• Tidak ada hasil yang ditemukan

1d82fd1e071a3826c6edc55ac1897a60 Perwali 50 th. 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1d82fd1e071a3826c6edc55ac1897a60 Perwali 50 th. 2013"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN

NOMOR 50 TAHUN 2013

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL (BP2TPM) KOTA BANJARMASIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA

WALIKOTA BANJARMASIN,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka tertib penyelenggaraan administrasi pemerintahan, khususnya di lingkunganBP2TPM Kota Banjarmasin, perlu dilakukan penyusunan dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) padaBP2TPM Kota Banjarmasin;

b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut huruf a, perlu menetapkan dengan Peraturan Walikota Banjarmasin;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 1820);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

(2)

5. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 649);

6. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 12 Tahun 2008tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Banjarmasin (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 12, TambahanLembaran Daerah Nomor 10);

7. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Banjarmasin (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 28, TambahanLembaran Daerah Nomor 23);

8. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor32Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2009 tentang Kewenangan dan Tata Kelola Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Banjarmasin (Lembaran Daerah Tahun 2012 Nomor 32).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL (BP2TPM)KOTA BANJARMASIN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

DalamPeraturanWalikota ini yang dimaksud dengan : a. Walikota adalahWalikota Banjarmasin;

b. BP2TPM adalah BP2TPM Kota Banjarmasin;

c. Kaban atau Kepala Badan adalah Kepala BP2TPM Kota Banjarmasin; d. Setban atau Sekretaris Badan adalah Sekretaris BP2TPM Kota Banjarmasin; e. Kabid adalah Kepala Bidang pada BP2TPM Kota Banjarmasin;

f. CS atau Costumer Service adalah CS pada BP2TPM Kota Banjarmasin; g. FO atau Front Office adalah FO pada BP2TPM Kota Banjarmasin; h. TU atau Tata Usaha adalah TU pada BP2TPM Kota Banjarmasin; i. Tim Teknis adalah Tim Teknis pada BP2TPM Kota Banjarmasin;

j. Standar Operasional Prosedur atau SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, di mana dan oleh siapa dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; k. Penyesuaian dan perubahan adalah tindakan melakukan perbaikan terhadap SOP yang ditetapkan

(3)

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Standar Operasional Prosedur pada BP2TPM Kota Banjarmasin sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Walikota ini.

Pasal 3

Maksud ditetapkannya Standar Operasional Prosedur pada BP2TPM Kota Banjarmasin adalah untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi BP2TPM Kota Banjarmasin.

Pasal 4

Tujuan ditetapkannya Standar Operasional Prosedur pada BP2TPM Kota Banjarmasin adalah agar tugas dan BP2TPM dapat diselenggarakan secara terukur, akuntabel, efektif, dan efisien.

BAB III

PENYESUAIAN DAN PERUBAHAN

Pasal 5

Standar Operasional Prosedur pada peraturan ini dapat dilakukan penyesuaian dan perubahan sesuai dengan dinamika pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BP2TPM.

Pasal 6

Standar Operasional Prosedur yang telah dilakukan penyesuaian dan perubahan dapat diberlakukan setelah mendapat pengesahan Walikota Banjarmasin.

BAB IV

PENUTUP

Pasal 7

Dengan diberlakukannya PeraturanWalikota ini, maka seluruh prosedur tetap (protap) atau dengan sebutan lain, secara bertahap agar disusun menyesuaikan dengan ketentuan mengenai SOP administrasi pemerintahan yang berlaku.

Pasal 8

(4)

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Banjarmasin.

Ditetapkan di Banjarmasin pada tanggal 17 Desember 2013

WALIKOTA BANJARMASIN

H. MUHIDIN

Diundangkan di Banjarmasin Pada tanggal 18 Desember 2013

SEKRETARIS DAERAH KOTA BANJARMASIN

H. ZULFADLI GAZALI

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikumWarahmatullahWabarakatuh.

Puji dan syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat

dan KaruniaNya atas selesainya penyusunan Standart Operating Procedure (SOP) Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Banjarmasin Tahun 2013, yang

ditetapkan dengan PeraturanWalikota Banjarmasin Nomor 50 Tahun 2013.

Standar Operasional Prosedur (SOP) ini disusun untuk menggantikan Standar

Operasional Prosedur (SOP) yang telah ada sebelumnya yaitu yang ditetapkan dengan Keputusan

Walikota Banjarmasin Nomor 4 Tahun 2010 yang hanya memuat SOP Pelayanan Perizinan pada

BP2TPM, sedangkan SOP ini lebih lengkap memuat semua kegiatan yang dilaksanakan

BP2TPM baik kegiatan pelayanan kepada masyarakat maupun kegiatan administrasi perkantoran

secara umum berdasarkan tugas pokok dan fungsi BP2TPM, dan selain itu secara format telah

menyesuaikan dengan regulasi peraturan terbaru tentang SOP yaitu Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun

2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan

(SOP-AP).

Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) ini adalah sebagai pedoman bagi aparatur

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Banjarmasin dalam

menjalankan aktifitas kedinasannya sesuai tugas dan fungsi masing-masing aparatur.

Semoga dengan terbitnya Standart Operasional Prosedur (SOP) ini dapat bermanfaat bagi

peningkatan kualitas kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota

Banjarmasin, dan menginspirasi bagi pembaca. Terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

Banjarmasin, Desember 2013 Kepala BP2TPM Kota Banjarmasin

Referensi

Dokumen terkait

SMS gateway Mobile Switching Center (SMS-GMSC) adalah sebuah aplikasi MSC yang mampu menerima pesan singkat dari SMSC, menginterogasi home location register (HRL)

Kesimpulan: Kejadian reaksi lepra di RSK Alverno Singkawang lebih banyak terjadi pada pasien lepra multibasilar berusia dewasa, dengan jenis kelamin laki-laki, riwayat kontak

Hutama Karya (Persero) Wilayah III Balikpapan, sebaliknya apabila tidak terjadi perubahan harga pada bahan baku/material antara anggaran dan realisasi biaya Proyek

Jumlah tenaga perawat dengan metode Depkes RI 2005 pada setiap Rawat Inap RSAH UW Surabaya, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa hari yang sangat sibuk karena banyak pasien

Pada bagian hasil penelitian dan pembahasan merupakan bab ketiga akan membahas dan menguraikan mengenai jawaban dari rumusan masalah yaitu Bagaimana bentuk

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 70 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Banjarmasin (Berita Daerah Kota

Peraturan Walikota Palu Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Di Bidang Perizinan Kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palu (Berita Daerah Kota Palu Tahun 2013

1) Pembiayaan jangka pendek merupakan pembiayaan yang diberikan dengan jangka waktu maksimal satu tahun. Pembiayaan jangka pendek biasanya diberikan oleh bank