• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prof. dr. Endang L. Achadi MPH Dr. PH FKM UI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Prof. dr. Endang L. Achadi MPH Dr. PH FKM UI"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Ahli Kesmas dalam

Penanggulangan Stunting

(2)

Sistematika

Besaran masalah Stunting

Dampak terhadap Daya saing bangsa:

kemampuan kognitif dan Penyakit Tidak Menular (PTM)

Akar permasalahan

Ahli Kesmas: Kompetensi Inti

Peran Ahli Kesmas: 6 Area Kunci Program

(3)
(4)
(5)

Source: GNR 2014

37.2% Stunting

12.1 % Wasting

11.9% Overweight

Jumlah ke 5 tertinggi

di dunia

Jumlah ke 4 tertinggi

di dunia

Indonesia termasuk didalam 17 negara, diantara 117 negara,

yg mempunyai prevalensi tinggi

Stunting, Wasting, dan

Overweight pd Balita

(6)

Masalah Gizi

Global Nutrition Report 2014

Indonesia termasuk didalam 47 negara dari 122 negara yang mempunyai masalah

Stunting pd balita dan Anemia pada WUS

22. 7% WUS menderita Anemia (Riskesdas 2013):

(7)

Prevalensi Pendek pada Bayi 0 bln sd Dewasa berdasarkan kuintil Kekayaan

Prevalensi Pendek pada Dewasa > 2x prevalensi Bayi

Lebih tinggi pada kelompok miskin, tetapi pada kelompok

(8)
(9)

DAMPAK TERHADAP DAYA SAING BANGSA

Kecerdasan

(10)

Yang lebih penting adalah proses terjadinya

stunting bersamaan dengan proses

terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan

organ tubuh lainnya otak, jantung, ginjal,

pankreas, dst

Proses didalam kandungan sd 2 tahun

pertama kehidupan: 1000 HPK

(11)

Posisi Tingkat Kompetensi Anak

Indonesia secara global

Tahun 2012 Indonesia berada di urutan ke 64

dari 65 negara, dlm

bidang Science, membaca dan matematika

Posisi Singapura, Vietnam, Thailand, dan Malaysia berturut-turut adalah pada urutan ke 2, 17,

50, dan 52.

Tahun 2015

Indonesia berada di urutan ke 62 dari 70

negara, dlm bidang Science

Posisi Singapura, Vietnam, dan Thailand

berturut-turut: pada urutan ke 1, 8, dan 54

(12)

Nilai rata-rata tes Science anak Indonesia thn 2012 naik dari 382

menjadi 403 thn 2015.

Tapi masih jauh lebih rendah dari nilai rata-rata semua negara yg ikut dalam PISA OECD: 501 thn

2012 dan 493 thn 2015

Bandingkan dg Nilai Rata2:

Singapura 551/556, Vietnam 528/525, dan Malaysia 420/443

(13)

Data IFLS dari 13 Propinsi di Indonesia

DR. Feri Ahmadi. Data IFLS tahun 2000 dan 2007: 13 provinsi, 492 anak

Hampir separo (48.6%) Anak umur 7-8 tahun

mempunyai Kemampuan kognitif kurang

Bayi umur 0-6 bulan yang pendek dan tetap

pendek sampai umur 7-8 tahun berisiko 2.8 kali mempunyai kemampuan kognitif kurang dibanding

(14)

Hubungan antara Stunting di usia dini dg Fluid

Intelligence pd usia dewasa (data IFLS dari 13 propinsi)

Fluid Intelligence: Kemampuan berpikir abstrak, reason, pola identitas, menyelesaikan masalah dan discern relationship

Anak yg stunting di usia dini

mempunyai Fluid Intelligence lebih

rendah

(Kemampuan berpikir abstrak, menyelesaikan

(15)
(16)

10 Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia 2014

Kemkes dlm Kompas tgl 18 Mei 2015

1. Stroke

2. Jantung dan Pembuluh Darah

3. DM dan Komplikasinya

4. Tuberkulosis Pernapasan

5. Hipertensi dengan komplikasinya

6. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah 7. Liver

8. Kecelakaan Lalu Lintas 9. Pneumonia

10.Diare disertai Infeksi Pencernaan

4 dari 5 penyebab

utama

kematian adalah

Penyakit Tidak Menular (PTM)

(17)

Prevalensi Diabetes di Indonesia ke 7 tertinggi di dunia

Perbedaan Prevalensi Stroke pada

masyarakt 20% termiskin (7.7 0/00)

dan 20% terkaya (9.3

0/00) hanya 2.5 0/00

Sumber: Atmarita, PhD Riskesdas 2007

Perbedaan Prevalensi Hipertensi pada masy 20% termiskin (30.5%) dg

kelompok 20% terkaya (33%) hanya 2.5%

Prevalensi Penyakit Jantung Koroner pada kelompok 20% termiskin (6.8% ) dg kelompok 20% terkaya (7.3%) hanya 0.5%

(18)

Apakah STUNTING, Kemampuan

Kognitif/Kecerdasan dan

Penyakit Tidak Menular saling terkait?

YA

Tetapi Stunting TIDAK

MENYEBABKAN

Kurangnya kecerdasan atau PTM

Tetapi, proses terjadinya Stunting

bersamaan dg hambatan

pertumbuhan & perkembangan otak

(19)
(20)

Apakah Peran Gen/Keturunan?

Pengaruh gen kecil

tak lebih dari 25 %

Pengaruh lingkungan (asupan makanan

dan penyakit infeksi) jauh lebih besar

(21)

Mengapa 1000 HPK?

Bila periode ini tidak dilalui dengan baik, maka akibatnya terhadap kecerdasan dan kesehatan

bersifat permanen, sulit untuk diperbaiki, dan

khusus untuk PTM berpengaruh terhadap dua

generasi berikutnya (TRANS-GENERASI)

1. Rendahnya Kecerdasan (kemampuan kognitif)

(22)
(23)

Barker, DJP – Human Groth and Cardiovascular Disease. 2008

Esensi dari

Developmental plasticity

adalah:

suatu

periode kritis

saat suatu sistem

bersifat

plastis dan sensitif

thd

lingkungannya,

diikuti dg hilangnya

plastisitas dan kapasitas fungsional yg

menetap

Sebagian besar organ &sistem, masa kritisnya

terjadi saat periode didlm kandungan

Plastisitas pada periode perkembangan

(24)

Jendela Kritis

Perkem-bangan Janin

8 minggu pertama sejak pembuahan

terjadi

pembentukan semua cikal bakal

organ tubuh

Perkembangan penting sebagian organ

berlanjut sampai akhir kehamilan

Perkembangan penting sebagian

organ berlanjut sampai kira-kira 2 tahun pertama

(25)

Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Gangguan Gizi pd Masa Janin dan Usia Dini

Kemampuan Kognitif & Pendidikan

rendah

Stunting/ Pendek

-Hipertensi

-Diabetes

-Obesitas

-PJK

-Stroke

BB/TB Ibu

Prahamil rendah

Ganggu

Dampak Jangka Pendek

Dampak Jangka Panjang

Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003

Ibu Pendek

PBBH rendah

Perkembangan Otak

terganggu

Pertumbuhan terganggu

(IUGR)

Metabolic Programing

PBBH:

(26)

Ibu:

Melepaskan telur;

Menyediakan zat gizi/makanan;

Mempengaruhi plasenta;

Melahirkan bayi;

Memberi makan bayi;

Menstimulasi bayi;

Memberi makan anak

Bapak:

Mendonasikan gen Nenek:

Membuat telur/ovum cucunya

Mendona sikan gen

Placenta: Mentrans portasikan zat gizi;

Memproduksi hormon;

Mengeluarka n buangan

Janin:

Membuat plasenta; Mengambil zat gizi; Membuat organ;

Bertumbuh

Bayi/Anak:

Makan makanan; Bertumbuh

Kerentanan

thd penyakit khronik, kanker dan

infeksi

100 tahun Alur gizi

Perkembangan 1000 hari

Akar Trans-generasi Penyakit Khronis

(27)

Peran Ahli Kesmas

(28)

Kompetensi Inti Profesi Kesmas

1. Keterampilan Analitik/Asesmen

2. Keterampilan pengembangan kebijakan dan perencanaan program

3. Keterampilan Komunikasi

4. Keterampilan kompetensi budaya 5. Keterampilan praktek dimensi masy

6. Keterampilan Imu Kesmas

7. Keterampilan Perencanaan Finansial dan Manajemen

8. Kepemimpinan dan keterampilan berpikir sistem

(29)

6 Area kunci Program Kesmas

(Contoh yg berhasil: Eradikasi smallpox, polio, dan di sebagian negara Tbc dan Tobacco control)

1. INOVASI

2. Paket teknis intervensi

prioritas/daya ungkit tinggi (tdk

terlalu banyak) dan evidence-based

3. Manajemen efektif (tmsk

MonEv)

4. Kemitraan dan koalisi

(PPP)

5. Komunikasi informasi

(akurat dan tepat waktu)

6. Komitmen politis

(30)

Pemahaman tentang

causal

pathway

Stunting dan dampaknya

thd kualitas SDM

2. Paket teknis intervensi prioritas

tinggi (tdk terlalu banyak) dan

evidence-based

Sumber: Endang L. Achadi 2018, modifikasi Thomas R. Frieden. AJPH . December 11, 2013

(31)

Status gizi Ibu: TB/U, TB, IMT

pra-hamil, Anemia, PBBH (Pertambahan

Berat Badan selama Hamil)

Pertumbuhan dan perkembangan janin  BBL & PBL

Ibu

Mengapa Bayi/Anak Mengalami Stunting?: Periode pra dan pasca-salin

Penyakit Status Gizi Anak

Kemanan Pangan RT

Higyene dan kesling Pol Asuh

Anak

Asupan tdk adekuat

Income, Kemiskinan, Pekerjaan

Konteks Social, economi dan politik

(32)

Contoh: Dampak Anemia pd Ibu Hamil

Risiko Bayi Stunting Risiko Bayi Sakit

Risiko Bayi Meninggal

Risiko BBLR

Risiko Anemia pada bayi

Risiko turunnya IQ sp 12 poin Bayi lahir dg

Defisiensi Besi

Risiko Bayi Stunting

Risiko Sakit

Risiko Meninggal

Risiko lahir prematur

Anemia ibu lebih parah

Risiko meninggal krn

perdarahan

(33)

Paket Intervensi Prioritas Pencegahan Stunting Balita (Endang Achadi, 2018)

Hamil: Tidak Anemia

Tidak kurus PBBH adekuat

24-59 bln: Tumbuh-kembang

baik; Sehat 0-6 bulan:

Tumbuh-kembang

baik; Sehat

Gizi Seimbang; Hygiene/

Sanitasi

TTD; Gizi Seimbang Bumil; ANC

Pra-hamil: Tidak Anemia/ tdk

Kurus/ tdk Gemuk

TTD; Gizi Seimbang

(GS)

6-23 bulan: Tumbuh-kembang

baik; Sehat

INTERVENSI

PRIORITAS

PROMOTIF & PREVENTIF yg punya daya ungkit

(evidence-based), dan mencapai 90%

LIFE CYCLE

ASI eks; Imunisasi;

GS Busui

ASI; MPASI; ,

Bayi/anak: MDD, MMF,

MAD;

Imunisasi, GS Busui

(34)

Sumber: Endang L. Achadi 2018, modifikasi Thomas R. Frieden. AJPH . December 11, 2013

Kehamilan: Tidak Anemia PBBH adekuat

24-59 bln: Tumbuh-kembang baik

Sehat 0-6 bulan:

Tumbuh-kembang

baik Sehat

Gizi Seimbang

Hygiene/

Sanitasi

TTD, Gizi Seimbang Bumil, ANC

Pra-hamil: Tidak Anemia/ Kurus/Gemu kembang

baik Sehat

INTERVENSI

PRIORITAS

PROMOTIF & PREVENTIF

LIFE CYCLE

ASI eks, Imunisasi,

GS Busui

ASI, MPASI, Imunisasi, GS

Busui, Bayi/ anak: MDD, MMF, MAD

1000 HPK

Pencegahan Stunting Balita: Paket Intervensi

Agar intervensi mencapai target 90%?

5. Komunikasi informasi (akurat dan tepat waktu)

6. Komitmen politis Kemampuan Advokasi

4. Kemitraan dan

koalisi (Public Private

Partnership/PPP)

(35)

KESIMPULAN

Masalah terkait gizi di Indonesia tinggi: Stunting, Kemampuan Kognitif dan PTM

Ahli Kesmas dapat berperan sangat penting dalam upaya promotif-preventif, dengan mempraktekkan kompetensinya terutama dalam Area Kunci Program Promotif dan Preventif Kesmas, agar efektif, yi :

Inovatif dalam menentukan program intervensi

Memahami causal pathway terjadinya masalah gizi, sebagai acuan dlm menentukan prioritas

Mengidentifikasi dan merencanakan program intervensi prioritas berbasis evidence dan mengacu pada causal pathway

Me-manage program secara efektif, tmsk melakukan monitoring dan evaluasi, melakukan komunikasi informasi secara tepat guna, dengan melibatkan berbagai stakeholders

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tersebut menjelaskan bahwa dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 138/PUU-VII/2009 menyatakan bahwa hal ihwal kegentingan yang memaksa harus memenuhi 3 (tiga)

Hardware yang akan dirancang pada penelitian menggunakan pengujian surja meliputi perancangan rangkaian pembangkitan tegangan tinggi DC dengan menggunakan variabel

Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan di SD Negeri tegalpanggung berlangsung mulai tangga 10 Agustus sampai degan 12 september 2015. Dengan kegiatan PPL

Metode percobaan untuk skala di atas (penelitian hulu) telah lama diketahui dan dibakukan, sedangkan untuk skala yang lebih luas dan merupakan uji lanjutan (percobaan hilir)

Penunjukan Negara-negara Peserta di mana perlindungan atas penemuan diinginkan dengan dasar permintaan paten internasional itu dapat dilaksanakan jika untuk Negara

Merupakan transaksi antara pemilik modal dengan pengelola, di mana keuntungan dibagi menurut rasio atau persentase yang disepakati kedua belah pihak. Dalam hal antara

Laminasi dengan sistem dingin (cold) untuk menempelkan plastik pada benda kerja dengan menggunakan lem dengan basis air, untuk mencairkan lem sesuai dengan

Variabel yang digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara dua set variabel dengan korelasi kanonik adalah indeks ketimpangan distribusi pendapatan yang