LANGKAH MENUJU
PERUBAHAN
Challenge Management
?? Danger
Zone
?? Danger
Zone
Comfort
Banyak orang yang jujur, setia, dan pinter
ternyata tak menjadi apa-apa, bahkan mereka frustasi dan berpandangan negatif terhadap segala hal.
Kenapa?, Karena mereka sejak awal
berlindung di bawah selimut kenyaman
Comfort
Ada 3 Tipe orang dalam perubahan: • 20% Gung Ho
• 60% Wait & See • 20% “Bruce Wills”
Sumber : James Gwee, 2008
20% DARI TIM ANDA ADALAH
“GUNG HO”
Ketika Anda menawarkan Reward lebih besar dari
upaya, anak buah Anda akan melihat hal ini sangat bagus
Namun, tidak serta merta seluruh anggota Anda
bergerak. Kenyataannya, hanya 20% yang akan menanggapi dan mulai melaksananakan.
Kelompok 20% kita namakan ‘Gung Ho”. ‘Gung Ho’
60% DARI TIM ANDA ADALAH W
& S
Lalu Anda akan memiliki 60% orang yang kita sebut W & S
(Wait & See)
Orang2 ini memilih untuk menunggu (wait) dan mengamati
(see) apakah kelompok Gung Ho, sanggup melakukan perubahan atau tidak. Bagi mereka, kalau Gung Ho yg adal dan tak ubahnya Kopasus, kita tidak sanggup, buat apa mereka mencoba jika Gung Ho gagal tiba di DZ, sang WS akan bilang Tuh..kan, saya bilang juga apa. SI Gung Ho aja gagal, apalagi kita!
Untung saya tidak mencoba!, yang pintar ya saya,,,. Yang
bego… si Gung Ho, reward sih boleh-boleh saja…..,
…. Nah setelah Gung Ho berhasil berubah, Kel. WS tuh
20% DARI TIM ANDA ‘BRUCE
WILLS”
Setelah Gung Ho sukses dan mendapatkan Reward,
kelompok W & S batu kan jalan, ketika sama2 jalan,
kelompok itu ketemu dengan 20% orang lainnya yang kita sebut Brue Wills,
kepaka kita sebut begitu ?, karena Bruce Wills terkenal
dalam perannya di Film Die Hard, orang-orang ini alot tidak pernah mau berubah sampai kapanpun selalupun W & S
sudah teriak-teriak ayo… jalan dong…, respon Bruce Wills enteng saja iya…., sialakan jalan saya disini saja, saya do’a in deh…., sukses…. Ya, mereka memberi argumen tambahan
Dalam hidup ini mau mencapai apa lagi sih…, kalau
THE 7 STAGE
PROCESS OF MANAGING CHANGE
Step 1
Anticipate Change
Step 7
Continuous Learning and
Change Resource for
Change
Step 6
THE 7 STAGE
PROCESS OF MANAGING CHANGE
1. Anticipate Change (mengantisifikasi Perubahan) 2. Identify The Change (mengidentifikasiperubahan)
3. Mobilize Resource for Change (Menggalang
Sumberdaya)
4. Sell The Change (Menjual Perubahan)
5. Break Down Comfort Zone (Mendobrak Zona
Nyaman)
6. Reinforce Success (Memberikan Penghargaan) 7. Continuous Learning and Change (Belajar dari
STEP 1 : ANTICIPATE CHANGE
(MENGANTIFIKASI PERUBAHAN)
Ini menyangkut mindset. Anda harus
mempersiapkan tim Anda untuk sigap,
STEP 2 : IDENTIFY THE CHANGE
(MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN)
Agar terus berkembang dan memenangi
persaingan, ada banyak perubahan yang
harus kita lakukan. Mengingat sumber daya dan waktu selalu terbatas, perubahan mana saja yang perlu dilaksanakan dan mana yang perlu ditunda?
Bagaimana cara menyusun prioritas
STEP 3 : MOBILIZE RESOURCE FOR CHANGE (MENGGALANG SUMBER DAYA UNTUK
PERUBAHAN)
Apabila Anda menjalankan langkah 3 dengan
baik, Anda harus segera menggalang sumber daya sehingga mereka melihat bahwa Anda telah mulai melakukan perubahan.
Namun, kalau Anda lamban dalam
STEP 4 : SELL THE CHANGE
(MENJUAL PERUBAHAN)
Ini adalah langkah paling penting apabila
langkah ini dilakukan dengan baik, tim Anda akan lebih mau dan bersemangat untuk
berubah.
Jika Anda tidak menangani hal ini dengan
STEP 5 : BREAK DOWN COMFORT ZONE
(MENDOBRAK ZONA KENYAMAN)
Langkah ini sungguh penting untuk
STEP 6 : REINFORCE SUCCESS
(MEMBERIKAN PENGHARGAAN)
Langkah ini sangat penting untuk menghargai
mereka yang melakukan perubahan, untuk memperkuat upaya mencapai sukses, dan untuk menunjukan kepada kelompok W & S
bahwa Anda menepati janji reward Anda.
Ingat, kelompok W & S Anda selalu
STEP 7 : CONTINUOUS LEARNING AND CHANGE (BELAJAR DARI PENGALAMAN DAN TIDAK
BERHENTI BERUBAH)
Selamat. Anda telah berhasil memimpin dan
mengelola tim Anda untuk melakukan
perubahan, Anda telah selesai melewati satu putaran.
Sekarang mari kita sambut perubahan pada
PENYEBAB KEGAGALAN DALAM
PERUBAHAN
(1)
Tidak mampu menumbuhkan perasaan
diantara anggota organisasi bahwa
perubahan merupakan satu hal yang sangat mendesak dan sebuah keharusan ( no sense of urgency )
Tidak mampu menggalang kelompok
PENYEBAB KEGAGALAN DALAM
PERUBAHAN
(2)
Tidak ada visi atau visi yang kurang jelas.
Tidak mengkomunikasikan visi secara intensif
dan dengan baik agar visi tersebut menjadi
visi bersama dan menjadi bermakna bagi
anggota organisasi.
Tidak menghilangkan hambatan terhadap
PENYEBAB KEGAGALAN DALAM
PERUBAHAN
(3)
Tidak ada perencanaan dan usaha sistematik
untuk mencapai keberhasilan jangka pendek.
Terlalu cepat merasa berhasil
Tidak berhasil
DASAR TEORI DALAM
MENGIMPLEMENTASIKAN PERUBAHAN
Organizational Development Approach (Richard Beckhard), dengan karakteristik :
Terencana berdasarkan kesesuaian dengan sumberdaya. Manajemen puncak berkomitmen pada proses perubahan Ditujukan untuk meningkatkan efektivitas organisasi
dalam mencapai misi
Berjangka panjang (2-3 tahun) Berorientasi pada “action” Merubah sikap dan perilaku Berbasis pada pengalaman
MENGKAITKAN VISI DENGAN
PERUBAHAN (CH. 9)
Konten Visi yang bermakna
Konteks mempengaruhi visi
Proses melahirkan visi
Kegagalan visi
KARAKTERISTIK VISI YANG BAIK
Jick (1989) Kotter (1996)
Jelas dan ringkas Dapat dibayangkan
Mudah diingat Diharapkan
Menarik dan menantang Layak dicapai
Terpusat pada keunggulan Fleksibel, mudah disesuaikan
KONTEKS MEMPENGARUHI VISI
Organisasi kaku
Organisasi berani berubah
Organisasi “overmanaged” (gaya lama)
PROSES MELAHIRKAN VISI
(NUTT AND BACKOFF)
Pendekatan Dominasi pemimpin : Pemimpin
menetapkan visi, anggota menjalankan proses kegiatan
Pendekatan “Pump-priming”: Pimpinan
memberikan ide dasar, kelompok/grup/tim dibiarkan mengembangkan visi
Pendekatan Fasilitasi : Pengembangan visi
SEBAB KEGAGALAN VISI
Terlalu spesifik
Terlalu samar-samar
Kurang memadai
MENGKAITKAN VISI DENGAN
PERUBAHAN
Tiga perdebatan visi dikaitkan dengan
perubahan organisasi
Apakah visi menjadi penggerak proaktif
perubahan atau muncul sebagai lawan perubahan
Apakah visi membantu perubahan atau
menghalangi perubahan
Apakah visi baik untuk pemimpin yang heroik,
STRATEGI DAN KETRAMPILAN
MENGKOMUNIKASIKAN PERUBAHAN (CH. 10)
Proses komunikasi
Pemodelan proses komunikasi
Pengaruh bahasa, kekuasaan, jender, dan
emosi
Strategi mengkomunikasikan perubahan
Dapatkah berkomunikasi terlalu sering ? Batasi kata-kata, tingkatkan partisipasi Pendekatan Kontinjensi
Media Komunikasi
Media richness : Bulletin>Memo>Telephon>
BAURAN KOMUNIKASI
Content
Voice
Tone
Message Audience
POTENSI MASALAH DALAM PROSES
KOMUNIKASI
Pesan terlalu banyak
Melebihi kapasitas kemampuan penerima pesan.
Distorsi dalam pesan
Misinterpretasi karena beda keinginan
Pesan membingungkan
Visi perubahan tidak secara jelas diterjemahkan
Mengkomunikasikan untuk
perubahan Tips Pertanyaan untuk dicermati Jelaskan perubahan apa Spesifikasikan maksud
perubahan Mengapa perlu berubah? Diskusikan kebutuhan untuk
berubah Jelaskan mengapa Perubahan seperti apa ? Buat kasus bisnis yang
membutuhkan perubahan Biarkan staff memahami lingkup perubahan, baik buruknya Siapa yang akan terlibat ? Tentukan rencana perubahan Gunakan bantuan gambar Bagaimana proses perubahan
berjalan ?
Buat komunikasi dua arah Kapan perubahan dilaksanakan ? Supervisor-supervisor sasaran
Dukung perubahan dengan cara belajar yang baru
Menunjukkan kemajuan yang berasal dari perubahan
Jangan batasi komunikasi Pelembagaan aliran informasi
Buat sendiri model perubahan MENGKOMUNI
KASIKAN
KETRAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN
PERUBAHAN (CH. 11)
Ketrampilan komunikasi untuk melibatkan orang lain dalam proses perubahan
Mendengarkan sebagai ketrampilan komunikasi :
dialog, membangun komunitas, pemahaman bersama dalam
pikiran dan perasaan, tidak mengadili, mengidentifikasi
asumsi (menghindari salah paham), bertanya dan bercermin (untuk membangun pemahaman bersama yang baru).
Menceritakan Kisah-kisah (perubahan)
Menjual ide perubahan dari bawah ke atas Toxic – Handlers
Mengambil alih kekacauan, kesedihan, frustasi, kemarahan
yang ada dalam organisasi
MENGKONSOLIDASIKAN PERUBAHAN
Langkah-langkah mengkonsolidasikan
perubahan
Desain ulang peran-peran
Desain ulang sistem penghargaan (reward)
Kaitkan keputusan seleksi pada tujuan perubahan
Bertindak konsisten melalui langkah advokasi
Berikan dukungan pada tindakan sukarela
berinisiatif
Mengukur progres perubahan
Rayakan setiap keberhasilan
MENGKONSOLIDASIKAN PERUBAHAN
(CH. 12)CONT.
Beberapa hal perlu mendapat perhatian
Mengharap hasil yang tak terduga. Hasil baik dan hasil buruk bisa
saja terjadi.
Waspada dengan keterbatasan-keterbatasan pengukuran.Cara-cara
baru menuntut pengukuran baru. Pengukuran lama tidak lagi mampu menjelaskan cara baru.
Jangan menyatakan keberhasilan terlalu dini. Merayakan
keberhasilan, wajar. Menyatakan menang perang dapat mengakibatkan bencana.
Hati-hati dengan meningkatnya komitmen. Tidak semua perubahan
berhasil. Jika hasilmya tidak baik, dapat dipertimbangkan kembali. Terlalu berkomitmen justru merugikan organisasi
Kegagalan yang produktif lebih baik daripada kesuksesan yang tidak
PENGEMBANGAN ORGANISASIONAL
Menurut Cummings & Worley diarahkan untuk
sebuah perubahan yang terencana (planned change) guna meningkatkan keefektifan dan kapabilitas untuk melakukan perubahan itu sendiri
Dilakukan oleh manajer, seringkali dibantu praktisi
OD dari dalam atau luar
Planned change ini dilakukan untuk: memecahkan
persoalan, belajar dari pengalaman, membentuk dan men-shared persepsi, beradaptasi dengan perubahan
lingkungan, meningkatkan kinerja, dan