• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN OPERASIONAL BANSOS MELALUI LKSA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEDOMAN OPERASIONAL BANSOS MELALUI LKSA"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

0

PEDOMAN OPERASIONAL

BANTUAN SOSIAL MELALUI

LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA)

KEMENTERIAN SOSIAL RI

DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL DIREKTORAT KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK

Jalan Salemba Raya No. 28 Jakarta 10430 Phone. 021-3103591

(2)

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT., Tuhan yang Maha

Esa. Atas ridha-Nya buku Pedoman Operasional Bantuan Sosial

melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial ini dapat tersusun sesuai

dengan rencana. Buku pedoman ini disusun dengan maksud agar

menjadi acuan bagi para Pemerintah, Pemerintah Daerah khususnya

Dinas/Instansi Sosial terkait dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak-

Panti Sosial Asuhan Anak (LKSA-PSAA) didalam pemrosesan bantuan

sosial tersebut diatas. Bantuan Sosial melalui Lembaga

Kesejahteraan Sosial adalah bantuan sosial yang diberikan kepada

Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak guna melindungi dari

kemungkinan terjadinya resiko sosial dan subsidi pemenuhan hak

dasar untuk meningkatkan penyelenggaraan kesejahteraan sosial

bagi anak yang diasuh melalui pengasuhan oleh keluarga dan melalui

pengasuhan alternatif.

Selain itu, buku Pedoman Operasional ini juga merupakan acuan

bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak up. Panti Sosial Asuhan

Anak dan instansi yang terkait dengan LKSA-PSAA.

Buku ini diharapkan juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari

Buku Pedoman Operasional Program Kesejahteraan Sosial Anak

buku-buku petunjuk lainnya yang telah diterbitkan oleh Direktorat

Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, khususnya Buku

Pedoman Bantuan Sosial melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial,

Pedoman Operasional PKSA, Kepmensos RI Nomor. 15A/HUK/2010

(3)

2

Penyusunan buku Pedoman Operasional ini telah melalui proses

panjang, mulai dari pengkajian berbagai literatur, studi lapangan,

dan pengalaman empiris. Namun, diyakini buku pedoman ini masih

memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kepada pengguna/pembaca

sangat diharapkan saran-saran perbaikan agar buku pedoman ini

menjadi lebih sempurna.

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam

penyusunan buku pedoman ini diucapkan terima kasih.

Jakarta, 25 April 2013

DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI SOSIAL

SAMSUDI

(4)

3

4. Syarat LKSA/PSAA Penerima Bantuan ... 8

5. Syarat anak penerima bantuan ... 10 B. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan ... 14

1. Pengajuan Proposal ... 14

2. Verifikasi Proposal... 14

3. Penetapan LKSA Penerima Bantuan ... 16 4. Form D (Surat Pernyataan Pelayanan Asuhan Keluarga) .… 5. Form E “urat Per yataa Telah Me eri a Ba tua ………. 6. Form F (Contoh Daftar Nama Anak Penerima Bantuan) ..… 7. Form G (Laporan Pemanfaatan Bantuan Sosial Anak) .…….. 8. Form H (Laporan Operasional Lembaga) ……….. 9. Form I (Laporan Operasional Pendampingan) ………. 10. Form J (Rekapitulasi Laporan Ba sos LK“A ……… 11. Format Proposal Bantuan Sosial Melalui LKSA ………..

(5)

4

PEDOMAN OPERASIONAL BANTUAN SOSIAL MELALUI

LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA) TAHUN 2013

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Bantuan Sosial Anak melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial

Anak yang selanjutnya disebut LKSA merupakan salah satu

bagian dari program Pemerintah dalam rangka mendukung

pengasuhan anak berbasis keluarga. Hal ini sejalan dengan

tanggung jawab utama orangtua dalam pengasuhan anak

sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang.

Setiap anak memiliki kebutuhan akan kasih sayang, kelekatan

hubungan dengan orangtuanya, kesejahteraan diri,

keselamatan, dan pengasuhan yang berkelanjutan.

Kebutuhan tersebut hanya bisa dipenuhi dari orangtuanya

sendiri sebagai fondasi bagi tumbuh kembang mereka.

Namun demikian, situasi kemiskinan yang dihadapi banyak

keluarga telah menyebabkan ketidakmampuan mereka dalam

menjalankan peran pengasuhan kepada anak-anak, sehingga

banyak keluarga kemudian menempatkan anak-anak mereka

di LKSA.

Standar Nasional Pengasuhan Anak (SNPA) untuk LKSA

(6)

5

anak dan kebutuhan akan pendidikan anak tidak bisa

dijadikan alasan untuk anak ditempatkan di PSAA/LKSA.

PSAA/LKSA bisa meresponnya dengan memberi dukungan

sesuai dengan kebutuhan anak, tanpa harus memisahkan

anak dengan orang tuanya.

Penetapan pengasuhan anak baik tetap dalam asuhan

keluarga atau di LKSA, diputuskan oleh Dinas/instansi Sosial

kabupaten/Kota berdasarkan pada asesmen pekerja sosial.

Oleh karena itu peran pekerja sosial sangat penting dalam

mengoptimalkan peran LKSA dalam mendukung pengasuhan

dalam keluarga maupun dalam LKSA.

LKSA berperan sebagai lembaga yang mendukung

pengasuhan berbasis keluarga, termasuk basis keluarga bagi

berbagai bentuk pengasuhan alternatif untuk anak. Melalui

Bantuan Sosial ini, LKSA akan mulai menjalankan fungsi baru

dalam mendukung penyatuan kembali anak-anak yang masih

dapat diasuh oleh orangtua atau anggota keluarga lainnya

dan secara aktif merespon anak-anak yang mengalami

masalah pengasuhan.

LKSA yang telah melaksanakan peran pengasuhan kepada

anak-anak perlu didukung agar dapat menjalankan fungsinya

secara lebih tepat dalam pengasuhan anak. Oleh karena itu

(7)

6

mengalokasikan bantuannya tidak hanya untuk anak-anak

yang ada di dalam LKSA, tetapi juga untuk anak-anak yang

ada di luar LKSA (layanan non panti), yaitu untuk mendorong

penyatuan anak-anak dengan keluarga mereka dan

menguatkan kemampuan keluarga dalam mengasuh

anak-anak mereka.

2. Tujuan

Tujuan Bantuan Sosial melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial

Anak adalah terwujudnya pemenuhan hak-hak dasar anak

dan perlindungan anak dari segala bentuk penelantaran,

eksploitasi, dan diskriminasi agar tumbuh kembang,

kelangsungan hidup, dan partisipasi anak dapat terwujud

melalui pengasuhan oleh keluarga dan melalui pengasuhan

alternatif.

organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang

melaksanakan Program Kesejahteraan Sosial Anak yang

(8)

7

baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan

hukum.

c. Bantuan (Assistensi) Sosial melalui Lembaga

Kesejahteraan Sosialadalah bantuan sosial yang diberikan

melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak guna

melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial dan

subsidi pemenuhan hak dasar untuk meningkatkan

penyelenggaraan kesejahteraan sosial bagi anak yang

diasuh melalui pengasuhan oleh keluarga dan melalui

pengasuhan alternatif.

d. Aksesibilitas Pelayanan Sosial Dasar adalah kemampuan

menjangkau pelayanan sosial dasar untuk anak penerima

manfaat PKSA berupa pelayanan kesehatan dasar,

pendidikan, identitas diri, peningkatan keterampilan,

rekreasi dan kebutuhan dasar lainnya.

e. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya,

atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau

keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah

sampai dengan derajat ketiga.

f. Pengasuhan Anak adalah sistem pemeliharaan,

pendidikan, perlindungan anak dan/atau harta bendanya

hingga dewasa atau mampu berdiri sendiri demi

kepentingan terbaik anak sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan akan kasih sayang, kelekatan, keselamatan,

(9)

8

pihah-pihak lain yang bertanggung jawab terhadap

pengasuhan anak.

g. Pengasuhan oleh keluarga adalah pengasuhan anak yang

dilakukan oleh keluarga yang merupakan pengasuhan

utama

h. Pengasuhan alternatif adalah pengasuhan berbasis

keluarga pengganti atau berbasis LKSA yang dilaksanakan

di luar keluarga.

4. Syarat LKSA/PSAA Penerima Bantuan

a. LKSA tersebut membina anak yang berada dalam asuhan

keluarga dan anak yang berada dalam asuhan LKSA

langsung.

b. Anak yang dibina LKSA tersebut termasuk balita terlantar,

anak terlantar, anak terpaksa bekerja dijalanan, anak

yang berhadapan dengan hukum, anak dengan kecacatan,

anak yang mengalami perlakuan salah, diterlantarkan

orang tua/keluarga, atau anak yang kehilangan hak asuh

dari orangtuanya.

c. LKSA mempunyai Izin Operasional LKSA-PSAA yang masih

berlaku (pengasuhan dalam LKSA atau pengasuhan dalam

keluarga) dari dinas/instansi sosial kabupaten/kota dan

telah masuk dalam Aplikasi Database Anak berbasis

Website (hhtp:www.pksa.kemsos.go.id) Direktorat

(10)

9

d. Memiliki nomor rekening LKSA di salah satu bank

nasional, yaitu: BNI, BRI, BTN dan Bank Mandiri. Selama

tahun anggaran berjalan, LKSA wajib memastikan

rekening dalam keadaan aktif.

Buku Rekening Bank harus atas nama:

1) LKSA/PSAA/Panti Asuhan, contoh Panti Asuhan Bayi

Sehat, PSAA Bayi Sehat, LKSA Bayi Sehat, Panti Sosial

Asuhan Anak Bayi Sehat. Tidak menggunakan QQ

(seperti PSAA Bayi Sehat QQ Yanto Pebiyanto)

2) Tidak atas nama pesantren, dan Yayasan yang

mempunyai banyak layanan (seperti mempunyai

layanan pendidikan, pesantren, kesehatan, usaha dan

lainnya). Kecuali, Yayasan yang telah memiliki

kerjasama khusus dengan Dinas/Instansi Sosial

Kabupaten/Kota, Dinas/Instansi Sosial Provinsi, atau

Kementerian Sosial untuk menjalankan pelayanan

pengasuhan anak dalam keluarga.

3) LKSA/PSAA agar memastikan nama LKSA/PSAA yang

diusulkan ke Kementerian Sosial sama dengan yang

tercantum dalam buku tabungan lembaga. Hal ini

untuk menghindari bantuan tidak masuk ke rekening

(11)

10 5. Syarat Anak Penerima Bantuan

a. Anak asuh dalam LKSA

Terdaftar dalam LKSA, yang terdiri dari :

1) Anak usia dibawah 18 tahun

2) Anak Terlantar (yatim piatu, tidak sekolah, makan kurang dari 14 kali dalam seminggu, Diterlantarkan

orangtua/keluarga)

3) Korban tindak kekerasan, perlakuan salah atau

ekploitasi

4) Terpisah dari keluarga karena konflik sosial/bencana

alam

5) Anak dengan kecacatan

6) Anak Berhadapan Dengan Hukum

b. Anak asuh dalam keluarga

Terdaftar dalam LKSA, dengan kriteria :

1) Anak usia dibawah 18 tahun

2) Anak masih bersama orang tuanya atau keluarga

besar, tetapi mengalami hambatan dalam

memberikan pengasuhan karena alasan kemiskinan,

pendidikan, kecacatan, pengangguran, serta

ketidakmampuan lain, sehingga tidak dapat

menjalankan peran pengasuhan pada anak

3) Anak dalam asuhan keluarga (Foster Parent).

4) Anak yang hidup dan bekerja di jalan.

5) Anak tanpa orang tua dan anggota keluarga besar

(12)

11

6) Anak yang hidup bersama saudara kandungnya.

7) Terdaftar sebagai anak asuh LKSA dalam keluarga

(Non-Panti).

c. Anak asuh dalam LKSA maupun dalam asuhan keluarga

harus memiliki buku tabungan atas nama Anak; atau Anak

qq Orangtua; atau Anak qq Keluarga; atau anak qq

Pengurus LKSA.

6. Pemanfaatan Bantuan

a. Bantuan sosial anak dapat dimanfaatkan untuk:

1) bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, antara lain

untuk kebutuhan makan, tambahan gizi, dan pakaian.

2) akses terhadap pelayanan sosial dasar, antara lain

untuk perlengkapan sekolah dan transport untuk

menjangkau pelayanan pendidikan, kesehatan dan

akte kelahiran anak.

3) meningkatkan kapasitas potensi diri/keterampilan

hidup (biaya les bimbingan belajar atau kursus

keterampilan).

4) Sarana dan prasarana anak seperti, kasur, sprei,

bantal.

b. Bantuan Operasional Lembaga dapat dimanfaatkan

untuk:

1) Pembelian ATK

2) Pembelian perlengkapan kantor

(13)

12

c. Bantuan Operasional Pendampingan dapat dimanfaatkan

untuk:

1) Transport kunjungan rumah (home visit), dan

pendampingan akses layanan dasar

2) meningkatkan pengetahun dan keterampilan orang

tua dalam pengasuhan anak.

3) meningkatkan dukungan komunitas untuk

membangun kepedulian warga atau masyarakat

terhadap anak terlantar di lingkungannya

4) semakin berperannya lembaga kesejahteraan sosial

anak dalam memberikan kualitan pengasuhan dalam

LKSA dan mendukung pengasuhan dalam keluarga;

7. Nilai Bantuan

Nilai bantuan sosial ini adalah Rp.1.100.000,- per anak selama

satu tahun. Dengan ketentuan :

a. Minimal Rp. 800.000 untuk anak (harus masuk buku

tabungan).

b. Maksimal Rp. 100.000 untuk Bantuan Operasional

Lembaga (BOL).

c. Maksimal Rp. 200.000 untuk Bantuan Operasional

(14)

13 8. Penghentian Bantuan

Penghentian bantuan sosial dilakukan apabila :

a. Anak berusia diatas 18 tahun.

b. Anak menikah.

c. Keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan anak.

d. Anak dirujuk ke bantuan PKSA lain yang sesuai.

PERSIAPAN DAN SOSIALISASI PROSES KE BANK PEMANFAATAN HASIL

Dit. Kesejahteraan Sosial Anak, 5 Mei 2011

Dit KSA & LKSA (rekap data peserta, KTP ortu, KTP Pengurus

1.Mengisi Formulir & melampirkan kelengkapan Adm

2.Tanda tangan spe i e tabungan (anak, ortu, wali, LKSA, Sakti Peksos)

3.Anak mendapat buku tabungan a/n anak QQ

BUKU TABUNGAN ANAK

INTERNAL 1. Peningkatan nutrisi/gizi

anak

2. Pembuatan akte kelahiran dan mendapatkan 5. Akses peningkatan potensi

diri (latihan keterampilan kreatif/potensi diri) 6. Orangtua bertanggung

jawab mengasuh anak

EKSTERNAL

1.CSR perusahaan menambah jumlah bantuan dan tabungan

2.Kepedulian perorangan menambah jumlah bantuan dan tabungan 3.Hasil keterampilan kreatif

anak menambah jumlah uang dalam tabungan 4.Gemar menabung dan

e duku g progra Ayo ke Ba k

5.Akuntabilitas dan transparansi 6.Dukungan bank untuk

penerbitan buku tabungan atas nama anak, anak QQ ortu

ANAK TERPENUHI KEBUTUHAN DASAR DAN TIDAK KEJALAN

(15)

14 B. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan

Mekanisme pelaksanaan bantuan sebagai berikut:

1. Pengajuan Proposal

a. LKSA/PSAA mengajukan proposal Bantuan Sosial Melalui

LKSA yang ditujukan hanya kepada Dinas/Instansi Sosial

Kabupaten / Kota (Tidak dikirimkan ke Dinas/Instansi

Sosial Provinsi atau Kementerian Sosial).

b. LKSA/PSAA mengisi Form A

c. LKSA/PSAA mengisi Form B

d. LKSA/PSAA mengisi Form C

e. Bagi LKSA/PSAA yang menyatakan siap melaksanakan

pengasuhan dalam keluarga mengisi Form D

f. LKSA/PSAA menyiapkan copy buku tabungan lembaga

2. Verifikasi Proposal

a. Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota dibantu oleh Forum

LKSA/PSAA wajib melakukan verifikasi untuk memastikan

bahwa data anak yang diusulkan di Form C sesuai dengan

syarat dalam pedoman operasional dan jumlah yang

diusulkan tidak melebihi jumlah anak yang tercantum di

Form A.

b. Data Form C yang telah diverifikasi dan direkapitulasi

ditandatangani Kepala Dinas/Instansi Sosial.

Proposal tidak dikirimkan ke Dinas/Instansi

(16)

15

c. Dinas/Instansi sosial Kab/Kota dibantu oleh Forum

LKSA/PSAA Wajib Menjilid form C, form A, form B, Form

D, dan fotocopy buku rekening LKSA/PSAA secara berurut

d. Dinas/Instansi Sosial Kab/Kota mengirimkan berkas yang

sudah dijilid ke Dinas/Instansi Sosial Provinsi

e. Dinas/Instansi Sosial Provinsi memverifikasi dan

merekapitulasi form C dari Dinsos Kab/Kota. Hasil

rekapitulasi form C ditandatangani oleh Kepala

Dinas/Instansi Sosial Provinsi

f. Dinas/Instansi Sosial Provinsi mengirimkan rekapitulasi

form C, dan berkas yang sudah dijilid ke Direktorat

Kesejahteraan Sosial Anak, Kementerian Sosial RI, Jl.

Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat.

g. Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota melalui

Dinas/Instansi Sosial Provinsi wajib mengirimkan softcopy

form C, form A dan form B dalam bentuk CD atau

flashdisk.

h. Kementerian Sosial memverifikasi ulang data yang masuk

dari Dinas/Instansi Sosial Provinsi

Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota wajib

melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa data

anak yang diusulkan di Form C sesuai dengan pedoman

operasional dan jumlah yang diusulkan tidak melebihi

(17)

16 3. Penetapan LKSA Penerima Bantuan

a. Kementerian Sosial menerbitkan SK Bantuan Sosial

Melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak.

b. Kementerian Sosial menyampaikan salinan SK Bansos

Melalui LKSA kepada Dinas Sosial Provinsi.

c. Dinas Sosial Provinsi menyampaikan salinan SK Bansos

Melalui LKSA kepada Dinas Sosial Kabupaten/Kota.

d. Dinas Sosial Kabupaten/Kota menyampaikan salinan

Bansos Melalui LKSA kepada LKSA.

e. Kementerian Sosial membuat Surat Perintah Membayar

(SPM LS) yang ditujukan ke KPPN Kementerian Keuangan

f. KPPN Kementerian Keuangan menerbitkan Surat Perintah

Pencairan Dana (SP2D)

g. Bantuan masuk ke rekening LKSA/PSAA

4. Pelaporan

a. Setelah menerima bantuan, LKSA harus segera

menginformasikan kepada Dinas Sosial Kabupaten/ Kota.

b. LKSA membuat dan mengirimkan laporan secara reguler

satu kali dalam satu tahun setelah bantuan diterima.

Laporan dikirimkan kepada Kementerian Sosial secara

berjenjang melalui Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota

dan Provinsi. Hal yang harus dilengkapi dalam laporan

sebagai berikut:

(18)

17

2) LKSA/PSAA membuat penetapan daftar anak

penerima bantuan (Form F)

3) LKSA/PSAA membuat buku tabungan anak

4) LKSA/PSAA membuat laporan pertanggungjawaban

pemanfaatan bantuan sosial anak (Form G)

5) LKSA/PSAA membuat laporan pertanggungjawaban

bantuan operasional lembaga (Form H)

6) LKSA/PSAA membuat laporan pertanggungjawaban

bantuan operasional pendampingan (Form I)

7) Dinas/Instansi Sosial merekapitulasi semua laporan

dari lembaga (buku tabungan anak, Form E,F,G,H,I)

dengan menggunakan Form J

8) Soft copy laporan Form J beserta Form E,F,G,H,I

dikirimkan melalui CD atau flashdisk.

5. Pengembalian Bantuan

a. Bagi LKSA yang sudah menerima Bansos Melalui LKSA,

dan dengan alasan tertentu akan mengembalikannya,

maka dapat dikirim melalui alamat dan nomor rekening

sebagai berikut:

Kantor Cabang : BNI Cabang Kramat-Depsos

(19)

18

b. LKSA membuat surat pernyataan pengembalian bantuan

dan bukti transfer dapat dikirimkan melalui Dinas/Instansi

Sosial Kabupaten/Kota dan Provinsi.

c. Setelah dana yang dikembalikan masuk ke rekening

Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak, dana akan

dikembalikan ke kas negara melalui bank pemerintah oleh

Bendaharan Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak.

Pengembalian dana ke kas negara dibagi menjadi dua

jenis:

1) Setoran Pada Tahun Berjalan

Menggunakan Surat Setoran Pengembalian Belanja

dengan kode MAP 571111

2) Setoran Tahun Anggaran Yang Lalu

Menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak dengan

kode MAP 423913

d. Setelah dana dikembalikan ke kas negara, Direktorat

Kesejahteraan Sosial Anak akan menerima Bukti

Penerimaan Negara.

C. Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi dilakukan secara berjenjang

mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga pusat.

1. Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota melakukan monitoring

(20)

19

2. Dinas/Instansi Sosial Provinsi melakukan monitoring dan

evaluasi ke Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota dan ke

beberapa panti yang ada di wilayah tersebut.

3. Kementerian Sosial RI melakukan monitoring dan evaluasi ke

Dinas/Instansi Sosial Provinsi dan ke beberapa panti yang

ada di wilayah tersebut.

Aspek-aspek yang dimonitoring dan dievaluasi meliputi :

1. Ketepatan sasaran penerima manfaat (LKSA maupun anak),

waktu pelaksanaan, serta jumlah penerima manfaat.

2. Pemanfaatan bantuan sesuai dengan Form G, Form H, Form I.

3. Manfaat dan dampak bantuan.

D. Sanksi

Jika berdasarkan hasil pemantauan didapati Lembaga

Kesejahteraan Sosial Anak yang tidak memenuhi ketentuan yang

ditetapkan, maka Kepala Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota

atau Provinsi segera mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memberikan teguran secara lisan dan tertulis.

2. Melakukan pembinaan secara lebih intensif terhadap

Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang bersangkutan.

3. Apabila ketentuan point 1 dan 2 di atas diabaikan, maka

Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak tersebut tidak diusulkan

lagi pada tahun berikutnya, dan jika terindikasi melakukan

penyimpangan dalam penggunaan dana bantuan sosial dapat

(21)
(22)
(23)

22 E. Penutup

Dengan terbitnya Pedoman Operasional Bantuan Sosial melalui

Lembaga Kesejahteraan Sosial ini diharapkan dapat menjadi

acuan teknis pemanfaatan bantuan, petunjuk bagi semua pihak

yang berkepentingan dalam merencanakan, mengorganisasikan,

melaksanakan dan mengendalikan penyelenggaraan pelayanan

kesejahteraan anak. Bantuan Sosial Melalui LKSA Tahun 2013

merupakan perbaikan program dari bantuan Subsidi Panti, atau

bantuan permakanan dan lainnya, sehingga dalam hal adanya

ketidaksesuaian dengan kondisi di lapangan, agar menyesuaikan

dengan peraturan dan mekanisme yang baru.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kepada semua

Unit kerja Pelayanan Sosial Anak di tingkat Pusat, Dinas Sosial

Provinsi, Kabupaten/Kota, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak

atau PSAA diharapkan dapat mensosialisasikan dan

melaksanakan pedoman ini kepada masyarakat luas melalui

berbagai cara dan media, sebagai salah satu perwujudan

akuntabilitas, transparasi dan pencitraan publik dalam

pengembangan program Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak

(PKSA).

Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini, akan

ditindaklanjuti dengan Surat Edaran atau surat resmi Direktur

Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI atau Direktur

(24)

23 F. Lampiran-Lampiran

Form Usulan/Proposal Diisi LKSA 1. Form A (data anak LKSA) 2. Form B (data pegawai LKSA)

3. Form C (Rekapitulasi data LKSA)  Tugas LKSA  Diverifikasi dan Direkap Dinas/Instansi Sosial

4. Form D (Surat Pernyataan Melaksanakan Pelayanan Pengasuhan Anak Dalam Keluarga (Non-Panti)  Khusus LKSA Yang Melaksanakan Pengasuhan Keluarga

Form Laporan Diisi LKSA

1. Form E (Surat Pernyataan LKSA Telah Menerima Bantuan) 2. Form F (Contoh Daftar Nama Anak Penerima Bantuan) 3. Form G (Laporan Pemanfaatan Bantuan Sosial Anak ) 4. Form H (Laporan Operasional Lembaga)

5. Form I (Laporan Operasional Pendampingan )

Form Laporan Diisi Dinas/Instansi Sosial 1. Form J (Rekapitulasi Laporan Bansos LKSA)

Form Lainnya

1. Format Proposal Bantuan Sosial Melalui LKSA

(25)
(26)
(27)
(28)

27

KOP LKSA/PSAA

SURAT PERNYATAAN

BERSEDIA MELAKSANAKAN PELAYANAN SOSIAL ANAK DALAM KELUARGA

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama :………..

Jabatan :………..

Alamat :………..

Bertindak untuk dan atau atau atas nama LKSA/PSAA :

Nama LKSA/PSAA :………..

Dalam rangka membantu pemerintah dalam Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA), dengan ini menyatakan bersedia melaksanakan pelayanan sosial untuk mendukung pengasuhan anak dalam keluarga (non-panti / santunan keluarga) tahun 2013.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui,

Kepala Dinas/Instansi Sosial Kab/Kota Stempel

( )

………..

Yang membuat pernyataan Kepala/Pimpinan LKSA/PSAA Stempel dan Materei Rp. 6000,-

(29)

28

SURAT PERNYATAAN

PENERIMAAN BANTUAN SOSIAL MELALUI LKSA TAHUN 2013

Nomor : ...

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ...

Jabatan : ...

Alamat : ...

...

Bertindak atas nama LKSA/PSAA :

Nama LKSA/PSAA : ...

Alamat : ...

...

Kab/Kota ...Provinsi...

(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)

34

Proposal ini hanya sampai di Kabupaten/kota.

LEMBAR JUDUL

PROPO“AL BANTUAN “O“IAL LK“A ……….

Berisi informasi tentang:

1) Pelayanan yang diselenggarakan. 2) Karakteristik umum penerima manfaat 3) Nama, alamat, lokasi wilayah program

Contoh:

A. LEMBAR KATA PENGANTAR

PROPOSAL

BANTUAN SOSIAL MELALUI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK ………

LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK

JL. SUKAMAJU NO.4 KEC. SUKARAME KAB. SUKASARI PROV. JAWABARAT TLP. 02200000000

TAHUN 20...

(36)

35 B. ISI PROPOSAL

1. Latar Belakang 2. Permasalahan Anak 3. Dasar Hukum 4. Tujuan 5. Sasaran

6. Komponen Kegiatan 7. Pengorganisasian Kegiatan 8. Sdm Pengelola Program 9. Indikator Keberhasilan 10. Rencana Anggaran 11. Lampiran-Lampiran

a. Data sasaran/ calon penerima manfaat/ bantuan dan data pendukung lainnya

b. Surat rekomendasi dari Dinas/ Instansi Sosial dan instansi terkait lainnya yang relevan dengan LKSA

c. Surat pernyataan kesanggupan dari penyelenggara bantuan sosial untuk melaksanakan program dengan sungguh-sungguh sesuai dengan proposal yang disetujui dan bermaterai secukupnya.

d. Profil Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, yang dilengkapi dengan biodata personalia pengelola program (menggunakan Form A, B, C)

e. Fotocopy badan hukum (notaris), ijin operasional dari lembaga yang berwenang, atau surat keputusan dari Kementerian Sosial/ Dinas/ Instansi Sosial yang mengesahkan lembaga kesejahteraan sosial.

f. Fotocopy rekening Bank dan NPWP atas nama lembaga (bukan nama pribadi)

(37)
(38)
(39)
(40)
(41)

40 CONTOH SCAN / FOTO

(42)
(43)
(44)
(45)
(46)

Referensi

Dokumen terkait

Pengecualian dari objek retribusi diatur pada Pasal 43 ayat (3), yang terdiri dari: instansi pemerintah, perwakilan negara asing, badan internasional, lembaga sosial,