• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan No. 19 Pdt.G 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Putusan No. 19 Pdt.G 2017"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 19/Pdt.G/2017/PA.Kras

مﯾﺣرﻟا نﻣﺣرﻟا ﷲ مﺳﺑ

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Karangasem yang memeriksa dan mengadili

perkara pada tingkat pertama dalam sidang majelis telah menjatuhkan putusan

perkara cerai gugat antara :

Penggugat, tempat/tanggal lahir Karangasem, 25 April 1985, Agama Islam,

pendidikan SMA, pekerjaan marketing di perusahaan swasta,

bertempat tinggal di Lingkungan Ujung Desa Islam, Kelurahan

Karangasem, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem,

sebagai Penggugat;

melawan

Tergugat, tempat/tanggal lahir Denpasar, 28 Pebruari 1981, agama Islam,

pendidikan SLTP, pekerjaan Sopir meubel, bertempat tinggal di

Jalan Merpati, Desa Tegal Kerta,Kecamatan

Denpasar Barat, Kota Denpasar, sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini;

Telah mendengar keterangan Penggugat dipersidangan;

(2)

Hal. 2 dari 18 hal. Put.No :19/Pdt.G/2017/PA.Kras

DUDUK PERKARA

Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 21 Agustus

2017 telah mengajukan gugatan cerai yang telah didaftar di Kepaniteraan

Pengadilan Agama Karangasem dengan register nomor 19/Pdt.G/2017/PA.Kras

tanggal 21 Agustus 2017 dengan dalil-dalil sebagai berikut:

1. Bahwa pada tanggal 08 Oktober 2004, Penggugat dengan Tergugat

melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah

Kantor Urusan Agama Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar

sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor 338/10/X/2004, tanggal 08

Oktober 2004;

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal bersama di rumah

orangtua Tergugat di Jl. Merpati, Desa Tegal Kerta,Kecamatan Denpasar

Barat, Kota Denpasar kemudian sejak tanggal 05 Pebruari 2017 Penggugat

pulang ke rumah orangtua Penggugat di Lingkungan Ujung Desa Islam,

Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem,Kabupaten Karangasem

sedangkan Tergugat tetap tinggal di Jl. Merpati, Desa Tegal Kerta,

Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar;

3. Bahwa selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup

rukun sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 2 orang anak

bernama:

a. Anak, umur 12 tahun;

b. Anak, umur 5 tahun dan sekarang anak yang pertama di bawah asuhan

(3)

4. Bahwa sejak tanggal 10 Oktober 2016 ketentraman rumah tangga

Penggugat dengan Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanya

perselisihan dan pertengkaran terus menerus yang disebabkan :

- Bahwa Tergugat memberi nafkah kepada Penggugt namun tidak

mencukupi ;

- Bahwa Tergugat sering meninggalkan sholat lima waktu, puasa;

5. Bahwa puncak keretakan rumah tangga antara Penggugat denga Tergugat

terjadi sejak tanggal 05 Pebruari 2017 disebabkan hal tersebut di atas

sehingga antara Penggugat pisah rumah Penggugat pulang ke rumah

orang tua Penggugat di Lingkungan Ujung Desa Islam, Kelurahan

Karangasem, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem

sedangkan Tergugat tetap tinggal di Jl. Merpati, Desa Tegal Kerta,

Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar;

6. Bahwa dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Penggugat dengan

Tergugat sudah tidak dapat dibina dengan baik sehingga tujuan perkawinan

untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah

sudah sulit diwujudkan lagi; dan karenanya agar masing-masing pihak tidak

melanggar norma hukum dan norma agama maka perceraian merupakan

jalan terakhir bagi Penggugat untuk menyelesaikan permasalahan

Penggugat dengan Tergugat;

7. Bahwa Penggugat dan Tergugat sering dinasehati oleh orang tua Penggugat

(4)

Hal. 4 dari 18 hal. Put.No :19/Pdt.G/2017/PA.Kras

8. Bahwa Penggugat bersedia membayar biaya perkara sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;

Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua

Pengadilan Agama Karangasem cq. Majelis Hakim segera memeriksa dan

mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya

berbunyi:

Primer :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu Ba’in Sughra dari Tergugat kepada Penggugat;

3. Membebankan biaya perkara ini sesuai hukum;

Subsider :

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat datang

sendiri menghadap di persidangan dan Tergugat tidak datang menghadap di

persidangan dan juga tidak mewakilkan kepada orang lain sebagai kuasanya

meskipun Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut oleh Juru sita

pengganti Pengadilan Agama Karangasem dengan cara delegasi relass melalui

Juru sita pengganti Pengadilan Agama Denpasar, sedangkan tidak ternyata

bahwa ketidak hadirannya didasarkan pada suatu alasan yang sah yang

dibenarkan oleh hukum ;

Bahwa majelis hakim telah berupaya menasehati Penggugat

(5)

namun tidak berhasil, dan pula Majelis Hakim menyatakan upaya mediasi

terhadap kedua belah pihak juga tidak dapat dilaksanakan karena Tergugat

tidak pernah hadir;

Bahwa kemudian dibacakan surat gugatan Penggugat yang maksud

dan isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat dengan tambahan keterangan

secara lisan sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat diberi nafkah oleh Tergugat setiap minggu sebesar Rp.

100.000,- (seratus ribu rupiah) sampai dengan Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu

rupiah) namun terkadang diminta kembali oleh Tergugat, sehingga nafkah

yang diberikan oleh Tergugat tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari;

2. Bahwa Tergugat tidak pernah melaksanakan sholat 5 waktu dan ketika

Penggugat mengingatkan, Tergugat selalu marah sehingga terjadi

pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat;

3. Bahwa pada tanggal 5 Pebruari 2017, Tergugat mengantar Penggugat

beserta anak yang nomor 2 pulang kerumah orangtua angkat Penggugat di

Lingkungan Ujung, Desa Islam, Kelurahan Karangasem, Kecamatan

Karangasem, Kabupaten Karangasem, dan sejak itu pula antara keduanya

pisah tempat tinggal sampai dengan sekarang;

4. Bahwa selama berpisah tempat tinggal Tergugat pernah datang 2 kali

menemui Penggugat, kurang lebih 2 bulan yang lalu Tergugat datang

bersama dengan anak yang nomor 1;

Bahwa, untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah

(6)

Hal. 6 dari 18 hal. Put.No :19/Pdt.G/2017/PA.Kras

A. Surat;

1. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 338/10/X/2004, tanggal 8 Oktober

2004 yang dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Denpasar Barat, Kota

Denpasar, telah bermaterai cukup, dinazzegelen dan cocok dengan

aslinya, diberi tanda P.1;

2. Asli surat keterangan tinggal sementara atas nama Nurhaini, Nomor

47/VIII/2017, yang dikeluarkan Kelurahan Karangasem tanggal 6

Agustus 2017, telah bermaterai cukup, dinazzegelen, diberi tanda P.2;

B. Saksi;

1. Saksi 1, umur 57, agama Islam, pekerjaan buruh harian lepas,

pendidikan SD, bertempat tinggal di Jalan Lingkungan Ujung, Desa

Islam, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem, Kabupaten

Karangasem, dibawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada

pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi mengenal Penggugat dan Tergugat karena Penggugat

anak angkat dari saksi;

- Bahwa saksi hadir pada saat Penggugat dan Tergugat menikah di

Denpasar namun saksi lupa tanggalnya;

- Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal berumah

tangga di rumah orangtua Tergugat di Kota Denpasar;

- Bahwa selama masa pernikahan Penggugat dan Tergugat telah

dikaruniai 2 orang anak yang sekarang anak pertama diasuh oleh

(7)

- Bahwa saksi sering berkunjung ketempat kediaman Penggugat dan

Tergugat di Denpasar;

- Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan

harmonis, saksi juga tidak pernah melihat atau mendengar

Penggugat dan Tergugat berselisih dan bertengkar ketika saksi

berkunjung kerumah Penggugat dan Tergugat di Denpasar;

- Bahwa kemudian pada bulan Pebruari 2017 tiba-tiba Tergugat

bersama Penggugat dan anak yang nomor 2 datang kerumah saksi

dengan maksud Tergugat ingin mengembalikan Penggugat kepada

saksi dan sejak itupula keduanya pisah tempat tinggal sampai

dengan sekarang keduanya tidak berkumpul kembali;

- Bahwa menurut cerita Penggugat rumah tangga Penggugat dan

Tergugat tidak harmonis karena sering berselisih dan bertengkar;

- Bahwa perselisihan dan pertengkan antara Penggugat dan Tergugat

disebabkan karena Tergugat tidak pernah melaksanakan sholat 5

waktu, Tergugat juga tidak dapat memberikan nafkah yang cukup

kepada Penggugat, dalam seminggu Tergugat hanya memberikan

uang belanja sejumlah Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah);

- Bahwa selama berpisah Tergugat sering datang mengunjungi anak

Penggugat dan Tergugat dan memberikan uang sebesar Rp.

20.000,- (dua puluh ribu rupiah) sampai dengan Rp. 30.000,- (tiga

(8)

Hal. 8 dari 18 hal. Put.No :19/Pdt.G/2017/PA.Kras

- Bahwa untuk memenuhi kebutuhan Penggugat beserta anaknya,

Penggugat bekerja di perusahaan yang bergerak dalam bidang

kesehatan (fisioterapi);

- Bahwa saksi sudah menasehati Penggugat dan Tergugat untuk

kembali rukun namun tidak berhasil;

2. Saksi 2, umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan jualan sayur,

pendidikan SD, tempat tinggal di Jalan Lingkungan Ujung, Desa Islam,

Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem, Kabupaten

Karangasem, dibawah sumpahnya memberikan keterangan yang pada

pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi

ibu kandung Penggugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat merupakan pasangan suami isteri

yang menikah di Denpasar;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat tinggal dan berumah tangga di

rumah orangtua Tergugat di Kota Denpasar;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak, anak

pertama diasuh oleh Tergugat sedangkan anak yang kedua dalam

asuhan Penggugat;

- Bahwa saksi sering berkunjung ketempat kediaman Penggugat dan

Tergugat di Denpasar;

- Bahwa pada saat saksi berkunjung ketempat kediaman Penggugat

dan Tergugat di Denpasar saksi tidak pernah melihat atau

(9)

- Bahwa sejak 8 bulan yang lalu Penggugat dan Tergugat pisah

tempat tinggal, Tergugat mengembalikan Penggugat kepada ibu

angkat Penggugat yang bernama Ismiyati di Karangasem sedangkan

Tergugat tetap tinggal dirumah orangtuanya di Denpasar;

- Bahwa saksi mengetahui dari cerita Penggugat penyebab Penggugat

dan Tergugat pisah tempat tinggal karena Tergugat tidak pernah

melaksanakan sholat 5 waktu, Tergugat juga tidak dapat

memberikan nafkah yang cukup;

- Bahwa selama berpisah Tergugat sering datang mengunjungi anak

Penggugat dan Tergugat , Tergugat juga memberikan uang jajan

kepada anaknya kurang lebih sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu

rupiah);

- Bahwa Penggugat bekerja di perusahaan yang bergerak dalam

bidang kesehatan (fisioterapi) untuk memenuhi kebutuhan

Penggugat dan anaknya;

- Bahwa saksi sudah menasehati Penggugat dan Tergugat untuk

kembali rukun namun tidak berhasil;

Bahwa terhadap keterangan para saksi tersebut di atas, Penggugat

menyatakan tidak keberatan dan membenarkannya;

Bahwa, Penggugat telah menyampaikan kesimpulannya secara lisan

bahwa Penggugat tetap pada pendiriannya untuk bercerai serta mohon

(10)

Hal. 10 dari 18 hal. Put.No :19/Pdt.G/2017/PA.Kras

Bahwa, untuk mempersingkat uraian putusan ini, ditunjuk hal-hal

sebagaimana termuat dalam berita acara sidang sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dari putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat

sebagaimana telah diuraikan di atas;

Menimbang, bahwa perkara ini mengenai gugatan cerai yang diajukan

oleh pihak yang beragama islam dan atau peristiwa hubungan hukum

perkawinan yang dilakukan para pihak beragama islam, oleh karenanya

berdasarkan Pasal 49 (a) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang

Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 tahun

2006 dan perubahan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009,

maka perkara aquo merupakan kewenangan absolute Peradilan Agama;

Menimbang Majelis Hakim telah berupaya menasehati Penggugat agar

Penggugat kembali hidup rukun dengan Tergugat namun tidak berhasil, upaya

damai mana telah dilaksanakan secara maksimal oleh Majelis Hakim sesuai

dengan ketentuan Pasal 82 Undang-undang No. 7 tahun 1989 tentang

Peradilan Agama sebagaimana diubah dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun

2006 dan terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 jo

pasal 31 Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 jo. Pasal 143 ayat (1)

Kompilasi Hukum Islam di Indonesia;

Menimbang, bahwa Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut

akan tetapi Tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan tidak terbukti

(11)

Hakim menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara sah dan patut

untuk datang menghadap di persidangan tidak hadir, maka putusan atas

perkara ini dapat dijatuhkan secara verstek yaitu tanpa hadirnya Tergugat (vide

pasal 149 ayat 1R.Bg.);

Menimbang, bahwa mengenai kewajiban adanya mediasi sebagaimana

dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur

Mediasi di Pengadilan, Pasal 17 ayat (1) dari PERMA tersebut menentukan

kehadiran kedua belah pihak sebagai syarat formal untuk dapat

dilaksanakannya mediasi, oleh karena Tergugat tidak pernah hadir

dipersidangan maka upaya mediasi tidak dapat dilaksanakan;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg

yaitu putusan yang dijatuhkan tanpa hadirnya Tergugat dapat dikabulkan

sepanjang berdasarkan hukum dan beralasan, oleh karenanya Majelis Hakim

tetap memerintahkan wajib bukti kepada Penggugat;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memerintahkan kepada

Penggugat untuk membuktikan dalil gugatannya, untuk itu Penggugat telah

mengajukan bukti tertulis dan dua orang saksi;

Menimbang, bahwa bukti P.1 (fotokopi kutipan akta nikah) yang

menjelaskan mengenai Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan

perkawinan pada tanggal 8 Oktober 2004 tercatat di Kantor Urusan Agama

Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, Majelis Hakim menilai sebagai

akta autentik karena dibuat oleh pejabat umum yang berwenang sebagaimana

(12)

Hal. 12 dari 18 hal. Put.No :19/Pdt.G/2017/PA.Kras

sebagai alat bukti serta mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna dan

mengikat;

Menimbang, bahwa dari bukti P.2 diketahui bahwa Penggugat tercatat

sebagai penduduk Kabupaten Karangasem yang merupakan wilayah Yuridiksi

Pengadilan Agama Karangasem sesuai ketentuan Pasal 73 ayat 1

Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana diubah

dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan terakhir diubah dengan

Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009;

Menimbang, bahwa saksi Penggugat, sudah dewasa dan sudah

disumpah, sehingga memenuhi syarat formal sebagaimana diatur dalam Pasal

172 ayat 1 angka 4 dan 5 R.Bg;

Menimbang, bahwa berkaitan alasan perceraian yang diajukan oleh

Penggugat dalam gugatannya mengenai adanya perselisihan dan pertengkaran

yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat, maka berdasarkan ketentuan

Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 134

Kompilasi Hukum Islam bahwa Majelis Hakim juga harus mendengar

keterangan saksi-saksi yang berasal dari keluarga atau orang dekat kedua

pihak tersebut;

Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 yaitu mengenai

pisah rumah antara Penggugat dan Tergugat sejak bulan Pebruari 2017 sampai

sekarang merupakan fakta yang dilihat sendiri dan relevan dengan dalil angka 5

(13)

tersebut telah memenuhi syarat materiil sebagaimana telah diatur dalam Pasal

308 R.Bg. sehingga keterangan saksi tersebut memiliki kekuatan pembuktian

dan dapat diterima sebagai alat bukti;

Menimbang, bahwa keterangan saksi 1 dan saksi 2 mengenai

kejadian-kejadian dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tersebut bersesuaian

dan cocok antara satu dengan yang lain oleh karena itu keterangan dua orang

saksi tersebut memenuhi Pasal 308 dan Pasal 309 R.Bg.;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 dan P.2, dan keterangan

para saksi, terbukti fakta kejadian sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat merupakan pasangan suami isteri yang

menikah pada tanggal 8 Oktober 2004;

2. Bahwa sejak bulan Pebruari 2017 antara Penggugat dan Tergugat telah

pisah rumah sampai dengan sekarang;

3. Bahwa Penggugat dan Tergugat telah diupayakan damai namun tidak

berhasil;

Menimbang, bahwa meskipun saksi-saksi tidak ada yang mendengar

dan melihat pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, namun Majelis

Hakim berpendapat bahwa pertengkaran dan perselisihan tidak selalu

berbentuk pertengkaran fisik, perbuatan adu otot atau perilaku aneh dalam

keluarga serta perselisihan dan pertengkaran suami isteri tidak selalu diketahui

orang lain, bahkan seringkali orang tidak mengetahui sama sekali adanya

pertengkaran suami isteri yang terjadi di sebelah rumahnya bahkan dalam satu

rumah, dan seringkali orang hanya mengetahui perpisahan tempat tinggal

(14)

Hal. 14 dari 18 hal. Put.No :19/Pdt.G/2017/PA.Kras

sudah merupakan petunjuk adanya pertengkaran dan perselisihan terus

menerus, sehingga keterangan para saksi yang mengetahui perpisahan tempat

tinggal dan tidak saling memperdulikan antara Penggugat dan Tergugat sudah

cukup menjadi bukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan

dan pertengkaran terus menerus, sebagaimana kaidah hukum yang terdapat di

dalam Yurisprudensi MARI Nomor : 1354 K/Pdt/2000, tanggal 08 September

2003;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas dapat

disimpulkan fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami istri yang sah;

2. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan

pertengkaran secara terus menerus;

3. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah diupayakan damai namun

tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas Majelis

Hakim berpendapat telah terbukti rumah tangga Penggugat dan Tergugat

pecah, tidak ada lagi rasa saling mencintai, hak dan kewajiban masing-masing

telah terabaikan, oleh karena itu terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang

benar yang menjadi penyebab keduanya bertengkar dan berselisih majelis

hakim berkesimpulan tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang yang

sakinah, mawaddah dan rohmah sebagaimana dimaksud Pasal 1

(15)

Hukum Islam di Indonesia 1991 serta maksud dalam surat ar-Rum ayat 21

sangat sulit diwujudkan;

Menimbang, bahwa rumah tangga mereka sudah sampai pada puncak

kritis, sehingga apabila perkawinan dipaksakan untuk diteruskan justru akan

berdampak negatif bagi keduanya dan membawa mafsadah yang lebih besar

dari pada maslahatnya, oleh karena itu menyelamatkan mereka dari keadaan

tersebut melalui perceraian merupakan tindakan yang lebih baik dan maslahat

bagi keduanya daripada tetap mempertahankan perkawinan, sesuai Hadits

Nabi SAW riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah dalam Kitab Jami’

Al-Shaghir Juz II halaman 203 yang berbunyi:

ﺮ ﺮ ﺿ ﻻ

ﺮ ا ﺮ ﺿ ﻻ ﻮ

Artinya: Tidak boleh berbuat madlorot dan tidak boleh pula memadlorotkan;

dan sesuai pula dengan qaidah fiqhiyyah dalam kitab al-Asybah wa an-Nadhoir

halaman 62 yang selanjutnya diambil alih sebagai pendapat Majelis Hakim

sebagai berikut:

ﺢ ﻟ ﺎ ﺻ ﻣ ﻟ ا ب ﻠ ﺟ ﻰ ﻠ ﻋ م د ﻘ ﻣ د ﺳ ﺎ ﻔ ﻣ ﻟ ا ء ر د

Artinya: Menolak kemafsadatan harus didahulukan dari pada menarik

kemaslahatan;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut

di atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat

beralasan hukum dan sesuai pula dengan ketentuan Pasal 19 huruf (f)

(16)

Hal. 16 dari 18 hal. Put.No :19/Pdt.G/2017/PA.Kras

Hukum Islam, maka gugatan Penggugat yang pada petitumnya mohon

dikabulkan sebagaimana petitum angka 1 dapat dikabulkan;

Menimbang, bahwa talak yang akan dijatuhkan dalam perkara ini

adalah talak yang dijatuhkan Pengadilan Agama yang merupakan salah satu

macam dari talak ba’in shughra sebagaimana ketentuan Pasal 119 ayat (2)

huruf c Kompilasi Hukum Islam, maka perkara ini akan diputus dengan talak

satu ba’in shughra;

Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 84 Undang-Undang Nomor

7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan

Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara exofficio Majelis Hakim

memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Karangasem untuk menyampaikan

satu helai salinan putusan perkara ini yang telah berkekuatan hukum tetap

kepada Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat perkawinan

Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dan kepada Pegawai Pencatat Nikah

yang mewilayahi tempat kediaman Penggugat dan Tergugat;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan petitum Penggugat nomor 3 maka

berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang

Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2006 dan dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya

perkara ini harus dibebankan kepada Penggugat;

Memperhatikan segala peraturan dan perundang-undangan yang

(17)

MENGADILI

1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk

menghadap sidang tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat secara verstek;

3. Menjatuhkan talak satu ba’in shugra Tergugat (Tergugat) terhadap

Penggugat (Penggugat);

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Karangasem untuk

mengirimkan salinan putusan perkara ini yang telah memperoleh kekuatan

hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama

Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, dan Pegawai Pencatat Nikah

Kantor Urusan Agama Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem

untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp. 472.500,- (empat ratus tujuh puluh dua ribu lima ratus rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

yang dilangsungkan pada hari Rabu tanggal 4 Oktober 2017 Masehi bertepatan

dengan tanggal 13 Muharram 1439 Hijriyah, oleh kami AHMAD RIFA’I, S.Ag.,

M.H.I., sebagai Ketua Majelis, ABDURRAHMAN, S.Ag. dan NURUL LAILY,

S.Ag., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut diucapkan

dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis

tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh

IRWAN ROSYADI S.H.I., sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh

(18)

Hal. 18 dari 18 hal. Put.No :19/Pdt.G/2017/PA.Kras

Hakim Anggota, Ketua Majelis,

ABDURRAHMAN, S.Ag. AHMAD RIFA’I, S.Ag., M.H.I.

Hakim Anggota,

NURUL LAILY, S.Ag.

Panitera Pengganti,

IRWAN ROSYADI, S.H.I.

Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya Pendaftaran : Rp.

30.000,-2. Biaya Proses : Rp.

50.000,-3. Biaya Panggilan : Rp.

381.500,-4. Redaksi : Rp.

5.000,-5. Meterai : Rp.

Referensi

Dokumen terkait

Karya musik baru berjudul Pencon Kekek merupakan sebuah karya yang terinspirasi dari gending tayub Walang Kekek yang populer di Kabupaten Grobogan dengan

Peran guru PAI berikutnya sebagai fasilitator dalam membentuk akhlak mulia siswa di SMAN 1 Sutojayan Blitar adalah mengadakan kegiatan yang bisa memudahkan siswa untuk

Menganalisis hubungan antara tingkat dinamika kelompok dengan tingkat kemandirian kelompok pada Kelompok tani jeruk Limau Kahade III dan Kelompok Kerunse di Desa

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pertumbuhan dan

Gambar 4.7 Persentase Tarif yang Dibayar Penumpang Minibus L-300 Koperasi APS pada Hari Kerja

Dengan selesainya penelitian ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang akan dapat memberikan informasi yang dapat dipakai sebagai bagian upaya penting

Presenta se = 76% Pengaruh tergolong sedang Besarnya pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar Fiqih Peserta didik

secara khusus. 3) Tanpa adanya sarana atau fasilitas tertentu maka tidak mungkin penegakan hukum akan berlangsung dengan lancar sarana fasilitas tersebut antara lain