• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cabang Filsafat Barat abad pertengahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Cabang Filsafat Barat abad pertengahan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Cabang Filsafat Barat 1. Filsafat Realisme

Real berarti yang aktual atau yang ada. Kata tersebut menunjuk kepada benda-benda atau kejadian-kejadian yang sungguh-sungguh, artinya bukan sekedar khayalan atau apa yang ada dalam pikiran. Dalam arti umum, realisme berarti kepatuhan kepada fakta, kepada apa yang terjadi, jadi bukan kepada yang diharapkan atau yang diinginkan. Dalam arti filsafat yang sempit, realisme berarti anggapan bahwa objek indera kita adalah riil, benda-benda ada, adanya itu tidak terlepas dari kenyataan bahwa benda itu kita ketahui.

Menurut Aristoteles bahwa realitas terdapat dalam benda-benda kongkrit atau dalam perkembangan benda-benda itu. Realisme terbagi kapada dua, yaitu:

1. Realisme agama, tokohnya adalah Thomas Aquinas (1225-1274) seorang Italian, bukunya adalah Summa Theologia.

 Mencari hakekat kebenarann tentang Tuhan melalui wahyu dan akal  Soul (jiwa) akan kekal sedangkan fisik akan musnah

 Ibu adalah guru pertama

2. Realisme moderen, di antara tokohnya adalah:

a. Francis Bacon (1561-1626) seorang filsuf dan politisi pada masa Elizabeth I dan James I, bukunya adalah Novum Organum yang mengkritik logika Aristoteles khususnya silogisme yang induktif

b. Galileo melahirkan sebuah teori yaitu matahari sebagai pusat alam semesta yang membantah teori Ptolomi yang menganggap bahwa bumi sebagai pusat tata surya yang dianut oleh gereja

c. John Locke

(2)

Tujuan Pendidikan Realisme

1. Scientific Inquiry melalui dunia pengalaman, studi ilmu pengetahuan dan metode ilmu pengetahuan

2. Pendidikan moral dan ilmiah 3. Good life

Metode Pendidikan Realisme 1. Analisis kritis

2. Ceramah

3. Belajar sambil bekerja

4. Mengikuti langkah-langkah pasti, yaitu: persiapan, persentasi, asosiasi, ssistematika, generalisasi dan aplikasi

5. Didaktika 6. Pendidikan skill 7. Bahasa

8. Pendidikan teknik dan akademik Kritikan Terhadap Realisme

1. Manusia sangat materialisme

2. Mengabaikan persepsi urusan jiwa, hal-hal yang tidak rasional 3. Pendekatan mereka yang sangat individualis

4. Mereka terlalu spesialis Kekuatan

1. Mendidik manusia menjadi profesionalisme 2. Skill bahasa, teknik dan ilmiah

3. Adanya spesialisasi

2. Filsafat Rasionalisme

Rasionalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa sumber pengatahuan satu-satunya yang benar adalah rasio (akal budi). Tokohnya adalah Blaise Pascal, Cristian Wolf, Rene Descartes, Baruch Spinoza, dan G.W. Leibnitz.

Pemikiran Pokok Descartes, Spinoza, Dan Leibnitz

(3)

2. Spinoza ( 1632-1677 M). Spinoza berpendapat bahwa apa saja yang benar-benar ada, maka adanya itu haruslah abadi sama halnya dengan tatkala ia berbicara dalam astronomi, definisi selalu di ikuti oleh aksioma. Aksioma ialah jarak terdekat antara dua titik ialah garis lurus.

3. Leibnitz (1646-1716). Pusat metafisikanya ada ide tentang substansi yang dikembangkan dalam konsep monad. Dia berpendapat bahwa substansi itu monad, setiap monad berbeda satu dengan yang lain dan tuhan (sesuatu yang super monad dan satu-satunya monad yang tidak dicipta) adalah pencipta monad-monad itu. Monad di sini, adalah substansi yang sederhana, yang selanjutnya menyusun substansi yang sederhana, yang selanjutnya menyusun substansi yang lebih besar. Karyanya adalah Menadologis.

3. Filsafat Empirisme

Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme secara etimologis berasal dari kata bahasa Inggris empiricism dan experience. Kata-kata ini berakar dari kata bahasa Yunani έμπειρία (empeiria) yang berarti pengalaman. Empirisme lahir di Inggris dengan tiga tokohnya yaitu David Hume, George Barkeley dan John Locke. Para penganut aliran ini bertolak belakang dengan para penganut aliran rasionalisme.

Menurut pendapat penganut empirisme, metode ilmu pengetahuan itu bukanlah bersifat a priori tetapi posteriori, yaitu metode yang berdasarkan atas hal-hal yang datang, terjadinya atau adanya kemudian.

Bagi penganut empirisme sumber pengetahuan yang memadai itu adalah pengalaman. Yang dimaksud dengan pengalaman di sini adalah pengalaman lahir yang menyangkut dunia dan pengalaman batin yang menyangkut pribadi manusia.

Ajaran-ajaran pokok Empirisme, yaitu:

a. Semua ide atau gagasan merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami.

b. Pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal atau rasio.

(4)

d. Semua pengetahuan turun secara langsung atau disimpulkan secara tidak langsung dari data inderawi.

e. Akal budi mendapat tugas untuk mengolah bahan bahan yang diperoleh dari pengalaman.

f. Mengakui bahwa pengalaman sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. Tokoh-tokoh Empirisme

1. John Locke (1673-1704)

Ia ahli politik, ilmu alam, dan kedokteran. Bukunya yaitu Essay Concerning Human Understanding, terbit tahun 1600; Letters on Tolerantion terbit tahun 1689-1692; dan Two Treatises on Government, terbit tahun 1690. Dengan ungkapan singkat John Locke mengatakan : “Segala sesuatu berasal dari pengalaman inderawi, bukan budi (otak). Otak tak lebih dari sehelai kertas yang masih putih, baru melalui pengalamanlah kertas itu terisi”.

2. David Hume (1711-1776).

Ia menguasai hukum, sastra dan juga filsafat. Karya terpentingnya ialah An Encuiry Concercing Humen Understanding, terbit tahun 1748 dan An Encuiry Into the Principles of Moral yang terbit tahun 1751. Pemikiran empirisnya terakumulasi dalam ungkapannya yang singkat yaitu I never catch my self at any time with out a perception (saya selalu memiliki persepsi pada setiap pengalaman saya). Dari ungkapan ini Hume menyampaikan bahwa seluruh pemikiran dan pengalaman tersusun dari rangkaian-rangkaian kesan (impression).

Kritikan Terhadap Filsafat Empirisme

1. Indera terbatas, benda yang jauh kelihatan kecil padahal tidak.

2. Indera menipu, pada orang sakit malaria, gula rasanya pahit, udara panas dirasakan dingin. Ini akan menimbulkan pengetahuan empiris yang salah juga. 3. Objek yang menipu, contohnya ilusi, fatamorgana.

(5)

4. Filsafat Vitalisme

Vitalisme adalah pandangan bahwa makhluk hidup berbeda dengan benda material mati yang lain karena memiliki suatu zat yang membuat makhluk itu hidup. Aliran Vitalisme ini juga menganggap sebuah perbuatan baik jika orang yang kuat dapat memaksakan dan menekankan kehendaknya agar berlaku dan ditaati oleh orang-orang yang lemah. Manusia hendaknya mempunyai daya hidup atau vitalitas untuk menguasai dunia dan keselamatan manusia tergantung daya hidupnya.

Tokoh-tokoh Vitalisme

1. Henry Bergson. Dia adalah seorang filsuf ternama di abad 20 yang menuliskan tentang metafisika, baginya pengetahuan yang mengabsolutkan adalah pengetahuan yang karena intuisi dan pemikiran rasional merupakan suatu pemikiran yang lebih banyak salah atau palsu. Dasar pemikiran Bergson adalah teori evolusi Darwin. Bergson juga memandang bahwa intelek itu sebagai suatu instrumen atau alat yang digunakan untuk membantu atau meningkatkan kehidupan.

2. Nicolas Lemery (1645-1715) seorang kimiawan Perancis pada tahun 1675 membedakan klasifikasi hewan, tumbuhan dan mineral.

3. Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) menjadikan satu klasifikasi hewan dan tumbuhan tapi masih memakai klasifikasi original.

5. Filsafat Pragmatisme

Pragmatisme berasal dari kata pragma yang artinya guna. Maka pragmatisme adalah suatu aliran yang benar adalah apa saja yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan akibat-akibat yang bemanfaat secara praktis.

Tokohnya Wiliam James (1842-1910) lahir di New York, memperkenalkan idenya tentang pragmatisme kepada dunia. Ia ahli dalam bidang seni, psikologi, anatomi fisiologi dan filsafat. James membedakan dua macam bentuk pengetahuan, yaitu:

a. Pengetahuan yang langsung diperoleh dengan jalan pengamatan. b. Pengetahuan tidak langsung yang diperoleh dengan melalui pengertian.

(6)

yang ultimate, esensi-esensi abadi, substansi, prinsip yang tetap dan sistem kelompok empiris, dunia yang berubah serta problema-problemanya, dan alam sebagai sesuatu dan manusia tidak dapat melangkah keluar daripadanya.

6. Filsafat Eksistensialisme

Kata eksistensi berasal dari kata latin “existere”, dari “ex” yang berarti keluar dan “sitere” yang berarti membuat berdiri. Artinya apa yang ada, apa yang memiliki aktualitas, apa saja yang dialami. Konsep ini menekankan bahwa sesuatu itu ada. Istilah “eksistensi” itu hanya dapat diterapkan pada manusia, atau lebih tepat lagi pada individu kongkrit. Menurut eksistensialisme, hakekat manusia terletak dalam eksistensi dan aktivitasnya. Aktivitas manusia merupakan eksistensi dari dirinya dan hasil aktivitas yang dilakukan merupakan cermin hakekat dirinya.

Eksistensialisme merupakan suatu gerakan protes terhadap beberapa aliran di antaranya:

a. Pandangan yang spekulatif yaitu aliran idealisme yang salah satu pemikirnya ialah George Wilhelm Friedrich Hegel.

b. Pandangan aliran materialisme. Tokoh-Tokoh Eksistensialisme

1. Danish Soren Kierkegaard (1813-1855), yang disebut sebagai tokoh pembuka tabir gerakan eksistensialisme. Kierkegaard mengawali pemikirannya bidang eksistensi dengan mengajukan pernyataan ini; “bagi manusia yang terpenting dan utama adalah keadaan dirinya atau eksistensi dirinya”. Pernyataan ini kemudian dikembangkan, bahwa eksistensi manusia itu bukanlah statis tapi senantiasa bergerak. Artinya manusia itu selalu bergerak dari kemungkinan kenyataan.

2. Jean Paul Sartre (1905-1981). Ia mengatakan bahwa manusia tidak mempunyai sandaran keagamaan. Manusia harus mengandalkan kekuatan yang ada dalam dirinya dan manusia juga memiliki kemerdekaan untuk membentuk dirinya dengan kemauan dan tindakannya.

(7)

Prinsip-Prinsip Eksistensialisme

1. Aliran ini tidak mementingkan metafisika (Tuhan).

2. Pengetahuan lebih merupakan suatu keadaan dan kecenderungan seseorang. 3. Aliran ini memandang individu dalam keadaan tunggal selama hidupnya dan

individu hanya mengenal dirinya dalam interaksi dirinya sendiri dengan kehidupan.

Implementasi Eksistensialisme dalam Pendidikan

1. Aliran ini mengutamakan perorangan atau individu.

2. Aliran filsafat ini memandang individu dalam keadaan tunggal selama hidupnya.

3. Aliran filsafat ini percaya akan kemampuan ilmu untuk memecahkan semua persoalan.

4. Aliran ini tidak membatasi murid dengan buku-buku yang ditetapkan saja. 5. Tidak menghendaki adanya aturan-aturan pendidikan dalam segala bentuk. Pandangan Filsafat Pendidikan Islam Terhadap Aliran Eksistensialisme

1. Menolak adanya kebebasan mutlak sehingga dapat membawa kepada atheisme. 2. Manusia tidak meminta tolong kepada dirinya saja tetapi juga dengan

kekuasaan tertinggi (Allah).

3. Sebagai hamba Allah, manusia dituntut untuk selalu mengarahkan aktivitas kehidupannya pada pengabdian keapada Allah SWT dan sebagai Khalifah Allah fi al-Ardh.

7. Filsafat Humanisme

Humanisme adalah istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia.

Humanisme adalah aliran yang menjunjung tinggi nilai dan martabat manusia, sehingga manusia menduduki posisi yang sangat penting, baik dalam perenungan teoritis-filsafati maupun dalam praktis hidup sehari-hari.

(8)

Tokoh Humanisme

1. J.J Rousseau. Tokoh ini mengutamakan pandangan tentang perkembangan alamiah manusia sebagai metode untuk mencoba keparipurnaan tujuan-tujuan pendidikan.

2. Wilhelm Dulthey (1833-1911). Menurutnya, gejala manusia adalah unik dengan tidak berhingga, sehingga tidak dapat disejajarkan begitu saja dengan gejala-gejala alam yang lain.

Implikasi Pendidikan Psikologi Humanis dalam Proses Pendidikan Roger dan Mudjiono (2002) berpendapat bahwa:

1. Siswa terlibat penuh dan ikut berpartisipasi dalam proses belajar. 2. Proses pendidikan berpusat pada subjek didik.

3. Peran guru dalam proses pendidikan sebagai fasiltator

4. Pendidik harus mampu membangun suasana belajar yang kondusif 5. Proses belajar hendaknya merupakan kegiatan untuk mengeksploitasi diri.

Aliran Filsafat Pendidikan Barat 1. Aliran Progresivisme

Dalam konteks filsafat pendidikan, progresivisme adalah suatu aliran yang menekankan, bahwa pendidikan bukanlah sekedar pemberian sekumpulan pengetahuan kepada subjek didik, tetapi hendaklah berisi aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pelatihan kemampuan berfikir mereka sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berfikir secara sistematis melalui cara-cara ilmiah yang paling memungkinkan untuk pemecahan masalah yang dihadapi.

Tokoh-Tokoh Progresivisme

1. William James (11 Januari 1842 - 26 Agustus 1910)

Dia menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam.

2. John Dewey (1859 - 1952)

(9)

yang dianut Dewey adalah bahwa dunia fisik itu real dan perubahan itu bukan sesuatu yang tidak dapat direncanakan. Perubahan dapat diarahkan oleh kepandaian manusia. Baginya Pendidikan adalah rekonstruksi pengalaman dan ilmu pengetahuan dapat diperoleh dan dikembangkan dengan mengaplikasikan pengalaman.

3. Hans Vaihinger (1852 - 1933)

Menurutnya tahu itu hanya mempunyai arti praktis. Persesuaian dengan objeknya tidak mungkin dibuktikan.

Pemikiran Progresivisme Tentang Pendidikan

Aliran ini memandang bahwa pendidikan tidak lain hanyalah proses perkembangan, sehingga seorang pendidik mesti selalu siap untuk senantiasa memodifikasi berbagai metode dan strategi dalam pengupayaan ilmu-ilmu pengetahuan terbaru dan berbagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat.

Kritikan Terhadap Progresivisme

1. Konsep pertumbuhan diri anak merupakan konsep yang kabur.

2. Prinsip bahwa anak harus dididik sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka sendiri serta guru hanya berfungsi sebagai pendamping merupakan prinsip yang tidak realistis.

3. Pernyataan progresivisme bahwa cara belajar dengan memecahkan masalah yang secara langsung dialami oleh anak merupakan cara belajar yang paling efektif tidak berlaku secara mutlak.

4. Tidak ada kaitan langsung antara sistem pendidikan progresif dengan demokrasi.

2. Aliran Rekonstruksionisme

Aliran rekonstruksionisme adalah aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern. Tokohnya:

1. George Count (1930). tulisannya tentang "Prinsip Pendidikan" dengan J. Crosby Chapman.

(10)

3. Caroline Pratt merupakan seorang guru muda yang inovatif. Dia merancang unit blok yang menjadi bahan dasar di sekolah-sekolah di seluruh Amerika Serikat. Prinsip-Prinsip Pemikiran dalam Aliran Rekonstruksionisme

1. Memberikan kesempatan pendidikan yang sama kepada setiap anak.

2. Memberikan pendidikan tinggi, latihan akademik, professional, dan teknikal. 3. Bekerjasama penuh dengan semua lembaga masyarakat dan lembaga sosial

menuju sebuah masyarakat demokratis yang sesungguhnya. 4. Terus memperluas penelitian dan eksperimentasi pendidikan.

5. Mengajak pemimpin-pemimpin masyarakat untuk menjadikan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat dan masyarakat menjadi bagian dari sekolah. Aplikasi Pendidikan Kaum Rekonstruksionisme

1. Tujuan Pendidikan, sekolah berfungsi sebagai lembaga utama untuk melakukan perubahan sosial, ekonomi dan politik dalam masyarakat, mengembangkan ”insinyur-insinyur” sosial, membangkitkan kesadaran para peserta didik tentang masalah sosial, ekonomi dan politik yang dihadapi umat manusia.

2. Metode pendidikan, menggunakan metode pemecahan masalah, analisis kebutuhan, dan penyusunan program aksi perbaikan masyarakat.

3. Kurikulum, banyak berisi masalah-masalah sosial, ekonomi, dan politik yang dihadapi umat manusia, yang termasuk di dalamnya masalah-masalah pribadi para peserta didik sendiri.

4. Pelajar adalah generasi muda yang sedang tumbuh menjadi manusia pembangun masyarakat masa depan

5. Pengajar, membuat para peserta didik menyadari masalah-masalah yang dihadapi umat manusia, harus terampil dalam membantu peserta didik menghadapi kontroversi dan perubahan, harus menumbuhkan berpikir berbeda-beda sebaga suatu cara untuk menciptakan alternatif-alternatif pemecahan masalah yang menjanjikan keberhasilannya.

3. Aliran Eksistensisme

(11)

manusia merupakan eksistensi dari dirinya dan hasil aktivitas yang dilakukan merupakan cermin hakekat dirinya.

Tokoh-Tokoh Eksistensisme

1. Danish Soren Kierkegaard (1813-1855). Kierkegaard mengawali pemikirannya bidang eksistensi dengan mengajukan pernyataan ini: “bagi manusia yang terpenting dan utama adalah keadaan dirinya atau eksistensi dirinya”. Pernyataan ini kemudian dikembangkan, bahwa eksistensi manusia itu bukanlah statis tapi senantiasa bergerak. Artinya manusia itu selalu bergerak dari kemungkinan kenyataan.

2. Jean Paul Sartre (1905-1981). Ia mengatakan bahwa manusia tidak mempunyai sandaran keagamaan. Manusia harus mengandalkan kekuatan yang ada dalam dirinya dan manusia juga memiliki kemerdekaan untuk membentuk dirinya dengan kemauan dan tindakannya.

3. Neitzhche (1844-1900). Ia menjelaskan bahwa kemampuan manusia itu tidak mendapat bantuan dari siapapun, tidak juga dari kekuatan yang disebut Tuhan. Bahkan menurut Neitzsche dorongan nafsu bagi manusia sangat penting. Implementasi Eksistensisme dalam Pendidikan

1. Aliran ini mengutamakan perorangan atau individu.

2. Aliran filsafat ini memandang individu dalam keadaan tunggal selama hidupnya.

3. Aliran filsafat ini percaya akan kemampuan ilmu untuk memecahkan semua persoalan.

4. Aliran ini tidak membatasi murid dengan buku-buku yang ditetapkan saja. 5. Tidak menghendaki adanya aturan-aturan pendidikan dalam segala bentuk. Pandangan Filsafat Pendidikan Islam Terhadap Aliran Eksistensisme

1. Menolak adanya kebebasan mutlak sehingga tidak dapat membawa kepada atheisme.

2. Manusia tidak meminta tolong kepada dirinya saja tetapi juga dengan kekuasaan tertinggi (Allah).

Referensi

Dokumen terkait

Percampuran antara lumut dan serbuk sabut kelapa menghasilkan media tanam yang memiliki kelembaban tinggi yang merupakan syarat penting bagi Nepenthes untuk tumbuh

Perancangan Aeromodelling Remote Control Menggunakan Kamera Digital Untuk Media Laporan Berita Lalu Lintas Di Jalan Raya adalah sebuah alat yang dibuat untuk mengambil sebuah

seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang

Safe harbor rules adalah prinsip yang diharapkan upaya untuk memberikan perlindungan kepada tersangka pelaku tindak pidana terorisme dan prinsip ini dalam Undang-Undang

Nilai Adjustd R-Square sebesar 0.102875 yang berarti variabel dependen dalam model dapat menjelaskan variabel independen sebesar 10.28% bahwa variabel dependen yaitu Return

Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris-baris data ataupun melakukan

Chlorine Contact Chamber  adalah suatu bak penampungan air limbah atau bak klorinasi dari instalasi pengolahan air limbah (IPAL), dimana  bak klorinasi ini digunakan

(4) Penetapan jenjang jabatan bagi PNS yang diangkat dalam Jabatan Fungsional Pentashih Mushaf Al-Qur'an melalui perpindahan dari jabatan lain dilaksanakan berdasarkan pangkat dan