• Tidak ada hasil yang ditemukan

Front Matter Vol.12, No.2 DES (2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Front Matter Vol.12, No.2 DES (2016)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BALABA

ARTIKEL

Resistensi Malathion dan Aktivitas Enzim Esterase Pada Populasi Nyamuk Aedes aegypti di abupaten K Pekalongan/Dyah Widiastuti, Bina Ikawati

Parasit Gastrointestinal Pada Hewan Ternak Di Tempat Pemotongan Hewan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah Intan Tolistiawaty, Junus Widjaja, Leonardo Taruk Lobo, Rina Isnawati/

Efektifitas Penggunaan Manitoba Trap dalam Surveilans penyakit Bersumber Lalat di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan/ Dicky Andiarsa, Dian Eka Setyaningtyas, Ika Setianingsih, Abdullah Fadilly, Syarif Hidayat, Budi Hairani

Distribusi Filariasis Brugia Timori dan Wuchereria Bancrofti di Desa Kahale, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur/ Rais Yunarko, Yona Patanduk

Faktor Risiko Perilaku dan Lingkungan dalam Penularan Malaria di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur/ Wiwik Trapsilowati, Aryani Pujiyanti, K. Sekar Negari

Habitat Aedes Pradewasa dan Indeks Entomologi di 11 Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan/ Lasbudi

Pertama Ambarita, Hotnida Sitorus, Rahayu Hasti Komaria

Habitat Perkembangbiakan Spesifik Anopheles sp Di Tambang Emas Kura-Kura Banian(Perubahan Perilaku Anopheles sp) Liestiana Indriyati Akhmad Rosanji, Juhairiyah, Windy Tri Yuana, Erly Haryati/ ,

Brucellosis : Penyakit Zoonosis Yang Terabaikan/ Risqa Novita

JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG

BANJARNEGARA

VOLUME 12 NO. 2 DESEMBER 2016

ISSN 1858-0882

E-ISSN 2338-9982

BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG

(BALAI LITBANG P2B2) - BANJARNEGARA

Jl. Selamanik No. 16 A Banjarnegara 53415

balaba_banjarnegara@yahoo.com

(2)

Pemimpin Redaksi (Editor In Chief): Rr. Anggun Paramita Djati, SKM, MPH

Anggota Dewan Redaksi (Editors):

Sunaryo, SKM, M.Sc (Geografi Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Asyhar Tunissea, SKM, M.Kes (Kesehatan Lingkungan, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia) Bina Ikawati, SKM, M.Kes (Kesehatan Lingkungan, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia) Tri Isnani, S.Sos (Perilaku Kesehatan, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Dyah Widiastuti, S.Si, M.Sc (Biologi Molekuler, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia) Dewi Marbawati, S.Si (Biologi Molekuler, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia) Zumrotus Sholichah, SKM (Epidemiologi, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia)

Redaksi Pelaksana (Management Board): Puji Astuti, A.Md

Somsiah, A.Md

Mitra Bestari (Scientific Editorial Board):

Prof (Riset) dr. Emiliana Tjitra, DTM&H, M.Sc, Ph.D (Biomedik, Badan Litbang Kesehatan, Indonesia) Prof. Dr. Rosichon Ubaidillah, M.Phill (Entomologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)

Prof. drh. Setyawan Budiharta, MPH, Ph.D (Epizoologi)

Dr. dr. Bagoes Widjanarko, MPH, MA (Promosi Kesehatan, Universitas Diponegoro, Indonesia)

Dr. M. Sakundarno Adi, M.Sc, Ph.D (Epidemiologi Penyakit Menular, Universitas Diponegoro, Indonesia)

Perwajahan (Layout): Nur Sholihatin, S.Sos Ratih Sulistiyanti, A.Md

Sekretariat (Secretariat): Dian Indra Dewi, A.Md Endang Setiyani, A.Md Agung Puja Kesuma, SKM

Diterbitkan oleh (Published by): Balai Litbang P2B2 Banjarnegara

Alamat Redaksi:

Jl. Selamanik No 16 A Banjarnegara 53415, Telp/Fax (0286) 594972 Website: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/blb

Email: balaba_banjarnegara@yahoo.com

BALABA

JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA

VOLUME 12 NO. 2 Desember 2016

(3)

JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER

BINATANG

BANJARNEGARA

VOLUME 12 NOMOR 2, DESEMBER 2016

DAFTAR ISI

Resistensi Malathion dan Aktivitas Enzim Esterase Pada Populasi Nyamuk Aedes aegypti di Kabupaten Pekalongan

Dyah Widiastuti, Bina Ikawati... 61-70

Parasit Gastrointestinal Pada Hewan Ternak Di Tempat Pemotongan Hewan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah

Intan Tolistiawaty, Junus Widjaja, Leonardo Taruk, Lobo, Rina Isnawati………. 71-78

Efektifitas Penggunaan Manitoba Trap dalam Surveilans penyakit Bersumber Lalat di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan

Dicky Andiarsa, Dian Eka Setyaningtyas, Ika Setianingsih, Abdullah Fadilly, Syarif Hidayat,

Budi Hairani... 79-88

Distribusi Filariasis Brugia timori dan Wuchereria bancrofti di Desa Kahale, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur

Rais Yunarko, Yona Patanduk... 89-98

Faktor Risiko Perilaku dan Lingkungan dalam Penularan Malaria di Pulau Sebatik,

Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur

Wiwik Trapsilowati, Aryani Pujiyanti, K. Sekar Negari... 99-110

Habitat Aedes Pradewasa dan Indeks Entomologi di 11 Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan

Lasbudi Pertama Ambarita, Hotnida Sitorus, Rahayu Hasti Komaria ... 111-120

Habitat Perkembangbiatakan Spesifik Anopheles sp Di Tambang Emas Kura-Kura Banian (Perubahan Perilaku Anopheles sp)

Liestiana Indriyati, Akhmad Rosanji, Juhairiyah, Windy Tri Yuana, Erly Haryati... 121-134

Brucellosis : Penyakit Zoonosis Yang Terabaikan

(4)

PENGANTAR REDAKSI

BALABA Volume 12 No. 2 Desember 2016 memuat 8 artikel mengenai Resistensi Malathion, Parasit Gastrointestinal, Efektifitas Penggunaan Manitoba Trap, Brugia timori dan Filariasis Wuchereria bancrofti, Malaria, Habitat Aedes Pradewasa, habitat perkembangbiakan spesifik Anopheles sp, brucellosis. Artikel pertama dengan judul Resistensi Malathion dan Aktivitas Enzim Esterase Pada Populasi Nyamuk Aedes aegypti di Kabupaten Pekalongan menceritakan tentang status resistensi terhadap malathion dan deteksi aktivitas enzim esterase pada populasi Aedes aegypti (Diptera: Culicidae) dengan dosis diagnostik dari malathion (0,8 %)

Artikel kedua dengan judul Parasit Gastrointestinal Pada Hewan Ternak Di Tempat Pemotongan Hewan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengulas tentang parasit usus pada ternak yang dapat menular ke manusia di tempat pemotongan hewan babi di Desa Jono Oge dan Rumah Potong Hewan Biromaru dengan disain penelitian adalah potong lintang. Artikel ketiga berjudul Efektifitas Penggunaan Manitoba Trap dalam Surveilans penyakit Bersumber Lalat di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan membahas tentang perangkap lalat sebagai salah satu alat surveilans memiliki variasi sesuai dengan kepentingan penggunaannya, Manitoba trap dan bottled trap diketahui sebagai jenis perangkap yang banyak digunakan untuk mengendalikan populasi lalat sehingga perlu diketahui efektifitas dari kedua perangkap tersebut.

Artikel keempat berjudul Distribusi Filariasis Brugia timori dan Wuchereria bancrofti di Desa Kahale, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur tentang mengukur prevalensi, distribusi kasus, mengetahui kepadatan dan jenis parasit di Desa Kahale, kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur sehingga diharapkan dari hasil ini dapat memberikan masukan dan penguatan cakupan pelaksanaan POMP filariasis di Kabupaten Sumba Barat Daya. Artikel kelima dengan judul Faktor Risiko Perilaku dan Lingkungan dalam Penularan Malaria di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur membahas faktor-faktor penularan malaria yang dipengaruhi oleh perilaku dan lingkungan dengan besar sampel yang diperoleh sebanyak 101 responden.

Artikel keenam judul Habitat Aedes Pradewasa dan Indeks Entomologi di 11 Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan bertujuan untuk mengetahui indeks entomologi Aedes pradewasa dan habitat perkembangbiakannya dengan lokasi penelitian adalah 11 kabupaten/kota. Artikel ketujuh berjudul Habitat Perkembangbiakan Spesifik Anopheles sp Di Tambang Emas Kura-Kura Banian (Perubahan Perilaku Anopheles sp) tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap eksistensi malaria di lokasi tersebut yang dilakukan di tambang emas kura-kura Dusun Banian. Artikel terakhir yang menutup edisi ini berjudul Brucellosis tentang kajian Brucellosis sebagai suatu penyakit zoonosis yang terabaikan namun memiliki potensi besar untuk menyebabkan kesakitan bagi manusia terutama akibat abortus pada trimester pertama dan kedua kehamilan

Semoga tulisan-tulisan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Akhir kata, redaksi Jurnal BALABA mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim, penulis, mitra bestari dan seluruh pihak yang mendukung dan membantu penerbitan BALABA Volume 12 No. 2 Desember 2016.

Salam,

(5)

LEMBAR ABSTRAK

Lembar abstrak ini boleh diperbanyak/dicopy tanpa izin

Dyah Widiastuti, Bina Ikawati (Balai Litbang P2B2 Banjarnegara)

Resistensi Malathion dan Aktivitas Enzim Esterase Pada Populasi Nyamuk Aedes aegypti

di Kabupaten Pekalongan

BALABA

Vol. 12 No. 2, Desember 2016, Hal. 61-70

Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia adalah salah satu daerah dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak beberapa tahun terakhir. Penggunaan insektisida telah dilakukan untuk pengendalian vektor Demam Berdarah dalam kurun waktu yang lama. Hal tersebut mendorong dilakukannya penelitian mengenai status resistensi terhadap malathion dan deteksi aktivitas enzim esterase pada populasi Aedes aegypti (Diptera: Culicidae) di Kabupaten Pekalongan. Penelitian dilakukan pada bulan April-November 2014. Uji kerentanan insektisida dilakukan pada Ae. aegypti betina generasi F1 hasil penangkapan di Desa Simbangkulon Kecamatan Buaran, Desa Kedungwuni Barat Kecamatan Kedungwuni dan Desa Karangsari Kecamatan Karang Anyar Kabupaten Pekalongan, dengan dosis diagnostik dari malathion (0,8 %). Aktivitas enzim esterase pada tubuh nyamuk dari populasi tersebut diuji secara biokimiawi untuk mengethui mekanise yang mendasari resistensi terhadap malathion. Pada semua lokasi penelitian, angka kematian nyamuk uji akibat paparan malathion bervariasi dari 3,33 hingga 13,75%, yang menunjukkan bahwa Ae. aegypti telah resisten terhadap malathion di semua lokasi penelitian. Hasil uji biokimia menunjukkan peningkatan aktivitas enzim esterase pada populasi nyamuk Ae. aegypti di semua lokasi penelitian. Oleh karena itu, aktivitas enzim esterase menunjukkan kaitan dengan mekanisme yang bertanggung jawab untuk resistensi malathion pada Ae. aegypti di Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang status resistensi malathion pada populasi Ae. aegypti di Pekalongan dan mekanisme biokimia yang penting untuk memantau perkembangan resistensi insektisida di daerah tersebut.

Kata kunci: resistensi, malathion, Pekalongan ---

Intan Tolistiawaty, Junus Widjaja, Leonardo Taruk Lobo, Rina Isnawati

(Balai Litbang P2B2 Donggala)

Parasit Gastrointestinal Pada Hewan Ternak Di Tempat Pemotongan Hewan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah

BALABA

Vol. 12 No. 2, Desember 2016, Hal. 71-78

Penyakit pada ternak akibat parasit gastrointestinal dapat merugikan secara ekonomis dan kesehatan peternak ataupun masyarakat yang mengonsumsi daging yang berasal dari hewan tersebut. Keberadaan Rumah Potong Hewan (RPH) sangat diperlukan sebagai tempat pemantauan dan survailans penyakit hewan serta zoonosis. Data hasil penelitian sebelumnya menemukan infeksi Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichura pada masyarakat yang ada di sekitar tempat pemotongan babi. Berdasarkan hasil tersebut perlu dilakukan penelitian tentang parasit usus pada ternak yang dapat menular ke manusia di tempat pemotongan hewan babi di Desa Jono Oge dan Rumah Potong Hewan Biromaru, Kabupaten Sigi. Disain penelitian ini adalah potong lintang. Pengambilan sampel feses dilakukan pada 97 ekor sapi, 33 ekor babi dan 33 ekor kambing yang dipotong di RPH/TPH di Sigi, Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan untuk pemeriksaan sampel yakni metode sedimentasi untuk sampel feses sapi dan Metode Ritchie untuk sampel feses babi dan kambing. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan adanya infeksi tunggal oleh genus Facsiola sp., Paramphistomum sp., Trichuris sp. Oesophagustomum sp., Ascaris sp., Eimeria sp., multiinfeksi oleh Paramphistomum sp., Fasciola sp., dan Trichuris sp. Sementara infeksi tunggal genus Trichostrongyloidea sp. ditemukan pada kambing.

Kata kunci : parasit gastrointestinal, rumah potong hewan, zoonosis, hewan ternak.

(6)

Dicky Andiarsa, Dian Eka Setyaningtyas, Ika Setianingsih, Abdullah Fadilly, Syarif Hidayat, Budi Hairani

(Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu)

Efektifitas Penggunaan Manitoba Trap dalam Surveilans penyakit Bersumber Lalat di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan

BALABA

Vol. 12 No. 2, Desember 2016, Hal. 79-88

Program pengendalian vektor lalat sangat penting dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit tular vektor lalat. Kegiatan ini terdiri dari surveilans untuk mengetahui perkembangbiakan dan pola penyebaran lalat, serta upaya pengendalian populasi lalat. Perangkap lalat sebagai salah satu alat surveilans memiliki variasi sesuai dengan kepentingan penggunaannya. Manitoba trap dan bottled trap banyak digunakan untuk mengendalikan populasi lalat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kedua jenis perangkap dan bentuk modifikasinya untuk kepentingan survei sehingga bisa menjadi bahan rekomendasi pelaksanaan surveilans vektor lalat bagi pengelola Program. Penelitian dengan desain quasi experimental dilakukan pada Bulan Januari 2016 di dua peternakan sapi dan kerbau di Desa Kersik Putih dan Desa Segumbang, Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Perangkap terdiri dari 4 jenis dengan masing-masing jenis sebanyak dua buah, yaitu, 1: Manitoba trap dengan kain hitam, 2: Manitoba trap dengan umpan sampah rumah tangga atau kotoran hewan, 3: Bottled trap dengan larutan gula dan cuka di dalamnya, dan 4: Bottled trap dengan sampah rumah tangga atau sisa makanan. Perangkap dipasang selama 4 hari pada titik yang telah ditentukan secara acak di wilayah kandang. Hasil pemasangan perangkap memberikan hasil tangkapan lalat bervariasi, jumlah lalat yang berhasil masuk dalam perangkap berkisar antara 0-55 ekor pada setiap jenis perangkap. Spesies lalat terbanyak yang berhasil masuk dalam perangkap adalah Stomoxys calcitrans dan Musca Linnaeus. Manitoba trap yang menggunakan sampah atau kotoran hewan (non kain) memiliki rerata kepadatan yang lebih tinggi jika dibandingkan 3 jenis perangkap lainnya. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa perangkap Manitoba trap cukup efektif untuk digunakan sebagai perangkap surveilans di tempat terbuka seperti area peternakan.

Kata kunci: Lalat, perangkap, efektifitas

---

Rais Yunarko, Yona Patanduk (Loka Litbang P2B2 Waikabubak)

Distribusi Filariasis Brugia Timori dan

Wuchereria Bancrofti di Desa Kahale,

Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur

BALABA

Vol. 12 No. 2, Desember 2016, Hal. 89-98

Filariasis masih menjadi masalah kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan daerah endemik filariasis. Dilaporkan di Kecamatan Kodi Balaghar ditemukan 35 kasus kronis. Meskipun pelaksanaan pengobatan massal pencegahan filariasis sudah berjalan pada tahun 2011, namun cakupannya masih rendah dan belum menjangkau kecamatan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur prevalensi dan distribusi, mengetahui kepadatan dan jenis parasit serta pemetaan kasus di Kecamatan Kodi Balaghar. Penelitian ini merupakan peneltian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, Penelitian dilakukan di Desa Kahale, Kecamatan Kodi Balaghar pada Tahun 2012. Jumlah penduduk yang diperiksa sebanyak 500. Hasil pemeriksaan ditemukan 21 kasus positif mikrofilaria, prevalensi Mf rate adalah 4,2%, dan ditemukan dua jenis mikrofilaria yaitu Wuchereria bancrofti dan Brugia timori. Distribusi kasus filariasis lebih banyak pada laki-laki dan pada usia produktif (15-45 tahun). Ada tiga jenis infeksi, yaitu infeksi B. timori, W. bancrofti, dan infeksi campuran kedua mikrofilaria tersebut. Kepadatan rata-rata mikrofilaria di daerah tersebut 190,86 mf/ml, kepadatan W. bancrofti 160,04 mf/ml, sedangkan B. timori 115,97 mf/ml. Persebaran kasus filariasis terdistribusi berdekatan dengan tempat potensial perkembangbiakkan nyamuk.

Kata Kunci: Microfilaremia rate, W. bancrofti, B. timori, Nusa Tenggara Timur

---

Wiwik Trapsilowati, Aryani Pujiyanti, K. Sekar Negari

(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit)

Faktor Risiko Perilaku dan Lingkungan dalam Penularan Malaria di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur

BALABA

(7)

Penularan malaria dipengaruhi beberapa faktor, antara lain parasit, manusia, nyamuk dan lingkungan. Tahun 2009 Slide Positive Rate (SPR) di Puskesmas Aji Kuning, Sungai Nyamuk dan Setabu di Pulau Sebatik masing-masing sebesar 63,61%, 28,04% dan 30,12%, sedangkan target pre-eliminasi malaria SPR < 5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor perilaku dan lingkungan dalam penularan malaria. Penelitian ini merupakan cross sectional dan besar sampel diperoleh 101 responden. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara kebiasaan memakai kelambu, kebiasaan memakai obat nyamuk bakar, oles dan lainnya, rumah responden dekat tempat berkembangbiak nyamuk dan rumah dekat perkebunan coklat/kopi dengan responden pernah malaria. Nilai relative risk (RR) masing-masing sebesar 2,0, 2,3, 2,9 dan 1,7. Faktor perilaku berisiko terhadap penularan malaria adalah kebiasaan tidur memakai kelambu dan kebiasaan menggunakan obat nyamuk bakar, oles dan lainnya. Faktor lingkungan yang berisiko terhadap penularan malaria adalah rumah dekat dengan habitat perkembangbiakan nyamuk, serta keberadaan rumah dekat dengan perkebunan coklat dan kopi.

Kata kunci: Faktor risiko, perilaku, lingkungan, malaria

---

Lasbudi Pertama Ambarita, Hotnida Sitorus, Rahayu Hasti Komaria

(Loka Litbang P2B2 Baturaja)

Habitat Aedes Pradewasa dan Indeks Entomologi di 11 Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan

BALABA

Vol. 12 No. 2, Desember 2016, Hal. 111-120

Penyakit demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan dengan kabupaten/kota yang seluruhnya telah diinfestasi oleh Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks entomologi Aedes pradewasa dan habitat perkembangbiakannya. Lokasi penelitian adalah 11 kabupaten/kota dimana pada tiap-tiap kabupaten ditentukan dua klaster (desa/kelurahan) berdasarkan jumlah kasus DBD tertinggi selama tiga tahun terakhir. Pemeriksaan larva dilakukan di dalam dan luar rumah terhadap 1181 rumah menggunakan metode single larva dengan modifikasi. Nyamuk pradewasa yang

diperoleh kemudian dipelihara hingga dewasa di Laboratorium Entomologi Loka Litbang P2B2 Baturaja untuk identifikasi spesies. Hasil penelitian di 11 kabupaten/kota menunjukkan angka house index berkisar 22,6% - 60,6%, breteau index 26,4 – 154,1 dan container index 8,0% - 36,2%. Kontainer yang dominan ditemukan Aedes pradewasa adalah bak mandi (33,4%) diikuti oleh ember (18,2%) dan drum (14,7%). Kontainer yang dominan ditemukan Aedes pradewasa di dalam rumah adalah bak mandi (44,3%), ember (19,5%) dan drum (13,9%), sedangkan di luar rumah didominasi oleh barang bekas (20,7%), drum (16,7%), ember (15,0%) dan ban bekas (11,9%). Hasil analisis statistik diperoleh hubungan yang bermakna antara keberadaan Aedes pradewasa dengan karakteristik kontainer yaitu bahan, volume, letak dan warna (p<0,05). Pemeriksaan jentik secara berkala perlu dilakukan secara aktif dan rutin yang terintegrasi dalam kegiatan pengendalian vektor DBD.

Kata kunci : kontainer, Aedes aegypti, pradewasa, demam berdarah dengue, Sumatera Selatan

---Liestiana Indriyati, Akhmad Rosanji, Juhairiyah, Windy Tri Yuana, Erly Haryati

(Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu)

Habitat Perkembangbiakkan Spesifik

Anopheles sp Di Tambang Emas Kura-Kura

Banian (Perubahan Perilaku Anopheles sp)

BALABA

Vol. 12 No. 2, Desember 2016, Hal. 121-134

(8)

habitat tempat perkembangbiakan nyamuk serta Mass Blood Survei. Ditemukan Anopheles maculatus dan Anopheles leucosphyrus dengan kepadatan yang sangat rendah di daerah dengan jumlah kasus malaria sebesar 22,99%. Ditemukan ragam habitat perkembangbiakan Anopheles sp pada tempat pencucian emas bekas, tromol bekas dan wadah-wadah plastik bekas. Hal ini menunjukkan perubahan perilaku Anopheles sp dalam hal habitat perkembangbiakannya karena selama ini Anopheles sp berkembang biak pada genangan-genangan air di tanah atau langsung kontak dengan tanah.

Kata kunci : malaria, Anopheles, habitat perkembangbiakan

---

Risqa Novita

(Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan)

Brucellosis : Penyakit Zoonosis Yang Terabaikan

BALABA

Vol. 12 No. 2, Desember 2016, Hal. 135-140

Brucellosis termasuk salah satu penyakit menular dari hewan ke manusia yang mendapat perhatian cukup serius oleh pemerintah berkaitan dengan kerugian ekonomi yang cukup tinggi diakibatkan oleh penurunan produktivitas hewan dan manusia. Indonesia belum bebas dari Brucellosis pada hewan, hingga tahun 2014 daerah yang bebas terhadap Brucellosis pada hewan adalah Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat dan Pulau Kalimantan. Tujuan penulisan ini untuk mengkaji Brucellosis sebagai suatu penyakit zoonosis yang terabaikan namun memiliki potensi besar untuk menyebabkan kesakitan bagi manusia terutama akibat abortus pada trimester pertama dan kedua kehamilan. Prevalensi pada manusia penderita Brucellosis di Malaysia sebesar 25% dimana 75% diantaranya menyebabkan abortus pada wanita penderita. Data mengenai prevalensi Brucellosis manusia di

Indonesia masih sulit didapatkan. Hasil penelitian yang terpublikasi pada tahun 1995, ditemukan antibodi Brucella pada pekerja Rumah Potong Hewan dan Tempat Pemerahan Susu (TPS) di daerah DKI Jakarta sebesar 13,5 %.

(9)

ABSTRACT SHEET

This abstract sheet may reproduced/copied without permission

Dyah Widiastuti, Bina Ikawati

(Vector and Animal Borne Disease Control Unit of Banjarnegara)

Malathion Resistance And Esterase Enzyme

Activity Of Aedes aegypti Population In Pekalongan Regency

BALABA

Vol. 12 No. 2, 2016 December, p. 61-70

Pekalongan regency, Central Java (Indonesia) is one of area which experienced with Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) incidence since many years ago. The extensive use of insecticides for dengue vector control has been carried out for long period in Pekalongan Regency. This fact stimulate the need to study the resistence status and esterase enzyme avtivity of Aedes aegypti to Malathion. The research was conducted in April-November 2014. Insecticide susceptibility assays were performed on F1 generation of wild-caught adult female Ae. aegypti mosquitoes from Simbangkulon Village Buaran Sub district, Kedungwuni Barat Village Kedungwuni Sub dsitrict and Karangsari Village Karanganyar Sub district, with the diagnostic doses of malathion (0,8%). Esterase enzyme activity of these mosquitoes was tested biochemically to find out the mechanisms of resistance to Malathion. Mosquitoes mortality as a result of Malathion effect showed variation in range from 3.33 to 13.75% in all study sites. That result indicated that Ae.aegypti mosquitoes are resistant to Malathion in all study sites . Based on biochemical assays, there was an increase if esterase enztyme activity of Ae aegypti in all study sites.. Therefore, alpha esterase enzyme activity could be associated with the mechanisms which responsible to malathion resistance in Ae. aegypti in Pekalongan. The results of this study provided the information about the malathion resistance status of Ae. aegypti in Pekalongan, and biochemical mechanisms which essential for monitoring the insecticide resistance in this area. Keywords: resistance, malathion, Pekalongan ---

Intan Tolistiawaty, Junus Widjaja, Leonardo Taruk Lobo, Rina Isnawati

(Vector and Animal Borne Disease Control Unit of Donggala)

Gastrointestinal Parasites In Livestock In Slaughterhouse Sigi District ,Central Sulawesi

BALABA

Vol. 12 No. 2, 2016 December, p. 71-78

Disease in lifestock due to gastrointestinal parasites can cause economic loss and harmful for health of breeders or people who eat meat from these animals. . Slaughterhouse is an important place for monitoring parasitism in livestock, surveillance of disease in livestock and zoonoosis. Previous studies showed that some people living nearby a swine slaughterhouse were infected with Ascaris lumbricoides and Trichuris trichura. Based on those results, it is required to study about the gastrointestinal parasites in livestock which could transmit to human in Slaughterhouse in Jono Oge Village and Biromaru Slaughterhouse, Sigi regency. This study was a cross-sectional design, and fecal samples collection were carried out on 97 cattles, 33 pigs and 33 goats slaughtered at slaughterhouse of Sigi, Central Sulawesi. Samples from cattleswere examined according to sedimentation method, while those from pigs and goats were examined using Ritchie method. Single infections by Facsiola sp., Paramphistomum sp., Trichuris sp., Oesophagustomum sp., Ascaris sp., Eimeria sp., and Balantidium sp. were found in cattle and pigs. In cattle, dual infections were found which caused by Strongyloidea sp. and Paramphistomum sp., Trichuris sp. and Paramphistomum sp., Fasciola sp. and Paramphistomum sp. A mixed infection also observed in cattles which caused by Paramphistomum sp., Fasciola sp., and Trichuris sp. while Trichostrongylus sp., was found in goat.

Keywords: gastrointestinal parasites, slaughterhouse, livestock , zoonosis

(10)

BALABA

Vol. 12 No. 2, 2016 December, p. 79-88

Flies-vector control programs are essential to prevent flies-borne diseases. These activities consist of surveillance to determine the multiplication and distribution patterns of flies, as well as efforts to control flies populations. Flies trap as a surveillance tool was vary according to the interests of the user. Manitoba trap and bottled trap have been widely used to control flies population. This study aimed to determine the effectiveness of both traps type and their modification form for the benefit of the survey, thus it can be a recommendation for flies surveillance program manager. This was a quasi-experimental study design conducted on January 2016 in twocattle farm in Kersik Putih and Segumbang Village, Tanah Bumbu District, South Kalimantan. There were 4 types of trap used in this study: 1) Manitoba trap with black cloth; 2) Manitoba trap with domestic waste or animal excreta as bait; 3) Bottled trap filled with sugar and vinegar solution; and 4) Bottled trap with domestic waste or food scraps. Each type of trap was doubled.Traps was put in pre-randomized spot around cattle cage and leftfor 4 days. The number of flies trapped ranged between 0-55, with Stomoxys calcitrans and Musca Linnaeus as the most species found trapped. Manitoba trap with domestic waste or animal excreta has the highest mean of density compared to the other three trap types. This study showed that Manitoba trap is fairly effective to be used as a surveillance tool in the open area offarm.

Distribution Filariasis Brugia Timori and Wuchereria Bancrofti in Kahale Village, Kodi Balaghar Subdistrict, Southwest Sumba District, East Nusa Tenggara

BALABA

Vol. 12 No. 2, 2016 December, p. 89-98

Lymphatic filariasis is still a health problem in the East Nusa Tenggara province. Southwest Sumba District is filariasis endemic area. It is found 35 chronic cases in Kodi Balaghar subdistrict. Although implementation of mass drug adminsitration was held in 2011 but drug

coverage had been poor and not reach Kodi Balaghar subdistrict. The purpose of this study were to measure the prevalence and distribution, determine the density and type of parasite and mapping cases in the Kodi Balaghar subdistrict. This research was a descriptive study with cross sectional approach which conducted in the Kahale Village, Kodi Balaghar Subdistrict in 2012. Five hundred people were checked. The results of the examination found that 21 positive microfilariae cases, Mf rate was 4.2%. Two species of microfilariae that found were Wuchereria bancrofti and Brugia timori. The distribution filariasis cases is higher in men and higher in reproductive age (15-45 years). There were three types of infection, an infection by B. timori, W. bancrofti, and mixed infections both the microfilariae. The density of microfilariae in the area was 190.86 mf/ml, the density W. bancrofti was 160.04 mf/ml, B. timori was 115.97 mf/ml. Filariasis cases distributed near to potential breeding places of mosquito .

Keywords: Microfilaremia rate, W. bancrofti, B. timori, East Nusa Tenggara

---

Wiwik Trapsilowati, Aryani Pujiyanti, K. Sekar Negari

(Center for Research and Development of Disease Vectors and Reservoir Salatiga)

Behavior and Environmental Risk Factors of Malaria Transmission in Sebatik Island, Nunukan Regency, East Kalimantan

BALABA

Vol. 12 No. 2, 2016 December, p. 99-110

(11)

respectively. Behavioral risk factors of malaria transmission were the habit of using a mosquito nets and habit of using mosquito coils, repellent and others. Environmental risk of malaria transmission were the house near mosquito breeding habitats, and the house near the cocoa and coffee plantation.

Keywords : Risk factors, behavior, environment, malaria

---

Lasbudi Pertama Ambarita, Hotnida Sitorus, Rahayu Hasti Komaria

(Vector and Animal Borne Disease Control Unit of Baturaja)

Aedes Pre-adults Habitats and Entomological Indices in 11 Regencies/Cities of South Sumatera Province

BALABA

Vol. 12 No. 2, 2016 December, p. 111-120

Dengue fever and dengue haemorrhagic fever still becomes public health problems in South Sumatera Province with all of its regencies/cities have infested with Aedes aegypti. This research aimed to determine Aedes entomological indices and its breeding habitats. The research located at 11 regencies/cities, where in every regencies/cities determined two clusters (village) based on incidence rate in the last three years. Survey of preadult mosquito was carried out inside and outside areas of 1181 houses using single larva method with modification. The survey found that the dengue vector indices for house index, breteau index, and container index were at range 22,6% - 60,6%, 26,4 – 154,1 and 8,0% - 36,2% respectively. The most dominant water holding containers found infested with pre-adults mosquito were cement tanks (33,4%), followed by buckets (18,2%) and drums (14,7%). Inside houses, larva or pupae found dominants in cement tanks (44,3%), buckets (19,5%) and drums (13,9%), while outside of the house were used containers (20,7%), followed by drums (16,7%), buckets (15,0%) and used tires (11,9%). Statistical analysis by chi-square test showed a significant relationship between infested of Aedes pre-adults with characteristic of containers (colours, volume, location found and containers). Larval survey by visiting houses should carry out routinely and integrated into dengue vector control program.

Key words : container, Aedes aegypti, pre-adults, dengue hemorrhagic fever, South Sumatera ---

Liestiana Indriyati, Akhmad Rosanji, Juhairiyah, Windy Tri Yuana, Erly Haryati

(Vector and Animal Borne Disease Control Unit of Tanah Bumbu)

The Spesific Breeding Places Of Anopheles sp At Kura-Kura Banian Gold Minig (The Behavioral Change Of Anopheles sp)

BALABA

Vol. 12 No. 2, 2016 December, p. 121-134

The results of Health Research 2010, showed that malaria was an infectious disease that the sixth cause of death cause of the sixth of death in Indonesia. Kotabaru is a malaria endemic district, especially in Puskesmas Banian, Annual Parasite Incidence 241.19 in 2014 where the cases of malaria with occurring in illegal gold mines on the slopes of Banian Mountain. It’s needed to know the factors that affect the existence of malaria in these locations. This research was observational study doing by cross-sectional study and analyzed by descriptively. Research conducted at the Gold Mine Banian Buluh Kuning village, Sungai Durian subdistric, Kotabaru district, South Kalimantan Province in February and March, 2015. The activities were catching larva and adult mosquitoes, environmental and mosquito breeding habitats observation and Mass Blood Survey. It was found Anopheles maculatus and Anopheles leucosphyrus with very low densities in area with the number of malaria cases by 22.99%. It was found divers breeding habitats of Anopheles sp on a former gold wash, former drum and former plastic containers. This indicated a behavioral change of Anopheles breeding places because previous to this the Anopheles breed in puddles on the ground or direct contact with the ground.

Keywords : malaria, Anopheles, breeding places ---

Risqa Novita

(Center for Biomedical and Basic Technology of

Health)

Brucellosis: A Neglected Zoonoses Diseases

BALABA

(12)

Referensi

Dokumen terkait

 Menyimpulkan hasil pengamatan/kajian literatur tentang standar proses produksi (teknik, bahan, alat, jenis dan kualitas produk/jasa), dan ketentuan keselamatan kerja

guru yang diusulkan sebagai acuan dalam pemberian insentif guru SMA BSS berdasarkan prestasi kinerja yang dihasilkan adalah merata-ratakan nilai semua responden

bahan yang sangat dibutuhkan oleh manusia , air juga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan terhadap pemakainya karena mengandung mineral atau zat-zat yang

Diterima dan divalidasi oleh Dewan Penguji Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Eka Prasetya. Pada 1 Juni 2016

• Capaian pembelajaran terkait dengan sikap yang wajib dicapai oleh semua lulusan.. program studi D3, D4, S1,

( Penerapan,Etika, Bisnis, pada Bank Muamalat Indonesia Bank Muamalat Indonesia di Surabaya). Rumusan masalah yaitu Apa saja prinsip-prinsip etika yang berlaku dalam kegiatan

PENGARUH KUALITAS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PESERTAi. CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION

Roekli setelah menikah dengan Muninti telah meninggal dunia karena sakit pada tahun 1944 dan meninggalkan seorang isteri bernama Muninti serta meninggalkan anak yang