• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari Hari Ke Hari Kisah Anak Jakarta Ter (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dari Hari Ke Hari Kisah Anak Jakarta Ter (1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Dari Hari ke Hari; Kisah Anak Jakarta ‘Terdampar’ di Solo

Membaca Dari Hari ke Hari, saya seolah terlupa bahwa penulis novel ini,

Mahbub Djunaidi, sudah tiada. Bahkan bahwa novel ini sudah berusia 40 tahun pun, tidak terasa oleh saya pada awalnya.

Novel yang juga pernah diterbitkan oleh Pustaka Jaya pada 1975 ini, kembali hadir di hadapan kita sejak diterbitkan ulang pada Februari 2014, oleh

Majalah Surahbekerjasama dengan Yayasan Saifuddin Zuhri.

Sampul depan terbitan terbaru novel Dari Hari ke Hari. Foto oleh Majalah Surah

Kepiawaian Mahbub dalam penulisan novel ini, seperti juga dalam ratusan tulisannya yang tersebar di berbagai media di antaranya Kompas, Tempo,

dan Merdeka pada sebelum tahun 1995, sangat kentara. Gaya yang tampaknya sederhana, tidak berumit-rumit dalam penggunaan bahasa dan kosakata,

menjadi ciri khas dalam keseluruhan novel yang juga merupakan pemenang Sayembara Roman DKJ 1974 ini.

(2)

Sore yang jatuh membuat kereta api, si Jerman tua bangka itu, menjadi anggun dan muda. Sekarang dia memekik-mekik, waktunya mengambil kepastian: inilah daerah republik yang betul-betul republik. Sungai Bekasi yang malas, sudah kelewat, terlempar jauh ke deretan gerbong belakang. Bau batu bara dan jerami menampar dari hampir semua jurusan. (Dari Hari ke Hari halaman 2)

Penempatan tokoh utama sebagai pencerita yang masih berusia belasan tahun, menjadi daya tarik lainnya dalam novel ini. Pencerita yang masih anak-anak, yang dengan kepolosannya mengisahkan kejadian yang terjadi dan

pemikirannya sebagai anak-anak, menimbulkan kesan bahwa novel ini, walau menceritakan kejadian yang berat, menjadi kisah ringan yang segar.

Tak ada semuanya itu. Pagi ini kota sudah berubah tabiat. Dia tidak luwes lagi melainkan linglung. Terdengar kabar dari Yogya, tiada harapan

perundingan lagi. Di hari kesebelas bulan Desember ’48, Belanda sudah memutuskan begitu. Komisi tiga negara sudah tidak berdaya, karena Belanda hanya mau mendengarkan suara hatinya sendiri.

Hari berjalan dengan lambat, tak tahu kemana pergi. Yang kelihatan tergesa-gesa hanyalah tentara. Mereka mengusung barang-barangnya keluar, tapi menggotong benda lain masuk. Benda bulat panjang sebesar 7 atau 8 kali buah cempedak. Kata orang, itulah yang namanya bom tarik. Bom! Tarik atau bukan tarik, bom adalah bom. (Dari Hari ke Hari halaman 112)

Dari dua alinea yang saya kutip di atas, kita mendapati bahwa pemikiran yang tercermin dalam kata-kata di atas adalah dari sudut pandang anak-anak.

Sehingga dalam menceritakan apa yang diamati, didengar, atau dirasakan dan dipikirkan, benar-benar dari sudut pandang seorang anak.

Karena kepolosan seperti itu, pencerita tidak memaksakan cerita yang

(3)

Namun demikian, kepolosan dan sudut pandang anak-anak yang semacam itu, tetap menyisakan pesan mendalam dan kemengertian bagi kita sebagai

pembaca dewasa. Pada akhirnya kita tahu apa saja kejadian yang tersangkut dengan peristiwa awal kemerdekaan.

Bukan saja peristiwa awal kemerdekaan itu yang menjadi latar, tetapi justru peristiwa-peristiwa awal kemerdekaan itulah yang ingin diceritakan dalam novel ini. Diwakili oleh sebuah keluarga pegawai negeri di Jakarta yang karena

perubahan politik pada tahun 1945-1948, mengungsi ke Solo. Peritiwa sejarah apa saja yang terjadi di Solo, yang menjadi miniatur negara, masyarakat dan bangsa Indonesia pada tahun 1945-1948, disajikan dalam novel yang

berketebalan 182 halaman ini.

Karena keistimewaannya itulah, pantas saja apabila sastrawan Ahmad Tohari mengatakan kesannya terhadap novel ini, “Secara pribadi, saya tidak kenal Pak Mahbub Djunaidi. Sekali dua kali saja saya papasan dengannya di Jakarta. Tapi di banyak kesempatan saya mengaku santrinya beliau. Sebab karya-karyanya banyak menempel di kepala saya. Dan novel dari Dari Hari ke Hari ini salah satu karya Pak Mahbub yang saya baca berulang-ulang.”

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Penggunaan sistem login pada hotspot memudahkan dalam

[r]

Keluhan pada lutut diakibatkan karena posisi tukang suun yang diharuskan berjalan mengikuti pembeli sambil membawa beban yang berat yang diangkut di kepalanya

b) Kekhawatiran berkaitan dengan relationships. Beberapa karyawan berpendapat bahwa membicarakan permasalahan atau issu dalam perusahaan merupakan sesuatu yang

Permainan kartu angka membuat anak dapat belajar mengenai urutan bilangan dan pemahaman konsep angka dengan baik ( Moesley & Merindih, 2003 : 13 ) urutan bilangan

Setelah proses pengetikan naskah selesai, Anda harus benar-benar dapat menyimpan (memasukan) file naskah tersebut dengan benar, ke dalam CD, sebelum dikirimkan ke PT

Dunia belajar mengajar adalah dunia yang terus berkembang. Seorang guru yang terus menerus gunakan metode dan pendekatan yang sama saat mengajar, akan terlihat menjadi

Dari hasil observasi tersebut, diperoleh data hasil pelaksanaan pembelajaran dalam menulis karangan narasi sebelum menggunakan metode peta pikiran (mind mapping) pada