FKK UMJ | Pedoman Kepaniteraan Klinik i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr, Wb,
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga Buku Pedoman Tahap Profesi Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dapat diterbitkan.
Buku pedoman ini bersifat umum, berlaku untuk seluruh bagian yang berada didalam Tahap Profesi Dokter, diharapkan dengan diterbitkannya buku pedoman ini Pelaksanaan Pendidikan Tahap Profesi dapat berjalan lebih lancar dan terarah sehingga standar kompetensi dokter layanan primer yang telah dapat dicapai secara maksimal
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada buku pedoman ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami.Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku pedoman selanjutnya selanjutnya.
Akhir kata semoga buku pedoman tahap profesi ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb,
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... 1
BAB I ... 2
PENDAHULUAN ... 2
BAB II ... 3
VISI, MISI DAN TUJUAN ... 3
BAB III ... 4
TUJUAN DAN SASARAN ... 4
PENDIDIKAN TAHAP PROFESI DOKTER ... 4
BAB IV ... 8
KURIKULUM DAN PROSES PEMBELAJARAN ... 8
BAB V ... 14
KETENTUAN UMUM DAN TATA TERTIB ... 14
BAB VI ... 23
KEGIATAN PENDIDIKAN TAHAP PROFESI DOKTER ... 23
BAB VII ... 46
EVALUASI... 46
BAB VIII ... 65
PENUTUP ... 65
FLOWCHART PENDIDIKAN PROFESI DOKTER ... 66
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 2
BAB I
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran tahap profesi dokter adalah proses pembelajaran dalam bentuk praktek klinik yang berbasis kompetensi di rumah sakit pendidikan atau instansi kesehatan lainnya. Pendidikan dokter tahap profesi melatih mahasiswa untukkontak langsung dengan pasien dibawah bimbingan dosen klinis, untuk mempraktekan pengetahuan, ketrampilan maupun sikap/perilaku yang pernah dipelajari pada tahap akademik, secara terintegrasi.
Kegiatan praktek di rumah sakit dan instansi kesehatan terkait meliputi kegiatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dibawah bimbingan staf pengajar/ dosen klinis / dokter spesialis yang berlangsung di Rumah Sakit Pendidikan Utama, Rumah Sakit Afiliasi dan Rumah Sakit Satelit atau Jejaring.
Proses pembelajaran kedokteran dalam tahap ini juga harusm emperhatikan dan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pasien. Berlakunya UU Praktek Kedoktera ntahun 2004, terbentuknya Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), dan beberapa peraturan mengenai pelayanan kesehatan lain perlu dijadikan pertimbangan dalam proses praktek pembelajaran klinik. Kontak dengan pasien pada tahap ini akan melibatkan aspek medikolegal/hukum dan etika kedokteran. Oleh karena itu, praktik pembelajaran klinik perlu diatur sedemikian rupa agar pembelajaran klinik mahasiswa kedokteran dapat berjalan tetapi tetap memperhatikan masalah medikolegal, keamanan dan kenyamanan pasien.
Kurikulum yang menjadi pedoman dalam proses belajar mengajar ditahap profesi harus mampu menghasilkan dokter layanan primer yang memiliki kemampuan sesuai dengan Standar Kompetensi dokter Indonesia dan berkarakter serta berkompetensi dokter Muhammadiyah Buku panduan tahap profesi dokter merupakan buku pedoman dasar untuk pelaksanaan Kepaniteraan Klinik Profesi Dokter mahasiswa di rumah sakit dan instansi lain (puskesmas) Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 3
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
1. Visi
Menjadikan Program Studi Pendidikan Dokter yang kompetitif dan terkemuka berlandaskan nilai-nilai Islami pada tahun 2020.
2. Misi
3. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan Standar Karakter dan Kompetensi Dokter Muhammadiyah untuk menghasilkan dokter layanan primer.
4. Menyelenggarakan penelitian unggulan di bidang tehnologi pendidikan kedokteran dan kesehatan untuk kemaslahatan umat dengan memperhatikan nilai–nilai Islami.
5. Menyelenggarakan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan dan sosial sesuai dengan nilai – nilai Islami.
6. Menyelenggarakan pembinaan sivitas akademika untuk menjadi pribadi yang memiliki nilai-nilai Islami.
7. Menjalin dan membina kerjasama dengan kerjasama nasional, regional, dan internasional dalam peningkatan mutu dan kerjasama dalam berbagai bidang.
3. Tujuan Umum
a. Menghasilkan dokter layanan primer yang profesional sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan Standar Karakter dan Kompetensi Dokter Muhammadiyah yang mampu menerapkan pendekatan dokter layanan primer
b. Menghasilkan penelitian unggulan di bidang tehnologi pendidikan kedokteran dan kesehatan untuk kemaslahatan umat dengan memperhatikan nilai – nilai Islami.
c. Menghasilkankegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatandan sosial sesuai dengan nilai – nilai Islami.
d. Menghasilkan sivitas akademika dengan pribadi yang memiliki nilai-nilai Islami.
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 4
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN
PENDIDIKAN TAHAP PROFESI DOKTER
1. Tujuan Umum
Menghasilkan dokter layanan primer yang profesional sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dan Standar Karakter dan Kompetensi Dokter Muhammadiyah yang mampu menerapkan pendekatan dokter keluarga secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan melalui program promotif, preventiv, kuratif maupun rehabilitatif yang beraqidah Islam dan memegang prinsip tauhid.
2. Tujuan Khusus
a) Mampu menerapkan prinsip komunikasi verbal dan nonverbal secara efektif dengan tetap memperhatikan faktor sosial budaya dan norma setempat dalam bekerja sama dengan teman sejawat, mitra kerja dan berbagai profesi terkait serta dalam hubungan dengan pasien/keluarga pasien.
b) Menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga dan layanan primer
c) Mampu melakukan pemeriksaan fisik medis, tindakan sesuai prosedur dan mampu melakukan prosedur diagnostic sederhana pada layanan kesehatan primer
d) Mengerti pathogenesis penyakit dan mampu menginterpretasi riwayat penyakit, hasil pemeriksaan medis dan hasil pemeriksaan diagnostik setiap pasien
e) Mampu mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kedokteran primer.
f) Mampu mengelola, menilai secara kritis informasi untuk menjelaskan dan memecahkan masalah serta mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan primer berbasis bukti ( evidence base medicine )
g) Mampu mengembangkan diri dan belajar sepanjang hayat selama menjalankan profesinya
h) Mampu menjalankan profesi dengan menjunjung tinggi etika, moral dan profesionalisme. i) Menyadari keterbatasan dokter sebagai seorang manusia dan berusaha mencari bantuan
bila perlu
j) Menyadari tanggung jawab legal profesi kedokteran
3. Standar Kompetensi dan Karakter Dokter Muhammadiyah. a. Kompetensi lulusan
Kurikulum inti Pendidikan Kedokteran yang difokuskan pada tujuh area kompetensi-kompetensi utama, yaitu :
1) Profesionalitas yang luhur
2) Mawas diri dan pengembangan diri 3) Komunikasi efektif
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 5 5) Landasan ilmiah ilmu kedokteran
6) Keterampilan klinis
7) Pengelolaan masalah kesehatan
Berdasarkan area kompetensi, lulusan program strata satu diharapkan : 1) Area kompetensi 1 :
a) Beraqidah Islam dan berprinsip tauhid
b) Berakhlakul karimah, bermoral, beretika dan berdisiplin
c) Beribadah sesuai tuntunan Nabi, sebagaimana paham agama dalam Muhammadiyah d) Bermuammalah duniawiyyah dengan berperilaku profesionalisme
e) Sadar, taat hukum dan bertanggungjawab f) Berwawasan sosial budaya
2) Area kompetensi 2 :
a) Menerapkan mawas diri
b) Mempraktekkan belajar sepanjang hayat c) Megembangkan pengetahuan baru 3) Area kompetensi 3 :
a) Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
b) Berkomunikasi dengan mitra kerja (sejawat dan profesi lain) c) Berkomunikasi dengan masyarakat
4) Area kompetensi 4 :
a) Mengakses dan menilai (informasi) pengetahuan
b) Menciptakan dan mendiseminasikan (informasi) pengetahuan secara efektif kepada profesional kesehatan, pasien, mayarakat dan pihak terkait untuk peningkatan mutu pelayanan keehatan dalam perspektif Islam.
5) Area kompetensi 5 :
a) Menerapkan ilmu kedoktean dasar dan klinik yang terkini serta kedokteran Islam untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif.
b) Menerapkan ilmu keislaman, ilmu humaniora, kesehatan masyarakat, kedokteran komunitas dan kedokteran keluarga pada pengelolaan masalah kesehatan secara holistikdan komprehensif.
6) Area kompetensi 6 :
a) Melakukan prosedur diagnosis
b) Melakukan prosedur penatalaksanaan masalah keseatan secara holistikdan komprehensif sesuai prinsip Islam.
7) Area kompetensi 7 :
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 6 b) Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masaah kesehatan pada
individu, keluarga dan masyarakat sesuai prinsip Islam
c) Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan mayarakat sesuasi prinsip Islam
d) Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan sesuai prinsip Islam
e) Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan berkesinambungan dalam penyelesaian masalah kesehatan sesuai prinsip Islam.
Penjelasan area kompetensi :
1) Kompetensi inti (area kompetensi 1)
Mampu melaksanakan praktik kedokteran yang profesionalisme dan Islami sesuai dengan nilai dan prinsip Tauhid, ibadah shahihah, akhlakul karimah, disiplin, hukum, bertanggung jawab dan soial budaya.
2) Kompetensi inti (area kompetensi 2)
Mampu melakukan praktek kedokteran dengan menyadari keterbatasan, mengatasi masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran dan peningkatan pengetahuan secara berkesinambungan serta mengembangkan pengetahuan demi keselamatan pasien.
3) Kompetensi inti (area kompetensi 3)
Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan pasien pada semua usia anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain.
4) Kompetensi inti (area kompetensi 4)
Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan dalam praktik kedokteran Islam.
5) Kompetensi inti (area kompetensi 5)
Mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landasan ilmiah ilmu kedokteran, kesehatan yang mutakhir dan kedokteran Islam untuk mendapat hasil yang optimum.
6) Kompetensi inti (area kompetensi 6)
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 7 7) Kompetensi inti (area kompetensi 7)
Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, koordinatif, kolaboratif dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan kesehatan primer sesuai prinsip Islam.
Dalam pelaksanaan Kepaniteraan Klinik ini masing masing bagian telah menyiapkan 1. Modul yang berpedoman pada Standar Kompetensi Dokter
2. Buku Pegangan Pembimbing /Log Book Pembimbing (Dalam Proses) 3. Buku Log Book dokter muda
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 8
BAB IV
KURIKULUM DAN PROSES PEMBELAJARAN
I. Kurikulum dan Proses Pembelajaran
1. Kurikulum
Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan dokter adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang terintegrasi baik horizontal maupun vertikal serta berorientasi pada masalah individu, keluarga, dan masyarakat dalam konteks pelayanan kesehatan primer. Praktik klinik dirancang sebagai modul klinik terintegrasi dimana setiap modul klinik dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi integrasi Antara ilmu klinik medik,ilmubedah, ilmu penunjangmedik, danilmu kedokterankomunitas dengan memperhatikan prinsip metode ilmiah dan prinsip metode spiral dan mengacu pada pencapaian standar karakter dan kompetensi dokter Muhammadiyah (SKKDM).
Pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012 ditambahkan daftar masalah, daftar penyakit, daftar keterampilan klinik.
A. Daftar Penyakit
Sistematika Penyakit didalam daftar ini dikelompokkan menurut sistem tubuh manusia disertai tingkat kemampuan yang harus dicapai pada akhir masa pendidikan.
Tingkat kemampuan yang harus dicapai :
Tingkat Kemampuan 1 Mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2 Mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3 Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 9 dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesuai kembali dari rujukan.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan /atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4 Mendiagnosis melakukan penatalaksanaan
secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
B. Keterampilan Klinis
Daftar Keterampilan Klinis dikelompokkan menurut sistem tubuh manusia untuk menghindari pengulangan.Pada setiap keterampilan klinis ditetapkan tingkat kemampuan yang harus dicapai diakhir pendidikan dokter dengan menggunakan
PiramidMiller (knows, knowshow, shows, does).
Tingkat Kemampuan 1 (Knows)
Mengetahui dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien/klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis.
Tingkat Kemampuan 2 (Knows How)
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 10 Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan penekanan pada
clinical easoning dan problem solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).
Tingkat Kemampuan 3 (Shows)
Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau standardized patient. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) atau
Objective Structured Assessment of Technical Skills (OSATS).
Tingkat Kemampuan 4 (Does)
Mampu melakukan secara mandiri
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasa seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian komplikasi. Selain pernah melakukannya dibawah supervisi, pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased Assessment misalnya mini-CEX, portfolio, logbook, dsb.
Tingkat Kemampuan 4A Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 11
2. Strategi dan Metode Pembelajaran
2.1Strategi pembelajaran dilakukan dengan mengunakan Student Centered, Problem Based, Integrated, Community Oriented, Early Clinical Exposure, Systematic (SPICES) dengan metode pembelajaran :
1. Bimbingan langsung (bedsite teaching) kepada dokter muda dalam penanganan pasien yang meliputi anamnese, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang medik dan terapi.
2. Bimbingan langsung padadokter muda dalam penatalaksanaan pasien gawat darurat
3. Bimbingan langsung pada dokter muda dalam melakukan tindakan-tindakan medis yang diperlukan untuk penanganan pasien.
4. Melihat atau melaksanakan pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
5. Diskusi ilmiah berupa, refreshing, diskusi dan laporan kasus, tutorial dan laporan tutorial, jurnal reading, diskusi referat dll.
6. Di Puskesmas kegiatan difokuskan pada pembuatan diagnosis komunitas dalam bentuk penelitian dan penyuluhan serta pengetahuan pelaksanaan program-program puskesmas
2.2Beban dan Masa Studi
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 12 Tahap profesi ditempuh dalam waktu empat semester dengan junlah 57 sks di beberapa lahan pendidikan. Adapun kurikulum pendidikan profesi adalah :
NO KODE MATA KULIAH
LAMA PELAKSANAAN (MINGGU EFEKTIF)
BOBOT SKS 1 P744K6 Kedokteran Komunitas Tahap I 10 minggu 6
2 P745K6 Ilmu Penyakit Dalam 10 minggu 6
3 P746K6 Ilmu Kesehatan Anak 10 minggu 6
4 P747K6 Ilmu Kebidanan dan Kandungan 10 minggu 6
5 P748K6 Ilmu Bedah 10 minggu 6
6 P749K3 Ilmu Kesehatan Jiwa 10 minggu 3
7 P750K3 Ilmu Penyakit Syaraf 5 minggu 3
8 P751K3 Ilmu Penyakit Mata 5 minggu 3
9 P752K3 Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan
5 minggu 3
10 P753K3 Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 5 minggu 3 11 P754K3 Ilmu Penyakit Forensik dan
Medikolegal
5 minggu 3
12 P755K3 Anestesi 4 minggu 3
13 P756K3 Radiologi 4 minggu 3
14 P757K3 Kedokteran Komunitas Tahap II 4 minggu 3
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 13
2.3Tempat Pembelajaran
Berikut ini adalah daftar nama rumah sakit pendidikan Fakultas Kedokteran dan Kesehata Universitas Muhammadiyah Jakarta serta jejaringnya yang digunakan untuk pendidikan tahap profesi :
No Nama Rumah Sakit Tahun
Pendirian
1. RS Islam Jakarta Cempaka Putih 1967 2. RS Islam Jakarta Pondok Kopi 1986
3. RS Islam Jakarta Sukapura 1992
4. RS Jiwa Islam Klender 1987 10. RS Hasan Sadikin Bandung
Selain wahana pembelajaran di rumah sakit FKK UMJ melakukan kerjasama untuk wahana pembelajaran klink dengan Puskesmas-puskesmas. berikut puskesmas yang sudah kerjasama dengan FKK UMJ :
No Nama Puskesmas Tahun
Pendirian
1. Puskesmas Kec. Tebet 1967
2. Puskesmas Kec. Jagakarsa 1986
3. Puskesmas Kec. Setiabudi 1949
4. Puskesmas Kec. Pancoran 1981
5. Puskesmas Kec. Cilincing 1971
6. Puskesmas Kec. Kelapa Gading 1991
7. Puskesmas Kec. Koja 1970
8. Puskesmas Kec. Penjaringan 1992
9. Puskesmas Kec. Pademangan 1971
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 14
BAB V
KETENTUAN UMUM DAN TATA TERTIB
1. Persyaratan Umum kepaniteraan klinik
Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti kepaniteraan klinik adalah :
1. Lulus Sarjana Kedokteran dari FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta dan tidak terdapat nilai D dan E dalam jenjang akademik
2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,50 3. Telah mengikuti kepaniteraan umum
4. Telah mengucapkan angkat janji
5. Telah mendaftarkan diri dan terdaftar aktif sebagai mahasiswa FKK UMJ dengan menyelesaikan kewajiban administrasi dan keuangan
6. Tidak terganggu jiwa dan mental. 7. Tidak terlibat narkoba dan kriminalitas
8. Telah menandatangani kontrak kuliah di atas materai
9. Mendapatkan izin berpindah pindah rotasi di beberapa rumah sakit, dari orang tua bagi yang belum menikah dan surat izin suami/isteri bagi yang sudah menikah pada lembaran surat izin bermaterai
2. Seleksi Kepaniteraan Umum
1. Pendaftaran dengan mengisi data yang tertera di lembaran formulir 2. Tes kesehatan dan mental bila diperlukan
3. Prosedur Penerimaan Dokter Muda baru
1. Pendaftaran dengan mengisi data yang tertera di lembaran formulir
2. Pendaftar mendapatkan kelompok kecilnya dan angkatannya dan melaporkan pada petugas pendaftaran tahap profesi.
3. Pendaftar menyerahkan surat Kontrak Belajar yang ditandatangani orang tua/suami atau isteri..
4. Pendaftar menerima username dan password untuk login dalam web dan mendapatkan NIDM
5. Pendaftar mengikuti proses penempatan rotasi kepaniteraan yang akan diumumkan diwebsite kepaniteraan http://kepaniteraan.fkkumj.ac.id
4. Ketentuan saat akan menjalani rotasi wahana pendidikan
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 15 2. Dokter muda melapor kepada Kepala Bagian atau Kepala Puskesmas terkait pada hari
Senin minggu pertama jam 08.00-12.00 WIB. Keterlambatan melaporkan diri pada hari dan jam yang ditentukan selain alasan administratif dianggap alpa dan akan dikenai sanksi sesuai ketentuan alpa.
3. Dokter muda wajib memperkenalkan diri kepada semua dosen pembimbing,dan petugas kesehatan lainnya yang terlibat dalam pendidikan di rumah sakit/puskesmas
4. Jumlah maksimal Dokter muda ditentukan oleh Dekan cq Wadek 1 atas usulan dari RS pendidikan berdasarkan kuota bagian/departemen.
5. Setelah kelompok ditetapkan ,dokter muda tidak dibolehkan pindah kelompok selama stase tahap profesi
6. Lama masa kepaniteraan (N=94 minggu) (3,9 semester) dan batas masa studi tidak boleh lebih dari 2N atau 8 semester termasuk UKDI dan OSCE kecuali tambahan waktu cuti . 7. Cuti selama pendidikan profesi hanya boleh paling lama 2 semester dan tidak boleh
berturut-turut.
8. Cuti semester yang dilakukan pertama kali tidak dihitung dalam lama masa kepaniteraan , namun cuti semester yang berikutnya diperhitungkan .
9. Dokter muda yang akan cuti di rumah sakit pendidikan ataupun jejaringnya tetap mengikuti peraturan akademik yang berlaku di Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ. Adapun hal – hal lain yang belum disepakati akan diputuskan dalam addendum .
10.Jam kerja dokter muda mengikuti jam kerja instansi tempat diselenggarakannya kepaniteraan, termasuk wajib mengikuti apel bendera yang dilaksanakan rumah sakit. Apabila terlambat datang lebih dari 30 menit, maka dianggap alpa dan mendapat sanksi sesuai ketentuan alpa
11.Selama mengikuti kepaniteraan klinik ini, dituntut sikap proaktif dari semua peserta didik / dokter muda.
12.Selama melaksanakan kepaniteraan dokter muda wajib membawa peralatan seperti stetoskop, hammer reflex, tensimeter, flash light, termometer, buku catatan , log book dan alat tulis .
13.Dokter muda serta wajib mengisi log book dengan lengkap yaitu : identitas lengkap beserta foto berwarna 3x4 sebanyak 14 buah untuk ditempelkan di logbook dan tanda tangan, wajib mengisi lembaran kegiatan harian / mingguan lengkap dengan judul kasus yang ditemukan beserta tanggal dan jam nya , daftar ketrampilan yang sudah dilakukan / dilihat , kegiatan jaga malam dan kasus yang ditemukan, kegiatan ilmiah lengkap dengan judul kasus yang dipresentasikan beserta tanda tangan/ paraf pembimbing
14.Setiap kegiatan/ tindakan yang berhubungan dengan pelayanan medik harus selalu dalam pengawasan pembimbing klinik.
15.Dokter muda tidak diperbolehkan mengikuti lebih dari satu stase bagian yang berbeda pada saat yang bersamaan termasuk untuk mengikuti ujian di bagian lain.
16.Penggantian masa kepaniteraan akibat sanksi akademik / perpanjangan dilakukan setelah melalui seluruh bagian di kepaniteraan klinik
17.Pemberian imbalan hanya dapat dilakukan melalui institusi.
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 16 19.Dokter muda wajib mengikuti kegiatan kepaniteraan minggu terakhir meski telah selesai
ujian akhir. Bila tidak mengikuti akhir kepaniteraan sesudah ujian akhir, maka akan dianggap alpa dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan alpa.
20.Pada pertengahan stase akan dilakukan evaluasi kemajuan pendidikan dokter muda di rumah sakit pendidikan .
21.Pada minggu terakhir dokter muda wajib mengikuti ujian akhir apabila dokter muda telah memenuhi syarat yang ditetapkan , apabila dokter muda tidak dapat mengikuti ujian karena sakit atau musibah, maka ujian dapat dilaksanakan pada hari lain dengan penguji yang sama pada periode yang sama. Dengan membawa surat pengantar dari kepaniteraan, namun bila periode kepaniteraan di bagian tersebut telah selesai maka dianggap tidak mengikuti ujian ( perpanjangan ujian )
22.Dokter muda yang tidak dapat mengikuti kegiatan harian atau ujian akhir karena sakit / musibah/ hal lain di wajibkan menyerahkan bukti / surat keterangan sakit dari dokter di rumah sakit maksimal 3 hari kemudian . Berdasarkan surat tersebut maka kepaniteraan akan mengeluarkan bukti izin tidak mengikuti ujian /kegiatan yang akan diberikan kepada bakordik rumah sakit terkait
23.Setiap menyelesaikan pendidikan Tahap Profesi di satu bagian, dokter muda wajib menyerahkan logbook dan penilaian yang tertulis dikertas berwarna kuning (tembusannya) akan di bawa dokter muda sedangkan lembaran putih ditinggal di log book dan diserahkan ke tim kepaniteraan di rumah sakit.
24.Penilaian logbook diberikan oleh Kepala Bagian atau dosen pembimbing klinik yang ditunjuk oleh Kepala Bagian. Penilaian yang telah ditandatangani oleh kepala bagian, diinput oleh administrator kedalam sistem online dan secara ondesk diserahkan ke Koordinator Tahap Profesi Dokter, selanjutnya oleh koordinator Tahap Profesi Dokter nilai disimpan dalam komputer.
25.Dokter muda yang hendak cuti / tunda rotasi kepaniteraan karena sesuatu hal wajib membuat surat permohonan ke Dekan tembusan ke kepaniteraan minimal 2 minggu sebelum permulaan rotasi berikiutnya. Kepaniteraan akan mengeluarkan surat keterangan cuti dari dekan .
26.Penggantian alat/bahan yang rusak karena kelalaian dokter muda merupakan tanggung jawab dokter muda.
27.Dokter muda wajib mengisi kuesioner penilaian dosen dan penyelenggara kepaniteraan pada waktu tertentu sebagai umpan balik bagi institusi pendidikan ( kepaniteraan), dosen pembimbing dan rumah sakit / puskesmas.
28.Dokter muda wajib melakukan registrasi ulang kepaniteraan klinik untuk putaran baru / perpanjangan /pengulangan melalui website sampai batas waktu yang ditentukan oleh fakultas dengan melampirkan bukti pembayaran SPP dan regitrasi secara online sesuai dengan ketentuan yang berlaku .
29.Dokter muda wajib memeriksa / melihat web kepaniteran, untuk update informasi terbaru tentang kepaniteraan klinik (website : http://www.kepaniteraan.fkkumj.ac.id)
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 17 31.Dokter muda yang terlambat melakukan pembayaran semester melewati batas yang
ditentukan namun masih berada di stase kepaniteran yang sedang dijalankan , maka akan ditunda rotasi hingga pembayaran dilunasi .
5. Tata Tertib
1. Setiap Dokter muda yang mengikuti kepaniteraan diwajibkan mengenakan baju tugas berupa jas lengan panjang warna putih dalam keadaan bersih dilengkapi dengan tanda pengenal, rapi, wajah kelihatan jelas, sepatu resmi, kuku pendek dan bersih, pakaian sopan (bukan t-shirt), berjilbab bagi wanita serta tidak berambut panjang bagi pria pada saat melapor atau pada saat tugas pagi, jaga siang ataupun malam.
2. Dokter muda wajib menghadiri seluruh jadwal yang telah ditentukan, kecuali sakit atau musibah lain dengan menyertakan surat keterangan yang disampaikan kepada koordinator kepaniteraan klinik di lingkup Rumah Sakit atau Puskesmas terkait.
3. Seluruh ketidakhadiran akan dikenai sanksi sesuai ketentuan
4. Keterlambatan lebih dari 30 menit dari waktu yang ditetapkan dianggap tidak hadir dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan alpa.
5. Dokter muda yang tidak dapat mengikuti seluruh kepaniteraan dalam satu bagian ditetapkan harus segera melapor kepada koordinator kepaniteraan klinik di lingkup fakultas untuk segera dibatalkan kepaniteraannya dan membuat surat permohonan izin ke Dekan. Akibat yang ditimbulkan oleh pembatalan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab dokter muda tersebut karena nama dokter muda sudah tercantum dalam surat edaran dekan .
6. Dokter muda yang melanggar Janji Dokter Muda akan dikenai sanksi sesuai ketentuan. 7. Semua dokter muda tidak dibenarkan merokok/menggunakan narkoba selama bertugas di
rumah sakit dan wajib menjaga kebersihan tempat pendidikan .
8. Setiap dokter muda wajib memperlakukan pasien secara sopan, profesional dan menganggap pasien sebagai sumber ilmu yang patut dihargai dan dihormati.
9. Dokter muda wajib menjaga nama baik fakultas dan instansi terkait.
10.Selama mengikuti kegiatan kepaniteraan klinik, dokter muda dilarang meninggalkan tempat kegiatan di ruangan poli/bangsal/UGD/VK/OK atau lokasi jaga tanpa ijin tertulis maupun lisan dari pembimbing klinik yang bertugas..
11.Dokter muda yang merusakkan atau menghilangkan alat inventaris rumah sakit atau fakultas diharuskan mengganti.
a. Bila tidak diketahui secara pasti yang merusakkkan alat tersebut, maka seluruh anggota kelompok harus bertanggung jawab dalam penggantiannya.
b. Pada awal kepaniteraan dilakukan pencatatan inventaris alat mini laboratorium dan peralatan kamar dokter muda.
c. Pada akhir masa kepaniteraan dilakukan serah terima inventaris antara kelompok lama dan kelompok baru.
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 18 berat dikeluarkan dari kepaniteraan klinik berdasarkan Rapat Komite Etik RS dan bakordik RS serta FKK.
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 19
6. Sanksi Akademik
1. Bila Dokter muda sakit atau tertimpa musibah maka Dokter muda harus menyertakan surat sakit dari dokter rumah sakit yang ijin tertulis dari orang tua/wali maksimal diserahkan 3 hari setelah izin, kepada bakordik/tim kepaniteraan rumah sakit,
Bila ijin atau sakit <10% ( stase kecil < 4 hari , stase besar < 7 hari) masa kepaniteraan ditambah sesuai jumlah hari diakhir stase ( perpanjangan ) .
Bila ijin atau sakit >10 (stase kecil ≥4 hari , stase besar ≥7 hari), dokter muda harus mengulang setengah stase kepaniteraan .
Bila dengan alasan ijin atau sakit dan menghentikan kepaniteraan >50% ( stase
kecil > 17 hari , stase besar > 30 hari) maka dokter muda harus mengulang satu stase kepaniteraan.
2. Bila Dokter muda tidak melaksanakan atau menyelesaikan masa kepaniteraan tanpa alasan atau sengaja tidak melaksanakan kepaniteraan maka dianggap alpa dan dokter muda dikenakan sanksi sesuai ketentuan.
Bila alpa selama <10% ( stase kecil < 4 hari , stase besar < 7 hari) dokter muda harus mengganti 2x jumlah hari yang ditinggalkan .
Bila alpa selama > 10% (stase kecil ≥ 4 hari , stase besar ≥ 7 hari) maka lama kepaniteraan ditambah satu stase.
Bila menghentikan kepaniteraan atas kemauan sendiri maka harus mengulang
satu stase masa kepaniteraan dan tunda satu rotasi besar berikutnya
3. Bila Dokter muda tidak mengikuti kegiatan jaga / bangsal / poli / vk / ugd tanpa alasan yang jelas, maka dianggap alpa dan dikenakan sanksi mengulang setengah sampai satu rotasi stase dan tunda satu rotasi kecil berikutnya
4. Bila Dokter muda mendapatkan sanksi berupa penambahan masa kepaniteraan sebanyak 50% (setengah stase), maka Dokter muda tersebut tidak boleh mengikuti ujian akhir sebelum menyelesaikan sanksi tersebut.
5. Bila Dokter muda melakukan kelalaian atau sikap tidak terpuji terhadap penderita, keluarga penderita, sesama rekan Dokter muda, Perawat, Residen atau Supervisor selama masa kepaniteraan maka Dokter muda tersebut dapat dilaporkan oleh bagian bersangkutan kepada pihak fakultas untuk kemudian diputuskan sanksi akademik kepadanya melalui rapat bersama komite etik fakultas. Dokter muda tersebut tidak berhak mengikuti ujian akhir sebelum menyelesaikan sanksi yang diberikan dengan membawa surat permintaan ujian dari Dekan cq Wadek I.
6. Dokter muda yang sengaja membawa log book dan tidak mengumpulkan saat minggu terakhir karena alasan yang tidak jelas dianggap lalai, dan mendapatkan sanksi tunda satu yudisium.
7. Bila Dokter muda membatalkan ujian atau tidak hadir pada hari ujian tanpa alasan yang jelas maka dinyatakan BELUM MENYELESAIKAN STASE terkait dan tidak diperbolehkan ujian sebelum mengulang kepaniteraan 100% (satu stase). Dokter muda akan diskorsing dengan tunda satu rotasi kecil.
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 20 mengikuti kegiatan dan akan diganti pada masa akhir kepaniteraan dengan mengulang kembali penilaian tersebut.
9. Bila tidak dapat menyelesaikan tugas karena alasan yang tidak jelas, tidak mengisi log book dengan lengkap sesuai aturan maka nilai yang tertera di log book tidak akan diinput dan doktermuda akan ditunda satu yudisium
10.Bila Dokter muda melanggar Janji Dokter Muda atau melakukan tindakan fatal misalnya memalsukan nilai dan tanda tangan, melakukan penganiayaan fisik dan mental, tindakan asusila atau menggunakan/mengedar/menjual NARKOBA maka akan diberikan skorsing selama 6 bulan atau dikeluarkan sesudah diadakan rapat bersama antara bagian terkait dengan Pimpinan Fakultas.
11.Bila diketahui dokter muda merokok dilingkungan rumah sakit sanksinya berupa perpanjangan stase 2 minggu.
12.Bila dokter muda cuti kepaniteraan 2 semester berturut-turut maka dokter muda harus mengulang kembali seluruh kepaniteraan yang sudah dijalani.
13.Bila dokter muda tidak mengikuti kegiatan kepaniteraan yang sudah ditetapkan dan menghilang tanpa kabar dan pemberitahuan selama satu semester maka akan diberikan surat peringatan pertama oleh dekan, apabila dokter muda tetap tidak memberikan tanggapan dalam 3 (tiga) bulan akan diberikan surat peringatan I selanjutnya peringatan ke II, jika masih belum ada tanggapan dari dokter muda maka dokter muda dianggap
DROP OUT dari pendidikan profesi.
14.Jenis kecurangan atau pelanggaran akademik lain:
a. Mengerjakan ujian, laporan kasus, atau tugas untuk dokter muda lain. b. Bekerjasama dalam mengerjakan soal ujian.
c. Memfoto copy dokumen rekam medik.
d. Menjiplak/meniru hasil pekerjaan dokter muda lain.
Setiap pelanggaran terhadap tata tertib ini akan dikenakan sanksi sesuai berat ringannya pelanggaran yang berupa :
1. Peringatan lisan untuk pelanggaran ringan
2. Peringatan tertulis dan tindakan pengulangan, tunda rotasi, tunda yudisium, skorsing dan dikeluarkan untuk pelanggaran sedang dan berat .
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 21
7. Kewajiban Dokter Muda
Dokter muda wajib :
1. Bertaqwa kepada Allah SWT, membaca Al-Quran 1 hari 3 ayat, Sholat 5 waktu dan Sholat Jum’at tepat waktu.
2. Mempergunakan masa belajar di universitas dengan sebaik-baiknya.
3. Berdisiplin, bersikap jujur, bersemangat dan menghindari perbuatan yang tercela Mengikuti ketentuan umum dan tata tertib yang tercantum di buku pedoman profesi dokter
4. Mengikuti ketentuan dan tata tertib yang berlaku di setiap bagian dan rumah sakit/ puskesmas
5. Mengikuti kegiatan yang diatur oleh koordinator kepaniteraan klinik bakordik rumah sakit , bagian maupun pembimbing klinik.
6. Bertenggang rasa dan menghargai pendapat orang lain.
7. Bersikap dan bertingkah laku terhormat sesuai dengan martabatnya. 8. Menghargai dan menghormati kepada tenaga kependidikan.
9. Berusahamengembangkanseluruhkemampuanyangdimilikiagardapatbekerjadengan sebaik-baiknya.
10.Menjaga kesehatan dirinya dan keseimbangan lingkungan.
11.Mengikuti kegiatan baik berupa bed side teaching, tutorial dan laporan tutorial, laporan kasus, ketrampilan klinik dan laboratorium sederhana sesuai target pencapaian .
12.Membuat laporan kegiatan baik berupa status penderita, laporan kasus ataupun jenis laporan lainnya sesuai petunjuk pembimbing klinik yang bertugas dengan lengkap sesuai target pencapaian.
13.Melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat
14.Membuat satu penelitian diagnosis komunitas selama di ikakom 1.
15.Membawa dan Mengisi lembar kegiatan (logbook) dengan lengkap setiap hari dan meminta tanda tangan pembimbing klinik, Kepala Ruangan atau Penanggung Jawab Ruangan yang bertugas pada setiap kegiatan yang telah dilakukan.
16.Menjaga fasilitas yang digunakan selama masa kepaniteraan.
17.Mengikuti kegiatan kepaniteraan minggu terakhir meski telah selesai ujian akhir. Bila tidak mengikuti akhir kepaniteraan sesudah ujian akhir, maka akan dianggap alpa dan dikenakan sanksi sesuai ketentuan alpa.
8. Hak Dokter Muda
Dokter muda berhak :
1. Mendapatkan bimbingan selama masa kepaniteraan.
2. Mendapatkan bukti telah mengikuti kegiatan berupa tanda tangan ataupun paraf pembimbing klinik, Kepala Ruangan atau Penanggung Jawab Ruangan yang bertanggung jawab dalam kegiatan dimaksud.
3. Mendapatkan perlakuan yang tidak melanggar hak asasi manusia dan norma-norma yang berlaku.
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 22 5. Mendapatkan ijin tidak mengikuti kegiatan kepaniteraan sementara waktu bila sakit
ataupun musibah lain atau hukum yang serius dengan menunjukkan surat sakit atau surat ijin dari dokter, orang tua ataupun instansi terkait.
6. Menggunakan fasilitas perpustakaan yang tersedia di tempat penyelenggaraan kepaniteraan.
7. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi yang diikuti serta hasil belajarnya
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 23
BAB VI
KEGIATAN PENDIDIKAN TAHAP PROFESI DOKTER
1. Kepaniteraan Umum (PANUM)
Kegiatan pembekalan awal untuk menyiapkan mahasiswa sebelum masuk ke rumah sakit/ puskesmas, diharapkan mahasiswa akan memiliki motivasi dan kepercayaan diri dalam menjalani kepaniteraan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahamam dasar tentang aspek etik dan medikolegal, tentang prinsip universal precaution dan patient savety, serta pemahaman tentang tahap tahap untuk menentukan diagnosis dan tatalaksana yang tepat dan rasional di Bagian Bedah , Bagian Penyakit Dalam , Bagian Penyakit Anak dan Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan , Bagian Mata, Bagian THT, Bagian Saraf dan Bagian Kulit. Kegiatan kepaniteraan umum dilaksanakan selama 2 minggu di kampus Cempaka Putih dan Rumah Sakit Pendidikan Utama RSI Jakarta Cempaka Putih. Kegiatan panum diakhiri dengan ujian akhir dalam bentuk MCQ. Mahasiswa juga diwajibkan menandatangani kontrak belajar diatas materai yang artinya wajib mematuhi dan mengikuti dengan semua kegiatan dan tata tertib umum dan tata tertib yang berlaku di seluruh wahana pendidikan . Mahasiswa akan dibagikan log book, buku pembelajaran, kartu kontrol , bahan baju jaga dan akan dibagi-bagi dalam beberapa kelompok kecil secara stratifikasi random sampling yang masing – masing kelompok kecil terdiri dari 2 atau 3 orang.
a. Log Book adalah buku kegiatan harian mahasiswa di setiap bagian, yang memuat identitas, daftar penyakit dan daftar ketrampilan apa saja yang harus mereka dapatkan dan kuasai selama mengikuti kepaniteraan klinik. Buku Log akan memuat data pencapaian objektif pendidikan mereka, kelengkapan pencapaian target merupakan bukti untuk penilaian.
.
b. Buku Pembelajaran merupakan buku penuntun praktis dalam mengelola pasien, berisi langkah langkah yang menuntun dokter muda mulai dari keluhan utama pasien hingga penentuan kemungkinan penyakit yang mungkin diderita hingga tata
laksana umum. (Dalam Proses)
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 24 2. Sistim Rotasi Kepaniteraan klinik
Setiap mahasiswa yang selanjutnya akan disebut sebagai dokter muda (DM) yang sudah dibagi dalam kelompok-kelompok kecil akan dikirim ke setiap bagian secara bergiliran di beberapa wahana pendidikan, baik di Rumah Sakit Pendidikan Utama maupun Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi dan puskesmas , kemudian digilir ke bagian lain di rumah sakit yang sama atau rumah sakit yang berbeda. Perputaran rotasi dibuat bergiliran sesuai dengan alur siklus yang ditetapkan oleh sub program profesi secara manual untuk selanjutnya secara komputerisasi yang dapat diakses via online .
Rotasi didahului dengan kepaniteraan Kedokteran Komunitas (KKOM) tahap I di puskesmas, bila telah melalu tahap ini dokter muda akan menjalani rotasi di berbagai departemen yang ada di rumah sakit dan diakhiri KKOM tahap II.
Bagian bagian tersebut adalah:
1. Ilmu Ikakom 1
2. Bagian Ilmu Bedah/ Ilmu Kebidanan dan Kandungan/ Bagian Penyakit dalam / Bagian Anak
3. Bagian Ilmu Penyakit THT/ Imu Penyakit Saraf/ Ilmu Penyakit Mata / Ilmu Penyakit Jiwa
4. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin / Ilmu Anastesi / Ilmu Radiologi/ Ilmu Forensik 5. Ilmu Ikakom 2
3. Kegiatan dan Target Pencapaian
Selama menjalani pendidikan dokter muda akan mendapatkan pengarahan dari setiap Kepala Bagian/ SMF serta akan ditempatkan untuk :
a. Kegiatan harian poli klinik
Dokter muda wajib melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan menentukan diagnosis serta rencana pemeriksaan penunjang dan tata laksana dibawah bimbingan dengan minimal jumlah pasien sebanyak 5 kasus secara tuntas seminggu
b. Kegiatan harian di ruang tindakan / IGD / Kamar bersalin / Kamar operasi.
Dokter muda wajib melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan menentukan diagnosis serta renca pemeriksaan penunjang pada pasien yang akan dilakukan tata laksana di ruangan tindakan .
Dokter muda wajib aktif melihat dan mengikuti tindakan yang dilakukan pada pasien di ruang tindakan, dan bila sudah dianggap mampu dapat menjadi asisten operator untuk selanjutnya melakukan sendiri tindakan tersebut sesuai kompetensi dokter (4A).
c. Kegiatan harian di bangsal (ruang rawat inap)/ perinatologi
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 25 Dokter muda juga wajib melakukan tindakan tata laksana secara mandiri minimal untuk 2 kasus di bawah supervise
d. Kegiatan jaga sesuai jadwal
Secara bergiliran mendapat tugas untuk menjadi dokter jaga di IGD atau di bangsal, dan wajib membuat laporan jaga untuk pasien baru yang dirawat. Dokter muda harus aktif melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan menentukan diagnosis serta rencana pemeriksaan penunjang dan tata laksana dibawah bimbingan dokter pembimbing.
c. Kegiatan apel pagi dan laporan jaga
Mengikuti kegiatan apel pagi di beberapa rumah sakit pendidikan dan melaporkan pasien yang masuk dan di rawat dalam morning report / laporan jaga yang ditentukan oleh masing-masing bagian/rumah sakit.
Contoh Jadwal Kegiatan ilmiah 10 minggu
Catatan : Semua laporan ditulis dengan huruf Times New Roman Besar huruf 11 dan spasi 1.5
Simulasi Kegiatan Harian
06.30 – 09.00 : Visit pasien bangsal dan laporan jaga 09.00 – 14.00 : Kegiatan Poli Klinik atau Ilmiah 14.00 – 15.00 : Kegiatan ilmiah / bangsal
d. Kegiatan ilmiah seperti presentasi laporan kasus, jurnal reading, tutorial, refreshing, dan referat yang ditentukan harinya serta dilaksanakan setelah pelayanan pasien .
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 26
3.1Target Pencapaian Kegiatan Ilmiah
Target pencapaian keterampilan klinik
Apabila target keterampilan klinik tidak tercapai maka dokter muda dapat melakukan keterampilan klinik tersebut di rumah sakit wahana pendidikan lainnya sesuai dengan kesepakatan
3.2Target Pencapaian Ketrampilan Klinis
Daftar target pencapaian ketrampilan tercantum di dalam log book masing masing bagian memiliki target pencapaian yang berbeda. Kegiatan-kegiatan tersebut di atas sudah dijadwalkan dan wajib didokumentasikan di dalam Log book dokter muda.
4. Minggu pertengahan dan terakhir
Dokter muda diwajibkan mengumpulkan log book pada pertengahan stase agar dapat dievaluasi bagaimana pencapaian targetnya, dan pada minggu terakhir selain log book terdapat kartu control yang akan dikumpulkan sebagai syarat ujian akhir.
5. Rotasi Bagian
Dokter muda yang telah selesai ujian akhir bagian tertentu akan pindah ke bagian lainnya menurut jadwal yang sudah disusun oleh bagian tahap pendidikan profesi dokter, hingga dokter muda menyelesaikan 14 bagian pendidikan tahap profesi dokter. Dokter muda kemudian mendaftarkan diri untuk ikut verifikasi nilai, apabila telah menyelesaikan dengan tuntas pendidikan tahap profesi dokter maka akan didaftarkan untuk mengikuti UKDI atau CBT dan OSCE.
Kegiatan Tugas
Jumlah Tugas
Stase Kecil Stase Kecil
Refreshing individu 1x 1x
Tutorial Kelompok 1x 2x
Journal reading individu 1x 2x
Laporan kasus individu 1x 2x
Referat individu 1x 1x
Psikomotor individu 6x 10x
Diagnosis Komunitas kelompok 1x
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 27
6. Stase Jeda
Setelah melalui stase kepaniteraan 40 minggu rencana akan dilaksanakan stase jeda setelah 2 – 4 minggu dimana pada stase ini akan dilaksanakan uji comprehensive CBT – OSCE dan dilakukan verifikasi agar dapat direncanakan pengulangan stase/ujian atau lanjut stase berikutnya
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 28
BAB VII
TUGAS-TUGAS ILMIAH PESERTA DIDIK
REFRESHING / REVIEW MATERI (KOGNITIF)
Refreshing adalah tugas individu dimana dokter muda membahas 5-10 penyakit terbanyak dan tindakan terbanyak dari dasar teori hingga kesimpulan dan rencana penatalaksanaan Tujuan tugas ini adalah mempersiapkan dokter muda dalam masa orientasi sebelum bertemu langsung dengan pasien atau kasus nyata
Uraian Peran Pembimbing Peran Peserta Didik
Pelaporan tugas 1. Melaporkan kepada
pembimbing
Menyusun laporan 5. Menyusun tugas tertulis
Presentasi
6. Mempresentasikan di depan pembimbing serta rekan 7. Menjadi narasumber
8. Menilai
Format Penulisan Materi Refreshing
BAB I : Pendahuluan I.1 Epidemiologi
I.2 Patogensis, faktor predisposisi/risiko I.3 Manifestasi Klinis
I.4 Pemeriksaan Penunjang I.5 Kriteria diagnosis
BAB II : Tata Laksana farmakoterapi dan non farmakoterapi BAB III : Komplikasi dan prognosa
BAB IV : Pencegahan
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 29 Form Lembar penilaian Refreshing
Nama Dokter Muda
NIM
Tanggal
Judul Kasus
Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
Kualitas materi
Penguasaan teori
Referensi
Cara penyajian
Total
Nilai % = (Total/20)x100%
Keterangan : 1 = sangat kurang (20%), 2 = kurang (40%), 3 = sedang (60%), 4 = baik
(80%), dan 5 =sangat baik(100%)
Komentar penilai
Nama Penilai Paraf/Stempel
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 30
LAPORAN KASUS (KOGNITIF)
Laporan Kasus adalah tugas individu dimana dokter muda memecahkan pembahasan temuan pada kasus nyata yang diberikan oleh pembimbing berdasarkan studi literatur hingga pengambilan kesimpulan dan rencana penatalaksanaan
Tujuan pemberian tugas ini adalah menggali kemampuan logika klinis (clinical reasoning) dokter muda
Uraian Peran Pembimbing Peran Peserta Didik
Pelaporan tugas 1. Melapor kepada pembimbing tentang tugas laporan kasus
Pencarian kasus
2.Pembimbing memilih kasus sesuai kompetensi SKDI
3. Memeriksa kasus dan mempelajari
Studi literatur
4. Melakukan studi literatur untuk dapat mendeskripsikan kasus dan
melaporkan rencana penatalaksanaan dan analisa pembahasan
Presentasi
5. Mempresentasikan kepada pembimbing dan rekan 6. Menjadi narasumber pada
presentasi
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 31 Format Penulisan Laporan Kasus
BAB I : Kasus
I.1 Hasil anamnesis, riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik I.2 Hasil Pemeriksaan Penunjang
I.3 Diagnosa banding dan diagnosa kerja
I.4 Rencana penatalaksanaan yang dilakukan dan tindak lanjut BAB II : Dasar Teori dan berdasarkan basis bukti ( evidence based madicine) BAB III : Analisa berdasarkan Dasar Teori dan berdasarkan basis
III.1 Dasar diagnosa
III.2 Alasan rencana penatalaksanaan III.3 Komplikasi, Prognosa ,
III.4 Komunikasi informasi dan edukasi BAB IV : Penutup
Referensi
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 32
Nama
NIM
Tanggal
Judul kasus
Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
Pengumpulan data
Analisa masalah
Penguasaan teori
Referensi
Pengambilan keputusan klinis
Cara penyajian
Bentuk laporan
Total
Nilai %=(Total/35)x100%
Keterangan : 1 = sangat kurang (20%), 2 = kurang (40%), 3 = sedang (60%), 4 = baik
(80%), dan 5 =sangat baik (100%)
Komentar penilai
Nama Penilai Paraf/Stempel
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 33 Tutorial adalah tugas kelompok dimana sekelompok dokter muda berdiskusi dengan pencetus suatu masalah klinis nyata menggunakan sistematika yang telah disepakati yaitu:
Langkah 1 klarifikasi kata sulit Langkah 2 identifikasi kata kunci
Langkah 3 perumusan masalah dan dibuat pertanyaan
Langkah 4 mengklasifikasikan jawaban pertanyaan dan menganalisa Langkah 5 menyusun tujuan pembelajaran berikutnya
Langkah 6 mencari informasi tambahan
Langkah 7 melakukan sintesis dari informasi yang baru ditemukan dan membuat kesimpulan
Tutorial dilakukan dalam beberapa kali pertemuan yaitu minimal 1 kali dengan tutor dan diskusi mandiri dengan jumlah yang tidak dibatasi.
Laporan tutorial adalah mekanisme pelaporan hasil tutorial yang disampaikan kepada pembimbing klinik sebagai narasumber.
Tujuan tugas ini adalah melatih dokter muda melakukan proses belajar berbasis masalah dan melatih logika klinis
Uraian Peran Pembimbing Peran Dokter Muda
Pelaporan tugas
Diskusi mandiri 4. Mendiskusikan dengan
langkah di atas minimal 1-4
Diskusi dengan
Diskusi mandiri 8. Mempersiapkan pelaporan
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 34 Format Penulisan Laporan Hasil Tutorial
BAB I : Kasus
I.1 Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik I.2 Hasil pemeriksaan penunjang lain (bila ada) BAB II : Kata Kunci
BAB III : Pertanyaan
BAB IV : Kumpulan jawaban pertanyaan BAB V : Sintesa dan Analisa sasaran belajar BAB VI : Informasi tambaha
BAB VII : Kesimpulan Narasumber 11.Menilai laporan 12.Memberikan masukan
untuk revisi
13.Merevisi laporan
Pengesahan laporan
14.Menyerahkan hasil revisi laporan
15.Mengesahkan
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 35 Form Penilaian Tutorial (Kognitif & Afektif)
Nama Dokter Muda
NIM
Tanggal
Judul Kasus
Aspek Kognitif Yang Dinilai Skor
1 2 3 4 5
Aspek Afektif Yang Dinilai Skor
1 2 3 4 5 (80%), dan 5 =sangat baik(100%)
Komentar penilai
Nama Penilai Paraf/Stempel
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 36 Form Penilaian Laporan Hasil Tutorial (Kognitif & Afektif)
Nama Dokter Muda
NIM
Tanggal
Judul Kasus
Aspek Kognitif Yang Dinilai Skor
1 2 3 4 5
Aspek Afektif Yang Dinilai Skor
1 2 3 4 5 (80%), dan 5 =sangat baik(100%)
Komentar penilai
Nama Penilai Paraf/Stempel
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 37
JOURNAL READING (KOGNITIF)
Journal reading adalah tugas individu dimana dokter muda menilai kesahihan hasil penelitian sebagai bekal dasar bagi evidence based medicine.
Tujuan tugas ini adalah dokter muda mampu menilai secara kritis kesahihan informasi terkini dan menerapkan dalam pengelolaan kasus yang ada.
Uraian Peran Pembimbing Peran Peserta Didik
Pelaporan tugas
Format Penyajian Journal reading (research diagnostic dan therapi )
BAB I : Pendahuluan
ABSTRAK ( IMRAD) BAB II : Ulasan jurnal yang meliputi :
Latar Belakang dan tujuan Metodologi
Hasil penelitian
Analiisa secara ringkas atau
Epidemiologi, patogenesis, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, therapi, komplikasi dan prognosis Secara ringkas
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 38
Format Penyajian Journal reading ( review article, original articlre dan case report)
BAB I : Pendahuluan BAB II :
BAB III : Analisa secara ringkas atau epidemiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, therapi, komplikasi dan prognosis secara ringkas.
BAB IV : Kesimpulan
Form Penilaian Jurnal Reading (Kognitif)
Nama Dokter Muda
NIM
Tanggal
Judul Kasus
Aspek yang dinilai
Skor
1 2 3 4 5
Kemampuan analisis
Penguasaan teori
Referensi
Cara penyajian
Total
Nilai %=(Total/20)x100%
Keterangan : 1 = sangat kurang (20%), 2 = kurang (40%), 3 = sedang (60%), 4 = baik
(80%), dan 5 =sangat baik(100%)
Komentar penilai
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 39 yang telah disepakati dan dalam koridor kompetensi dokter umum dan diutamakan kasus yang termasuk kategori 3A, 3B atau 4A.
Tujuan referat adalah melatih dokter muda dalam berpikir kritis, menulis ilmiah dan menerapkan evidence based medicine
Uraian Peran Pembimbing Peran Peserta Didik
Pelaporan tugas
1. Melaporkan kepada pembimbing tugas referat
Pengajuan judul
2. Memberikan tema dengan panduan kompetensi dokter umum
3. Mengajukan lebih dari satu judul
Revisi 8. Merevisi sesuai masukan
pembimbing/pakar
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 40 telah diserahkan kepada
pembimbing
bidang kepaniteraan fakultas
Format Penulisan Referat (Kognitif) BAB I : Pendahuluan
I.1 Epidemiologi
I.2 Patogensis, faktor predisposisi/risiko I.3 Manifestasi Klinis
I.4 Pemeriksaan Penunjang I.5 Kriteria diagnosis
BAB II : Tata Laksana farmakoterapi dan non farmakoterapi BAB III : Komplikasi dan prognosa
BAB IV : Pencegahan BAB V : Penutup
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 41 Form Penilaian Referat (Kognitif)
Nama Dokter Muda
NIM
Tanggal
Judul Kasus
Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
Kemampuan analisis
Penguasaan teori
Referensi
Bentuk referat tertulis
Cara penyajian
Total
Nilai %=(Total/25)x100%
Keterangan : 1 = sangat kurang (20%), 2 = kurang (40%), 3 = sedang (60%), 4 = baik
(80%), dan 5 =sangat baik(100%)
Komentar penilai
Nama Penilai Paraf/Stempel
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 42
KASUS/PSIKOMOTOR
Penilaian atas performa dokter muda dilakukan dengan metode mini-CEX , suatu rating scale penilaian ketrampilan klinis meliputi penilaian tujuh kompetensi utama yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik, keputusan klinik, komunikasi dan konsultasi, profesionalisme, efisiensi dan penanganan pasien secara keseluruhan.
Hasil penilaian sekaligus dapat digunakan sebagai umpan balik kepada dokter muda dalam proses pencapaian kemahiran, dengan fokus hanya anamnesis atau hanya pemeriksaan fisik, atau keputusan klinis secara bertahap sampai pada akhirnya ketrampilan secara keseluruhan hingga komunikasi, edukasi dan profesionalisme.
Secara ideal dan bila dilakukan secara efektif, penilaian ini hanya berlangsung selama 15-20 menit.
Uraian Peran Pembimbing Peran Dokter Muda
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 43 Form Penilaian Kasus / Psikomotor
Bagian / Stase
Nama Penilai
Nama Dokter Muda
Tanggal
Keluhan Utama/Diagnosis
Kompleksitas kasus Rendah/sedang/tinggi *
Fokus mini CEX Pengambilan data/diagnosis/penatalaksanaan/konseling **
Tipe konsultasi Prognosis baik/prognosis buruk/bukan keduanya
Aspek 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Ketrampilan anamnesis
2. Ketrampilan pemeriksaan fisik
3. Profesionalisme
4. Pengambilan keputusan klinis
5. Ketrampilan konseling dan komunikasi
6. Efisiensi
7. Keseluruhan kompetensi klinis
Total
Nilai % = (Total/9naspek) x 100%
Keterangan : 0 = tidak dilakukan penilaian, 1-3 = perlu bimbingan, 4-6 = perlu latihan, 7-9 = mahir
Komentar penilai terhadap dokter muda dalam kegiatan ini
Komentar dokter muda terhadap kemampuannya dalam kegiatan ini
Nama Penilai / Paraf / Stempel Nama Dokter Muda / Paraf
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 44
PENILAIAN AKHIR
Ujian akhir dilakukan dengan metode penilaian yang difokuskan untuk menilai ketrampilanmelakukan anamnesis , pemeriksaan fisik , membuat rekam medis, efisiensi, pengambilan keputusan klinis , profesionalisme , ketrampilan konseling dan konsultasi serta rujukan
Bagian
Nama Penguji (utama/pendamping)
Nama Dokter Muda
Tanggal
● Penilaian Ketrampilan Klinis
Keluhan Utama/Diagnosis
Kompleksitas kasus Rendah/sedang/tinggi *
Fokus mini CEX Pengambilan
data/diagnosis/penatalaksanaan/konseling Tipe konsultasi Prognosis baik/prognosis buruk/bukan keduanya
Aspek 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.Ketrampilan anamnesis 2.Ketrampilan pemeriksaan fisik 3.Ketrampilan membuat rekam
medis
4. Pengambilan keputusan klinis 5. Ketrampilan konseling dan
komunikasi 6. Profesionalisme 7.Konsultasi dan rujukan 8.Efisiensi 9.Penatalaksanaan kegawatan
Total
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 45 Penilaian oral examination adalah bagaimana dokter muda dapat menguasai materi ilmu biomedik, epidemiologi, menganalisa masalah klinis, menganalisa hasil penunjang diagnostic dan menguasai teori ketrampilan klinik dalam mengelola pasien .
Penilaian afektif meliputi aspek etika dalam berkomunikasi, berpenampilan, bersikap dalam menerima pendapat serta kritik.
Penilaian Ujian Lisan Terstruktur
● Penilaian Ujian Lisan Terstruktur
Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
Penguasaan materi ilmu biomedik Penguasaan materi ilmu klinik dan epidemiologi Kemampuan penatalaksanaan pasien Kemampuan analisa masalah klinis Kemampuan interpretasi hasil laboratorium dan
pencitraan
Penguasaan teori ketrampilan klinik
Total
Nilai % = (total/30) x 100%
Keterangan : 1= sangat kurang (20%), 2= kurang(40%), 3= sedang(60%), 4=baik(80%), 5=sangat baik(100%)
● Penilaian Afektif
Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
Keterangan : 1= sangat kurang (20%), 2= kurang(40%), 3= sedang(60%), 4=baik(80%), 5=sangat baik(100%)
Komentar penilai terhadap dokter muda dalam
kegiatan ini
Komentar dokter muda terhadap kemampuannya dalam
kegiatan ini
Tandatangan Dokter muda Tandatangan Penilai
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 46
BAB VII
EVALUASI
Selama kepaniteraan klinik dilakukan penilaian dan evaluasi yang terpusat pada pengisian buku log atas kompetensi klinik yang telah dicapai. Penilaian dilakukan secara berkala meliputi kegiatan harian dan mingguan yang terdiri dari kegiatan ilmiah dan psikomotor di tambah penilaian akhir pada minggu terakhir .
1. Evaluasi berkala
Penilaian berkala yang dilakukan oleh pembimbing klinik dengan menggunakan metode mini CEX, oral assesment, penilaian laporan, dll. Evaluasi berkala mempunyai komponen penilaian meliputi:
a. Kognitif ( bobot 70%) meliputi : - Ujian akhir
- Kegiatan ilmiah berkala
b. Psikomotor (bobot 20%) meliputi :
- Ketrampilan dalam penanganan pasien - Ketrampilan dalam melakukan tindakan
c. Afektif ( bobot 10%) terdapat pada kegiatan tutorial dan ujian akhir yaitu : - Partisipasi aktif dan tanggung jawab dalam
- Keterbukaan dalam diskusi - Etika berkomunikasi
- Etika berpenampilan / bersikap
d. Attitude yang merupakan penilaian tersendiri dan merupakan syarat untuk dapat mengikuti ujian akhir, penilaian meliputi :
- Disipilin - Inisiatif - Kejujuran - Tanggung Jawab - Kerjasama
e. Pada tahun pertama siklus kepaniteraan akan dilakukan ujian comprehensif yang disesuaikan dengan bagian yang sudah dilewati dan akan dilakukan verifikasi oleh masing-masing rumah sakit.
2. Evaluasi akhir
Evaluasi akhir dilakukan pada minggu terakhir bagian di kepaniteraan. Setiap Dokter muda dapat mengikuti evaluasi akhir apabila memenuhi persyaratan Akademik dan Non-akademik. Persyaratan adalah sebagai berikut :
a. Telah melaksanakan 80-100 % kegiatan ilmiah kepaniteraan klinik yang ditandai dengan bukti tanda tangan atau paraf pembimbing klinik
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 47 d. Tidak melanggar tata tertib yang berlaku di program profesi maupun di rumah
sakit/puskesmas
e. Bila tidak dapat menyelesaikan tugas maka akan dilakukan perpanjangan dan penundaan verifikasi dan yudisium
f. Sanksi atas pelanggaran etik dan disiplin dilaksanakan sebelum yudisium g. Nilai kondite/attitude yang diberikan tiap akhir minggu stase.
h. Kondite/attitude dinilai oleh dokter penanggung jawab tempat tugas berdasarkan sikap dokter muda stase tempat tersebut dan meliputi 5 Aspek.
1. Disiplin (Absensi) 2. Inisiatif
3. Kejujuran
4. Tanggung Jawab 5. Kerjasama
Contoh Form Penilai Kondite Selama Stase Di Departemen
NIM :
Interpretasi BAIK TIDAK BAIK
Kesimpulan UJIAN TIDAK UJIAN
Keterangan : Coret yang tidak perlu.
Perumusan :
Penilaian : Total Skor X 10 = ……… 1
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 48 Keterangan Skor :
1. Disiplin
0 = Bila absen / menghilang tanpa keterangan saat kegiatan harian / jaga , 1 = Bila absen dengan keterangan < 4 hari/ stase kecil dan < 7 hari/stase besar 2 = Tidak pernah absen
2. Inisiatif
0 = Tidak ada inisiatif dan kreatif dalam kegiatan harian di poli/bangsal dll, dalam diskusi, maupun dalam penulisan laporan
1 = Tidak ada inisiatif dan kreatif dalam kegiatan harian di poli/bangsal dll, namun dalam berinisiatif dalam diskusi, maupun dalam penulisan laporan 2 = Berinisiatif dan kreatif dalam segala kegiatan.
3. Kejujuran
0 : Tidak jujur / berbohong dalam kehadiran , pembuatan laporan dan bukti kegiatan
2 = Jujur dalam segala hal 4. Tanggung Jawab
0 = Tidak tanggung jawab dalam kegiatan haria di poli/bangsal dll, dalam diskusi dan pembuatan laporan
1= Tidak tanggung jawab dalam kegiatan harian di poli / bangsal dll, namun bertanggung jawab dalam kegiatan lainnya
2= Bertanggung jawab dalam semua hal 5. Kerjasama
0 = Tidak dapat bekerjasama dengan teman dan pembimbing 1 = Bisa bekerjasama hanya dengan teman
2 = Bekerjasama dengan baik dengan teman dan pembimbing
i. Ujian akhir dilakukan oleh pembimbing klinik yang memiliki kualifikasi penguji dengan didampingi oleh penguji pendamping dengan metode DOPS (direct observasi)
j. Penguji utama diberikan hak untuk memberikan nilai sedangkan untuk penguji pendamping memberikan masukan kepada penguji utama tingkat kompetensi doker umum pada bagian tersebut.
3. Verifikasi
FKK UMJ | Pedoman Tahap Profesi Dokter 49
4. Yudisium