• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II ETNOGRAFI KEADAAN MASYARAKAT DI SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN 2.1 Keadaan Geografis Sungai Guntung - Analisis Struktur Musik Kompang Dalam Upacara Mengantar Pengantin Di Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II ETNOGRAFI KEADAAN MASYARAKAT DI SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN 2.1 Keadaan Geografis Sungai Guntung - Analisis Struktur Musik Kompang Dalam Upacara Mengantar Pengantin Di Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, Riau"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

16 BAB II

ETNOGRAFI KEADAAN MASYARAKAT DI SUNGAI GUNTUNG KECAMATAN KATEMAN

2.1 Keadaan Geografis Sungai Guntung

Sungai Guntung Kecamatan Kateman adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Indragili Hilir, Provinsi Ria Kelurahan dan 8 Desa. Adapun nama-nama Desa/Kelurahan serta luas masing-masing wilayah tersebut ialah sebagai berikut:

Gambar: 2.1 Peta Provinsi Riau

Sumber:

(2)

17 Gambar : 2.2 Peta Indragiri Hilir

(3)

18

Gambar : 2.3

Peta Sungai Guntung Kecamatan Kateman Sumber : Kantor Camat Kecamatan Kateman

Tabel 2.1

Data Luas Desa/ Kelurahan di Kec. Kateman

No Nama Desa/ Kelurahan Luas Wilayah

1 Kelurahan Tagaraja 46,00 km2

2 Kelurahan Bandar Sri Gemilang 43,00 km2 3 Kelurahan Amal Bakti 42,00 km2

4 Desa Sungai Simbar 56,09 km2

5 Desa Kuala Selat 82,00 km2 6 Desa Penjuru 76,00 km2

7 Desa Sungai Teritip 74,00 km2

8 Desa Air Tawar 95,00 km2

9 Desa Tanjung Raja 78,00 km2

10 Desa Sari Mulya 32,00 km2

11 Desa Makmur Jaya 60,00 km2

Total Luasa Wilayah 684,09 km2

(4)

19

Sejalan dengan akan di jadikannya Sungai Guntung ini sebagai Ibu Kota Kabupaten, daerah ini terus berbenah diri. Berdasarkan data sensus kependudukan pada bulan Agustus tahun 2014 yang dilakukan oleh pemerintah daerah Sungai Guntung Kecamatan Kateman, penduduk di daerahSungai Guntung ini diperkirakan telah mencapai 44,442 jiwa, dengan jumlah perempuan lebih kecil dari laki-laki, (21,213 jiwa< 23,229 jiwa). Selain itu, daerah Sungai Guntung juga merupakan daerah pedesaan yang dihuni oleh berbagai etnis, dengan latar belakang yang berbeda pula.

Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur.Populasi masyarakat di daerahSungai Guntung ini didominasikan oleh beberapa etnis seperti: Melayu, Jawa, Batak, Bugis, Cina, dan Tamil. Mayoritas kependudukan di daerah Sungai Guntungsekarang ialah etnis Melayu Keanekaragaman etnis di Sungai Guntung terlihat dari jumlah mesjid, gereja, dan vihara Tionghoa yang berdiri di daerah Sungai Guntung.

2.2 Gambaran Umum Masyarakat Melayu Sungai Guntung

(5)

20

adaptasi Melayu dalam pengertian sebagai kelompok etnik dan kelompok etnik lain. Orang Melayu di daerah Sungai Guntung terdiri dari berbagai macam asal-usul sehingga membentuk suatu kelompok atau masyarakat yang tinggal dan menetap di daerah ini..

2.3 Adat Istiadat Melayu

Adat adalah peraturan yang sudah diamalkan turun-temurun dalam suatu masyarakat sehingga menjadi hukum yang harus dipatuhi. Perkataan adat berasal dari bahasa arab artinya kebiasaan. Kedatangan Islam kealam Melayu membawa konsep ini dengan makna yang lebih luas dan mendalam sehingga mencakup keseluruhan cara hidup yang kini ditetapkan sebagai kebudayaan, undang-undang, sistem masyarakat, upacara, dan segala kebiasaan yang di lakukan, seperti cara makan dan cara duduk.

Etnik Melayu di daerah ini juga mepunyai adat istiadat yang sangat di patuhi oleh masyarakatnya. Sejak zaman animisme ada beberapa kebiasaan suku Melayu di sini dalam upacara perkawinan, salah satunya adalah bermusik kompang (bekompang).Dalam upacara perkawinan bermain musik kompang tidak boleh di lupakan karena ada ungkapan dari tetua-tetua adat bahwa kalau buat keje nikah kawen kalau blom bekompang maka blom sah atau afdal pernikahan yang

(6)

21

(7)

22 Gambar 2.4 : Alat Musik Kompang (Dokumentasi: Andi Farhan, 2014)

2.4 Sistem Religi

(8)

23

tersebut masyarakat di daerah ini masih memegang teguh adat istiadat yang di tinggalkan oleh leluhurnya sampai saat ini.

Sampai saat ini masyarakat di sini masih mempergunakan adat istiadat secara turun-temurun seperti kenduri, aqikah dan lain sebagainya.Walaupun masyarakat Melayu di sini beragama Islam, tanda-tanda animisme masih ada pada sebagian besar di masyarakatnya. Ada kepercayaan bahwa jika kita melintasi kuburan, hutan, lautan dan tempat-tempat yang di anggap sakral atau berbau mistis kita harus memberi salam kepada mahluk halus penunggu atau penjaga tempat tersebut. Contoh bacaan yang di gunakan masyarakat Melayu di daerah Sungai Guntung ini saat melintasi kuburan “asalmualaika alaitu kubur” jika kita tidak memberikan salam ketika melintas di tempat-tempat tersebut sebagian besar masyarakat Melayu di daerah Sungai Guntung percaya kita akan sakit dan biasa jadi meninggal dunia jika tidak mengucapkan bacaan atau do’a tersebut ketika melintasi tempat-tempat yang berbau mistis atau sakral ini.

Bahasa sehari-hari yang di gunakan oleh masyarakat di daerah ini adalah bahasa Melayu totok1 , bahasa Melayu totok ini hampir sama dengan bahasa Melayu di negeri jiran Malaysia. Akibat kemajemukan bahasa Melayu totok inilah yang membuat etnis di luar etnis Melayu di daerah Sungai Guntung ini pasih berbahasa Melayu, baik itu etnis Cina, Jawa, Batak dan etnis lainya.

1

(9)

24 2.5 Sistem Kekerabatan

Dahulunya kebudayaan Melayu di daerah ini garis keturunan di tentukan berdasarkan pada garis keturunan bilateral, yaitu garis keturunan dari pihak ayah maupun ibu. Namun, dengan masuknya agama Islam dalam kehidupan masyarakat Melayu di daerah Sungai Guntung inilah yang dijadikan panduan hidup mereka.Maka garis keturunan cenderung ke arah garis keturunan patrilineal, yang berdasarkan garis keturunan ayah.

Sapaan dan istilah kekerabatan pada Masyarakat Melayu di daerah Sungai Guntung adalah sebagai berikut :

1. Bapak. 2. Emak. 3. Abang. 4. Kak(Kakak).

5. Pak Mok (saudara laki-laki ayah yang paling tua umurnya). 6. Mak Long (saudara perempuan ayah yang paling tua umurnya). 7. Pak Adek (saudara laki-laki ibu yang paling muda umurnya). 8. Mak Ucu (saudara perempuan ayah yang paling muda umurnya). 9. Mak Oteh (saudara perempuan ibu yang paling muda umurnya). 10. Pak We (saudara laki-laki ayah atau ibu yang pertama).

(10)

25 2.6 Kesenian

Suku Melayu di daerah Sungai Guntung memiliki genre, yang difungsikan didalam kehidupan sehari-hari diantaranya ialah sebagai berikut: pantun, gurindam, syair, tari persembahan, tari inai, beredah, silat, barzanji marhaban,

dan kompang.

Pantun adalah salah satu genre sastra tradisional masyarakat Melayu di sini yang umum digunakan dalam berbagai kegiatan kebudayaan Melayu.Pantun dapat terdiri dari dua baris, empat baris, dan enam baris. Pantun yang paling umum digunakan adalah pantun empat baris dengan sajak (a-b-a-b) dan (a-a-a-a) pantun dapat disajikan dengan gaya bahasa sehari-hari dan bisa juga dinyanyikan dengan melodi Melayu.

Contoh pantun dengan sajak (a-b-a-b) “Kalau tuan membeli kerang Tolong di masukan kedalam peti

Bukan laen yang di harap pemusik kompang

Jaoh kan susah agar senang di dalam hati”

Contoh pantun dengan sajak (a-a-a-a) “anak cina menanam padi

Menanam padi di pagi hari

Anak siapa berpanton tadi

Tolong ulangkan skali lagi”

(11)

26

utuh. Barisan pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawaban atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.

Contoh gurindam:

“Sebelum kerja piker dahulu

Agar pekerjan selamat selalu“

Syair adalah adalah seni sastra yang dipertunjukan, isi syair berupa kisah-kisah atau riwayat yang disajikan menurut aturan-aturan puisi tradisional Melayu yang disebut syair.

Tari persembahan ialah tari yang digunakan untuk satu penghormatan kepada tamu yang datang.Tari ini biasanya di persembahkan untuk para petinggi-petinggi daerah atau orang-orang yang di hormati dalam acara tersebut.

Tari inai ialah tarian yang digunakan pada saat upacara malam perkawinan adat Melayu di daerah Sungai Guntung ini, dan tarian inai ini di percaya oleh masyarakat dapat menjauhkan pengantin dari segala hal buruk pada saat upacara perkawinan berlangsung.

(12)

27

Berzanji marhabani ialah seni berunsur Islami yang umum di gunakan dalam upacara-upacar yang berkaitan dengan agama Islam, misalnya seperti perkawinan, menjemput orang yang pulang dari ibadah haji, dan mengantar calon menantu. Kesenian ini berasal dari kitab Al-barzanji yang di dalamnya menceritakan tentang kehidupan Nabi Muhammad s.a.w.

Gambar

Gambar : 2.2
Gambar : 2.3
Gambar 2.4 :

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli maka dapat disintesiskan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses memilih aksi tertentu untuk

Perlakuan H3 yaitu inokulum Penicillium (PF LSK 1b) + 50% pupuk menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan bobot segar dan kering akar tanaman lada dibanding

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu hubungan antara asupan gizi makro yang terdiri dari asupan energi dengan lama mens- truasi, asupan protein dengan

Tingkat kepuasan Dewan Pertimbangan Presiden atas dukungan teknis dan administrasi yang diberikan Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden dalam rangka penyusunan nasihat

Mengoperasikan mesin tanpa penyaring udara, atau dengan penyaring udara yang rusak, akan memungkinkan kotoran untuk masuk ke dalam mesin, menyebabkan keausan mesin dengan

Siswa tersebut memperoleh nilai 93 berikut deskripsi analisis transkrip hasil tes berbicara. Dari segi ketepatan struktur, pada umumnya pemakaian struktur bahasa yang

Mahasiswa dapat memahami penggunaan energi dalam sintesis karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat.. Mahasiswa dapat memahami proses perubahan energi surya