Jakarta, 3 Desember 2012
IP surveillance adalah versi digital dari jaringan televisi sirkuit tertutup (closed-circuit television, CCTV). Dalam sistem ini, rekaman video dan konten yang dihasilkan didistribusikan melalui jaringan (internet protocol) IP.
Nilai lebih penggunaan IP Surveilance:
1. Bisa diakses dan dikontrol secara remote.
2. Kemudahan dalam penyimpanan dan pendistributian data.
3. Bisa terhubung ke email atau sistem komunikasi lain sehingga setiap event penting dapat dikirim secara otomatis.
Dengan beberapa kelebihan diatas, sistem ini bisa saja digunakan untuk pengawasan pekerjaan proyek di lapangan. Dalam tulisan ini saya hanya membahas spesifikasi minimum yang diperlukan untuk membangun suatu sistem IP Surveilance. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan:
1. Akses ke Internet
Kita harus melakukan survey ke lapangan untuk menentukan penyedia jasa internet yang tepat. 2. Kamera IP
Karena peruntukan sistem ini untuk pengawasan proyek di lapangan sebaiknya kamera IP yang digunakan adalah tipe outdoor.
3. Router
Pada router sebaiknya ada fungsi port forwarding dan Dynamic DNS. 4. Perencanaan penempatan peralatan IP Surveillance.
Dalam tulisan ini peralatan sistem IP Surveilance yang digunakan: 1. Kamera IP
2. 3G Router
3. 3G Modem, sudah support HSDPA atau CDMA 2000 1x EVDO
4. Kabel, RJ 45, tang krimping dan kabel tester
Secara sederhana topologi sistem dalam tulisan ini:
Kamera
Jakarta, 3 Desember 2012
Adhitya Tri Ananda Nasution adhit.nanda@gmail.com nanda.nasution@yahoo.co.id
Secara umum proses Instalasi sistem IP Surveillance :
Setting Kamera IP
Untuk dapat men-
setting
kamera IP kita bisa menggunakan laptop atau PC yang terhubung ke
kamera tersebut menggunakan kabel
cross
.
Laptop/
PC
Kamera IP
Gambar Laptop/PC Terhubung Langsung ke Kamera IP
Setelah terhubung kita bisa mengakses kamera tersebut dengan mengetikkan Alamat IP default
kamera tersebut di web browser.
Saya pernah menjumpai kamera IP yang tidak di cantumkan alamat IP
default
-nya, hanya alamat
MAC. Salah satu cara mengatasinya dengan menggunakan hub/switch. Jadi laptop atau pc tidak
terhubung langsung ke kamera.
Laptop/
PC
Hub/Switch
Kamera IP
Gambar Laptop/PC Terhubung ke Kamera IP Menggunakan Hub/Switch
Setelah terhubung menggunakan topologi di atas, kamera IP bisa kita akses menggunakan Network Explorer.
Alamat IP untuk kamera harus satu segmen dengan alamat IP lokal 3G Router. Port yang digunakan kamera ip default-nya adalah 80 dan kita harus merubah ke port lain karena kita akan melakukan port forwarding.
Setting 3G Router
Saya menggunakan 3G router karena akses ke internet kamera IP melalui jaringan telekomunikasi seluler. Untuk beberapa daerah masih ada yang belum dimasuki layanan fiber optik atau internet cable. Sementara untuk jaringan telekomunikasi seluler cakupannya sudah cukup luas.
Alamat IP untuk jaringan lokal tentunya harus satu segmen dengan kamera IP. Untuk Alamat IP ke internet harus alamat IP public, agar kita bisa mem-forward port yang digunakan kamera IP dan kamera tersebut bisa
diakses melalui jaringan internet. Untuk mendapatkan alamat IP public tergantung pada provider dan paket internet yang kita gunakan.
Kendala yang muncul ketika kita menggunakan jaringan 3G adalah alamat IP yang kita peroleh bersifat dinamis. Kita bisa memanfaatkan fitur Dynamic DNS pada 3G router untuk masalah tersebut.
Jakarta, 3 Desember 2012
Adhitya Tri Ananda Nasution adhit.nanda@gmail.com nanda.nasution@yahoo.co.id
Referensi
1. http://whatis.techtarget.com/definition/IP-surveillance diakses pada tanggal 3 Desember 2012, 11.20 WIB
2. http://www.wisegeek.com/what-is-remote-management.htm diakses pada tanggal 3 Desember 2012, 11.20 WIB
3. http://ilmukomputer.org/2012/09/19/forward-website-local-host-ke-ip-public/ diakses pada tanggal 3 Desember 2012, 11.20 WIB
4. http://en.wikipedia.org/wiki/Dynamic_DNS diakses pada tanggal 3 Desember 2012, 11.20 WIB