, dark, stained)

(textile became stained, brittle)

(metal corrodes in contact with wood)

(possible electrochemical corrosion)

(metal corrodes, cloth becames stained)

(metal corrodes, paper becames stained)

(tannins in leather can corrode metals)

kayu/ kayu

kayu/ kertas

kayu/ tekstil

kayu/ logam

kayu/ serat alam

kayu/ cat

logam/ logam

logam/ kain

logam/ kertas

logam/ cat

logam/ kulit

logam/ ancur ancur (lem nabati) sedikit bersifat asam, higroskopis & menyebabkan karat logam.

(glue slightly acidic, hydroscopic, can corrode certain metals) (metals/animal glue)

Tabel 5.

Bahan-bahan Reaktif

(Reactive Materials)

(wood/natural fibers) (fibers become weak, break)

(wood expand and contracts, paint flakes)

(metal corrodes, paint flakes)

Cr

eat

ed b

y P

uji Y

. Subagiy

o 2016

Jika kita ambil patokan 50 lux pada 75 μW/Lumen untuk benda sensitif, dan 200 lux pada 75 μW/Lumen untuk benda kurang sensitif, maka kita

akan mendapatkan batas maksimum UV : 0.375 μW/cm2(3.75 mW/m2) dan 1.5 μW/cm2(15 mW/m2). Jika jam buka museum/ galeri: 7 jam

dalam sehari, 6 hari dalam seminggu, 52 minggu per tahun (2.184 jam per tahun), maka kita akan mendapatkan dosis maksimum UV per tahun:

(23)

Ambron, Emilio

Covarrubias, Miguel

Dooijeward, Willem (1892-1990)

Friend, Donald

Israel, Isaac

Mooijen, P. A. J.

Meier, Theo (1908-1982)

Smit, Arie

Sonnega, Auke C.

Sten, John

Pelukis Asing

(di Bali, dari 1904 - 1967)

1904

>

W. O. J. Nieuwenkamp

1938

>

Willem & Maria Hofker

1927

>

Walter Spies

1941

>

Lee Man-fong (1913-1988)

1935

>

Adrien Jean Le Mayeur

de Merpres (1880 - 1958)

1928

>

Rudolf Bonnet (1895-1978)

1922

>

Rolland Strasser (1895-?)

1915

>

Carel Lodewijk Dake Jr.

(1886-1946)

1952

>

Antonia Blanco (1912 - 1999)

1980

1970

1960

1950

1940

1941 1942 1943 1944 1945 1946 1947 1948 1949 1951 1952 1953 1954 1955 1956 1957 1958 1959 1961 1962 1963 1964 1965 1966 1967 1968 1969 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1981 1982 1983 1984 1985

19001904

Masa Pendudukan Jepang (1942 - 1945)

Persatuan Ahli Gambar Indonesia (PERSAGI), 1938 - 1942:

Agus Djaya, S. Sudjojono, Emiria Sunassa, Sukirno, Otto Djaya

Poesat Tenaga Rakyat (POETERA), 1942 - 1944:

Affandi, K. Yudhokusumo, Ny. Ngendon, Basuki Abdullah

W. Spies & Gde A. Sukowati

PITA MAHA (1935)

Keimin Bunka Shidoso (1944)

Otto Djaya, Henk Ngantung, Dullah, Hendra Gunawan.

Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI) Yogya, 1945:

Djajengasmoro, Sindusisworo, Indrosughondo, Prawito.

Angkatan Seni Rupa Indonesia (ASRI) Medan, 1945:

Ismail Daulay, Nasjah Djamin, Hasan Djafar, Husein. Dr. Moerdowo

Himpunan Budaya Surakarta (1945)

Pelukis Rakyat (1947)

Sudjojono, Affandi, Hendra, Soedarso,Sudiardjo, Trubus,

Sasongko, Kusnadi, Sudjono Kerton, Rustamadji, Sumitro, Sajono, Saptoto, C.J. Ali, Juski, Permadi.

Seniman Indonesia Muda (SIM),1946

di Yogyakarta: Affandi, Hendra, Trubus, Dullah, Soedarso, Suromo, Surono, Kartono Yudhokusumo, Basuki Resobowo,

Rusli, Harijadi S., Abdul Salam, D. Joes, Zaini.

SIM pindah dari Yogya ke Solo (1948), anggota tambah Trisno Sumarjo, Oesman Effendi, Sasongko, Suparto, Mardian, Wakijan, Srihadi S.

Gabungan Pelukis Indonesia (1948):

Affandi, Sutiksna, Nasyah Djamin, Handriyo, Zaini,

Sjahri, Nashar, Oesman Effendi, Trisno Sumardjo.

Sularko

Pelangi di Surakarta (1947 - 1949)

Seniman Muda Indonesia (SEMI), 1946:

di Bukittinggi: Zetka, A.A. Navis, Zanain.

Masa Terisolir dari Negara Luar:

Kanvas dibuat dari blaco/ kertas dan satu tube cat minyak harus bergantian dengan seniman lain

Masa Abdullah Sr. (1878 - 1914)

Wakidi (1889 - 1979), M. Pirngadie (1875 - 1936)

2

3

4

Akademi Senirupa Indonesia di Yogya (1950)

G. Sidharta, Widayat, Edi Sunarso, Rulijati, Muljadi W., Sjahwil, Sunarto Pr., Wardojo, Danarto, Arief Sudarsono

Pameran ASRI - ITB (>1950)

Alibasyah, G. Sidharta, Edhi Sunarso, But Muchtar, Pirous, Sunarso, Yusuf Affendi, Muljadi, Arief Sudarsono, Mudjita, Irsam, Danarto,

Aming Prayitno, Budiani, Bagong Kussudiardjo, Amri Yahya,

Harijadi, Sutanto, Adi Munardi.

REVOLUSI FISIK (1945 - 1949)

Pelukis Asing

Amato, L.

Dezentje, Ernest

Giovanetti, G.

Imandt, Wilhelmus Jean Frederic

Kinsen, Mori Kichigoro (1888-1959)

Koenig, Arthur Johann

Li Shuji (1943 - ?)

Makovsky, Konstantin E. (1839-1915)

Renato, Cristiano

Simonetti

Snel, Han (1925 - 1998)

Talwinski, Igor (1907-1983)

(Lukisan Ada Di Indonesia)

I Gusti Putu Gede

I Gusti Ketut Kobot

Lim Wasim (1929 - 2004)

Mahjuddin S.

Nashar (1928 -1994)

Sobrat, A. A. Gede

Sumardi

Thamdjidin, M.

Wayan Sudana

7

6

(24)

[

23

]

terakhir AMS-B di Jakarta. Pada umur 26 tahun, tepatnya pada tahun 1933, Affandi

menikah dengan Maryati, gadis kelahiran Bogor. Affandi dan Maryati dikaruniai

seorang putri yang nantinya akan mewarisi bakat ayahnya sebagai pelukis, yaitu

Kartika.

Sebelum mulai melukis, Affandi pernah menjadi guru dan pernah juga bekerja

sebagai tukang sobek karcis dan pembuat gambar reklame bioskop di salah satu

gedung bioskop di Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena Affandi lebih

tertarik pada bidang seni lukis. Sekitar tahun 30-an, Affandi bergabung dalam kelompok Lima Bandung, yaitu

kelompok lima pelukis Bandung. Mereka itu adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi serta Affandi yang

dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Kelompok ini memiliki andil yang cukup besar dalam

perkembangan seni rupa di Indonesia. Kelompok ini berbeda dengan Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi)

pada tahun 1938, melainkan sebuah kelompok belajar bersama dan kerjasama saling membantu sesama pelukis.

Pada tahun 1943, Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung Poetera Djakarta yang saat

itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia. Empat Serangkai --yang terdiri dari Ir. Soekarno,

Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur-- memimpin Seksi Kebudayaan Poetera

(Poesat Tenaga Rakyat) untuk ikut ambil bagian. Dalam Seksi Kebudayaan Poetera ini Affandi bertindak sebagai

tenaga pelaksana dan S. Soedjojono sebagai penanggung jawab, yang langsung mengadakan hubungan dengan

Bung Karno.

Sebelum dan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 yang di-

kumandangkan Bung Karno dan Bung Hatta, Affandi aktif membuat poster-poster perjuangan untuk mem-

bangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia terhadap kaum kolonialisme Belanda yang ingin kembali

menjajah Indonesia. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan pelukis dan seniman lain yang tergabung dalam

Seksi Kebudayaan Poetera, antara lain: S. Soedjojono, Dullah, Trubus, dan Chairil Anwar. Selanjutnya, Affandi

memutuskan untuk pindah ke Yogyakarta dan mendirikan perkumpulan "Seniman Masyarakat" 1945. Perkumpulan

ini akhirnya menjadi "Seniman Indonesia Muda" setelah S. Soedjojono juga pindah ke Yogyakarta. Pada tahun

1947, Affandi mendirikan "Pelukis Rakyat" bersama Hendra Gunawan dan Kusnadi, untuk memberikan

kesempatan belajar kepada angkatan muda yang haus mendapatkan pendidikan dan praktek seni lukis. Lalu pada

tahun 1948, Affandi pindah kembali ke Jakarta dan turut mendirikan perkumpulan "Gabungan Pelukis Indonesia".

Tidak lama setelah itu, yaitu pada tahun 1949, Affandi mendapat Grant dari pemerintah India dan tinggal

selama 2 tahun di India. Di sana, Affandi melakukan aktivitas melukisnya dan juga mengadakan pameran di

kota-kota besar hingga tahun 1951 di India. Selanjutnya, Affandi mengadakan pameran keliling di negara-negara

Eropa, diantaranya London, Amsterdam, Brussel, Paris dan Roma. Affandi juga ditunjuk oleh pemerintah Indonesia

untuk mewakili Indonesia dalam pameran Internasional (Biennale Exhibition) tiga kali berturut-turut, yaitu di Brasil

(1952), di Venice (Italia - 1954), dan di Sao Paulo (1956). Di Venice, Italia, Affandi berhasil memenangkan hadiah.

Lukisan Affandi yang menampilkan sosok pengemis ini merupakan manifestasi pencapaian gaya pribadinya

yang kuat. Lewat ekpresionisme, ia luluh dengan objek-objeknya bersama dengan empati yang tumbuh lewat

proses pengamatan dan pendalaman. Setelah empati itu menjadi energi yang masak, maka terjadilah proses

penuangan dalam lukisan seperti luapan gunung menuntaskan gejolak lavanya. Dalam setiap ekspresi, selain

garis-garis lukisanya memunculkan energi yang meluap juga merekam penghayatan keharuan dunia bathinnya.

Dalam lukisan ini terlihat sesosok tubuh renta pengemis yang duduk menunggu pemberian santunan dari orang

yang lewat. Penggambaran tubuh renta lewat sulur-sulur garis yang mengalir, menekankan ekspresi penderitaan

pengemis itu. Warna coklat hitam yang membangun sosok tubuh, serta aksentuasi warna-warna kuning kehijauan

sebagai latar belakang, semakin mempertajam suasana muram yang terbangun dalam ekspresi keseluruhan.

Namun dibalik kemuraman itu, vitalitas hidup yang kuat tetap dapat dibaca lewat goresan-goresan yang

menggambarkan gerak sebagian figur lain. Dalam konfigurasi objek-objek ini, komposisi yang dinamis. Dinamika itu

juga diperkaya dengan goresan spontan dan efek-efek tekstural yang kasar dari

plototan

tube cat yang

menghasilkan kekuatan ekspresi.

(25)
(26)

0001

1. Nomor Inv.:

D. KETERANGAN TEKNIS (Media Kanvas)

3. Judul :

4. Seniman:

Tema:

Potret Adam Malik

Potret

Basuki Abdullah

C. FOTO

No. Sampel:

Tempat Sample

No. Foto:

F

O

T

O

D

EPA

N

S

e

s

uda

h P

e

ra

w

a

ta

n

F. KETERANGAN TAMBAHAN

1. Catatan Pengamatan Visual:

2. Catatan Pengamatan Teknis:

D

e

ta

il O

b

je

k

/

L

u

ki

s

an

B

el

akan

g

De

ta

il

T

a

nda

ta

nga

n

1. Kondisi:

1. Jenis Tenunan :

2. Kerapatan Tenunan:

3. Jumlah Benang:

4. Arah Pilinan:

5. Kuat Pilinan:

6. Jenis Serat:

7. Keterangan Kanvas:

Gambar

Gambar 4 ini menunjukkan close-up pada semua sisi lukisan. Bagian ini
Gambar 09.: Lux Meter
Gambar 11.: Thermohygro-barometer digitalAlat ini dipakai untuk mengukur tekanan, suhu
Gambar 14.:
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil telaah dokumen menunjukkan bahwa Auditee adalah Forest Manajemen Unit atau kelompok tani hutan rakyat yang diverifikasi legalitas kayu pada hutan hak dan

Pemerintahan daerah Provinsi Bali yang dipimpin oleh Made Mangku Pastika, sangat menyadari akan kondisi yang demikian, yang memaksanya harus jengah, dan mengajak aparaturnya

Jenkins et al (2006) mengidentifikasi ketrampilan sosial berkaitan dengan literasi budaya partisipatif dalam media baru, yaitu : 1) Keterampilan yang berorientasi pada

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sudah terdapat minat yang tinggi pada diri mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga angktan 2013 untuk wirausaha produk hasil

Sistem Operasi UNIX lebih menekankan diri pada Workstation dan Server, Karena faktor ketersediaan dan kompatibilitas yang tinggi menyebabkan UNIX dapat digunakan, disalin

03 Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintahan Desa 0,00... 01 Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintahan Desa

Menurut peserta kajian, keperluan silang budaya dalam bidang pendidikan seni reka grafik adalah untuk memberi ruang penerokaan dalam pengajaran dan pembelajaran bagi

Selama mengikuti pendidikan dan pelatihan, peserta pria diwajibkan mengenakan kemeja berwarna putih lengan panjang, celana dan sepatu serta dasi berwarna hitam,