• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar lengkap nama rumah adat yang ada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Daftar lengkap nama rumah adat yang ada"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Daftar lengkap nama rumah adat

yang ada di Indonesia

Berikut ini daftar nama-nama rumah adat 33 provinsi di Indonesia lengkap dengan penjelasan singkat mengenai filosofi , sejarah , struktur rumah dan fungsi rumah adat tradisional yang ada di 33-34 provinsi di Indonesia disertai gambar rumah adat tradisional Indonesia dan penjelasanya

Rumah Aceh (Rumah Adat Nanggroe Aceh Darussalam)

Rumoh Aceh

Rumah tradisional Aceh oleh warga setempat disebut rumoh Aceh. Bentuknya seragam, yakni persegi empat memanjang dari timur ke barat. Konon, letak yang memanjang itu dipilih untuk memudahkan penentuan arah kiblat.

(2)

Rumah Balai Batak Toba (Rumah Adat Sumatera Utara/Sumut)

Nilai budaya itu sangat perlu dilestarikan dan hendaknya dapat ditempatkan sebagai dasar filosofi sebagai pandangan hidup bagi generasi penerus kelak. Ada pendapat yang mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai budayanya, karena itu Bangso Batak perlu menjaga citra dan jati dirinya agar keberadaannya tetap mendapat tempat dalam pergaulan hubungan yang harmonis. - See more at: http://memolodys.blogspot.com/2013/09/rumah-adat-sumatera-utara-struktur-dan.html

Rumah Gadang (Rumah Adat Sumatera Barat/Sumbar)

Rumah Gadang Minangkabau Sumatera Barat

Rumah Gadang berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat acara adat. Ukuran ruang tergantung dari banyaknya penghuni di rumah itu. Namun, jumlah ruangan biasanya ganjil, seperti lima ruang, tujuh, sembilan atau lebih. Sebagai tempat tinggal, rumah gadang mempunyai bilik-bilik dibagian belakang yang didiami oleh wanita yang sudah bekeluarga, ibu-ibu, nenek-nenek dan anak-anak.

(3)

kematian, kelahiran, perkawinan, mengadakan acara kebesaran adat, tempat

mufakat dan lain-lain. Perbandingan ruang tempat tidur dengan ruang umum adalah sepertiga untuk tempat tidur dan dua pertiga untuk kepentingan umum. Pemberian ini memberi makna bahwa kepentingan umum lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi.

Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar (Rumah Adat Kepulauan

Riau)

Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar Kepulauan Riau

Rumah Melayu adalah Rumah kayu atau rumah kampung pada suatu masa dulu boleh dikatakan tidak asing bagi orang Melayu. Tapi dengan urbanisasi penduduk kini, ramai anak-anak Melayu yang tidak lagi mengenal apakah ciri bentuk

sebenarnya rumah kayu tradisional maupun caranya dibangun tanpa paku.

(4)

Rumah Panggung (Rumah Adat Provinsi Jambi)

Rumah Panggung Provinsi Jambi

Konstruksi dalam bentuk panggung adalah warisan budaya dalam membuat sebuah bangunan dari nenek moyang kita. Kita dapat lihat rumah tradisional di beberapa daerah, seperti di Sumatra, Kalimantan, atau Sulawesi, kebanyakan menggunakan bentuk rumah panggung.

Secara materi dan efesiensi, rumah panggung sangat banyak manfaat. Ruang bawah rumah yang kosong dapat dimanfaatkan sebagai area bermain anak-anak, asalkan tinggi panggung aman untuk dilalui, minimal tinggi panggung adalah dua meter.

Rumah Limas (Rumah Adat Provinsi Sumatera Selatan/Sumsel)

Rumah Limas Palembang Sumatera Selatan

(5)

Untuk naik ke rumah limas dibuatlah dua tangga kayu dari sebelah kiri dan kanan. Bagian teras rumah biasanya dikelilingi pagar kayu berjeruji yang disebut

tenggalung. Makna filosofis dibalik pagar kayu itu adalah untuk menahansupaya anak perempuan tidak keluar rumah.

Rumah Nuwo Sesat (Rumah Adat Provinsi Lampung)

Nuwo Sesat Rumah Adat Provinsi Lampung

Penjelasan Rumah adat Nuwo Sesat yang berasal dari daerah Lampung

Sumatera. Rumah tradisional adat Lampung ini termaksud kategori rumah panggung. Atapnya terbuat dari anyaman ilalang dan sebagian besar bahnnya terbuat dari kayu. Bentuk rumah panggun ini untuk menghindari serangan hewan dan lebih kokoh bila terjadi gempa bumi, karena masyarakat lampung telah mengenal gempa dari zaman dahulu dan lampung terletak di pertemuan lempeng Asia dan Australia.

Terdapat ornamen yang khas pada bagian sisi bangunan tertentu rumah sessat ini. Umumnya bentuk rumah sessat berbentuk rumah besar. Namun saat ini bentuknya tidak terlalu besar. Di perkampungan penduduk asli Lampung sebagian besar rumah adat ini dibangun tidak bertiang dan berlantai di tanah dengan fungsi yang tetap sama.

(6)

Bentuk bangunan tempat tinggal masyarakat Kabupaten Lampung boleh di bilang cukup beraneka ragam. Hal ini dapat di lihat dari keragaman bentuk rumah yang didirikan oleh warga setempat sebagai tempat tinggal

Rumah Bubungan Lima (Rumah Adat Provinsi Bengkulu)

Rumah Bubungan Lima Bengkulu

Rumah Bubungan Lima adalah rumah adat resmi Provinsi Bengkulu. Rumah Bubungan Lima termasuk jenis rumah panggung. “Bubungan lima” sejatinya merujuk pada atap dari rumah panggung tersebut. Selain “bubungan lima”, rumah panggung khas Bengkulu ini memiliki bentuk atap lainnya, sperti “bubungan limas”, “bubungan haji”, dan “bubungan jembatan”. Material utama yang digunakan adalah kayu

medang kemuning atau surian balam, yang berkarakter lembut namun tahan lama. Lantainya terbuat dari papan, sementara atapnya terbuat dari ijuk enau atau sirap. Sementara di bagian depan, terdapat tangga untuk naik-turun rumah, yang

jumlahnya biasanya ganjil (berkaitan dengan nilai adat).

(7)

Rumah Kebaya (Rumah Adat Provinsi DKI Jakarta

Rumah Kebaya Rumah Adat DKI Jakarta

Rumah Kebaya mempunyai beberapa pasang atap, yang apabila dilihat dari samping berlipat-lipat seperti lipatan kebaya.

Arsitekturnya seperti monas yang terpotong bagian tugunya. Rumah ini melambangkan penduduk Jakarta yang terdiri dari berbagai suku bangsa.

Pembagian ruangannya, serambi depan disebut Paseban. Dindingnya terbuat dari panel-panel yang dapat dibuka-buka dan digeser-geser ke tepinya. Hal ini

dimaksudkan agar ruangan terasa lebih luas.

(8)

Rumah Kasepuhan (Rumah Adat Provinsi Jawa Barat)

Kasepuhan (Rumah Adat Jawa Barat/Jabar)

Rumah warga masyarakat Kasepuhan adalah Hateup salak Tihang Cagak yang berarti bentuk dan type rumah adat adalah rumah panggung menggunakan atap daun [kiray dan daun tepus] dengan bilik bambu dan tiang kayu, atau juga bisa berarti harus menggunakan bahan-bahan alami. bagian rumah terbagi dalam 5 (lima) tahapan seperti umpak, kolong, beuteung, para dan hateup, semua memiliki fungsi yang telah dirancang leluhur untuk guna dan manfaat penghuninya.

(9)

Rumah Joglo (Rumah Adat Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI

Yogyakarta)

Rumah Jawa merupakan lambang status bagi penghuninya dan juga menyimpan rahasia tentang kehidupan sang penghuni. Rumah Jawa merupakan sarana pemiliknya untuk menunjukkan siapa sebenarnya dirinya sehingga dapat dimengerti dan

dinikmati orang lain. Rumah Jawa juga menyangkut dunia batin yang tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat Jawa. - See more at:

http://memolodys.blogspot.com/2013/09/rumah-adat-jawa-tengah-joglo.html

Gapura Candi Bentar (Rumah Adat Provinsi Bali)

`Gapura Candi Bentar Bali

(10)

tidutr kepala keluarga, gadis, serta menyimpan barang berharga (kadang digunakan pasangan yang baru menikah), bale gede/bale adat sebagai tempat upacara lingkaran hidup, yang dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai bale serbaguna, bale dauh sebagai tempat kerja, pertemuan, dan tempat tidur anak laki-laki, paon atau dapur sebagai tempat memasak, dan lumbung, sebagai tempat menyimpan padi/hasil bumi - See more at: http://memolodys.blogspot.com/2013/09/rumah-adat-bali-struktur-dan-fungsi.html

Dalam Loka Samawa (Rumah Adat Nusa Tenggara Barat/NTB)

Di bagian depan bangunan terdapat ruangan bernama Lunyuk Agung yang berfungsi sebagai tempat musayawarah, resepsi atau acara pertemuan lainnya. Di sebelah Lunyuk Agung terdapat ruangan yang bernama Lunyuk Mas, fungsinya adalah sebagai ruangan khusus untuk permaisuri, istri-istri menteri dan staf penting kerajaan ketika dilangsungkan upacara adat. Ada juga yang disebut Ruang Dalam sebelah barat, ruangan-ruangan ini hanya disekat oleh kelambu fungsinya adalah sebagai tempat shalat, di sebelah utaranya merupakan kamar tidur permaisuri dan dayang-dayang.

Ruang Dalam sebelah timur terdiri dari empat kamar dan diperuntukan bagi putra/putri raja yang sudah berumah tangga di ujung utara ruangan ini adalah kamar pengasuh rumah tangga istana. Di bagian belakang Bala Rea terdapat ruang sidang, pada malam hari ruangan ini dijadikan tempat tidur para dayang. Kamar mandi terletak di luar ruangan induk yang memanjang dari kamar peraduan raja hingga kamar permaisuri.

(11)

Sao Ata Mosa Lakitana (Rumah Adat Nusa Tenggara Timur/NTT)

Dalam seni bangunan yang mempunyai fungsi religius adalah rumah adat yang umumnya berupa rumah panggung dan berbentuk agak segi empat atau segi empat panjang, kecuali rumah asli Timor yang mempunyai bentuk bulat telur tanpa tiang. Di daerah ini bangunan dibedakan dalam 3 bentuk yang didasarkan pada model atapnya, yakni bentuk atap berjoglo yang merupakan rumah adat suku bangsa Sumba, bentuk atap atap kerucut bulat, merupakan rumah adat suku bangsa Timor dan bentuk atap seperti perahu terbalik, merupakan rumah adapt suku bangsa Rote. Dari bentuk atap yang berbeda, tetapi dalam rumah ini tetap terdapat suatu tempat suci untuk arwah nenek moyang yang selalu diberi sesaji pada sat-saat tertentu.

Masyarakat suku bangsa Sabu yang merupakan pelaut ulung membangu rumahnya menyerupai perahu yang erat hubungannya dengan kebudayaan serta kehidupan sehari-harinya. Misalnya atapnya berbentuk perahu terbalik menandakan,

masyarakat daerah ini mengenal perahu dan lau sebagai alamnya. Hampir seluruh bagian rumah diberi

nama bagian-bagian perahu seperti haluan, anjungan (duru), dan burian (wui). Duru merupakan bagian yang diperuntukkan bagi kaum laki-laki, sedangkan Wui bagian yang diperuntukkan bagi kaum perempuan.

Di perkampungan suku bangsa Sabu, berdasarkan bentuk rumah adatnya dibedakan menjadi 2 yaitu antara ‘amu kelaga’ atau rumah adat yang berpanggung dan ‘ammu laburai’, rumah yang berdinding tanah.

(12)

berbentuk bulat terbuat dari kayu pohon lontar, enau, kayu hitam atau kayu besi. Lantai

panggungnya bertingkat 3 , yakni kelaga rai, atau panggung tanah, kelaga ae atau panggung besar, kelega dammu atau panggung loteng yang mencerminkan

kepercayaan orang Sabu adanya tingkatan dunia, yakni dunia bawah atau dunia arwah, dunian tengah atau dunia manusia dan dunia atas atau dunia para dewa

Rumah Panjang (Rumah Adat Kalimantan Barat/Kalbar)

Rumah Panjang (Rumah Adat Suku Dayak) Kalimantan Barat

Rumah Betang (Rumah Adat Kalimantan Tengah/Kalteng)

(13)

Rumah Banjar (Rumah Adat Provinsi Kalimantan Selatan/Kalsel)

Rumah Banjar Adalah Salah satu Rumah Tradisional Suku Banjar, Rumah Banjar Atau yang disebut juga (Rumah Bubungan Tinggi) di Kalimantan Selatan, bisa dibilang merupakan Ikon nya Rumah Banjar karena jenis rumah ini yang paling terkenal karena menjadi maskot Rumah adat khas Provinsi Kalimantan Selatan. Di dalam kompleks karaton Banjar dahulu kala bangunan Rumah Banjar (Rumah Bubungan Tinggi) Merupakan pusat sentral dari karaton yang menjadi istana kediaman Raja.

Ciri - Ciri Rumah Banjar :

Menurut Tim Depdikbud Kalimanta Selatan : 1. Atas Sindang Langit tanpa plafon.

2. Tangga Naik Selalu ganjil.

3. Pamedangan diberi lapangan kelilingnya dengan Kandang Rasi Berukir.

Kontruksi Rumah Banjar :

Kontruksi Rumah adat Banjar atau Rumah Ba'anjung dibuat dengan bahan Kayu. Faktor Alam Kalimantan Selatan yang penuh dengan Hutan Rimba memberikan bahan kontruksi yang melimpah yaitu Kayu. Sesuai dengan bentuk serta kontruksi

bangunan Rumah adat banjar tersebut maka hanya kayulah yang merupakan bahan yang tepat dan sesuai dengan kontruksi bangunannya.

(14)

Rumah Lamin (Rumah Adat Provinsi Kalimantan Timur/Kaltim)

Rumah Lamin adalah rumah adat dari Kalimantan Timur.[1] Rumah Lamin adalah

identitas masyarakat Dayak di Kalimantan Timur.[1] Rumah Lamin mempunyai panjang

sekitar 300 meter, lebar 15 meter, dan tinggi kurang lebih 3 meter.[1] Rumah Lamin

juga dikenal sebagai rumah panggung yang panjang dari sambung menyambung.[2]

Rumah ini dapat ditinggal oleh beberapa keluarga karena ukuran rumah yang cukup besar.[1] Salah satu rumah Lamin yang berada di Kalimantan Timur bahkan dihuni

oleh 12 sampai 30 kelurga.[3] Rumah Lamin dapat menampung kurang lebih 100 orang. [2] Pada tahun 1967, rumah Lamin diresmikan oleh pemerintah Indonesia.[1]

Rumah Lamin Rumah Adat Kalimantan Timur

Rumah Bolaang Mongondow (Rumah Adat Provinsi Sulawesi Utara/

Sulut)

(15)

Suku Mongondow berasal dari keturunan Gumalangit dan Tendeduata serta Tumotoibokol dan Tumotoibokat. Tempat tinggal mereka di gunung Komasaan

(wilayah Bintauna). Makin lama turunan kedua keluarga itu semakin banyak, sehingga mereka mulai menyebar ke timur di Tudu in Lombagin, Buntalo, Pondoli',

Ginolantungan. Ke pedalaman di tempat bernama Tudu in Passi, Tudu in Lolayan, Tudu in Sia', Tudu in Bumbungon, Mahag, Siniow dan lain-lain. Peristiwa perpindahan ini terjadi sekitar abad 8 dan 9. Pokok pencaharian adalah berburu, mengolah sagu hutan, atau mencari sejenis umbi hutan, menangkap ikan. Pada umumnya mereka belum mengenal cara bercocok tanam. dalam perkembangan selanjutnya Suku

Mongondow mendirikan kerajaan dengan nama Kerajaan Bolaang. Kerajaan Bolaang di kemudian hari lebih di kenal sebagai kerajaan Bolaang Mongondow.

Souraja atau Rumah Raja atau Rumah Besar (Rumah Adat

Provinsi Sulawesi Tengah/Sulteng)

Rumah Souraja (Rumah Adat Sulawesi Tengah)

Rumah Souraja merupakan Rumah bagi bangsawan dari suku Kaili. Saat ini banyak pemilik rumah rumah tradisional serupa dibongkar dan dijadikan ruko akibat tuntutan ekonomi. Maka dari itu kita harus menjaga kelestarian budaya kita.

Laikas (Rumah Adat Provinsi Sulawesi Tenggara/Sultra)

(16)

Laikas (Rumah Adat Sulawesi Tenggara)

Rumah Adat Tongkonan (Rumah Adat Provinsi Sulawesi

Selatan/Sulsel/Suku Toraja)

Tongkonan adalah rumah adat masyarakat Toraja. Atapnya melengkung menyerupai perahu, terdiri atas susunan bambu (saat ini sebagian tongkonan menggunakan atap seng). Di bagian depan terdapat deretan tanduk kerbau. Bagian dalam ruangan dijadikan tempat tidur dan dapur. Tongkonan digunakan juga sebagai tempat untuk menyimpan mayat. Tongkonan berasal dari kata tongkon (artinya duduk bersama-sama). Tongkonan dibagi berdasarkan tingkatan atau peran dalam masyarakat (stara sosial Masyarakat Toraja). Di depan tongkonan terdapat lumbung padi, yang disebut ‘alang‘. Tiang-tiang lumbung padi ini dibuat dari batang pohon palem (banga) saat ini sebagian sudah dicor. Di bagian depan lumbung terdapat berbagai ukiran, antara lain bergambar ayam dan matahari (disebut pa'bare' allo), yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara.

Khususnya di Sillanan-Pemanukan (Tallu Lembangna) yang dikenal dengan istilah Ma'duangtondok terdapat tongkonan yaitu Tongkonan Karua (delapan rumah

tongkonan) dan Tongkonan A'pa' (empat rumah tongkonan) yang memegang peranan dalam masyarakat sekitar.

Tongkonan karua terdiri dari:

1. Tongkonan Pangrapa'(Kabarasan) 2. Tongkonan Sangtanete Jioan

3. Tongkonan Nosu (To intoi masakka'na) 4. Tongkonan Sissarean

5. Tongkonan Karampa' Panglawa padang 6. Tongkonan Tomentaun

(17)

Tongkonan A'pa' terdiri dari:

1. Tongkonan Peanna Sangka' 2. Tongkonan To'induk

3. Tongkonan Karorrong

4. Tongkonan Tondok Bangla' (Pemanukan)

Banyak rumah adat yang konon dikatakan tongkonan di Sillanan, tetapi menurut masyarakat setempat, bahwa yang dikatakan tongkonan hanya 12 seperti tercatat di atas. Rumah adat yang lain disebut banua pa'rapuan. Yang dikatakan tongkonan di Sillanan adalah rumah adat di mana turunannya memegang peranan dalam

masyarakat adat setempat. Keturunan dari tongkonan menggambarkan strata sosial masyarakat di Sillanan. Contoh Tongkonan Pangrapa' (Kabarasan)/ pemegang

kekuasaan pemerintahan. Bila ada orang yang meninggal dan dipotongkan 2 ekor kerbau, satu kepala kerbau dibawa ke Tongkonan Pangrapa' untuk dibagi-bagi turunannya.

Stara sosial di masayarakat Sillanan di bagi atas 3 tingkatan yaitu:

1. Ma'dika (darah biru/keturunan bangsawan); 2. To Makaka (orang merdeka/bebas);

3. Kaunan (budak), budak masih dibagi lagi dalam 3 tingkatan.

Sejarah Kabarasan:

Pada awalnya Kabarasan dipegang oleh Tintribuntu yang berkedudukan di Buntu Lalanan (rumah adat Buntu sebelah barat). Kemudian Anaknya Tintribuntu yaitu Tome kawin dengan anak dari Tongkonan Sangtanete Jioan (Tongkonan Sangtanete sebelah timur). Sampai dipertahankan oleh Pong Paara' di Sangtanete Jioan.

(18)

Rumah Adat Tongkonan Sulawesi Selatan

Sebenarnya Indonesia memiliki ragam kebudayaan dan suku-suku didalamnya, tetapi banyak masyarakat yang tidak mengenal kebudayaan apa saja yang ada dinegerinya. Salah satu contohnya adalah Toraja, suku yang berdiam di provinsi Sulawesi Selatan ini memiliki banyak kebudayaan-kebudayaan yang unik. Dari mulai suku-suku, bahasa, adat perkawinan, upacara adat kematian, makanan khas, dan objek wisata yang beragam dan unik

Baileo (Rumah Adat Provinsi Maluku)

Rumah Adat Baileo

Baileo merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan warga (balai bersama), selain sebagai tempat pertemuan / kegiatan Baileo juga berfungsi untuk menyimpan benda-benda suci, senjata atau pusaka peninggalan dari nenek moyang warga kampung tersebut.

Rumah adat Baileo ini mempunyai beberapa bagian yang mempunyai fungsi yang berbeda dan mempunyai filosofi yang tersirat di dalamnya.

(19)

nenek moyang dapat dengan leluasa untuk keluar masuk kedalam rumah adat tersebut.

Bagian depan atau pintu masuk rumah adat Baileo terdapat Batu Pamali batu besar yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan sesajen.

Rumah Honai (Rumah Adat Provinsi Papua)

Fungsi Honai: Sebagai tempat tinggal, sebagai tempat untuk menyimpan alat-alat perang, mendidik dan menyarankan anak-anak untuk menjadi berguna di masa depan, merencanakan atau mengatur strategi perang untuk menjadi sukses dalam pertempuran atau perang dan tempat alat atau simbol masyarakat adat toko yang telah menduduki sejak sebelum Dani filosofi Honai Berputar-putar rumah honai memiliki filosofi yang dipegang teguh oleh perusahaan Dani, yang mencerminkan nilai-nilai diturunkan dari generasi ke generasi, sebagai berikut: Persatuan dan unit maksimal untuk mempertahankan dan

mengirimkan budaya, etnis, martabat, harga diri dipertahankan oleh nenek moyang masa lalu hingga saat ini. Signifikan satu hati, satu pikiran dan tujuan dalam menyelesaikan pekerjaan.

(20)

Rumah Adat Doloupa (Rumah Adat Provinsi Gorontalo)

DOLOHUPA adalah sebutan atau nama lain dari rumah adat Gorontalo,didalam rumah adat ini kita bisa melihat seluruh kehidupan masyarakat sekitar dalam kehidupanya lengkap dengan perabot serta pernik-pernik adat gorontalo.

Rumah Adat Doloupa Gorontalo

Rumah Adat Bangka Belitung

Di daerah ini dikenal ada tiga tipe yaitu Arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung Limas. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung kayu dengan material seperti kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh dan mudah diperoleh di sekitar pemukiman.

(21)

Rumah Adat Bangka Belitung

Rumah Adat Bugis

Setiapbudaya memiliki Ciri Khas Rumah Adatnya Masing-masing. Begitu Pula Dengan Bugisrumah adat bugis itu terdiri dari tiga Bagian. Yang Dimana

Kepercayaan Tersebut terdiri atas :

1.Boting Langiq (Perkawinan Di langit yang Dilakukan Oleh We Tenriabeng) 2.Ale Kawaq (Di bumi. Keadaan-keadaan yang terjadi Dibumi)

3.Buri Liu (Peretiwi/Dunia Bawah Tanah/Laut) yang masih mempercayai bahwa rumahbugis 1 Budaya Bugis : Rumah Adat Bugis

Bagian-Bagian Dari Rumah Adat Bugis

1. Rakkeang, adalah bagian diatas langit - langit ( eternit ). Dahulu biasanya digunakan untuk menyimpan padi yang baru di panen.

2. Ale Bola, adalah bagian tengah rumah. dimana kita tinggal. Pada ale bola ini, ada titik sentral yang bernama pusat rumah ( posi’ bola ).

(22)

Kliping Prakarya

Tentang Rumah Adat

D

I

S

U

S

U

N

Oleh :

1.

Anggela Amesya

2.

Dhilla Apriliasry

3.

Rachmadini

4.

Yesi Hikmahtika

SMPN 1 SUNGAILIAT

Referensi

Dokumen terkait

Dalam sebuah buku pop-up Mesatua Bali selain menampilkan visual gambar yang mampu memikat anak-anak harus mampu juga menyajikan alur dari sebuah cerita yang menarik

melakukan pembayaran sebesar $ 100 pada akhir setiap tahun untuk selama mungkin. jika dana tersebut memperoleh tingkat bunga tahunan efektif dari 5%, cari berapa banyak

Salah satu sumber belajar peningalan sejarah antara lain adalah situs , karena dalam pemanfaatan situs sebagai sumber belajar sejarah dapat memotivasi belajar

Dari ketiga perbandingan tipologi tempat makan yang menjual makanan tradisional di atas, didapati bahwa desain tempat makan yang menarik bagi mahasiswa UK Petra ialah

PENGEMBANGAN NILAI CINTA DAMAI UNTUK MENCEGAH BULLYING DI SEKOLAH DALAM RANGKA MEMBENTUK KARAKTER KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMA Kecamatan Gemolong

Kedua perjanjian ditandatangani pada 10 Agustus 2017, dimana untuk perjanjian pertama, FPNI melalui PT Lotte Chemical Titan Nusantara (LCTN) bersedia untuk

McLeod, Jr., (2001: 15) menyatakan bahwa data terdiri dari fakta- fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Sebagai contoh, jumlah jam kerja pegawai,

Pola interaksi antara nilai Islam dengan nilai adat dalam praktik perkawinan suku sasak yang ekspresi simboliknya dalam bentuk ritual, tabu, hukum, ketentuan adat