PENATAUSAHAAN
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH SMA
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
Program Indonesia Pintar
Tujuan dari program ini antara lain:
1. Meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun
untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan
pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan
Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun.
2. Meringankan biaya personal pendidikan.
3. Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (
drop out
)
atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi.
4. Menarik siswa putus sekolah (
drop out
) atau tidak melanjutkan agar
kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB)/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM)/Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)/Balai Latihan Kerja
(BLK) atau satuan pendidikan nonformal lainnya.
PRIORITAS SASARAN PIP
Sasaran PIP adalah anak berusia 6 sampai dengan 21 tahun yang merupakan:
1. Peserta didik pemegang KIP;
2. Peserta didik dari keluarga miskin/rentan miskin dan/atau dengan
pertimbangan khusus seperti:
a. Peserta didik dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH);
b. Peserta didik dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);
c. Peserta didik yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari sekolah/panti
sosial/panti asuhan;
d. Peserta didik yang terkena dampak bencana alam;
e. Kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua PHK, di daerah konflik, dari
keluarga terpidana, berada di LAPAS, memiliki lebih dari 3 saudara yang
tinggal serumah;
f. Peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya;
g. Peserta didik kelas 6, kelas 9, dan kelas 12;
h. Peserta didik SMK yang menempuh studi keahlian kelompok bidang:
DISDIK KAB/KOTA
DISDIK KAB/KOTA
SISWAmelapor membawa KIP ke sekolah.
PESERTA DIDIK PAKET A,B,C, dan Peserta Kursus, pelatihan melapor ke
SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal lainnya
SEKOLAH
Mengentri atau memutakhirkan (updating) data peserta didik pemegang KIP ke Dapodik. Data tersebut berfungsi sebagai data usulan siswa penerima dari tingkat sekolah ke direktorat teknis.
SKB/PKBM/LKP penglola dana bantuan PKK dan PKW
mengusulkan peserta didik pemegang KIP kepada dinas pendidikan kab/kota
2
2
3
3
1. Memberikan persetujuan tertulis, dan meneruskan daftar penerima PIP dari sekolah ke direktorat teknis terkait.
2. Untuk SD dan SMP, mengusulkan pemegang KIP melalui aplikasi data.dikdasmen.
kemdikbud.go.id/pipdikdasmen.
3. Mengusulkan SKB/PKBM/lembaga kursus, Paket A, B, C ke direktorat terkait
KEMDIKBUD
(Dit. Teknis)
KEMDIKBUD (Dit. Teknis)
4
4
1. Dit. PPKK (Non Formal) memvalidasi dan menerbitkan SKserta meneruskan ke Dit. PSD, PSMP, PSMA, dan PSMK
2. Dit PSD, PSMP, PSMA dan PSMK Meng-SK-kan penerima PIP
5
5
SK Penerima Dana PIPMekanisme Pengusulan Peserta Didik Pemegang KIP
ATRIBUT KUNCI DATA SISWA
•
Nama
•
Tanggal lahir
•
Tempat lahir
•
NISN
•
Jenis Kelamin
APLIKASI DAPODIK 2016/2017 TERKAIT PIP
7
1. Pastikan siswa yang mendapat kiriman kartu melaporkan ke sekolah untuk di
inputkan nomor KIP ke dalam sistem dapodik
2. Kolom isian KIP berdiri sendiri kolom terpisah dari isian nomor kartu
KPS/KKS/PKH
3. NOMOR KIP YANG MATCH DENGAN DATA BDT AKAN DI MIGRASI
OTOMATIS ke kolom KIP YANG SEMULA DI KOLOM KPS
4. Jika siswa memiliki nomor KPS/KKS/PKH SEGERA DI GANTI DENGAN
NOMOR KIP
5. Ada tambahan KOLOM ISIAN BARU NAMA YANG TERTERA DI KIP ,
dengan tujuan sebagai baseline data cetak kartu perbaikan KIP
D
Sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal lainnya
1. Menseleksi dan menyusun daftar peserta didik yang masih aktif dan tidak memiliki KIP sebagai calon penerima dana PIP seperti pada nomor 2 prioritas penerima sasaran PIP
2. Untuk jenjang SD dan SMP, sekolah menandai status kelayakan Peserta Didik di aplikasi Dapodik sebagai calon penerima dana/ manfaat PIP
1. Dik PKP memvalidasi dan menerbitkan SK serta meneruskan ke Dit PMK
2. Dit PSD, PSMP, PSMA dan PSMK Meng-SK-kan penerima PIP
Mekanisme Pengusulan Peserta Didik
Tidak Mempunyai
KIP
DISDIK KAB/KOTA
DISDIK KAB/KOTA
1. Memberikan persetujuan tertulis, dan meneruskan daftar penerima PIP dari sekolah ke direktorat teknis terkait.
2. Untuk SD dan SMP, mengusulkan pemegang KIP melalui aplikasi data.dikdasmen.
kemdikbud.go.id/pipdikdasmen.
3. Untuk jenjang SMA dan SMK, sekolah menandai status kelayakan Peserta Didik di aplikasi Dapodik sebagai calon penerima dana/ manfaat PIP
KEMDIKBUD
(Dit. Teknis)
Diagram Penyaluran Dana PIP
Sekolah/SKB/PKBM/lembaga kursus
KPPN menyalurkan dana sesuai SP2D ke rekening penyalur
KEMDIKBUD
1 1. Mengirimkan SK penerima kepada disdik kab/kota
dan lembaga penyalur untuk dibuatkan rekening 2. Mengajukan SPP, SPM ke KPPN untuk diterbitkan
SP2D
4
4
2
2
Siswa mengambil dana BSM/PIP di lembaga penyalur membawa persyaratan dan dokumen yang telah tetapkan
6
6
1. Berkoordinasi terkait kesiapan pencairan dana kepada penerima dengan disdik kab/kota/sekolah
2. Menyalurkan dana bantuan Mengirimkan SK penerima kepada
sekolah
5
PERBEDAAN VIRTUAL DENGAN TABUNGANKU
No Perbedaan Virtual TabunganKu
1 Bukti Kepemilikan Surat Keterangan Sekolah Buku Tabungan
2 Jumlah Digit
Tahun 2015 :
18 digit kombinasi huruf angka Contoh :
MUHAMMAD
10400156B070005MD1
Tahun 2016 :
20 digit kombinasi huruf angka
M ARBIANSYAH
MEKANISME UNTUK MENDAPATKAN KIP
Persyaratan mendapatkan KIP :
1. Memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS);
2. Sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH).
Apabila orang tua peserta didik belum memiliki KKS/PKH,
13
PENGADUAN DAN KONFIRMASI PENERIMA KIP
PENGADUAN
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM)
Direktorat Pembinaan SMA:
Telepon : (021) 75912056 Fax: (021) 75912057
HP
: 0812-8538-0515
:
[email protected]
Pengaduan tertulis disampaikan ke
alamat:
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas
up. Kasubdit Peserta Didik
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Kompleks Ditjen Pendidikan Menengah,
Gedung A Lantai 3
Pendahuluan Kegiatan PBS
LATAR BELAKANG
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA merupakan program Pemerintah
berupa pemberian dana langsung ke sekolah yang digunakan untuk membantu sekolah dalam memenuhi biaya operasioal sekolah non personalia
Program BOS SMA ditujukan untuk meningkatkan daya beli siswa
terhadap pendidikan SMA dalam rangka mendukung Program Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun
Pada tahun 2016 ini, penyaluran dana BOS SMA dilakukan dengan
mekanisme transfer ke provinsi yang selanjutnya ditransfer ke rekening sekolah secara langsung
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, pada tingkat sekolah ditemui
bahwa belum seluruh sekolah memiliki kesadaran maupun kemampuan untuk menyusun dokumen pertanggungjawaban dan pelaporan terkait pertanggungjawaban BOS SMA secara baik dan benar
Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan
TUJUAN MATERI SOSIALISASI
17
1. Menyediakan referensi bagi bendahara sekolah
penerima BOS SMA dalam melaksanakan
kegiatan Penatausahaan BOS SMA Tahun 2016
HASIL YANG DIHARAPKAN
Terwujudnya pemahaman tentang
Penatausahaan BOS SMA oleh bendahara sekolah
penerima BOS;
Tersosialisasinya format-format
pertanggungjawaban BOS SMA Tahun 2016
kepada bendahara sekolah penerima BOS;
Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas
POKOK BAHASAN MATERI
SOSIALISASI
19
A KONSEPSI PROGRAM BOS SMA
Kebijakan BOS SMA Tujuan BOS SMA
Peran BOS SMA dalam Pendanaan Pendidikan SMA Prinsip Pengelolaan BOS SMA
Program BOS SMA dan MBS
Kebijakan Keberpihakan BOS SMA Terhadap Siswa Miskin (Fee Waive dan
Discount Fee)
Penggunaan Dana BOS SMA Tahun 2016
B PENATAUSAHAAN BOS SMA TAHUN 2016
Dokumen Pelaksanaan Kegiatan
Dokumen Perencanaan dan Pembukuan
C PELAPORAN BOS SMA TAHUN 2016
LINGKUP PEMBAHASAN MATERI
Materi ini menjelaskan lebih lanjut Petunjuk Teknis
BOS SMA Tahun 2016, pada bagian prosedur
pelaksanaan BOS SMA khususnya pembahasan
pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan;
KEBIJAKAN BOS SMA 2016
21
1.
Merupakan
program
pemerintah
untuk
mendukung
pelaksanaan rintisan program Wajib Belajar 12 (dua belas)
Tahun;
2.
Merupakan program pemerintah berupa pemberian dana
langsung kepada SMA Negeri dan Swasta untuk membantu
memenuhi
biaya operasional non-personalia sekolah
dan
pembiayaan lainnya untuk menunjang proses pembelajaran;
3.Besaran dana BOS SMA yang diterima sekolah dihitung
berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah dan satuan
biaya (
unit cost
) bantuan yang ditetapkan;
4.
Sekolah
diwajibkan
untuk
memberikan
kompensasi
membebaskan (
fee waive
) dan/atau membantu (
discount fee
)
siswa miskin dari kewajiban membayar iuran sekolah dan
biaya-biaya untuk kegiatan ekstrakurikuler. Bagi sekolah
yang berada di provinsi/kab/kota yang telah menerapkan
pendidikan gratis, maka sekolah tidak diwajibkan memberikan
pembebasan
(fee waive)
dan/atau membantu
(discount fee)
TUJUAN PROGRAM BOS SMA 2016
Secara umum program BOS SMA bertujuan untuk mewujudkan
layanan pendidikan menengah khususnya jenjang SMA yang
terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat.
Adapun secara khusus bertujuan untuk:
1.
membantu biaya operasional sekolah
non-personalia
;
2.meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMA;
3.
mengurangi angka putus sekolah SMA;
4.
mewujudkan keberpihakan pemerintah (
affimative action
)
bagi siswa miskin SMA dengan membebaskan (
fee waive
)
dan/atau membantu (
discount fee
) tagihan biaya sekolah
dan biaya lainnya di sekolah, khususnya bagi siswa miskin;
5.memberikan kesempatan yang setara (
equal opportunity
)
bagi siswa miskin SMA untuk mendapatkan layanan
pendidikan yang terjangkau dan bermutu;
PERAN BOS DALAM PEMBIAYAAN SMA
23
PRINSIP PENGELOLAAN BOS
Swakelola dan Partisipatif
Transparan
Akuntabel
Demokratis
Efektif dan Efisien
Tertib Administrasi dan
Pelaporan
Program BOS SMA dan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
25
Program BOS SMA memberikan dukungan kepada sekolah dalam
menerapkan konsep MBS yaitu:
Kebebasan dalam perencanaan, pengelolaan dan pengawasan program
yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah. Penggunaan dana semata-mata ditujukan hanya untuk kepentingan peningkatan layanan pendidikan dan tidak ada intervensi atau pemotongan dana dari pihak manapun dan untuk kepentingan apapun. Pengelolaan program BOS SMA menjadi kewenangan sekolah secara mandiri dengan mengikut sertakan komite sekolah dan masyarakat;
Sekolah mengelola secara profesional, transparan, dan akuntabel.
Sekolah harus memiliki Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) 4 tahunan, menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), dengan dana BOS SMA merupakan bagian integral dari RKAS tersebut;
RKJM, RKT dan RKAS harus dibahas dalam rapat dewan guru/pendidik,
kemudian disetujui/ditandatangani kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dan disetujui/ ditandatangani oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (untuk SMA negeri) atau Yayasan (untuk SMA swasta);
Rencana Penggunaan Dana/Rencana Anggaran Biaya (RAB) BOS SMA
KEBIJAKAN
FEE WAIVE
DAN
DISCOUNT FEE
KEBIJAKAN
FEE WAIVE
DAN
DISCOUNT FEE
27
Konsep Fee Waive & Discount Fee Untuk Sekolah
Dengan Kondisi Tingkat Ekonomi Siswa
Ilustrasi
Fee Waive
dan
Discount Fee
SEBELUM ADA BOS:
KEBUTUHAN SEKOLAH PER TAHUN = 3.000.000.000
JUMLAH SISWA = 1.000 ANAK
SPP = 250.000/ANAK/BULAN
SETELAH ADA BOS:
KEBUTUHAN SEKOLAH PER TAHUN = 3.000.000.000
DAPAT DANA BOS PUSAT = 1.400.000.000
KEBUTUHAN RIIL = 1.600.000.000
JUMLAH SISWA = 1.000 ANAK
ANAK MISKIN = 200 ANAK (BEBAS SEMUA)
600.000.000
KETENTUAN PENGGUNAAN DANA BOS
- 1
29
Penggunaan dana BOS SMA adalah untuk kegiatan operasional sekolah non
personalia sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah. Dasar hukum yang menjadi acuan biaya operasional non personalia adalah Permendiknas No. 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasional Non Personalia yang komponennya meliputi biaya pembelian alat dan bahan habis pakai, transportasi lokal, konsumsi, upah, dan jasa profesi. Untuk biaya transportasi lokal, konsumsi, upah, dan jasa profesi harus mengikuti batas kewajaran yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;
Sekolah harus menggunakan prinsip keterbukaan dan ekonomis dalam
menentukan barang/jasa dan tempat pembeliannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk pengadaan barang/jasa yang dapat dilakukan tanpa mekanisme lelang, pengadaan barang/jasa dilakukan dengan cara membandingkan harga penawaran dari penyedia barang/jasa dengan harga pasar dan melakukan negosiasi sedangkan untuk pengadaan barang/jasa yang harus dilakukan dengan mekanisme lelang, pengadaan barang/jasa dilakukan dengan menggunakan mekanisme e-procurement dan e-purchasing
KETENTUAN PENGGUNAAN DANA BOS
- 2
Untuk pembiayaan pemeliharaan dan perawatan sarana/
prasarana sekolah, sekolah harus membuat rencana kerja
dan memilih satu atau lebih pekerja untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut dengan standar upah yang berlaku;
Terhadap setiap barang inventaris yang telah dibeli,
sekolah wajib melakukan pencatatan terhadap hasil
pembelian tersebut, untuk sekolah negeri dicatat menjadi
aset pemerintah Kabupaten/Kota dan untuk sekolah swasta
dicatat menjadi aset yayasan;
Sekolah melaporkan setiap hasil pembelian barang
31
Dana BOS SMA Tahun 2016 yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan untuk
membiayai komponen kegiatan-kegiatan dengan urutan prioritas sebagai berikut:
1. Pengadaan Buku Teks Pelajaran dan Buku Bacaan; 2. Pembiayaan Pengelolaan Sekolah;
3. Pengadaan Alat Habis Pakai Praktikum Pembelajaran; 4. Pengadaan Bahan Habis Pakai Praktikum Pembelajaran; 5. Langganan Daya dan Jasa;
6. Penyelenggaraan Evaluasi Pembelajaran;
7. Kegiatan Pembelajaran/Intra Kurikuler dan Ekstra Kurikuler; 8. Pemeliharaan dan Perawatan sarana/prasarana Sekolah; 9. Kegiatan Penerimaan Siswa Baru;
10. Pembiayaan Kegiatan Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Manajemen
Sekolah;
11. Pengelolaan Data Individual SMA melalui Dapodikdasmen; 12. Pengembangan Website Sekolah;
13. Biaya Asuransi Keamanan dan Keselamatan Sekolah Serta Penanggulangan
Bencana;
14. Pembelian Peralatan Komputer Pembelajaran; 15. Pelaporan BOS SMA.
Pengadaan Buku Teks Pelajaran dan Buku Bacaan
a.
Membeli buku teks pelajaran untuk siswa dan pegangan
guru sesuai dengan kurikulum yang digunakan oleh
sekolah. Buku teks pelajaran yang dibeli mencakup
pembelian buku mata pelajaran baru, mengganti buku
yang rusak, dan membeli kekurangan buku agar tercukupi
rasio satu siswa satu buku untuk tiap mata pelajaran.
Buku teks pelajaran yang dibeli sekolah adalah buku teks
pelajaran yang telah dinilai, dibeli hak ciptanya dan telah
ditetapkan Harga Eceran Tertingginya oleh Pemerintah.
b. Membeli buku bacaan untuk penunjang proses
pembelajaran di sekolah.
Pembiayaan Pengelolaan Sekolah
a.
Biaya pembelian alat tulis kantor yang dibutuhkan dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dan administrasi
kantor antara lain: buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol,
kertas, CD,
flashdisk, toner,
buku induk siswa, buku
inventaris, buku raport, buku induk guru, dan lainnya;
b.
Pembelian peralatan kebersihan antara lain: sapu, alat pel,
tempat sampah, cairan pembersih lantai, dan lainnya;
c.
Pembelian peralatan kesehatan dan keselamatan antara
lain: tandu, stetoskop, tabung oksigen, tabung pemadam
kebakaran, dan lainnya;
d.
Pembiayaan surat-menyurat;
e.
Biaya manajemen pengelolaan BOS di sekolah.
33
Pengadaan Alat Habis Pakai Praktikum Pembelajaran
a. Biaya pengadaan alat habis pakai ditujukan untuk pembelian alat-alatpraktikum dalam materi pembelajaran antara lain: praktikum IPA, IPS, bahasa, komputer, olahraga, kesenian, dan keterampilan;
b. Biaya Praktikum IPA antara lain: preparat, sendok, baterai, dll; c. Biaya Praktikum IPS antara lain: batuan, globe, peta,dll;
d. Biaya Praktikum Bahasa antara lain: CD, kaset, headset,dll;
e. Biaya pembelian suku cadang alat praktikum komputer antara lain: CD,
mouse, keyboard, dll;
f. Biaya pembelian alat praktek olahraga antara lain: raket, bat, net,dll;
g. Biaya pembelian alat praktek kesenian antara lain: gitar, seruling,dll; h. Biaya pembelian alat praktek keterampilan antara lain: pahat, palu,
transistor,dll;
i. Biaya pembelian software/CD Multimedia Pembelajaran;
j. Biaya transportasi lokal dan konsumsi dalam pembelian alat.
Pengadaan Bahan Habis Pakai Praktikum Pembelajaran
a.Biaya pengadaan bahan habis pakai ditujukan untuk pembelian bahan-bahan
praktikum dalam materi pembelajaran antara lain: praktikum IPA, IPS, bahasa, komputer, olahraga, kesenian, dan keterampilan;
b.Biaya pembelian bahan Praktikum IPA antara lain: HCl, formalin, aquadest, dll; c.Biaya pembelian bahan Praktikum IPS antara lain: format chart,dll;
d.Biaya pembelian bahan Praktikum Bahasa antara lain: headcleaner, CD, dll; e.Biaya pembelian bahan praktikum Komputer antara lain: tinta/toner, dll;
f. Biaya pembelian bahan praktikum Olahraga antara lain: bola, shuttlecock, dll; g.Biaya pembelian bahan praktikum Kesenian antara lain: cat air, kuas, dll;
h.Biaya pembelian bahan praktikum Keterampilan dan Kewirausahaan antara
lain: bahan makanan khas daerah, benih-benih pertanian, bahan tenun dan lainnya, dll;
i. Biaya transportasi lokal dan konsumsi dalam pembelian bahan.
35
Langganan Daya dan Jasa
a.
Biaya untuk membayar langganan daya dan jasa yang
mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah, antara lain: listrik,
telepon, air, langganan koran, majalah/publikasi berkala yang
terkait dengan pendidikan, baik
offline
maupun
online
, jasa
kebersihan/sampah dan jasa lainnya;
b.
Pembiayaan pemasangan instalasi baru apabila sudah ada
jaringan di sekitar sekolah serta penambahan daya listrik;
c.
Langganan internet dengan cara berlangganan maupun prabayar,
baik dengan
fixed modem
maupun dengan
mobile modem
.
Termasuk pula untuk pemasangan baru apabila sudah ada
jaringan di sekitar sekolah. Khusus untuk penggunaan internet
dengan
mobile modem
, batas maksimal pembelian paket/
voucher
adalah sebesar Rp. 250.000/bulan;
d.
Khusus untuk sekolah yang berada di daerah terpencil dan belum
ada jaringan listrik dapat sewa genset atau panel surya,
tergantung mana yang dirasakan lebih cocok di daerah tersebut.
Penyelenggaraan Evaluasi Pembelajaran
a.
Kegiatan yang dapat dibiayai adalah kegiatan ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester atau ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat
kompetensi dan ujian sekolah;
b.
Komponen pembiayaan dari kegiatan di atas meliputi:
I.
Fotocopy/penggandaan naskah soal dan lembar
jawaban;
II.
Fotocopy laporan pelaksanaan hasil ujian untuk
disampaikan oleh guru kepada Kepala Sekolah, serta
dari Kepala Sekolah ke Dinas Pendidikan dan ke
orangtua;
III.
Biaya konsumsi penyelenggaran kegiatan evaluasi
pembelajaran.
37
Kegiatan Pembelajaran/Intra Kurikuler dan Ekstra Kurikuler
a. Biaya untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran/intra kurikuler seperti: Kegiatan pembelajaran remedial dan/atau pengayaan materi;
Pemantapan persiapan ujian; Pelaksanaan try out dan lainnya;
b. Biaya untuk menyelenggarakan kegiatan pembinaan siswa melalui ekstra kurikuler seperti: Ekstra kurikuler kesiswaan antara lain: OSIS, Pramuka, PMR, UKS, KIR, dan lainnya;
Ekstra kurikuler olahraga dan kesenian antara lain: Voli, Pencak Silat, Karate, Seni Tari, marching band
dan lainnya.;
c. Pembiayaan lomba/seleksi/pertandingan kesiswaan yang tidak dibiayai dari dana pemerintah
pusat/pemerintah daerah meliputi: biaya pendaftaran, biaya transportasi lokal dan konsumsi dalam rangka mengikuti kegiatan;
d. Cakupan pembiayaan untuk kegiatan pembelajaran/intra kurikuler dan ekstra kurikuler meliputi:
pembelian bahan dan alat habis pakai pendukung kegiatan, sewa fasilitas kegiatan, konsumsi, biaya transportasi lokal, dan jasa profesi;
e. Sewa fasilitas kegiatan digunakan bila sekolah tidak memiliki fasilitas yang dibutuhkan di sekolah (misal:
sewa kolam renang, sewa lapangan sepak bola/futsal, dan lainnya);
f. Biaya transportasi lokal dapat diberikan kepada guru pembimbing ekstra kurikuler/siswa/tenaga
kependidikan apabila kegiatan dilakukan di luar jam mengajar dan hari kerja serta kegiatan luar sekolah yang tidak dibiayai oleh pihak penyelenggara;
g. Jasa profesi hanya diberikan kepada narasumber yang mewakili instansi resmi di luar sekolah (misal:
Kwarda, KONI daerah, BNN, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Unsur keagamaan, dan lainnya);
Pemeliharaan dan Perawatan Sarana/prasarana
Sekolah
Biaya untuk memelihara dan merawat sarana dan prasarana
sekolah agar tetap berfungsi dan layak digunakan, meliputi:
a.
Pengecatan, perawatan dan perbaikan atap bocor, pintu dan
jendela, meubelair, lantai ubin/keramik, plafond, lampu/bohlam
dan lainnya;
b.
Perawatan dan perbaikan sanitasi sekolah (kamar mandi dan
WC);
c.
Perawatan dan perbaikan instalasi listrik sekolah;
d.
Perawatan dan perbaikan saluran air kotor;
e.
Perawatan dan perbaikan komputer praktek, printer, laptop
sekolah, LCD, AC, dan lainnya;
f.
Pemeliharaan taman dan fasilitas sekolah lainnya;
g.
Untuk seluruh pembiayaan di atas dapat dikeluarkan pembayaran
upah tukang, biaya transportasi lokal dan konsumsi.
39
Kegiatan Penerimaan Siswa Baru
a.
Semua jenis pembiayaan dalam rangka
penerimaan siswa baru (termasuk pendaftaran
ulang untuk siswa lama), antara lain:
Penggandaan formulir pendaftaran;
Administrasi pendaftaran;
Penentuan peminatan/
psikotest
;
Publikasi (pembuatan spanduk, brosur, dan
lainnya);
Layanan
online
PPDB;
Biaya masa orientasi siswa baru/MOPDB.
b.
Pembiayaan meliputi biaya fotocopy,
Pembiayaan Kegiatan Peningkatan Kualitas Pembelajaran
dan Manajemen Sekolah
a.Biaya untuk penyelenggaraan kegiatan Kelompok Kerja Guru
(KKG)/Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala
Sekolah (KKKS)/Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Forum Komunikasi Tata Usaha (FKTU);
b.Biaya untuk menghadiri seminar yang terkait langsung dengan peningkatan
mutu guru dan tenaga kependidikan, apabila ditugaskan oleh sekolah;
c.Biaya untuk mengadakan In House Training (IHT)/workshop/lokakarya untuk
peningkatan mutu, seperti dalam rangka pemantapan penerapan
kurikulum/silabus, pemantapan kapasitas guru dalam rangka penerapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pengembangan dan penerapan program penilaian kepada siswa;
d.Pembiayaan meliputi: biaya fotocopy, konsumsi, biaya pendaftaran seminar,
biaya transportasi lokal, dan jasa profesi bagi nara sumber dari luar sekolah dengan mengikuti standar biaya umum (SBU) daerah;
e.Dana BOS SMA tidak boleh digunakan untuk membiayai kegiatan yang sama
yang telah dibiayai oleh pemerintah/pemda.
41
Pengelolaan Data Individual SMA melalui Dapodikdasmen
a.
Biaya yang dikeluarkan dalam rangka kegiatan entri, validasi,
updating,
dan sinkronisasi data individual sekolah (meliputi: profil
sekolah, siswa, sarana dan prasarana, serta pendidik dan tenaga
kependidikan) ke dalam aplikasi Dapodikdasmen.
b.
Biaya yang dikeluarkan meliputi:
Alat Tulis Kantor;
Sewa jasa internet, apabila sekolah belum memiliki koneksi internet;
Biaya konsumsi petugas entri, validasi,
updating,
dan sinkronisasi;
Biaya transportasi lokal, apabila proses entri validasi,
updating,
dan
sinkronisasi tidak dapat dilakukan di sekolah karena belum memiliki
koneksi internet;
Biaya petugas entri, validasi,
updating,
dan sinkronisasi yang
diberikan mengikuti ketentuan dan kewajaran yang berlaku di
daerah sesuai dengan beban kerja.
Pengembangan
Website
Sekolah
a.
Biaya untuk membangun dan/atau
mengembangkan serta
memelihara/maintenance website
sekolah dengan domain “sch.id”;
b.
Pembiayaan meliputi: pembelian
domain, konsumsi, biaya transportasi
lokal, dan jasa profesi pengembang
website.
43
Biaya Asuransi Keamanan dan Keselamatan Sekolah
Serta Penanggulangan Bencana
a.
Biaya untuk membayar premi asuransi sarana dan
prasarana sekolah seperti: asuransi kebakaran, asuransi
bencana alam, asuransi kehilangan dan lainnya;
b.
Biaya penanggulangan dampak darurat bencana
(misalkan: banjir, kabut asap, gunung meletus, gempa
bumi, tsunami, dll), khususnya selama masa tanggap
darurat.
Pembelian Peralatan Komputer Pembelajaran
a.
Membeli komputer
desktop/work station
untuk digunakan dalam
proses pembelajaran, dengan jumlah maksimal yang dapat dibeli
adalah 5 unit/tahun;
b.
Membeli
printer
atau
printer plus scanner
, dengan jumlah maksimal
yang dapat dibeli adalah 1 unit/tahun;
c.
Membeli
laptop
untuk digunakan dalam proses pembelajaran,
dengan jumlah maksimal yang dapat dibeli adalah 1 unit/tahun dan
harga maksimal Rp. 6 juta;
d.
Membeli proyektor untuk digunakan dalam proses pembelajaran,
dengan jumlah maksimal yang dapat dibeli adalah 1 unit/tahun
dengan harga maksimum Rp. 5 juta;
e.
Keterangan:
Komputer
desktop/workstation
,P
rinter/printer scanner
,
laptop
dan
proyektor harus dibeli di toko resmi;
Proses pengadaan barang oleh sekolah harus mengikuti peraturan
yang berlaku;
Peralatan di atas harus dicatat sebagai aset/inventaris sekolah.
45
Pelaporan BOS SMA
Biaya untuk menyusun dan mengirimkan
laporan sekolah kepada pihak berwenang
antara lain: biaya fotocopy dan penjilidan,
konsumsi dan biaya transportasi lokal
penyusunan laporan BOS SMA.
LARANGAN PENGGUNAAN DANA BOS
SMA - 1
47
Dana BOS SMA tidak boleh digunakan untuk hal berikut :
a.disimpan dengan maksud dibungakan; b.dipinjamkan kepada pihak lain;
c.membeli software/perangkat lunak untuk pelaporan keuangan BOS SMA
atau software sejenis;
d.membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan
biaya besar, misalnya studi banding, tur studi (karya wisata) dan sejenisnya;
e.membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD
kecamatan/kabupaten/kota/provinsi/pusat, atau pihak lainnya, kecuali
untuk menanggung biaya transportasi dan konsumsi siswa/pendidik/tenaga kependidikan yang ikut serta dalam kegiatan tersebut;
f.membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;
g.membiayai akomodasi kegiatan seperti sewa hotel, sewa ruang sidang, dan
lainnya;
h.membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/siswa untuk kepentingan
pribadi (bukan inventaris sekolah);
LARANGAN PENGGUNAAN DANA BOS
SMA - 2
i.
digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat;
j.
membangun gedung/ruangan baru;
k.
membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) dan bahan/peralatan yang tidak
mendukung proses pembelajaran;
l.
menanamkan saham;
m.
membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana
pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar;
n.membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan
operasional sekolah, misalnya membiayai iuran dalam rangka
upacara peringatan hari besar nasional dan upacara
keagamaan/acara keagamaan;
o.
membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/
sosialisasi/pendampingan terkait program BOS SMA/perpajakan
program BOS SMA yang diselenggarakan lembaga di luar SKPD
pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;
SANKSI PENYALAHGUNAAN DANA BOS
49
A.
Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan
undang-undang yang berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat,
mutasi kerja);
B.
Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu dana BOS
SMA yang terbukti disalahgunakan agar dikembalikan ke sekolah;
C.
Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan,
penyidikan dan proses peradilan bagi pihak yang diduga atau
terbukti melakukan penyimpangan dana BOS SMA;
D.
Apabila berdasarkan hasil monitoring atau audit, sekolah terbukti
melakukan penyimpangan, atau tidak menyusun laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana BOS (termasuk laporan
online
ke laman BOS di
www.bos.kemdikbud.go.id
), tim manajemen
BOS kabupaten/kota dapat meminta secara tertulis kepada bank
(dengan tembusan ke sekolah) untuk menunda pengambilan dana
BOS dari rekening sekolah;
E.
Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan
pendidikan yang bersumber dari APBN pada tahun berikutnya
Penatausahaan BOS SMA
DOKUMEN PENATAUSAHAAN
KEGIATAN-1
51
Dokumen Pelaksanaan Kegiatan
a.
Formulir Data Pokok Sekolah (Formulir BOS-01)
b.
Formulir Rencana Penggunaan Dana BOS (Formulir
BOS-03)
c.
Formulir Laporan Penggunaan Dana BOS (Formulir
BOS-04)
d.
Formulir Lembar Pencatatan Pengaduan Masyarakat
(Formulir BOS-06A) dan Lembar Pencatatan
Pertanyaan/Kritik/Saran (Formulir BOS-06B)
e.
Formulir Buku Penerimaan Barang (Formulir BOS-07)
f.Formulir Buku Pencatatan Inventaris (Formulir BOS-08)
g.Formulir Rekapitulasi Pembelian Barang Inventaris di
Formulir
BOS-01A
Formulir
BOS-01A
Formulir Data Sekolah-2
Formulir
BOS-01A
Formulir
BOS-01B
Formulir Peserta Didik SMA
Formulir
BOS-01C
Formulir
BOS-01C
Formulir Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA-2
Formulir
BOS-01C
Formulir
BOS-01C
Formulir Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA-4
Alokasi Sementara
Alokasi sementara untuk penyaluran dana BOS SMA (SK
Penerima) tiap sekolah dilaksanakan pada awal triwulan
didasarkan pada data Dapodikdasmen dengan ketentuan
sebagai berikut:
Triwulan 1 (Januari-Maret) didasarkan pada
Dapodikdasmen tanggal
15 Desember
tahun
sebelumnya;
Triwulan 2 (April-Juni) didasarkan pada Dapodikdasmen
tanggal
1 Maret
;
Triwulan 3 (Juli-September) didasarkan pada
Dapodikdasmen tanggal
1 Juni
;
Triwulan 4 (Oktober-Desember) didasarkan pada
Alokasi Final
61
Alokasi final dana BOS SMA tiap sekolah yang
digunakan sebagai dasar untuk perhitungan dan
penyaluran kekurangan/kelebihan salur triwulan
(rekon) berjalan didasarkan data Dapodikdasmen
dengan ketentuan sebagai berikut:
Triwulan 1 (Januari-Maret) didasarkan pada
Dapodikdasmen tanggal
30 Januari
;
Triwulan 2 (April-Juni) didasarkan pada
Dapodikdasmen tanggal
30 April
;
Triwulan 3 (Juli-September) dan triwulan 4
(Oktober-Desember) didasarkan pada Dapodikdasmen tanggal
Formulir
BOS-03
Formulir
BOS-04
Formulir Laporan Penggunaan Dana BOS
Formulir BOS-06A dan
BOS-06B
Formulir BOS-07
Formulir Buku Penerimaan Barang
Formulir BOS-08
Formulir BOS-09
Formulir Rekapitulasi Pembelian Inventaris Sekolah
Pelaksanaan
Perencanaan
Penatausahaan
Bukti-bukti
Pengeluaran/Pajak
Terkait Daya dan JasaLain-lain
DOKUMEN PENATAUSAHAAN
KEGIATAN-2
69
Dokumen Perencanaan dan Pembukuan
Dokumen Perencanaan
a.
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Formulir BOS-K1)
b.
Rencana Penggunaan Dana BOS SMA (Formulir BOS-K2)
Pembukuan
a. Buku Kas Umum (Formulir BOS-K3)
b. Buku Pembantu Kas (Formulir BOS-K4)
c. Buku Pembantu Bank (Formulir BOS-K5)
d. Buku Pembantu Pajak (Formulir BOS-K6)
e. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Dana (Formulir BOS-K7)
dan Surat Pernyataan Tanggungjawab (Lampiran Formulir BOS-K7)
f. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS SMA (Formulir
BOS-K7a)
g. Opname Kas (Formulir BOS-K7b) dan Berita Acara Pemeriksaan
Formulir
BOS-K1
Formulir
BOS-K2
Rencana Penggunaan Dana BOS SMA
Keterangan:
1. No. Urut, disikan dengan urutan penjelasan item yang diuraikan;
2. No. Kode, diisikan dengan nomor kategori sesuai dengan nomor kode Standar Nasional Pendidikan pada form K1, dengan penjelasan sebagai berikut:
• Standar Kompetensi Lulusan; • Standar Standar Isi;
• Standar Standar Proses; • Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
• Standar Sarana dan Prasarana; • Standar Standar Pengelolaan; • Standar Standar Pembiayaan; • Standar Penilaian
3. Uraian, diisikan dengan penjelasan rencana penggunaan dana, dibuat serinci mungkin dan memuat volumenya;
4. Jumlah, diisikan dengan jumlah dana yang dialokasikan pada setiap uraian;
5. Triwulan, diisikan dengan
uraian jumlah uang, apabila kegiatan dimaksud dilaksanakan tidak hanya dalam waktu 1 (satu) triwulan.
Formulir
BOS-K3
Keterangan Pengisian Buku Kas Umum
Petunjuk pengisian:
Kolom (1)
:
Diisi tanggal pembukuan (format:
tanggal-bulan-tahun)
Kolom (2)
:
Diisi kode 8 SNP sesuai penggunaan
Kolom (3)
:
Diisi nomor bukti pembukuan
Kolom (4)
:
Disi uraian transaksi
penerimaan/pengeluaran
Kolom (5)
:
Diisi jumlah penerimaan yang tercantum
dalam dokumen sumber
Kolom (6)
:
Diisi jumlah pengeluaran yang tercantum
dalam dokumen sumber
Kolom (7)
:
Diisi jumlah saldo setelah
ditambah/dikurangi jumlah
penerimaan/pengeluaran yang tercantum dalam
dokumen sumber
Formulir
BOS-K4
Keterangan Pengisian Buku Pembantu Kas
Petunjuk pengisian:
Kolom (1) :
Diisi tanggal pembukuan (format:
tanggal-bulan-tahun)
Kolom (2) :
Diisi kode 8 SNP sesuai penggunaan
Kolom (3) :
Diisi nomor bukti pembukuan
Kolom (4) :
Disi uraian transaksi
penerimaan/pengeluaran
Kolom (5) :
Diisi jumlah penerimaan yang tercantum
dalam dokumen sumber
Kolom (6) :
Diisi jumlah pengeluaran yang tercantum
dalam dokumen sumber
Kolom (7) :
Diisi jumlah saldo setelah ditambah/dikurangi
jumlah penerimaan/pengeluaran yang tercantum
dalam dokumen sumber
Formulir
BOS-K5
Keterangan Pengisian Buku Pembantu Bank
Petunjuk pengisian:
Kolom (1) :
Diisi tanggal pembukuan (format:
tanggal-bulan-tahun)
Kolom (2) :
Diisi kode 8 SNP sesuai penggunaan
Kolom (3) :
Diisi nomor bukti pembukuan
Kolom (4) :
Disi uraian transaksi/pengeluaran
Kolom (5) :
Diisi jumlah penerimaan yang tercantum
dalam dokumen sumber
Kolom (6) :
Diisi jumlah pengeluaran yang tercantum
dalam dokumen sumber
Kolom (7) :
Saldo uang yang ada di Bank
Formulir
BOS-K6
Keterangan Pengisian Buku Pembantu Pajak
Petunjuk pengisian:
Kolom (1)
:
Diisi tanggal pembukuan (format:
tanggal-bulan-tahun)
Kolom (2)
:
Diisi kode 8 SNP sesuai penggunaan
Kolom (3)
:
Diisi nomor bukti pembukuan
Kolom (4)
:
Disi uraian transaksi penerimaan
pajak
Kolom (5,6,7,8,9) :
Diisi jumlah pungutan yang diterima
Kolom (10)
:
Diisi jumlah pajak yang telah
disetorkan ke Kas Negara
Kolom (11)
:
Disi jumlah saldo setelah ditambah
penerimaan pajak atau dikurangi jumlah
setoran pajak yang tercantum dalam
dokumen sumber
Formulir
Formulir
BOS-K7a
Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS SMA
Formulir
BOS-K7b
Formulir
BOS-K7c
Berita Acara Pemeriksaan Kas
Pelaporan BOS SMA
JENIS LAPORAN
85
Laporan lengkap
penggunaan dana BOS SMA
per triwulan dan tahunan (hasil dari kompilasi
laporan Triwulanan). Laporan lengkap sekolah ini
selanjutnya disimpan di sekolah untuk bahan
pemeriksaan; dan
Laporan ringkas
yaitu rekapitulasi penggunaan
dana BOS SMA per triwulan. Laporan ini
disampaikan
sekolah
ke
laman
Skenario Pelaporan BOS 2016
Penerimaan Dana Tw1
Triwulan 1
Penggunaan dana
Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4
Penerimaan
Dana Tw2 Penerimaan Dana Tw3 Penerimaan Dana Tw4
Laporan
Triwulan 1 Triwulan 2Laporan Triwulan 3Laporan Triwulan 4Laporan
LAPORAN LENGKAP
87
Laporan lengkap sekolah terdiri dari dokumen-dokumen sebagai
berikut:
1.
RKAS (Formulir BOS-K1 dan Formulir BOS-K2);
2.
Pembukuan;
a. Buku Kas Umum (Formulir BOS-K3);
b. Buku Pembantu Kas (Formulir BOS-K4);
c. Buku Pembantu Bank (Formulir BOS-K5);
d. Buku Pembantu Pajak (Formulir BOS-K6);
3.
Realisasi Penggunaan dana tiap sumber dana (Formulir
BOS-K7);
4.
Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS SMA (Formulir
BOS-K7a);
5.
Opname Kas (Formulir BOS-K7b) dan Berita Acara Pemeriksaan
Kas (Formulir BOS-K7c);
6.
Bukti-bukti pengeluaran dan perpajakan;
7.
Lembar Pencatatan Pertanyaan/Kritik/saran; dan
LAPORAN RINGKAS
Laporan ringkas berupa rekapitulasi penggunaan
dana BOS SMA berdasarkan 15 (lima belas)
komponen penggunaan per triwulan
menggunakan Formulir BOS-K7A.
Laporan Tim Manajemen Sekolah
Memasukkan informasi dari formulir BOS-K7a ke dalam menu “Penggunaan Dana BOS SMA’ yang ada dalam lapor.bos.kemdikbud.go.id atau sistem online lainnya yang ditetapkan oleh Tim Manajemen BOS Pusat.
1.
Masuk ke webTekan, “Ubah”. Salin dengan isi pada format BOS K-7A
5.
Tekan, “Simpan”
6.
Keluar. Tekan “log out”