ARTIKEL PERANG 7 TAHUN DI AMERIKA (1756 – 1763)
Artikel ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah “Sejarah Amerika” yang diampu oleh Drs. Soebijantoro, MM., M.Pd
Oleh :
Iis Wahyuningsih (14.231.022)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
IKIP PGRI MADIUN
Perang 7 Tahun di Amerika
Awal abad ke-18 MInggris memiliki daerah koloni di Amerika Utara yang kurang menguntungkan yaitu di sepanjang pantai timur samudra Atlantik. Daerah koloni ini terjepit oleh daerah koloni milik Perancis dan Spanyol. Inggris ingin memperluas daerah koloni ke arah barat tetapi terhadang oleh Perancis yang telah menguasai daerah Louisiana, lembah Ohio dan daerah Quebec. Inggris pun harus menerobos pegunungan Rocky dan hutan belantara yang sulit. Disebelah barat tersedia hamparan tanah luas yang memiliki kekayaan alam yang melimpah seperti sumber mineral, hasil hutan, dan juga tambang. Inggris juga harus berhadapan dengan Perancis yang terlebih dahulu menguasai daerah disebelah barat.
Utara yang ingin menguasai seluruh daerah di Amerika Utara tersebut, termasuk daerah pedalaman yang ada di sebelah barat daerah yang di kuasai oleh Perancis. Setelah Inggris memenangkan perang ini, Inggris bermaksud untuk membangun tiga belas daerah koloni, yang kemudian hari menjadi wilayah Amerika Serikat. Selanjutnya, Inggris mengeluarkan proklamasi 1763 yang menyatakan bahwa orang yang tinggal di tiga belas koloni tidak dapat menetap di sebelah barat pegunungan Apalachia. Secara umum latar belakang adanya perang tujuh tahun antara Inggris dan Perancis adalah :
1. Timbulnya paham kebebasan dalam bidang politik 2. Timbulnya paham kebebasan dalam bidang perdagangan
3. Dikeluarkannya undang-undang pajak yang di tentang oleh kaum koloni Perang ini di akhiri dengan perdamaian paris yang isinya :
1. Kanada dan Lousiana disebelah timur sungai mississipi diberikan kepada Inggris, sedangkan disebelah baratnya tetap dikuasai Perancis.
2. Perancis nyerahkan semua jajahannya di India kepada Inggris.