• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keluarga dan dengan D M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Keluarga dan dengan D M"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA DENGAN DM A. Konsep Dasar

1. Pengertian Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolic akibat gangguan hormonal’ yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dangan mikroskop elektron ( Arif Mansjoer dkk 2001 : 580 )

Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Secara klinis ditandai dengan hiperglikemia puasa, aterosklerotik dan mikroangiopati dan neuropati (Sylfia A. Price dan Lorraine M. Wilson, 1995 : 1109).

2. Etiologi

Klasifikasi etiologi Diabetes Mellitus American Diabet Association (1997) sesuai anjuran PERKENI (Perkumpulan Endrokonologi Indonesia)

a. Diabetes tipe 1 (Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) / Diabetes Mellitus Tergantung Insulin (DMTI)).

Disebabkan oleh distruksi sel Beta pulau langerhans akibat proses auto imun dan idiopatik.

b. Diabetes tipe 2 (Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) / Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin (DMTTI).

Disebabkan kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin. Resistensi Insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi insulin, ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain, berarti sel beta pankreas mengalami desentisisasi terhadap glukosa.

c. Diabetes tipe lain.

1) Defek genetic fungsi sel beta :

- Maturity Onset Diabetes of the young (MODY) 1,2,3. - DNA mitokondria.

2) Defek genetik kerja insulin. 3) Penyakit eksokrin pancreas

- Pancreatitis

- Tumor / Pankreatektomi - Pankreatopati fibrokalkulus

4) Endrokinopati : akromegali,sindrom chusing, feokromositoma dan hipertiroidisme. 5) Karena obat / zat kimia

- Vacor, pentamidin, asam nikotinat - Glukortikoid Hormon tiroid

- Tiazid, dilantin,interferon alpha dan lain lain. 6) Infeksi :rubella congenital, sito megalovirus.

(2)

8) Sindrom genetic lain yang berkaitan dengan DM ; sindrom down, sindrom klinefelter, sindrom turner dan lain lain.

d. Diabetes Melitus Gestasional (DMG). 3. Anatomi fisiologi

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon. Banyak organ tubuh yang menghasilkan hormon antara lain hipotalamus, hipofise, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas dan lain lain. Kelenjar pankreas terdapat pada belakang lambung didepan vertebra lumbalis I dan II. Secara fungsional pancreas di bagi menjadi 2 bagian yaitu :

a. Bagian eksokrin

Menghasilkan enzyim pencernaan (dalam bentuk inaktif) b. Bagian endokrin

Menghasilkan hormon yang tersebar dalam kelompok sel yang disebut “is lets of langerhans” yang terdiri atas :

1) Sel alfa

Memproduksi hormon glukogen yang berfungsi untuk melepaskan glukosa ke dalam darah sehingga glukosa dalam darah meningkat.

2) Sel beta

Memproduksi hormon insulin yang berfungsi untuk pengambilan glukosa oleh jaringan sehingga jumlah glukosa dalam darah menurun, bila digunakan dalam pengobatan dapat memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak.

3) Sel delta

Menghasilkan hormon somatoslatin yang berfungsi menghambat sekresi hormon–hormon lain dari pulau langerhans.

4. Manifestasi Klinis

Diagnosa DM awalnya dipikirkan dengan adanya gejala khas berupa polifagia, poliuria, polidipsi, lemas, dan berat badan turun. Gejala lain yang mungkin dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita. 5. Penatalaksanaan

Tujuan penatalaksanaan DM untuk jangka pendek adalah menghilangkan keluhan / gejala DM dan tujuan jangka panjang adalah untuk mencegah komplikasi. Tujuan tersebut dilaksanakan dengan cara menurunkan kadar glukosa, lipid dan insulin.

Untuk memudahkan terapinya, tujuan tersebut adalah kegiatan, dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien holistik dan mengajarkan kegiatan mandiri, pelaksanaannya dengan :

a. Perencanaan makan / diit meal planning b. Aktivitas fisik.

(3)

e. Operasi. 6. Komplikasi

a. Akut.

- Koma hipoglikemia. - Ketoasidosis.

- Koma hiperosmolar non ketotik. b. Kronik

- Makro angiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak.

- Mikro angiopati, mengenai pembuluh darah kecil, retinopati diabetik, nefropati. - Neuropati diabetik.

- Rentan infeksi. - Ganggren.

7. Pemeriksaan Penunjang dan Penegakan Diagnosa

Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan pemerikaan glukosa darah sewaktu dan kadar glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti dengan tes toleransi glukosa oral (TTGO) standar. Kadar gukosa darah puasa dan acak dengan metode enzimatik sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl)

Bukan DM Belum pasti DM DM

Gula darah sewaktu

- Plasma Vena < 110 110-199 > 200

- Darah kapiler < 90 90-199 > 200

Gula darah puasa

- Plasma vena < 110 110-125 > 126

- Darah kapiler < 90 90-109 > 110

8. Diagnosa DM

Penegakkan diagnosa DM didasarkan atas adanya keluhan dan gejala yang khas ditambah hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu > 200 mg /dl atau glukosa darah puasa > 126 mg/dl. Bila pemeriksaan glukosa darh meragukan pemeriksaan TTGO diperlukan untuk memastikan diagnosis diabetes melitus.

B. ASUHAN KEPERAWATAN

Dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan Keluarga pada penderita “Diabetes Mellitus” meliputi beberapa Tahap

1. Tahap Pengkajian a. Data Umum

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi : 1) Nama kepala keluarga (KK)

2) Alamat dan telfon

(4)

5) Komposisi keluarga

No Nama JK Hub dg

KK Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket

BCG Polio DPT Hepatitis Campa k

b. Tipe keluarga

Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut .

c. Suku bangsa

Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut berkait dengan kesehatan.

d. Agama

Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.

e. Status sosial ekonomi

Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga yang lain. Kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga, barang yang dimiliki keluarga.

f. Aktifitas rekreasi keluarga

- Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi.

- Nonton TV.

2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga, serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.

c. Riwayat keluarga inti (tinggal dalam satu rumah)

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber Yankes yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman terhadap Yankes.

d. Riwayat keluarga sebelumnya

Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri. 3. Pengkajian Lingkungan

(5)

Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis septik tank, jarak septik tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan / kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.

c. Mobilisasi geografis keluarga

Mobilisasi geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga interaksinya dengan masyarakat.

e. Sistem penduduk keluarga

- Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan. - Fisik, psikis atau dukungan dari anggota keluarga.

- Sosial atau dukungan dari masyarakat setempat. 4. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga. b. Struktur kekuatan keluarga

Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.

c. Struktur peran

Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.

d. Nilai atau norma keluarga

Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.

5. Fungsi Keluarga a. Fungsi efektif

Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.

(6)

Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi / hubungan dalam keluarga sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.

c. Fungsi perawatan kesehatan

1) Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit, sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.

2) Kesanggupan keluarga melaksakan 5 tugas kesehatan. Hal-Hal Yang Dikaji Sejauh Man Keluarga Melakukan Pemenuhan Tugas Perawatan Keluarga adalah :

a) Untuk mengetahui pengetahuan keluarga mengenal masyarakat kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui mengenai fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masyarakat.

b) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :

- Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah.

- Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga.

- Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masyarakat yang dialami. - Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit. - Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan. - Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada. - Apakah keluarga kurang mempercayai terhadap tenaga kesehatan.

- Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.

c) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, yang perlu dikaji adalah :

- Sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakit (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosa dan cara perawatannya).

- Sejauh mana keluarga mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan.

- Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.

- Sejauh mana keluarga mengetahui tentang sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan / finansial, fasilitas fisik, psiko sosial).

- Bagaimana sikap keluarga terhadap yang sakit.

d) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah :

- Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki. - Sejauh mana keluarga melihat keuntungan / manfaat pemeliharaan

lingkungan.

(7)

- Sejauh mana kekompakan antara anggota keluarga.

e) Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan dimasyarakat yang perlu dikaji adalah :

- Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan.

- Sejauh mana keluarga memahami keuntungan-keuntungan yang diperoleh fasilitas kesehatan.

- Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas kesehatan.

- Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan.

- Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga. d. Fungsi reproduksi

1) Berapa jumlah anak

2) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga.

3) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.

e. Fungsi ekonomi

1) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.

2) Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.

6. Stres Dan Koping Keluarga

a. Stressor jangka pendek dan panjang

1) Stressor jangka pendenk adalah stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu ± 6 bulan.

2) Stressor jangka panjang adalah stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor

Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi / stressor.

c. Strategi koping yang digunakan

Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila mengalami permasalahan. d. Strategi adaptasi disfungsional

Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi masalah.

7. Pemeriksaan Fisik

- Memeriksa fisik dilakukan pada semua anggota keluarga.

- Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.

8. Harapan Keluarga

(8)

Arif Mansjoer. dkk, (2002), Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi III, Media Aesculapius FKUI, Jakarta

Askandar Tjokroprawiro, dr. DR. Prof. (2002), Hidup Sehat Dan Bahagia Bersama Diabetes, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Brunner & Suddarth (2002), Keperawatan Mediakl Bedah Vol.2, EGC, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan tanggung jawab siswa karena dengan menggunakan model ini siswa terhindarkan dari kecurangan dalam

SDS = parameter respons spektral percepatan disain pada perioda pendek SD1 = parameter respons spektral percepatan disain pada perioda 1 detik SMS = parameter spektrum

(3) Presentase rata-rata aktivitas belajar siswa pertemuan pertama kelas eksperimen yaitu 60%, pada pertemuan kedua presentase aktivitas siswa meningkat menjadi

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu pendapat dari responden mengenai Kualitas Layanan yang diukur dari Bukti Langsung, Kehandalan, Daya Tanggap,

Setelah dilakukan bioatografi DPPH, fraksi yang positif mengandung antioksidan dilakukan pemisahan senyawa target dengan senyawa yang lain dengan menggunakan

Bahwa oleh karena itu dengan diberlakukannya Pasal 2 ayat (5) dan Pasal 223 Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)

Dokumen rencana operasional ini berisi misi, tujuan,sasaran dan indikator kinerja untuk mengetahui pencapaian tujuan, sasaran strategis termasuk target-target