ABSTRAK
Andiny Firsta Makhfudiyah, 2017, “Pengembangan Strategi Pemasaran Pada Bank BPRS Amanah Sejahtera Cabang Surabaya”.
Fokus masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah, bagaimana pengembangan strategi pemasaran bank BPRS Amanah Sejahtera Cabang Surabaya?
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif karena bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna. Tujuan dari metodologi ini ialah pemahaman secara lebih mendalam terhadap suatu permasalahan yang dikaji. Dan data yang dikumpulkan lebih banyak kata ataupun gambar-gambar daripada angka.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran sangat penting bagi perusahaan apapun, termasuk sebuah lembaga keuangan syariah seperti Bank BPRS Amanah Sejahtera Cabang Surabaya. Pengembangan strategi pemasaran dalam bank tersebut melalui beberapa tahap diantaranya yaitu, perencanaan pemasaran yang meliputi pengelolaan produk, pemilihan saluran pemasaran, pemilihan periklanan, promosi dan humas, kemudian pengelolaan SDM pemasaran. Setelah itu tahap selanjutnya adalah tahap implementasi, tahap ini merupakan tahap pengubahan rencaana pemasaran menjadi penugasan tindakan dan memastikan bahwa penugasan tersebut dilaksanakan dengan cara yng akan mencapai tujuan yang telah dinyatakan oleh rencana tersebut. Tahap terakhir dari strategi pemasaran adalah evaluasi pemasaran, evaluasi pemasaran perlu dilakukan untuk memantau efektivitas strategi dan proses implementasinya, dan mengkaji ulang jika ada beberapa proses yang salah dalam strategi dan implementasinya. Bank Amanah Sejahtera Cabang Surabaya sudah menjalankan semua tahap-tahap tersebut dalam pemasarannya.
DAFTAR ISI
Sampul ... i
Persetujuan Dosen Pembimbing ... ii
Pengesahan Tim Penguji ... iii
Motto dan Persembahan ... iv
Pernyataan Pertanggungjawaban Otentisitas Skripsi ... v
Abstrak ... vi
Kata Pengantar ... vii
Daftar Isi... x
Daftar Lampiran ... xii
Bab I : Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah. ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Peneliian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Definisi konsep ... 5
F. Sistematika Pembahasan ... 6
Bab II : Kajian Teoritik A. Penelitian Terdahulu yang relevan ... 8
B. Kerangka Teori ... 14
1. Perencanaan Strategi Pemasaran ... 15
a. Pengelolaan lini produk ... 16
b. Pemilihan dan pengelolaan saluran pemasaran ... 19
c. Pengelolaan periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat ... 23
d. Pengelolaan SDM pemasaran ... 31
2. Implementasi Pemasaran ... 35
3. Evaluasi Pemasaran ... 36
4. Perspektif Islam ... 39
Bab III : Metode Penelitian A. Pendekatan dan jenis penelitian ... 41
B. Lokasi Penelitian ... 41
D. Tahap-Tahap Penelitian ... 43
E. Teknik Pengumpulan Data ... 48
F. Teknik Validitas Data ... 54
G. Teknik Analisis Data ... 55
Bab IV : Hasil Penelitian A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Bank BPRS Amanah Sejahtera ... 58
2. Profil Bank BPRS Amanah Sejahtera ... 59
3. Visi Bank BPRS Amanah Sejahtera ... 60
4. Misi Bank BPRS Amanah Sejahtera ... 60
5. Letak geografis Bank BPRS Amanah Sejahtera ... 60
6. Struktur organisasi Bank BPRS Amanah Sejahtera ... 61
7. Data karyawan Bank BPRS Amanah Sejahtera ... 63
B.Penyajian Data 1. Perencanaan Strategi Pemasaran ... 65
a. Pengelolaan lini produk ... 65
b. Pemilihan dan pengelolaan saluran pemasaran ... 66
c. Pengelolaan periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat ... 67
d. Pengelolaan SDM pemasaran ... 69
2. Implementasi Pemasaran ... 72
3. Evaluasi Pemasaran ... 75
C. Analisis Data 1. Perencanaan Strategi Pemasaran ... 77
a. Pengelolaan lini produk ... 77
b. Pemilihan dan pengelolaan saluran pemasaran ... 80
c. Pengelolaan periklanan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat ... 82
d. Pengelolaan SDM pemasaran ... 88
2. Implementasi Pemasaran ... 96
3. Evaluasi Pemasaran ... 101
Bab V : Penutup A. Simpulan ... 104
B. Saran (rekomendasi) ... 105
C. Keterbatasan Peneliti ... 106
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemasaran menurut Philip Kotler adalah proses pertukaran
melibatkan kerja. Penjual harus mencari pembeli, mengidentifikasi
kebutuhan mereka, merancang produk yang tepat, mempromosikannya,
menyimpan dan mengangkutnya, melaksanakan negosiasi harga dan
sebagainya. Kegiatan-kegiatan seperti pengembangan produk, penelitian
komunikasi, distribusi, penetapan harga, dan pelayanan merukapan inti
kegiatan pemasaran1.
Pemasaran (marketing) dalam dunia usaha baik produk barang maupun jasa peranannya sangat urgent bagi kemajuan perusahaan. Tanpa
peran marketing yang berkualitas mustahil sebuah usaha bisa berkembang
dengan baik. Pemasaran pada era sekarang beraneka macam bentuk dan
strateginya baik secara langsung atau direct selling atau secara tidak langsung non direct selling2.
Peranan pemasaran dalam masyarakat sangat penting, tercermin
dari setiap kehidupan masyarakat yang tidak terlepas dari kegiatan
pemasaran yang ada. Banyak tempat yang digunakan untuk
mempresentasikan produk diantaranya seperti toko tempat kita berbelanja
dan banyak lagi, merupakan kegiatan pemasaran. Pemasaran selalu
1 Philip Kotler, 1994, Marketing, PT. Erlangga, Jakarta, Hal. 10
2
mendorong untuk dilakukannya penelitian dan inovasi, sehingga
menimbulkan produk-produk baru. Hal ini dikarenakan pemasaran selalu
berusaha menggugah dan menarik para konsumen, kegiatan yang dimana
membutuhkan tenaga kerja cukup banyak3.
Dewasa ini pimpinan dan tenaga pemasaran sangat menekankan
betapa pentingnya peranan strategi pemasaran dalam suatu perusahaan.
Selain merincikan strategi dalam setiap rencananya, mereka juga
mengadakan penalaran yang lebih mantab dalam menetapkan pilihannya
terhadap strategi tersebut. menetapkan strategi pemasaran yang akan
dijalankan, suatu perusahaan harus melihat situasi dan kondisi pasar serta
menilai kedudukan atau posisi perusahaan di pasar4.
Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan
menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan
yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu
perusahaan. Rencana pemasaran lebih dititik beratkan pada produk atau
pasar dan pengembangan strategi, program pemasaran yang terinci dengan
baik agar dapat memperoleh sasaran produk dalam pasar. Rencana
pemasaran merupakan instrumen terpadu untuk mengarahkan dan
memadukan upaya pemasaran tersebut5.
Impelementasi menjadi langkah yang penting dalam perencanaan
pemasaran. Penerapan pemasaran merupakan proses yang mengubah
3
rencaana pemasaran menjadi penugasan tindakan dan memastikan bahwa
penugasan tersebut dilaksanakan dengan cara yng akan mencapai tujuan
yang telah dinyatakan oleh rencana tersebut6.
Evaluasi merupakan bagian yang penting dalam strategi
pemasaran, evaluasi dimaksudkan agar kinerja SDM pemasaran sesuai
jalurnya dan jika perlu, memperbaiki plan untuk memelihara performance pada jalurnya. Evaluasi juga mencakup upaya mencari peluang baru
dimasa mendatang dan memberi masukan bagi proses perencanaan
selanjutnya7.
Bank Syari’ah Amanah Sejahtera adalah Bank Pembiayaan Rakyat
Syari’ah yang menjalankan usahanya dengan prinsip syari’ah Islam dalam
menghimpun dana berupa deposito berjangka dan tabungan maupun
menyediakan pembiayaan bagi pengusaha kecil dan menengah. Selain
berorientasi bisnis Bank Syariah Amanah Sejahtera menyertakan misi
sosial dalam menjalankan usahanya dengan menyediakan pelayanan
pembiayaan Al Qardhul Hasan (Kebajikan), memberikan beasiswa yang
dananya bersumber dari Zakat Infaq dan Shadaqah, penyelenggaraan
penyembelihan hewan Qurban pada hari raya Idul Adha, penyediaan dana
beasiswa bagi pelajar yang kurang mampu dan berprestasi serta kegiatan
lain yang mengandung misi sosial dan keagamaan.
6 Philip Kotler, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, PT. Prenhallindo, Jakarta, Hal. 347
4
Keunikan yang diambil oleh peneliti adalah Bank BPRS Amanah
adalah bank yang masih berkembang, bank tersebut memang belum
sebesar bank-bank yang sudah terkenal. Peneliti melihat dari segi ekonomi
bahwa meskipun bank tersebut adalah bank kecil tetapi nasabahnya sangat
banyak. Bank tersebut memang cabang surabaya tetapi
nasabah-nasabahnya sudah dari berbagai daerah.
Setelah mengetahui uraian diatas, maka peneliti terdorong untuk
mengetahui tentang pengembangan strategi pemasaran pada Bank BPRS
Amanah Sejahtera Cabang Surabaya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengambil rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pemasaran di Bank BPRS Amanah Sejahtera
Cabang Surabaya?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran di Bank BPRS Amanah
Sejahtera Cabang Surabaya
D. Manfaat Penelitian :
1. Manfaat Teoritik :
a. Menambah wawasan keilmuan khususnya tentang manajemen
5
b. Bisa memberikan masukan bagi pengelola perbankan syariah
2. Manfaat Praktis :
a. Memberikan informasi kepada lembaga pengelola akademik
keagamaan Islam, bahwa banyak objek lapangan yang memerlukan
riset, sekaligus memperoleh bekal untuk objek penelitan
sebagaimana mengembangkan pengetahuan tentang strategi
pemasaran dalam perbankan syariah
b. Memberikan informasi kepada para pengelola perusahaan tentang
sistem pengendalian karyawan yang baik.
c. Bisa menjadi pengalaman untuk penulis, kemudian bisa menjadi
ilmu baru bagi penulis maupun pembaca.
E. Definisi Konsep
1. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian
proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan
nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya8.
2. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi
bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu
organisasi bisnis. Dengan adanya strategi pemasaran, maka
6
implementasi program dalam mencapai tujuan organisasi dapat
dilakukan secara aktif, sadar dan rasional tentang bagaimana suatu
merek atau lini produk mencapai tujuannya dalam lingkungan bisnis
yang semakin turbulen9.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan urutan sekaligus kerangka
berfikir dalam penulisan skripsi. Dalam penelitian ini, peneliti
mengklasifikasikan penelitian menjadi lima bab, yang masing-masing bab
mengandung susunan pembahasan, berikut adalah sistematika
pembahasannya:
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini berisikan gambaran umum yang meliputi : latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, definisi konsep, dan sistematika pembahasan.
BAB II : Kerangka Teoritik
Pada bab ini menguraikan penjelasan tentang kerangka teoritik
yang meliputi : penelitian terdahulu yang relevan, kerangka teoritik
yang berkaitan dengan pengembangan strategi pemasaran pada
perbankan syariah, dan meninjau kerangka teoritik strategi
pemasaran pada Bank BPRS Amanah Sejahtera Cabang Surabaya.
BAB III : Metode Penelitian
7
Pada bab ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan
pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber
data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
validitas data, teknis analisis data.
BAB IV : Penyajian Data
Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umun obyek
penelitian, penyajian dan analisis data yang meliputi pembahasan
mengenai penyajian data untuk menggambarkan data yang
ditemukan dalam penelitian mengenai strategi pemasaran pada
Bank BPRS Amanah Sejahtera Cabang Surabaya.
BAB V : Penutup
Pada bab ini menjelaskan hasil akhir penelitian mengenai
8
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian pertam yang relevan berjudul “Strategi Pemasaran
Produk Pembiayaan Dalam Pencapaian Target Di PT. Bank Syariah
Mandiri (BSM) Cabang Salatiga” oleh Yuliyantini. Jurusan Syariah, Program Studi D3 Perbankan Syariah, Seolah Tinggi Agama Islam Negri
(STAIN) Salatiga, Tahun 2011. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kasus yaitu mengambil satu obyek tertentu. Data
yang diperoleh melalui dua sumber, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dengan wawancara langsung dengan unit pemasaran
pada PT Bank Syariah Mandiri cabang Salatiga. Sedangkan data sekunder
diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian, data ini
diperoleh dari buku maupun sumber lainnya. Hasil penelitian ini adalah
bahwa PT Bank Syariah Mandiri cabang Salatiga telah melaksanakan
strategi pemasaran dengan menggunakan marketing mix yang meliputi
place, price, product, dan promotion.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan
adalah sama-sama di lakukan di bank syariah. Penelitian ini juga
menggunakan metode penelitian kualitatif. Perbedaam penelitian tersebut
9
sedangkan penelitian yang akan dilakukan membahas tentang
pengembangan strategi pemasara pada bank syariah.
Penelitian kedua yang relevan berjudul “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah Pada Bank Mega Syariah Cabang Ungaran” oleh
Ririn Widiawati, Program D3 perbankan syariah, Fakultas ekonomi dan
bisnis islam, Universitas Islam Negri Wali Songo Semarang, tahun 2015.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Adapun metode
pengumpulan data yang digunakan dengan cara wawancara terhadap
karyawan Bank Mega Syari’ah, observasi secara langsung terhadap obyek
tertentu yang menjadi fokus penelitian dan mengetahui suasana kerja di
Bank Mega Syari’ah serta mencatat segala sesuatu yang berhubungan
dengan Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah pada Bank
Mega Syari’ah dan dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian ini.
Hasil penelitian yang telah penulis lakukan di Bank Mega Syariah
menunjukkan bahwa produk Pembiayaan Murabahah yang terdapat pada
Bank Mega Syari’ah yaitu Murabahah dengan Wakalah dan Murabahah
tanpa Wakalah dan Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah
menggunakan startegi pemasaran.
Persamaan penelian ini dengan penelitian yang akan dilakukan
adalah sama-sama menggunakan penelitian kualitatif. penelitian ini juga
dilakukan di bank syariah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang
10
penelitian yang akan dilakukan meneliti tentang pengembangan strategi
pemasaran produk dalam bank syariah.
Penelitian keetiga yang relevan berjudul “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan IB BDW Modal Kerja Di BPR Syariah Bangun Drajat Warga (BDW) Yogyakarta” oleh Selly Ayu Merdekawati, Jurusan
Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam
Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis strategi pemasaran pada BPRS BDW, selain itu untuk
mengetahui metode promosi yang digunakan oleh BPRS BDW. Metode
pengumpulan data dengan observasi. Observasi yang dilakukan adalah
observasi non partisipasi untuk memperoleh gambaran tentang strategi
pemasaran. Wawancara dilakukan kepada direktur, staf pemasaran BPRS
BDW beserta nasabahnya. Dan dokumentasi berupa buku atau tulisan yang
mendukung penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah diskriptif kualitatif yaitu menggambarkan dan menguraikan
data-data yang telah yang terkumpul. Hasil penelitian in menunjukkan bahwa
proses manajemen pemasaran diterapkan dalam perusahaan ini. Proses
manajemen pemasaran tersebut meliputi: 1. Analisis memilih pasar sasaran
yang terdiri dari segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran dan penetapan
posisi pasar. 2. Perencanaan strategi pemasaran yang menggunakan strategi
bauran pemasaran jasa (marketing mix 7P’s) yang terdiri dari product, price,
11
strategi pemilihan media yang terdiri dari media cetak, media luar ruang,
media elektronik, media internet dan media lini.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan
adalah sama-sama menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini
juga dilakukan di bank syariah. Perbedaan Penelitian ini adalah membahas
tentang modal kerja saja, sedangkan penelitian yang akan dilakukan
12
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu Yang Relevan
No Judul Persamaan Perbedaan Hasil
1. “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Dalam Pencapaian Target Di PT. Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang
Salatiga”
Persamaan penelitian ini dengan
penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama di lakukan di bank syariah. Penelitian ini juga menggunakan metode penelitian kualitatif. Perbedaam penelitian tersebut adalah membahas pemasaran pembiayaan dalam pencapaian target, sedangkan penelitian yang akan dilakukan membahas tentang
pengembangan strategi
pemasara pada bank syariah.
Hasil penelitian ini adalah bahwa PT Bank Syariah Mandiri cabang Salatiga telah melaksanakan strategi pemasaran dengan menggunakan marketing mix yang meliputi place, price,
product, dan
promotion.
2. “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah Pada Bank Mega Syariah Cabang Ungaran”
Persamaan penelian ini dengan
penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama
menggunakan penelitian kualitatif.
penelitian ini juga dilakukan di bank syariah.
Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian yang akan dilakukan adalah meneliti tentang
pembiayaan murabahah. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan meneliti
tentang
pengembangan strategi
pemasaran produk dalam bank syariah
Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian
yang akan
dilakukan adalah meneliti tentang pembiayaan murabahah. Sedangkan
penelitian yang akan dilakukan meneliti
pembiayaan muyarakah dan mudharabah.
3. “Strategi Pemasaran Produk
Persamaan penelitian ini dengan
Perbedaan Penelitian ini adalah
Hasil penelitian in menunjukkan
13
Pembiayaan IB
BDW Modal
Kerja Di BPR Syariah Bangun Drajat Warga (BDW)
Yogyakarta”
penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama
menggunakan metode penelitian kualitatif.
Penelitian ini juga dilakukan di bank syariah.
membahas tentang modal kerja saja, sedangkan penelitian yang akan dilakukan membahas tentang pemasaran produk dalam bank syariah.
manajemen pemasaran
diterapkan dalam perusahaan ini. Proses
manajemen pemasaran
tersebut meliputi:
1. Analisis
memilih pasar
sasaran yang
terdiri dari
segmentasi pasar, penetapan pasar
sasaran dan
penetapan posisi
pasar. 2.
Perencanaan strategi
pemasaran yang menggunakan strategi bauran pemasaran jasa (marketing mix
7P’s) yang terdiri
dari product, price, place, promotion,
people, physical evidence, dan
process. 3.
Penetapan strategi pemilihan media yang terdiri dari
media cetak,
14
B. Kerangka Teoritik
Demi memperoleh kejelasan mengenai judul yang diangkat yakni
“Pengembangan Strategi Pemasaran Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Amanah Sejahtera Cabang Surabaya”, maka disini akan dijelaskan tentang
beberapa istilah yang berkaitan dengan judul.
Pemasaran menurut Philp Kotler dan Armstrong adalah suatu
proses sosial dan managerial yang membuat individu atau kelompok
memperoleh apa yang merka butuhkan dan inginkan lewat pemciptaann dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Pemasaran mempunyai peranan yang besar dalam kehidupan
bermasyarakat karena pemasaran menyangkut berbagai aspek termasuk
ekonomi dan sosial. Pemasaran bisa menciptakan lapangan kerja bagi
masyarakat luas karena kegiatan pemasaran menyangkut permasalahan
mengalirnya produk dari produsen kepada konsumen11.
Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan
menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan
yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu
perusahaan.
Pemasaran dapat dilihat sebagai proses sosial, yaitu proses yang
dilakukan untuk menunjang tercapainya pemenuhan kebutuhan masyarakat
15
secara efektif dan efisien melalui pertukaran nilai-nilai konsumsi. Dalam
pengembangan strategi pemasaran, ada beberapa proses yang harus dilalui
yakni perencanaan strategi pemasaran, implementasi pemasaran dan evaluasi
pemasaran.
1. Perencanaan Strategi Pemasaran
Perencanaan adalah awal dari suatu rangkaian kegiatan. Dalam
dunia usaha kemampuan untuk membuat perencanaan yang baik sangat
menentukan keberhasilan usaha. Beberapa orang ahli berpendapat bahwa
perencanaan yang baik sudah menjamin separuh dari keberhasilan12.
Menurut Kotler dan Amstrong strategi perencanaan adalah proses
untuk mengembangkan dan menjaga suatu kecocokan strategi diantara
tujuan dan kemampuan organisasi dengan peluang pemasaran yang selalu
berubah13. Strategi perencanaan ini meliputi pengelolaan lini produk,
pemilihan dan pengelolaan saluran pemasaran, pengelolaan periklanan,
promosi penjualan, dan hubungan masyarakat.
a. Pengelolaan lini produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Produk dapat dibedakan
menjadi tiga jenis yakni, barang fisik, jasa, gagasan. Contohnya
16
sebuah restoran siap saji menyediakan barang, perbankan dibidang
jasa keuangan, dan gagasan (“menghematwaktu saya”)14.
Tingkat kepentingan produk fisik lebih tergantung pada jasa
yang mereka berikan daripada kepemilikannya. Sesunnguhnya jasa
juga diberikan oleh sarana lain, seperti orang, tempat kegiatan,
organisasi,lembaga keuangan atau gagasan15.
Lini produk adalah kelompok produk yang berhubungan erat
karena fungsi serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama,
dipasarkan lewat jenis toko yang sama, atau masuk dalam kisaran
harga yang sudah ada16.
Dalam pengelolaan lini produk harus mengetahui penjualan dan
laba tiap unit produk dalam lininya untuk menentukan unit produk
mana yang akan dikembangkan, dipertahankan, dikurangi, atau
dihentikan. Mereka juga perlu memahami profil pasar tiap produk17.
Mengelola lini produk harus mengetahui persentase total
penjualan dan laba yang dikontribusikan masing-masing unit produk
dalam lini. Kemudian harus menganalisis bagaimana posisi lini
produknya terhadap lini produk pesaing18.
14 Philip Kotler, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, PT. Prenhallindo, Jakarta, Hal. 9
15 Philip Kotler, 1997, Marketing, Erlangga, Jakarta, Hal. 279
16 Thamrin Abdullah, Francis Tantri, 2016, Manajemen Pemasaran, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, Hal. 164
17 Philip Kotler, 1997, Marketing, Erlangga, Jakarta, Hal. 279
17
Setelah melaksanakan analisis lini produk, kemudian
mempertimbangkan keputusan tentang panjang lini produk,
modernisasi lini, ciri-ciri lini, dan pemangkasan lini
Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan adalah panjang
lini produk. Lini produk terlalu pendek jika perusahaan tersebut dapat
meningkatkan laba dengan menambah unit produk. Lini terlalu
panjang jika perusahaan dapat meningkatkan laba dengan
mengurangi jenis produk.
Tujuan perusahaan mempengaruhi lini produk adalah agar
memperoleh pangsa pasar besar dan pertumbuhan pasar akan
membawa lini yang panjang. Tetapi perusahaan yang mementingkan
laba yang tinggi akan membawa ini yang lebih pendek yang terdiri
atas beberapa unit produk yang terpilih dengan cermat19.
Lini produk dapat diperpanjang dengan menambah lebih banyak
unit produk dalam rentang lini yang sekarang. Ada beberapa motif
untuk melakukan pengisian lini yakni, memperoleh tambahan laba,
berusaha memuaskan penyalur yang mengeluh kehilangan penjulan
karena tidak adanya beberapa unit produk dalam lini tersebut,
berusaha menggunakan kapasitas lebih, berusaha memimpin sebagai
18
perusahaan dengan lini penuh, dan mencoba mengisi celah agar tidak
diisi pesaing20.
Meskipun panjang lini produk memadai dalam beberapa kasus,
tetapi lini tersebut perlu di modernisaasi. Misalnya peralatan mesin
suatu perusahaan memiliki tampilan 1950-an dan kalah dari lini
pesaing yang gayanya lebih modern. Isu sentral dari modernisasi lini
produk adalah apakah harus membongkar lini sedikit demi sedikit atau
seluruhnya sekaligus21.
Perusahaan biasanya memilih satu atau beberapa unit produk
dalam ini untuk ditampilkan perushaan mungkin menampilkan model
promosi posisi rendah untuk berperan sebagai “pembuka jalan”. Pada
saat lain perusahaan akan menampilkan unit produk posisi tinggi
untuk memberikan gengsi pada lini tersebut. kadang-kadang
perusahaan mendapatkan bahwa satu ujung lininya lau keras tetapi
penjualan untuk ujung lainnya sangat buruk, perusahaan mungkin
mencoba meningkatkan permintaan untuk yang penjualannya lambat
kemudian perusahaan sebaiknya mempromosikan jenis produk laku
keras daripada mencoba mengangkat permintaan yang lemah22.
b. Pemilihan dan pengelolaan saluran pemasaran
20 Philip Kotler, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, PT. Prenhallindo, Jakarta, Hal 61
21 Thamrin Abdullah, Francis Tantri, 2016, Manajemen Pemasaran, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, Hal. 167
19
Sebagian besar perusahaan bekerja sama dengan peraantara
pemasaran untuk membawa produk perusahaan tersebut ke pasar. Para
perantara pemasaran membentuk suatu saluran pemasaran (disebut
juga saluran perdagangan atau sauran distribusi) .
Penggunaan perantara sebagian besar karena keunggulan
efisiensi mereka dalam membuat barang-barang tersedia secara luas
dan mudah diperoleh pasar sasaran. Dengan hubungan, pengalaman
spesialisasi, dan skala operasi mereka, perantara biasanya
menawarkan pada perusahaan lebih banyak daripada yang dapat
mereka capai sendiri23.
Dari pandangan sistem ekonomi, peranan utama dari perantara
pemasaran adalah mentransformasikan beragam bahan yang ada alam
dan mengolahnya menjadi bermacam-macam barang yang anggota
masyarakat mau membelinya24.
Sebuah saluran pemasaran melakukan kinerja dengan
memindahkan barang dari produsen kepada konsumen. Hal itu
mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan pemilikan yang
memisahkan barang dan jasa dari orang-orang yang membutuhkan
atau menginginkannya. Anggota dalam saluran pemasaran melakukan
sejumlah fungsi utama yakni, Informasi, promosi, negosiasi,
23 Philip Kotler, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, PT. Prenhallindo, Jakarta, Hal. 140
20
pemesanan, pembiayaan, pengambilan risiko, pemilikan fisik,
pembayaran, hak milik
Saluran pemasaran dapat dikelompokkan dengan jumlah tingkat
saluran. Setiap perantara yang melakukan pekerjaan tertentu untuk
mengalihkan produk dan kepemilikannya agar lebih mendekati
pembeli akhir bisa disebut sebagai tingkat saluran25.
Saluran pemasaran tidak terbatas hanya untuk distribusi barang
saja. Produsen dari jasa dan ide juga menghadapi masalah dalam
melakukan pengadaan dan penyebaran output untuk populasi
saran.dengan berkembangnya teknologi, penyampaian sejumlah jasa
menjadi semakin mudah bagi penyedia dan semakin nyaman bagi
pelanggan26.
Dalam merancang saluran pemasaran, perusahaan harus
memutuskan apa yang ideal, apa yang mungkin dan apa yang tersedia.
Perusahaan baru biasanya memulai usaha lokal yang menjual dipasar
terbatas. Karena modalnya terbatas biasanya perusahaan ini
menggunakan perantara yang sudah ada27.
Merancang suatu sistem saluran pemasaran perlu dilakukan
analisis kebutuhan konsumen, menetapkan tujuan-tujuan saluran
25 Thamrin Abdullah, Francis Tantri, 2016, Manajemen Pemasaran, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, Hal. 209
26 Philip Kotler, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, PT. Prenhallindo, Jakarta, Hal. 144
21
pemasaran, mengidentifikasi alternatif saluran pemasaran yang
utama, dan mengevaluasinya
Menganalisis tingkat hasil pelayanan yang diinginkan oleh
konsumen. Pemasar harus memahami tingkat hasil pelayanan yang
dibutuhkan oeh pelanggan sasaran. Saluran menghasilkan lima
pelayanan Memberikan tingkat hasil pelayanan yang lebih tinggi
berarti biaya yang lebih tinggi dan harga yang lebih tinggi bagi
pelanggan28.
Tujuan saluran pemasaran harus dinyatakan menurut tingkat hasil
pelayanan yang menjadi sasaran. Pada kondisi persaingan lembaga
saluran pemasaran harus mengatur tugas fungsionalnya agar dapat
meminimalisir biaya total saluran yang sesuai dengan tingkat
pelayanan hasil yang diinginkan29.
Rancangan saluran pemasaran juga harus memperhitungkatn
kelemahan dan kekuatan berbagai jenis perantara. Rancangan saluran
harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas.bila kondisi
ekonomi lesu maka perusahaan akan memindahkan barang mereka ke
pasar dengan menggunakan saluran yang lebih pendek tanpa jasa yang
tidak begitu penting yang menambah harga akhir barang30.
28 Philip Kotler, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, PT. Prenhallindo, Jakarta, Hal. 146
29 Thamrin Abdullah, Francis Tantri, 2016, Manajemen Pemasaran, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, Hal. 214
22
Suatu saluran alternatif dijelaskan dengan tiga elemen, yakni
jenis perantara, jumlah perantara dan ketentuan dan tanggung jawab
setiap peserta dalam saluran.
Perusahaan perlu mengidentifikasi jenis perantara yang tersedia
untuk melaksanakan tugas salurannya. Perusahaan harus mencari
saluran pemasaran yang inovatif. Terkadang perusahaan memilih
saluran pemasaran yang tidak biasa karena alasan biaya atau kesulitan
untuk bekerja dengan saluran pemasaran yang dominan. Keputusan
tersebut biasanya memberikan hasil yang sangat baik. Keunggulan
saluran pemasaran yang tidak biasa yakni perusahaan akan
menghadapi langkah saluran yang sedikit ketika ada pesaing lain.
Perusahaan haruslah memutuskan tentang jumlah perantara
yang akan digunakan pada setiap tingkat saluran. Terdapat tiga
strategi.
Ada sebuah contoh kasus dimana produsen telah
mengidentifikasi beberapa saluran alternatif perlu di evaluasi atas
kriteria ekonomi, kontrol, dan kemampuan adaptasi.
Yang pertama adalah kriteria ekonomi, setiap saluran alternatif
akan membuat tingkat penjualan dan biaya yang berbeda-beda dan
biaya yang berbeda-beda. Ada beberapa langkah yang pertama
menentukan wiraniaga perusahaan yang akan menghasilkan penjualan
23
menjual berbagai volume melalui tiap saluran. Selanjutnya
membandingkan penjualan dan biaya31.
Kriteria pengendalian adalah evaluasi saluran pemasaran harus
diperlebar agar dapat memasukkan masalah-masalah atau kontrol.
Sebuah agen penjualan adalah perusahaan bisnis independen yang
berusaha melakukan maksimalisasi labanya32.
Kriteria adaptif adalah saluran pemasaran yang terlibat dalam
jangka waktu komitmen dan kehilangan fleksibilitas.sebuah saluran
pemasaran membutuhkan suatu komitmen jangka waktu yang lama
dan perlu memiliki superioritas ekonomi ataupun pengendalian yang
baik sebagai bahan pertimbangan33.
c. Pengelolaan periklanan, promosi penjualan dan hubungan masyarakat
1) Periklanan
Periklanan adalah segala bentuk penyajian non-personal dan
promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran. Iklan merupakan cara yang efektif
biaya untuk menyebarkan pesan, baik itu untuk membangun
preferensi merek34.
(a) Menentukan tujuan periklanan
31 Philip Kotler, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, PT. Prenhallindo, Jakarta, Hal. 150
32 Thamrin Abdullah, Francis Tantri, 2016, Manajemen Pemasaran, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, Hal. 220
33 Philip Kotler, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, PT. Prenhallindo, Jakarta, Hal. 150
24
Langkah yang utama dalam program periklanan adalah
menentukan tujuan periklanan. Tujuan harus berasal dari
keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan
posisi pasar, dan bauran pemasaran. Pilihan tujuan periklanan
harus didasarkan pada analisis mendalam mengenai situasi
pemasaran sekarang.
(b) Memutuskan anggaran periklanan
Perusahaan dapat membuat anggaran periklanan untuk
tiap produk. Peranan periklanan adalah meningkatkan
permintaan atas produk tersebut. perusahaan ingin
mengeluarkan dana yang diperlukan untuk mencapai tujuan
penjualan.
Ada lima faktor spesifik yang perlu dipertimbangkan
saat menetapkan anggaran periklanan. Diantaranya adalah,
tahap dalam siklus hidup produk, pangsa pasar dan basis
konsumen, persaingan dan gangguan, frekuensi periklanan,
kemungkinan subtitusi penduduk.
(c) Memilih pesan periklanan
Dalam periklanan, kampanye berbeda dalam hal
kreatifitasnya. Jelas pengaruh faktor kreatifitas dalam
kampanye lebih penting daripada jumlah uang yang
dikeluarkan. Suatu iklan baru bisa membantu meningkatkan
25
periklanan kreatif didunia tidak dapat mendorong pangsa
pasar dari suatu produk yang cacat.
Pengiklanan melalui empat tahap untuk
mengembangkan suatu strategi kreatif yakni, pembentukan
pesan, evaluasi dan pemilihan pesan, pelaksanaan pesan, dan
penelaahan tanggung jawab sosial pesan tersebut35.
(d) Keputusan tentang media
Memilih media periklanan untuk menyampaikan pesan
iklannya. Tahapan-tahapannya adalah memutuskan
jangkauan, frekuensi, dan dampak yang diinginkan, memilih
di berbagai jenis media utama, memilih sarana media
tertentu, memutuskan waktunya, dan memutuskan alokasi
media secara geografis36.
2) Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah unsur kunci dalam kampanye
pemasaran. Promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat insentif
yang beragam, kebanyakan berjangka pendek. Dirancang untuk
mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih
cepat atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang.
(a) Pertumbuhan pesat promosi penjualan
35 Kasmir, 2010, Pemasaran Bank, Prenada Media Group, Jakarta, Hal. 159
26
Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada
pertumbuhan pesat promosi penjualan, terutama dalam pasar
konsumen. Beberapa faktor internal yakni, promosi sekarang
lebih diterima oleh manajemen puncak sebagai kiat
penjualan yang efektif, semakin banyak manajer produk
yang memenuhi syarat untuk menggunakan kiat promosi
penjualan, manajer produk dibawah tekanan keras untuk
meningkatkan penjualan saat ini.
Beberapa faktor eksternal yakni, jumlah merek
bertambah, pesaing sering menggunakan promosi, banyak
merek terlihat sama, konsumen semakin berorientasi harga,
pedagang menuntut lebih banyak transaksi dari produsen,
efisiensi iklan telah berkurang karena meningkatnya biaya
kekacauan media dan hambatan hukum.
(b) Tujuan promosi penjualan
Kiat promosi berbeda dengan tujuan spesifiknya.
Promosi penjualan memungkinkan produsen untuk
menyesuaikan variasi penawaran daan permintaan jangka
pendek. Promosi penjualam dapat mendorong konsumen
untuk mencoba produk baru.
Promosi penjualan menjadikan kesadaran harga
konsumen lebih besar. Promosi penjualan juga membantu
27
konsumen. Konsumen sendiri juga menikmati kepuasan
menjadi pembelanja yang cerdik saat mereka mengambil
keuntungan dari harga yang spesial37.
(c) Keputusan utama dalam promosi penjualan
Suatu perusahaan yang menggunakan promosi
penjualan harus menetapkan tujuan, memilih kiatnya,
mengembangkan program, menguji program itu lebih
dahulu, menerapkan dan mengendalikannya, dan
mengevaluasi hasilnya38.
(1) Menetapkan tujuan promosi penjualan.
Tujuan promosi penjualan dituntunkan dari tujuan
promosi yang lebih luas, yang diturunkan dari tujuan
pemasaran yang lebih mendasar yang dikembangkan
untuk produk tersebut. tujuan spesifik yang ditetapkan
untuk promosi penjualan akan berbeda sesuai jenis pasar
sasaran
(2) Memilih kiat promosi penjualan
Terdapat banyak kiat promosi penjualan yang tersedia.
Perencana promosi harus memperhitungkan jenis pasar,
tujuan promosi penjualan, kondisi kompetitif, dan
efektivitas biaya dari tiap kiat.
37 Kasmir, 2010, Pemasaran Bank, Prenada Media Group, Jakarta, Hal. 159
28
(3) Mengembangkan program promosi penjualan
Pemasar harus memiliki beberapa faktor untuk
dipertimbangkan. Pertama pemasar harus menentukan
besarnya insentif. Kedua manajer pemasaran harus
mmbuat suatu kondisi untuk berpartisipasi. Ketiga
pemasar harus memutuskan lamanya promosi. Keempat
pemasar harus memilih sarana distribusi. Kelima
manajer pemasaran harus menentukan waktu promosi.
(4) Prauji program promosi penjualan
Prauji harus dilaksanakan untuk menentukan apakah
kiatnya tepat. Promosi biasanya dapat diuji dengan cepat
dan murah dan beberapa perusahaan besar biasanya
menguji strategi alternatif di area psar tertentu dengan
tiap promosi nasional. Konsumen dapat diminta untuk
menilai berbagai kemungkinan penawaran, atau prauji
dapat dijalankan dalam daerah geografis yang terbatas39.
(5) Menerapkan dan mengendalikan program promosi
penjualan
Perusahaan harus menyiapkan rencana penerapan dan
pengendalian untuk tiap promosi tersendiri. Rencana
penerapan yng dilakukan harus mencakup lead time dan sell-in time. Lead time adalah waktu yang diperlukan
29
untuk menyiapkan program itu sebelum
meluncurkannya. Yakni mencakup rencana awal. Sell-in
time dimulai dengan peluncuran promosi penjualan dan berakhir saat hampir 95% produk promosi itu berada
dalam tangan konsumen, yang bisa memakan waktu
hingga beberapa bulan tergantung lamanya promosi
tersebut40.
(6) Mengevaluasi hasil promosi penjualan
Peranan evaluasi hasil promosi sangatlah penting.
Perusahaan bisa menggunakan tiga metode untuk
mengukur efektivitas promosi penjualan yakni, data
penjualan, survei pelanggan, dan pengalaman.
Menggunakan data penjualan dengan melalui pemindai
(scanner) yang tersedi oleh perusahaan. Pemasar bisa
menganalisis jenis orang yang mengambil keuntungan
dari promosi, bagaimana prilaku mereka sebelum
promosi, dan bagaimana pelanggan yang membeli
merek yang dipromosikan akan berprilaku terhadap
merek tersebut dan merek lain. Survei konsumen dapat
dilakukan untuk mmpelajari berapa banyak yang ingat
terhadap promosi, apa yang mereka pikirkan, berapa
banyak yang mengambil kesempatan itu, dan bagaimana
30
promosi berpengaruh terhadap prilaku pemilihan
merek41.
3) Hubungan masyarakat
Hubungan masyarakat (humas) adalah kiat pemasaran
penting, melibatkan berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan menjaga citra perusahaan atau tiap
produknya.
Humas terkadang diperlakukan sebagai anak tiri, merupakan
pilihan terakhir untuk perencanaan promosi yang lebih serius.
Perusahaan yang bijaksana biasanya mengambil langkah nyata
untuk mengelola hubungan yang berhasil dengan masyarakat
utamanya. Departemen humas memantau sikap publik organisasi
dan membagikan informasi dan komunikasi untuk membangun
hubungan baik
Departemen humas melakukan lima tugas yang mendukung
tujuan pemasaran, diantaranya yakni. Hubungan pers yang
menyajikan berita dan informasi. Publikasi produk yang
merespon berbagai usaha publikasi produk tertentu. Komunikasi
perusahaan yang mempromosikan pemahaman tentang
organisasi. Lobi yang berhubungan dengan badan pembuat UUD
dan pejabat pemerintah42.
41 Philip Kotler, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, PT. Prenhallindo, Jakarta, Hal. 259
31
d. Pengelolaan SDM pemasaran
1) Perekrutan dan penyeleksian SDM pemasaran
Menyeleksi SDM pemasaran akan sederhana jika
perusahaan mengetahui kualitas seperti apa yang dicari. Dengan
mencari kualitas umum yang dimiliki oleh SDM pemasaran yang
paling berhasil dalam perusahaan tersebut.Dalam menentukan
profil SDM pemasaran yang diinginkan, perusahaan perusahaan
harus mempertimbangkan karakteristik dari pekerjaan penjualan
yang spesifik43.
Setelah perusahaan membuat kriteria seleksi, tahap
selanjutnya yaitu melakukan perekrutan. Departemen personalia
mencari pelamar dengan berbagai cara, antar Lin meminta
nama-nama dari SDM pemasaran yang sekarang menggunakan agen
tenaga kerja, atau dengan menempatkan iklan pekerjaan, bisa
juga dengan menghubungi para mahasiswa yang baru lulus44.
Prosedur perekrutan, jika berhasil akan menarik banyak
pelamar dan perusahaan akan perlu menyeleksi yang terbaik.
Prosedur seleksi ini bervariasi dari wawancara informal tunggal
sampai pengujian dan wawancara yang berkepanjangan45.
2) Pelatihan SDM pemasaran
43 Philip Kotler, 1997, Marketing, Erlangga, Jakarta, Hal. 394
44 Ali Hasan, 2010, Marketing Bank Syariah, Ghalia Indonesia, Bogor, hal. 244
32
Setelah perekrutan pihak perusahaan mengirimkan SDM
yang telah direkrut untuk pelatihan. SDM pemasaran saat ini
mungkin akan menghabiskan waktu beberapa minggu sampai
beberapa bulan untuk pelatihan. Median periode pelatihan adalah
28 minggu untuk perusahaan-perusahaan industri, 12 minggu
untuk perusahaan jasa, empat minggu untuk perusahaan produk
konsumsi. Waktu pelatihan bervariasi menurut kerumitan tugas
SDM masing-masing dan jenis orang yang direkrut dalam
organisasi tersebut.
Sebagian besar perusahaan mengkhususkan bagian pertama
program pelatihan untuk menjelaskan sejarah dan tujuan
perusahaan lengkap dengan visi misinya, organisasi dan lini
wewenangnya, kemudian pejabat-pejabat utamanya, struktur
finansial dan fasilitas. Kemudian SDM menjelaskan tentang
produk-produk utama perusahaan, ditunjukkan bagaimana
produk tersebut diproduksi dan bagaimana fungsinya untuk
berbagai penggunaan, berikut juga volume penjualannya46.
SDM selama pelatihan juga mempelajari berbagai jenis
pelanggan dan kebutuhan-kebutuhannya, motif pembeliannya
dan kebiasaan pembeliannya. Kemudian mempelajari tentang
karakteristik pelanggan dan menerima pelatihan mengenai
prinsip-prinsip pemasaran. Setelah itu SDM mempelajari tentang
33
prosedur dan tanggung jawab lapangan, mempelajari bagaimana
membagi waktu antara account yang aktif fan yang potensial,
membuat laporan dan bepergian secara efektif47.
3) Penyeliaan SDM pemasaran
SDM pemasaran menerima lebih dari satu wilayah, paket
imbalan, dan pelatihan-mereka juga mendapat penyeliaan
(supervision). Penyeliaan merupakan hal yang pasti dialami oleh
setiap orang yang bekerja untuk orang lain. Ini merupakan
ekspresi ketertarikan alami dan terus menerus dari pemberi kerja
atas aktivitas pekerjaannya.
Mengembangkan aturan untuk kunjungan ke prospek sangat
penting dilakukan oleh SDM pemasaran, kunjungan tambahan
menghasilkan lebih banyak penjualan dan meninggalkan
pertanyaan apakah besarnya peningkatan penjualan tersebut
mendukung tambahan biayanya.
Perusahaan menetapkan standar karena beberapa alasan. Jika
dibiarkan SDM pemasaran akan menghabiskan sebagian besar
waktu mereka untuk pelanggan yang sekarang, sedangkan
pelanggan yang sekarang jumlahnya sudah diketahui. Jadi
beberapa perusahaan mengandalkan SDM pemasaran untuk
membawa misi untuk membuka account baru
34
Salah satu kiat perencanaan yang efektif adalah jadwal
kunjungan yang menunjukkan pelanggan dan calon pelanggan
mana yang akan dikunjungi bulan apa dan aktivitas yang
dilakukan48.
4) Memotivasi SDM pemasaran
Semakin tinggi motivasi yang didapat oleh SDM pemasaran
maka semakin besar usahanya. Semakin besar usaha maka
semakin tinggi kinerjanya, semakin tinggi kinerjanya akan
mnghasilkan imbalan yang semakin besar, semakin besar imbalan
akan menghasilkan kepuasan yang semakin besar pula, dan
semakin besar kepuasan akan memperkuat motivasi49.
Banyak perusahaan yang menetapkan kuota penjualan yang
menyatakan berapa yang harus dijual SDM pemasarannya selama
tahun tersebut. kuota dapat ditetapkan berdasarkan nilai
penjualan dalam rupiah, volume unit, margin, usaha atau aktivitas
penjualan, dan jenis produk. Imbalan sering dikaitkan dengan
tingkat pemenuhan kuota.
Perusahaan menggunakan motivator tambahan untuk
mendorong usaha SDM pemasaran. Rapat penjualan periodik
menjadi alat komunikasi dan motivasi yang penting. Perusahaan
juga mengadakan kontes penjualan untuk mendorong SDM
35
pemasaran agar melakukan usaha penjualan di atas usaha
normalnya50.
5) Mengevaluasi SDM pemasaran
Aspek-aspek umpan—maju (feed forwad) dari penyeliaan
penjualan-bagaimana manajemen mengkomunikasikan apa yang
harus dilakukan SDM pemasaran dan memotivasi mereka untuk
melakukannya, akan tetapi umpan maju yang baik memerlukan
umpan balik (feed back) pula. Umpan balik yang berarti mendapatkan informasi secara teratur dari SDM pemasaran untuk
mengevaluasi kinerja mereka.
Manajemen memperoleh informasi mengenai SDM
pemasaran melalui beberapa cara. Sumber paling penting adalah
laporan penjualan, informasi tambahan diperoleh dari
pengamatan pribadi dan percakapan dengan SDM lainnya. Setiap
perusahaan harus memperbaharui kriteria bagi SDM pemasaran
agar supaya mereka tahu bagaimana prestasinya dinilai dan agar
mereka bisa berusaha memperbaharuinya51.
2. Implementasi Pemasaran
Impelementasi merupakan langkah yang penting dalam
perencanaan pemasaran. Implementasi dengan kata lain penerapan
pemasaran, adalah proses yang mengubah rencaana pemasaran menjadi
50 Philip Kotler, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, PT. Prenhallindo, Jakarta, Hal. 290
36
penugasan tindakan dan memastikan bahwa penugasan tersebut
dilaksanakan dengan cara yng akan mencapai tujuan yang telah
dinyatakan oleh rencana tersebut52.
Strategi mengungkapkan apa dan mengapa dari aktivitas
pemasaran, sedangkan penerapan mengungkapkan siapa, dimana, kapan,
dan bagaimana. Strategi dan penerapan mempunyai hubungan erat dalam
satu lapis strategi yang melibatkan penugasan penerapan taktis tertentu
pada tingkat yang lebih rendah.
Kemampuan implementasi sama pentingnya dengan kemampuan
membuat rencana pemasaran, kemampuan mengendalikan pelaksanaan
program untuk memastikan sasaran, hasil, atau tujuan yang ditetapkan
sudah dapat dicapai, belum atau tidak bisa sama sekali. Untuk keperluan
itu, sebuah perusahaan harus memonitor implementasi rencana secara
terus menerus dan mengevaluasi hasilnya secara berkala53.
Strategi yang brilian, program yang cerdas, dan kejelian
implementasi merupakan syarat penting untuk keberhasilan pemasaran,
demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu kemampuan implementasi
secara konseptional, setiap implementasi item kegiatan pemasran selalu diperlukan respons positif terhadap persoalan-persoalan implementasi.
37
3. Evaluasi pemasaran
Ketika implementasi telah dijalankan, maka sangat mungkin terjdi
ketidaksempurnaan, yang disebabkan perusahaan pasar, tingkat kompetisi
semakin bertambah, dan berbagai gejolak ekonomi makro lainnya, itu
berarti perusahaan harus mengkaji ulang dan membuat
penyesuaian-penyesuaian baru untuk merespons perubahan yang sedang terjadi,
sehingga memungkinkan untuk mencapai sasaran, hasil atau tujuan yang
sudah ditetapkan, atau bahkan bisa menjadi lebih baik54.
Unsur terakhir dari proses manajemen strategi pemasaran adalah
evaluasi pemasaran. Setelah berfokus pada perencanaan dan
implementasi atau pelaksanaan, evaluasi pemasaran juga sangat penting
bagi perusahaan untuk memantau efektivitas strategi dan proses
implementasinya. Pemantauan tersebut dapat memungkinkan perusahaan
untuk mengidentifikasi berbagai bidang masalah serta memperbaiki
struktur-struktur serta strategi-strategi yang ada dan menyusun rencana
yang baru. Dalam proses tersebut dapat dilihat strategi-strategi yang
muncul dan sifat kritis peusahaan dalam bersaing55.
Suatu pendekatan yang sistematis pada manajemen pemasaran
sering dianggap sebagi sesuatu yang dicadangkan bagi perusahaan yang
54 Philip Kotler, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, PT. Prenhallindo, Jakarta, Hal. 347
55 Raymond A. Noe, John R. Hollenback, Barry Gerhart, Patrick M. Wright, 2010, Manajemen
Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing, Hill Education And Salemba Empat,
38
besar dan dapat menciptakan dan menjaga terselenggaranya sistem yang
canggih dalam penentuan sasaran dan evaluasi pemasaran56.
Perusahaan menggunakan keahlian pengalokasian dalam
menganggarkan sumber daya (waktu, uang dan pegawai) kepada fungsi
program, dan kebijakan. Mereka menggunakan keahlian pemantauan
untuk mengevaluasi hasil tindakan pemasaran57.
Dalam evaluasi pihak perusahaan biasanya mengawali dengan
mengkaji ulang kapan terjadinya kesenjangan perencanaan antara sasaran
finansial perusahaan dan hasil yang diharapkan dari aktivitas yang
dilakukan. Proses evaluasi strategi dimulai dari menentukan apa yang
harus diukur, menetapkan standar kinerja, melakukan pengukuran, dan
bila tidak sesuai dengan harapan, kita melakukan tindakan koreksi58.
Perusahaan perlu menetapkan proses implementasi dan hasil-hasil
yang akan dipantau dan dievaluasi. Proses dan hasil harus dapat diukur
dalam cara yang obyektif dan konsisten. Fokus ada pada proses paling
penting dalam sebuah prencanaan dan implementasi, proses tersebut yang
bertanggung jawab terhadap proporsi terbesar dalam biaya atau jumlah
terbesar masalah yang ditemui. pengukuran harus dapat diketahui oleh
perusahaan bagaimanapun sulitnya59.
56 Surya Dharma, 2009, Manajemen Kinerja, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Hal. 227
57 Philip Kotler, 1997, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol, PT. Prenhallindo, Jakarta, Hal. 348
39
Pengukuran harus dilakukan pada waktu yang telah ditentukan
terlebih dahulu. Misalnya setiap tiga bulan sekali dengan mengadakan
rapat dorongan akan dirasakan pada rapat-rapat evaluasi itu, dimana
biasanya para pihak manjer, atasan, dan pegawai lainnya dalam situasi
formal akan terdorong untuk menyajikan yang terbaik, sehingga
menjalankan aktivitasnya yang terbaik pula60.
Mengevaluasi strategi pada dasarnya merupakan sebuah seni
tersendiri. Terlalu ketat melakukan evaluasi, dapat berujung pada sesuatu
yang kontraproduktif dan barang kali melibatkan biaya yang mahal.
Semakin kurang atas kontrol yang terjadi . namun sebaliknya, bila
evaluasi dilakukan dengan longgar, maka kondisi bisa dipastikan dapat
bertambah buruk61.
Dalam evaluasi, aspek yang kita perlukan adalah informasi atas
perencanaan yang indikatornya sudah diterapkan atau di implementasikan
terlebih dahulu. Bila informasinya lengkap akan semakin baik. Tapi itu
bukan berarti lantas informasi harus sebanyak-banyaknya. Terlalu banyak
informasi bukan berarti lebih baik daripada terlalu sedikit informasi62.
4. Perspektif Islam
Berikut adalah ayat yang menjelaskan tentang pemasaran secara
islam :
ْلق ۚ ْ لا ن م يطلا عل ْخأ يتلا َ ي ح ْنم ْلق لص ن كل ٰذك م يقْلا ْوي صل خ يْندلا يحْلا يف او مآ نيذ ل يه و ْعي ْوقل ي ْْا
40
“Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat". Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.” (Q.S. Al-A’raf : 32)
َ اوقت ف ۚ ثي ْلا ْ ك ك ج ْعأ ْول بيطلا ثي ْلا يوتْسي َ ْلق وح ْ ت ْمك عل ْل ْْا يل أ ي “Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan".” (Q.S. Al-Maidah : 100)
Berikut adalah salah satu ayat yang menjelaskan tentang
perencanaan, implementasi, dan evaluasi pemasaran :
ۚ َ اوقتا دغل ْتمدق م سْ ن ْ ظْ تْل َ اوقتا او مآ نيذلا يأ ي و ْعت ب ي خ َ إ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap orang memperhatikan, melihat, mengkaji ulang dan mengevaluasi apa yang telah diperbuatnya untuk perencanaan hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana pengembangan srategi
pemasaran pada perbankan syariah. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif yang di gunakan untuk meneliti kondisi alamiah
(eksperimen). Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan secara gabungan,
analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan pada makna dari kasus dari pada generalisasi53.
Metode penelitian kualitatif merupakan sebuah cara yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
permasalahan. Metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna. Tujuan
dari metodologi ini ialah pemahaman secara mendalam terhadap suatu
permasalahan yang dikaji dan data yang dikumpulkan lebih banyak kata
ataupun gambar-gambar daripada angka.
B. Lokasi Peneltian
Bank Syari’ah Amanah Sejahtera menunjukkan perkembangan yang
baik dan untuk mendekatkan kepada para nasabah, Kantor Pusat pindah ke
Jl. Kalimantan No. 107 GKB, Gresik, dengan tetap mengembangkan sayap
42
memberikan pelayanan di Kecamatan Cerme dan Lamongan. Saat ini
jaringan kantor Bank Syariah Amanah Sejahtera sudah ada delapan kantor,
diantaranya adalah Kantor Pusat Manyar, Kantor Cabang Cerme, Kantor
Cabang Lamongan, Kantor Cabang Surabaya, Kantor Kas Pasar Gresik,
Kantor Kas Menganti, Kantor Kas Bungah dan Kantor Kas
Babat-Lamongan. Objek dalam penelitian ini adalah bank BPRS amanah sejahtera
cabang surabaya yang berada di ruko west point kav 23, jalan Sambikerep
Surabaya. Adapun alasan dipilihnya bank ini karena memang si peneliti
ingin mengetahui lebih lanjut tentang ilmu perbankan terutama di
pembiayaan bagi hasil. Meskipun rumah peneliti dan bank tersebut jaraknya
jauh sekali tapi peneliti tetap berjuang untuk mendapatkan pengalaman dan
ilmu yang bermanfaat.
C. Jenis dan Sumber Data
Sumber data adalah tempat memperoleh data yang diinginkan.
Pengetahuan tentang sumber data merupakan hal yang sangat penting
untuk diketahui agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih sumber data
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sumber data utama dalam penelitian
kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya merupakan tambahan
seperti dokumen dan lainnya. Sumber data disini bisa dari ucapan-ucapan
dari responden secara langsungdan tidak langsung. Sumber data dari tempat
penelitian juga dimasukkan dalam data ini. Sehingga akan memperoleh data
43
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari
tangan pertama). Sementara data sekunder adalah data yang
diperoleh peneliti dari sumber yang ada. Peneliti harus langsung terjun
langsung ke lapangan dan sebagai instrumen penelitian tersebut.
1. Data primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber data
primer atau sumber pertama yang dihasilkan saat dilapangan.54 Data
primer disebut juga data asli. Dalam penelitian ini peneliti
memperoleh data primer dari observasi dan wawancara (interview)
dengan pihak yang bersangkutan. Adapun obyek yang dijadikan
sumber informasi yaitu, kepala cabang bank, bagian marketing OA,
customer service, teller, nasabah di Bank BPRS Amanah Sejahtera.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber data
kedua atau sumber kedua.55 Data ini biasanya diperoleh dari penelitian
terdahulu, jurnal ilmiah, arsip, dokumen maupun data-data yang tidak
di publikasikan.
D. Tahap-tahap Penelitian
1. Tahap Pra Lapangan
44
Merupakan tahapan yang perlu dipersiapkan peneliti
sebelum berada dilapangan, pada tahapan ini meliputi:
a. Menyusun Rancangan Penelitian
Pada tahap ini peneliti menentukan dulu pokok pembahasan
yang akan diteliti. Untuk mengetahui hal tersebut peneliti melihat
situasi dan kondisi dilapangan. Setelah menemukan kemudian
membuat matriks usulan judul yang akan disetujuhi sekretaris
jurusan hingga berbentuk proposal yang siap untuk diujikan.
b. Memilih Lapangan Penelitian
Dalam memilih tempat penelitian peneliti terlebih dahulu
mencari data atau informasi tentang objek yang akan diteliti.
Setelah mendapatkan data atau informasi yang cukup banyak,
akhirnya peneliti tertarik untuk dijadikan obyek dalam penelitian
yang sesuai dengan jurusan dan konsentrasi. Dalam hal ini
peneliti mengambil objek penelitian pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah Amanah Sejahtera Cabang Surabaya, untuk
diteliti bagaimana pengembangan strategi pemasaran pada bank
tersebut..
c. Mengurus Surat Perizinan
Setelah proposal penelitian diuji dan mendapat revisi dari
tim prodi. Kemudian peneliti meminta surat izin penelitian
kepada staf progam studi Manajemen Dakwah yang sudah ditanda
45
diserahkan ke lembaga organisasi yang diteliti. Dalam hal ini
pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Sejahtera
Cabang Surabaya.
d. Mengunjungi dan Menilai Lapangan Penelitian
Pada tahap ini peneliti sudah memasuki lapangan akan
tetapi tidak sepenuhnya dalam penelitian. Peneliti sekedar
mengunjungi tempat lokasi penelitian untuk melihat kondisi
lingkungan sosial dan menjalin hubungan keakraban dengan
subyek penelitian. Dengan demikian peneliti sudah mempunyai
gambaran umum tentang geografi, demografi, sejarah, adat
istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh organisasi
tersebut.
e. Mencari dan Memilih Sumber Informan
Dalam mencari dan memilih sumber informan peneliti
mencari orang yang paling mengetahui (key man) tentang pengembangan strategi pemasaran pada bank BPRS amanah
sejahtera cabang Surabaya.
f. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian
Pada tahap ini tidak hanya fisik yang diperlukan, tetapi juga
harus menyiapkan segala macam perlengkapan yang diperlukan.
46
wawancara) dan juga alat perekam (handphone, tape recorder
dan kamera) untuk pengumpulan data.
g. Menjaga Etika Penelitian
Agar penelitian berjalan dengan lancar, peneliti berusaha
menjaga komunikasi, sikap, dan tingkah laku dengan cara jujur,
bersahabat, simpatik, empatik, dan mematuhi segala bentuk
aturan yang sudah diterapkan. Dengan melakukan hal tersebut
akan menciptakan hubungan yang baik antara peneliti dan subyek
penelitian, sehingga informasi yang di dapat akan maksimal.
Karena dalam hal ini peneliti sudah akrab dengan pegawai bank,
maka hanya diperlukan hubungan yang baik agar komunikasi bisa
terjalin sampai lancarnya wawancara, dan selepas penelitian pun
penelitin harus bisa tetap menjaga silaturahmi dengan pegawai
bank tersebut.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Merupakan tahap yang sebenarnya dalam proses penelitian.
Selama dilapangan peneliti harus menyiapkan bahan-bahan
perlengkapan alat instrumen penelitian dan alat perekam.
a. Memahami Latar Penelitian dan Tahap Persiapan
Pada tahap awal ini peneliti melakukan observasi secara
latar terbuka dan latar tertutup ketika memasuki lapangan
penelitian. Peneliti harus memperhatikan penampilan fisik ketika
47
penampilan fisik peneliti juga mempersiapkan diri secara psikis
dan mental ketika melakukan interview kepada narasumber agar
tidak terlalu tegang dan gugup. Penampilan peneliti harus casual
tapi semi formal, agar terkesan serius.
b. Memasuki lapangan
Ketika peneliti memasuki lapangan harus menjalin
hubungan baik dan menjaga keakraban dengan subyek penelitian.
Adanya hubungan yang baik antara peneliti dan subyek penelitian
menyebabkan tidak lagi ada dinding pemisah di antara keduanya.
Dengan demikian subyek peneliti dengan sukarela dapat
menjawab pertanyaan atau memberikan informasi yang
diperlukan oleh peneliti. Informasi yang di dapat dari subyek
penelitian di telaah terlebih dahul