MONITORING IP CAM F-SERIES MEMANFAATKAN
MODEM SPEEDY
Oleh :
Nama : Alfius Samuel Sutopo
NIM : 08.41020.0078
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2011
STIKOM
iii
!
" ! # $ % &
$
$ '
STIKOM
vi DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI..………. iii
KATA PENGANTAR…..….……….. iv
DAFTAR ISI.………... vi
DAFTAR GAMBAR……….. x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah..……….. 1
1.2 Perumusan Masalah………... 2
1.3 Batasan Masalah……… 2
1.4 Tujuan………... 2
1.5 Kontribusi……….. 2
1.6 Sistematika Penulisan……….…...……… 3
BAB II GAMBARAN UMUM STIKOM SURABAYA 2.1 Sejarah dan Perkembangan…………...………. 4
2.2 Lokasi………..………... 5
2.3 Jenis Usaha……….5
STIKOM
vii
2.4 Visi, Misi Dan Komitmen STIKOM Surabaya………..5
2.4.1 Visi STIKOM Surabaya……….. 5
2.4.2 Misi STIKOM Surabaya……….. 5
2.4.3 Komitmen STIKOM Surabaya……….... 6
2.4.4 Struktur Organisasi……….. 6
BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Router………..……….. 7
3.2 Jaringan Komputer…….……… 8
3.2.1 Gateway……….………... 11
3.2.2 Proxy Server…….…..…….………. 11
3.2.3 Firewall………..………... 12
3.3 Mikrotik Router OS………... 13
3.3.1 Sejarah Mikrotik Router OS……… 13
3.3.2 Jenis-jenis Mikrotik………. 14
3.3.3. Fitur –Fitur Mikrotik………... 14
3.4 DynDNS………... 17
3.4.1 DNS Server……….. 17
3.4.2 Dynamic DNS……….. 20
3.5 IP Private………... 22
3.6 NAT………... 24
3.7 IP Camera F-Series………... 27
STIKOM
viii BAB IV METODE KERJA PRAKTEK
4.1 Dynamic DNS……….………...30
4.2 IP Camera………... 33
4.3 Mikrotik OS Script………. 34
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil………... 37
5.1.1 Topologi Jaringan……… 38
5.1.2 Pemanggilan Hostname………... 38
5.1.3 Tampilan IP Camera………38
5.2 Pembahasan………..38
5.2.1 IP Camera……… 39
5.2.2 Remote Computer……….40
BAB VI PENUTUP, KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan………... 41
6.2 Saran……….. 41
DAFTAR PUSTAKA……….. xi
LAMPIRAN……… xii
Lampiran 1 : Kartu Bimbingan KP……….. xii
STIKOM
ix
Lampiran 2 : Biodata Acuan Kerja……….. xiii
Lampiran 3 : Garis Besar Rencana Kerja Mingguan………xiv
STIKOM
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi sekarang ini begitu pesat, perkembangan apapun
harus selalu diikuti. Perkembangan teknologi selalu mengarah ke sebuah perubahan
yang lebih efisien dan fleksibel. Seperti halnya IP Camera yang saat ini sangat
sering digunakan dan pemilik tidak selalu ada di tempat untuk mellihat dan
mengawasi hasil monitoring dari IP Camera tersebut.
Penggunaan IP Camera tidak hanya di rumah pribadi, namun juga di
perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pengawasan 24 jam. Oleh karena itu
tak heran banyak perusahaan yang juga memanfaatkan penggunaan IP Camera
untuk mengawasi kondisi kantor pada malam hari. Akan tetapi, banyak perusahaan
mengalami kesulitan karena tidak ada operator yang mampu menjaga selama 24
jam di kantor. Oleh karena itu, solusi yang paling tepat adalah mengontrol IP
Camera dengan memanfaatkan jaringan internet,dalam hal ini memanfaatkan
layanan modem Speedy sehingga IP Camera bisa dikontrol dari rumah. Hal ini bisa
mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh banyak perusahaan karena mereka
tidak perlu lagi mencari operator untuk menjaga kantor selama 24 jam.
STIKOM
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diketahui di atas terdapat rumusan masalah
dalam laporan kerja praktek yaitu :
1. Bagaimana memonitoring IP Camera menggunakan modem Speedy.
2. Perancangan sistem monitoring yang memungkinkan pengguna
mengontrol IP Camera dari jarak jauh.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah kerja praktek yaitu :
1. Memonitoring IP Camera jarak jauh dengan fasilitas modem Speedy.
2. Menggunakan IP Camera F-Series.
1.4 Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah :
1. Memonitoring IP Camera menggunakan modem Speedy.
2. Merancang sebuah sistem monitoring yang memungkinkan pengguna
mengontrol IP Camera dari jarak jauh.
1.5 Kontribusi
Adapun kontribusi dari kerja praktek ini terhadap instansi PT. Cybersama
Technology, kami hanya merancang sebuah sistem Monitoring IP Camera melalui
jaringan internet untuk memudahkan pengguna IP Camera nantinya.
STIKOM
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang uraian mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan, kontribusi, serta sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PT. CYBERSAMA TECHNOLOGY
Bab ini berisi sejarah dan perkembangan, lokasi, jenis usaha, visi, misi dan
komitmen PT. Cybersama Technology sebagai tempat kerja praktek.
BAB III LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori penunjang yang digunakan sebagai acuan dalam
kerja praktek tersebut.
BAB IV METODE KERJA PRAKTEK
Bab ini membahas tentang metode yang digunakan dalam pengerjaan kerja praktek
dari tahap awal sampai penulisan laporan.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang proses pembuatan program serta menampilkan foto-foto
alat yang kita kerjakan.
BAB VI PENUTUP
Bab ini adalah bagian terakhir dari laporan kerja praktek yang membahas tentang
kesimpulan dari keseluruhan hasil kerja praktek serta saran disesuaikan dengan
hasil dan pembahasan pada bab – bab yang sebelumnya.
STIKOM
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. CYBERSAMA TECHNOLOGY
Pada bab dua penulis menerangkan tentang gambaran umum PT. Cybersama
Technology yang terdiri dari sejarah berdirinya PT. Cybersama Technology dan
perkembangannya.
2.1 Sejarah dan Perkembangan
PT. Cybersama Technology berdiri bulan September 1998. Seiring dengan
waktu yang terus berjalan dan keterlibatan penuh orang-orang dalam team dengan
beragam latar belakang akademis, pengalaman dan keahlian yang spesifik
dibidangnya maka dengan optimis PT. Cybersama Technology akan terus fokus dan
peduli terhadap perkembangan dan pemanfaatan Teknologi Informasi.
Market yang terus berkembang berkat kepercayaan mitra bisnis secara
otomatis memperluas jaringan penjualan produk yang bervariasi dan terintegrasi.
Jaringan penjualan produk PT. Cybersama Technology saat ini berada di sebagian
besar pulau jawa ( Jakarta, Bogor, Cikampek, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon,
Surabaya, Malang, Semarang dll.) , Bangka Belitung, Lombok dan Bali. Saat ini
PT. Cybersama Technology masih aktif mencari partner distribusi di seluruh
wilayah indonesia.
Berdasarkan pengalaman dan penempaan terus menerus dibidang
penanganan market yang telah diraih dan yang akan diraih telah membuat PT
Cybersama Technology begitu sensitif dan peka akan satu kata yaitu tanggung
jawab dan profesionalisme.
STIKOM
Sarana dan prasarana telah dihadirkan saat ini dan akan ditingkatkan seperti
sumber daya manusia, armada pengiriman, media komunikasi, service center, tools
dan lab, kesejahteraan karyawan, recruitment, training dan lain-lain.
2.2 Lokasi
Lokasi kerja praktek diselenggarakan di kantor PT. Cybersama Technology
yang bealamat di Harco Mangga Dua Blok P/26, Jl. Arteri Mangga Dua
Pademangan – Jakarta Pusat
2.3 Jenis Usaha
Adapun PT. Cybersama bekerja di bidang Bussiness and Office Automation,
Software Development , Bulid and Maintanance IT Infrastrucuture, Computer
Hardware, dan Website and Multimedia
2.4 Visi, Misi dan Komitmen PT. Cybersama Technology 2.4.1 Visi PT. Cybersama Technology
Tercapainya ”Connected World” , dimana setiap bit informasi akan
tersedia kapan saja, dimana saja, dan melalui media apapun.
2.4.2 Misi PT. Cybersama Technology
1. Menyediakan solusi Teknologi Informasi yang lengkap dengan harga yang
terjangkau bagi bisnis dan profesional.
2. Menciptakan kemungkinan solusi terbaik untuk setiap kebutuhan bisnis
yang unik dengan inovasi kreatif yang didukung oleh seni teknologi.
STIKOM
2.4.3 Komitmen PT. Cybersama Technology
Dengan orang-orang yang ber-variasi dengan banyak kemampuan yang
bekerja bersama sebagai satu tim yang solid, PT. Cybersama Technology ingin
mengubah teknologi menjadi kinerja dan hasil bisnis yang benar-benar nyata.
2.5 Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Cybersama Technology
STIKOM
7
BAB III
TEORI PENUNJANG
Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang yang berisikan
pengertian dan cara kerja router mikrotik serta pengertian dari DynDNS.
3.1 Router
Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan
ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk
melewatkan paket data tersebut. (http://wikipedia.org ; diakses : maret 2011)
Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke
jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router
yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma
routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari
system ke system lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak
mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya
menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host
tujuan. Fungsi : (http://iahhaku.blogspot.com ; diakses : maret 2011)
Membaca alamat logika / ip address source & destination untuk menentukan
outing dari suatu LAN ke LAN lainnya.
Menyimpan routing table untuk menentukan rute terbaik antara LAN ke
WAN.
Perangkat di layer 3 OSI Layer.
Bisa berupa “box” atau sebuah OS yang menjalankan sebuah daemon
routing.
Interfaces Ethernet, Serial, ISDN BRI.
STIKOM
Gambar 3.1 Router dan Fungsinya (Sumber : www.wikipedia.org )
3.2 Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling
dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol
komunikasi tertentu, sehingga dapat saling berbagi data dan informasi.
(http://iahhaku.blogspot.com ; diakses : maret 2011)
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi yang lebih efisien
antar pemakai (mail dan teleconference). Jaringan komputer adalah sekelompok
komputer otonom yang saling menggunakan protocol komunikasi melalui media
komunikasi sehingga dapat berbagi data, informasi, program aplikasi dan perangkat
keras seperti printer, scanner, CD-Drive maupun harddisk serta memungkinkan
komunikasi secara elektronik. Sedangkan pada Aplikasi home user, memungkinkan
komunikasi antar pengguna lebih efisien (chat), interaktif entertainment lebih
multimedia (games, video,dan lain-lain).
STIKOM
Klasifikasi Jaringan Komputer :
- LAN (Local Area Network) : Jaringan komputer yang saling terhubung ke
suatu komputer server dengan menggunakan topologi tertentu, biasanya
digunakan dalam kawasan satu gedung atau kawasan yang jaraknya tidak
lebih dari 1 km.
Gmabar 3.2 Local Area Network (Sumber : www.cisco.com)
- MAN (Metropolitan Area Network) : Jaringan komputer yang saling
terkoneksi dalam satu kawasan kota yang jaraknya bisa lebih dari 1 km.
Pilihan untuk membangun jaringan komputer antar kantor dalam suatu kota,
kampus dalam satu kota.
STIKOM
Gambar 3.3 Metropolitan Area Network (Sumber : www.cisco.com)
- WAN (Wide Area Network) : Jaringan komputer yang menghubungkan
banyak LAN ke dalam suatu jaringan terpadu, antara satu jaringan dengan
jaringan lain dapat berjarak ribuan kilometer atau terpisahkan letak geografi
dengan menggunakan metode komunikasi tertentu.
Gambar 3.4 Wide Area Network (Sumber : www.cisco.com)
STIKOM
Secara garis besar ada beberapa tahapan dalam membangun jaringan LAN,
diantaranya ; (http://iahhaku.blogspot.com ; diakses : maret 2011)
- Menentukan teknologi tipe jaringannya (Ethernet, Fast Ethernet, Token
Ring, FDDI)
- Memilih model perkabelan (Fiber, UTP, Coaxial)
- Menentukan bentuk topologi jaringan (Bus, Ring, dan Star)
- Menentukan teknologi Client/Server atau Peer to Peer
- Memilih Sistem Operasi Server (Windows NT, 2000, XP, atau Linux)
3.2.1 Gateway
Pintu gerbang sebagai keluar-masuknya paket data dari local
network menuju outer network. Tujuannya agar client pada local network
dapat berkomunikasi dengan internet. Router dapat disetting menjadi
Gateway dimana ia menjadi penghubung antara jaringan local dengan
jaringan luar. (http://iahhaku.blogspot.com ; diakses : maret 2011)
3.2.2 Proxy Server
Sebuah fasilitas untuk menghubungkan diri ke internet secara
bersama-sama. Memenuhi permintaan user untuk layanan Internet (http,
FTP,Telnet) dan mengirimkannya sesuai dengan kebijakan. Bertindak
sebagai gateway menuju layanan. Mewakili paket data dari dalam dan dari
luar. Menangani semua komunikasi internet – ekternal. Bertindak sebagai
gateway antara mesin internal dan eksternal. Proxy server mengevaluasi dan
mengontrol permintaan dari client, jika sesuai policy dilewatkan jika tidak di
deny/drop. (http://iahhaku.blogspot.com ; diakses : maret 2011)
STIKOM
3.2.3 Firewall
Sistem keamanan yang menggunakan device atau sistem yang
diletakkan di dua jaringan dengan fungsi utama melakukan filtering
terhadap akses yang akan masuk. Berupa seperangkat hardware atau
software, bisa juga berupa seperangkat aturan dan prosedur yang ditetapkan
oleh organisasi.
Firewal juga dapat disebut sebagai sistem atau perangkat yang
mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggapnya aman untuk melaluinya
dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya firewall
diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada
pintu gerbang (gateway) antara jaringan local dan jaringan lainnya. Firewall
juga umumnya digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang
memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari hak luar. Saat ini, istilah
firewall menjadi istilah generic yang merujuk pada sistem yang mengatur
komunikasi antar dua jaringan yang berbeda. (http://cisco.com ; diakses :
maret 2011)
Gambar 3.5 Mekasnisme Firewall (Sumber : www.cisco.com)
STIKOM
3.3 Mikrotik Router OS
MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang
diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan
bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application
(WinBox). (http://mikrotik.com ; diakses : maret 2011)
Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal
Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource
yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway.
Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit)
disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.
3.3.1 Sejarah MikroTik OS
MikroTik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia,
bersebelahan dengan Rusia. (http://mikrotik.com ; diakses : maret 2011) Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John
rully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke
Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang darjana Fisika dan
Mekanik sekitar tahun 1995. John dan Arnis mulai me-routing dunia pada
tahun 1996 (misi MikroTik adalah merouting seluruh dunia). Mulai dengan
sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi
Wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara
tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia.
Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi
membuat program router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia.
Latvia hanya merupakan tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini
mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang
STIKOM
melayani sekitar 400 pengguna. Linux yang pertama kali digunakan adalah
Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15
orang staff Research and Development (R&D) MikroTik yang sekarang
menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Menurut Arnis,
selain staf di lingkungan MikroTik, mereka juga merekrut tenega-tenaga
lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan MikroTik
secara marathon.
3.3.2 Jenis-jenis MikroTik
Terdapat beberapa jenis mikrotik yaitu : (http://mikrotik.com ; diakses : maret 2011)
1. MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat
di-download di www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada kompuetr
rumahan (PC).
2. BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang
khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal
MikroTik RouterOS.
3.3.3 Fitur-Fitur MikroTik
Terdapat beberapa fitur MikroTik yaitu : (http://mikrotik.com ; diakses : maret 2011)
1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama
2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan
otentikasi CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial
on demand, modem pool hingga 128 ports.
3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka
ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
STIKOM
4. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge
interface, bridging firewalling.
5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan
burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to
peer
6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP
Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
7. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer,
source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan
MAC, IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol
seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.
8. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung
limit data rate, SSL ,HTTPS.
9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann
groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma
enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256;
Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5
10.ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP,
CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K
bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.
11.M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan
ethernet.
12.MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung
Cisco Discovery Protokol (CDP).
STIKOM
13.Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph
yang dapat diakses melalui HTTP.
14.NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi
menggunakan system GPS.
15.Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access
Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP,
MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi
MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate.
16.Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy;
transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol
SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.
17.Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
18.SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur
koneksi dan jaringan.
19.Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
20.SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
21.Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes;
sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d
(ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame
Relay jenis LMI.
22.Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH;
packet sniffer; Dinamik DNS update.
23.UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.
STIKOM
24.VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan
ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
25.VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
26.VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
27.WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi
MikroTik RouterOS.
3.4 DynDNS
3.4.1 DNS Server
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system
yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di
jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol). (http://cisco.com ; diakses : maret 2011)
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP
address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS
server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan
permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses
dengan cara mengecek ke local database DNS, menghubungi name server
lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata
permintaan dari client tidak ditemukan.
Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu
permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP
address.
STIKOM
DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet
seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host
name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS
juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS
memiliki keunggulan seperti:(http://cisco.com ; diakses : maret 2011) 1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk
mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama
Komputer).
2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name
tidak berubah.
3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik
di Internet maupun di Intranet.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana
setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer)
dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client
yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain,
akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi
DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP
address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan
komputer anda dengan komputer lainnya.
Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan
domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian
diantaranya:
STIKOM
1. Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang
ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di
hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan
berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah
(“.”).
2. Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level
domains:
com : Organisasi Komersial
edu : Institusi pendidikan atau universitas
org : Organisasi non-profit
net : Networks (backbone Internet)
gov : Organisasi pemerintah non militer
mil : Organisasi pemerintah militer
num : No telpon
arpa : Reverse DNS
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan
hosts.
3. Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain,
yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain Bujangan,
bujangan.com, bujanganalways.com terdapat komputer (host)
seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com.
STIKOM
Subdomain training.bujangan.com juga terdapat computer atau
sering disebut sebagai host seperti client1.training.bujangan.com.
4. Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan
menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap
komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com,
dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain
name.
3.4.2 Dynamic DNS
Dynamic DNS merupakan suatu metode / protokol / jaringan
pelayanan yang menyediakan kemampuan untuk perangkat jaringan, seperti
router atau sistem komputer menggunakan Internet Protocol Suite, untuk
memberitahu sebuah nama Domain Name System (DNS) server yang
berubah secara real time dan konfigurasi DNS yang meliputi nama host,
alamat, dan informasi lainnya. (http://wikipedia.org ; diakses : maret 2011) Dynamic DNS adalah lapisan yang ditambahkan di atas sistem DNS
standar yang memungkinkan nama domain untuk mengikuti alamat IP
secara otomatis dengan memiliki catatan DNS yang akan berubah ketika ada
perubahan alamat IP. Jika perubahan IP dan catatan DNS tidak diperbaharui
maka setiap orang yang mencoba untuk menemukan komputer tersebut tidak
akan berhasil. Pembaharuan otomatis catatan DNS bisa dilakukan dengan
menggunakan software / klien hardware atau URL bookmarked atau dengan
mengirim informasi ke server ketika ada perubahan IP. Alamat IP yang baru
akan ditulis ke dalam catatan DNS dan alamat IP tersebut akan
dipublikasikan secara global.
STIKOM
Provider Dynamic DNS menawarkan program perangkat lunak klien
yang mengotomatisasi penemuan dan pendaftaran alamat IP publik klien.
Program client dijalankan pada komputer atau perangkat dalam jaringan
pribadi. Terhubung ke sistem penyedia layanan dan sistem itu akan
menghubungkan alamat umum dan alamat IP dari jaringan asal dengan
hostname dalam sistem nama domain. Tergantung pada penyedia, nama host
adalah terdaftar dalam domain yang dimiliki oleh operator atau nama
domain sendiri pelanggan. Layanan ini memunginakan adanya sejumlah
mekanisme. Seringkali ada permintaan untuk layanan HTTP karena
lingkungan yang terbatas.
Kebanyakan Router System networking sudah memiliki fitur ini dan
sudah dibangun ke dalam firmware router tersebut. Salah satu router awal
yang mendukung Dynamic DNS adalah UMAX UGate-3000 pada tahun
1999, yang mendukung layanan TZO.COM dinamis DNS. Contohnya
adalah pengguna perumahan yang ingin mengakses komputer pribadi
mereka di rumah saat bepergian. Jika komputer rumah memiliki alamat IP
tetap statis, pengguna dapat terhubung langsung menggunakan alamat ini,
namun banyak penyedia jaringan sering memaksa perubahan alamat IP
dikonfigurasi dalam peralatan pelanggan mereka. Dengan DNS dinamis,
komputer rumah dapat secara otomatis mengasosiasikan alamat IP dengan
nama domain. Akibatnya pengguna remote dapat menyelesaikan nama host
yang digunakan untuk masuk layanan DNS dinamis ke alamat saat ini
komputer rumah dengan query DNS. Jika sebuah program remote control
seperti VNC server dapat disimpan berjalan pada host di jaringan pribadi,
STIKOM
pengguna dapat terhubung ke jaringan rumah dengan sebuah program klien
VNC.
Dalam jaringan Microsoft Windows, DNS dinamis adalah bagian
integral dari Active Directory. Dalam upaya untuk mengamankan
komunikasi Internet saat ini pasti melibatkan hal-hal yang dinamis melalui
Internet. Karena itu dynamic DNS sering disalahgunakan untuk merancang
pelanggaran keamanan. metode berbasis standar dalam protokol DNSSEC,
seperti TSIG, metode untuk mengamankan update DNS sudah
dikembangkan, namun tidak banyak digunakan.
3.5 IP Private
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global
unik terhadap Internetwork IP. Pada kasus Internet, setiap node di dalam
sebuah jaringan yang terhubung ke Internet akan membutuhkan sebuah
alamat yang unik secara global terhadap Internet. Karena perkembangan
Internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan
intranet miliknya ke Internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk
setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan
membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh
sebuah organisasi, para desainer Internet memiliki pemikiran yaitu bagi
kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi
tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke Internet. Host-host yang
membutuhkan sekumpulan layanan Internet, seperti halnya akses terhadap
web atau e-mail, biasanya mengakses layanan Internet tersebut melalui
STIKOM
gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau
e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat
publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node
tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan)
yang terhubung secara langsung ke Internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak
membutuhkan akses langsung ke Internet, alamat-alamat IP yang bukan
duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk
mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet mereservasikan
sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan
alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat
pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang
berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat
pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat
pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918
didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
10.0.0.0/8
172.16.0.0/12
192.168.0.0/16
STIKOM
3.6 NAT (Network Address Translation)
Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT
adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan
internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini
disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan
(security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4).
Dengan panjang alamat 4 byte berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat
IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoretis adalah jumlah komputer yang dapat
langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar ISP
(Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu
penggna dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan
berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet. Hal ini akan menyulitkan
untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka membutuhkan
banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia
satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke
internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT. Dengan NAT gateway yang
dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat dibagi ke beberapa
komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara
bersamaan.
Ketika suatu komputer terkoneksi ke internet, komputer tersebut tidak saja
dapat mengakses, misalnya ke server suatu situs tertentu, tetapi komputer tersebut
juga sangat mungkin untuk diakses oleh komputer lain yang juga terkoneksi ke
internet. Jika disalahgunakan, hal tersebut bisa sangat berbahaya. Data-data penting
bisa saja dilihat atau bahkan dicuri oleh orang yang tak bertanggungjawab. NAT
STIKOM
secara otomatis akan memberikan proteksi seperti halnya firewall dengan hanya
mengizinkan koneksi yang berasal dari dalam jaringan. Hal ini berarti tingkat
keamanan suatu jaringan akan meningkat, karena kemungkinan koneksi dari luar ke
dalam jaringan menjadi relatif sangat kecil.
Dengan NAT, suatu jaringan yang besar dapat dipecah-pecah menjadi
jaringan yang lebih kecil. Bagian-bagian kecil tersebut masing-masing memiliki
satu alamat IP, sehingga dapat menambahkan atau mengurangi jumlah komputer
tanpa memengaruhi jaringan secara keseluruhan. Selain itu, pada gateway NAT
modern terdapat server DHCP yang dapat mengkonfigurasi komputer client secara
otomatis. Hal ini sangat menguntungkan bagi admin jaringan karena untuk
mengubah konfigurasi jaringan, admin hanya perlu mengubah pada komputer
server dan perubahan ini akan terjadi pada semua komputer client. Selain itu
gateway NAT mampu membatasi akses ke internet, juga mampu mencatat semua
traffic, dari dan ke internet. Secara keseluruhan, dengan segala kelebihan gateway
NAT tersebut, admin jaringan akan sangat terbantu dalam melakukan
tugas-tugasnya.
NAT dikelompokkan ke dalam beberapa jenis sebagai berikut :
(http://wikipedia.org ; diakses : April 2011)
STIKOM
1. Full Cone NAT
Gambar 3.6 Full Cone NAT
2. Restricted Cone NAT
Gambar 3.7 Restricted Cone NAT
STIKOM
3. Port Restricted cone NAT
Gambar 3.8 Port Restricted Cone NAT
4. Symmetric NAT
Gambar 3.9 Symmetric Cone NAT
3.7 IP Camera F-Series
IP Camera F-series adalah kamera pengintai yang dapat diakses
menggunakan jaringan TCP/IP network. Kamera ini memiliki slot untuk RJ-45
ethernet, dimana apabila terhubung ke jaringan akan mendapatkan IP address sendiri,
yang mana kita dapat mengakses untuk melihat kamera tersebut dari
komputer-komputer yang terhubung ke jaringan melalui Internet Explorer.(cukup ketikkan IP
STIKOM
address dari kamera tersebut pada Internet Explorer)
Selain melalui RJ-45, Kamera ini juga bisa difungsikan sebagai web camera
dengan menggunakan kabel USB yang telah disediakan dalam paket. Kamera ini
menggunakan sensor low-lux, yang memungkinkan kita melihat hasil kamera
meskipun dalam kondisi cukup gelap. IP Camera ini memiliki built-in Microphone,
yang memungkinkan kita untuk juga mendengarkan suara di sekitar kamera
tersebut.
Software dari kamera tersebut memungkinkan kita untuk merekam hasil
dari kamera tersebut secara real-time. Dan software-nya support sampai 16 kamera.
Gambar 3.10 Skema Penggunaan Grand IP Camera.
Spesifikasi dari IP Camera F-series adalah sebagai berikut :
- High Resolution Image Processor (640*480:15fps,320x240:30 fps).
- Ethernet RJ-45, 10/100 Base-T auto-sensed
- Remote view through the IE browser just typing IP address
- Low-lux Sensor provide image in the dark.
- USB 1.1 Interface: Compatible with Microsoft MSN and NetMeeting
- Support 4,9,16 Cameras (Movie Recording)
STIKOM
29
BAB IV
METODE KERJA PRAKTEK
Pada bab empat menjelaskan tentang metode dalam pengerjaan kerja
praktek dan urutan cara memonitoring IP Camera dengan memanfaatkan jaringan
internet.
Metode yang digunakan dalam pengerjaan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut :
1. Wawancara, yaitu bertanya secara langsung kepada penyelia untuk
mendapatkan data-data serta informasi yang berhubungan dengan kerja
praktek.
2. Studi literatur, yaitu dengan mempelajari dan membaca buku, maupun
literatur lainnya yang berkaitan dengan objek kerja praktek termasuk
permasalahan yang dihadapi.
Penulis juga melampirkan beberapa cara pengaturan script mikrotik dan pendaftaran
domain untuk DynDNS untuk membantu dalam melakukan pengaturan monitoring
IP Camera.
4.1 Dynamic DNS
Untuk mendaftarkan domain DynDNS, langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut :
1. Masuk ke website resmi DynDNS , www.dyndns.com
STIKOM
Gambar 4.1 Tampilan www.dyndns.com
2. Klik pada perintah “Create Free Hostname”.
Gambar 4.2 Tampilan www.dyndns.com Maka tampilan yang akan muncul adalah sebagai berikut :
STIKOM
Gambar 4.3 Tampilan www.dyndns.com
3. Isikan kolom Hostname dengan nama unik sesuai dengan keinginan.
Untuk extension-nya, pilih salah satu sesuai keinginan (tidak
berpengaruh). Semakin mudah diingat hostname kita, semakin
memudahkan kita dalam mengaksesnya nanti dalam implementasi.
4. Untuk kolom “Service Type” , pilih pilihan “Host with IP address”.
5. Isikan IP kita di kolom “IP Address”.
[image:37.612.39.571.67.765.2]6. Klik perintah “Add to Cart” dan akan muncul tampilan seperti ini :
Gambar 4.4 Tampilan www.dyndns.com Gambar 4.4 Tampilan www.dyndns.com
STIKOM
Dalam form tersebut disebutkan bahwa biaya pendaftaran hostname
adalah 0$ yang berarti kita telah mendaftarkan hostname kita untuk
hostname yang gratis.
4.2 IP Camera
Untuk mengkonfigurasi IP Camera F-Series ,langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
a. Akses IP dari IP Camera yang digunakan (Akses secara
LAN)
Gambar 4.5 Tampilan IP Camera
b. Pilih pilihan Setting di kanan bawah.
c. Pilih pilihan DDNS Service Settings sehingga muncul
tampilan seperti ini :
STIKOM
Gambar 4.6 Tampilan menu setting IP Camera
d. Isi kolom DDNS Service sesuai dengan service yang
didaftarkan di DynDNS sebelumnnya. (misal : dyndns.org)
e. Isi kolom DDNS user dengan nama Host Name yang telah
terdaftar di DynDNS.com.
f. Isi kolom password dengan password yang telah dibuat
sebelumnya.
g. Isi kolom DDNS or Proxy Server dengan user.ipcam.hk
(default).
h. Isi kolom DDNS port dengan 1112.
4.3 MikroTik OS Script
Langkah selanjutnya adalah menulis script untuk router mikroTik. Hal-hal
yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
Pilih pilihan script pada IP Camera setting.
Tuliskan script di bawah ini :
STIKOM
:local ddnsuser "<username>"
:local ddnspass "<passwordnya>"
:local theinterface "pppoe-speedy"
:local ddnshost "user.ipcam.hk"
:local ipddns [:resolve $ddnshost];
:local ipfresh [ /ip address get [/ip address find
interface=$theinterface ] address ]
:if ([ :typeof $ipfresh ] = nil ) do={
:log info ("DynDNS: No ip address on $theinterface .")
} else={
:for i from=( [:len $ipfresh] - 1) to=0 do={
:if ( [:pick $ipfresh $i] = "/") do={
:set ipfresh [:pick $ipfresh 0 $i];
}
}
:if ($ipddns != $ipfresh) do={
:log info ("DynDNS: IP-DynDNS = $ipddns")
:log info ("DynDNS: IP-Fresh = $ipfresh")
:log info "DynDNS: Update IP needed, Sending
UPDATE...!"
:local str
"/nic/update?hostname=$ddnshost&myip=$ipfresh&wildcard=
NOCHG&mx=NOCHG&backmx=NOCHG"
/tool fetch address=members.dyndns.org src-path=$str
mode=http user=$ddnsuser password=$ddnspass
dst-path=("/DynDNS.".$ddnshost)
:delay 1
:local str [/file find name="DynDNS.$ddnshost"];
STIKOM
/file remove $str
:global ipddns $ipfresh
:log info "DynDNS: IP alterado para $ipfresh!"
} else={
:log info "DynDNS: Nao Necessita Ser Alterado";
}
}
Setelah script tersebut dituliskan, langkah selanjutnya hostname
yang telah didaftarkan sebelumnya sudah bisa diakses untuk
mengontrol IP Camera.
STIKOM
36
Remote Computer
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah dilakukan percobaan seperti yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
5.1 Hasil
5.1.1 Topologi Jaringan
Gambar 5.1 Topologi Jaringan
5.1.2 Pemanggilan Hostname
Pemanggilan Hostname dilakukan dari browser ( Internet Explorer
atau Mozilla Firefox). Pengaksesan dilakukan dengan menuliskan nama
Host diikuti dengan nama Server. (contoh : cybersama.dyndns.biz) Ip Private
Speedy IP Camera
IP Camera
Switch
Modem Speedy
Modem Speedy
STIKOM
Gambar 5.2 Pengaksesan Host name
5.1.3 Tampilan IP Camera
Hasil yang diperoleh setelah melakukan pemanggilan hostname
adalah kita bisa melihat tampilan dari Default Application yang dimiliki
oleh IP Camera F-series sebagai berikut :
S
Gambar 5.3 Tampilan monitoring IP Camera
Dari tampilan di atas bisa dilihat bahwa selain ada tampilan monitoring yang
dilakukan oleh IP Camera, juga terdapat beberapa perintah yang digunakan untuk
mengontrol IP Camera. Perintah-perintah yang ada antara lain :
1. Move Up : Menggerakkan kamera ke atas.
2. Move Down : Menggerakkan kamera ke bawah.
STIKOM
3. Move Right : Menggerakkan kamera ke kanan.
4. Move Left : Menggerakkan kamera ke kiri.
5. Move Center : Menggerakkan kamera ke titik tengah.
6. Horizontal Patrol : Menggerakkan kamera ke kanan dan ke kiri secara
continue.
7. Vertical Patrol : Menggerakkan kamera ke atas dan ke bawah secara
continue.
8. Set turn speed : Mengatur kecepatan gerak kamera.
9. Mirror vertically : Mengubah sudut pandang vertical kamera sebesar 180
derajat.
10. Mirror Horizontally : Mengubah sudut pandang vertical kamera sebesar 180
derajat.
11. Resolution : Mengatur resolusi kamera.
12. Mode : Mengatur mode pencahayaan kamera.
13. Brightness : Mengatur tingkat kecerahan kamera.
14. Contrast : Mengatur tingkat ketajaman kamera.
15. Options : Pengaturan-pengaturan kamera.
Dengan berbagai macam perintah diatas, IP Camera tidak hanya bisa
dimonitoring, namun juga bisa dikontrol dari jarak jauh dengan sangat mudah.
5.2 Pembahasan 5.2.1 IP Camera
IP dari IP Camera awalnya adalah “192.168.1.101”. IP tersebut
adalah Default IP Private dari provider IP Camera itu sendiri. Beberapa
kamera yang ada dihubungkan melalui switch karena semua kamera tersebut
STIKOM
Mikrotik Script
Modem First Media Modem Speedy
berada di dalam satu jaringan. Lalu switch dihubungkan ke router Speedy
dan kemudian dilakukan pengaturan DynDNS di dalamnya.
IP Camera hanya dapat diakses menggunakan modem Speedy
karena IP yang didapat dari modem Speedy adalah IP Private sehingga
hanya modem Speedy yang dapat mengaksesnya.
Gambar 5.4 Koneksi antara modem dengan IP Camera
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa IP Camera hanya
dapat diakses oleh modem Speedy karena IP yang dihasilkan oleh modem
Speedy yang terhubung dengan IP Camera adalah IP Private sehingga yang
bisa mengakses dalam satu jaringan hanya modem-modem Speedy lainnya
yang berada di dalam satu jaringan dengan modem Speedy yang diakses.
5.2.2 Remote Computer IP Private
IP Private Speedy
Modem Speedy
STIKOM
Remote Computer adalah komputer yang digunakan untuk
memonitoring IP Camera dari jarak jauh. Komputer tersebut terhubung
dengan modem Speedy yang terdapat di rumah pribadi. Karena IP yang
dihasilkan oleh modem Speedy yang terhubung dengan IP Camera adalah IP
Private, maka semua modem Speedy bisa mengaksesnya. Oleh karena itu,
Remote Computer bisa mengakses IP Camera secara langsung dengan
memanggil hostnamenya (cybersama.dyndns.biz)
STIKOM
41
BAB VI
PENUTUP
Berdasarkan percobaan serta hasil yang telah didapatkan dari kerja praktek
ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut :
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan – kesimpulan yang dapat disimpulkan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Metode DynDNS dapat digunakan untuk mengatasi masalah Dynamic
IP yang dimiliki oleh kebanyakan modem.
2. Pemilihan IP Camera F-series sangat cocok untuk digunakan sebagai
security tool karena sudah dilengkapi dengan DDNS setting.
3. Dengan kerja praktek yang dilakukan di PT. Cybersama Technology,
dapat membatu menigkatkan tingkat keamanan perusahaan yang semula
menjadi masalah utama.
5.2 Saran
Ada beberapa kekurangan di dalam kerja praktek ini, sehingga ada beberapa
hal yang perlu dikembangkan antara lain :
1. Implementasi IP Camera lebih baik apabila fleksibel untuk semua jenis
jaringan, tidak hanya satu provider saja.
2. Hostname yang terdaftar secara Pro (tidak gratis) akan menigkatkan
efisiensi karena update dilakukan otomatis oleh server.
STIKOM
xi
(Online).(http://www.mikrotik.com/sejarah-mikrotik-OS/, diakses Maret 2011).
(Online).(http://iahhaku.blogspot.com/fungsi-dan-kegunaan-router-adalah/,
diakses Maret 2011).
(Online).(http://telinks.wordpress.com/2008/12/06/Network-Address-Translation/,
diakses 8 Februari 2011).
(Online).(http://www.wikipedia.org/router-dan-fungsinya/, diakses Maret 2011).
(Online).(http://www.cisco.com/, diakses Maret 2011).
STIKOM