• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lalu Lintas Kereta Api (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lalu Lintas Kereta Api (1)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SITI ALFIYAH

LALU LINTAS KERETA API

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...3

BAB I...4

PENDAHULUAN...4

A. Latar Belakang...4

B. Landasan Teori...5

C. Maksud Dan Tujuan...6

D. Rumusan Masalah...6

E. Sistematika Penulisan...6

BAB II...7

PEMBAHASAN...7

A. Prinsip Lalu lintas Kereta Api...7

B. Sistem Pengoperasian Kereta Api...11

D. Gapeka...16

E. Sistem Persinyalan Kereta Api...18

F. Lalu Lintas Kereta Api Angkutan Penumpang...21

G. Lalu lintas Kereta Angkutan Barang...22

H. Lalu Lintas Angkutan Kereta Api Khusus...23

BAB III...24

PENUTUP...24

A. Kesimpulan...24

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis mandiri “Lalu Lintass Kereta Api” . Penulisan ini dimaksudkan sebagai satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah “Perundang-undangan Transdar II” dan bertujuan untuk membahas permasalahan transportasi yang kemudian dikaitkan dengan peraturan-peraturan yang mengaturnya. Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Sahar Andika,MH selaku dosen pembimbing. 2. Teman-teman kelas 3A jurusan DIV Transportasi Darat 3. Semua pihak yang telah membantu penulisan karya tulis ini.

Dalam penulisan laporan ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar memperoleh hasil yang memuaskan, tetapi penulis juga menyadari akan adanya kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati bila ditemukan banyak kesalahan dan kekurangan, saran serta kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini akan penulis terima dengan tulus. Harapan penulis semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan mengenai Lalu Lintas Kereta Api.

Bekasi,24 November 2015

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkeretaapian merupakan salah satu moda transportasi yang memiliki peranan yang penting dan strategis sehingga penyelenggaraannya dikuasai oleh negara dan pembinaannya dilakukan oleh pemerintah serta pengoperasian/pengusahaan prasarana dan sarana kereta api dilakukan oleh badan usaha yang dibentuk untuk itu. Pembinaan di bidang lalu lintas dan angkutan kereta api yang meliputi aspek-aspek pengaturan, pengendalian, dan pengawasan lalu lintas kereta api dilaksanakan dengan mengutamakan dan memperhatikan pelayanan kepentingan umum atau masyarakat.

(5)

B. Landasan Teori

UU No.23 Tahun 2007 menjelaskan bahwa perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta api. Sedangkan yang dimaksud dengan kereta api (ka) sendiri adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api.

Dalam Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2009 pada pasal 2 menjelaskan bahwa Perkeretaapian diselenggarakan untuk memperlancar perpindahan orang dan/atau barang secara masal dengan (ayat 1). Lalu lintas kereta api diatur untuk mengoperasikan kereta api agar penyelenggaraan kereta dapat berjalan selamat, aman, nyaman, cepat, tepat, tertib, teratur, dan efisien.

(6)

C. Maksud Dan Tujuan

Maksud dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui lalu llintas kereta api . Sedangkan tujuan dari penulisan ini antara lain adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah perundang-undangan transdar II mengenai Perkeretaapian.

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang diambil dalam paper kali ini adalah :

1. Bagaimana prinsip lalu lintas kereta api?

2. Bagaimana sistem pengoperasian perjalanan kereta api ? 3. Apakah Gapeka?

4. Bagaimana sistem persinyalan pada kereta api? 5. Bagaimana lalu lintas kereta angkutan penumpang? 6. Bagaimana lalu lintas kereta angkutan barang? 7. Bagaimana lalu lintas kereta khusus?

E. Sistematika Penulisan

Makalah ini dibagi menjadi tiga bab, yaitu:

Bab I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang penulisan makalah, landasan teori, rumusan masalah, maksud dan tujuan dan sistematika penulisan.

Bab II Pembahasan

Berisi tentang prinsip lalu lintas kereta api, sistem pengoperasian kereta api, gapeka dan sistem persinyalan kereta api, lalu lintas kereta angkutan penumpang, lalu lintas kereta angkutan barang dan lalu lintas kereta khusus.

Bab III Penutup

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip Lalu lintas Kereta Api

Pengoperasian kereta api menggunakan prinsip berlalu lintas satu arah pada jalur tunggal dan jalur ganda atau lebih, dengan ketentuan setiap jalur pada satu petak blok hanya diizinkan dilewati oleh satu kereta api dan jalur kanan digunakan oleh kereta api untuk jalur ganda atau lebih. Pengecualian terhadap ketentuan hanya dapat dilakukan khusus untuk kereta api yang berfungsi memberikan pertolongan atau pada jalan rel bergigi. Pengecualian hanya dapat dilakukan apabila terdapat gangguan operasi kereta api dengan ketentuan kereta api berjalan disebelah kiri setelah ada perintah tertulis dari petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA); atau terdapat sinyal dari dua arah, masing-masing jalur dapat dilalui kereta api secara bolak balik.

Kereta api yang berjalan langsung harus dimasukkan ke jalur lurus kecuali di stasiun persimpangan untuk ke jalur tertentu, atau di stasiun peralihan dari jalur ganda ke jalur tunggal dan sebaliknya sesuai dengan Peraturan Pengamanan Setempat. Apabila jalur lurus terhalang untuk dilewati maka kereta api langsung dilewatkan ke jalur belok dengan pengamanan khusus dan mengurangi kecepatan.

(8)

Perjalanan kereta api pada malam hari dimulai dari tenggelam sampai terbitnya matahari, atau perjalanan kereta api pada siang hari apabila jarak pandang masinis terbatas akibat cuaca buruk, harus menggunakan tanda (semboyan) malam baik di sarana maupun di prasarana.

Selama dalam perjalanan kereta api, masinis harus memperhatikan dan mematuhi :

a. sinyal, tanda (semboyan) dan marka; b. jalan rel yang akan dilalui.

(9)

1. Petak Blok

Petak blok adalah bagian dari petak jalan, merupakan jalan rel di antara dua sinyal yang berdekatan. Dua buah sinyal tersebut digunakan sebagai tanda apakah sebuah kereta api boleh masuk atau keluar dari petak blok yang bersangkutan. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya tabrakan dua buah kereta api dengan membuat aturan bahwa pada setiap waktu, hanya terdapat satu kereta api yang menempati petak blok tersebut. Konflik perjalanan kereta api terjadi jika terdapat dua atau lebih kereta api yang menggunakan satu petak blok pada waktu yang sama.

(10)

2. Kecepatan Dan Frekuensi Kereta Api

Penentuan batas kecepatan operasi kereta api harus didasarkan kelas jalur kereta api dan kemampuan sarana kereta api. Kecepatan maksimum yang diizinkan ditentukan berdasarkan kecepatan terendah antara kecepatan kelas jalur dan sarana kereta api . Kecepatan maksimum yang diizinkan dapat dikecualikan pada kelandaian tertentu, lengkungan tertentu dan sarana angkutan barang dan/atau alat berat tertentu, dengan ketentuan kecepatan yang diizinkan dapat kurang dari batas maksimum pada golongan kecepatanyang bersangkutan.

Kecepatan merupakan faktor terpenting dalam operasional kereta api karena kecepatan mempengaruhi durasi waktu perjalanan dari suatu rangkaian kereta api. Kecepatan rangkaian kereta api bergantung pada jenis lokomotif. Walaupun kecepatan ini sangat bergantung pada jenis lokomotif yang digunakan namun pembatasan terhadap puncak kecepatan juga perlu dilakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna kereta api. Pembatasan-pembatasan puncak kecepatan yang dilakukan pada sistem operasional kereta api adalah :

 Puncak kecepatan pada jalan rel yang diijinkan (maximum permissible track speed) Puncak kecepatan pada jalan rel disuatu petak jalan dipengaruhi oleh kondisi jalan, baik mengenai konstruksi jalan rel, kondisi alam, maupun karena kondisi dari pemeliharaan.

(11)

B. Sistem Pengoperasian Kereta Api

Dalam penyelenggaraan urusan perjalanan KA, para operator di lapangan akan selalu berpedoman pada GAPEKA beserta pendukung lainnya dan diharapkan pergerakannya dapat terlaksana dengan aman dan tertib,perjalanan KA dilaksanakan setelah syarat-syarat keamanan terpenuhi. Prinsip pengoperasian kereta api :

 Usahakan angkuta KA berjalan terus dalam keadaan isi

 Kecepatan KA mempengaruhi waktu perjalanan

 Unit-unit prasarana,sarana,dan operasi saling tergantung antara

satu dengan yang lainnya

 Angkutan KA akan menguntungkan untuk angkutan jarak jauh

dengan muatan maksimum

 Potensi kapasitas angkut tidak tetap,tergantung metoda atau

strategi yg digunakan

 Pengoperasian sarana yg melebihi kebutuhan akan menambah

cost

 Waspada terhadap angkutan puncak pada waktu-waktu tertentu

 Perencanaan yg realistis dapat mencapai hasil yg baik

 Kehandalan dan Kepercayaan adalah Faktor Utama

 Pengembangan metoda operasi akan mengurangi cost

Aspek Yang Harus Dipenuhi Dalam Pengoperasian Kereta Api

1. Prasarana & Sarana

Laik sesuai dg perencanaan sebagaimana diatur dlm GAPEKA

2. SDM Laik dan sesuai dg kualifikasi/keahlian yg dipersyaratkan

3. Regulasi Sesuai dg kondisi saat ini (sistem operasi dan teknologi),dimengerti dan dipatuhi oleh seluruh unsur yg terlibat dlm penyelenggaraan opersai KA

4.GAPEKA Rencana produksi dan opersi KA disiapkan dan semua aspek terintegrasi dg baik

5. SIPOKA Pelaksananan GAPEKAdikendalikan dan dimonitor,serta kemudian dievaluasi dg baik

6. Lingkungan Terkondisi dg baik(kondusif),baik di stasiun maupun diluar stasiun

(12)

penentuan kereta api yang jalan, pembatalan dan pengumuman perjalanan kereta api.

Setiap kereta api yang akan dioperasikan harus memiliki nomor kereta api, jam berangkat, datang atau jam langsung di stasiun, pos dan di persilangan dan tempat persilangan dan penyusulan. Pengoperasian kereta api dimuat dalam:

a. GAPEKA, yang memuat :

1) Perjalanan kereta api biasa dan kereta api fakultatif;

2) Keterangan guna melakukan urusan perjalanan kereta api;

3) Tanggal mulai berlakunya ketentuan perjalanan;

b. Maklumat perjalanan kereta api

c. Telegram Maklumat

d. Daftar Waktu yang berisi :

1) nomor atau huruf dan jenis kereta api, jam berangkat dan

datang

2) lama perjalanan dan kecepatan maksimum yang diizinkan;

3) persilangan dan penyusulan;

4) waktu berjalan;

5) tanggal mulai berlakunya.

(13)

Penilikan jalur kereta api dilakukan untuk mengetahui jalur yang bersangkutan aman untuk dilalui kereta api. Penilikan jalur kereta api dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali dalam waktu 24 jam dan disesuaikan dengan GAPEKA.Penilikan jalur kereta api dilakukan dengan cara berjalan kaki pada jalan rel oleh petugas penilik jalur yang ditunjuk dengan membawa peralatan yang telah ditentukan.Penilik jalur kereta api harus melaporkan kepada PPKA stasiun akhir tugasnya.Apabila penilik jalur belum melapor pada jam keberangkatan kereta api, maka kereta api dapat diberangkatkan dengan pengamanan khusus. Masinis disamping bertugas sebagai awak kereta api

juga berfungsi sebagai penilik jalur dengan mengamati jalur dari kabin

Penyiapan perjalanan kereta api meliputi penyiapan sarana dan rangkaiannya, penyiapan awak kereta api, penyediaan waktu kereta api di stasiun awal, tanda (semboyan) yang berfungsi untuk menunjukkan isyarat yang berkaitan dengan perjalanan kereta api.

Penyiapan sarana dan rangkaiannya meliputi :

 menyiapkan lokomotif, lokomotif dan kereta atau gerbong, kereta rel

listrik,kereta rel disel, dan sarana untuk keperluan khusus menurut jadwal pengoperasian kereta api yang bersangkutan;

 merangkai sarana sebagai rangkaian kereta api yang akan berangkat sesuai

(14)

Penyiapan awak kereta api meliputi Masinis, kondektur dan teknisi untuk melaksanakan pekerjaan menurut kebutuhan dan waktu yang telah ditetapkan dalam jadwal kerja.

Penyediaan waktu kereta api di stasiun awal dimaksudkan untuk menjamin keselamatan dan pelayanan kereta api guna pemeriksaan :

 mempersiapkan pemeriksaan rangkaian;

 pemeriksaan lengkapnya awak kereta api;

 pemeriksaan dan pencatatan hal-hal yang perlu selama perjalanan;

 pencocokan jam yang dimiliki masinis dan kondektur dengan jam

induk di stasiun;

 naik turun penumpang;

 bongkar muat barang bagasi dan hantaran;

 pemeriksaan rem dan percobaan pengereman;

 pemeriksaan tanda (semboyan) kereta api.

Kelengkapan administrasi untuk perjalanan kereta api meliputi : a. laporan harian masinis (LHM);

b. tabel kereta api kecuali bagi kereta api luar biasa per petak jalan; c. laporan perjalanan kereta api (LAPKA);

(15)

C. Pemberangkatan Kereta Api

Penyiapan rute kereta api berangkat merupakan kegiatan mengatur kedudukan wesel dan sinyal aman untuk dilalui kereta api yang akan berangkat. Kesiapan rute harus diyakini kesiapannya setelah dilakukan pengecekan oleh PPKA/PPKD/PPKT secara fisik dan/atau indikator pada perangkat atau meja pelayanan PPKA/PPKD/PPKT. Kesiapan pemberangkatan kereta meliputi kesiapan :

a. masinis sudah berada di kabin;

b. kondektur pemimpin (Kdrp) di samping kereta api yang akan diberangkatkan;

c. penumpang dan / atau barang begasi atau hantaran ada di dalam kereta atau gerbong menurut syarat-syarat pengangkutan;

d. PAP atau PPKA/PPKD/PPKT siap di tempat.

Pengendalian perjalanan kereta api

Pengendalian perjalanan kereta api dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung. Pengendalian perjalanan kereta api langsung antara dua stasiun atau lebih dilaksanakan dengan cara :

a. setempat, dilaksanakan oleh PPKA di setiap stasiun;

b. daerah, dilaksanakan oleh PPKD untuk pengendalian dua stasiun atau lebih;

(16)

D. Gapeka

Dalam melakukan perjalanan kereta api diperlukan suatu pedoman untuk mengatur jadwal perjalanan kereta api tersebut. Pedoman ini mengatur tentang jam keberangkatan, jam kedatangan, lamanya berhenti di suatu stasiun/pemberhentian. Pedoman ini ditampilkan dalam bentuk grafik yang biasa disebut dengan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka). Bentuk Gapeka adalah berupa suatu grafik 2 dimensi yang terdiri dari waktu sebagai sumbu X dan tempat pemberhentian sebagai sumbu Y. Dalam Gapeka, perjalanan dari suatu rangkaian kereta api dimodelkan sebagai garis linier dengan kemiringan tertentu dan bentuk yang tertentu untuk setiap perjalanan kereta apinya. Kemiringan ini dipengaruhi oleh kecepatan dari suatu perjalanan kereta api,semakin besar sudut kemiringan yang dibentuk menunjukkan bahwa kecepatan kereta api semakin tinggi. Bentuk umum dari Gapeka dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(17)

Unsur-unsur perubahan gapeka,yaiu : A.Kecepatan :

1) kecepatan maksimum, adalah kecepatan maksimum yang boleh dijalankan oleh masinis di lintas atau petak jalan yang bersangkutan,

2) kecepatan grafik, yaitu puncak kecepatan yang diterapkan dalam gapeka, untuk gapeka 2010 ditetapkan 90 % (persen) dari kecepatan maksimum yang terendah di antara prasarana dan sarana, 3) kecepatan operasional, adalah kecepatan ka yang dijalankan masinis, ia boleh menjalankan puncak kecepatan maksimum yang berlaku pada saat ka nya mengalami kelambatan.

B. Taspat tetap,

Pembatas kecepatan maksimum yang berlaku lebih dari 6 bulan sudah diperhitungkan dalam gapeka.

C. Taspat sementara,

Tidak diperhitungkan dalam gapeka, karena bersipat sementara dan lokasinya tidak bisa diprediksi, pada lintas yang sudah ditentukan seharusnya tambahan waktu perjalanan akibat taspat ini tidak boleh lebih dari kantong waktu yang tersedia (lebih kurang15 persen).

Jumlah taspat sementara dalam satu koridor atau lintas kami berpendapat tidak dibatasi, yang penting tambahan waktu akibat taspat sementara tidak melebihi cadangan waktu yang disediakan dalam gapeka. d. sistem persinyalan.

Setiap ada perubahan system persinyalan, tentu disesuaikan dalam gapeka, karena ada perubahan mendasar dalam aturan perjalanan ka. E. Perubahan/tambahan ka.

(18)

E. Sistem Persinyalan Kereta Api

(19)

Macam-Macam Persinyalan:

INTERLOCKING SYSTEM

LEN Interlocking System (SIL) merupakan produk sistem interlocking berbasis PLC (Programmable Logic Controller) yang dikembangkan oleh PT. LEN Industri (Persero). SIL digunakan sebagai prosesor interlocking untuk mengendalikan pengoperasian peralatan outdoor, seperti lampu signal, track circuit, point machine, dll. SIL dikembangkan sebagai solusi untuk sistem interlocking perkeretaapian. SIL menekankan keselamatan, kehandalan, ketersediaan, dan kemudahan dalam pemeliharaan.

CENTRALIZED TRAFFIC CONTROL

Centralized Traffic Control (CTC) adalah suatu sistem yang didesign untuk pengendalian stasiun jarak jauh oleh train dispatcher di Operation Center (OC).

(20)

pengendali, pemantau, pengaturjadwal, dan describer kereta api. Perangkat lunak yang digunakan pada CTC didesign secara MMI (Man Machine Interface). Perangkat lunak ini menyediakan menu editing untuk membuat atau memodifikasi tata letak stasiun serta boolean logic. Menu editing diperlukan untuk memodifikasi tata letak stasiun jikasuatu saat ada modifikasi data interlocking.

C. AUTOMATIC WARNING SYSTEM

(21)

F. Lalu Lintas Kereta Api Angkutan Penumpang

Penye1enggaraan kereta api dikuasai oleh negara dan pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah serta pengoperasian/ pengusahaan prasarana dan sarana kereta api dilakukan oleh badan penyelenggara yang dibentuk khusus untuk itu. Angkutan orang dengan kereta api dapat dilayani dengan kereta api penumpang berjadwal dan kereta api penumpang tidak berjadwal.

Pelayanan angkutan orang sebagaimana dimaksud dalam dari pelayanan ekonomi dan non ekonomi. Menteri menetapkan komposisi pelayanan angkutan ekonomi dan non ekonomi serta standar pelayanan ekonomi untuk menjamin kelangsungan pelayanan angkutan ekonomi. Pada setiap jalur pelayanan kereta api harus tersedia pelayanan angkutan ekonomi. Badan penyelenggara menetapkan standar pelayanan non ekonomi dengan memperhatikan kepentingan pelayanan ekonomi dan melaporkan kepada Menteri dan mengumumkannya kepada masyarakat.

Penyelenggara sarana perkeretaapian wajib mengangkut orang yang telah memiliki karcis. Penumpang anak yang berumur kurang dari 3 (tiga) tahun tidak dikenai biaya apabila tidak mengambil tempat duduk. Pengangkutan orang dengan kereta api harus dilakukan dengan menggunakan kereta. Dalam keadaan tertentu penyelenggara sarana perkeretaapian dapat melakukan pengangkutan orang dengan menggunakan gerbong dan/atau kereta bagasi yang bersifat sementara dengan ketentuan:

a. kereta pada jalur yang bersangkutan tidak tersedia atau tidak mencukupi;

b. adanya permintaan angkutan yang mendesak; atau

(22)

G. Lalu lintas Kereta Angkutan Barang

Angkutan barang dengan kereta api dilakukan dengan menggunakan gerbong atau kereta bagasi. Angkutan barang terdiri atas:

a. angkutan barang umum; b. angkutan barang khusus;

c. angkutan bahan berbahaya dan beracun; dan d. angkutan limbah bahan berbahaya dan beracun.

Pengangkutan barang dengan kereta api dilaksanakan berdasarkan perjanjian angkutan antara penyelenggara sarana perkeretaapian dan pengguna jasa angkutan kereta api.

 diberi tanda-tanda tertentu

sesuai bahan berbahaya yang diangkut.

 disertai petugas yang memiliki kualifikasi tertentu sesuai sifat

bahan berbahaya yang diangkut.

Badan penyelenggara mempunyai hak untuk menahan barang yang diangkut dengan kereta api, apabila pengirim atau penerima tidak memenuhi kewajiban dalam batas waktu yang telah ditetapkan sesuai perjanjian angkutan.

(23)

H. Lalu Lintas Angkutan Kereta Api Khusus

Pelayanan angkutan perkeretaapian khusus hanya digunakan untuk menunjang kegiatan pokok badan usaha tertentu. Badan usaha wajib memiliki izin pengadaan atau pembangunan; dan izin operasi.Pelayanan angkutan perkeretaapian khusus dapat di integrasikan dengan jaringan pelayanan angkutan perkeretaapian umum dan jaringan pelayanan angkutan perkeretaapian khusus lainnya. Apabila terjadi integrasi maka berlaku ketentuan pelayanan perkeretaapian umum. Dalam hal pelayanan angkutan perkeretaapian khusus di integrasikan dengan jaringan pelayanan angkutan perkeretaapian umum maka harus mendapat persetujuan dari:

a. Menteri, pada jaringan jalur perkeretaapian nasional; b. gubernur, pada jaringan jalur perkeretaapian provinsi; atau c.bupati/walikota, pada jaringan jalur perkeretaapian kabupaten/kota

(24)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengoperasian kereta api menggunakan prinsip berlalu lintas satu arah pada jalur tunggal dan jalur ganda atau lebih, dengan ketentuan setiap jalur pada satu petak blok hanya diizinkan dilewati oleh satu kereta api dan jalur kanan digunakan oleh kereta api untuk jalur ganda atau lebih. Pengecualian terhadap ketentuan hanya dapat dilakukan khusus untuk kereta api yang berfungsi memberikan pertolongan atau pada jalan rel bergigi. Pengecualian hanya dapat dilakukan apabila terdapat gangguan operasi kereta api dengan ketentuan kereta api berjalan disebelah kiri setelah ada perintah tertulis dari petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api

Dalam pengoperasiannya, lalu lintas antara kereta api penumpang, kereta api barang dan kereta api angkutan khusus dibedakan jadwal perjalanan dan syarat ketentuannya. Hal ini dimaksudkan agar antar lalu lintas satu sama lain tidak megalami gangguan perjalanan. Sebab lalu lintas kereta api diprioritaskan pada lalu lintas kereta api penumpang bagi sebagian wilayah.

B. Saran

Pihak penyelenggara sarana diharapkan untuk mengawasi sarana serta prasarana yang terkait dengan lalu lintas kereta api.

Gambar

Gambar Layout dari Grafik Perjalanan Kereta Api

Referensi

Dokumen terkait

Macam-macam Perubahan Entalpi Standar (∆Ho) Melihat adanya berbagai macam jenis-jenis reaksi kimia yang ada maka kita nanti akan mempelajari jenis-jenis perubahan entalpi

Musik klasik dapat menurunkan tingkat kecemasan yang merupakan respon psikis mahasiswa fakultas kedokteran yang akan menghadapi ujian. STRES

Banyuwangi dapat dikatakan sebagai bermantra, dan sumber simbolik yang mendukung kekuasaan Jawa tersebut salah satunya mantra Semar Mesem dalam arti santet

Untuk nilai perbandingan perpindahan panas yang terjadi antara LED terhadap Volt menggunakan heatsink plat aluminium dengan plat tembaga, yaitu menggunakan rumus

Sebenarnya, biaya ini hanya 10% dari seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan, sementara 90% adalah biaya-biaya lain yang tidak terhitung secara langsung, seperti kerusakan

Pengujian akan kekerasan dari material coating juga telah dilakukan yang di tunjukkan pada Gambar 4.17 dimana nilai kekerasan menunjukkan peningkatan pada

[r]

Kitab Kuning juga digunakan untuk membantu guru mata pelajaran fiqh dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan yang disampaikan peserta didik karena dalam