• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADMINISTRASI MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN arsip

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ADMINISTRASI MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN arsip "

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

ADMINISTRASI MANAJEMEN

DALAM

PENGELOLAAN PENDIDIKAN

BAB I

PENDAHULUAN

Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan, waktu dan perhatian) sedangkan kebutuhannya tidak terbatas usaha untuk

memenuhi kebutuhan dan terbatasnya kemampuan untuk melakukan pekerjaan mendorong manusia membagi pekerjaan tugas dan tanggung jawab dengan adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab ini maka terbentuklah kerjasama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi.

Pada dasarnya manajemen itu penting sebab pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga itu perlu pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya. Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki. Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerjasama dalam sekelompok orang.

Setiap manejer dalam pelaksanaan tugasnya, aktivitasnya, dan

keterampilannya untuk mencapai tujuan harus melaksanakan perencanaan pengorganisasian, penngarahan, dan pengendalian dengan baik.

Dalam tataran nilai, pendidikan mempunyai peran vital sebagai pendorong individu dan warga masyarakat untuk meraih progresivitas pada semua lini kehidupan. Di samping itu, pendidikan dapat menjadi determinan penting bagi proses transformasi personal maupun sosial. Dan sesungguhnya inilah idealisme pendidikan yang mensyaratkan adanya pemberdayaan.

Namun dalam tataran ideal, pergeseran paradigma yang awalnya

(2)

sebagai suatu lahan bisnis basah yang mengindikasikan perlunya

perubahan pengelolaan. Perubahan pengelolaan tersebut harus seirama dengan tuntutan zaman.

BAB II PEMBAHASAN

1. A. Administrasi Pendidikan

Kata administrasi berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan ministare.Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”.

Dan ministare sama artinya dengan kata to surve atau toconductyang berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam bahasa

inggris to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after), dan mengarahkan.[1]

Jadi, kata “administrasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan. Meskipun peraktek administrasi sejak dahulu kala telah dilaksanakan orang, bahkan sejak manusia bermasyarakat dan bernegara, administrasi sebagai ilmu baru muncul pada permulaan pertengahan kedua abad ke-19.

Frederick Taylor (1856) sering disebut sebagai bapak dari gerakan

manajemen berdasarkan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, ia dapat pula dikatakan sebagai pelopor dari timbulnya ilmu administrasi. Ia pernah bekerja sebagai buruh rendahan sampai tingkat yang paling tinggi di dalam perusahaan.[2]

Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan

pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spritual maupun material yang bersangkut paut dengan pendidikan, jadi dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat di dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu di integrasikan, diorganisasi dan

(3)

Sedangkan pendidikan, baik diartikan sebagai prioses produk, adalah masalah perseorangan. Anak didik sendirilah yang harus membuat

perubahan di dalam dirinya sesuai dengan yang di kehendakinya. Proses pendidikan terjadi dalam diri individu, dan dari produk pendidikan

menyatakan diri di dalam tingkah lakunya. Demikianlah pendidikan tidak sama dengan pendidikan.

Engkoswara (1987:1) mengemukakan bahwa “ administrasi pendidikan dalam arti seluas-luasanya adalah suatu ilmu yang mempelajari penataan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara produktif”.

Selanjutnya mengatakan penataan mengandung makna, “mengatur,

manajemen, memimpin, mengelola atau mengadministrasikan sumber daya yang meliputi merencanakan, melaksanakan dan mengawasi, atau

membina”. Sumber dayanya terdiri dari; (1) sumber daya manusia (peserta didik, pendidik, dan pemakai jasa pendidikan), (2) sumber belajar atau kurikulum (segala sesuatu yang disediakan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan), dan (3) fasilitas (peralatan, barang, dan keuangan yang menunjang kemungkinan terjadinya pendidikan). Tujuan pendidikan yang produktif berupa prestasi yang efektif, dan suasana atau proses yang efisien. Selanjutnya keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan yang

produktif dapat dilihat dari sudut administratif, psikologis, dan ekonomis.[3]

Secara dingkatnya administrasi pendidikan ialah pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan-urusan sekolah.

Beberapa unsur pokok didalam administrasi yang dimaksudkan. Ialah:[4] 1. Adanya sekelompok manusia (sedikitnya dua orang)

2. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama.

3. Adanya tugas/fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerja sama) 4. Adanya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan.

Semua unsur tersebut harus diatur dan dikelola sedemikian rupa sehingga mengarah kepada tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

(4)

dimensi. Pendekatan terpadu melibatkan dimensi serta optimalisasi fungsi koordinasi,dan pelaksanaannya ditunjang dengan konsep manajemen partisipatif. Konsep manajemen partispasif, mempunyai dimensi konteks, tujuan dan lingkungan. Hal itu dikembangkan menjadi suatu proses dalam administrasi pendidikan terpadu yang intinya ada keterlibatan semua pihak yang terkait dalam organisasi pendidikan.

John M.Cohen dan Norman T.Uphoff (1977:6-8) mengungkapkan bahwa kerangka kerja secara koordinasi dalam suasana partisifasif mempunyai tiga dimensi yakni; Kerangka kerja tersebut, menunjukkan bagaimana suatu pengembangan program dilakukan, melalui pendekatan partisipasi.

Partisipasi dari instrumental yang ada seperti konstitusi, keterlibatan masyarakat, kelompok atau personal. Kondisi ini,tergantung pada keterlibatan dalam ; (a) pengambilan keputusan; (b) pelaksanaan keputusan; (c) manfaat adanya partisipasi; dan (d) keterlibatan dalam evaluasi. Berrdasarkan dari uraian tersebut, tampak bahwa proses

administrasi merujuk pada aktivitas pencapaian tujuan. Proses tersebut, diperlukan berbagai pendekatan yang selaras dengan karakteristik suatu organisasi, yang mempunyai visi, misi, fungsi dan tujuan serta strategi pencapaiannya.[5]

1. B. Manajemen Pendidikan

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi, manajemen merupakan suatu proses untuk

mewujudkan tujuan yang diinginkan.

G.R. Terry berpendapat bahwa manajement is a distinck process of

planning, organizing, actuating, and controling performed to determine and accomplish stated objectivies by the use of human being other

recourses. Artinya manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

(5)

mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajemen mengadakan kordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian.[6]

Jika kita simak defenisi-defenisi diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa

1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

2. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni.

A. Manajemen merupakan proses yang sistematik, terkordinasi, koferatif, dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya. B. Manajemen baru dapat diterapakan jika ada dua orang atau

lebih melakukan kerja sama dalam suatu organisasi.

C. Manajemen harus didasarkan dengan pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab.

D. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi.

E. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Reiguluth dan Garfinkel (1993) menjelaskan guru adalah sebagai fasilitator dan manajemen pendidikan. Peran ini mensyaratkan sistem yang berbasis sumber data dan penggunaan kekuatan alat-alat dengan kemajuan

tekhnologi dari pada berbasis kepada guru.

Tugas propesional guru adalah melakukan kegiatan mengajar, dan

selanjutnya murid melakukan respon-respon yang disebut belajar. Menurut Dauis (1991:35) peran guru sebagai menejer dalam proses pengajaran:

1. Merencanakan, yaitu menyusun tujuan belajar mengajar (pengajaran). 2. Mengorganisasikan, yaitu menghubungnkan atau menggabungkan

seluruh sumber daya belajar mengajar dalam mencapai tujuan secara efektif dan efesien.

3. Memimpin, yaitu apakah pekerjaan atau kegiatan belajar mengajar mencapai tujuan pengajaran, sehingga diketahui hasil yang dicapai. Fungsi manajemen pembelajaran yaitu: perencanaan pengajaran,

pengorganisasian pengajaran, dann evaluasi pengajaran. Dalam menjalankan fungsi manajemen dimaksud, seorang guru harus

memanfaatkan sumber daya pengajaran (learning resouces) yang ada didalam kelas maupun diluar kelas.[7]

(6)

1. Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur.

2. Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam. 3. Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi

manejer.[8]

Fungsi-fungsi manajemen antara lain:

1. Planning

Planning ialah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelopok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Planning mencakup kegiatan

pengambilan keputusan, karena termasuk pemilihan-pemilihan alternatif-alternatif keputusan.

2. Organizing

Organizing ialah mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan.

1. Actuating

Actuating atau disebut juga “gerakan aksi” mencakup kegiatan yang dilakukan seseorang manajer untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang

ditetapkan oleh unsur perencana dan pengorganisasian agar tujuan-tujaun tersebut dapat dipahami.

1. Motovating

Motivating merupakan sebuah kata yang lebih disukai oleh beberapa pihak dari pada kata actuating. Beberapa pihak yang lain menganggap arti dari kedua kata tersebut adalah sama.

1. Staffing

Mencakup mendapatkan, menempatkan, dan mempertahankan anggota pada posisi yang dibutuhkan oleh pekerjaan organisasi yang bersangkutan.

1. Directing

Merupakan pengarahan yang diberikan kepada bawahan sehingga mereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja aktif menuju sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

(7)

Mencakup kelanjuatan tugas untuk melihat apakah kegiatan dilaksanakan sesuai rencana. Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan penyimpangan yang tidak di inginkan diperbaiki supaya tujuan dapat tercapai dengan baik

1. Inovating

Mencakup pengembangan gagasan baru, mengkombinasikan pemikiran baru dengan yang lama, mencari gagasan dari kegitan lain dan

melaksanakannya atau dapat juga dilakukan dengan cara memberi stimulai kepada rekan sekerja untuk mengembangkan gagasan baru dalam

pekerjaan mereka.

1. Representing

Mencakup pelaksanaan tugas pegawai sebagai anggota resmi dari sebuah perusahaannya dalam urusannya dengan pihak pemerintahan, kalangan swasta bank, penjual, langganan, dan kalangan luar lainnya.

1. Coordinating

Merupakan sunkronisasi yang teratur dalam usaha individu yang

berhubungan dengan jumlah waktu dan tujuan mereka, sehingga diambil tindakan yang serempak menuju sasaran yang telah ditetapkan.[9]

1. C. Efektifitas Manajemen dalam Lembaga Pendidikan Dalam ranah aktivitas, implementasi manajemen terhadap pengelolaan pendidikan haruslah berorientasi pada efektivitas terhadap segala aspek pendidikan baik dalam pertumbuhan, perkembangan, maupun keberkahan (dalam perspektif syariah). Berikut ini merupakan urgensi manajemen terhadap bidang manajemen pendidikan:[10]

1. Manajemen Kurikulum

1) Mengupayakan efektifitas perencanaan

2) Mengupayakan efektifitas pengorganisasian dan koordinasi

3) Mengupayakan efektifitas pelaksanaan

4) Mengupayakan efektifitas pengendalian/pengawasan

(8)

Manajemen ini berkisar pada staff development (teacher development), meliputi:

1) Training

2) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

3) Inservice Education (Pendidikan Lanjutan)

1. Manajemen Siswa

1) Penerimaan Siswa (Daya Tampung, Seleksi)

2) Pembinaan Siswa (Pengelompokkan, Kenaikan Kelas, Penentuan Program, Ekskul)

3) Pemberdayaan OSIS

1. Manajemen Keuangan

Dalam keuangan pengelolaan pendidikan, manajemen harus berlandaskan pada prinsip: efektivitas, efisiensi dan pemerataan .

1. Manajemen Lingkungan

Urgensi manajemen terhadap lingkungan pendidikan bertujuan dalam merangkul seluruh pihak terkait yang akan berpengaruh dalam segala kebijakan dan keberlangsungan pendidikan. Manajemen ini berupaya mewujudkan cooperation with Society dan stake holder identification.

BAB III KESIMPULAN

(9)

kata to dalam bahasa inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”.

Dan ministare sama artinya dengan kata to surve atau toconductyang berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam bahasa

inggris to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after), dan mengarahkan

Administrasi pendidikan ialah segenap proses pengarahan dan

pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spritual maupun material yang bersangkut paut dengan pendidikan, jadi dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang terlibat di dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu di integrasikan, diorganisasi dan

dikioordinasi secara efektif, dan semateri yang diperlukan dan yang telah ada dimanfaatkan secara efesien.

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi, manajemen merupakan suatu proses untuk

mewujudkan tujuan yang diinginkan Fungsi-fungsi manajemen antara lain

v Planning

v Organizing

v Actuating

v Motovating

v Staffing

v Directing

v Controling

v Inovating

v Representing

(10)

[1] Ngalim Purwanto, Administarasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 1.

[2] Ibid., hlm. 2

[3] R. Fred David, Konsep Manajemen Strategis, (Jakarta: PT Indeks, 2004), hlm. 54.

[4] Ngalim Purwanto, Op.Cit., hlm. 5

[5] S.P. Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Toko Gunung Agung, 1995), hlm. 13.

[6] Malayu, Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 1-3.

[7] Syafaruddin, Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Quantum Teaching,2005), hlm. 71.

[8] Malayu, Op.Cit., hlm. 37.

[9] George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta: Bumu Aksara 1990), hlm. 17.

[10] Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan. (Bandung: Angkasa, 1985), hlm. 20.

http://feryntina.blogspot.co.id/2008/10

(11)

PENGERTIAN ADMINISTRASI / MANAJEMEN

PENDIDIKAN

PENGERTIAN ADMINISTRASI / MANAJEMEN PENDIDIKAN

1. Prajudi Atmosudirdjo,1982 : 124” Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua faktor dan sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu”

2. Soebagio Atmodiwirio. (2000:23) “Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan…”

3. Engkoswara (2001:2) “Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati bersama” 4. Djam’an Satori, (1980: 4) “Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien…”

5. Sondang P. Siagian. 1997 : 5 “Manajemen dapat didefinisikan sebagai ‘kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain’. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi” 6. George R. Terry, 1986:4 “Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindsakan-tindakan : Perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain”

7. Made Pidarta, (1988:4) “Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya”

http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2012/04/administrasi-manajemen-pendidikan.html

Administrasi Manajemen Pendidikan

(12)

dunia perusahaan/ekonomi daripada di dalam dunia pendidikan. Hal tersebut dikarenakan dalam proses administrasi pendidikan terdapat kegiatan manajemen, dimana proses administrasi pendidikan bukan hanya menyangkut urusan-urusan material, tetapi juga personal dan spiritual.

A. Pendahuluan

Selama ini adminitasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulismenulis belaka. Pandangan orang demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara phisik kegiatan admninistasi memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer. padahal banyak teori yang mengatakan kegiatan administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan lagi bahwa administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan pendukung saja dalam melengkapai kegiatan yang ada di lapangan. Tidak semuanya pandangan demikian itu benar.

Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ketata usahaan di sebuah lembaga mempunyai out put yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dan surat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin benar. Oleh karena itu keakuratan data administrasi menunutut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum. Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai tentang data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta. Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan. .Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi informasi saat ini.

B. Ciri-ciri Administrasi Manajemen Pendidikan

Administrasi pendidikan dan manajemen adalah dua istilah yang hampir sama artinya, hanya dewasa ini istilah manajemen lebih lebih dikenal dan umum dipakai di dalam dunia perusahaan/ekonomi daripada di dalam dunia pendidikan. Hal tersebut dikarenakan dalam proses administrasi pendidikan terdapat kegiatan manajemen, dimana proses administrasi pendidikan bukan hanya menyangkut urusan-urusan material, tetapi juga personal dan spiritual.[1]

(13)

melakukan pelayanan administratif, berupa urusan: Kerumahtanggaan, Ketatausahaan, Kepegawaian, Keuangan, dan sebagainya yang bersifat pelayanan intern (internal services).

[2] Untuk menemukan ciri-ciri admnistrasi manajemen pendidikan yang ideal tentunya harus ditentukan dulu ruang lingkup, tujuan fungsi administrasi manajemen pendidikan. di bawah ini akan diuraikan secara singkat bagaimana sebenarnya peranan administrasi pada lembaga pendidikan :

Pengertian, dasar-dasar administrasi manajemen pendidikan

Administrasi pendidikan seringkali diartikan adalah penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelayanan belajar yang dikelola atau diurus secara sistematik untuk mencapai tujuan pendidikan. Di sekolah, administrasi merupakan sebagai unit yang memberikan pelayanan belajar dan bertanggung-jawab atas kualitas alumninya sekolah tersebut.[3]Administrasi manajemen pendidikan sebagai sebuah system yang terkait dengan suatu institusi pendidikan didalamnya tentunya ada serangkaian kegiatan atau proses kerjasama sejumlah orang yang mengkoordinasikan kegiatan yang saling bergantung satu-sama lainnya untuk mencapai atujuan secara optimal

Scope Administrasi Manajemen Pendidikan

Pada dasarnya, ilmu admnistrasi merupakan ilmu terapan dari sosiologi, psikologi serta antropologi. Dimana administrasi pendidikan erat hubungannya dengan metode pengelolaan sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitasnya. Di sekolah, guru sebagai tenaga pengajar akan menjalankan fungsi administrasi pembelajaran, mengelola murid, mengukur kemajuan murid dan kegiatan belajar lainnya yang dilaksanakan di sekolah formal.

Setiap kegiatan di dalam proses administrasi pendidikan di arahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. tujuan pendidikan tergambar di dalam kurikulum sekolah masing-masing. Adanya unsure tujuan ini menimbulkan perlunya pengadministrasian pelaksanaan kurikulum yang menjadi tugas dan tanggung-jawab kepala sekolah bersama guru-guru dan pegawai

sekolah lainnya.[4]

Melihat uraian tersebut, bahwa ranah administasi manajemen pendidikan adalah focus kegiatan pada kegiatan administrasi pendidikan. Dimana para pelaksananya adalah : 1)pemerintah sebagai pelayan kebutuhan sekolah dan, 2). Sekolah sebagai pelaksana tekhnis kegiatan pembelajaran. Kerjasama antara pemerintah dengan fihak sekolah ( guru, pegawai, kepala sekolah ) merupakan kontak administrasi manajemen pendidikan dan nantinya akan menciptakan suasana manajerial yang beroreintasi kepada meningkatkan

mutu pendidikan di sekolah.

Dari uraian di atas, bahwa ranah admnistrasi manajemen pendidikan harus didukung oleh ilmu pengetahuan tentang tujuan pendidikan serta berbagai wahana untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Wahana pendukung tersebut meliputi : ilmu-ilmu yang berkaitan seperti, psikologi pendidikan, sosiologi pendidikan, antropologi, ilmu komukasi, dan bimbingan. Ilmu-ilmu tersebut akan memberikan dasar dalam pengelolaan murid yang menjadi bidang garapan admnistrasi pendidikan.[5]

(14)

Pentingnya administrasi dalam sebuah instansi menjadikan bagian yang penting dalam roda tata administrasi sekolah. Administrasi itu sendiri merupakan sebuah upaya menjadikan kegiatan dan kerjasama anggota organisasi serta komponen – komponen lainnya menjadi efektif dan efisien. Tanpa disadari manusia selalu dikaitkan dan dibingungkan dengan prosedur masalah administrasi, karena tata administrasi itu sendiri berhubungan dengan sebuah “purpose”, cara – cara individu bekerja, serta pemanfaatan sumber – sumber yang ada secara efektif dan efisien.

4. Fungsi-fungsi Manajemen Administrasi pendidikan

Dalam pembahasan ini akan diuraikan secara singkat fungsi-fungsi manajemen administrasi dalam pendidikan yang diantaranya adalah:

 Perencanaan organisasi

Dengan eksisnya sebuah tata administrasi yang tertib dan teratur serta kuat menjadikan daya kerja dalam sebuah instansi lebih efektif dan efisien. Adapun untuk menguatkan hal tersebut tata administrasi dalam sebuah sekolah diklasifikasikan sebagai berikut [7]:

Administrasi Kesiswaan

 Adapun job dari tenaga adminsitrasi kesiswaan meliputi;  Mengisi buku induk siswa

 Mengisi nilai raport pada buku induk siswa

 Mencatat kondisi siswa, berkenaan dengan presensi siswa  Pengisian buku klapper

 Pelayanan administrasi kesiswaan

 Mencatat dan membukukan mutasi siswa  Administrasi Kurikulum

 Menyusun sebuah kurikulum sebagai pedoman proses kegiatan belajar dan mengajar dalam sebuah instansi guna mensukseskan dan memperlancar kegiatan yang eksis di instansi tersebut.[8]

Administrasi Kepegawaian

 Adapun job dari tenaga administrasi kepegawaian meliputi ;  Membuat buku induk pegawai

 Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, Karpeg, cuti pegawai, dan lain – lain.

 Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru, maupun tenaga tata administrasi.

 Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.  Membuat laporan data sekolah dan pegawai.

 Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran.

 Mempersipkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses KBM, surat tugas, surat kuasa, dan lain – lain.[9]

Administrasi Keuangan

Adapun job dari tenaga administrasi keuangan meliputi:

 Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.

(15)

 Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.  Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.

 Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah ( RAPBS ).  Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ).

 Menyetorkan pajak PPN dan PPh.  Membagikan gaji atau rapel.

 Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.  Administrasi Perlengkapan/Inventerisasi

 Job dari tenaga administrasi yang berkecimpung dalam inventarisasi meliputi  Mengklasifikasikan setiap item yang akan diinventasisasi.

 Mengisi golongan inventaris.  Mengisi golongan non inventaris.

 Memberikan kode ataupun nomor pada barang inventaris.  Memberikan kode ataupun nomor pada barang non inventaris.

 Mencatatkan dan mengisi barang inventaris apa saja pada buku induk inventaris.  Mencatat penerimaan barang inventaris dan non inventaris.

 Membuat daftar penggunaan barang inventaris.  Mencatat daftar penggunaan barang inventaris.  Membuat rencana penambahan barang inventaris.  Membuat laporan setiap tribulan atau tahunan.

ADMINISTARASI MANAJEMEN NON PENDIDIKAN

Dalam administrasi manajemen, tentunya bukanya hanya dalam aspek pendidikan saja yang berkembang, namun masih banyak macam dan ragam administrasi manajemen. Di bawah ini akan diuraikan secara singkat beberapa bidang-bidang administrasi

A. Beberapa Kelompok-kelompok Administrasi Manajemen Non-pendidikan

Pengelompokan Ilmu Administrasi terdiri atas (a) pengelompokan yang bersifat administrasi manajemen umum, (b) pengelompokan di bidang pembangunan, (c) pengelompokan yang bersifat sektoral, dan (d) pengelompokan atas dasar Pelayanan administratif (administrative services). Pengelompokan yang terakhir yaitu pelayanan administratif dilakukan oleh satuan kerja yang disebut dengan Kantor (Perkantoran) atau Manajemen Kantor (Perkantoran). Administrasi Perkantoran bertugas membantu pelaksanaan tugas pokok/tujuan

Organisasi/Badan Usaha. Administrasi Kantor/Perkantoran biasanya disebut “Sekretariat” atau “Tata Usaha” yang bertugas melakukan pelayanan administratif, berupa urusan: Kerumahtanggaan, Ketatausahaan, Kepegawaian, Keuangan, dan sebagainya yang bersifat pelayanan intern (internal services).

Manajemen administrasi juga merupakan bagian dari manajemen yang memberikan informasi layanan bidang administrasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif dan memberi dampak kelancaran pada bidang lainnya. Kegaitan manajemen administrasi antara lain :

(16)

 Penyediaan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan manajemen.

 Melakukan pengasrsipan data sehingga mudah untuk diakses oleh yang membutuhkan.[10]

Perkembangan ilmu administrasi manajemen tidak bisa terlepas dari seorang ekonom yang melakukan risset penting dalam mengembangkan ilmu administrasi manajemen. Beliau adalah Hennry Fayol[11], seorang peneliti yang berpengalaman dalam mengembangkan lmu Administrasi. Dibawah ini ada beberapa alas an beliau dalam mengembangkan ilmu administrasi manajemen, yang diantaranya adalah :

 Upaya yang dilakukan oleh Henry Fayol dalam usaha menyelamatkan industri pertambangan yang mengalami kemunduran.

 Diperlukan latihan dan teori Administrasi, serta upaya yang dilakukan oleh Henry Fayol untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

 Perlunya pengajaran Administrasi yang bersitat umum, menurut Henry Fayol. Beliau menganjurkan latihan Administrasi bagi jabatan pimpinan.

A. Administrasi Negara dan Administrasi Pembangunan

Administrasi Pembangunan timbul karena adanya tuntutan dan kebutuhan bagi negara-negara yang sedang berkembang, yang berusaha mengatasi masalah-masalah

keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh prinsip-prinsip dan teori-teori dari Administrasi Negara yang tradisional, yang dikembangkan di negara-negara Barat, terutama di negara Amerika Serikat dirasakan tidak sesuai lagi negara-negara yang sedang berkembang.

Oleh karena itu Administrasi Pembangunan adalah Administrasi Negara yang berorientasi terhadap pembangunan. Di samping itu Administrasi Pembangunan juga masih

mendasarkan diri atas prinsip-prinsip dan analisis Administrasi Negara. Beberapa pendapat dan definisi Administrasi Pembangunan telah dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai bahan perbandingan dan untuk memperluas wawasan. Selanjutnya dikemukakan perbedaan antara Administrasi Negara dan Administrasi Pembangunan untuk lebih memperjelas batas-batas dan ruang lingkupnya[12].

Lihat footnote di sini ya

DAFTAR FUSTAKA

 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, cet.1( Bandung: ALFABETA, 2005

 Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Gunung (Jakarta: Agung. 1996

 Handoyo, T. Hani, Manajemen. Edisi 2,(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2003

 Jones, Malcolm J, “CURRICULUM DEVELOPMENT, S1 Engineering Programs in Indonesia”,( Jakarta: Directorate General of Higher Education. EEDP, 2000

 Surya Subrata, Manajemen Pendidikan di Sekolah,( Jakarta. PT.Rineka Cipta, 2004

 Nasution.M.N Manajemen Mutu Terpadu, (Jakarta :Ghalia Indonesia, 2004

 Sri Sujati Kadarisman, Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Aditya Utama, 1994

 M. Ngalim Purwanto, administrasi dan Supervisi Pendidikan( Bandung: Rosdakarya, 1987

(17)

http://fauzi2000.blogspot.co.id/2011/07/pengertian-administrasi-pendidikan.html

1. Pengertian Administrasi

Tiap-tiap bentuk usaha, besar atau kecil, memerlukan cara-cara pengaturan dan penyelenggaraan yang efektif dan efisien agar tercapai hasil yang

maksimal. Segala sumber daya yang digunakan harus diatur penggunaannya, sehingga tidak terjadi pemborosan yang berarti, dalam rangka mencapai tujuan atau keuntungan yang dinginkan untuk diperoleh. Inilah yang menjadi titik perhatian ilmu administrasi.

Secara etimologis, administrasi berarti penyelenggaraan, pengaturan atau pengurusan.

Dalam pengertian sempit, administrasi biasanya dimaksudkan orang dengan pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan surat menyurat yang lazim terdapat di kantor-kantor. Misalnya : menulis atau mengetik surat, tabel, daftar mengagendakan, mengirimkan atau mengekspedisikan, mengarsipkan atau mendokumentasikannya.

Dewasa ini, sesuai dengan perkembangan ilmu administrasi, ruang lingkup administrasi jauh lebih luas daripada sekedar urusan surat menyurat seperti ditunjukkan di atas.

Menurut Burrup, administrasi adalah totalitas proses penyediaan dan penggunaan secara efektif sumber daya manusia dan sumber daya material yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan suatu bentuk usaha.

(18)

yang memungkinkan organisasi atau lembaga mencapai tujuannya dengan cara-cara yang efektif dan efisien.

Berdasarkan rumusan pengertian di atas ini, nyatalah bahwa :

a. Administrasi terdapat di dalam suatu bentuk organisasi atau lembaga. b. Organisasi atau lembaga mempunyai seperangkat tujuan.

c. Untuk merealisasikan tujuan-tujuan organisasi atau lembaga dibutuhkan berbagai sumber-daya insani dan material, sebagai sarana penunjang atau contributing inputs.

d. Administrasi adalah alat bagi organisasi atau lembaga dalam rangka mencapai tujuan-tujuanya.

e. Segala kegiatan administrasi harus selalu berorientasi pada tujuan organisasi atau lembaga.

f. Segala kegiatan administrasi harus berlangsung secara efektif dan efisien agar tujuan-tujuan organisasi atau lembaga tercapai secara optimal.

g. Karena tiap-tiap organisasi atau lembaga melibatkan sedikitnya dua orang yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama, maka kerjasama di antara anggauta-anggauta organisasi atau lembaga mutlak perlu dikembangkan secara harmonis.

2. Pengertian Administrasi Pendidikan

Fungsi utama tiap-tiap lembaga pendidikan adalah menyelenggarakan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan. Ditinjau dari sudut personil lembaga pendidikan (sekolah) kegiatan ini ditangani oleh guru-guru. Dengan demikian, guru-guru selaku personil mengajar (teaching personnel) menjalankan fungsi

pengajaran (teaching function).

Disamping kegiatan belajar-mengajar, beragam lagi kegiatan lain yang diselenggarakan di sekolah. Pada galibnya kegiatan-kegiatan ini termasuk ke dalam kategori kegiatan administratif, yang dilaksanakan oleh tenaga non pengajar (nonteaching personnel). Dengan kata lain mereka menjalankan fungsi administrasi yang berguna untuk menunjang fungsi yang disebut pertama.

Di dalam Encyclopedia of Education Research dikatakan bahwa administrasi pendidikan adalah proses pengintegrasian kegiatan-kegiatan personil dan pendayagunaan sumber-sumber material yang sesuai sedemikian rupa guna meningkatkan secara efektif erkembangan kualitas manusia.

Knezevich merumuskan administrasi sekolah sebagai proses yang berkenaan

dengan upaya menciptakan, membina, merangsang, dan memadukan segala energi yang terlibat di dalam lembaga pendidikan ke arah perwujudan tujuan-tujuan yang ditentukan sebelumnya.

(19)

tujuan-tujuan pendidikan sekolah (tujuan pendidikan tingkat institusional). Titik orientasi administrasi atau manajemen kelas adalah tujuan-tujuan instruksional. Olah karena tujuan-tujuan pendidikan akan diwujudkan dalam diri para siswa, maka dapatlah dikatakan bahwa pada akhirnya komponen lembaga pendidikan yang paling penting adalah siswa. Konsekuensinya, segala fasilitas yang disediakan dan kegiatan yang diselenggarakan di sekolah diperuntukkan bagi kepentingan angkatan manusia didik ini. Kalau komponen ini diabaikan, berarti lembaga pendidikan yang bersangkutan telah

mengingkari hakekat dan identitasnya sendiri.

Disamping para pelajar (siswa), sumber-daya insani yang ikut serta dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan antara lain meliputi guru, kepala sekolah, pegawai administrasi, konselor, penilik (pengawas) sekolah dan para pejabat lain yang duduk di dalam instansi yang membawahi lembaga

pendidikan. Di samping kategori personil yang disebut terakhir ini, anggota-anggota masyarakat dapat dan perlu juga memberikan sumbangannya untuk lebih mensukseskan program lembaga pendidikan (sekolah).

Sumber daya material yang digunakan di dalam lembaga pendidikan bermacam-macam, diantaranya adalah gedung sekolah, perabot sekolah seperti meja, bangku, kursi, lemari, mesin tik, fasilitas atau sarana

instruksional seperti buku-buku, alat-alat peraga, proyektor, alat perekam suara dan/atau gambar, dan perlengkapan laboratorium. Di sini termasuk juga fasilitas finansial (uang).

FUNGSI-FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

1. Perencanaan

Proses perencanaan pada umumnya menyangkut peramalan dan

pengambilan keputusan. Melalui peramal kita memperkirakan apa yang akan terjadi di masa datang berdasarkan apa yang terjadi di masa datang

berdasarkan informasi yang diperoleh dari masa lalu dan masa kini. Semakin lengkap data yang diperoleh dan digunakan, dan semakin tepat penafsiran terhadap data tersebut, semakin besar peluang bagi ketepatan ramalan kita.

Perencanaan dapat diartikan sebagai penentuan langkah-langkah yang akan dilaksanakan di masa datang dalam rangka mencapai tujuan yang diingin kan. Oleh karena itu perencanaan melibatkan kegiatan pengambilan keputusan dari sejumlah alternatif.

Informasi mengenai keadaan masa lampau dan sekarang perlu dihimpun secara tepat, lengkap, dan dapat dipercaya. Berdasarkan informasi ini kita mengadakan taksiran tentang kondisi sekarang atau prediksi di masa depan. Berdasarkan taksiran inilah kita mengemukakan sejumlah alternatif tindakan. Dan dari antara alternatif-alternatif ini kita mengambil salah satu yang paling menguntungkan. Inilah keputusan yang kita ambil, dan yang akan

(20)

Demikian kita lihat bahwa perencanaan selalu berorientasi ke depan (future oriented).

Dalam rangka melakukan perencanaan pendidikan, prinsip-prinsip berikut perlu diperhatikan.

a. Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan. b. Perencanaan adalah suatu proses yang komprehensif.

c. Perencanaan hendaklah menghasilkan rencana yang fleksibel dan realistis. d. Perencanaan harus berorientasi pada tujuan.

e. Perencanaan pendidikan harus memperhitungkan aspek-aspek kuantitatif dan kualitatif pendidikan.

f. Perencanaan pendidikan harus melahirkan rangkaian tindakan yang jelas, terarah, dan menurut prinsip efisiensi dan efektifitas.

g. Perencanaan pendidikan harus didasarkan pada identifikasi fenomena pendidikan yang sedang terjadi.

2. Pengorganisasian.

Pada dasarnya, fungsi pengorganisasi berkenaan dengan upaya mengembangkan mata rantai hubungan-hubungan kerja (formal) dan pembagian di dalam organisasi atau lembaga. Untuk mencapai maksud ini pengorganisasian melibatkan usaha identifikasi tugas-tugas tersebut yang akan dilaksanakan, mengelompokkan tugas-tugas sehingga merupakan satuan-satuan, dan menetapkan wewenang yang diperlukan.

Secara umum dapat dikatakan, melalui pengorganisasian dicoba

mempertemukan pekerja tertentu dengan pekerjaan dan fasilitas kerja yang spesifik. Di lingkungan sekolah, umpamanya, setiap guru mendapat tugas yang jelas serta wewenang yang sepadan. Dia harus mengetahui fasilitas belajar-mengajar yang perlu dan dapat digunakannya.

Menurut Blau, setiap organisasi formal mengandung ciri-ciri pembagian kerja yang jelas, hierarki wewnang dan tanggung jawab, sistem aturan dan

kebijakan, interaksi yang bersifat nonpribadi, penugasan yang didasarkan pada kualifikasi teknis, dan efisiensi secara teknis. Namun demikian di lingkungan lembaga pendidikan pengembangan hubungan-hubungan antar pribadi khususnya dengan siswa mutlak perlu. Kita ketahui bahwa dengan hubungan antar pribadi khususnya dengan siswa mutlak perlu. Kita ketahui bahwa dengan hubungan formal saja interaksi akan sangat terbatas dan berlangsung kaku, dan jarak sosial terlalu besar.

3. Perangsangan

Untuk maksud yang sama dengan perangsangan (stimulasting), sering juga digunakan istilah pendorongan (motivating), pengaktifan, pengarahan dan lain-lain.

(21)

Tidak ada resep perangsangan yang dapat digunakan dengan berhasil dalam setiap situasi. Namun demikian pedoman umum yang dapat digunakan adalah :

a. Motivasi kepada anak didik, bawahan, pegawai, dan sebagainya b. Komunikasi yang efektif

c. Mengembangkan partisipasi aktif dikalangan pekerja.

d. Pemberian tugas yang sesuai dengan minat dan kemampuan pekerja e. Perbaikan iklim organisasi dan kondisi-kondisi pekerja.

4. Pengkoordinasian

Koordinasi berarti sinkronisasi kegiatan-kegiatan ke arah pencapaian tujuan-tujuan. Jika semua pekerja mendapat hak untuk melaksanakan pekerjaan dengan cara yang dikehendaki masing-masing, maka setiap orang dari mereka biasanya dituntun oleh pikiran dan gagasan sendiri-sendiri mengenai apa yang diperbuatnya dan bagaimana akan dilakukannya.

Menurut Newport, koordinasi merupakan alat untuk mengkonsentrasi-kan dan menggunakan usaha-usaha kooperatif untuk melaksanakan tugas-tugas dengan cara-cara yang efektif dan ekonomis. Dengan koordinasi yang efektif para pekerja tidak akan melaksanakan pekerjaannya masing-masing tanpa memperhatikan akibat-akibatnya terhadap pekerjaan dan bagian lain serta terhadap pekerjaan sebagai suatu keseluruhan. Dengan koordinasi pekerjaan akan dimulai dan diselesaikan tepat pada waktunya.

5. Penilaian

Di dalam fungsi penilaian ini terlihat kegiatan-kegiatan monitoring, kontrol, dan supervisi. Monitoring dilakukan selama berlangsung proses pelaksanaan pekerjaannya untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan. Demikian kita lihat bahwa penilaian, monitoring, kontrol dan supervisi berkaitan sangat erat dan mempunyai tujuan yang sama ialah untuk lebih memperbaiki

pelaksanaan program suatu organisasi atau lembaga.

Penilaian tidak hanya mengenai hasil atau tujuan akhir seperti telah direncanakan semula. Penilaian semacam ini dalam rangka sistim instruksional disebut evaluasi sumatif. Penilaian juga dilakukan selama berlangsungnya proses kegiatan penilaian ini disebut formative evaluation. Pendek kata, penilaian itu harus dilakukan secara berkesinambungan dan mengenai segi kehidupan organisasi atau lembaga.

Latar Belakang

(22)

organisasi yang tersusun baik ataupun terencana, maka di situ kita melihat ada sebuah manajemen, dan disetiap lingkungan mempunyai proses pengelolaan pembelajaran.  B. Rumusan Masalah

 Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:  1. Apa pengertian dari administrasi ?

 2. Apa pengertian dari administrasi pendidikan ?  3. Apa yang dimaksud dengan manajemen?

 4. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan pembelajaran?  C. Tujuan Masalah

(23)
(24)
(25)
(26)
(27)

BAB II

PEMBAHASAN

  A. Pengertian Administrasi

 Secara sederhana administrasi itu berasal dari kata latin “ad” dan “ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro beraarti “melayani”. Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu. Administrasi dalam arti sempit adalah aktivitas ketatausahaan, berupa penyusunan dan pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis. Administrasi dalam arti luas yaitu: Upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama, Identik dengan organisasi yaitu sistem kerjasama antara dua orang atau lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan, Sub sistem dari organisasi itu sendiri, dengan unsur, tujuan, orang-orang, sumber dan waktu, Upaya agar semua unsur organisasi bisa berfungsi secara efektif dan efisien, produktif dan optimal. Beberapa sarjana telah memberikan pengertian antara lain sebagai berikut: (Kencana Syafiie, 2006: 13).

 Menurut Herbert A. Simonn:

Administration can be defined as the activities of groups cooperating to accomplish common goals. Jadi baginya admnistrasi dapat dirumuskan sebagai kegiatan-kegiatan kelompok kerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama (Simon, 1959: 3).

 Menurut Leonard D. White:

Administration is a process common to all groups efforts, public or private, civil or military. Jadi baginya administrasi adalah suatu proses yang umum ada pada setiap usaha kelompok-kelompok, baik pemerintah maupun swasta, baik sipil maupun militer, baik dalam ukuran besar maupun kecil (White, 1955: 1).

 Menurut Prajudi Atmosudirdjo:

 Administrasi merupakan suatu fenomena sosial, suatu perwujudan tertentu di dalam masyarakat modern. Eksistensi daripada administrasi ini berkaitan dengan organisasi, artinya administrasi itu terdapat di dalam suatu organisasi. Jadi barang siapa hendak mengetahui adanya administrasi dalam masyarakat ia harus mencari terlebih dahulu suatu organisasi yang masih hidup, di situ terdapat administrasi (Atmosudirdjo, 1982: 39-40).

 Menurut The Liang Gie:

 Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu.

 Menurut Sondang P. Siagian:

 Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan-keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentkan sebelumnya.

(28)

 Administrasi adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan sebagai proses pengendalian usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya (Kencana Syafiie, 2006: 14).

 Definisi para ahli tentang administrasi ini sangat banyak karena pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sama yaitu antara lain:

 a. Kerja sama;  b. Banyak orang;

 c. Untuk mencapai tujuan bersama (Kencana Syafiie, 2006: 15).

 Artian di atas dimaksudkan sebagai administrasi dalam arti luas, sedangkan pengertian dalam arti sempit adalah administrasi sebagaimana yang sering kita dengar sehari-hari yait tata usaha. Memang tata usaha merupakan unsur daripada administrasi dalam arti luas, secara lengkap unsur-unsur pelaksanaannya tersebut sebagai berikut: (liang Gie, 1983: 12).

 a. Pengorganisasian;  b. Manajemen;  c. Tata hubungan;  d. Kepegawaian;  e. Keuangan;  f. Perbekalan;  g. Tata usaha;  h. Perwakilan.

 Dalam buku petunjuk administrasi terbitan Universitas Gajah Mada administrasi disebutkan sebagai berikut:

 1. Suatu aktivitas yang terutama bersangkutan dengan cara untuk menyelenggarakan tujuan yang telah ditentukan semula.

 2. Suatu proses yang lazim terdapat dalam segenap usaha bersama, baik usaha pemerintah maupun swasta, baik usaha sipil maupun usaha militer, baik usaha berskala besar maupun usaha kecil-kecilan.

 3. Suatu pengorganisasian dan bimbingan orang-orang agar dapat melaksanakan suatu tujuan kusus.

 4. Suau proses penyelengaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok manusia, untuk mencapai tujuan tertentu (Kencana Syafiie, 2006: 16-17).

B. Pengertian Administrasi Pendidikan

(29)

tertentu. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah. Untuk memperluas pemahaman tentang pengertian administrasi pendidikan berikut ini dikemukakan beberapa batasan atau definisi, yaitu:

 1. Hadari Nawawi (1989:11) : administrasi pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal.

 2. Engkoswara : administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan sumberdaya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta dalam mencapai tujuan pendidikan yang disepakati.

 3. Ngalim Purwanto (1984:14) : administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pembiyaan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

 4. Robert E. Wilson (1996) : administrasi pendidikan adalah koordinasi kekuatan penting untuk pengajaran yang lebih baik bagi seluruh anak-anak di dalam organisasi sekolah untuk mencapai tujuan dan menjamin pencapaian tujuan.

 5. Oteng Sutisna (1983 :17) : administrasi pendidikan sebagai suatu peristiwa mengkoordinasikan kegiatan yang saling bergantung dari orang-orang dan kelompok-kelompok dalam mencapai tujuan bersama pendidikan anak-anak.

 6. Mohammad Rifai (1972:51) : administrasi adalah keseluruhan proses yang mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang sesuai, baik personel maupun materil dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin.

 7. Calvin Grieder (1961) : administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses yang menggunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang sesuai baik personal maupun materil dalam usaha mencapai tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin (Rifai : 1972).

 Dan berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan pada intinya adalah segenap proses pengalahan dan pengintegrasian segala sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas kelembagaan, baik personal, spiritual dan materil, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan (Sagala, 2006: 38-39)

C. Manajemen

(30)

kata kerja to manage, diartikan secara umum sebagai mengurusi atau kemampuan menjalankan dan mengontrol suatu urusan atau “act of running and controlling a business”. Selanjutnya definisi manajemen berkembang lebih lengkap dan stoner (1986) mengartikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-usaha dari anggota organisasi dan dari sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai organisasi yang telah ditetapkan. Sementara, Malayu S.P. Hasibuan (1995) dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” mengemukakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu (Hasibuan, 1995: ).

 Manajemen kemudian diartikan sebagai suatu rentetan langkah yang terpadu untuk mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu system yang bersifat sosio-ekonomi-teknis; dimana system adalah suatu kesatuan dinamis yang terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan secara organik; dinamis berarti bergerak, berkembang ke arah suatu tujuan; sosio (social) berarti yang bergerak di dalam dan yang menggerakkan sistem itu adalah manusia; ekonomi berarti kegiatan dalam sistem bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia; dan teknis berarti dalam kegiatan dipakai harta, alat-alat dan cara-cara tertentu. Dengan demikian, manajemen merupakan kebutuhan yang niscaya untuk memudahkan pencapaian tujuan manusia dalam organisasi, serta mengelola berbagai sumberdaya organisasi, seperti sarana dan prasarana, waktu, SDM, metode dan lainnya secara efektif, inovatif, kreatif, solutif, dan efisien.

D. Pengelolaan Pembelajaran

 Ditinjau dari segi etimologi, istilah pengelolaan berasal dari kata “kelola ” dan kata kerjanya “mengelola ” atau mengelolakan. Mengelolakan berarti mengurus, melakukan, penyelenggarakan. Sedangkan ditinjau dari terminologi atau pengertiannya, Drs.Winarno Hamiseno sebagaimana dikutip oleh Drs. Suharsimi Arikunto menjelaskan Pengelolaan adalah Substansi dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang di mulai dari penyusunan data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. dijelaskan selanjutnya bahwa pengelolaan menghasilkan sesuatu dan sesuatu itu dapat merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya.

(31)

waktu berbeda, terhadap sekelompok peserta didik yang lain. Dengan mengkaji konsep dasar pengelolaan dan mencobanya dalam berbagai situasi kemudian dianalisis, akibatnya secara sistematis diharapkan agar setiap guru akan dapat mengelola proses belajar mengajar secara lebih baik.

 Pengelolaan disini ada dua yaitu pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan kelas, yang mana keduanya ini adalah suatu kegiatan yang sangat erat hubungannya namun dapat dan harus dibedakan satu sama lain karena disini mempunyai tujuan yang berbeda. Kalau pembelajaran mencakup semua kegiatan yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai tujuan- tujuan pembelajaran (menentukan peserta didik, menyusun rencana pembelajaran, menentukan media dan strategi kemudian menganalisis hasil belajar mengajar). Maka pengelolaan kelas menunjuk kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan “raport”, penghentian tingkah laku peserta didik yang menyelewengkan perhatian dikelas dan sebagainya). Dengan perkatan lain, di dalam proses belajar mengajar di sekolah dapat di bedakan adanya dua kelompok masalah yaitu masalah dalam pembelajaran dan masalah pengelolaan kelas.

 Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Menurut Degeng pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Dalam hal ini istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Sering terjadi dalam suatu peristiwa mengajar dan belajar, antara guru dan siswa tidak berhubungan. Guru asyik menjelaskan materi pelajaran di depan kelas.dalam suatu proses pembelajaran selama memanfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk keberhasilan belajar. Sementara di bangku siswa juga asyik dengan kegiatanya sendiri, melamun, ngobrol bahkan juga mengantuk. Dalam peristiwa semacam ini tidak terjadi proses pembelajaran, karena dua komponen penting dalam system pembelajaran tidak terjadi kerja sama. Dalam suatu peristiwa belajar dan mengajar dikatakan terjadi suatu pembelajaran, manakala guru dan siswa secara sadar bersama-samamengarah pada tujuan yang sama.

(32)

BAB III

PENUTUP

SIMPULAN

 Pengertian administrasi secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu. Administrasi dalam arti sempit adalah aktivitas ketatausahaan, berupa penyusunan dan pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis. Administrasi dalam arti luas yaitu: Upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama.  Administrasi pendidikan yaitu segenap proses pengalahan dan pengintegrasian segala sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas kelembagaan, baik personal, spiritual dan materil, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan. Manajemen merupakan kebutuhan yang niscaya untuk memudahkan pencapaian tujuan manusia dalam organisasi, serta mengelola berbagai sumberdaya organisasi, seperti sarana dan prasarana, waktu, SDM, metode dan lainnya secara efektif, inovatif, kreatif, solutif, dan efisien.

      

DAFTAR PUSTAKA

 Kencana Syafiie, Inu. 2006. Ilmu Adminisrasi Publik. Jakarta: Rineka Cipta.  Simon, Herbert. 1959. Public Administratio. New York: Alfred Knopf.

 White, Leonard.1955. introduction to The Study of Public Admnistration. New York: The

 Mac Millan Company.

 Atmosudirdjo, Prajudi. 1982. Administrasi dan manajemen umum. Jakarta: Ghalia

 Indonesia.

 Liang Gie, The. 1983. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Nur Cahaya.

 Sagala, Syaiful. 2006. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.  Hasibuan, S.P. Malayu. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Toko  Gunung Agung.

 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2258044-pengertian-pengelolaan-pembelajaran/#ixzz2e5cGSi6D

(33)

Pengertian Administrasi Pendidikan Manajemen, Makalah, Tujuan, Fungsi, Menurut Para Ahli

A. Pengertian Administrasi Pendidikan

Berdasarkan etimologi “administrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari “ad” artinya intensif dan “ministrare” artinya melayani, membantu atau mengarahkan. Jadi pengertian administrasi adalah melayani secara intensif. Dari perkataan “administrare” terbentuk kata benda “administrario” dan kata “administrauus” yang kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris yakni “administration” (DR. Hadari Nawawis, 1982). Selain itu dikenal juga kata “administratie” yang berasal dari kata belanda, namun memilki arti yang lebih sempit, sebab terbatas pada aktivitas ketatatusahaan yaitu kegiatan penyusunan dan pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis. Administrasi sering dikaitkan dengan aktivitas administrasi perkantoran yang hanya merupakan salah satu bidang dari aktivitas adminstrasi yang sebenarnya.

Ditinjau dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini kegiatan administrasi meliiputi pekerjaan tata usaha. Dalam arti luas, administrasi menyangkut kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mewujudkan tujuan/program organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif dan manajemen.

Sedangkan administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata, yakni “administrasi” dan “pendidikan”. Pada hakekatnya administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha praktek-praktek pendidikan. Administrasi sekolah merupakan salah satu bagian dari administrasi pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanankan di sekolah. Salah satu alat administrasi sekolah adalah tata usaha.

B. Dasar dan Prinsip Administrasi Pendidikan

Berikut ini merupakan dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat mencapai sukses dalam tugasnya. Beberapa dasar dalam administrasi antara lain :

1. Prinsip Efisiensi

Administrator akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas yang ada secara efisien.

2. Prinsip Pengelolaan

Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara melakukan pekerjaan manejemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan pemeriksaan (pengontrolan).

3. Perinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan

(34)

sama, seorang administrator cenderung memprioritaskan pekerjaan operatif. Namun ia sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada pekerjaan operatif saja karena bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-tugas operatif saja, maka pekerjaan pokoknya akan terbengkalai.

4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif

Seorang administrator akan berhasil dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya kepemimimpinan yang efektif, yakni memperhatikan hubungan antar manusia (human relationship), Pelaksanaan tugas serta memperhatikan situasi dan kondisi (sikon) yang ada. Adapun tentang gaya kepemiminan yang efektif adalah mampu memelihara hubungan baik dengan bawahannya. Di samping itu ia juga harus memperhatikan pembagian dan penyelesaian tugas bagi setiap anggota organisasi yang sesuai dengan jenis pekerjaanya.

5. Prinsip Kerjasama

Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasma antara seluruh anggota baik secara horizontal maupun secara vertikal. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam kurikulum 1975 sebagai landasan operasional kegiatan administrasi di sekolah adalah berikut ini:

 Prinsip Fleksibilitas

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah harus memperhatikan faktor-faktor ekosistem dan kemampuan menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pendidikan sekolah.

 Prinsip Efisien dan Efektivitas

Efisiensi tidak hanya dalam penggunaan waktu secara tepat, melainkan juga dalam pendayagunaan tenaga secara optimal.

 Prinsip berorientasi pada Tujuan

Semua kegiatan pendidikan harus beriorientasi untuk mencapai tujuan. Administrasi pendidikan di sekolah merupakan komponen dalam sistem pendidikan maka untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut, tujuan operasional yang sudah dirumuskan harus menjadi sandaran orientasi bagi pelaksanaan kegiatan administrasi pendidikan di sekolah.

 Prinsip Kontinuitas

Prinsip kontinuitas ini merupakan landasan operasional dalam melaksanakan kegiatan administrasi di sekolah. Karena itu, dalam tiap jenjang pendidikan harus memiliki hirarki yang saling berhubungan.

 Prinsip Pendidikan Seumur Hidup

Setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang. Karena itu masyarakat ataupun pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang dapat mendukung dalam proses belajar mengajar. Dalam pelaksanaan administrasi pendidikan, prinsip tersebut perlu digunakan sebagai landasan operasional.

C. Tujuan Adminitrasi Pendidikan

Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakakn dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

(35)

yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu, semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik.

Sergiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu :

 Efektifitas produksi,

 Efisiensi,

 Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),

 Kepuasan kerja.

Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektifitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya (adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka.

D. Fungsi Administrasi Pendidikan

Administrasi pendidikan merupakan tindakan mengoordinasikan perilaku manusia dalam pendidikan untuk menata sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif. Penjabaran istilah produktif biasanya tergantung kepada siapa yang meninjaunya. Ada tiga pola pandang tentang sekolah yang produktif, yakni administrator, psikolog, dan ekonomi.

1. Pandangan administrator. Administrator bertanggungjawab untuk mengolah sistem pendidikan. Penentuan untuk mengkategorikan sekolah produktif dapat dilakukan dengan mengaitkan antara input yang digunakan, yaitu ruangan, guru, buku, dan peralatan lainnya dengan output ang diharapkan. Output yang diharapkan harus dapat mencapai keseimbangan yang paling menguntungkan dengan input yang tersedia.

2. Pandangan psikolog. Mereka mengaitkan ukuran sekolah yang produktif dengan perubahan dan perilaku peserta didik, yang mencakup pertambahan pengetahuan, nilai dan peningkatan kemampuan lainnya dan mengaitkan pula dengan input yang tersedia. Kesulitan utama dalam pola pandang ini adalah cara mengidentifikasikan dan mengukur perubahan perilaku sebagai akibat pendidikan di sekolah. Kesulitan ini terjadi karena perubahan perilaku peserta didik (output) adalah gabungan antara pengaruh sekolah dan lingkungan luar sekolah.

3. Pandangan ekonomi. Pendidikan memberikan kontribusi pada peserta didik untuk berperan dalam sistem ekonomi. Sekolah disebut produktif jika nilai moneter yang diterima oleh setiap individu akibat pendidikakn adalah seimbang atau lebih besar daripada biaya yang dkeluarkan untuk memperoleh pendidikan.

E. Administrasi dan Manajemen Pendidikan

(36)

yang mencoba membedakannya, walaupun kadang-kadang pembedaaan itu tidak konsisten. Kalaupun ada nampaknya perbedaan itu tidak fundamental. Ketidaksamaan pendapat yang ada dapat dipahami, sebab dalam beberapa prkateknya ada tiga pendapat tentang hubungan antara administrasi dengan manajemen, yakni:

 Administrasi lebih luas dari manajemen atau administrasi mencakup manajemen, pendapat ini sesuai dengan pendapat D. Waldo dalam bukunya Public Administration yang mengatakan: “Public administration is organization of man and materials to achieve the purposes of goverment” (Administrasi negara adalah pengorganisasian dan manajemen manusia dan materi untuk mencapai tujuan pemerintah).

 Administrasi identik dengan manajemen, dengan alasan:

*Dilihat dari pengertiannya, baik administrasi maupun manajemen merupakan proses, kegiatan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

**Dalam istilah sehari-hari, terutama dalam arti kelembagaan keduanya sering dipakai menunjuk isi yang seperti Akademi Administrasi, Aakademi Manajemen.

 Administrasi lebih sempit daripada manajemen, dalam arti administrasi tercakup dalam manajemen, secara spesifik administrasi merupakan satu bidang dari manajemen sebab manajemen terdiri atas enam bidang yakni production, marketing, financial, personal, human relation, dan administrative management. Dalam paham ini, administrasi disamakan dengan office management, yakni sebagai kegiatan ketatausahaan atau sama dengan arti adminsitrative yang berasal dari bahasa Belanda.

Polemik tentang kaitan administrasi dan manajemen masih berlangsung sampai saat ini. Namun akhir-akhir ini ada kecenderungan tertentu untuk membedakan penggunaannya. Untuk bidang pendidikan, pemerintahan, rumah sakit, dan kemiliteran dipakai istilah administrasi, sedangkan untuk bidang industri dan perusahaan dipakai istilah manejemen.

F. Administrasi Pendidikan, Administrasi Sekolah, dan Supervisi Pendidikan.

Istilah lain yang sering dikaitkan dengan administrasi pendidikan adalah administrasi sekolah. Administrasi sekolah didefinisikan sebagai seni dan ilmu pengintegrasian secara kreatif ide-ide, material, dan orang dalam satu kesatuan organik atau unit yang bekerja secara harmonis untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dari batasan di atas nampak pada hakekatnya administrasi sekolah sama dengan administrasi pendidikan sebab mencakup maksud dan isi yang sama. Namun dalam prkateknya, khususnya di Indonesia, istilah administrasi pendidikan lebih populer dan lebih sering dipakai, sebab ada tendensi untuk mengartikan administrasi sekolah dalam artian yang sempit yakni disamakan dengan katatausahaan sekolah.

Setelah istilah di atas masih kita dapati lagi istilah supervisi pendidikan. Super artinya lebih atau atas, sedang vision berarti melihat atau meninjau. Secara etimologis supervisi berarti melihat (meninjau) dari atas terhadap pelaksanaan dari hasil kegiatan bawahan. Pengertian ini membawa implikasi seolah-olah supervisi disamakan dengan pengawasan atau inspeksi yang umum berlaku dalam dunia pendidikan adalah kegiatan mendeteksi keslahan bawahan dalam melaksanaan perintah serta peraturan-peraturan dari atasan. Kesalahan dalam melaksanakannya dipandang sebagai hal yang harus mendapat hukuman atau ganjaran, yang dikenal dengan nama hukuman administratif.

Referensi

Dokumen terkait

Strain potensial BbEd 10 yang diunggulkan dalam penelitian akan diuji lebih lanjut apabila bersifat patogenik pula terhadap hama utama kapas yang lain, baik terhadap

dilihat menurut Orang dimana wanita yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan usia yang mempunyai risiko yang tinggi untuk hamil, menurut

Adanya keterkaitan antara sains teknologi dan masyarakat yang menekankan bahwa peserta didik membentuk dan membangun pengetahuan melalui interaksi dengan

Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan genotipe dan diulang tiga kali.Variabel pengamatan meliputi karakter pertumbuhan

On the same token, we have detected an emerging trend in the heads of party lists’ social networks activity during the 2015 campaign: major party politicians made a greater

Hal ini menyababkan proses iterasi dengan metode AG ini sangat panjang dan cenderung tidak stabil, karena proses iterasi diperlukan dalam jumlah yang besar sampai

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan 1 perencanaan kegiatan pramuka berbasis kurikulum 2013 revisi di SD Nahdatul Ulama Bahrul Ulum Mergosono Malang 2 pelaksanaan

/DQWDV PXQFXO VHMXPODK SHUWDQ \DDQ EHUNHQDDQ GHQJDQ ZDFDQD GRPLQDQ \DQJ VDDW LQL EHUNHPEDQJ GL ,QGRQHVLD \DLWX SHQHQWDQJDQ VLVWHP SHUNDZLQDQ SROLJDPL WHUXV ZDFDQD GRPLQDQ