• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR

PERATURAN PANGLIMA TNI Nomor: Perpang/52/VIII/2010

tentang

BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN

PROSEDUR VALIDASI ORGANISASI DI LINGKUNGAN TNI

PANGLIMA TENTARA NASIONAL INDONESIA

Menimbang : Bahwa agar pelaksanaan validasi organisasi di lingkungan TNI dapat terlaksana dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka perlu disusun buku petunjuk pelaksanaan tentang prosedur validasi organisasi di lingkungan TNI.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

2. Peraturan Presiden RI Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organsiasi TNI.

3. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/4/VIII/2006 tanggal 9 Agustus 2006 tentang Wewenang Pelaksanaan Validasi Organisasi di Lingkungan TNI.

4. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/12/III/2009 tanggal 11 Maret 2009 tentang Naskah Stratifikasi Doktrin di Lingkungan TNI.

5. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/45/VI/2010 tanggal 15 Juni 2010 tentang Doktrin TNI Tridek.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Buku Petunjuk Pelaksanaan Prosedur Validasi Organisasi di Lingkungan TNI, seperti tercantum pada lampiran peraturan ini.

(2)

3. Bujuklak ini berlaku paling lama lima tahun atau dapat diubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan lingkungan strategis.

4. Hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan keadaan dan memerlukan pengaturan lebih lanjut, akan diatur dengan peraturan tersendiri. 5. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 2 Agustus 2010 A.n. Panglima TNI

Asrenum

Amirullah Amin Marsekal Muda TNI Distribusi:

(3)

TENTARA NASIONAL INDONESIA MARKAS BESAR

BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PROSEDUR VALIDASI ORGANISASI

DI LINGKUNGAN TNI

BAB I

PENDAHULUAN 1. Umum.

a. Dinamika perkembangan lingkungan strategis menuntut TNI perlu menyesuaikan organisasinya sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna. Penyempurnaan organisasi TNI dilaksanakan secara terus-menerus sesuai dengan kebutuhan dan tantangan tugas yang dihadapi, sehingga tugas pokok TNI dapat dilaksanakan secara optimal.

b. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/4/VIII/2006 tanggal 9 Agustus 2006 yang mengatur wewenang pelaksanaan validasi organisasi di lingkungan TNI belum menjelaskan secara rinci tentang tahapan validasi organisasi di lingkungan TNI dan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI yang memberi ruang kepada Panglima TNI untuk mengatur hal-hal yang belum diatur dalam Perpres tersebut.

c. Agar pelaksanaan validasi organisasi dapat terlaksana dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan yang berlaku maka perlu disusun Buku Petunjuk Pelaksanaan Prosedur Validasi Organisasi di Lingkungan TNI.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Maksud penyusunan Bujuklak ini sebagai pedoman dalam melaksanakan validasi organisasi di lingkungan TNI.

b. Tujuan. Tujuan penyusunan Bujuklak ini untuk mewujudkan kesamaan pola pikir dan pola tindak dalam melaksanakan validasi organisasi di lingkungan TNI.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup Bujuklak ini meliputi hal-hal yang berhubungan dengan proses penyelenggaraan validasi organisasi di lingkungan TNI disusun dengan tata urut sebagai berikut:

(4)

a. Pendahuluan.

b. Pokok-Pokok Validasi Organisasi TNI.

c. Penyelenggaraan Validasi Organisasi. d. Administrasi dan Logistik.

e. Tataran Kewenangan. f. Penutup.

4. Kedudukan. Buku Petunjuk Pelaksanaan ini berada di bawah Buku Petunjuk Induk Kebijakan Strategis dan Perencanaan Umum TNI (Bujukin Srenum) TNI dan menjadi acuan bagi Buku Petunjuk lain pada strata di bawahnya.

5. Dasar.

a. Undang-Undang republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, tambahan Lembaran Negara Nomor 4439).

b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI.

c. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/4/VIII/2006 tanggal 9 Agustus 2006 tentang Wewenang Pelaksanaan Validasi Organisasi di Lingkungan TNI.

d. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/12/III/2009 tanggal 11 Maret 2009 tentang Naskah Strateifikasi Doktrin di Lingkungan TNI.

e. Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/45/VI/2010 tanggal 15 Juni 2010 tentang Doktrin TNI Tridek.

BAB II

POKOK-POKOK VALIDASI ORGANISASI TNI

6. Umum. Guna terlaksananya validasi secara benar maka perlu dirumuskan pokok-pokok validasi organisasi TNI yang meliputi tujuan, sasaran, ketentuan validasi organisasi dan macam validasi.

(5)

8. Sasaran.

a. Terwujudnya organisasi yang dinamis dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis.

b. Tertatanya organisasi di lingkungan TNI yang berdaya guna dan berhasil guna.

c. Terwujudnya peningkatan kinerja organisasi dalam memenuhi tuntutan tugas secara optimal.

9. Ketentuan Validasi Organisasi.

a. Validasi Organisasi TNI berpedoman pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI serta Postur TNI yang tertuang dalam Rencana Strategi serta Rencana Kerja TNI dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Dalam keadaan khusus proses usulan validasi organisasi di luar postur dan rencana kerja TNI dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Panglima TNI.

c. Panglima TNI dapat memerintahkan Kepala Staf Angkatan/Kasum TNI untuk melaksanakan validasi organisasi.

d. Usulan validasi organisasi harus disertai rencana kebutuhan anggaran serta sumber anggaran yang digunakan.

10. Macam Validasi.

a. Pemekaran organisasi TNI, yaitu perubahan organisasi yang sudah ada yang bersifat dan bertujuan menambah kekuatan.

b. Pembentukan organisasi baru, yaitu membuat organisasi yang sebelumnya tidak ada atau pembentukan organisasi dalam rangka memenuhi kebutuhan pencapaian tugas pokok satuan TNI.

c. Penataan organisasi tanpa mengubah kekuatan dan yang bersifat perampingan.

d. Penghapusan organisasi, yaitu menghilangkan/likuidasi organisasi yang sudah ada dengan tujuan efisiensi dan efektivitas pencapaian tugas pokok satuan TNI.

(6)

f. Perubahan nama/struktur organisasi, yaitu perubahan nama/struktur organisasi yang mengakibatkan berubahnya status/fungsi/tugas kekuatan/tingkat eselon.

BAB III

PENYELENGGARAAN VALIDASI ORGANISASI TNI

11. Umum. Dalam susunan organisasi TNI terdiri dari satuan/organisasi yang langsung di bawah pembinaan Mabes TNI dan satuan/organisasi di bawah pembinaan Mabes Angkatan. Dalam melaksanakan validasi organisasi harus didahului dengan penyusunan naskah kajian akademik yang dilengkapi dengan POP/DSPP oleh Pokja.

12. Pengorganisasian Pokja. a. Mabes TNI.

1) Organisasi Penyusun.

a) Penanggungjawab : Kasum TNI.

b) Inisiator : Kasatker organisasi yang akan divalidasi. c) Nara Sumber : Kasatker/Asisten Panglima TNI.

d) Ketua Pokja : Personel yang ditunjuk. e) Sekretaris : Personel yang ditunjuk.

f) Anggota Pokja : Personel yang ditunjuk. g) Pendukung : Personel yang ditunjuk.

2) Organisasi Penguji.

a) Uji Teori tingkat I (UT I)

(1) Penanggung Jawab : Kasatker Mabes TNI.

(2) Pimpinan : Kabalakpus/Kasatker Mabes TNI. (3) Penanggap : Paban terkait Mabes TNI

(7)

b) Uji Teori tingkat II (UT II)

(1) Penanggung Jawab : Dankodiklat TNI.

(2) Pimpinan : Dankodiklat TNI

(3) Penanggap : Wairjen, Wakil Asisten Panglima TNI, Waka Balakpus terkait, Wadan Sesko TNI, Wakil Asisten Kas Angkatan, para Dir Kodiklat TNI.

(4) Penyaji : Tim Pokja.

c) Uji Teori tingkat III (UT III)

(1) Penanggung Jawab : Kasum TNI.

(2) Pimpinan : Kasum TNI.

(3) Penanggap : Irjen TNI, Asisten Panglima TNI, Dansesko TNI, Kabalakpus Mabes TNI, Asisten Kas Angkatan yang terkait.

(4) Penyaji : Tim Pokja.

b. Angkatan. Organisasi penyusun dan organisasi penguji pada pelaksanaan validasi organisasi di lingkungan Angkatan disusun seperti halnya di lingkungtan TNI dengan penyesuaian di tingkat Angkatan dan diatur lebih lanjut oleh Kas Angkatan. c. Dalam kondisi tertentu Panglima TNI dapat memerintahkan Kasatker untuk melaksanakan validasi organisasi sesuai dengan kebijakan Panglima TNI. Untuk validasi yang dilaksanakan atas dasar kebijakan Panglima TNI naskah kajian akademik disusun oleh Asrenum Panglima TNI dan bertindak selaku inisiator validasi organisasi atas nama Panglima TNI.

(8)

a. Kelompok Kerja.

1) Penanggungjawab.

a) Melaksanakan penunjukkan dan pengeluaran perintah kepada personel TNI sebagai Penasihat, Ketua, Wakil Ketua, Anggota dan pendukung Pokja.

b) Menetapkan kebijaksanaan dan memberikan petunjuk-petunjuk kepada Pokja sesuai dengan Program TNI.

c) Bertanggung jawab atas pelaksanaan penyusunan validasi organisasi.

2) Narasumber. Memberikan masukan dan saran kepada Pokja 3) Ketua Pokja.

a) Memimpin dan mengendalikan kegiatan Pokja.

b) Memimpin pelaksanaan tugas Pokja baik secara perorangan maupun secara kelompok dalam rangka menyelesaikan tugas masing-masing secara tepat waktu dan tepat sasaran.

4) Sekretaris dan Anggota Pokja.

a) Memaparkan konsep naskah kajian POP yang telah disusun. b) Memberikan jawaban terhadap semua tanggapan sesuai dengan landasan berfikir Pokja dalam menyusun naskah kajian POP. c) Membuat notulen dan menyusun risalah pengujian.

d) Memperbaiki konsep naskah kajian atau materi POP, sesuai dengan hasil keputusan dan kesimpulan peserta diskusi dan pengujian. b. Kelompok Penguji.

1) Penyelenggara. Bertanggung jawab terhadap materi naskah kajian yang dipaparkan dan mengakomodasi koreksi, saran serta masukan dari peserta/penguji dalam rangka penyempurnaan naskah kajian.

2) Pimpinan Penguji.

a) Memimpin jalanya diskusi dalam forum pengujian atau diskusi.

(9)

c) Menyimpulkan kandungan materi POP yang sedang diuji sesuai dengan hasil pengujian dan diskusi.

c. Kelompok Penanggap.

1) Mempelajari isi konsep naskah kajian yang diuji.

2) Menyampaikan tanggapan terhadap isi naskah kajian POP, baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan wawasan dan referensi yang berlaku.

3) Menyampaikan solusi dan saran perbaikan guna penyempurnaan naskah kajian.

14. Pelaksanaan Uji Teori.

a. Uji Teori Satker Mabes TNI.

1) Validasi organisasi sesuai dengan Postur TNI yang tertuang dalam Rencana Strategis TNI dan Rencana Kerja TNI.

a) Uji Teori. Pelaksanaan validasi melalui tahapan uji teori I, II dan III dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) Uji Teori I dilaksanakan oleh Satker Mabes TNI dihadiri oleh para pejabat setingkat Paban Mabes TNI dan Paban Angkatan terkait.

(2) Uji Teori II dilaksanakan oleh Kodiklat TNI dihadiri oleh Wairjen, para Waas Panglima TNI, para Wakabalakpus Mabes TNI, Waas Angkatan terkait dan para Dir Kodiklat TNI.

(3) Uji Teori III dilaksanakan paparan di depan Kasum TNI dihadiri oleh Irjen, Asisten Panglima TNI, para Kabalakpus Mabes TNI dan Asisten Angkatan terkait dengan penyelenggara Asrenum Panglima TNI.

b) Hasil Uji Teori III dilaporkan kepada Panglima TNI untuk mendapatkan pengesahan.

2) Validasi organisasi di luar postur dan rencana strategis TNI, pelaksanaan Uji Teori dapat dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Panglima TNI.

(10)

1) Validasi organisasi sesuai dengan postur TNI yang tertuang dalam rencana strategis TNI dan rencana kerja TNI.

a) Pelaksanaan Uji Teori I, II dan III dilaksanakan di lingkungan Angkatan dan diatur lebih lanjut oleh Kas Angkatan.

b) Setelah melalui tahapan Uji Teori di lingkungan Angkatan, dilaksanakan pembahasan di tingkat Mabes TNI dengan melibatkan Angkatan berdasarkan surat permohonan Kas Angkatan untuk mendapatkan pengesahan dari Panglima TNI.

c) Asrenum Panglima TNI menyampaikan saran tentang usulan perubahan organisasi dari Angkatan kepada Panglima TNI melalui Kasum TNI.

d) Apabila dipandang perlu atas pertimbangan pimpinan dilaksanakan paparan di hadapan Panglima TNI.

2) Validasi organisasi di luar postur dan rencana strategis TNI, pelaksanaan Uji Teori dapat dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Panglima TNI.

15. Tahapan Penyelenggaraan Validasi Organisasi. a. Tahap Perencanaan.

1) Mempelajari dan menganalisa Renstra TNI sebagai pedoman dalam penyusunan validasi organisasi satuan yang berhubungan dengan kebijakan Panglima TNI.

2) Mempelajari beban tugas organisasi yang akan divalidasi berdasarkan postur dan rencana strategis TNI.

3) Menentukan rencana kebutuhan yang meliputi personel baik secara kualitatif maupun kuantitatif, materiil, dana/anggaran, waktu dan peranti lunak dalam rangka penyusunan/pembentukan organisasi TNI.

b. Tahap Persiapan.

1) Penyusunan personel Pokja. 2) Pembagian tugas.

(11)

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Menyusun naskah kajian akademik, POP/DSPP, tugas dan prosedur mekanisme kerja.

2) Melaksanakan uji teori dan menerima masukan dari peserta uji teori. 3) Memperbaiki naskah kajian akademik, POP/DSPP dan prosedur mekanisme kerja.

4) Membuat surat usulan validasi organisasi kepada Panglima TNI yang dilampiri dengan naskah kajian akademik, POP/DSPP, prosedur dan mekanisme kerja, struktur organisasi.

5) Menyiapkan sarana dan prasarana yang meliputi bangunan perkantoran beserta alat peralatan yang dibutuhkan organisasi.

6) Mengisi personel, materiil, peranti lunak dan fasilitas lain sesuai dengan POP/DSPP.

d. Tahapan Pengakhiran.

1) Melaksanakan pengesahan/peresmian organisasi. 2) Melaksanakan uji coba organisasi.

3) Membuat laporan hasil uji coba dan melakukan evaluasi. 16. Ketentuan Pengesahan.

a. Mabes TNI. Validasi organisasi di lingkungan Mabes Angkatan disahkan oleh Panglima TNI melalui Peraturan Panglima TNI.

b. Mabes Angkatan.

1) Validasi organisasi di lingkungan Mabes Angkatan disahkan oleh Panglima TNI melalui Peraturan Panglima TNI.

2) Kas Angkatan menerbitkan Peraturan Kas Angkatan setelah diterbitkan Peraturan Panglima TNI.

17. Uji Fungsi.

a. Uji fungsi organisasi dilaksanakan selama dua tahun sejak disahkannya validasi organisasi oleh Panglima TNI.

(12)

BAB IV

ADMINISTRASI DAN LOGISTIK

18. Umum. Perubahan organisasi dilaksanakan berdasarkan pertimbangan tantangan tugas di masa depan sebagai suatu kebutuhan dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan ilpengtek dan lingkungan strategis untuk mencapai tujuan organisasi.

19. Administrasi.

a. Prosedur Administrasi.

1) Validasi organisasi harus terlebih dahulu dikaji oleh Kas Angkatan/Kasatker Mabes TNI dan dilaporkan kepada Panglima TNI dengan naskah kajian tentang pentingnya validasi organisasi, untuk mendapatkan persetujuan Panglima TNI.

2) Uraian tugas dan tanggung jawab pada naskah POP/DSPP adalah penjabaran tugas dari pejabat (unsur pimpinan), adapun untuk pasal eselon pembantu pimpinan adalah institusinya dengan uraian tugas pejabatnya.

3) Dalam menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab serta membuat daftar susunan personel dan perlengkapan, harus disesuaikan dengan struktur organisasi yang dibuat, dengan susunan eselon per eselon. 4) Dalam pembuatan struktur organisasi harus menggambarkan beban tugas yang diemban oleh setiap pejabat dengan urutan dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan pada setiap eselon.

5) Penulisan jabatan disesuaikan dengan strata kepangkatan.

6) Jumlah kekuatan personel dalam eselon pelayanan yang melaksanakan fungsi organik militer agar mengikuti aturan dan petunjuk yang sudah ditetapkan.

7) Untuk organisasi yang setingkat Balakpus Angkatan ke atas, harus mencantumkan fungsi utama pada naskah POP/Orgas sedangkan pada jajaran di bawahnya tidak perlu mencantumkan fungsi utama, karena sudah terwadahi pada tugas.

(13)

b. Produk Yang Harus Dibuat. Dalam pelaksanaan setiap validasi organisasi perlu dilengkapi dengan produk-produk sebagai berikut:

1) Naskah Akademik. Kriteria naskah sebagai berikut:

a) Peranan.

(1) Memberikan keluaran wawasan bagi perubahan suatu organisasi sesuai dengan perkembangan ilpengtek dan tuntutan tugas.

(2) Sebagai cermin bagi tiap pasal atau klausul yang tertuang di dalam perubahan organisasi.

(3) Memberikan pemahaman tentang peristilahan atau sebutan yang dipakai.

(4) Memberikan argumentasi yang luas tentang latar belakang pemikiran perlunya perubahan organisasi dengan dilengkapi alasan serta pertimbangan secara utuh dan menyeluruh.

b) Sifat isi naskah.

(1) Relatif universal dapat diterima oleh semua pihak, walaupun ada beberapa pengertian yang spesifik.

(2) Logis, tidak mudah dibantah kebenarannya.

(3) Obyektif, realistis sesuai dengan kebutuhan. c) Sumber isi naskah.

(1) Perundang-undangan, Peraturan, Doktrin, Petunjuk dan referensi lain yang masih berlaku sesuai tingkatan.

(2) Hasil-hasil kajian ilmiah.

(3) Pendapat para pakar dalam disiplin ilmu tertentu.

2) Naskah Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur (POP)/Susunan Organisasi, Perlengkapan/Materiil dan Tugas.

(14)

jabatannya. Naskah organisasi tingkat Mabes TNI dan Mabes Angkatan disusun dalam bentuk POP.

b) Organisasi dan Tugas (Orgas). Berisi tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi serta tugas dan tanggung jawab para pejabat sesuai bidang tugas dan jabatannya. Naskah organisasi satuan setingkat Kotama/Balakpus/Unsur pelayanan/pembantu pimpinan Mabes TNI dan Mabes Angkatan ke bawah disusun dalam bentuk Orgas. Naskah Orgas harus dilengkapi dengan Daftar Susunan Personel dan Perlengkapan (DSPP).

20. Logistik.

a. Kebutuhan logistik proses perubahan organisasi didukung dari program dan anggaran satuan yang akan divalidasi.

b. Sebelum perubahan organisasi agar dilaksanakan inventarisasi materiil, fasilitas pangkalan serta peralatan yang merupakan inventaris satuan.

21. Tindakan Keamanan.

a. Kegiatan perubahan organisasi didasari atas fakta dan data yang akurat, analisis dan pertimbangan yang realistik serta alasan yang dapat dipertanggungjawabkan terhadap perubahan-perubahan yang dihadapi.

b. Dalam melaksanakan perubahan organisasi tetap memedomani ketentuan yang berlaku dengan landasan utama tetap berpijak pada beban tugas dan kemampuan anggaran yang tersedia.

c. Hindari perubahan organisasi yang mengarah kepada pengembangan yang tidak sesuai dengan postur dan Renstra TNI serta kemampuan dukungan anggaran. d. Sedapat mungkin menghindari perlakuan yang tidak adil terhadap personel yang mengalami perubahan organisasi, sehingga tidak menimbulkan perasaan perlawanan atau sakit hati.

e. Hindari kehilangan aset-aset, materiil, sarana dan prasarana dari organisasi yang mengalami perubahan, agar negara tidak dirugikan.

BAB V

(15)

22. Umum. Kewenangan penyusunan perubahan organisasi satuan pada hakikatnya menjadi tanggung jawab Panglima TNI. Dalam pelaksanaannya Panglima TNI dibantu Kas Angkatan, sehingga penyelenggaraan perubahan organisasi satuan dapat terlaksana sebagaimana mestinya.

23. Panglima TNI.

a. Menentukan kebijakan tentang validasi organisasi berdasarkan usulan dan kajian dari Mabes TNI dan/atau Mabes Angkatan.

b. Membuat persetujuan dan pengesahan validasi organisasi. 24. Kepala Staf Angkatan.

a. Membantu Panglima TNI dalam menata dan menentukan perubahan organisasi Angkatan.

b. Membuat naskah kajian dan menyelenggarakan pengujian terhadap perubahan organisasi Angkatan.

c. Melaksanakan uji coba terhadap perubahan organisasi yang sudah disetujui Panglima TNI.

d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian operasional organisasi yang sudah divalidasi.

BAB VI PENUTUP

25. Buku Petunjuk Pelaksanaan TNI tentang Prosedur Validasi Organisasi di Lingkungan TNI ini merupakan pedoman dasar merencanakan dan melaksanakan validasi organisasi di lingkungan TNI yang bersifat operasional.

A.n. Panglima TNI Asrenum

Amirullah Amin Marsekal Muda TNI

(16)

FORMAT NASKAH AKADEMIK VALIDASI ORGANISASI NASKAH AKADEMIK

Tentang

VALIDASI ORGANISASI ...

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Berisi tentang keadaan organisasi secara normatif.

b. Menjelaskan bahwa saat ini tidak efektif/beban tugasnya tidak sesuai. c. Menjelaskan tentang perlunya dilaksanakan validasi organisasi.

2. Maksud dan Tujuan.

Menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari penulisan naskah kajian.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

Menjelaskan tentang ruang lingkup naskah kajian serta tata urutnya.

4. Dasar.

a. Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 3004 tentang Tentara Nasional Indonesia. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4439)

b. Peraturan Presiden RI Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI.

c. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/4/VIII/2006 tanggal 9 Agustus 2006 tentang Wewenang Pelaksanaan Validasi Organisasi di Lingkungan TNI.

d. Peraturan/Keputusan lain sesuai kebutuhan.

BAB II

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN 5. Umum.

Berisi tentang garis besar isi bab/pengantar pasal yang tercantum dalam bab ini.

6. Latar Belakang validasi organisasi.

(17)

7. Tuntutan Tugas.

Berisi uraian tentang tugas saat dibentuknya organisasi dan tuntutan tugas saat ini (perubahan tuntutan tugas).

8. Pasal Lain sesuai kebutuhan ...

BAB III

POKOK-POKOK PERMASALAHAN 9. Umum.

Berisi uraian tentang garis besar isi bab/pengantar pasal yang tercantum dalam bab.

10. Fakta-Fakta.

Berisi uraian tentang kondisi satuan yang akan diubah/divalidasi meliputi personel, materiil, pangkalan, peranti lunak dan lain-lain.

11. Pokok-Pokok Permasalahan.

Berisi uraian tentang fakta dihadapkan dengan beban tugas satuan.

12. Pasal Lain sesuai kebutuhan...

BAB IV

KONSEP PERUBAHAN YANG DISARANKAN

13. Umum.

Berisi uraian tentang garis besar isi bab/pengantar pasal yang tercantum dalam bab.

14. Kedudukan.

a. Kedudukan Semula.

Berisi uraian tentang kedudukan organisasi semula. b. Kedudukan yang disarankan

Berisi uraian tentang kedudukan organisasi yang disarankan.

15. Tugas.

a. Tugas Semula. Berisi uraian tentang tugas semula.

b. Tugas yang disarankan. Berisi uraian tentang tugas satuan yang disarankan.

16. Fungsi dan Tugas Satuan Bawah. a. Fungsi

(18)

2) Fungsi yang disarankan. Berisi uraian tentang fungsi satuan yang disarankan.

b. Tugas Satuan Bawah.

1) Tugas Satuan Bawah semula.

2) Tugas Satuan Bawah yang disarankan.

17. Struktur Organisasi.

a. Struktur Organisasi Semula. 1) Eselon Pimpinan

2) Eselon Pembantu Pimpinan 3) Eselon Pelayanan

4) Eselon Pelaksana

5) Eselon Lain (Sesuai kebutuhan)

b. Struktur Organisasi yang disarankan. 1) Eselon Pimpinan

2) Eselon Pembantu Pimpinan 3) Eselon Pelayanan

4) Eselon Pelaksana (bila ada) 5) Eselon Lain (sesuai kebutuhan)

18. Personel.

a. Jumlah Personel Semula 1) Perwira

2) Bintara 3) Tamtama

4) PNS

b. Jumlah Personel yang disarankan 1) Perwira

2) Bintara 3) Tamtama

4) PNS

19. Materiil.

a. Jumlah Materiil Semula

Berisi uraian tentang jumlah materiil semula.

b. Jumlah Materiil yang disarankan

Berisi uraian tentang jumlah materiil yang disarankan.

20. Pangkalan.

a. Jumlah pangkalan semula.

(19)

21. Pasal lain sesuai kebutuhan.

BAB IV

ANALISA DAN EVALUASI

22. Umum.

Berisi uraian tentang garis besar isi bab/pengantar pasal yang tercantum dalam bab.

23. Analisa

24. Evaluasi

25. Kesimpulan.

26. Saran.

Berisi uraian tentang perubahan organisasi yang disarankan.

BAB V PENUTUP

27. Kata-kata penutup.

Kasatker

Nama Pangkat Lampiran:

1. Struktur Organisasi lama dan baru. 2. DSPP lama dan baru.

3. Prosmek lama dan baru. TENTARA NASIONAL INDONESIA

MARKAS BESAR

(20)

FORMAT NASKAH AKADEMIK PEMBENTUKAN ORGANISASI BARU NASKAH AKADEMIK

Tentang

PEMBENTUKAN ORGANISASI ...

BAB I

PENDAHULUAN 1. Umum.

a. Berisi tentang keadaan organisasi secara normatif.

b. Menjelaskan bahwa organisasi saat ini tidak efektif/beban tugasnya tidak sesuai.

c. Menjelaskan tentang perlunya pembentukan organisasi.

2. Maksud dan Tujuan.

Menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari penulisan naskah kajian.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

Menjelaskan tentang ruang lingkup naskah kajian serta tata urutnya.

4. Dasar.

a. Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4439).

b. Peraturan Presiden RI Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI.

c. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/4/VIII/2006 tanggal 9 Agustus 2006 tentang Wewenang Pelaksanaan Validasi Organisasi di Lingkungan TNI.

d. Peraturan/Keputusan lain sesuai kebutuhan.

BAB II

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN 5. Umum.

Berisi tentang garis besar isi bab/pengantar pasal yang tercantum dalam bab ini.

6. Kondisi Wilayah.

Berisi uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan situasi wilayah meliputi unsur geografi, demografi dan kondisi sosial serta hal-hal lain yang berpotensi menimbulkan ancaman.

(21)

8. Tuntutan Tugas.

Berisi uraian tentang tuntutan tugas satuan yang sudah tergelar disekitar wilayah tersebut.

9. Pasal lain sesuai kebutuhan...

BAB III

POKOK-POKOK PERMASALAHAN

10. Umum.

Berisi uraian tentang garis besar isi bab/pengantar pasal yang tercantum dalam bab.

11. Fakta-Fakta.

Berisi uraian tentang kondisi wilayah yang berkaitan dengan potensi ancaman yang mungkin timbul baik dari aspek militer maupun nonmiliter dari dalam maupun luar negeri.

12. Pokok-pokok Permasalahan.

Berisi uraian tentang fakta dihadapkan dengan tugas satuan yang sudah tergelar saat itu dilihat dari aspek kekuatan, mobilitas, kodal dan lain-lain.

13. Pasal lain sesuai kebutuhan ...

BAB IV

KONSEP ORGANISASI SATUAN YANG DISARANKAN

14. Umum.

Berisi uraian tentang garis besar isi bab/pengantar pasal yang tercantum dalam bab.

15. Kedudukan.

Berisi uraian tentang kedudukan organisasi yang disarankan.

16. Tugas.

Berisi uraian tentang tugas satuan yang disarankan.

17. Fungsi dan Tugas Satuan Bawah. a. Fungsi.

Berisi uraian tentang fungsi satuan yang disarankan. b. Tugas Satuan Bawah.

Tugas Satuan Bawah yang disarankan (apabila diperlukan)

18. Struktur Organisasi. a. Eselon Pimpinan.

(22)

c. Eselon Pelayanan.

d. Eselon Pelaksana (bila ada) e. Eselon Lain (sesuai kebutuhan)

19. Personel.

a. Perwira. b. Bintara. c. Tamtama. d. PNS.

20. Materiil.

Berisi uraian tentang jumlah materiil yang disarankan.

21. Pangkalan.

Berisi uraian tentang jumlah pangkalan yang dibutuhkan meliputi luas tanah dan bangunan.

22. Pasal lain sesuai kebutuhan ...

BAB V

ANALISA DAN EVALUASI

23. Umum.

Berisi uraian tentang garis besar isi bab/pengantar pasal yang tercantum dalam bab.

24. Analisa.

25. Evaluasi.

26. Kesimpulan.

27. Saran.

Berisi uraian tentang organisasi yang disarankan.

BAB VI PENUTUP

(23)

Kasatker

Nama

Pangkat Lampiran:

4. Struktur Organisasi lama dan baru. 5. DSPP lama dan baru.

6. Prosmek lama dan baru.

(24)

NO

K EPA NGK A T A N GRA DI NG

JA B A TA N/ K ESA TUA N

JUM LA H

T NI PNS

J

U

M

L

A

H

T

O

T

A

L

17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 10 9 8 7 6 5 4 3 2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

I . UNSUR PI M PI NA N

I I . UNSUR PEM BA NT U PI M PI NA N

I I I . UNSUR PELA YA NA N

I V . UNSUR PELA KSA NA DST

(25)

MARKAS BESAR TENTARA NASIONAL INDONESIA SATKER ...

CONTOH

DAFTAR SUSUNAN PERSONEL SATKER ..

Kepala Satker

Nama Pangkat

MARKAS BESAR TENTARA NASIONAL INDONESIA SATKER ...

CONTOH

REKAPITULASI PERSONEL SATKER ..

Kepala Satker

Nama Pangkat

MARKAS BESAR TENTARA NASIONAL INDONESIA SATKER

CONTOH

FORMAT

(26)

NOMOR URAIAN SENJATA KENDARAAN ALAT LAIN KET

UNIT JOB JENIS JML JENIS JML JENIS JML

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

UNSUR PIMPINAN 01 00 PIMPINAN

INDEK

PERORANGA N

01 KA SATKER P - SEDAN 1 KOMPUTE

R

2

02 WAKIL P - SEDAN 1 KOMPUTE

R

1

INDEK SATUAN

SEDAN 1 TELEPON 2

TR 3/4T 2 TRO 2

01A 00 URMIN INDEK

PERORANGA N

01 ADJUDAN

02 BAMIN P 1 SPM 1

-03 TAMUDI P 1 SPM 1 KOMPUTE

R INDEK

SATUAN

- - - -

-02 00 UNSUR

PEMBANTU PIMPINAN INDEK

PERORANGA N

01 ASISTEN P 1 SEDAN

02 WAKIL P 1 SEDAN

-DST-INDEK SATUAN

03 00 UNSUR

(27)

PERORANGA N

01 KATAUD P JEEP

-DST-04 00 UNSUR

PELAKSANA INDEK

PERORANGA N

01 DAN/KA P JEEP

02 WAKIL P JEEP

-DST-INDEK SATUAN

Kasatker

Referensi

Dokumen terkait

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi -.. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing -

Dari hasil penelitian ini penerapan model pembelajaran PAKEM itu sama dengan pendapat diatas karena sudah pasti pada saat proses model pembelajaran ini di awali dengan

3 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), hlm, 90. 4 Muhaimin, Paradigma

IV atau Sub Koordinator Jabfung Target Definisi Operasional 2020 2021 2022 2023 2024 Persentase Penerbitan Sertifikat Produksi Industri Kosmetika yang ditindaklanjuti

- Pada tahap pengamatan siklus II, peneliti akan melakukan pengamatan terhadap perbaikan pengaruh penerapan model discovery learning berbantuan media visual dalam

Daerah atau provinsi yang memiliki sumbangan paling besar terhadap jumlah penduduk miskin nasioal adalah provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Universitas Pasir Pengaraian dan dari hasil analisis data yang diperoleh dari hasil pretest dan posstest pada materi bakteri, maka peneliti

Berdasarkan hasil modifikasi rangkaian pengumpul dan meja pemotong terhadap mesin pemanen padi yang diubah menjadi mesin pemanen jagung maka didapat beberapa