Bagaimana kondisi pembelajaran
sejarah saat ini?
Kurang menarik, membosankan, dan sulit
Bagaimana dengan strategi
pembelajaran yang
dikembangkan?
Banyak mentoleransi budaya diam
Pembelajaran hafalan
Chalk and talk
Monoton
Peluang untuk mengatasi
permasalahan
Tuntutan kurikulum:
Kesempatan kepada guru mengembangkan berbagai potensi kemampuan anak didik
Mengembangkan materi sesuai dengan situasi dan kondisi anak didik --) pembelajaran sejarah menjadi lebih kontekstual dan bermakna
-Membuka dominasi kajian
pada
local history
• mampu menerobos batas antara teori dan
kenyataan
• siswa langsung mengenal lingkungan
masyarakat
Model pembelajaran apa yang cocok
dengan masalah tersebut?
• Living History
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar
membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
salah satu cara mengkaji sejarah yang ada dalam lingkungan
sekitar siswa melalui teknik2 penelitian sejarah dan bagaimana menulis sejarah
Model pembelajaran ini akan membimbing peserta didik
dalam melakukan penelusuran peristiwa sejarah yang terdapat di lingkungan sekitarnya, tempat peserta didik menjalani
Model pembelajaran
living
history
membawa peserta didik secara langsung dalam mengenal serta menghayati lingkungan
masyarakatnya
mendukung prinsip pengembangan kemampuan peserta didik untuk berpikir aktif-kreatif
mendorong peserta didik untuk lebih peka terhadap lingkungan
mengembangkan keterampilan-keterampilan
proses yang bersifat discovery dan inquiry, seperti mengobservasi, melaksanakan wawancara,
menyeleksi bahan/sumber sejarah,
Bagaimana
implementasinya?
mengambil contoh-contoh dari kejadian
lokal untuk memberi ilustrasi yang
lebih hidup dari uraian sejarah nasional
maupun sejarah dunia yang sedang
diajarkan
mengadakan kegiatan penjelajahan
lingkungan (lawatan)
studi khusus serta cukup mendalam
1. Disesuaikan dengan jam pelajaran
2. Memberikan penugasan
Tentukan topik-topik, baiknya
diserahkan pada siswa
Susun rencana kerja oleh setiap
kelompok
Pelaksanaan kegiatan: mencari dan
mengumpulkan sumber ---) teknik oral
history
Kyvig dan Marty (1984) dan Mahoney
(1981) mengklasifikasikan topik-topik
living history
Menyusun Sejarah Keluarga --)genealogi siapakah ayah dan ibu dari siswa?
siapakah ayah dari ibu? siapakah ibu dari ibu?
siapakah ayah dari ayah? siapakah ibu dari ayah?
Lanjutan
Mengamati Pola Kehidupan Menetap Penduduk bagaimana terbentuknya
keluarga sampai menjadi beberapa keluarga dalam satu RT, RW, desa atau kelurahan,
bahkan boleh jadi dalam satu kota kecil Mengamati Perkembangan Penduduk Mengamati Monumen Bersejarah di
Lingkungan Terdekat Peserta Didik
Lanjutan
Mengamati Perkembangan Kehidupan Ekonomi Masyarakat
Mengamati Masuknya Teknologi Baru di Desa Mengamati Perkembangan Pemerintahan
Mengamati monumen bersejarah
Misalnya; prasasti, mesjid, gereja, candi, kuburan, patung, gapula, dll
dimanakah tempatnya monumen itu? bagaimana kondisinya sekarang?
Beberapa tindakan yang harus diperhatikan
oleh guru dalam pelaksanaan model
pembelajaran
living history
di lapangan
1. Membimbing peserta didik dalam memilih topik yang sesuai dengan minat dan kemampuannya
2. Membimbing peserta didik dalam melakukan persiapan-persiapan yang akan dikerjakan di lapangan
Lanjutan
4. Membimbing peserta didik dalam melaksanakan penelusuran peristiwa sejarah yang telah
dipilihnya dengan baik
5. Menciptakan situasi kompetitif antar kelompok dan kekompakan di antara anggota kelompok
6. Mengadakan diskusi kelompok dan kelas untuk membahas pelaksanaan model pembelajaran living history
7. Membantu kelompok peserta didik yang
Lanjutan
8. Membantu dan membimbing peserta
didik dalam menginterpretasikan data
yang diperoleh di lapangan
9.
Membimbing peserta didik dalam
menyusun laporan hasil penelitian
lapangan
SIKAP NASIONALISME
Pengertian Nasionalisme
1. Menurut Ernest Renan, Nasionalisme adalah
kehendak untuk bersatu dan bernegara.
2. Menurut Otto Bauar, Nasionalisme adalah
suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul karena perasaan senasib
3. Menurut Louis Sneyder, Nasionalisme adalah
Pengertian Nasionalisme
4. Menurut Hans Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National Counciousness; dengan perkataan lain
nasionalisme adalah formalisasi (bentuk) dan rasionalisasi dari kesadaran nasional
berbangsa dan bernegara sendiri.
Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimana mestinya; keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme.
Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
Penyebab Semakin Memudarnya
Sikap Nasionalisme di Kalangan
Pemuda
Faktor Penyebab Internal
1. Pemerintahan pada zaman reformasi yang jauh dari harapan para pemuda, sehingga membuat mereka kecewa pada kinerja pemerintah saat ini; terkuaknya kasus-kasus korupsi,
penggelapan uang Negara, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat Negara membuat para pemuda enggan untuk memerhatikan lagi pemerintahan.
2. Sikap keluarga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa nasionalisme,
sehingga para pemuda meniru sikap tersebut; para pemuda merupakan peniru yang baik
3. Demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun dan maraknya unjuk rasa, telah menimbulkan frustasi di kalangan pemuda dan hilangnya optimisme, sehingga yang ada hanya sifat malas, egois dan, emosional
4. Tertinggalnya Indonesia dengan Negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan, membuat para pemuda tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia
5. Timbulnya etnosentrisme yang menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya, membuat para pemuda lebih mengagungkan
daerah atau sukunya daripada persatuan bangsa.
Faktor Penyebab Eksternal
• Timbulnya etnosentrisme yang menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya, membuat para pemuda lebih mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan
Upaya Untuk Menumbuhkan Kembali
Sikap Nasionalisme di Kalangan Pemuda
Peran Keluarga
1. Memberikan pendidikan sejak dini tentang sikap nasionalisme terhadap bangsa
Indonesia
2. Memberikan contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada
bangsa
3. Memberikan pengawasan yang menyeluruh kepada anak terhadap lingkungan sekitar
Peran Pendidikan
1. Memberikan pelajaran tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dan juga bela Negara
2. Menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan dengan
mengadakan upacara setiap hari senin
3. Memberikan pendidikan moral, sehingga
Peran Pemerintah
1. Menggalakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan
patrotisme, seperti seminar dan pameran kebudayaan
2. Mewajibkan pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil pada hari tertentu, hal ini dilakukan karena batik merupakan sebuah kebudayaan
asli Indonesia, yang diharapkan dengan
kebijakan tersebut dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme bangsa.