• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah 12 &13 Sengketa Pajak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kuliah 12 &13 Sengketa Pajak"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

KULIAH KE-12 & 13

(2)

SENGKETA PAJAK

Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang

perpajakan antara Wajib Pajak atau penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai

akibat

dikeluarkannya keputusan yang dapat

diajukan Banding atau Gugatan kepada

Pengadilan Pajak

berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk Gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

(Pasal 1 angka 5 UU Pengadilan Pajak)

(3)

SENGKETA PAJAK

Pembetulan suatu keputusan

Pengurangan atau penghapusan

sanksi administrasi

Pengurangan atau pembatalan

ketetapan pajak

Keberatan

Gugatan

Banding

Peninjauan Kembali (PK)

Penyelesaian di

Direktorat Jenderal Pajak “sebelum” ke Pengadilan Pajak

Penyelesaian di

Pengadilan Pajak

Penyelesaian di Mahkamah Agung,

setelah” di Pengadilan Pajak

(4)

PEMBETULAN SUATU KEPUTUSAN

Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, Direktur Jenderal Pajak

dapat membetulkan surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat Keputusan

Pemberian Imbalan Bunga, yang dalam penerbitannya terdapat

kesalahan tulis

,

kesalahan hitung

, dan/atau

kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam

peraturan perundang-undangan perpajakan

.

yaitu kekeliruan dalam penerapan tarif, kekeliruan penerapan persentase Norma Penghitungan Penghasilan Neto,

kekeliruan penerapan sanksi

administrasi, kekeliruan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), kekeliruan

penghitungan PPh dalam tahun berjalan, kekeliruan pengkreditan pajak.

yaitu antara lain kesalahan penulisan nama, alamat, NPWP, nomor ketetapan pajak, jenis pajak, masa atau tahun pajak dan tanggal jatuh tempo.

yaitu kesalahan yang berasal dari penjumlahan dan atau pengurangan dan atau perkalian dan atau

pembagian suatu bilangan.

(5)

PEMBETULAN SUATU KEPUTUSAN

Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama

6 (enam) bulan

sejak tanggal surat permohonan pembetulan diterima, harus memberi

keputusan atas permohonan pembetulan yang diajukan Wajib Pajak

sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (Pasal 16 ayat 2)

Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah lewat,

tetapi Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, permohonan

pembetulan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan. (Pasal 16 ayat 3)

(6)

PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI

Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat

mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan yang terutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya;

(Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP)

Permohonan hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak

paling banyak 2 (dua) kali. (Pasal 36 ayat 1a)

Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan

sejak tanggal permohonan diterima, harus memberi keputusan atas

permohonan yang diajukan. (Pasal 36 ayat 1c)

Apabila diminta oleh WP, Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian permohonan WP sebagaimana dimaksud pada ayat (1c). (Pasal 36 ayat 1e)

(7)

PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI

Sanksi administrasi yang dapat dikurangkan atau

dihapuskan yang dikenakan karena kekhilafan Wajib

Pajak atau bukan karena kesalahannya meliputi sanksi

administrasi berupa bunga, denda, dan/atau kenaikan,

yang tercantum dalam:

Surat Tagihan Pajak;

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB); atau

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan

(SKPKBT).

Pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi yang

tercantum dalam SKPKB atau SKPKBT, hanya dapat

dilakukan dalam hal surat ketetapan pajak tersebut (al):

A> tidak diajukan keberatan;

B> diajukan keberatan tetapi telah dicabut oleh Wajib

Pajak; atau

C> diajukan keberatan, tetapi tidak dipertimbangkan.

(8)

PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI

Permohonan harus memenuhi persyaratan sbb:

Permohonan yang tidak memenuhi persyaratan di atas tidak dapat dipertimbangkan

Dalam hal WP mengajukan permohonan kedua, permohonan tsb harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tgl keputusan Dirjen Pajak atas permohonan yang

pertama dikirim;

a) 1 (satu) permohonan untuk 1 (satu) STP, SKPKB atau SKPKBT;

b) Permohonan harus diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;

c) Mengemukakan jumlah sanksi administrasi menurut WP dengan disertai alasan;

d) Permohonan harus disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat WP terdaftar;

e) WP telah melunasi pajak yang terutang; dan

f) Surat permohonan ditandatangani oleh WP, dan dalam hal surat permohonan ditandatangani oleh

bukan WP, surat permohonan tsb harus dilampiri dgn surat kuasa khusus.

(9)

PENGURANGAN / PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK

YANG TIDAK BENAR

Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas

permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan atau

membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak benar.

(Pasal 36 ayat 1 huruf b)

Permohonan hanya dapat diajukan

oleh Wajib Pajak paling banyak 2

(dua) kali. (Pasal 36 ayat 1a)

Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan

sejak tanggal permohonan diterima, harus memberi keputusan atas

permohonan yang diajukan. (Pasal 36 ayat 1c)

Apabila diminta oleh WP, Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian permohonan WP sebagaimana dimaksud pada ayat (1c). (Pasal 36 ayat 1e)

(10)

PENGURANGAN / PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK

YANG TIDAK BENAR

Permohonan dapat diajukan oleh Wajib Pajak dalam hal, al:

Permohonan harus memenuhi persyaratan sbb:

a) 1 (satu) permohonan untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak; b) Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;

c) Mengemukakan jumlah pajak yang seharusnya terutang

menurut penghitungan WP disertai dgn alasan yg mendukung permohonannya;

d) Disampaikan ke KPP tempat WP terdaftar; dan

e) Dalam hal surat permohonan ditandatangani oleh bukan WP surat permohonan harus dilampiri dengan surat kuasa khusus.

Permohonan yang tidak memenuhi persyaratan di atas tidak dapat dipertimbangkan;

Dalam hal WP mengajukan permohonan kedua, permohonan tsb harus diajukan dlm jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tgl keputusan Dirjen Pajak atas permohonan yg pertama dikirim;

- Wajib Pajak tidak mengajukan keberatan;

- Wajib Pajak mengajukan keberatan tetapi kemudian mencabut pengajuan keberatan tersebut; atau

(11)

PENGURANGAN / PEMBATALAN SURAT TAGIHAN PAJAK

Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas

permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan atau

membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 yang tidak benar.

(Pasal 36 ayat 1 huruf c)

Permohonan hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak 2 (dua) kali. (Pasal 36 ayat 1a)

Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan

sejak tanggal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima,

harus memberi keputusan atas permohonan yang diajukan.

(Pasal 36 ayat 1c)

Apabila diminta oleh WP, Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian permohonan WP sebagaimana dimaksud pada ayat (1c). (Pasal 36 ayat 1e)

(12)

PENGURANGAN / PEMBATALAN SURAT TAGIHAN PAJAK

Permohonan harus memenuhi persyaratan sbb:

Permohonan yang tidak memenuhi persyaratan di atas

tidak dapat dipertimbangkan;

Dalam hal WP mengajukan permohonan kedua, permohonan

tsb harus diajukan dlm jangka waktu paling lama 3 (tiga)

bulan sejak tgl keputusan Dirjen Pajak atas permohonan yg

pertama dikirim;

> 1 (satu) permohonan untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak; > Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;

> Mencantumkan jumlah pajak yang seharusnya terutang

menurut penghitungan WP disertai dgn alasan yg mendukung permohonannya;

> Disampaikan ke KPP tempat WP terdaftar; dan

> Dalam hal surat permohonan ditandatangani oleh bukan WP surat permohonan harus dilampiri dengan surat kuasa khusus.

(13)

PEMBATALAN HASIL PEMERIKSAAN DAN SKP

Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas

permohonan Wajib Pajak dapat membatalkan hasil

pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari hasil

pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa:

1. penyampaian

surat pemberitahuan hasil pemeriksaan

; atau

2.

pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak.

(Pasal 36 ayat 1 huruf d)

Permohonan hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak 1 (satu) kali. (Pasal 36 ayat 1b)

Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak

tanggal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima, harus memberi keputusan atas permohonan yang diajukan. (Pasal 36 ayat 1c)

Apabila diminta oleh WP, Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau mengabulkan sebagian permohonan WP sebagaimana dimaksud pada ayat (1c). (Pasal 36 ayat 1e)

(14)

PEMBATALAN HASIL PEMERIKSAAN DAN SKP

Permohonan harus memenuhi persyaratan sbb:

Pembahasan akhir hasil pemeriksaan dianggap telah dilaksanakan apabila pemeriksa pajak telah memberikan kesempatan untuk

hadir kepada WP dlm rangka pembahasan akhir dan WP tidak menggunakan hak tersebut sesuai dengan batas waktu yang ditentukan;

Permohonan yang tidak memenuhi persyaratan di atas tidak dapat dipertimbangkan;

Permohonan dapat diajukan oleh Wajib Pajak dalam hal: - tidak diajukan keberatan;

- diajukan keberatan tetapi telah dicabut oleh WP; atau - diajukan keberatan, tetapi tidak dipertimbangkan.

> 1 (satu) permohonan untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak; > diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia;

> mencantumkan jumlah pajak yang seharusnya terutang

menurut penghitungan WP disertai dgn alasan yg mendukung permohonannya;

> Disampaikan ke KPP tempat WP terdaftar; dan

> Dalam hal surat permohonan ditandatangani oleh bukan WP surat permohonan harus dilampiri dengan surat kuasa khusus.

(15)

KEBERATAN

Wajib Pajak

dapat mengajukan keberatan

hanya

kepada Direktur Jenderal Pajak atas

suatu

:

a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;

b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan;

c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar;

d. Surat Ketetapan Pajak Nihil;

e. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga

berdasarkan ketentuan peraturan

perundangan-undangan perpajakan.

Pasal 25 ayat 1 UU KUP

DALAM HAL

Apabila Wajib Pajak berpendapat bahwa jumlah rugi, jumlah pajak, dan pemotongan atau

pemungutan pajak tidak sebagaimana mestinya.

Keberatan yang diajukan adalah mengenai materi atau isi dari ketetapan pajak, yaitu

jumlah rugi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, jumlah

besarnya pajak, atau pemotongan atau pemungutan pajak.

Penjelasan UU KUP

Keberatan diajukan oleh Wajib Pajak dengan menyampaikan surat keberatan. (PMK

(16)

SYARAT PENGAJUAN KEBERATAN

Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengemukakan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut

penghitungan Wajib Pajak dengan disertai alasan-alasan yang jelas. (ayat 2)

Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau

pemungutan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kecuali apabila WP dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat

dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya. (ayat 3)

Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan di atas tidak dianggap sebagai surat keberatan, sehingga tidak dipertimbangkan. (ayat 4)

Keberatan diajukan atas suatu SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN, Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.(ayat 1)

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak,

Wajib Pajak wajib melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit

sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil

pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan.

(ayat 3a)

Catatan: Jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak

ditambah sanksi administrasi, berlaku utk Tahun Pajak 2008 dan seterusnya

Pasal 25 UU KUP

(17)

Hak WP lainnya berkaitan dengan pengajuan keberatan

Apabila diminta oleh Wajib Pajak untuk keperluan pengajuan keberatan, Direktur Jenderal Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan pajak, penghitungan rugi, atau pemotongan atau pemungutan pajak.(Pasal 25 ayat 6 UU KUP)

Dirjen Pajak wajib memberi keterangan yang diminta oleh WP dalam jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak surat permintaan WP diterima.

Dalam hal surat keberatan yang disampaikan oleh WP belum memenuhi persyaratan, WP dapat menyampaikan perbaikan surat keberatan dengan melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi sebelum jangka waktu 3 bulan terlampaui.

Dalam hal WP menyampaikan perbaikan surat keberatan, tanggal penyampaian perbaikan surat keberatan merupakan tanggal surat keberatan diterima.

Sebelum surat keputusan diterbitkan, Wajib Pajak dapat menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan tertulis. (Pasal 26 ayat 2 UU KUP)

WP dapat mencabut pengajuan keberatan yang telah disampaikan sepanjang Surat Pemberitahuan Untuk Hadir belum disampaikan kepada WP.

WP tidak dapat mengajukan permohonan pengurangan atau pembatalan skp yang tidak benar.

.

(PMK 194/2007, dicabut diganti NOMOR 9/PMK.03/2013 Tgl 2 Jan 2013)
(18)

JANGKA WAKTU PELUNASAN PAJAK AKIBAT

PENGAJUAN KEBERATAN

Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak. (Pasal 25 ayat 7)

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangka waktu pelunasan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) atau ayat (3a) atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan. (Pasal 25 ayat 7 UU KUP (baru))

Dalam hal keberatan WP ditolak atau dikabulkan sebagian, WP dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusan

keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan. (Pasal 25 ayat 9 UU KUP (baru))

Dalam hal WP mengajukan permohonan banding, sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) sebagaimana dimaksud pada ayat (9) tidak dikenakan. (Pasal 25 ayat 10 KUP (baru))

Sanksi administrasi berupa

bunga 2% per bulan (Pasal 19) tidak diberlakukan.

Satu bulan sejak tanggal diterbitkan SKPKB atau SKPKBT

(19)

Contoh:

Setelah dilakukan pemeriksaan atas SPT PPh badan tahun 2008 atas nama PT ABC diterbitkan SKPKB tertanggal 10 Oktober 2009 dengan rincian sbb:

Jumlah Pokok Pajak Rp120.000.000,00 Jumlah kredit pajak Rp100.000.000,00

Jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak Rp 20.000.000,00

Besarnya sanksi administrasi (2% x 10 bulan) Rp 4.000.000,00 Jumlah pajak yang masih harus dibayar Rp 24.000.000,00

Misalkan dalam pembahasan akhir, PT ABC hanya menyetujui jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak sebesar

Rp5.000.000,00.

Dalam hal PT ABC mengajukan keberatan maka PT ABC wajib melunasi pajak yang masih harus dibayar yang telah disetujui yaitu sebesar Rp6juta {Rp5juta + (20% x Rp5juta)} sebelum surat keberatan disampaikan. Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat mengajukan keberatan yaitu sebesar Rp18juta, tertangguh sampai

dengan 1 bulan sejak tanggal penerbitan SK Keberatan.

Sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan (Pasal 19) atas jumlah Rp18juta tidak diberlakukan.

Misalkan keberatan PT ABC ditolak dengan SK Keberatan tanggal 20 Februari 2010, maka atas jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan yaitu Rp18juta dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% atau Rp9juta.

(20)

PEMBUKTIAN DALAM KEBERATAN

Wajib Pajak yang mengungkapkan pembukuan, catatan,

data, informasi, atau keterangan lain dalam proses

keberatan yang tidak diberikan pada saat pemeriksaan,

selain data dan informasi yang pada saat pemeriksaan

belum diperoleh Wajib Pajak dari pihak ketiga,

pembukuan, catatan, data, informasi, atau keterangan

lain dimaksud tidak dipertimbangkan dalam penyelesaian

keberatannya. (Pasal 26A ayat 4 UU KUP)

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat

ketetapan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

ayat (1) huruf b dan huruf d, Wajib Pajak yang

bersangkutan harus dapat membuktikan ketidakbenaran

ketetapan pajak tersebut.

(Pasal 26 ayat 4 UU KUP)

Atas SKPKB yang diterbitkan karena SPT tidak

(21)

PENERBITAN SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN

Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat ketetapan pajak atau terhadap

pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.

Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling

lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat

keberatan diterima harus memberi keputusan atas

keberatan yang diajukan. (Pasal 26 ayat 1 UU KUP)

Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas keberatan

dapat berupa mengabulkan seluruhnya atau sebagian,

menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yang

masih harus dibayar.

(Pasal 26 ayat 3 UU KUP)

Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) telah terlampaui dan Direktur Jenderal Pajak

tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang

diajukan tersebut dianggap dikabulkan. (Pasal 26 ayat

5 UU KUP)

(22)

BANDING

Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya

kepada badan peradilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1).

{Pasal 27 ayat 1}

Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan

secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan alasan yang jelas paling lama 3 (tiga) bulan sejak Surat Keputusan Keberatan

diterima dan dilampiri dengan salinan Surat Keputusan Keberatan tersebut.

(23)

JANGKA WAKTU PELUNASAN PAJAK AKIBAT

PENGAJUAN BANDING

Pengajuan permohonan banding tidak menunda kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak.

(Pasal 27 ayat 5)

DIHAPUS

Dalam hal WP mengajukan banding, jangka waktu pelunasan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3), ayat (3a), atau Pasal 25 ayat (7), atas jumlah pajak yang belum dibayar

pada saat pengajuan keberatan,

tertangguh sampai dengan 1

(satu) bulan sejak tanggal penerbitan Putusan Banding

.

(Pasal 27 ayat 5a UU KUP (baru))

Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan

sebagian, WP dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.

(Pasal 27 ayat 5d UU KUP (baru))

Jangka waktu 1 bulan sejak

terbit SKPKB, SKPKBT.

Tertangguh 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan

Keberatan

(24)

Contoh:

Misalkan PT ABC pada contoh sebelumnya mengajukan banding,

maka kekurangan pembayaran pajak (Rp18juta), tertangguh

sampai dengan 1 bulan sejak tanggal penerbitan Putusan

Banding.

Sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan (Pasal 19) atas jumlah Rp18juta tidak diberlakukan.

Misalkan permohonan banding PT ABC ditolak dengan

Putusan Banding tanggal 20 Agustus 2010, maka atas

jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding dikurangi

dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan

keberatan yaitu Rp18juta dikenai sanksi administrasi

berupa denda sebesar 100% atau Rp18juta.

(25)

PUTUSAN BANDING

Putusan badan peradilan pajak bukan merupakan

keputusan tata usaha negara.

{Pasal 27 ayat 2 UU KUP (lama)}

Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas

banding terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.(Pasal 1 angka 35 UU KUP)

Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan pengadilan khusus di lingkungan peradilan tata usaha negara.

{Pasal 27 ayat 2 UU KUP (baru)}

DIUBAH

Catatan: Sesuai dengan UU Nomor 4 Tahun 2004 tentang

Kekuasaan Kehakiman, dalam penjelasan Pasal 15 ayat 1 yang menyatakan bahwa: “Yang dimaksud dengan “pengadilan

(26)

GUGATAN

Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap :

a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau

Pengumuman Lelang;

b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;

c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan,

selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26;

d. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan

Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai

dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam

ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak

Pasal 23 UU KUP

Selain

keputusan

berupa SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN dan SK Keberatan

Termasuk

SK Pembetulan yang berkaitan

dengan STP dan SK Pengurangan Sanksi

Administrasi atau Penghapusan Sanksi

Administrasi yang berkaitan dengan STP

(27)
(28)

Tambahan terkait….

(29)

Hak & kewajiban 2001-2007 yang belum

diselesaikan

UU 16/2000

Hak & kewajiban 2001-2007 yang belum

diselesaikan

UU 16/2000

1 Januari 2008 1 Januari

2008

UU 28/2007

Pengecualian: Pasal II Peralihan

UU 28/2007

Pengecualian: Pasal II Peralihan

Hak & kewajiban 2001-2007 yang belum

diselesaikan

UU 16/2000

Hak & kewajiban 2001-2007 yang belum

diselesaikan

UU 16/2000

Pengecualian untuk 13 hal diberlakukan UU 28 tahun

2007 dan PP 74 Tahun 2011

Pengecualian untuk 13 hal diberlakukan UU 28 tahun

2007 dan PP 74 Tahun 2011

MEMBACA PEMBERLAKUAN DAN KETENTUAN PERALIHAN

UU 28 TAHUN 2007

Daluwarsa penetapan paling lama akhir 2013 Daluwarsa penetapan paling lama akhir 2013

(30)

Untuk

permohonan

yang diterima

setelah

31 Desember

2007

Untuk

permohonan

yang diterima

setelah

31 Desember

2007

Penyelesaian permohonan

penghapusan NPWP & pencabutan

pengukuhan PKP

Penyelesaian permohonan

penghapusan NPWP & pencabutan

pengukuhan PKP

penyelesaian permohonan

pengembalian kelebihan pembayaran

pajak yang seharusnya tidak terutang

melalui verifkasi

penyelesaian permohonan

pengembalian kelebihan pembayaran

pajak yang seharusnya tidak terutang

melalui verifkasi

batas waktu bagi Dirjen Pajak

untuk menerbitkan SK Pembetulan

batas waktu bagi Dirjen Pajak

untuk menerbitkan SK Pembetulan

proses penyelesaian keberatan

sebagaimana dimaksud dalam Ps.

26 & 26A UU KUP

proses penyelesaian keberatan

sebagaimana dimaksud dalam Ps.

26 & 26A UU KUP

Pasal 64

(31)

pembetulan terhadap SKPIB

pembetulan terhadap SKPIB

Untuk penerbitan SKPIB setelah 31

Desember 2007 Untuk penerbitan

SKPIB setelah 31 Desember 2007

Tata cara pemeriksaan &

permohonan pembatalan

pemeriksaan

(Ps. 31 & 36 (1) huruf d)

Tata cara pemeriksaan &

permohonan pembatalan

pemeriksaan

(Ps. 31 & 36 (1) huruf d)

Untuk pemeriksaan yg dimulai setelah 31

Desember 2007

Untuk pemeriksaan yg dimulai setelah 31

Desember 2007

pengajuan gugatan terhadap

penerbitan skp yg tidak sesuai

prosedur

pengajuan gugatan terhadap

penerbitan skp yg tidak sesuai

prosedur

Untuk pemeriksaan yg dimulai setelah 31

Desember 2007

Untuk pemeriksaan yg dimulai setelah 31

Desember 2007

pengajuan gugatan terhadap

penerbitan

SK Keberatan yg

penerbitannya tidak sesuai

prosedur

pengajuan gugatan terhadap

penerbitan

SK Keberatan yg

penerbitannya tidak sesuai

prosedur

Untuk pengajuan keberatan yg diterima

setelah

31 Desember 2007 Untuk pengajuan keberatan yg diterima

setelah

31 Desember 2007

Persyaratan & prosedur

pembetulan SPT

Ps. 8 (1), (1a), & (6) UU KUP

Persyaratan & prosedur

pembetulan SPT

Ps. 8 (1), (1a), & (6) UU KUP

untuk pembetulan SPT yg disampaikan setelah tanggal 31 Desember

2011

untuk pembetulan SPT yg disampaikan setelah tanggal 31 Desember

2011

Pasal 64

(32)

persyaratan & prosedur

pengungkapan ketidakbenaran

perbuatan Ps. 7 PP 74/2011

persyaratan & prosedur

pengungkapan ketidakbenaran

perbuatan Ps. 7 PP 74/2011

untuk pengungkapan ketidakbenaran perbuatan

yg disampaikan setelah 31 Desember 2011 untuk pengungkapan ketidakbenaran perbuatan

yg disampaikan setelah 31 Desember 2011

persyaratan & prosedur

pengungkapan

ketidakbenaran pengisian SPT

(Ps. 8 (4) UU KUP)

persyaratan & prosedur

pengungkapan

ketidakbenaran pengisian SPT

(Ps. 8 (4) UU KUP)

untuk pengungkapan ketidakbenaran pengisian

SPT yg disampaikan setelah 31 Desember

2011

untuk pengungkapan ketidakbenaran pengisian

SPT yg disampaikan setelah 31 Desember

2011

permohonan

pengurangan/penghapusan sanksi administrasi, permohonan

pengurangan/

pembatalan skp, permohonan pengurangan / pembatalan STP

permohonan

pengurangan/penghapusan sanksi administrasi, permohonan

pengurangan/

pembatalan skp, permohonan pengurangan / pembatalan STP

untuk Tahun Pajak 2007 & sebelumnya yg diajukan

setelah

31 Desember 2011 untuk Tahun Pajak 2007 &

sebelumnya yg diajukan setelah

31 Desember 2011

permintaan keterangan / bukti kepada pihak -3 yg mempunyai hubungan dgn WP yg dilakukan Pemeriksaan/ Pemeriksaan

Bukper/ Penyidikan/ penagihan pajak / proses keberatan (Ps. 55 PP 74 2011)

permintaan keterangan / bukti kepada pihak -3 yg mempunyai hubungan dgn WP yg dilakukan Pemeriksaan/ Pemeriksaan

Bukper/ Penyidikan/ penagihan pajak / proses keberatan (Ps. 55 PP 74 2011)

yg dilakukan setelah 31 Desember 2011 yg dilakukan setelah

31 Desember 2011

Pasal 64

(33)
(34)

UPAYA PENYELESAIAN

DI DJP

PEMBETULAN (Ps 16)

KEBERATAN (Ps 25)

(35)

PEMBETULAN

(36)

o

PT ‘X’ diterbitkan SKPKB PPN Masa Pajak Februari 2012, dengan rincian

sebagai berikut:

Pajak Keluaran

Rp

100.000.000,-Pajak Masukan

Rp

75.000.000,-o

Dari Pajak Masukan tersebut terdapat 1 Faktur Pajak sebesar Rp 7.500.000,-

terdapat kekeliruan dalam penghitungan PM pada saat pemeriksaan menjadi

sebesar Rp

5.700.000,-Bagaimana kalau ada ada Faktur Pajak yang tidak diperhitungkan sebagai PM

pada surat ketetapan pajak?

TIDAK DAPAT DILAKUKAN PEMBETULAN

CONTOH

(37)

PEMBETULAN

surat ketetapa

n pajak SKPLB

STP

SK Pembetulan SK Keberatan

SKPIB

SK Pengurangan Sanksi Administrasi

SK Penghapusan Sanksi Administrasi

SK Pengurangan Ketetapan Pajak

(atas skp dan STP)

SK Pembatalan Ketetapan Pajak

(atas skp dan STP)

SKPKBT

SPPT

SK Pemberian Pengurangan PBB

SK Pengurangan Denda PBB STP PBB kesalaha n tulis kesalaha n hitung kekeliru an penerap an ketentua n Atas Permohonan Karena Jabatan Dapat dibetulkan DIRJEN PAJAK SKPKB SKPN SKPPKP SKP PBB

Pembetulan terkait pengkreditan

PM PPN, terbatas:

• Perbedaan PM yang menjadi kredit pajak

(38)

Yang dapat dibetulkan

termasuk

Termasuk pembetulan

SPPT

skp (PBB)

STP PBB

SK Pemberian Pengurangan PBB

SK Pengurangan Denda Administrasi PBB

PEMBETULAN SUATU KEPUTUSAN

38

(39)

Kesalahan tulis

1

Meliputi:

Kesalahan

penulisan

Nama, alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak, nomor surat ketetapan pajak, jenis pajak, Masa Pajak atau Tahun Pajak, tanggal jatuh tempo,

(40)

Kesalahan Hitung

2

2 1

kesalahan yang berasal dari penjumlahan dan/atau pengurangan dan/atau perkalian dan/atau pembagian suatu bilangan

(41)

Kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam

peraturan perundang-undangan perpajakan

3

2

3 4

1

kekeliruan dalam penerapan tarif

kekeliruan Penghasilan Tidak Kena Pajak

kekeliruan penerapan persentase Norma

Penghitungan Penghasilan Neto

kekeliruan penerapan sanksi administrasi 5

6 kekeliruan dalam pengkreditan pajak

kekeliruan penghitungan Pajak Penghasilan dalam

(42)

SYARAT PERMOHONAN PEMBETULAN

diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia mengemukakan alasan permohonan

1 permohonan untuk 1 skp, STP, atau surat keputusan lain yang terkait dengan bidang perpajakan

ditandatangani oleh WP, dan dalam hal

ditandatangani oleh bukan WP, dilampiri surat kuasa khusus

WAJIB

PAJAK

Permohonan

Pembetulan

DIRJEN

PAJAK

(43)

SK PEMBETULAN SECARA JABATAN

a.kesalahan hitung dalam skp akibat hasil MAP

b.kesalahan hitung dalam SK Keberatan akibat hasil MAP

c.kesalahan tulis, kesalahan hitung, atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu yang diketahui oleh Direktur Jenderal Pajak Mengubah jumlah pajak yang masih harus dibayar Tidak mengubah jumlah pajak yang masih harus dibayar

3 bulan sejak tanggal dikirim SK Pembetulan WP dapat mengajuka n Keberatan

D

it

e

rb

it

ka

n

a

p

a

b

ila

t

e

rd

a

p

a

t

:

jika skp tersebut tidak diajukan keberatan atau Pasal 36 (1) ayat huruf b

jika SK Keberatan tersebut tidak diajukan banding atau Wajib Pajak mengajukan banding tetapi dicabut.

(44)

Dirjen Pajak dapat meminta data, informasi, dan/atau keterangan yang diperlukan berdasarkan hasil penelitian

KEPUTUSAN PEMBETULAN DAN CARA PENYAMPAIAN

WAJIB PAJAK Tanggal terima Permohonan pembetulan 6 bulan tanggal diterbitkan SK Pembetulan

PROSES PENYELESAIAN PERMOHONAN PEMBETULAN

secara langsung POS Bukti Pengiriman Surat Bukti Tanda Terima jasa ekspedisi atau jasa kurir

Bukti Pengiriman

Surat

Dalam hal skp diajukan permohonan pembetulan dan keberatan, SK Pembetulan diterbitkan secara terpisah dengan SK Keberatan

 mengabulkan permohonan dengan menbetulkan kesalahan atau kekeliruan  menolak Permohonan pembetulan dianggap dikabulkan apabila dalam 6 bln: a. Dirjen Pajak tidak

memberi keputusan; dan

(45)

KETENTUAN KHUSUS

a. SK Keberatan tersebut nyata-nyata

tidak benar sebagai akibat adanya

kesalahan

dalam

penghitungan

pajak yang terutang atau pajak

yang masih harus dibayar;

b. SK Keberatan tersebut terkait Masa

Pajak, bagian Tahun Pajak, atau

Tahun Pajak 2007 dan sebelumnya;

dan

c. SK Keberatan tersebut tidak dapat

diajukan Banding atau diajukan

banding dengan putusan tidak

dapat diterima

Dirjen Pajak

dapat

menerbitkan

SK Pembetulan

secara jabatan

atas

(46)

KEBERATAN

(47)

KEBERATAN

WAJIB

PAJAK Surat DIRJEN PAJAK

Keberatan SKPKB (Kec SKPKB 13A) SKPKBT SKPLB SKPN Pengajuan Keberatan atas suatu

Pot/put oleh pihak ketiga

Terdapat alasan keberatan selain

materi atau isi skp/pot/put

hanya terbatas

materi atau isi skp/pot/put DIPERTIMBANGKAN DALAM PENYELESAIAN KEBERATAN TIDAK DIPERTIMBANGKAN DALAM PENYELESAIAN KEBERATAN

Surat

Keberatan

1.surat ketetapan pajak; atau

2.pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga

surat yang diajukan oleh Wajib Pajak kepada Dirjen Pajak

mengenai keberatan terhadap suatu:

(48)

Persyaratan formal Permohonan Keberatan

Persyaratan formal Permohonan Keberatan

Tahun 2007 dan sebelumnya Tahun 2008 dan sesudahnya

1. Ditulis dalam bahasa Indonesia 2. Mengemukakan jumlah pajak

terutang/jumlah rugi/jumlah dipotong-dipungut

3. Disertai alasan yang jelas

4. Ditandatangani oleh WP atau kuasanya (Pasal 32 KUP)

5. Diajukan < 3 bulan sejak

tanggal skp atau tanggal bukti potong/pemungutan

1. Ditulis dalam bahasa Indonesia 2. Mengemukakan jumlah pajak

terutang/jumlah rugi/jumlah dipotong-dipungut

3. Disertai alasan yang jelas

4. Ditandatangani oleh WP atau kuasanya (Pasal 32 KUP)

5. Diajukan < 3 bulan sejak tanggal dikirim skp atau tanggal bukti potong/ pemungutan

6. Melunasi pajak YMH dibayar minimal sejumlah yang disetujui dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan

(49)
(50)

KEADAAN DI LUAR KEKUASAAN WAJIB PAJAK

Sejak

1.skp dikirim; atau

2.Potput pajak

Kecuali terdapat keadaan diluar kekuasaan:

1. bencana alam 2. kebakaran

3. huru-hara/kerusuhan massal

4. diterbitkan SK Pembetulan secara jabatan yang mengakibatkan jumlah pajak yang masih harus dibayar yang tertera dalam skp berubah, kecuali SK Pembetulan yang diterbitkan akibat hasil Persetujuan Bersama

5. keadaan lain berdasarkan pertimbangan Dirjen Pajak

WP

Keberat

an

WP

Keberat

an

Dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal dikirim SK Pembetulan Syarat:

belum mengajukan keberatan atas surat ketetapan pajak

setelah WP mengajukan keberatan terdapat penerbitan SK Pembetulan oleh Dirjen Pajak secara jabatan yang mengakibatkan jumlah pajak bertambah, proses penyelesaian keberatan tetap dilanjutkan oleh Dirjen Pajak.

Dalam jangka waktu 3 bulan

(51)

KEBERATAN

KEPUTUSAN KEBERATAN

mengabulkan sebagian

menolak

50%

Jumlah pajak dalam SK Keberatan - pajak yang telah dibayar sebelum

mengajukan keberatan

SANKSI

DENDA

(52)

DIRJEN PAJAK PENCABUTAN PENGAJUAN KEBERATAN

WAJIB PAJAK

SURAT

KEBERATAN SPUH

Dapat mencabut

pengajuan keberatan

diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia beserta alasan

ditandatangani oleh WP, dan dalam hal ditandatangani oleh bukan WP, dilampiri surat kuasa khusus

disampaikan ke KPP terdaftar dengan tembusan Dirjen Pajak dan Kepala Kanwil DJP atasan Kepala KPP

SURAT PERMOHONAN PENCABUTAN

surat penolakan

• Tidak dapat mengajukan permohonan Pasal 36 ayat (1) huruf b UU KUP

(53)

Sejak

pengajuan keberatan diterima oleh Dirjen Pajak s.d. tgl SK Keberatan diterbitkan

WP Keberatan

WP Keberatan

Dirjen Pajak

SPU

H

SK KEBERATAN SK KEBERATAN ditolak

ditolakdikabulkan sebagiandikabulkan sebagiandikabulkandikabulkan menambah

menambah

tidak dipertimbangkan tidak dipertimbangkan

denda sebesar 50% (lima puluh persen)

WP dapat mencabut pengajuan

keberatanSKPKB & SKPKBT menjadi utang

pajak &

tidak dikenai denda 50%

SKPKB & SKPKBT menjadi utang

pajak &

tidak dikenai denda 50%

12 bulan

Pasal 31 & 33

(54)

PERLAKUAN ATAS DOKUMEN DALAM PROSES PENYELESAIAN KEBERATAN buku, catatan, data, informasi, atau keterangan lain yang diterima/ diperoleh pada proses penyelesaian keberatan DIPERTIMBANGK AN TIDAK DIPERTIMBANGK AN

yang diminta pada saat pemeriksaan tetapi tidak diberikan oleh Wajib Pajak

yang diminta pada saat pemeriksaan tetapi tidak diberikan oleh WP karena berada di pihak ketiga dan belum diperoleh Wajib Pajak pada saat pemeriksaan

yang tidak diminta pada saat pemeriksaan tetapi diperlukan dan diminta oleh Dirjen Pajak serta diberikan oleh WP

yang tidak diminta pada saat pemeriksaan dan keberatan tetapi diberikan oleh Wajib Pajak

skp yang Ph Kena Pajaknya dihitung secara jabatan terbatas pada:

1.dokumen yang terkait dengan penghitungan peredaran usaha atau penghasilan bruto dalam rangka penghitungan

penghasilan neto secara jabatan; dan

2.dokumen kredit pajak sebagai pengurang PPh.

DAPAT

DIPERTIMBANGK AN

(55)

JANGKA WAKTU PENYELESAIAN

12

BULAN

SEJAK PERMOHONAN DITERIMA

KEBERATAN

Apabila jangka waktu tersebut terlampaui dan Dirjen Pajak tidak memberikan suatu keputusan, Keberatan WP dianggap dikabulkan.

WP mengajukan keberatan juga mengajukan pembetulan atas

skp, SK Pembetulan diterbitkan secara terpisah dengan SK

(56)

PENGURANGAN, PENGHAPUSAN, ATAU PEMBATALAN BERDASARKAN PERMOHONAN WAJIB PAJAK

DIRJEN PAJAK WAJIB

PAJAK

PERMOHONAN

Mengurangkan/menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan

kenaikan dikenakan karena kekhilafan WP atau bukan karena kesalahannya

DAPAT

Mengurangkan/membatalkan skp tidak benar Mengurangkan/membatalkan STP Pasal 14 KUP yang tidak benar

membatalkan skp hasil pemeriksaan/verifkasi yang dilaksanakan tanpa:

1. penyampaian SPHP atau surat SPHV 2. PAHP atau PAHV dengan WP

(57)

PENGURANGAN /

PENGHAPUSAN

SANKSI

ADMINISTRASI

(58)

dalam hal

PENGURANGAN/PENGHAPUSAN

SANKSI ADMINISTRASI

Berdasarkan

Pasal

36 ayat (1) huruf a

UU KUP

Dirjen Pajak karena jabatan atau atas permohonan WP dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi

bunga, denda, & kenaikan

(59)

dengan ketentuan STP tersebut:

dengan ketentuan STP tersebut:

WAJIB PAJAK Pengurangan/PPermohonan DIRJEN PAJAK

enghapus an sanksi administrasi

dlm

tidak diajukan keberatantidak diajukan keberatan

diajukan keberatan, tetapi dicabut oleh WP dan Dirjen Pajak telah menyetujui permohonan pencabutan

diajukan keberatan, tetapi dicabut oleh WP dan Dirjen Pajak telah menyetujui permohonan pencabutan

tidak diajukan permohonan

pengurangan/pembatalan skp yang tidak benar atau diajukan tetapi dicabut

tidak diajukan permohonan

pengurangan/pembatalan skp yang tidak benar atau diajukan tetapi dicabut

tidak sedang diajukan permohonan pembatalan skp hasil pemeriksaan/verifkasi atau diajukan tetapi dicabut oleh WP/ditolak Dirjen Pajak

tidak sedang diajukan permohonan pembatalan skp hasil pemeriksaan/verifkasi atau diajukan tetapi dicabut oleh WP/ditolak Dirjen Pajak

dengan ketentuan skp tersebut:

dengan ketentuan skp tersebut:

skp STP terkait skp STP

tidak diajukan permohonan pengurangan /pembatalan STP yang tidak benar; atau

diajukan tetapi dicabut

tidak diajukan permohonan pengurangan /pembatalan STP yang tidak benar; atau

diajukan tetapi dicabut

KETENTUAN PERMOHONAN PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI

59 diajukan keberatan, tetapi tidak

(60)

dapat diajukan paling banyak 2 kali

PERSYARATAN PERMOHONAN PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI

WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK

Surat Permohonan

1 permohonan untuk 1 skp/STP, kecuali STP Pasal 19 ayat (1) KUP, sepanjang terkait dengan skp yg sama maka 1 permohonan dapat diajukan untuk lebih dari satu STP

diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia

mengemukakan jumlah sanksi administrasi menurut WP dengan disertai alasan

disampaikan ke KPP terdaftar

ditandatangani oleh WP, dan dalam hal ditandatangani oleh bukan WP, dilampiri surat kuasa khusus

dalam jangka waktu paling lama 3 bulan sejak SK Dirjen Pajak atas permohonan pertama dikirim, kecuali

terdapat keadaan di luar kekuasaan WP

tetap diajukan terhadap skp/STP yang telah diterbitkan SK Dirjen Pajak terhadap permohonan yg pertama

Syarat Permohona

n

Syarat Tambahan Permohona

n Ke-2

(61)

yang diajukan keberatan, banding, peninjauan kembali, pengurangan/ pembatalan skp dan telah diterbitkan SK Keberatan, Putusan Banding, Putusan PK, SK Pengurangan atau Pembatalan skp

skp

sanksi

administrasi PS. 8 (2) & (2a)

UU KUP sanksi

administrasi PS. 8 (2) & (2a)

UU KUP

sanksi administrasi Ps. 9 (2a) & (2b) UU KUP atau

Ps. 19 (1) UU KUP

sanksi administrasi Ps. 9 (2a) & (2b) UU KUP atau

Ps. 19 (1) UU KUP

dapat diberikan pengurangan/ penghapusan sanksi administrasi sehingga besarnya sanksi administrasi

sebesar 2% /bln dikenakan untuk paling lama 24 bln untuk permohonan

yg diajukan oleh WP setelah 31 Des

2011 s.d. 31 Des 2013

untuk permohonan yg diajukan oleh WP setelah 31 Des

2011 s.d. 31 Des 2013

PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI

(62)

PENGURANGAN/PENGHAPUSAN

SANKSI ADMINISTRASI YANG LEBIH DARI 24 BULAN

permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi

dalam STP berdasarkan Pasal 8 ayat (2) atau Pasal 8 ayat (2a)

KUP

dalam STP berdasarkan Pasal 9 ayat (2a) atau Pasal 9 ayat

(2b) KUP

dalam STP berdasarkan Pasal 19 ayat (1) KUP berasal dari 1/beberapa STP

untuk dasar penagihan pajak yang sama

sanksi administrasi belum dibayar atau belum dilunasi oleh WP

diberikan pengurangan menjadi 24 bulan

jumlah pajak yang terutang atau kekurangan pembayaran pajak yang terutang yang menjadi dasar penerbitan STP telah dilunasi oleh WP

sanksi administrasi tersebut melebihi jangka waktu 24 bulan

dengan ketentuan:

diajukan setelah tgl 31 Desember 2011 s.d. tgl 31 Desember 2013

(63)

PENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI MENJADI <24 BLN

pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi

menjadi <24 bln

sanksi administrasi tersebut belum dibayar atau belum dilunasi oleh WP

jumlah kekurangan pembayaran pajak yang menjadi dasar pengenaan sanksi administrasi yang tercantum dalam skp atau STP telah dilunasi oleh WP

memenuhi kriteria yang dapat berupa:

WP dikenai sanksi administrasi karena kesalahan DJP selain yang tercakup Pasal 16 KUP

WP dikenai sanksi administrasi karena keadaan yang disebabkan oleh pihak ke-3 dan bukan karena kesalahan WP

WP yang dikenai sanksi administrasi terkena bencana alam, kebakaran, huru-hara/kerusuhan massal, atau kejadian luar biasa lainnya

WP mengalami kesulitan likuiditas sehingga mempengaruhi kelangsungan usahanya

dengan ketentuan:

(64)

PENGURANGAN ATAU

PEMBATALAN SURAT KETETAPAN

PAJAK YANG TIDAK BENAR

(65)

PENGURANGAN/PEMBATALAN skp

Berdasarkan

Pasal

36 ayat

(1) huruf b

Dirjen Pajak karena jabatan atau atas permohonan WP dapat mengurangkan / membatalkan skp yang

tidak benar

(66)

KETENTUAN PERMOHONAN PENGURANGAN/PEMBATALAN SKP YANG TIDAK BENAR

WAJIB PAJAK PermohonanSurat DIRJEN PAJAK

tidak diajukan keberatan

diajukan keberatan, tetapi tidak dipertimbangkan

tidak diajukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atau diajukan tetapi dicabut

tidak sedang diajukan permohonan pembatalan surat ketetapan pajak hasil pemeriksaan atau verifkasi atau diajukan tetapi dicabut/ditolak

terhadap skp tersebut

:

Dengan ketentuan

tidak dapat diajukan dalam hal surat ketetapan pajak tersebut diajukan keberatan, tetapi dicabut oleh Wajib Pajak

(67)

dapat diajukan paling banyak 2 kali

PERSYARATAN PERMOHONAN PENGURANGAN/PEMBATALAN SKP YANG TIDAK BENAR

WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK

Surat Permohonan

1 (satu) permohonan untuk 1 (satu) surat ketetapan pajak

diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia

mengemukakan jumlah pajak yang terutang menurut WP dengan disertai alasan

disampaikan ke KPP terdaftar

ditandatangani oleh WP, dan dalam hal ditandatangani oleh bukan WP, dilampiri surat kuasa khusus

dalam jangka waktu paling lama 3 bulan sejak SK Dirjen Pajak atas permohonan pertama dikirim, kecuali

terdapat keadaan di luar kekuasaan WP

tetap diajukan terhadap skp yang telah diterbitkan SK Dirjen Pajak terhadap permohonan yg pertama

Syarat Permohon

an

Syarat Tambahan Permohona

n Ke-2

(68)

tidak dapat diajukan jika mengajukan keberatan & dicabut

tidak diajukan keberatan telah diajukan keberatan, tetapi tidak dipertimbangkan

Permohonan

Pengurangan/Pembatalan skp

Permohonan

Pengurangan/Pembatalan skp

Dirjen Pajak

SK Pengurangan/ Pembatalan skp

SK Pengurangan/ Pembatalan skp

PENGURANGAN/PEMBATALAN SKP

WAJIB

PAJAK

WAJIB

PAJAK

Buku,

catatan, atau dokumen

Buku,

catatan, atau dokumen

Pasal 35

Tidak dapat diajukan GUGATAN

Tidak dapat diajukan GUGATAN

(69)

PENGURANGAN ATAU

PEMBATALAN SURAT TAGIHAN

PAJAK YANG TIDAK BENAR

(70)

PENGURANGAN/PEMBATALAN STP

Berdasarkan

Pasal

36 ayat (1) huruf c

UU KUP

Dirjen Pajak karena jabatan atau atas permohonan WP dapat mengurangkan / membatalkan STP yang tidak benar

Sanksi dikenakan karena kekhilafan WP atau bukan karena kesalahannya

(71)

STP yang tidak benar yang terkait

dengan penerbitan skp STP yang tidak benar selain STP yang terkait dengan penerbitan skp

KETENTUAN PERMOHONAN PENGURANGAN/PEMBATALAN STP YANG TIDAK BENAR

WAJIB PAJAK PermohonanSurat DIRJEN PAJAK

tidak diajukan keberatan atau diajukan tetapi dicabut/tidak dipertimbangkan

tidak diajukan permohonan pengurangan/pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar atau diajukan tetapi dicabut

tidak sedang diajukan

permohonan pembatalan surat ketetapan pajak hasil pemeriksaan atau verifkasi atau diajukan tetapi dicabut/ditolak terhad ap skp terseb ut: dengan ketentuan

tidak diajukan permohonan

pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atau diajukan tetapi dicabut

terhada p STP tersebu

t:

tidak diajukan permohonan

(72)

dapat diajukan paling banyak 2 kali

PERSYARATAN PERMOHONAN PENGURANGAN/PEMBATALAN STP YANG TIDAK BENAR

WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK

Surat Permohonan

1 (satu) permohonan untuk 1 (satu) Surat Tagihan Pajak

diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia

mengemukakan jumlah tagihan pajak/sanksi administrasi dalam STP menurut WP dengan disertai alasan

disampaikan ke KPP terdaftar

ditandatangani oleh WP, dan dalam hal ditandatangani oleh bukan WP, dilampiri surat kuasa khusus

dalam jangka waktu paling lama 3 bulan sejak SK Dirjen Pajak atas permohonan pertama dikirim, kecuali

terdapat keadaan di luar kekuasaan WP

tetap diajukan terhadap STP yang telah diterbitkan SK Dirjen Pajak terhadap permohonan yg pertama

Syarat Permohona

n

Syarat Tambahan Permohona

n Ke-2

(73)

PEMBATALAN SURAT KETETAPAN

PAJAK DARI HASIL

PEMERIKSAAN

ATAU VERIFIKASI

(74)

PEMBATALAN HASIL PEMERIKSAAN atau SKP

HASIL PEMERIKSAAN

Berdasarkan

Pasal

36 ayat (1) huruf d

UU KUP

Dirjen Pajak karena jabatan atau atas permohonan WP dapat membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau skp dari hasil pemeriksaan atau verifikasi yang dilaksanakan tanpa:

penyampaian SPHP atau SPHV

pembahasan akhir hasil pemeriksaan/ verifikasi dengan WP

1

(75)

tidak dapat diajukan dalam hal skp tersebut

dapat diajukan dalam hal terhadap skp tersebut:

KETENTUAN PERMOHONAN PEMBATALAN SKP DARI HASIL PEMERIKSAAN ATAU VERIFIKASI

WAJIB PAJAK PermohonanSurat DIRJEN PAJAK

tidak diajukan keberatan

tidak diajukan permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi atau diajukan tetapi dicabut

tidak diajukan permohonan pengurangan/ pembatalan skp yang tidak benar atau diajukan tetapi dicabut

dengan ketentuan

diajukan keberatan, tetapi tidak dipertimbangkan

diajukan keberatan, tetapi dicabut oleh WP

(76)

dapat diajukan paling banyak 1 kali

PERSYARATAN PERMOHONAN PEMBATALAN SKP DARI HASIL PEMERIKSAAN ATAU VERIFIKASI

WAJIB PAJAK DIRJEN PAJAK

Surat Permohonan

1 permohonan untuk 1 skp

diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia

menguraikan tentang tidak disampaikannya SPHP/SPHV dan/atau tidak dilaksanakannya PAHP/PAHV

disampaikan ke KPP terdaftar

ditandatangani oleh WP, dan dalam hal ditandatangani oleh bukan WP, dilampiri surat kuasa khusus

Syarat Permohona

n

(77)

dibatalkan Dirjen Pajak dgn Ps. 36 (1) d UU KUP

penyampaian SPHP atau SPHV

penyampaian SPHP atau SPHV

PAHP atau PAHV

PAHP atau PAHV

skp yg berdasarkan Pemeriksaan/ Verifkasi

yg dilaksanakan tanpa prosedur

skp yg berdasarkan Pemeriksaan/ Verifkasi

yg dilaksanakan tanpa prosedur

dilanjutkan dgn melaksanakan prosedur yg belum

dilaksanakan

dilanjutkan dgn melaksanakan prosedur yg belum

dilaksanakan

Catatan:

Untuk pemeriksaan dlm rangka restitusi Ps. 17B (1) UU KUP dilanjutkan dgn penerbitan:

1. skp sesuai PAHP apabila jangka waktu 12 bulan belum terlewati.

2. SKPLB sesuai SPT apabila jangka waktu 12 bulan terlewati. Catatan:

Untuk pemeriksaan dlm rangka restitusi Ps. 17B (1) UU KUP dilanjutkan dgn penerbitan:

1. skp sesuai PAHP apabila jangka waktu 12 bulan belum terlewati.

2. SKPLB sesuai SPT apabila jangka waktu 12 bulan terlewati.

PEMBATALAN SKP

(78)

mengabulkan seluruhnya atau sebagian

menolak

Pengurangan/Penghapusan Sanksi Administrasi

Pengurangan/Pembatalan Ketetapan Pajak

Pembatalan Hasil

Pemeriksaan atau skp Hasil Pemeriksaan

BENTUK KEPUTUSAN YANG DAPAT DIBERIKAN

(79)

PENGAJUAN PERMOHONAN

Pengurangan/Penghapusan Sanksi Administrasi

Pengurangan/Pembatalan skp

Pengurangan/Pembatalan STP

Pembatalan skp Hasil Pemeriksaan

Maksimal 2 kali (permohonan

ke-2 paling lama 3 bulan

sejak tgl SK pertama

1 kali

(80)

PENCABUTAN PERMOHONAN WAJIB PAJAK

Permohona n

diterima

6 bulan

Surat Keputusan

WAJIB PAJAK dapat MENCABUT SURAT PERMOHONAN

pengurangan/penghapusan sanksi administrasi pengurangan/pembatalan skp tidak benar

pengurangan/pembatalan STP yang tidak benar

pembatalan skp hasil pemeriksaan/verifkasi yang dilaksanakan tanpa:

1. penyampaian SPHP atau SPHV 2. PAHP atau PAHV

Dengan Syarat

diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan dapat

mencantumkan alasan pencabutan

disampaikan ke KPP terdaftar

ditandatangani oleh WP, dan dalam hal ditandatangani oleh bukan WP, dilampiri surat kuasa khusus

Dalam hal WP melakukan pencabutan terhadap surat permohonan, WP tidak berhak untuk mengajukan kembali permohonan yang sama dengan jenis

(81)

WP

WP

menyampaika n SPT menyampaika n SPT tidak menyampaika n SPT tidak menyampaika n SPT

isinya tidak benar atau tidak lengkap

isinya tidak benar atau tidak lengkap

melampirkan keterangan yg isinya tidak benar melampirkan keterangan yg isinya tidak benar

Dapat menimbulka n kerugian pada pendapatan negara kealpaan pertama kali tidak dikenai sanksi pidana Dapat menimbulka n kerugian pada pendapatan negara kealpaan pertama kali tidak dikenai sanksi pidana SKPKB Ps. 13A UU KUP SKPKB Ps. 13A UU KUP

ken

aik

an

200

%

Wajib Pajak tidak dapat mengajukan

1.keberatan;

2.Pengurangan/ penghapusan sanksi

administrasi; dan

3.Pengurangan/ pembatalan skp yg tidak benar.

KEALPAAN PERTAMA KALI

(82)

BANDING DAN

GUGATAN

(83)

Badan

peradilan

yang

melaksanakan

kekuasaan

kehakiman bagi WP atau

Penanggung

Pajak

yang

mencari keadilan terhadap

sengketa pajak

Pembinaan Teknis

oleh Mahkamah Agung

Pembinaan organisasai,

administrasi & keuangan

oleh Kementerian

(84)

UPAYA PENYELESAIAN

DI PENGADILAN PAJAK

BANDING

Pasal 1 angka 6 UUPP

(85)

Persyaratan

Banding

1)Diajukan dalam bahasa Indonesia ke Pengadilan

Pajak

2)Diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak

tanggal diterima Keputusan yg diajukan banding

3)1 keputusan diajukan 1 surat banding

4)Diajukan dengan disertai alasan yg jelas dan

dicantumkan tanggal terima SK yang dibanding

5)Pada surat banding dilampirkan salinan SK yang

dibanding

(86)

WP dapat meminta keterangan secara tertulis mengenai dasar keputusan

UPAYA PENYELESAIAN DI PENGADILAN PAJAK

BANDING

Jumlah pajak yang belum dibayar tertangguh hingga 1 bulan sejak tanggal Putusan Banding

Jumlah pajak yang diajukan banding belum merupakan utang pajak sehingga tidak ditagih dengan surat paksa

1

2

3

HAL-HAL

(87)

PEMBUKTIAN

Alat bukti di Pengadilan Pajak

1)Surat atau tulisan

2)Keterangan ahli

3)Keterangan para saksi

4)Pengakuan para pihak, dan/atau

5)Pengetahuan hakim

(88)

Alat bukti surat/ tulisan terdiri dari:

1) Akta autentik: surat yang dibuat oleh atau di

hadapan seorang pejabat umum, yang menurut

peraturan perUUan berwenang membuat surat itu

dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat

bukti tentang peristiwa hukum yang tercantum di

dalamnya

2) Akta di bawah tangan: surat yang dibuat &

ditandatangani oleh pihak-pihak yang bersangkutan

dengan mauksud untuk dipergunakan sebagai alat

bukti tentang peristiwa hukum yang tercantum di

dalamnya

3) Surat keputusan atau surat ketetapan yang

diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang

(89)

Menganut prinsip pembuktian bebas

Hakim menentukan apa yang harus dibuktikan,

beban pembuktian serta penilaian pembuktian,

tidak terbatas pada fakta & hal-hal yang diajukan

oleh para pihak.

(90)

Dari

[jumlah pajak bdsk Putusan Banding]

-/-[pembayaran pajak yg telah dibayar

sebelum mengajukan keberatan]

Putusan

Banding

Putusan

Banding

menolakmenolak

mengabulkan sebagian mengabulkan sebagian

menambah pajak yg harus dibayar

menambah pajak yg harus dibayar

membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung yg menambah pajak yg masih harus dibayar

membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung yg menambah pajak yg masih harus dibayar

tidak dapat diterima tidak dapat diterima

(91)

Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh

Wajib Pajak atau penanggung Pajak

terhadap pelaksanaan penagihan pajak

atau terhadap keputusan yang dapat

diajukan Gugatan berdasarkan peraturan

perundang-undangan perpajakan yang

berlaku.

(Pasal 1 angka 7 UU Pengadilan Pajak)

(92)

92

GUGATAN

Pelaksanaan Surat Paksa, SPMP, atau Pengumuman Lelang

Keputusan pencegahan

keputusan yang berkaitan dengan

pelaksanaan keputusan perpajakan, selain SK-Keberatan

Penerbitan skp atau SK-Keberatan yang penerbitannya tidak sesuai

prosedur yg berlaku

Selain:

1.Skp yg penerbitannya telah sesuai dengan prosedur/ tata cara penerbitan;

2.SK Pembetulan; 3.SK Keberatan yg

penerbitannya telah sesuai prosedur/ tata cara

penerbitan;

4.SK Pengurangan Sanksi Administrasi;

5.SK Penghapusan Sanksi Administrasi;

6.SK Pengurangan Ketetapan Pajak;

7.SK Pembatalan Ketetapan Pajak; dan

(93)

Persyaratan Gugatan

(Ps 40 & 41

)

1) Diajukan secara tertulis

2) Dalam Bahasa Indonesia

3) Ditujukan kepada Pengadilan Pajak

4) Dalam jangka waktu 14 hari sejak tanggal pelaksanaan

penagihan

5) Dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal diterima

keputusan yang digugat

6) Satu surat gugatan untuk satu keputusan yang digugat

7) Diajukan oleh Penggugat, ahli waris, pengurus atau

kuasa hukumnya

8) Disertai alasan yang jelas dan dicantumkan tanggal

surat keputusan yang di gugat

(94)

1. tidak didasarkan pada hasil:

2. Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak tidak sesuai dengan hasil:

GUGATAN

Kapan skp dan SK Keberatan dianggap Tidak Sesuai Prosedur ?

Tidak didahului dengan penyampaian surat pemberitahuan

untuk hadir kepada Wajib Pajak.

skp

skp

SK

Keberatan

SK

Keberatan

Verifkasi;

Pemeriksaan;

Pemeriksaan ulang;

Pemeriksaan Bukper SKPKB (Ps. 13A UU KUP)

(95)

menerbitkan kembali skp sesuai dengan prosedur atau tata cara penerbitan, kecuali:

Pasal 17B ayat (1)

Pasal 17B ayat (1)

1.apabila jangka waktu 12 bulan (Pasal 17B (1) UU KUP) belum terlewati, skp diterbitkan sesuai dengan prosedur atau tata cara yang sesuai.

2.apabila jangka waktu 12 bulan (Pasal 17B (1) UU KUP) terlewati, SKPLB diterbitkan sesuai dengan SPT.

menerbitkan kembali SK Keberatan sesuai dengan prosedur atau tata cara penerbitan

Dirjen Pajak menyelesaikan keberatan yg diajukan oleh WP paling lama 12 bulan dihitung sejak Putusan Gugatan diterima oleh Dirjen Pajak

skp

skp

SK

Keberatan

SK

Keberatan

Pasal 40 & 41

GUGATAN

(96)

Salinan putusan/ penetapan

PARA PIHAK

Pemohon Banding/ Penggugat

Terbanding/ Tergugat (DJP)

- dlm jangka waktu 30 hr sjk tgl putusan diucapkan - dlm jangka waktu 7 hr sjk tgl putusan sela diucapkan

Dikirim dgn surat Sekretaris PP

dlm jangka waktu 30 hr sjk tgl diterima putusan Pejabat harus melaksanakan putusan

(97)

Putusan Pengadilan Pajak dapat berupa:

1) Menolak

2) Mengabulkan sebagian/ seluruhnya

3) Menambah pajak yang harus dibayar

4) Tidak dapat diterima

5) Membetulkan kesalahan tulis/ hitung, dan/atau

6) Membatalkan

TIDAK DAPAT DIAJUKAN:

GUGATAN ke Peradilan Umum, PTUN, atau peradilan

lainnya, kecuali putusan “Tidak Dapat Diterima” yang

menyangkut kewenangan/ kompetensi

BANDING

(98)

Putusan Pengadilan Pajak merupakan

putusan akhir dan mempunyai kekuatan

hukum tetap

(99)

UPAYA HUKUM LUAR BIASA

(100)

PENINJAUAN KEMBALI

hanya dapat diajukan 1 kali kepada Mahkamah Agung

melalui Pengadilan

Pajak

tidak menangguhkan atau menghentikan pelaksanaan

putusan Pengadilan

Pajak

dapat dicabut sebelum diputus, dan dalam hal sudah

dicabut, permohonan

peninjauan kembali tersebut tidak dapat diajukan lagi

Hukum acara yang berlaku pada pemeriksaan peninjauan

kembali adalah

hukum acara pemeriksaan peninjauan kembali

sebagaimana dimaksud

dalam UU Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung,

kecuali yang

(101)

No Alasan PK Jangka Waktu 1. Putusan didasarkan pada

kebohongan/ tipu muslihat pihak lawan yg diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti yang kemudian oleh Hakim Pidanan dinyatakan palsu

Paling lambat 3 bulan terhitung sejak diketahuinya kebohongan/ tipu muslihat atau sejak putusan Hakim pengadilan pidana memperoleh kekuatan hukum tetap

2. Terdapat bukti tertulis baru yang penting & bersifat menentukan, yg apabila diketahui pada saat persidangan akan menghasilkan putusan yang berbeda

Paling lambat 3 bulan terhitung sejak ditemukan surat-surat bukti yg hari & tanggal ditemukannya harus dinyatakan di bawah sumpah & disahkan oleh pejabat yg berwenang

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini akan menjadi kesempatan baik bagi KPS B maupun Pemerintah pada umumnya yaitu memanfaatkan fasilitas KPS A terutama jaringan pipa transmisi untuk digunakan dalam beberapa

Hakim Pengadilan Tinggi Mataram menambahkan pernyataan dalam putusannya bahwa Akta Hibah Nomor 01, tanggal 1 Juli 2013 (satu Juli tahun dua ribu tiga belas) tidak

Salah satu hasil penelitian yang terungkap dari ekspedisi tersebut adalah bahwa pada laut dalam (deep sea) dengan kedalaman lebih dari 3000 meter, ditemukan sejumlah

Tujuan dari penerapan sistem mutu adalah memberikan keyakinan bahwa peoduk atau jasa yang dihasilkan perusahaan (dapat juga disebut sebagai keluaran) memenuhi persyaratan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian untuk mengembangkan fotoensitizer klorofilid dari ekstrak daun suji untuk

Bagi guru, dapat diharapkan penelitian ini menjadi sebagai bahan masukan bagi guru bahwa dengan berbagai macam media pembelajaran, seperti menggunakan media puzzle

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel Ketersediaan bahan baku (X1), Kesiapan mesin (X2) dan Skill operator (X3) memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja operasional

Namun demikian, bagi UMKM yang berhasil dan berkem- bang seperti Ibu Tatik dan Ibu Ida tentunya perkembangan usaha mereka mampu meningkatkan perekonomian keluarga dan