ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN
TERHADAP MASYARAKAT MODERN
(Studi Atas Pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-Attas)
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata
Satu (S1) dalam Ilmu Ushuluddin dan Filsafat
Disusunoleh:
Dwi Wahyu Wijayanti E01213016
PRODI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
ABSTRAK
Dwi Wahyu Wijayanti (E01213016) “Islamisasi Ilmu Pengetahuan Terhdapat Masyarakat Modern (Studi atas Pemikiran Syed Muhammad Naquib al-Attas”.
Surabaya UIN Sunan Ampel Surabaya, 2017.
Modernisasi adalah sebuah bentuk tranformasi dari kehidupan tradisional (pra-modern) menuju ke arah maju (modern) dengan harapan akan tercapainya kehidupan yang lebih baik. Selain menjadikan hidup yang maju, Modernisasi juga memberikan dampak yang luar biasa dalam berbagai bidang diantaranya, sosial, politik, agama (aqidah), ekonomi, pendidikan dsb. Dalam perkembangan zaman yang semakin maju dengan dorongan ilmu pengetahuan yang menjadi Tuhan bagi masyarakat sekuler, dapat menyebabkan tersisihkan agama dalam kehidupan masyarakat. Persoalan ini memberikan masalah baru bagi intelektual muslim. Maka dengan adanya problem tersebut Syed Muhammad Naquib Al-Attas memberikan gagasan yaitu islamisasi ilmu pengetahuan. Sehubungan dengan hal itu, maka penulis ingin mengkaji kembali tentang islamisasi ilmu pengetahuan terhadap masyarakat modern dalam suatu rumusan masalah: 1) Bagaimana konsep islamisasi ilmu pengetahuan menurut perspektif Syed Muhammad Naquib Al-Attas? 2) Bagaimana islamisasi ilmu pengetahuan terhadap Masyarakat modern menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas?. Penelitian ini bersifat deskriptif kulaitatif dengan analisis. Data yang digunakan adalah sumber dari data primer, sedangkan data kedua adalah sumber dari data sekunder dan data-data yang memiliki keterkaitan dengan judul skripsi. Dari hasil penelitian yang terungkap pada analisa dalam islamisasi ilmu pengetahuan pandangan Syed Muhammad Naquib Al-Attas adalah sebuah proses pembebasan manusia dari sekularisme dengan cara memposisikan pendidikan terlebih pada akhlak sebagai kunci pertama dalam menciptakan ilmu pengetahuan yang berbasis Islam.
Kata Kunci: Islamisasi Ilmu Pengetahuan, Modern, Syed Muhammad Naquib Al- Attas
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR ISI
COVER DALAM ...i
ABSTRAK ...ii
PENGESAHAN PEMBIMBING ...iii
PENGESAHAN SKRIPSI ...iv
PERNYATAAN KEASLIAN ...v
MOTTO ...vi
PERSEMBAHAN ...vii
KATA PENGANTAR ...viii
DAFTAR ISI ...x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1
B. Rumusan Masalah ...7
C. Tujuan Penelitian ...7
D. Manfaat Penelitian ...7
E. Pengesahan Istilah ...8
F. Alasan Memilih Judul ...11
G. PenelitianTerdahulu ...11
H. Metode Penelitian ...12
1. Jenis Penelitian ...13
2. Sumber yang Digunakan ...13
3. Metode Pengambilan Data ...14
4. Analisis Data ...15
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB II
BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS
A. Riwayat Hidup ...18
B. Riwayat Pendidikan ...19
C. Karya-karya ...23
D. Pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-Attas ...30
1. Metafisika Islam ...30 PROBLEM DALAM ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN TERHADAP SEKULARISME DI ZAMAN MODERN A.Islamisasi Ilmu Pengetahuan ...43
1. Pengertian ...43
2. Sejarah Islamisasi Ilmu Pengetahuan ...49
3. Tujuan Islamisasi Ilmu Pengetahuan ...53
B. Modernisasi...57
1. Modern-Sekuler...57
2. Sejarah Sekuler pada Zaman Sekuler ...61
C.Dampak Sekularisme pada Zaman Modern ...63
BAB IV ISLAMISASI ILMU PENGETAHUAN MENGHADAPI SEKULARISME DI ZAMAN MODERN A.Analisis: Respons Terhadap Islamisasi Ilmu Pengetahuan ...70
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ...83
B. Saran ...84
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman sangat berpengaruh terhadap fenomena modernitas
yang terjadi di masyarakat, terutama pada Islam.Pada zaman modern dan
globalisasi ini, sudah terjadi perubahan dalam semua segi kehidupan, baik dari
segi politik, ekonomi, sosial, intelektual, agama dan budaya. Situasi seperti ini
menjadikan kehancuran yang akan menimpa manusia, baik pada generasi
sekarang maupun generasi yang akan mendatang.1
Sejak dunia Eropa mengalami renaisance hingga saat ini, perkembangan
ilmu-ilmu rasional (’aqliyah) sangat pesat dan hampir keseluruhannya dipelopori
oleh ahli sains (ilmuwan) dan cendekiawan Barat.Hal ini sudah jelas bahwa ilmu-
ilmu yang dikembangkan adalah dari acuan pemikiran filsafat Barat (Gereja),
yang kemudian dituangkan dalam pemikiran yang paling berpengaruh yakni
sekularisme.Pemikiran ini, mempengaruhi konsep penafsiran dan makna ilmu itu
sendiri.
Globalisasi dan modernisasi merupakan satu paket yang menjalar ke setiap
ruang Barat dan Timur. Sedikit demi sedikit urusan keduaniawian akan menjadi
merdeka dan menjadi sebuah prioritas utama dalam menghadapi perubahan
zaman. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi andalan utama kehidupan
manusia modern saat ini, sehingga manusia modern berjalan nyaris tanpa
1
Franz Magnis Suseno, Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral (Yogyakarta: Kanisius, 2001),5.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
pedoman yang kokoh, yang membuatnya sangat ringkih dan mudah
terombang-ambing.2 Hal ini dapat munculkan sekularisme yang akan mengalami perkembangan bahkan perubahan sejalan dengan arus modernisasi yang terjadi di
masyarakat Barat dan kemudian mempengaruhi seluruh dunia.3
Sekularismeadalah salah satu hasil dari modernisasi yang melibatkan tiga
komponen terpadu diantaranya: Pertama penolakan unsur transenden di alam
semesta. Kedua, pemisahan agama dari politik, dan Ketiga ketidakmuthlakan atau
relativitas.Komponen tersebut bukan saja bertentangan dengan fitrah manusia,
tetapi juga memutuskan ilmu dari pondasinya dan mengalihkan dari tujuannya
yang hakiki.Karenanya ilmu Barat justru menimbulkan lebih banyak masalah dan
kekeliruan daripada melahirkan keharmonisan, kebaikan dan keadilan.
Hal ini muncul karena adanya akibat sistem budaya dan sistem pendidikan
dikotomis yang memisahkan ilmu dan iman atau sebaliknya; yang memisahkan
ilmu agama dan ilmu akhirat, dari ilmu umum atau ilmu dunia dan
sebaliknya.Pemisahan ini terjadi karena adanya kerancuan konsep nilai, teori, atau
paradigma ilmu dikalangan para intelektual kontemporer.4
Di zaman modernisasi ini, sekularisme akan senang jika Islam terbelenggu
pada dunia khurafat dan dunia mitos. Akan tetapi apabila Islam memerdekakan
keyakinan dan akhlaknya dengan melakukan sesuai dengan syariat dan perintah
Allah, inilah yang tidak diinginkan oleh sekularisme.5
2
Haedar Nashir, Agama Krisis Kemanusiaan Modern (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), 9. 3
Budhy Munawar-Rachman, Argumen Islam Untuk Sekularisme (Jakarta: Gramedia, 2010), 6. 4
A.M. Saefuddin Et. Al,Desekularisasi Pemikiran: Landasan Islamisasi (Bandung: Mizan, 1993), 7.
5
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
Pada abad 15 H masyarakat muslim sudah terjadi kogoncangan dalam
masalah ilmu pengetahuan, sosial, budaya dan lain-lain. Ketika memasuki abad
ke-21, munculah salah satu tokoh dari Saudi Arabia yaitu Syed Muhammad
Naquib Al-Attas lahir di Bogor Indonesia yang menjabarkan tentang temuannya
yaitu: (1) Problem terpenting yang dihadapi umat Islam saat ini adalah masalah
Ilmu Pengetahuan; (2) Ilmu pengetahuan modern tidak bebas nilai (netral) sebab
dipengaruhi oleh pandangan-pandangan keagama, kebudayaan dan filsafat, yang
mencerminkan kesadaran dan pengalaman manusia Barat dan (3) Umat Islam
perlu adanya pengislaman ilmu pengetahuan masa kini dengan mengislamkan
simbol-simbol linguistik mengenai realitas dan kebenaran.6
Problem dalam Islam yaitu ketika ilmu dan pengetahuan telah tersebar sampai
ke tengah masyarakat dunia (masyarakat Islam) yang diwarnai dengan corak
budaya dan peradaban Barat, maka pengetahuan yang disajikan itu berupa
pengetahuan semu yang dilebur secara halus dengan pengetahuan yang digunakan
sehari-hari sehingga manusia yang mengambilnya dengan tidak sadar seakan-akan
pengetahuan tersebut dianggap benar. Karena itu, Al-Attas memandang bahwa
peradaban Barat tidak layak untuk dikonsumsi sebelum adanya seleksi terlebih
dahulu.7
Al-Attas adalah tokoh muslim yang memperhatikan perkembangan Islam. Ia
termasuk tokohfilsuf modern/kontemporer dengan pemikirannya tentang
islamisasi ilmu pengetahuan. Menurut Al-Attas, kaum muslimin saat ini sudah
tertular dengan virus barat modernsekuler yang merenggut akidah, ibadah, akhlak,
6
Wan Mohd Nor Wan Daud, Filsafat Dan Praktik Pendidikan Islam Syed Muhammad Naquib Al-Attas, (Bandung, Mizan, 1998), 317.
7Abdullah Ahmad Na’im, d
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
syariat dan ilmu pengetahuan. Dalam pandangannya, peradaban Barat modern
telah membuat ilmu menjadi problematis, karena peradaban Barat telah
menghilangkan maksud dan tujuan ilmu.
Menurut Al-Attas, Ilmu (Barat) telah menimbulkan masalah, sebab ia telah
kehilangan tujuan hakikinya karena tidak dicerna dengan semestinya. Akibatnya
ia membawa kekacauan dalam kehidupan manusia dan bukannya kedamaian dan
keadilan. Ilmu-ilmu tersebut nampaknya benar tetapi sesungguhnya lebih
produktif ke arah kekeliruan dan skeptisme, ilmu yang buat pertama kali dalam
sejarah membawa kekacaubalauan isi alam semesta: hewan, tumbuhan dan
manusia itu sendiri.
Kenyataan ini, dapat dicermati dengan banyaknya pemikiran dan perilaku
yang tidak sesuai dengan ajaran agama, sebagai contoh, banyaknya aliran atau
kelompok–kelompok Islam yang radikal, penggunaan dan pengedaran Narkoba,
perampokan, pelecehan seksual, dll. Nilai inilah menjadi gejala umum dalam
masyarakat yang tidak mencerminkan akhlak yang baik. Hal ini dikarenakan
budaya luar (Barat) sudah mendarah daging pada sifat, sikap dan pendidikan
masyarakat muslim. Perubahan ini dapat dikatakan sebagai “sekularisme” yang
diartikan sebagai pembebasan manusia dari agama dan dari metafisika yang
mengatur nalar dan bahasanya.Maksudnya terlepasnya dunia dari
pengertian-pengertian religius dan religius-semu.
Sekularisasi tidak hanya melingkupi aspek-aspek kehidupan sosial, politik,
melainkan hingga pada aspek kultural, maka dengan itu proses tersebut
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
kultural.8
Situasai yang telah dihadapai ini, dapat dikatakan sebagai krisis, jika
kita mempertimbangkan fakta bahwa kaum muslim pada umumnya tidak sadar
akan apa yang tersirat dalam sekularisasi. Sehingga kedudukan yang berpengaruh
dalam masyarakat Islam telah menjadi penabur kebingungan-kebingungan dan
kebodohan.9
Ilmu pengetahuan adalah salah satu bentuk dari perkembangan zaman, karena
dapat menjadi salah satu media dalam mencapai kehidupan yang lebih baik. Akan
tetapi, ketika melihat lebih detail masalah yang dihadapi masyarakat muslim
terhadap perkembangan ini, adanya ringkasan yang berupa komponen esensial
yang melingkupi masalah-masalah fundamental. Ilmu dan pengetahuan adalah
tiang pertama yang terkontaminasi dengan budaya barat, sehingga terjadi
kekacauan dalam memahami kebudayaan Islam sendiri.
Akhir-akhir ini muncul kecenderungan di kalangan intelektual muslim untuk
melakukan integrasi antara agama dan ilmu pengetahuan, karena perkembangan
ilmu pengetahuan modern yang muncul saat ini telah melepaskan diri dari agama
dan tidak memberikan respon positif bagi kemanusiaan.10Seperti halnya Al-Attas yang menjelaskan Westernisasi ilmu sebagai hasil kebingungan dan skeptisisme
pada masyarakat.Westernisasi ilmu telah mengangkat keraguan dan dugaan ke
tahap metodologi ilmiah. Bukan hanya itu, Westernisasi ilmu juga telah
menjadikan keraguan sebagai alat epistemologi yang sah dalam keilmuan.
Menurutnya lagi, Westernisasi ilmu tidak dibangun di atas Wahyu dan
8
Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Islam Dan Secularisme,terj.(Bandung: Pustaka,1981),20. 9
Ibid, 18.
10Wasman,“ Pengilmuan Islam (Telaah Pemikiran Kuntowijoyo)”,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
kepercayaan agama.Namun dibangun di atas tradisi budaya yang diperkuat
dengan spekulasi filosofis yang terkait dengan kehidupan sekuler yang
memusatkan manusia sebagai makhluk rasional.Akibatnya, ilmu pengetahuan dan
nilai-nilai etika yang diatur oleb rasio manusia terus menerus berubah.
Dengan kontradisksi yang terus berlangsung pada Ilmu Barat, Al-Attas
memberikan pandangan bahwa “Ilmu hendaknya dipadukan dengan unsur-unsur
dan konsep pokok Islam. Proses inilah yang dimaksud dengan Islamisasi atau
pengIslaman”.Beliau juga mengemukakan bahwa Islamisasi ilmu ialah
penyelamatan ilmu dari penafsiran berdasarkan ideologi sekuler dan dari makna
dan ungkapan sekuler.
Dalam upaya menyelamatkan ilmu dari pengaruh sekuler di zaman modern
yang lebih konperhensif yaitu dengan cara rekonseptualisasi ilmu melalui
Islamisasi Ilmu Pengetahuan sebagai penjumbuhan dan keyakinan Islam sebagai
rahmatan lil alamin serta penolakan pada struktur keilmuan Barat modern yang
selama ini menjadi paradigma keilmuan dunia. Rekonseptualisasi ilmu ini
dimaksudkan untuk menggantikan konsep Barat yang memisahkan agama dan
dunia menjadi sebuah konsep yang menyeluruh dan terintegrasi.11
Dengan problem yang terjadi pada masyarakat muslim dari pengaruh Barat,
penulis ingin meneliti tentang Islamisasi ilmu pengetahuan terhadap masyarakat
sekuler di zaman modern yang dianalisis menggunakan pemikiran Syed
Muhammad Naquib Al-Attas. Adapun judul yang diangakat dalam skripsi ini
11Fathurraman, “Islamisasi Pengetahuan: Pro Kontra Membangun Basis Keilmuan Islam”,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
adalah “Islamisasi Ilmu Pengetahuan Terhadap Masyarakat Modern (Studi
Atas Pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-Attas).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis dipaparkan diatas, maka perlu
kiranya diberikan rumusan masalah sebagai langkah preventif agar lebih jelas
dalam pembahasannya. Adapun rumusan masalah tersebut adalah:
1. Bagaimana konsep islamisasi ilmu pengetahuan menurut perspektif Syed
Muhammad NaquibAl-Attas?
2. Bagaimana islamisasi ilmu pengetahuan terhadap masyarakat modern menurut
Syed Muhammad NaquibAl-Attas?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan yang ingin penulis
kemukakan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan konsep islamisasi ilmu pengetahuan menurut
perpsektif Syed Muhammad NaquibAl-Attas
2. Untuk mendeskripsikan islamisasi ilmu pengetahuan terhadap masyarakat
modern menurut Syed Muhammad NaquibAl-Attas.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin peneliti ajukan adalah sebagai berikut:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
1. Secara akademis, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pada pembaca
untuk mengetahui tentang konsep islamisasi ilmu pengetahuan dan masyarakat
modern menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas serta untuk menyumbang
pengetahuan dan pemikiran yang bermanfaat.
2. Dalam hasil penelitian ini diharapkan sebagai khazanah untuk memperkaya
pengetahuan dan juga sebagai bahasan yang lebih lanjut bagi yang berminat
untuk mengembangakan penelitan ini.
3. Diharapkan pembaca akan lebih terinspirasi dengan hasil penelitian ini,
sehingga pembaca dapat mengerti dan memahami konsep islamisasi dalam
ilmu pengetahuan
Manfaat secara Praktis
1. Diharapkan dapat dijadikan salah satu informasi sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai media untuk membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,
khususnya dalam permasalahan islamlamisasi ilmu pengetahuan pada
masyarakat modern.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan
memudahkan penelitian selanjutnya untuk meneliti mengenai konsep islamisari
ilmu pengetahuan tehadap masyarakat modern.
E. Penegasan Istilah
Dalam pembahasan ini, penulis juga akan memberikan penjelasan mengenai
islamisasi ilmu pengetahuan terhadap masyarakat modern. Pengesahan istilah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
permasalahan yang berhubungan dengan islamisasi ilmu pengetahuan terhadap
masyarakatmoderndengan menggunakan pemikiran Syed Muhammad Naquib
Al-Attas. Menurutnya agar dapat memberikan pemahaman yang tepat dan terarah
serta untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengintepretasikan judul skripsi
ini seperti:
Islamisasi : Proses konversi menjadi Islam atau mengislamkan.
Ilmu :Usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan alam manusia.
Pengetahuan :Informasi yang telah diproses dan diorganisasikan untuk
memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman yang
terakumulasi sehingga bisa diaplikasikan
Islamisasi Ilmu Pengetahuan: Proses pengislaman ilmu pengetahuan untuk
memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman yang
bersandarkan syariat Islam. Sedangkan menurut Syed
Muhammad Naquib Al-Attas islamisasi ilmu pengetahuan
adalah pembebasan ilmu dari penafsiran-penafsiran yang
didasarkan pada unsur sekuler dan makna-makna setra
ungkapan-ungkapan manusia sekuler. Islamisasi Ilmu dapat
juga diartikan sebagai proses eliminasi unsur dan konsep dari
kebudayaan peradaban Barat.12
Jadi islamisasi ilmu
12
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
pengetahuan dapat diartikan sebagai pengislaman ilmu-ilmu
Barat yang telah tersekuler.
Mayarakat :Sekelompok manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat
oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama
Modern :Suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang
lebih maju atau meningkat di berbagai aspek dalam kehidupan
masyarakat.
Syed Muhammad Naquib Al-Attas : Adalah tokoh Islam yang lahir pada tanggal 5
September 1931 di Bogor, Jawa Barat akan tetapi kini ia yang
berkewarganegaraan Malaysia.Dia adalah seorang intelekual
Muslim yang ahli dalam berbagai bidang diantaranya,
metafisika, teologi, filsafat, sejarah dan sastra.ia adalah salah
satu keturunan diri Nabi Muhammad yang ke 37. Al-Attas
adalah salah satu tokoh yang melopori proses islamisasi ilmu
pengetahuan.
Jadi yang dimaksud dengan islamisasi ilmu pengetahuan terhadap
masyarakat modern menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas adalah proses
konvernsi atau mengislamkan pemahaman yang antagonistik terhadap Islam dan
Ilmu pengetahuan. Hal ini dimaksudkan menyelaraskan pemahaman antara Islam
dan ilmu pengetahuan, sehingga dapat membangun relevansi Islam pada disiplin
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
F. Alasan Memilih Judul
Adapun alasan penulis memilih judul ini adalah untuk memberikan
penjelasan dan informasi tentang Islamisasi Ilmu Pengetahuan terhadap
Masyarakat modern menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Hal ini
dikarenakan adanya fenomena masyarakat muslim yang sudah terpengaruh
terhadap budaya-budaya, sosial, intelektual dan politik yang berlawanan dengan
ajaran Islam atau telah terpengaruh oleh pemikiran dan budaya Barat. Tidak hanya
itu, dengan berkembangnya zaman telah semakin maju, aturan-aturan agama
hanya dipakai pada momen tertentu.Sehingga perlu adanya pengislaman pada
konsep pemikiran dan kebudayaan pada ajaran Islam yang sebenarnya yaitu
al-Quran dan Hadits. Dengan itu, semua ilmu dan pengetahuan akan atas dasar
Islam.
G. Penelitian Terdahulu
Dalam skripsi ini penulis mencantumkan beberapa kajian pustaka dengan
tujuan agar tidak terjadi penulisan ulang judul skripsi yang sama. Adapun dalam
kajian pustaka ini, penulis menelaah beberapa skripsi yang membahas tentang
pola asuh orang tua terhadap karakater anak diantaranya:
1. Yeni Purwaningsih (D21206286) IAIN Sunan Ampel Surabaya Tahun 2010
dengan judul “Dewesternisasi dan Islamisasi Pendidikan perspektif Syed
Muhammad Naquib Al-Attas” yang berisi tentang pengembalian dan
pengislaman pendidikan yang ditinjau dari perspektif Syed Muhammad Naquib
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
2. Wirna Khusnul Urifah (D01206235) yang berjudul “Konsep Islamisasi Ilmu
Pengetahuan Menurut Syed Muhammad Naquib Attas dan Ismail Raji
Al-Faruqi : Studi Perbandingan” yang berisi tentang perbandiangan antara konsep
pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-Attas dan Ismail Raji Al-Faruqi dalam
masalah Islamisasi Ilmu Pengetahuan.
3. Sri Sudarsih, (E01301057) IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan judul
“Islamisasi Ilmu dalam pandangan Seyd Muhammad Naquib Al-Attas”
penelitian ini mengkaji pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-Attas dari
sudut Islamisasi Ilmunya.
4. Nur Hasan, (E01210010) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
tahun 2014 yang berjudul “Kritik Islamic Worldview Syed Muhammad Naquib
Al-Attas Terhadap Western Worldview” yang berisi tentang kritik dari Islamic
Worldview terhadap paham sekuler yang dapat memusnahkan alam vitas
keagamaan termasuk agama Islam.
H. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan rangkaian caradalam pelakasanaan penelitian
yang didasari pada asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis yang
ideologis, pertanyaan dalam isu-isu yangb telah dihadapi.Beberapa peneliti
menyebutkan hal itu sebagai tradisi penelitian. Metode penelitian memiliki
rancangan penelitian.Adapun rancangan penelitian ini mengambarkan prosedur
atau langkah-langkah yang harus ditempuh, diantaranya sumber data dan kondisi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, penulis ingin menjabarkan tentang islamisasi ilmu
pengetahuan terhadap masyarakat modernmenurutSyed Muhammad
NaquibAl-Attas”.Adapun jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian
pustaka (LibraryResearch).Disamping itu juga menggunakan pendekatan
kualitatif.Menurut Bogdan dan Taylor dalam bukunya Lexy J.
Meoleongmendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskripstif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan
perilaku yang dapat diamati.13
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif, karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata (pemikiran dari
Syed Muhammad Naquib Al-Attas). Disini penelitimengumpulkan data dan
informasi dengan cara mencari, menelaah buku-buku dan file-file yang
terpercaya untuk memperoleh data-data yang absolut dan sesuai dengan
kebutuhan.
2. Sumber Yang Digunakan
Guna mencapai maksud dan tujuan dalam skripsi ini, maka penulis
melakukan penelitian dengan cara memahami atau menelaah literatur yang
ada dan mengumpulkan informasi dan data sebanyak-banyaknya berdasarkan
kriteria sumbernya yakni dokumen berupa buku-buku dan file terpercaya
yang berhubungan dengan masalah-masalah terkait dengan penelitian ini.
Adapun Sumber yang digunaka ada dua yaitu Sumber Primer dan Sumber
Sekunder:
13
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
a. Sumber Primer: Sumber tertulis secara langsung atau asli dari sumber
pertama. Sumber Primer dalam penelitian ini adalah buku karya Syed
Muhammad Naquib Al-Attas yang berjudul “Islam dan Sekularisme”
diterjemahkan dari buku Islam and Secularims diterbitkan oleh ABIM
Kaula Lumpur tahun 1978. “Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed
Muhammad Naquib Al-Attas” diterjemahkan oleh yang Mohd Nor Wan
Daud, diterbitkan oleh Mizan Bandung tahun 1998 dan “Filsafat
Pendidikan Islam (Analisis Pemikiran Prof. Syed Muhammad Naquib
Al-Attas) karya Kemas Badaruddin diterbitkan oleh Pustaka Pelajar tahun
2009.
b. Sumber Sekunder adalah data pendukung yang terdiri dari buku, junal,
ataupun artikel-artikel yang berkaitan dengan telaah penelitian. Adapun
sumber data dalam penelitian ini adalah buku, artikel, jurnal, skrpsi
terdahulu yang didalamnya terdapat uraian pemikran Syed Muhamad
Al-Attas tentang Islamisasi Ilmu Pengetahaun serta modernisasi.
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat dan dalam rangka
mendiskripsikan yang telah menjadi permasalahan, maka peneliti
mengumpulkan data menggunakan library research (studi kepustakaan),
yaitu mencari data dari penelitian dan menggunakan kajian literatur dari
buku-buku dan karya ilmiah yang kaitannya dengan judul skripsi
ini.Kemudian dikategorikan menurut pokok bahasan dan disusun secara
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
4. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan kajian kepustakaan (library research) dan
menggunakan metode pengumpulan data dengan cara mendokumentasikan,
maka teknis analisis data yang dipakai adalah analisis isi. Menurut Max
Weber seperti dalam bukunya The Proestant Ethic, analisis isi adalah
metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk
menarik kesimpulan dari sebuah buku atau dokumen.
Dalam bukunya Soejono Abdurrahman, Holsti dalam Guba dan Lincoln
memberikan definisi yang menyatakan bahwa analisis isi adalah teknik
apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha
menemukan kerakteristik pesan dan dilakukan secara obyektif dan
sisitematis.14
Mengguakan Metode ini dimaksudkan untuk mengambarkan
sejarah biografi tokoh yaitu Syed Muhammad Naquib Al-Attas yang meliput,
riwayat hidup, pendidikan serta pengaruh intern maupun ekstern.15
I. Sistematika Pembahasan
Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis dan konsisten serta dapat
menunjukkan gambaran yang utuh dalam penelitian ini, maka penulis akan
menyusun skripsi ini dengan menyatakan garis-garis besar dari masing-masing
bab yang saling berurutan. Hal ini dimaksudkan agar penyajian pembahasan
masalah dapat tersusun dengan rapi.
14
Soejono, Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran Penerapan, (Jakarta: Pt. Rineka Cipta, 1999),14.
15
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
Bab I, adalah Pendahuluan diantaranya: latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, alasan memilih judul,
studi teoritis, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II adalah Pembahasan (dua) yakni Biografi dan pemikiran Syed
Muhammad Naquib Al-Attas yang berisikan tentang Riwayat hidup, Riwayat
Pendidikan, karya-karya yang telahdiciptakan, dan pemikiran Syed Muhammad
Naquib Al-Attasyang berkaitan dengan islamisasi ilmu pengetahuan terhadap
masyarakar modern. Hal ini sebagai perihal umum yang berkaitan dengan judul
skripsi ini, juga sebagai landasan teori yang mengkaji hasil penelitian yang
diperoleh dari literatur-literatur, baik buku maupun karya ilmiah lain yang
berkaitan dengan pembahasan dalam skripsi ini. Hal ini sebagai langkah menuju
bab selanjutnya.
Bab III, adalah pembahasan (tiga) yakni Problem Islamisasi Ilmu
Pengetahuan dan Modernisasi menurut Syed Muhammad NaquibAl-Attas
diantaranya adalah pengertian islamisasi ilmu pengetahuan, latar belakang
munculnya islamisasi ilmu pengetahuan dan tujuan islamisasi ilmu
pegetahuan.selanjutnya membahas tentang modernisasi yang berisikan pengertian
modernisasi, latar belakang munculnya modernisasidan dampak modernisasi.
Bab IV, adalah pembahasan (empat) yaitu islamisasi ilmu pengetahuan
menghadapimodernisasiyang berisikan tenang respon terhadap islamisasi ilmu
pengetahuan dan penerapan islamisasi ilmu pengatahuan pada masyarakat
modern. Dalam bab ini akan dianalisis dari data-data yang diperoleh dari bab
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
Bab V, adalah Penutup yang berisikan kesimpulan. Bab ke-V ini adalah bab
terakhir dari keseluruhan kajian skripsi yang kemudian menunjukkan adanya
gambaran yang jelas tentang islamisasi ilmu pengetahuan dalam masyarakat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
BAB II
BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN
SYED MUHAMMAD NAQUIB AL-ATTAS
A. Riwayat Hidup
Syed Muhammad Naquib Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn Muhsin Al-Attas lahir
pada tangga 5 September 1931 di Bogor Jawa Barat. Ayahnya bernama Syed Ali
Al-Attas yang berasal dari Saudi Arabia yang masih termasuk bangsawan di
Johor. Ayahnya memiliki silsilah keturunan dari ahli tasawuf yang sangat terkenal
dari kelompok sayyid dengan silsilah yang sampai pada Imam Hussein, cucu Nabi
Muhammad. Sedangkan Ibunya bernama Syarifah Raquan Al-„Aydarus (Al
-Idrus), berasal dari Bogor Jawa Barat dan merupakan keturunan Ningrat Sunda di
Sukapura.1
Dari Pihak ayah, Muhammad Naquib Al-Attas memiliki kakek yang bernama
Syed Abdullah ibn Muhsin ibn Muhammad Al-Attas adalah seorang wali yang
berpengaruh di Indonesia dan Arab. Sedangkan neneknya, Ruqayah Hanum
adalah wanita Turki berdarah Aristocrat yang menikah dengan Ungku Abdul
Majid, adik sultan Abu Bakar Johor pada tahun 1895.
Setelah Abdul Majid wafat, ia meninggalkan dua orang anak. Ruqayah
menikah untuk yang kedua dengan Syed Abdullah Al-Attas dan diakruniai
1
Wan Daud, Filsafat Dan Praktik, 45.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19
seorang anak yang bernama Syed Ali Al-Attas yaitu bapak dari Syed Muhammad
Naquib Al-Attas.2
Syed Muhammad Naquib Al-Attas adalah anak yang kedua dari tiga
bersaudara, yang sulung bernama Syed Hussein Al-Attas seorang ilmuwan pakar
sosiologi dan pernah menjabat sebagai wakil Rektor Universtas Malaya Kuala
Lumpur di Malaysia.3 Sedangkan kakaknya yang kedua adalah Syed Zaid, seorang Insinyur kimia dan mantan dosen Institut Teknologi MARA.
Al-Attas, mendapatkan gelar Syed (Sayyid) karena menurut silsilahnya ia
memiliki keturunan langsung dari Rasulullah yang ke 37. Di kalangan umat Islam
orang yang mendapat gelar Syed mendapat penghormatan tinggi, khususnya oleh
para ulama. Melihat garis keturunan di atas dapat dikatakan bahwa Al-Attas
merupakan bibit unggul tokoh perkembangan intelekual Islam di Indonesia. 4
B. Riwayat Pendidikan Syed Muhammad Naquib Al-Attas
Riwayat pendidikan Al-Attas dimulai dari keluarganya yang memberikan
pengaruh besar dari keluarganya yang ada di Bogor Jawa Barat, ia memperoleh
pendidikan dalam ilmu-ilmu keislaman, sedangkan dari keluarga dari Johor, dia
memperoleh pendidikan yang dapat mengembangkan dasar-dasar bahasa, sastra
dan kebudayaan Melayu.5 Faktor hereditas inheren dari keluarganya inilah yang membentuk karakter dasar dalam dirinya. Bimbingan dari orang tua merupakan
2
Kemas Badarudin, Filsafat Pendidikan Islam: Analisis Pemikiran Prof. Dr. Syed Muhammad Al-Attas (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 9. Lihat Juga Wan Daud, Filsafat Dan Praktik Pendidikan Islam, 46.
3
Badarudin, Filsafat Pendidikan Islam, 9. 4
Ainurrofiq Dawam, “Kritik Atas Epistemologi Modern (Upaya Islamisasi Ala Naquib Al-Attas)”, Jurnal Studi Islam Mukaddimah, No.14 (November, 2003), 99-100.
5
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
penanaman sifat dasar bagi kelanjutan hidupnya. Orang tuanya yang sangat
religius memberikan pendidikan dasar Islam yang kuat. 6
Sejak Syed Muhammad Naquib Al-Attas masih berumur 5 tahun, yakni
ketika ia berada di Johor Baru, saat ia tinggal bersama pamannya yang bernama
Erick Ahmad dan bibinya Azizah, keduanya adalah anak dari Ruqayah Hanum
dari suami pertamanya. Kemudian selanjutnya ia ikut dan diasuh oleh ibu Azizah
dari tahun 1936–1941 M. Ketika itu, ia belajar di Ngee Neng English Premary
School di Johor Baru.7 Kemudian pada tahun 1949–1945 M, Syed Muhammad Naquib Al-Attas kembali ke Jawa Barat untuk belajar agama dan bahasa Arab di
Madrasah Al-Urwatul Wutsqa di Sukabumi, Jawa Barat. Disinilah Al-Attas
mendalami tradisi Islam dengan kuat, kerena di Sukabumi saat itu berkembangnya
perkumpulan tarekat Naqsabandiyyah.8Pada tahun 1946 ia kembali ke Johor Baru
untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya di Bukit Zahrah School kemudian di
English College.
Al-Attas tinggal bersama paman yang bernama Ungku Abdul Aziz ibn Ungku
Abdul Majid yang menjabat sebagai mentri Besar Johor Baru. Ungku Abdul Aziz
memiliki perpustakaan manuskrip Melayu. Al-Attas menghabiskan masa
mudanya dengan membaca dan mendalami manuskrip-manuskrip sejarah, sastra
dan agama serta buku-buku klasik Barat dalam Bahasa Inggris. Diantaranya
manuskrip yang dimilikinya adalah Al-Ahadiyyah, juga dikenal dengan judul
Risālatu Al-Ajwibah, yang sering disebut karya tulis Ibn „Arabī atau muridnya
yang bernama „Abdullāh al-Balyānī/Balbānī; Al-Tuhfat Al-Mursalah ila An- Nabī,
6
Dawam, “Kritik Atas Epistemologi Modern,100. 7
Badarudin, Filsafat Pendidikan Islam: 9. Lihat Juga Wan Daud, Filsafat Dan Praktik, 46. 8
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
karya Fadhl Allāh Burhānpȗrī; dan sejumlah karya lainnya yang ditulis oleh wali
Raslan Al-Dimasyqī.9
Setelah tinggal dengan Ungku Abdul Aziz, Al-Attas ikut dengan Dato‟ Onn
ibn Dato‟ Jaafar (Kepala Mentri Johor Modern ketujuh) yang kemudian juga
menjadi Menteri Besar Johor Baru yang sekaligus sebagai ketua umum UMNO10 yang pertama.11
Pada Tahun 1946- 1949 ia belajar d Bukit Zahrah School di English College
Johor Baru hingga tamat sekolah pada taun 1951. Kemudian dari situ ia masuk di
Dinas Tentara sebagai perwira kadet dengan nomor 6675 dalam askar
Melayu-Inggris. Tahun 1952 – 1955 M, ia diikutkan latihan kemiliteran sehingga ia
menjadi Letnan di Royal Militery Academy, Sandhurst, Inggris. Selain
menggikuti pendidikan militer, Al-Attas juga sering pergi ke negara-negara Eropa
lainnya terutama Spanyol dan afrika Utara untuk mengunjungi tempat-tempat
yang terkenal dengan tradisi Intelektual, seni dan gaya bangunan keislamannya.
Di Sandhurst, Al-Attas berkenalan untuk pertama kalinya dengan pandangan
metafisika tasawuf, terutama dari karya-karya Jāmī.12
Setamatnya dari Sandhurst, Al-Attas ditugaskan sebagai pegawai kantor di
resimen tentara kerajaan Malaya. Namun, karena merasa bukan dalam bidangnya
akhirnya ia keluar dan melanjutkan sekolah di Universitas Malaya pada fakultas
kajian Ilmu-Ilmu Sosial, lalu melanjutkan lagi di Institute of Islamic Studies
9
Wan Daud, Filsafat Dan Praktik, 47. 10
UMNO (United Malay National Organization) Adalah Partai Politik Yang Menjadi Tulang Punggung Kerajaan Malaysia Sejak Malaysia Dimerdekakan Oleh Inggris.
11
Badarudin, Filsafat Pendidikan Islam, 10. Lihat Juga Wan Mohd Nor Wan Daud, Filsafat Dan Praktik, 47.
12
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
Universitas Mc. Gill, Montreal, Kanada yang didirikan oleh Wilfred Cantwell
Smith hingga mendapat gelar Master Of Art (M.A) tahun 1962. Kemudian 2
tahun kemudian Syed Muhammad Naquib Al-Attas kuliah lagi di SOAS (School
Of Oriental And African Studies) University of London, hingga mendapat gelar
Philosophy Doctor (Ph. D) dengan predikat Cumlaude dalam bidang Filsafat
Islam dan Kesusastraan Melayu Islam di tahun 1965.13
Pada tahun 1965 Al-Attas kembali ke Malaysia dan lantik menjadi Ketua
jurusan Sastra di Fakultas Kajian Melayu Universitas Malaya, Kulala Lumpur.
Tahun 1968–1970 ia menjabat sebagai Ketua Departemen Kesusastraan dalam
pengajian Melayu. Syed Muhammad Naquib Al-Attas juga salah satu pendiri
Universitas Kebangsaan Malaysia pada tahun 1970. Kemudian pada tahun 1970–
1973 ia menjabat sebagai Dekan di Fakulas Sastra dan dikukuhkan sebagai
profesor bahasa Kesustraan Melayu.14 Syed Muhammad Naquib Al-Attas pernah menjadi pimpinan panel bagian Islam di Asia Tenggata dalam XXIX Congress
International Orientalis di Paris pada juli 1973.15
Syed Muhammad Naquib Al-Attas adalah seorang pakar yang menguasai
berbagai bidang seperti Teologi, filsafat, Metafisika, sejarah dan sastra yang telah
diakui oleh dunia International. Ia diangkat sebagai anggota pada berbagai badan
ilmiah International lainya seperti Member of International Congress of Medival
Philosophy, Member of International Congress of the VII Centanary of St Thomas
Aquinas, Member of International Congress of the VII Centanary of St.
Bonaventura da Bognaregia, Member Malaysia Delegate International Congress
13
Badarudin, Filsafat Pendidikan Islam, 10-11. Lihat Juga Wan Daud, Filsafat Dan Praktik, 49. 14
Wan Daud, Filsafat Dan Praktik 50. 15
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
on the Millinary of al-Biruni, juga Principal Consultant Word of Islam Festival
Congress, sectional Chairman for Education Word of Islam Festival Congress.
Al-Attas juga dikenal sebagai penyair dan seniman dalam bidang seni kaligrafi,
pahat dan mahir dalam berbagai bahasa dunia seperti bahasa Arab, Inggris, Latin,
Jerman, Spanyol dan Melayu.16 Dia juga seorang penulis yang prokultif dan otoritatif yang telah memberikan beberapa konstibusi baru dalam disiplin
keislaman dan peradaban Melayu.
Pada tahun 1988, ia dilantik sebagai mentri pendidikan Malaysia dan dan
menjadi presiden di Universitas Islam International Malaysia sebagai profesor
dalam bidang Pemikiran dan tamaddun Islam. Konsep Universitas yang didirikan
oleh Al-Attas terdapat pengajaran dasar-dasar Islam dan bahasa Arab yang
diharapkan mahasiswa dapat menyaring konsep yang tidak Islami, sehingga
Islamisasi terjadi dalam diri mahasiswa.17 Al-Attas juga diangkat sebagai direktur The International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC).
C. Karya-Karya Syed Muhammad Naquib Al-Attas
Unsur terpenting yang dapat dijadikan dasar dalam tolok ukur kualitas dan
bobot dalam keilmuan seseorang adalah terletak pada karya yang telah dihasilkan
baik berupa tulisan maupun lain sebagainya.18 Syed Muhammad Naquib Al-Attas dapat dikatakan sebagai seorang pemikir besar dan orisinil di Dunia Islam
Kontemporer, karena ide-ide fundamentalnya diabaikan oleh orang dan
disalahpahami oleh sebagian yang lain. Kemudian ia mengklarifikasikan,
16
Ibid., 13. 17
Dawam, “Kritik Atas Epistemologi Modern, 101. 18
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
24
menjabarkan dan menghubungkan ide tersebut dengan lingkungan intelektual dan
dinamika budaya umat Islam Kontemporer. Ide dan tulisan-tulisan Al-Attas dalam
disiplin Filsafat yang menyentuh pelbagi disiplin ilmu agama, pendidikan dan
sains.19
Al-Attas adalah orang pertama di dunia Islam kontemporer yang
mendifinisikan, mengonseptualisasikan dan menjabarkan arti lingkup dan muatan
pendidikan Islam, ide dan metode islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer,
hakikat dan pendirian Universitas Islam, serta formulasi dan sistematis metafisika
Islam dan filsafat sains dalam bentuk yang sangat sistematis dan filosofis.20
Adapun Al-Attas memiliki beberapa karya yang berupa buku dan monograf
baik dalam bahasa Inggris maupun Melayu dan banyak yang telah diterjemahkan
ke bahasa lain seperti, Indonesia, Persia, Arab, Turki, Malayam, Prancis, Jerman,
Rusia, Bosnia, Jepang, India, Korea dan Albania dan lain-lain. Adapun
karya-Karya al Al-Attas antara lain adalah:21 1. Buku dan Monograf
a) Rangakaian Ruba’iyyat, Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka, 1959
b) Some Aspects of Sufism as Understood and Practised Among the Malays,
Singapore: MSRI, 1963
c) Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century Acheh, Monograph of the royal
Asiatic No. III, Singapore: Malaysian Branch, 1966
d) The origian of the Malay Syā’ir, Kuala Lummpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka, 1968
19
Wan Daud, Filsafat Dan Praktik, 61. 20
Ibid. 21
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
25
e) Preliminary Statement on a General Theory of the Islamization of the
Malay-Indonesia Archipelago, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka, 1969
f) The Mysticisme of Hamzah Fanshuri, Kuala Lumpur: Universitas Malaya
Press, 1969
g) Concluding Postcript to the Origin of the Malay Syā’ir, Kuala Lumpur:
Dewan Bahasa dan Pustaka, 1971
h) The Corret date of the Trengganu Inscription, Kuala Lumpur: The
Muzeums Departement, 1971
i) Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu, Kuala Lumpur: Penerbit
Universitas Kebangsan Malaysia, 1972; sebagian isi buku ini telah
diterjemahkan ke dalam Bahasa Rusia dan prancis. Buku ini juga telah
hadir dalam edisi Indonesia terbitkan di Bandung; Untuk Kaum Muslimin.
j) Risalah Untuk Kaum Muslimin, monograf yang belum di terbitkan, 286 h.,
di tulis antara Pebruary- Maret 1973. (Buku ini kemudian di terbitkan di
kuala Lumpur oleh ISTAC pada 2001- penerj.)
k) Comments on the Re-Examination og al-Raniry’s Hujjat al-Shiddiq, a
Refutation, Kuala Lumpur; Museums Departemen, 1975
l) Islam: the concept of Religion and the Foundation of Ethic and Morality,
Kuala Lumpur: ABIM, 1976. telah diterjemahkan ke bahasa Korea, Jepang
dan Turki.
m) Preleminary Thought on the Nature of Knowledge and the Definition and
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
26
n) Islam: Paham Agama Dan Asas Akhlak, Kuala Lumpur: ABIM, 1977,
versi buku Melayu no 12.
o) Islam Dan secularism, Kuala Lumpur: ABIM, 1978. Di terjemahkan ke
dalam bahasa Malayalam, India, Persia, urdu, Turki, Arab, Rusia dan
Indonesia, untuk edisi Indonesia diterbitkan Bandung: Pustaka, 1981.
p) (Ed.) Aims and Objectives of Islamic Education: Islamic Educations
Series, Hodder and Stoughtoon dan king Abdulaziz University London :
1979, Di terjemahkan ke dalam bahasa Turki.
q) Dilema Kaum Muslimin, Surabaya: BINA Ilmu, t.t.
r) The Concept of Education in Islam: A Franework for an Islamic
Philosophy of Education, Kuala Lumpur: ABIM, 1980. Diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia, Persia, dan Arab, untuk edisi Indonesia
diterbitkan Bandung; Mizan, 1943
s) Islam, Secularism and Philosophy of the Future, Mansel, London dan New
York, 1985
t) A Commentary on the Hujjat al-Shiddiq Of Nur al-Din al-Raniry, Kuala
Lumpur; Ministry of Culture Malaysia, 1986
u) The oldest known Malay Manuscript: A 16th Century Malay Translation of
the Aqaid of al-Nasafi, Kuala Lumpur: University of Malay Press, 1988
v) Comments on the Refutation, ( belum di terbitkan)
w) Islam and the Philosophy of Science, Kuala Lumpur; ISTAC,1989;
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
27
Indonesia dengan judul Filsafat Sains, Terj. Saiful Muzami, Bandung;
Mizan, 1995.
x) The Nature of Man and the Psychology of the Human Soul, Kuala Lumpur:
ISTAC, 1990. Di terjemahkan ke dalam bahasa Persia.
y) The Institute of Exixtence, Kuala Lumpur: ISTAC, 1990. Di terjemahkan
kedalam bahasa Persia.
z) On Quiddity and Essence, Kuala Lumpur: ISTAC, 1990. Di terjemahkan
kedalam bahasa Persia
aa) The Meaning and Experience of Happines In Islam, Kuala Lumpur:
ISTAC, 1993. Diterjemahkan ke dalam bahada Arab, Turji dan Jerman.
bb) The Degrees of Exixtence, Kuala Lumpur: ISTAC, 1994. Diterjemahkan
Kedalam Bahasa Persia.
cc) Prolegomena to the Metaphysics of Islam: An Exposition of the
Fundamental Elements of the Worldview of Islam, Kuala Lumpur: ISTAC,
1995. Diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia.
2. Artikel
Daftar Artikel berjumlah lebih dari 400 dan disampaikan di Malaysia dan
Luar Negeri antara pertengahan 1960 sampai 1970, diantaranya:22.
a) Note On The Opening Of Relations Between Malaka And Cina, 1403-5,
Journal Of The Malayan Branch Of The Royal Asiatic Society (JMBRAS),
vol. 38, pt. 1, Singapura, 1965.
22
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
28
b) Islamic Culture in Malaysia, Malaysian society of orientalists, Kuala
Lumpur, 1966.
c) New Light on The Life of Hamzah Fai, JMBRAS, vol 40, pt. 1, Singapura,
1967.
d) Rampaian Sajak, Bahasa, Persatuan Bahasa Melayu Universiti Malaya no.
9, Kuala Lumpur, 1968.
e) Hamzah Fai, The Penguin Companion to Literature, Classical and
Byzantine, Oriental and African, vol.4, London 1969.
f) Indonesia: 4 (a) History: The Islamic Period, Encyclopedia of Islam, Edisi
Baru, E.J.Brill, Leiden, 1971.
g) Comparative Philosophy: A Southeast Asian Islamic Viewpoint, Acts of
the V International Congress of Medieval Philosophy, Madrid- Cordova-
Granada, 5-12 September 1971.
h) Konsep baru mengenai Rencana serta cara-gaya penelitian Ilmiah
Pengkajian Bahasa, Kesusastraan dan kebudayaan Melayu, Buku panduan
jabatan bahasa dan kesusastraan Melayu, Universiti Kebangsaan
Malaysia, Kuala Lumpur: 1972.
i) The Art of Writing, Dept. Museum, Kuala Lumpur , t.t.
j) Perkembangan Tulisan Jawi Sepintas lalu, Pameran Khat, Kuala Lumpur,
14-21 Oktober 1973.
k) Nilai-Nilai Kebudayaan, Bahasa dan Kesusastraan Melayu, Asas
Kebudayaan Kebangsaan, Kementrian Kebudayaan Belia dan Sukan,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
29
l) Islam in Malaysia, (Versi bahasa Jerman), Kleines Lexicon der Islamschen
Welt, ed. K, Kreiser, W. Kohlhammer, Berlin (Barat), Jerman, 1974.
m) Islam in Malaysia, Malaysia paranoma, Edisi Spesial, kementerian Luar
Negeri Malaysia, Kuala Lumpur, 1974. Juga diterbitkan dalam edisi bahas
Arab dan Prancis.
n) Islam dan Kebudayaan Malaysia, Syarahan Tun Sri Lanang, Seri Kedua ,
Kementrian Kebudayaan, Belia dan Sukan, Kuala Lumpur, 1974.
o) Pidato Penghargaan terhadap ZAABA, Zainal Abidin Ibn Ahmad,
Kementrian Kebudayaan, Belia dan Sukan, Kuala Lumpur, 1976.
p) A General Theory Of The Islamization of the Malay Archipelago Profiles
of Malay Culture, Historiography Religion and Politics, Editor Sartono
Kartodirjo, mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1976.
q) Preliminary Thought on the Nature of Knowledge and the Definition and
Aims of Education, First World Conference on Muslim Education,
Makkah, 1977. Juga tersedia dalam edisi bahas Arab dan Urdu.
r) Some Reflections on the Philosophical Aspects of Iqbal‟s Thought,
International Congress on the Centenary of Muhammad Iqbal, Lahore,
1977.
s) The Concept of Educatoin in Islam: its From, Method, and System of
Implemantation, World Syomposium of al-Isra’ Amman, 1979, juga
tersedia dalam edisi Bahas Arab.
t) ASEAN- ke mana Haluan Gagasan Kebudayaan Mau diarahkan?, Diskusi,
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
30
u) Hijrah: Apa Artinya, Panji Masyarakat, Desember, 1979.
v) Knowledge and Non-Knowledge Readings in Islam, No. 8 First quarter,
Kuala Lumpur, 1980.
w) Islam dan Alam Melayu, Budiman, Edisi Spesial Memperingati Abad ke
-15 Hijriah, Universiti Malaya, Desember 1979.
x) The Concept Education in Islam, Second World Conference on Muslim
Education, Islamabad, 1980.
y) Preliminary Thoughts on an Islamic Philosophy of Science, Zarrouq
Festival, Misrata, Libiya: 1980. Juga Diterbitkan dalam edisi bahasa Arab.
z) Religion and Seculaty, Congress og The World’s Roligions, New York,
1985.
aa) The Corruption of Knowledge, Congress of the Word’s Religions, Istanbul,
1985.
D. Pemikiran Syed Muhammad Naquib Al-Attas
1. Metafisika Islam
Metafisika Islam sebagaimana yang dipahami dan diyakini Al-Attas
merupakan sebuah sintesis dari pemikiran yang bersumber dari para teolog
(Mutakalimȗn), filsuf (Hukamā’) dan sufi (shȗfiyah atau ahl-al Tashawwuf).23 Dalam karya yang berjudul A Commentary an the Hujjat Al-Shuddīq of Nȗr Al-
Dīn Al-Rānīrī, Al-Attas menyatakan bahwa metafisika Islam adalah tasawuf
filosofis merupakan sistem yang menerangkan hakikat realitas yang sebenarnya
23
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
31
melalui pengabungan akal dan pengalaman dengan tingkatan-tingkatan yang
lebih tinggi, yang berada pada tingkatan suprarasional dan transempirikal
kesadaran manusia.24
Menurut Al-Attas, pencarian manusia untuk memahami hakikat realitas
yang sebenarnya terdapat dua aliran pemikiran diantaranya hakikat realitas yaitu
para Esensialis yang diwakili oleh semua filosofis serta sebagaian teolog muslim
dan para Eksistensialis yang diwakili oleh para cendekiawan sufi. Hal ini
pandangan-pandangan dasar teolog dan metafisika tasawuf berakar pada prinsip
sufi yang mendasar pada eksistensi (wujud) dan pandangan para filosof dan
teolog muslim berakar pada prinsip quiditas (mahiyyah). Maka, perbedaan ini
tidak hanya dalam masalah semantik ataupun logika, tetapi dalam makna hakikat
realitas yang sebenarnya.25
Metafisika Islam sebagaimana yang dipahami cendekiawan sufi hanya
mengakui perbedaan antara esensi dan eksistensi pada dataran rasional,
sedangkan pada hakikatnya “eksistensi” (wujud) itulah yang menjadi “esensi”
segala sesuatu dan bahwa apa yang rasional atau konseptual disebut sebagai
“esensi atau quiditas” yang hanya merupakan sejumlah akibat dari eksistensi.
Realitas adalah Eksisitensi Mutlak yang tidak lain adalah kebenaran (al-Haqq,
Truth), salah satu aspek Allah.
Aliran Wahā’ah al-Wujȗd (Kesatuan Eksistensi) yang dianut oleh Al-Attas,
berpendapat bahwa Allah adalah satu-satunya realitas yang muthlak. Esensi
(Zat) atau hakikat Tuhan itu sama dengan Eksistensi-Nya. Dalam tingkatan
24
Ibid.,82. 25