THAHARAH, WUDHU,
MANDI WAJIB &
TAYAMUM
Materi
Thaharah tdd: 1.Bersuci dari
Kotoran dan Najis 2. Hadas:
-Berwudhu -Tayamum
BERWUDHU
Istilah berwudhu dari kata Wudhu (Arab:
ءوضول ا , al-wuḍū', Persian: تسدبآ ābdast,
Air Yang Boleh Digunakan Untuk
Berwudhu
• Air hujan • Air sumur
• Air terjun, laut atau sungai
Air Yang Tidak Bisa Digunakan Untuk Berwudhu • Air yang tidak bersih atau ada najis
• Air sari buah atau pohon
• Air yang telah berubah warna, rasa dan bau dan menjadi pekat karena sesuatu telah direndam didalamnya
• Air dengan jumlah sedikit (kurang dari 1000 liter), terkena sesuatu yang tidak bersih seperti urin, darah atau minuman anggur atau ada seekor binatang mati didalamnya
• Air bekas Wudhu. Air bekas wudhu apabila sedikit, maka tidak boleh digunakan, dan termasuk sebagai air musta'mal
sebagaimana hadits: Abdullah bin Umar ra. Mengatakan,
Dalil Berwudhu
• Dasarnya : QS. Al-Maidah/5 ayat 6
(
ةلا صلا ى لإ م تمق اذإ اونمآ ن يذلا ا هيأ ا ي
قفارملا ىلإ مكيديأو مكهوجو اولسغاف
ى لإ م كلجرأو مك سوؤرب اوح سماو
)نيبعكلا
Hadis Nabi yang berbunyi:
يبنلا نأ هنع هللا يضر ةريره وبأ ىور
هللا لبقي لا( :لاق ملسو هيلع هللا ىلص
هاور )أضوتي ىتح ثدحأ اذإ مكدحأ ةلاص
.يذمرتلاو دواد وبأو ناخيشلا
Syarat Berwudhu
• Islam
• Sudah Baligh
• Tidak berhadas besar
• Memakai air yang mutlak (suci dan dapat
dipakai mensucikan)
• Tidak ada yang menghalangi sampainya ke
Rukun berwudhu ada 6 (enam);
• Berniat untuk wudhu
• Membasuh tangan hingga sampai dengan
kedua siku (dengan merata)
• Mengusap sebagian kepala
• Membasuh kaki hingga sampai dengan kedua
mata kaki (dengan merata)
Tata Cara Berwudhu
• Niat
• Membaca “Bismillah”.
• Membasuh kedua telapak tangan .
• Berkumur serta menghirup air ke dalam hidung .
• Membasuh seluruh muka (sampai batasan muka dengan telinga) dari tempat pertumbuhan rambut kepala sampai jenggot bagian bawah.
• Membasuh kedua tangan, dari ujung jari sampai sikut, diawali dengan tangan kanan, kemudian tangan kiri
lanjutan
• Mengusap kedua telinga dengan memasukkan jari
telunjuk ke dalam lubang telinga dan mengusap bagian luar (belakang) dengan ibu jari
• Membasuh kedua kaki, yaitu dari ujung jari sampai
mata kaki, diawali dengan kaki kanan, kemudian kaki kiri.
• Menghadap Kiblat dan membaca dzikir / do’a
• نيباوتلا نم ينلعجا مهللا هلوسرو هدبع ادمحم نأ دهشأو الله لاإ هلإ لا نأ دهشأ
Ada beberapa perkara atau hal yang dapat
membatalkan sah nya wudhu, diantaranya adalah
• Keluar sesuatu dari dua pintu (kubul dan dubur) atau salah satu dari keduanya baik berupa kotoran, air kencing , angin, air mani atau yang lainnya.
• Hilangnya akal, baik gila, pingsan ataupun mabuk.
• Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan mahram (dalam pandangan mazhab Syafi’i).
• Menyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan bathin telapak tangan, baik milik sendiri maupun milik orang lain. Baik dewasa maupun anak-anak.
PENGERTIAN MANDI
• Menurut bahasa artinya mengalirkan air.
Menurut Istilah mandi adalah meratakan air ke seluruh badan dengan tata cara khusus. Menurut Syafi’iyyah yg disebut mandi adalah mengalirkan air ke seluruh badan disertai niat. Malikiyah mengartikan mandi sebagai cara
DASAR HUKUM (DALIL)
- QS. al-Maidah/05:6:ةدئاملا[ }اورهطاف ًابنج متنك نإو 6/5
]
“…dan jika kamu junub Maka mandilah..”
lanjutan
HAL2 YG MEWAJIBKAN MANDI
1. Keluar air mani
Kel. Syafi’iyyah: keluar air mani wajib mandi baik karena adanya syahwat ataupun tidak.
lanjutan
2. Berhubungan Badan walaupun tdk keluar air mani
Berdasarkan hadis Nabi yang berbunyi :
lanjutan
3.4. Haidh dan Nifas
Dasarnya al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 222 dan hadis Nabi Muhammad saw.
:ةرقبلا[ } ضيحملا يف ءاسنلا اولزتعاف { 222/2
،]
……jauhilah perempuan yang sedang haidh
لاق ملسو هيلع هللا ىّلص هنأ ملسمو يراخبلا ربخل يعدف ،ةضيحلا تلبقأ اذإ« :شيبح يبأ تنب ةمطافل
. »يلصو يلستغاف تربدأ اذإو ،ةلاصلا
lanjutan
KAIFIYAT MANDI
1. Mencuci kedua tangan
2. Mencuci bagian badan sebelah kiri dengan tangan kanan
3. Membasuk kemaluan 4. Berwudhu
5. Mengambil air lalu menyelai-nyelai rambut kemudian dicuci tiga kali
YG WAJIB SAAT MANDI
1. Meratakan air ke seluruh badan dan rambut dengan air yang suci
2. Berkumur dan menghirup air ke hidung.
SUNNAH DLM MANDI
• Membasuh kedua tangan, membasuh
kemaluan, menghilangkan najis yang ada di
HAL2 YG SUNNAH dlm MANDI
Sunnah dlm mandi mnrt Malikiyah: Membasuh tangan, berkumur, menghirup air ke hidung,
mengusap bagian dalam hidung, menyelai-nyelai rambut. Sedangkan berkumur dan menghirup air ke hidung hukumnya wajib
menurut Hanafiyah dan Hanabilah. Sedangkan menurut Syafi’iyah wajib menyelai-nyelai
DISUNNAHKAN MANDI
• Hendak shalat jum’at
• Hendak Shalat Hari Raya
• Hendak Ihram haji dan ‘umrah, wuquf di ‘Arfah
ba’da zawal, memasuki kota Mekah, Mabit di Muzdalifah, thawaf
• Hendak shalat gerhana, shalat istisqa • Hendak memandikan jenazah
• Bagi orang yg istihadhah
TAYAMUM
• Tayamum menurut bahasa yaitu berniat atau
bermaksud. Menurut istilah ada beberapa arti: 1.Hanafiyah: Tayamum adalah mengusap muka
dan kedua tangan dengan tanah yang bersih. Atau menggunakan tanah yang bersih dalam pemakaiannya yang khusus untuk melakukan ibadah
lanjutan
3. Syafi’iyyah: Tayamum adalah menyampaikan tanah pada muka dan kedua tangan pengganti wudhu atau mandi dengan syarat-syarat tertentu Jadi tayamum adalah bersuci menghilangkan
hadas dengan menggunakan tanah disertai niat untuk melakukan ibadah
Tayamum disyari’atkan pada tahun ke-6 hijriyah pada saat perang dengan Bani Mushthaliq. Pada saat itu ‘Aisyah kehilangan kalung lalu Rasul
2. Sunnah Nabi saw. yang berbunyi:
Hadis Imran bin Husyain ia berkata:”Kami bersama Rasulullah dalam suatu perjalanan kemudian shalat bersama orang-orang. Ternyata dia menjauhkan diri. Lalu dia bertanya:” Mengapa kamu tidak shalat?” Dia menjawab:”Saya sedang junub dan tidak mendapatkan air.” Beliau berkata:”Wajib atasmu (bertayamum) dengan debu, hal itu cukup bagimu.” (HR BukhariMuslim)
lanjutan
Tayamum merupakan pengganti wudhu, mandi dari janabah seperti haidh, nifas dan melahirkan. Dalam pendapat Malik dan Abu Hanifah boleh
tayamum karena sangat dingin sehingga tidak dapat berwudhu. Hal ini berdasar hadis riwayat Umar pernah tayamum saat junub dlm kondisi sangat dingin. Jadi tayamum dpt dilakukan utk menghilangkan hadas dan ketika kita akan
WAKTU TAYAMUM
• Hanafiyah: Tayamum boleh di luar waktu
sahalat karena tayamum itu pengganti mutlak (badal mutlak) dari berwudhu sehingga bisa dgn tayamum itu melakukan semua ibadah wajib atau sunnah. Ulama Hanafiyah
mengqiyaskan dengan berwudhu yang bisa
lanjutan
Jumhur ulama selain Hanafiyah menyatakan bahwa tayamum merupakan badal dharuri sebagai
pengganti karena tidak ada air. Tayamum hanya boleh dilakukan saat masuk waktu shalat.
SEBAB/UZUR TAYAMUM
1. Tidak ada air yang cukup untuk berwudhu atau mandi. Atau karena kahawtir (takut) karena
jalan ke tempat air atau jauh berjarak sekitar 1 mil (8481 m) atau 4000 langkah mnrt
Hanafiyah, atau ukuran jarak 2 mil mnrt Malikiyah, mnrt Syafi’iyah 6000 langkah
sedangkan mnrt Hanabilah sejauh mnrt adat kebiasaan. Dlm pendapat paling kuat dari
lanjutan
2. Orang yang tidak dapat menggunakan air. Misal karena dipaksa, dipenjara baik bagi muqim (ada di rumah) maupun dalam perjalanan. Mnrt
Syafi’iyyah muqim wajib mengganti shalat jika tayamum karena tidak ada air. Sementara mnrt Hanabilah tdk wajib muqim mengqadha salat. 3. Orang sakit sehingga khawatir jika memakai air
lanjutan
4. Membuthkan air untuk persediaan yad. Mis. Utk minumm atau utk binatang
5. Khawatir hilang benda jika mencari air
6. Karena sangat dingin sehingga ada khawatir akan anggota tubuh, khusus bagi yg junub.
Sedangkan bagi yg berwudhu tdk boleh. Mnrt Syafi’iyah wajib mengqadha shalat jika
tayamum krn udara sangat dingin, sedangkan mnrt ulama lain tdk wajib
RUKUN TAYAMUM
1. Niat pada saat mengusap muka. Mnrt Malikiyah niat hendaknya untuk membolehkan shalat
atau sesuatu yg menghalanginya dan niat fardhu tayamum. Mnrt Syafi’iyyah hrs niat membolehkan shalat (istibahat al-shalat) 2. Mengusap muka dan kedua tangan serta
meratakannya. Mnrt Hanafiyah dan Syafi’iyah hrs sampai sikut sbgmn berwudhu. Mnrt
lanjutan
• Hanafiyah dan Syafi’iyah berpendapat
tayamum dgn dua kali , satu kali untuk muka dan kedua utk tangan. Sedangkan Hanabilah dan Malikiyah berpendapat cukup satu kali
lanjutan
3. Tertib mnrt Syafi’iyah dan mnrt Hanabilah hanya dlm tayamum krn hadas besar.
Hanafiyah dan Malikiyah berpendapat bahwa tertib hukumnya sunnah tdk wajib
4. Muwalat (terus menerus/bersambung)
hukumnya wajib bagi tayamum bukan hadas besar. Ini mnrt Hanabilah dan Malikiyah.
Arti Sha’id (Turab)
• Hanabilah: sha’id yaitu semua yang ada di atas
tanah terutama debu. Boleh pula pasir, batu, kayu yg tidak terbakar. Jika terbakar tidak
boleh digunakan untuk tayamum. Boleh juga tayamum di atas salju yang membeku.
Menurut Hanafiyah sama dng Malikiyah bahwa tayamum bisa dgn debu, pasir, batu, batu
lanjutan
Mnrt Syafi’iyah boleh tayamum dgn kerikil yg berdebu. Sedangkan mnrt Hanabilah tdk boleh tayamum dgn kerikil.
SYARAT TAYAMUM
• Al-Sha’id yang bersih (suci)
• Tayamum setelah masuk waktu shalat • Mencari air
lanjutan
Syarat tayamum mnrt Syafi’iyah: menggunakan tanah, suci, niat, menggunakan kedua tangan, menghilangkan najis terlebih dahulu, tanahnya tdk bercampur tepung, berijtihad menghadap qiblat sblm tayamum, tayamum utk setiap
Sunnah Tayamum
• Membaca basmalah
Hikmah Thaharah
1. Membersihkan jiwa lahir dan batin 2. Menanamkan hidup bersih
3. Menjauhi sifat kebinatangan dan mananamkan sifat Malakiyah
4. Menanamkan sifat giat / rajin dan menghindari kemalasan