• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN II. 1. Sejarah Dan Visi Misi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan - Strategi Kampanye PDI Perjuangan dalam Pemilukada Kota Medan pada Putaran Pertama Tahun 2010 (Mengusung Pasangan Calon dr. Sofyan Tan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PROFIL PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN II. 1. Sejarah Dan Visi Misi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan - Strategi Kampanye PDI Perjuangan dalam Pemilukada Kota Medan pada Putaran Pertama Tahun 2010 (Mengusung Pasangan Calon dr. Sofyan Tan "

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN

II. 1. Sejarah Dan Visi Misi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Bahwa PDI Perjuangan merupakan partai politik yang sebenarnya adalah partai yang secara langsung memiliki tali kesejarahan dengan partai politik masa orde lama. PDI Perjuangan sebenarnya kelanjutan dari Partai Demokrasi Indonesia yang berdiri pada tanggal 10 Januari 1973. Partai Demokrasi Indonesia itu lahir dari hasil fusi 5 (lima) partai politik. Kelima partai politik tersebut yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai

Katolik, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Murba.30

Gagasan agar supaya fusi untuk pertama kali tahun 1970. Tepatnya 7 Januari tahun 1970. Soeharto memanggil 9 partai politik untuk melakukan konsultasi kolektif dengan para pimpinan 9 partai politik tersebut. Dalam pertemuan konsultasi tersebut, Soeharto melontarkan gagasan pengelompokan partai politik dengan maksud untuk menghasilkan sebuah masyarakat yang lebih tentram lebih damai bebas dari konflik agar pembangunan ekonomi bisa di jalankan. Partai politik dikelompokan ke dalam dua kelompok, kelompok pertama disebut kelompok materiil spirituil yang menekankan pada aspek materiil dan kedua adalah spirituil materiil yang menekankan pada aspek spiritual. Kelompok materiil

Proses fusi terjadi sebenarnya hanya untuk menjamin kemenangan kekuatan Orde Baru. Pada saat itu penguasa Orde Baru mengaktifkan Sekretariat Bersama (Sekber) Golongan Karya (Golkar) yang proses pembentukannya didukung oleh militer. Tap MPRS No.XXII/MPRS/1966 tentang Kepartaian, Keormasan, dan Kekaryaan disebutkan agar Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Gotong royong (DPR-GR) segera membuat Undang-Undang untuk mengatur kepartaian, keormasan dan kekaryaan yang menuju pada penyederhanaan.

(2)
(3)

Katolik) serta M Siregar dan Sabam Sirait (Parkindo). Pada tanggal 24 Maret 1970 para pemimpin parpol tersebut kembali melakukan pertemuan di ruang kerja Wakil Ketua MPRS, M Siregar. Maksud pertemuan tersebut adalah untuk memperjelas keberadaan kelompok yang telah dibentuk, baik nama, sifat, pengorganisasian dan program. Hasil pertemuan tersebut akhirnya disepakati nama "Kelompok Demokrasi Pembangunan" dan dikukuhkan melalui SK No. 42/KD/1972, tanggal 24 Oktober 1972. Meskipun sebelumnya banyak muncul usulan-usulan nama yang diajukan oleh masing-masing partai, antara lain oleh Lo Ginting (Partai Katolik) yang mengusulkan nama "Kelompok Demokrasi Kesejahteraan" atau "Kelompok Kesejahteraan Kerakyatan". Maruto Nitimihardjo (Murba) mengusulkan nama "Kelompok Gotong-Royong", karena kata "gotong royong" dianggap merupakan perasaan pancasila dan dapat menghindari polarisasi. Usep Ranawidjaja (PNI) keberatan karena bisa ditafsirkan dan dikaitkan dengan Orde Lama. M Supangat (IPKI) mengusulkan dibentuk "Badan Kerjasama" sebagai sifat pengelompokan yang dinamakan "Kelompok Pembangunan". Sabam Sirait (Parkindo) mengusulkan nama "Kelompok Demokrasi dan Pembangunan" atau "Kelompok Sosial Demokrat".31

Setelah melalui proses yang panjang akhirnya pada tanggal 10 Januari 1973 tepat jam 24.00 dalam pertemuan Majelis Permusyawaratan Kelompok Pusat (MPKP) yang mengadakan pembicaraan sejak jam 20.30 di Kantor Sekretariat PNI di Jalan Salemba Raya 73 Jakarta, Kelompok Demokrasi dan Pembangunan melaksanakan fusi 5 Partai Politik menjadi satu wadah Partai yang bernama Partai Demokrasi Indonesia meskipun pada awal fusi sebenarnya muncul 3 (tiga) kemungkinan nama untuk fusi menjadi Partai Demokrasi Pancasila, Partai

Demokrasi Pembangunan, atau Partai Demokrasi Indonesia.32

Deklarasi ditandatangani oleh wakil kelima partai yaitu MH. Isnaeni dan Abdul Madjid mewakili Partai Nasional Indonesia, A. Wenas dan Sabam Sirait Mewakili Partai Kristen Indonesia, Beng Mang Rey Say dan FX. Wignyosumarsono mewakili Partai Katolik, S. Murbantoko R. J. Pakan mewakili Partai Murba dan Achmad Sukarmadidjaja dan Drs. Mh. Sadri mewakili Partai

31 Ibid

(4)

Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). Dengan dideklarasikannya fusi kelima partai tersebut, maka lahirlah Partai Demokrasi Indonesia.

Partai Demokrasi Indonesia/Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sepanjang sejarahnya telah melalui banyak sekali perjuangan, konflik, dan cobaan sehingga menjadi salah satu partai yang disegani di Indonesia saat ini. Hingga akhirnya pada tanggal 1 Februari tahun 1999 (pasca Orde Baru) nama Partai Demokrasi Indonesia diganti oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan oleh ketua Dewan Perwakilan Pusat Partai Demokrasi Indonesia, Megawati Soekarno Putri, dan dideklarasikan pada tanggal 14 Februari 1999. Hal tersebut disebabkan karena meskipun pemerintahan Orde Baru sudah berakhir, namun yang diakui oleh Pemerintah saat itu adalah masih tetap PDI dibawah kepemimpinan Soerjadi dan Buttu Hutapea.

Berdasarkan Pasal 6 di dalam Bab III Tujuan, Fungsi, Dan Tugas Anggaran Dasar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengenai tujuan umum partai, maka visi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah:

• Mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945

sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

• Membangun masyarakat Pancasila 1 Juni 1945 dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil, dan makmur.

Berdasarkan Pasal 7 di dalam Bab III Tujuan, Fungsi, Dan Tugas Anggaran Dasar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengenai tujuan khusus

partai, maka misi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah:33

(5)

• Menghimpun dan membangun kekuatan politik rakyat

• Memperjuangkan kepentingan rakyat di bidang politik, ekonomi, sosial,

dan budaya secara demokratis

• Berjuang mendapatkan kekuasaan politik secara konstitusional guna

mewujudkan pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Berdasarkan Pasal 5 di dalam Bab II Anggaran Dasar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengenai Asas, Jatidiri, Dan Watak, maka asas, jatidiri, dan

watak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah:34

• Partai berdasarkan Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan

Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sesuai jiwa dan semangat lahirnya pada 1 Juni 1945.

• Jatidiri Partai adalah Kebangsaan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial.

• Watak Partai adalah gotong royong, demokratis, merdeka, pantang

menyerah, dan terbuka.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memiliki lambang partai sesuai dengan yang tertera dalam Pasal 80 Bab VI Anggaran Dasar Partai Demokrasi

Indonesia Perjuangan yaitu dasar merah membara yang artinya berani

mengambil resiko dalam memperjuangkan Rakyat, keadilan dan kebenaran; lingkaran tegas yang artinya terus-menerus tanpa terputus memperjuangan

kebenaran dan keadilan; tanduk kekar yang artinya berbasis kekuatan Rakyat

dan selalu memperjuangkan kepentingan Rakyat; mata merah tajam yang

artinya selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya ancaman dalam

(6)

memperjuangkan kebenaran dan keadilan; dan moncong putih bersih yang artinya dapat dipercaya dan berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan dan

kebenaran.35

Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum, Tjahjo Kumolo sebagai Sekretaris Jenderal, Eriko Sotarduga BP Sitorus sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Internal, Achmad Basarah sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Program, Hasto Kristiyanto sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Kesekretariatan, Olly Dondokambey sebagai Bendahara Umum, Rudianto Tjen sebagai Wakil Bendahara Bidang Internal, Juliari Peter Batubara sebagai Wakil Bendahara Bidang Program, Sidarto Danusubroto sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Kehormatan Partai, Puan Maharani sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga Negara, Idham Samawi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Keanggotaan Kaderisasi dan Rekrutmen, Djarot Saiful Hidayat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Organisasi, Rano Karno sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Informasi dan Komunikasi, Effendi MS Simbolon sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Sumber Daya dan Dana, Mindo Sianipar sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pertanian, Perikanan, dan Kelautan, Ribka Tjiptaning sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Kesehatan dan Tenaga Kerja, Hamka Haq sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pendidikan, Keagamaan, dan Kebudayaan, Nusyirwan Soedjono sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Industri Perdagangan, Sarwo Budi Wiranti Sukamdani sebagai Ketua Dewan Pimpinan

II. 2. Susunan Kepengurusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masa Bakti 2010 – 2015 terdiri dari 27 orang pengurus. Ke – 27 orang pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah sebagai berikut.

(7)

Pusat Bidang Perempuan dan Anak, Maruarar Sirait sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemuda dan Olahraga, I Made Urip sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Infrastruktur dan Perumahan, Bambang Wuryanto sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Energi, Pertambangan, dan Lingkungan Hidup, Muhammad Prakosa sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Kehutanan dan Perkebunan, Izedrik Emir Moeis sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Keuangan dan Perbankan, Trimedya Panjaitan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan, Andreas Hugo Pareira sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pertahanan Keamanan dan Hubungan Internasional, dan Komarudin Watubun sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Lihat pada tabel.

Tabel. II. 1. Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masa Bakti 2010 – 2015

No Nama Jabatan

1 Megawati Soekarnoputri Ketua

2 Tjahjo Kumolo Sekretaris Jenderal

3 Eriko Sotarduga BP Sitorus Wakil Sekretaris Jenderal Bidang

Internal

4 Achmad Basarah Wakil Sekretaris Jenderal Bidang

Program

5 Hasto Kristiyanto Wakil Sekretaris Jenderal Bidang

Kesekretariatan

6 Olly Dondokambey Bendahara

7 Rudianto Tjen Wakil Bendahara Bidang Internal

8 Juliari Peter Batubara Wakil Bendahara Bidang Program

9 Sidarto Danusubroto Ketua DPP Bidang Kehormatan Partai

10 Puan Maharani Ketua DPP Bidang Politik dan Hubungan

Antar Lembaga Negara

11 Idham Samawi Ketua DPP Bidang Keanggotaan

Kaderisasi dan Rekrutmen

12 Djarot Saiful Hidayat Ketua DPP Bidang Organisasi

13 Rano Karno Ketua DPP Bidang Informasi dan

Komunikasi

(8)

Dana

15 Mindo Sianipar Ketua DPP Bidang Pertanian, Perikanan,

dan Kelautan

16 Ribka Tjiptaning Ketua DPP Bidang Kesehatan dan

Tenaga Kerja

17 Hamka Haq Ketua DPP Bidang Pendidikan,

Keagamaan, dan Kebudayaan

18 Nusyirwan Soedjono Ketua DPP Bidang Industri Perdagangan

19 Sarwo Budi Wiranti Sukamdani Ketua DPP Bidang Perempuan dan Anak

20 Maruarar Sirait Ketua DPP Bidang Pemuda dan

Olahraga

21 I Made Urip Ketua DPP Bidang Infrastruktur dan

Perumahan

22 Bambang Wuryanto Ketua DPP Bidang Energi,

Pertambangan, dan Lingkungan Hidup

23 Muhammad Prakosa Ketua DPP Bidang Kehutanan dan

Perkebunan

24 Izedrik Emir Moeis Ketua DPP Bidang Keuangan dan

Perbankan

25 Trimedya Panjaitan Ketua DPP Bidang Hukum, HAM, dan

Perundang-undangan

26 Andreas Hugo Pareira Ketua DPP Bidang Pertahanan

Keamanan dan Hubungan Internasional

27 Komarudin Watubun Ketua DPP Bidang Pemerintahan dan

Otonomi Daerah

Sumber: Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tahun 2010

Susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 21 orang pengurus. Ke – 21 orang pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut.

(9)
(10)

Tabel II. 2. Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Sumatera Utara

No Nama Jabatan

1 Panda Nababan Ketua

2 Ir. Taufan Agung Ginting, MSP Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai

3 Budiman Nadapdap, S.E. Wakil Ketua Bidang Politik Dan

Hubungan Antar Lembaga

4 Analisman Zalukhu, S.Sos. MSP Wakil Ketua Bidang Organisasi

5 Zakaria Bangun, S.H, M.H. Wakil Ketua Bidang Keanggotaan,

Kaderisasi, Dan Rekrutmen

6 H. Eddi Rangkuti Wakil Ketua Bidang Informasi Dan

Komunikasi

7 Augus Napitupulu, S.H. Wakil Ketua Bidang Sumber Daya Dan

Dana

8 Jantoguh Damanik, S.Sos. Wakil Ketua Bidang Pertanian,

Perikanan, Dan Kelautan

9 Sarma Hutajulu, S.H. Wakil Ketua Bidang Kesehatan Dan

Tenaga, Perempuan Dan Anak

10 dr. Sofyan Tan Wakil Ketua Bidang Industri Dan

Perdagangan, Pengusaha Kecil Menengah, Dan Koperasi

11 Drs. H. Syahrul Effendi Siregar Wakil Ketua Bidang Pendidikan,

Kebudayaan, Dan Keagamaan

12 Brillian Moktar, S.E. M.M. Wakil Ketua Bidang Pemuda Dan

Olahraga

13 Ir. Tagor P. Simangunsong Wakil Ketua Bidang Transportasi,

Infrastruktur, Dan Perumahan

14 Efendi Panjaitan, S.E. Wakil Ketua Bidang Energi,

Pertambangan, Dan Lingkungan Hidup

15 H. Alamsyah Hamdani, S.H. Wakil Ketua Bidang Hukum, HAM, Dan

Perundang – Undangan

16 Ruben Tarigan, S.E. Wakil Ketua Bidang Pemerintahan Dan

Otonomi Daerah

17 H. Muhammad Afan, S.S. Sekretaris

18 Drs. Soetarto, M.Si Wakil Sekretaris Bidang Internal

19 Ir. Akhyar Nasution, M.Si Wakil Sekretaris Bidang Program

20 Meinarty Rehulina, BA Bendahara

21 Suriani, S.Pd, MAP Wakil Bendahara

(11)

II. 3. Dinamika Sosial Kota Medan

Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, Danau Toba.

Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya residen Pesisir Timur serta Sultan Deli pindah ke Medan. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa. Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau, Mandailing dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh

perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru dan ulama.36

36 http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Medan. Diambil tanggal 12 Maret 2012

(12)

Kota Medan dipimpin oleh seorang walikota. Dalam sejarahnya, Kota Medan sudah dipimpin oleh 15 orang (Hal tersebut belum termasuk 5 orang yang memimpin Kota Medan pada masa kolonial Belanda dan Jepang, dan tiga orang yg menjabat sebagai pejabat sementara walikota Medan.

Walikota Medan pertama yang memimpin kota Medan pada masa kolonial Belanda adalah Daniel Mackay, yang memerintah dari tahun 1918 hingga tahun 1931. Kemudian Daniel Mackay digantikan ole memerintah dari tahun 1931 hingga tahun 1935. Kemudia digantikan ole Kemudia 1938 hingga tahun 1942 ketika pemerintah kolonial Jepang memasuki kota Medan. Lalu, orang Jepang yang memimpin kota Medan menggantikan walikota sebelumnya dari kolonial Belanda memerintah dari tahun 1942 hingga tahun 1945, ketika Jepang pada saat itu menyerah kalah dari tentara sekutu pada Perang Dunia II (1939 – 1945) dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

(13)
(14)

ketika masa pemilukada kota Medan tahun 2010 dan Syamsul Arifin saat itu tersangkut kasus korupsi. Saat ini, jabatan walikota Medan dijabat oleh Rahudman Harahap dengan jabatan wakil walikota dijabat oleh Dzulmi Eldin, yang memerintah dari tanggal 26 Juli 2010 hingga sekarang. Seperti pada tabel berikut ini.

Tabel II.3. Walikota Medan Dari Masa Ke Masa

No Nama Masa jabatan

1918 – 1931

1931 – 1935

1935 – 1938

1938 – 1942

1942 – 1945

1 3 Oktober 1945- 10 November 1945

2 10 November 1945 - Agustus 1947

3 1 November 1947 - 12 Juli 1952

4 12 Juli 1952 - 1 Desember 1954

5 6 Desember 1954 - 14 Juni 1958

6 3 Juli 1958 - 28 Februari 1961

7 28 Februari 1961 - 30 Oktober 1964

8 10 Oktober 1964 - 28 Februari 1965

9 28 Agustus 1965 - 26 September 1966

10 26 September 1966 - 3 Juli 1974

11 3 Juli 1974 - 31 Maret 1980

12 1 April 1980 - 31 Maret 1990

13 1 April 1990 - 31 Maret 2000

14 1 April 2000 - 20 Agustus 2008

20 Agustus 2008 - 22 Juli 2009

23 Juli 2009 - 16 Februari 2010

16 Februari 2010 - 25 Juli 2010

15 26 Juli 2010 - sekarang

(15)

Wilayah Kota Medan hingga saat ini dibagi menjadi 21 kecamatan dan

151 kelurahan. Ke – 21 kecamatan di Kota Medan Tersebut adalah37

No

Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Area, Medan Kota, Medan Maimun, Medan Polonia Medan Baru, Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Petisah, Medan Barat, Medan Timur, Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Belawan.

Pada tahun 2001, jumlah penduduk kota Medan adalah 1.926.052 jiwa. Lalu pada tahun 2002, jumlah penduduk kota Medan bertambah menjadi 1.963.086 jiwa. Tahun 2003, jumlah penduduk kota Medan semakin meningkat menjadi 1.993.060 jiwa. Begitu juga pada tahun 2004 yang mencapai 2.006.014 jiwa, 2005 dengan 2.036.018 jiwa, 2007 dengan 2.083.156 jiwa, 2008 dengan 2.102.105 jiwa, dan 2009 dengan 2.121.053 jiwa. Pertambahan jumlah penduduk di kota Medan dipengaruhi oleh faktor besarnya jumlah kelahiran di kota Medan dan faktor urbanisasi dan transmigrasi yang sangat meningkat. Hanya pada tahun 2010 saja jumlah penduduk kota Medan menurun menjadi 2.109.339 jiwa. Lihat pada tabel di bawah ini.

Tabel II. 4. Demografi Penduduk Di Kota Medan

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

1 1.926.052

2 1.963.086

3 1.993.060

4 2.006.014

5 2.036.018

6 2.083.156

7 2.102.105

8 2.121.053

9 2.109.339

(16)

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Medan. Diambil tanggal 12 Maret 2012

Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria, (1.010.174 jiwa > 995.968 jiwa). Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter. Dengan demikian Medan merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan. Di siang hari, jumlah ini bisa meningkat hingga sekitar 2,5 juta jiwa dengan dihitungnya jumlah penglaju (komuter). Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk). Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan—tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004. Sedangkan tingkat kapadatan penduduk mengalami peningkatan dari 7.183 jiwa per km² pada tahun 2004. Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan Penduduk tertinggi ada di kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada tahun 2004, angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan

bagi wanita adalah 71 tahun.38

Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja dan vihara Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul

Mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah Suku Jawa, dan suku-suku dari Tapanuli (Batak, Mandailing, Karo). Di Medan banyak pula orang keturunan India dan Tionghoa. Medan adalah salah satu kota di Indonesia yang memiliki populasi orang Tionghoa cukup banyak.

(17)

Arifin dikenal sebagai Kampung Keling (Sekarang Kampung Madras), yang merupakan daerah pemukiman orang keturunan India.

Secara historis, pada tahun 1918 tercatat bahwa Medan dihuni 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut, 409 orang berketurunan Eropa, 35.009 berketurunan Indonesia, 8.269 berketurunan Tionghoa, dan 139 lainnya berasal dari ras

Timur lainnya.39

Begitu juga pada tahun 2000, dimana etnis Jawa masih menjadi yang mayoritas di kota Medan dengan persentase sebanyak 33,03%, disusul dengan etnis Batak dengan persentase sebanyak 20,93%, lalu etnis Tionghoa dengan persentase sebanyak 10,65%, etnis Mandailing dengan persentase sebanyak 9,36%, etnis Minangkabau dengan persentase sebanyak 8,6%, etnis Melayu Pada tahun 1930, etnis yang paling banyak di kota Medan adalah etnis Jawa dengan persentase sebanyak 24,89%, disusul dengan etnis Tionghoa dengan persentase sebanyak 35,63%, lalu etnis Minangkabau dengan persentase sebanyak 7,29%, etnis Melayu dengan persentase sebanyak 7,06%, etnis Mandailing dengan persentase sebanyak 6,12%, etnis Batak dengan persentase sebanyak 2,93%, etnis Sunda dengan persentase sebanyak 1,58%, etnis Karo dengan persentase sebanyak 0,19%, dan etnis lainnya dengan persentase sebanyak 14,31%.

Pada tahun 1980, terjadi sedikit perubahan pada komposisi etnis yang menjadi penduduk kota Medan seiring berjalannya waktu. Namun, etnis Jawa tetap menjadi yang mayoritas di kota Medan dengan persentase sebanyak 29,41%, disusul dengan etnis Batak dengan persentase sebanyak 14,11%, lalu etnis Tionghoa dengan persentase sebanyak 12,8%, etnis Mandailing dengan persentase sebanyak 11,91%, etnis Minangkabau dengan persentase sebanyak 10,93%, etnis Melayu dengan persentase sebanyak 8,57%, etnis Karo dengan persentase sebanyak 3,99%, etnis Aceh dengan persentase sebanyak 2,19%, etnis Sunda dengan persentase sebanyak 1,90%, dan etnis lainnya dengan persentase sebanyak 4,13%.

(18)

dengan persentase sebanyak 6,59%, etnis Karo dengan persentase sebanyak 4,10%, etnis Aceh dengan persentase sebanyak 2,78%, dan dan etnis lainnya dengan persentase sebanyak 3,95%. Lihat pada tabel.

Tabel II.5. Perbandingan Etnis di Kota Medan pada tahun 1930, 1980, dan 2000

Perbandingan Etnis di Kota Medan Pada Tahun 1930, 1980, dan 2000

No Etnis Tahun 1930 Tahun 1980 Tahun 2000

1 24,89% 29,41% 33,03%

2 2,93% 14,11% 20,93%*

3 35,63% 12,8% 10,65%

4 6,12% 11,91% 9,36%

5 7,29% 10,93% 8,6%

6 7,06% 8,57% 6,59%

7 0,19% 3,99% 4,10%

8 -- 2,19% 2,78%

9 1,58% 1,90% --

10 Lain-lain 14,31% 4,13% 3,95%

Sumber: 1930 dan 1980:

*Catatan: Data BPS Sumut tidak menyenaraikan "Batak" sebagai suku bangsa, total Simalungun (0,69%), Tapanuli/Toba (19,21%), Pakpak (0,34%), dan Nias (0,69%) adalah 20,93%

Sumber: Data BPS Sumut Tahun 2000

Perlu diketahui bahwa angka harapan hidup penduduk kota Medan pada tahun 2007 adalah 71,4 tahun, sedangkan jumlah penduduk miskin pada tahun 2007 adalah 148.100 jiwa.

(19)

pendidikan tinggi, seperti pengacara, dokter, notaris, dan wartawan, mayoritas digeluti oleh orang Minangkabau.

Kemudian jika dilihat dari komposisi etnis yang ada di kota Medan, dilihat dari profesi sehari – hari mereka, yang terbanyak berprofesi sebagai pengacara di kota Medan adalah dari etnis Minangkabau dengan persentase sebanyak 36,8%, disusul dengan etnis Mandailing dengan persentase sebanyak 23,6%, lalu etnis Batak dengan persentase sebanyak 13,2%, etnis Jawa, Karo, dan Melayu dengan persentase sebanyak 5,3%, dan etnis Aceh dengan persentase sebanyak 2,6%.

Lalu, yang terbanyak berprofesi sebagai dokter di kota Medan adalah juga dari etnis Minangkabau dengan persentase sebanyak 20,6%, disusul dengan etnis Batak dan Jawa dengan persentase sebanyak 15,9%, lalu etnis Tionghoa dengan persentase sebanyak 14,7%, etnis Mandailing dengan persentase sebanyak 14,1%, etnis Karo dengan persentase sebanyak 10%, etnis Melayu dengan persentase sebanyak 5,9%, dan etnis Aceh dengan persentase sebanyak 3,9%.

Lalu, yang terbanyak berprofesi sebagai notaris di kota Medan adalah juga dari etnis Minangkabau dengan persentase sebanyak 29,7%, disusul dengan etnis Batak dengan persentase sebanyak 18,5%, lalu etnis Mandailing dengan persentase sebanyak, 14,8%, etnis Jawa dengan persentase sebanyak 11,1%, etnis Tionghoa dan Karo dengan persentase sebanyak 7,4%, dan etnis Melayu dan Sunda dengan persentase sebanyak 3,7%.

Lalu, yang terbanyak berprofesi sebagai wartawan di kota Medan, etnis Minangkabau pun juga mendominasi dengan persentase sebanyak 37,7%, disusul dengan etnis Mandailing dengan persentase sebanyak 18,3%, lalu etnis Melayu dengan persentase sebanyak 17,7%, etnis Jawa dan Sunda dengan persentase sebanyak 10,4%, etnis Batak dengan persentase sebanyak 8,5%, etnis Aceh dengan persentase sebanyak 3,7%, etnis Tionghoa dengan persentase sebanyak 1,2%, dan etnis Karo dengan persentase sebanyak 0,6%.

(20)

cenderung menjadi yang minoritas, meskipun etnis Tionghoa adalah urutan ketiga terbanyak yang menjadi penduduk di kota Medan. Namun, etnis Tionghoa justru mendominasi sektor perekonomian dan perdagangan di kota Medan. Mereka rata

– rata berprofesi sebagai pedagang, businessman, dan wiraswasta. Lihat pada tabel

berikut ini.

Tabel. II. 6. Komposisi Etnis Berdasarkan Okupasi Profesional

Komposisi Etnis Berdasarkan Okupasi Profesional

No Etnis Pengacara Dokter Notaris Wartawan

1 2,6% 3,9% -- 3,7%

2 13,2% 15,9% 18,5% 8,5%

3 5,3% 15,9% 11,1% 10,4%

4 5,3% 10% 7,4% 0,6%

5 23,6% 14,1% 14,8% 18,3%

6 36,8% 20,6% 29,7% 37,7%

7 5,3% 5,9% 3,7% 17,7%

8 -- -- 3,7% 10,4%

9 -- 14,7% 7,4% 1,2%

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Medan. Diambil tanggal 12 Maret 2012

Perluasan kota Medan telah mendorong perubahan pola pemukiman kelompok-kelompok etnis. Etnis Melayu yang merupakan penduduk asli kota, banyak yang tinggal di pinggiran kota. Etnis Tionghoa dan Minangkabau yang sebagian besar hidup di bidang perdagangan, 75% dari mereka tinggal di sekitar pusat-pusat perbelanjaan. Pemukiman orang Tionghoa dan Minangkabau sejalan dengan arah pemekaran dan perluasan fasilitas pusat perbelanjaan. Orang Mandailing juga memilih tinggal di pinggiran kota yang lebih nyaman, oleh karena itu terdapat kecenderungan di kalangan masyarakat Mandailing untuk menjual rumah dan tanah mereka di tengah kota, seperti di Kampung Mesjid, Kota Maksum, dan

Sungai Mati.40

(21)

II. 4. Hasil Perolehan Suara Pada Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 Putaran Pertama

Pada tahun 2010, dr. Sofyan Tan selaku kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mencalonkan diri sebagai walikota Medan bersama dengan Nelly Armayanti, SP, MSP, mantan Ketua KPU Medan, sebagai calon wakil walikotanya serta menggandeng Partai Damai Sejahtera untuk berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemilukada Kota Medan tahun 2010 yang dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2010. Pasangan Sofyan Tan- Nelly Armayanti berhasil mendulang 140.676 suara (20,72 persen) suara dan masuk putaran kedua pemilihan walikota Medan bersama pasangan Rahudman Harahap dan Dzulmi Eldin.

(22)

Hasil perolehan suara pada pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama di daerah Kecamatan Medan Area, pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP meraih suara terbanyak dengan perolehan suara sebanyak 12399 suara, disusul dengan pasangan Ir. H. Maulana Pohan, MM dan H. Ahmad Arif, SE, MM dengan perolehan suara sebanyak 7961 suara, lalu pasangan Drs. Rahudman Harahap, MM dan Drs. H. Dzulmi Eldin S, M. Si dengan perolehan suara sebanyak 6916 suara, pasangan Sigit Pramono Asri, SE dan Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc dengan perolehan suara sebanyak 4553 suara, pasangan H. Bahdin Nur Tanjung, SE, MM dan Drs. H. Kasim Siyo dengan perolehan suara sebanyak 3041 suara, pasangan H. Ajib Shah dan Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si dengan perolehan suara sebanyak 2812 suara, pasangan Drs. H. Joko Susilo dan Amir Mirza Hutagalung, SE dengan perolehan suara sebanyak 1776 suara, pasangan Prof. Dr. H. M. Arif Nasution, MA dan H. Supratikno W. S dengan perolehan suara sebanyak 1252 suara, pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara sebanyak 1075 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 376 suara.

(23)

dengan perolehan suara sebanyak 668 suara, pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara sebanyak 385 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 192 suara. Lihat pada tabel.

Tabel II. 7. Hasil Perolehan Suara Pada Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 Putaran Pertama Di Kecamatan Medan Amplas, Medan Area, Dan Medan Kota.

No Nama Pasangan Calon

Walikota Dan Wakil

Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc

5774 4553 2393

6 Drs. Rahudman Harahap, MM

Dan

Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si

3953 2812 4311

10 dr. Sofyan Tan

Dan

(24)

Nelly Armayanti, SP, MSP

Sumber: Arsip Data KPU Kota Medan Tahun 2010

Hasil perolehan suara pada pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama di daerah Kecamatan Medan Denai, pasangan Drs. Rahudman Harahap, MM dan Drs. H. Dzulmi Eldin S, M. Si meraih suara terbanyak dengan perolehan suara sebanyak 10220 suara, disusul dengan pasangan H. Ajib Shah dan Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si dengan perolehan suara sebanyak 6785 suara, lalu pasangan Sigit Pramono Asri, SE dan Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc dengan perolehan suara sebanyak 6250 suara, pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP dengan perolehan suara sebanyak 6019 suara, pasangan Ir. H. Maulana Pohan, MM dan H. Ahmad Arif, SE, MM dengan perolehan suara sebanyak 4612 suara, pasangan H. Bahdin Nur Tanjung, SE, MM dan Drs. H. Kasim Siyo dengan perolehan suara sebanyak 2824 suara, pasangan Drs. H. Joko Susilo dan Amir Mirza Hutagalung, SE dengan perolehan suara sebanyak 2458 suara, pasangan Prof. Dr. H. M. Arif Nasution, MA dan H. Supratikno W. S dengan perolehan suara sebanyak 1583 suara, pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara sebanyak 1395 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 736 suara.

(25)

perolehan suara sebanyak 1871 suara, pasangan Drs. H. Joko Susilo dan Amir Mirza Hutagalung, SE dengan perolehan suara sebanyak 1660 suara, pasangan Prof. Dr. H. M. Arif Nasution, MA dan H. Supratikno W. S dengan perolehan suara sebanyak 1648 suara, pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara sebanyak 755 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 415 suara.

(26)

Tabel II. 8. Hasil Perolehan Suara Pada Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 Putaran Pertama Di Kecamatan Medan Denai, Medan Johor, Dan Medan Tuntungan.

No Nama Pasangan Calon

Walikota Dan Wakil

Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc

6250 6568 3867

6 Drs. Rahudman Harahap, MM

Dan

Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si

6785 3109 3789

10 dr. Sofyan Tan

Dan

Nelly Armayanti, SP, MSP

6019 7578 4902

(27)

Hasil perolehan suara pada pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama di daerah Kecamatan Medan Baru, pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP meraih suara terbanyak dengan perolehan suara sebanyak 3431 suara, disusul dengan pasangan Ir. H. Maulana Pohan, MM dan H. Ahmad Arif, SE, MM dengan perolehan suara sebanyak 2259 suara, lalu pasangan Sigit Pramono Asri, SE dan Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc dengan perolehan suara sebanyak 2093 suara, pasangan H. Ajib Shah dan Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si dengan perolehan suara sebanyak 1784 suara, pasangan Drs. Rahudman Harahap, MM dan Drs. H. Dzulmi Eldin S, M. Si dengan perolehan suara sebanyak 1524 suara, pasangan Prof. Dr. H. M. Arif Nasution, MA dan H. Supratikno W. S dengan perolehan suara sebanyak 447 suara, pasangan H. Bahdin Nur Tanjung, SE, MM dan Drs. H. Kasim Siyo dengan perolehan suara sebanyak 357 suara, pasangan Drs. H. Joko Susilo dan Amir Mirza Hutagalung, SE dengan perolehan suara sebanyak 284 suara, pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara sebanyak 161 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 103 suara.

(28)

dengan perolehan suara sebanyak 920 suara, pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara sebanyak 725 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 233 suara.

(29)

Tabel II. 9. Hasil Perolehan Suara Pada Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 Putaran Pertama Di Kecamatan Medan Baru, Medan Selayang, Dan Medan Maimun.

No Nama Pasangan Calon

Walikota Dan Wakil

Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc

2093 4952 2528

6 Drs. Rahudman Harahap, MM

Dan

Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si

1784 3603 1790

10 dr. Sofyan Tan

Dan

Nelly Armayanti, SP, MSP

3431 4738 4643

(30)

Hasil perolehan suara pada pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama di daerah Kecamatan Medan Polonia, pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP meraih suara terbanyak dengan perolehan suara sebanyak 4456 suara, disusul dengan pasangan Sigit Pramono Asri, SE dan Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc dengan perolehan suara sebanyak 3185 suara, lalu pasangan Drs. Rahudman Harahap, MM dan Drs. H. Dzulmi Eldin S, M. Si dengan perolehan suara sebanyak 2537 suara, pasangan H. Ajib Shah dan Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si dengan perolehan suara sebanyak 1802 suara, pasangan Ir. H. Maulana Pohan, MM dan H. Ahmad Arif, SE, MM dengan perolehan suara sebanyak 1709 suara, pasangan Drs. H. Joko Susilo dan Amir Mirza Hutagalung, SE dengan perolehan suara sebanyak 1131 suara, pasangan H. Bahdin Nur Tanjung, SE, MM dan Drs. H. Kasim Siyo dengan perolehan suara sebanyak 787 suara, pasangan Prof. Dr. H. M. Arif Nasution, MA dan H. Supratikno W. S dengan perolehan suara sebanyak 759 suara, pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara sebanyak 226 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 128 suara.

(31)

dengan perolehan suara sebanyak 1122 suara, pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara sebanyak 672 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 330 suara.

(32)

Tabel II. 10. Hasil Perolehan Suara Pada Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 Putaran Pertama Di Kecamatan Medan Polonia, Medan Sunggal, Dan Medan Petisah.

No Nama Pasangan Calon

Walikota Dan Wakil

Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc

3185 6028 3129

6 Drs. Rahudman Harahap, MM

Dan

Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si

1802 5496 3944

10 dr. Sofyan Tan

Dan

Nelly Armayanti, SP, MSP

4456 8182 8556

(33)

Hasil perolehan suara pada pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama di daerah Kecamatan Medan Helvetia, pasangan Drs. Rahudman Harahap, MM dan Drs. H. Dzulmi Eldin S, M. Si meraih suara terbanyak dengan perolehan suara sebanyak 9903 suara, disusul dengan pasangan Sigit Pramono Asri, SE dan Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc dengan perolehan suara sebanyak 6983 suara, lalu pasangan H. Ajib Shah dan Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si dengan perolehan suara sebanyak 6812 suara, pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP dengan perolehan suara sebanyak 6410 suara, pasangan Ir. H. Maulana Pohan, MM dan H. Ahmad Arif, SE, MM dengan perolehan suara sebanyak 4320 suara, pasangan H. Bahdin Nur Tanjung, SE, MM dan Drs. H. Kasim Siyo dengan perolehan suara sebanyak 2644 suara, pasangan Prof. Dr. H. M. Arif Nasution, MA dan H. Supratikno W. S dengan perolehan suara sebanyak 1574 suara, pasangan Drs. H. Joko Susilo dan Amir Mirza Hutagalung, SE dengan perolehan suara sebanyak 1425 suara, pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara sebanyak 1343 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 403 suara.

(34)

dengan perolehan suara sebanyak 1010 suara, pasangan Drs. H. Joko Susilo dan Amir Mirza Hutagalung, SE dengan perolehan suara sebanyak 595 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 215 suara.

(35)

Tabel II. 11. Hasil Perolehan Suara Pada Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 Putaran Pertama Di Kecamatan Medan Helvetia, Medan Barat, Dan Medan Timur.

No Nama Pasangan Calon

Walikota Dan Wakil

Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc

6983 3276 5452

6 Drs. Rahudman Harahap, MM

Dan

Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si

6812 5071 3883

10 dr. Sofyan Tan

Dan

Nelly Armayanti, SP, MSP

6410 8349 10765

(36)

Hasil perolehan suara pada pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama di daerah Kecamatan Medan Perjuangan, pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP meraih suara terbanyak dengan perolehan suara sebanyak 7977 suara, disusul dengan pasangan Drs. Rahudman Harahap, MM dan Drs. H. Dzulmi Eldin S, M. Si dengan perolehan suara sebanyak 7971 suara, lalu pasangan H. Ajib Shah dan Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si dengan perolehan suara sebanyak 4636 suara, pasangan Ir. H. Maulana Pohan, MM dan H. Ahmad Arif, SE, MM dengan perolehan suara sebanyak 3941 suara, pasangan Sigit Pramono Asri, SE dan Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc dengan perolehan suara sebanyak 3581 suara, pasangan Prof. Dr. H. M. Arif Nasution, MA dan H. Supratikno W. S dengan perolehan suara sebanyak 2028 suara, pasangan H. Bahdin Nur Tanjung, SE, MM dan Drs. H. Kasim Siyo dengan perolehan suara sebanyak 1583 suara, pasangan Drs. H. Joko Susilo dan Amir Mirza Hutagalung, SE dengan perolehan suara sebanyak 1546 suara, pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara sebanyak 803 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 632 suara.

(37)

dengan perolehan suara sebanyak 2326 suara, pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara sebanyak 1404 suara, dan pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 1024 suara.

(38)

Tabel II. 12. Hasil Perolehan Suara Pada Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 Putaran Pertama Di Kecamatan Medan Perjuangan, Medan Tembung, Dan Medan Deli.

No Nama Pasangan Calon

Walikota Dan Wakil

Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc

3581 5944 7353

6 Drs. Rahudman Harahap, MM

Dan

Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si

4636 4385 4887

10 dr. Sofyan Tan

Dan

Nelly Armayanti, SP, MSP

7977 7458 7449

(39)

Hasil perolehan suara pada pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama di daerah Kecamatan Medan Labuhan, pasangan Drs. Rahudman Harahap, MM dan Drs. H. Dzulmi Eldin S, M. Si meraih suara terbanyak dengan perolehan suara sebanyak 11981 suara, disusul dengan pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP dengan perolehan suara sebanyak 5719 suara, lalu pasangan H. Ajib Shah dan Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si dengan perolehan suara sebanyak 5572 suara, pasangan Sigit Pramono Asri, SE dan Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc dengan perolehan suara sebanyak 3973 suara, pasangan Ir. H. Maulana Pohan, MM dan H. Ahmad Arif, SE, MM dengan perolehan suara sebanyak 3129 suara, pasangan Drs. H. Joko Susilo dan Amir Mirza Hutagalung, SE dengan perolehan suara sebanyak 1497 suara, pasangan Prof. Dr. H. M. Arif Nasution, MA dan H. Supratikno W. S dengan perolehan suara sebanyak 1477 suara, pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara sebanyak 1318 suara, pasangan H. Bahdin Nur Tanjung, SE, MM dan Drs. H. Kasim Siyo dengan perolehan suara sebanyak 1141 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 299 suara.

(40)

perolehan suara sebanyak 1600 suara, pasangan Prof. Dr. H. M. Arif Nasution, MA dan H. Supratikno W. S dengan perolehan suara sebanyak 1088 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 355 suara.

(41)

Tabel II. 13. Hasil Perolehan Suara Pada Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 putaran Pertama Di Kecamatan Medan Labuhan, Medan Marelan, Dan Medan Belawan.

No Nama Pasangan Calon

Walikota Dan Wakil

Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc

3973 5759 3654

6 Drs. Rahudman Harahap, MM

Dan

Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si

5572 3395 11299

10 dr. Sofyan Tan

Dan

Nelly Armayanti, SP, MSP

5719 3818 3447

(42)

Hasil perolehan suara pada pemilukada kota Medan tahun 2010 putaran pertama dengan jumlah pindahan (Berdasarkan hasil resmi dari KPU Kota Medan), pasangan dr. Sofyan Tan dan Nelly Armayanti, SP, MSP meraih suara terbanyak dengan perolehan suara sebanyak 70728 suara, disusul dengan pasangan Drs. Rahudman Harahap, MM dan Drs. H. Dzulmi Eldin S, M. Si dengan perolehan suara sebanyak 60068 suara, lalu pasangan Sigit Pramono Asri, SE dan Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc dengan perolehan suara sebanyak 48191 suara, pasangan Ir. H. Maulana Pohan, MM dan H. Ahmad Arif, SE, MM dengan perolehan suara sebanyak 44494 suara, pasangan H. Ajib Shah dan Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si dengan perolehan suara sebanyak 39234 suara, pasangan H. Bahdin Nur Tanjung, SE, MM dan Drs. H. Kasim Siyo dengan perolehan suara sebanyak 18442 suara, pasangan Drs. H. Joko Susilo dan Amir Mirza Hutagalung, SE dengan perolehan suara sebanyak 13295 suara, pasangan Prof. Dr. H. M. Arif Nasution, MA dan H. Supratikno W. S dengan perolehan suara sebanyak 12211 suara, pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara sebanyak 6676 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 3640 suara.

(43)

pasangan Drs. H. Joko Susilo dan Amir Mirza Hutagalung, SE dengan perolehan suara sebanyak 28726 suara, pasangan dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan Drs. H. Yahya Sumardi dengan perolehan suara sebanyak 18661 suara, dan pasangan Indra Sakti Harahap, ST, M. Si dan Dr. Delyuzar, Sp. PA dengan perolehan suara paling sedikit, sebanyak 8738 suara.

(44)

Tabel II. 14. Hasil Perolehan Suara Pada Pemilukada Kota Medan Tahun 2010 Putaran Pertama (Jumlah Pindahan, Jumlah Akhir, Dan Persentase).

No Nama Pasangan Calon

Walikota Dan Wakil

Ir. Hj. Nurlisa Ginting, M. Sc

48191 97295 14.33 %

6 Drs. Rahudman Harahap, MM

Dan

Dr. Ir. Binsar Situmorang, M. Si

39234 93118 13.72 %

10 dr. Sofyan Tan

Dan

Nelly Armayanti, SP, MSP

70728 140676 20.72 %

(45)

Berdasarkan hasil perolehan suara Pemilukada Kota Medan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pasangan dr. Sofyan Tan - Nelly Armayanti, SP, MSP unggul di kawasan pusat Kota Medan. Kemenangan pasangan ini di Kecamatan Medan Kota, Medan Area, Medan Tuntungan, Medan Perjuangan, Medan Baru, Medan Barat, Medan Petisah, Medan Sunggal, Medan Timur, Medan Maimun dan Medan Polonia. Khusus daerah Medan Sunggal yang notabene berada di daerah pinggiran kota Medan, Sofyan Tan menang di kecamatan ini dikarenakan faktor lain, yaitu karena Sofyan Tan berdomisili di sana. Sedangkan Rahudman Harahap - Dzulmi Eldin lebih menguasai daerah pinggiran kota seperti di Kawasan Medan Utara yakni, Kecamatan Medan Marelan, Medan Deli dan Medan Labuhan. Selain itu, pasangan ini juga unggul di Medan Amplas, Medan Denai, Medan Johor, Medan Tembung, Medan Selayang dan Medan Helvetia. Khusus untuk daerah Medan Belawan, hanya daerah kecamatan inilah baik pasangan Rahudman Harahap dan Dzulmi Eldin serta pasangan Sofyan Tan dan Nelly Armayanti tidak memperoleh banyak suara. Kecamatan ini sendiri dimenangkan oleh pasangan Ajib Shah dan Binsar Situmorang.

Gambar

Tabel. II. 1. Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masa Bakti 2010 – 2015
Tabel II.3. Walikota Medan Dari Masa Ke Masa
Tabel II. 4. Demografi Penduduk Di Kota Medan
Tabel II.5. Perbandingan Etnis di Kota Medan pada tahun 1930, 1980, dan 2000
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pandangan MUI NTB yang tidak menyalahkan intervensi Pemerintah provinsi NTB melalui SE Gubernur yang mengatur tentang batas usia minimal menjadi 21 tahun syarat usia menikah

Pasien OA lutut Primer di Rumah Sakit PHC Surabaya periode bulan Maret 2015 hingga Juli 2016 lebih banyak memiliki IMT dengan kategori obesitas.. Pasien non-OA di

Seperti halnya model Kemp, model lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan produk terkait dengan pembelajaran adalah model Pengembangan Dick &

Identifikasi Dan Aplikasi Strain Azolla Asal Bondowoso Dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah ( Oryza sativa L ) Fakultas Pertanian: Universitas Muhammadiyah

Hasil dari pengembangan media pembelajaran berbasis autoplay materi Tema peduli terhadap lingkungan hidup kelas IV telah memenuhi kriteria valid dengan hasil uji ahli materi

Langkah-langkah yang diperlukan manajemen untuk meningkatkan kualitas kepegawaian agar memiliki keunggulan daya saing dan bekerja secara profesional adalah dengan

1) Kegiatan penilaian surat masuk sebenarnya sudah mulai dilaksanakan pada tahap pencatatan, yaitu pada waktu menilai sementara apakah surat masuk termasuk yang

Input Data Responden Petani Berdasarkan Kebutuhan Keluarga, Modal Usahatani, Biaya Pendidikan Anak, Biaya Kesehatan Keluarga, Biaya Sosial, dan Besar