• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urgensi Regulasi Konvergensi di Indonesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Urgensi Regulasi Konvergensi di Indonesi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

KELOMPOK 3

55417110002 – ROZA MARIA IRODAH 55417110020 – SIGIT HERMAWANTO 55417110023 – ARIF BASUKI

55417110031 – DIAN SAHID Dosen :

DR IR IWAN KRISNADI MBA

Mata Kuliah Regulasi dan Hukum Teknologi Informasi dan Komunikasi

Urgensi Regulasi Konvergensi

(2)

Urgensi Regulasi Konvergensi

di Indonesia

Agenda

Kesimpulan dan Saran

Pembahasan dan Analisis

Metodologi Penelitian

Kajian Literatur

(3)

Latar Belakang

Setelah beranjaknya sistem elektronik dari Analog menuju Digital, kemajuan

teknologi telekomunikasi, informasi, dan komputasi berlangsung dengan

pesat sekali.

Perkembangan telekomunikasi bergerak dan jaringan berbasis Internet

Protocol (IP) telah mendorong terjadinya integrasi jaringan ‘next generation

network’ dan menyebabkan perubahan besar tatanan industri

telekomunikasi, internet dan penyiaran.

Perubahan ini telah melahirkan konvergensi jasa-jasa baru yang tidak hanya

terbatas pada lingkup telekomunikasi akan tetapi telah meluas ke arah

(4)

Latar Belakang

Jasa siaran radio dan televisi tidak lagi menjadi domain penyelenggara

atau lembaga penyiaran, akan tetapi telah dapat disediakan oleh

pelanggan jasa telekomunikasi melalui jaringan yang ada dan di akses

menggunakan perangkat (terminal) telekomunikasi.

Perubahan perangkat hukum perundang-undangan dalam menghadapi

perubahan-perubahan yang terjadi pada aspek kelembagaan dan

(5)

Permasalahan

Seberapa Mendesaknya Regulasi Konvergesi

(6)

Kajian Literatur

Dinamika Tata Kelola Kebijakan Industri Penyiaran dan Telekomunikasi

di Indonesia Menuju Konvergensi (2015)

Regulation Misunderstanding: Convergence Complexity Providing

Failures in Telecommunication Service Cost 2017)

Analisis Manajemen Penyiaran di Era Teknologi Informasi (2015)

(7)

Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah kualitatif, dengan karakteristik:

1) Fokus penelitian pada pemahaman dan makna;

2) Peneliti merupakan instrumen pengumpulan data dan analisis utama

3) Proses penelitian bersifat induktif

4) Hasil akhir penelitian bersifat deskriptif

(8)

Pembahasan dan Analisis

Lingkup Konvergensi Telematika

Telekomunikasi

Media Penyiaran

(9)

Pembahasan dan Analisis

Perubahan perangkat hukum perundang-undangan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi pada aspek kelembagaan dan regulasi merupakan hal yang perlu dilakukan

dalam menghadapi era konvergensi. Dari sisi kelembagaan, kebutuhan akan badan regulasi yang konvergensi merupakan salah satu isu yang penting dimana apakah badan regulasi ke depan akan bertanggung jawab terhadap bidang telekomunikasi, penyiaran ataupun meliputi bidang teknologi informasi. Sedangkan dari sisi regulasi, harmonisasi dan modifikasi perangkat UU atau pembentukan UU konvergensi diperlukan untuk menjawab perubahan teknologi

konvergensi yang akan sulit dilakukan dengan kondisi Undang-undang eksisting terkait yang terpisah secara prinsip. Pesatnya perkembangan teknologi digital yang hingga pada akhirnya menyulitkan pemisahan teknologi informasi, baik antara telekomunikasi, penyiaran dan

(10)
(11)

Pembahasan dan Analisis

Undang-undang konvergensi saat ini sangat dibutuhkan, mengingat Telematika merupakan salah satu

infrastruktur penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka mendukung peningkatan perekonomian, pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan nasional serta hubungan antar bangsa. Karenanya, telematika perlu ditingkatkan ketersediaannya baik dari segi aksessbilitas, densitas mutu dan layanannya sehingga dapat menjangkau seluruh wilayah di tanah air dan dinikmati seluruh lapisan

masyarakat.

Merujuk definisi konvergensi dari European Union, OECD, ITU, konvergensi dapat dipandang sebagai

perpaduan layanan telekomunikasi, teknologi informasi, dan penyiaran yang sebelumnya terpisah menjadi satu kesatuan hingga diperoleh nilai tambah dari layanan tersebut. Nantinya bahwa, layanan

(12)

Analisis

(13)

Analisis

Lini Masa Regulasi Konvergensi di Indonesia

1999 – UU Telekomunikasi

2002 – UU Penyiaran

2008 – UU Informasi dan Transaksi Elektronik

2015

RUU Konvergensi Telematika (Program Legislasi Nasional DPR)

(14)

Analisis

Wacana RUU Konvergensi Telematika adalah akan menyatukan tiga UU bidang Komunikasi dan Informatika:

• UU Penyiaran No.32/2002,

• UU Telekomunikasi No. 36/1999

• UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) No.11/2008. Kendala:

• Sistem Perundang-undangan tidak mengenal UU induk atau UU payung yang memayungi beberapa undang-undang. Tidak ada nomenklatur UU Konvergensi dalam prolegnas.

• Sistem Tata Negara di Indonesia menganut bahwa perumusan UU itu dilakukan oleh dua pihak. Pertama oleh DPR sendiri yang memang memiliki hak legislasi dan Pemerintah yang dapat mengajukan usulan UU.

• Semua UU dibawah Kominfo sarat dengan teknologi, kedaulatan dan kepentingan bisnis dan politik. Untuk harmonisasi ketiga UU tersebut terjadi perdebatan panjang dan memakan

(15)

Kesimpulan dan Saran

Konvergesi sudah mendesak untuk diterapkan, tetapi sepertinya sulit terjadi.

Revisi untuk tiga UU yang berkaitan paling tidak bisa menjadi solusi.

Kemkominfo perlu meninjau dan merevisi kembali draf proposal RUU

rancangan UU Penyiaran khususnya untuk menegaskan kembali peraturan

model bisnis konvergensi bidang penyiaran antar produksi dan distribusi,

tetapi juga antara produsen dan konsumen.

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan cenderung untuk menawarkan jenis produk atau jasa yang lebih terbatas dibandingkan kompetitornya dan berusaha untuk melakukan proteksi terhadap barangnya dengan

untuk bergabung dengan BMT Assyafi’iyah, tetapi j ika pemasarannya kurang baik, maka tidak di pungkiri masyarakat akan enggan untuk bergabung. Oleh karena itu,

Untuk memenuhi transparansi dan akuntabilitas penggunaan keuangan dana Penelitian dan PKM, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Surabaya

Augmented Reality Berbasis Android Sebagai Media Promosi Universitas PGRI Semarang ” , “Multimedia Pembelajaran Interaktif Tuntunan Sholat Pada Mi Miftahul

Maka dapat disimpulkan sistem adalah suatu proses yang terdiri dari berbagai unsur atau kelompok yang satu sama lain berkaitan secara struktural maupun fungsional dan saling

terjadi penurunan sebesar 97,45 persen dibandingkan dengan volume ekspor Januari- September 2014 sebesar 655,30 ribu ton.. SEPTEMBER 2015 MALUKU UTARA TIDAK

Marital horizon memiliki tiga komponen yaitu (a) importance of marriage, derajat pentingnya menikah dalam rencana kehidupan seseorang saat ini, (b) desired timing of marriage,

Berdasarkan pada tabel diatas menunjukan bahwa data tersebut terbebas dari heterokedatisitas karena nilai probabilitas untuk stock selection dan market timing sebesar