WALIKOTA PALU KEPUTUSAN WALIKOTA PALU NOMOR : 491/913.a/BP2T/2013
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA PALU
WALIKOTA PALU,
Menimbang : a. a. bahwa dalam rangka efektifitas, efesiensi dan transparansi pelaksanaan perizinan dan non perizinan serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi perlu diatur dengan standar operasional dan prosedur pelayanan perizinan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Walikota tentang Standar Pelayanan Publik Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palu;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1994 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Palu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994
Nomor 38, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3555);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Dan Kabupaten/ Kota;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan; 6. Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 6
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palu (Lembaran Daerah Kota Palu Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah
Kota Palu Nomor 6) Sebagaimana telah diubah beberapakali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tekhnis Daerah Kota Palu (Lembaran Daerah Kota Palu Tahun 2013 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kota Palu Nomor 6);
7. Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palu (Lembaran Daerah Kota Palu Tahun 2008 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kota Palu Nomor 6) Sebagaimana telah diubah beberapakali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 6 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tekhnis Daerah Kota Palu (Lembaran Daerah Kota Palu Tahun 2013 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kota Palu Nomor 6);
8. 8. Peraturan Walikota Palu Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Di Bidang Perizinan Kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palu (Berita Daerah Kota Palu Tahun 2013 Nomor 7) Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Palu Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Palu Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Di Bidang Perizinan Kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palu (Berita daerah Kota Palu Tahun 2013 Nomor 10);
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Standar Operasional Prosedur Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palu, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Standar Operasional Prosedur Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palu, sebagaimana dimaksud Diktum KESATU meliputi :
1. Jenis - Jenis Pelayanan/Produk Pelayanan 2. Dasarm Hukum
3. Maksud dan Tujuan 4. Sarana
5. Persyaratan 6. Biaya Perizinan
7. Jangka Waktu Penyelesaian Izin dan Masa Berlakunya
8. SKPD Teknis Pemberi Pertimbangan 9. Mekanisme Pemrosesan Perizinan 10. Bagan Alur
KETIGA : Standar Operasional Prosedur, dipergunakan sebagai acuan yang harus dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palu.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Palu
pada tanggal 26 Agustus 2013
DAFTAR ISI
LAMPIRAN DAFTRA ISI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA BADAN PELAYANAN 1
PERIZINAN TERPADU KOTA PALU
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Maksud Dan Tujuan 3
C. Dasar Dan Landasan Hukum 3
II. GAMBARAN UMUM PROSEDUR TETAP / STANDARD
OPERATING PROCEDURE (SOP) 6
A. Pengertian Prosedur Tetap / Standard Operating Procedure (Sop) 6
B. Peta Prosedur 6
III. PROSEDUR TETAP / STANDARD OPERATING PROCEDURE 9
(SOP) PELAYANAN PERIZINAN
A. Jenis Pelayanan Perizinan 9
B. Prosedur Tetap / Standard Operating Procedure (Sop) 9 C. Prosedur Tetap / Standard Operating Procedure (Sop)
Penanganan Pengaduan Masyarakat Dan Evaluasi 12
IV. PENUTUP
DPRP
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) 14
Izin Gangguan/Hinder Ordonantie (Ho) 14
Bagan Izin Gangguan/Hinder Ordonantie (Ho) 18
Izin Lokasi 19
Bagan Sop Izin Lokasi 22
Izin Mendirikan Bangunan (Imb) 23
Bagan Sop Izin Mendirikan Bangunan 31
PU
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) 32
Izin Usaha Jasa Konstruksi (Iujk) 32
Bagan Sop Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi 35
PERINDAGKOP
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) 36
Izin Usaha Industri (Siui) 36
Bagan Sop Siui 38
Izin Usaha Perdagangan (Siup) 39
Bagan Sop Siup 41
Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol 42
Bagan Sop Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol 45
Izin Tanda Daftar Gudang (Tdg) 46
Bagan Sop Izin Tanda Daftar Gudang 48
Tanda Daftar Perusahaan (Tdp) 49
HUBKOMINFO
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) 52
Izin Trayek 52
Agan Sop Izin Trayek 54
PARIWISATA
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) 55
Usaha Daya Tarik Wisata 55
Bagan Sop Tanda Daftar Usaha Pariwisata 58
Usaha Jasa Informasi Pariwisata 59
Bagan Sop Tanda Daftar Usaha Pariwisata 62
Usaha Jasa Konsultan Pariwisata 63
Bagan Sop Tanda Daftar Usaha Pariwisata 66
Usaha Jasa Makanan Dan Minuman 67
Bagan Sop Tanda Daftar Usaha Pariwisata 70 Usaha Jasa Penyelenggaraan Pertemuan,
Perjalanan Insentif, Konferensi Dan Pameran 71 Bagan Sop Tanda Daftar Usaha Pariwisata 74
Usaha Jasa Perjalanan Wisata 75
Bagan Sop Tanda Daftar Usaha Pariwisata 78
Usaha Jasa Pramuwisata 79
Bagan Sop Tanda Daftar Usaha Pariwisata 82
Usaha Jasa Transportasi Wisata 83
Bagan Sop Tanda Daftar Usaha Pariwisata 86
Usaha Kawasan Pariwisata 87
Bagan Sop Tanda Daftar Usaha Pariwisata 90
Usaha Penyediaan Akomodasi 91
Bagan Sop Tanda Daftar Usaha Pariwisata 94 Usaha Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan Dan Rekreasi 95 Bagan Sop Tanda Daftar Usaha Pariwisata 98
Usaha Spa 99
Bagan Sop Tanda Daftar Usaha Pariwisata 102
Jasa Wisata Tirta 103
Bagan Sop Tanda Daftar Usaha Pariwisata 106
KESEHATAN
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) 107
Izin Praktek Tenaga Apoteker Dan Izin Kerja Tenaga
Apoteker 107
Bagan Izin Praktek Tenaga Apoteker Dan Izin
Kerja Tenaga Apoteker 110
Izin Kerja Tenaga Asisten Apoteker 111
Bagan Izin Kerja Tenaga Asisten Apoteker 114 Izin Praktek Tenaga Paramedis Bidan/Sikb 115 Bagan Izin Praktek Tenaga Paramedis Bidan/Sikb 117 Izin Praktik Tenaga Medis Selaku Dokter Umum/Gigi/Spesialis 118 Bagan Izin Praktik Tenaga Medis Selaku Dokter Umum/Gigi/Spesialis 121
Izin Praktek Tenaga Fisioterapis 122
Bagan Izin Praktek Tenaga Fisioterapis 125
Izin Kerja Tenaga Perawat Gigi 126
Izin Praktik Tenaga Paramedis Perawat 130 Bagan Izin Praktik Tenaga Paramedis Perawat 132
Izin Kerja Tenaga Radiografer 133
Bagan Izin Kerja Tenaga Radiografer 136 Izin Kerja Tenaga Refraksionis Optisien 137 Bagan Izin Kerja Tenaga Refraksionis Optisien 140
Izin Praktik Tenaga Terapis Wicara 141
Bagan Izin Praktik Tenaga Terapis Wicara 143
Izin Sarana Optikal 144
Bagan Izin Sarana Optikal 147
Izin Sarana Apotek 148
Bagan Izin Sarana Apotek 151
Izin Sarana Klinik Bersalin/Rumah Sakit bersalin 152 Bagan Izin Sarana Klinik Bersalin/Rumah Sakit bersalin 155 Izin Sarana Klinik Kesehatan Umum/Khusus/Balai Pengobatan 156 Bagan Izin Sarana Klinik Kesehatan Umum/Khusus/Balai Pengobatan 159
Izin Sarana Laboratorium 160
Bagan Izin Sarana Laboratorium 163
Izin Operasional Rumah Sakit Umum Kelas C dan D dan Rumah
Sakit Khusus Kelas C 164
Bagan Izin Operasional Rumah Sakit Umum Kelas C dan D dan Rumah
Sakit Khusus Kelas C 167
Izin Pendirian Rumah Sakit Umum Kelas C dan D dan Rumah Sakit
Khusus Kelas C 168
Bagan Izin Pendirian Rumah Sakit Umum Kelas C dan D dan Rumah
Sakit Khusus Kelas C 171
Rekomendasi Operasional Rumah Sakit Umum dan Khusus Kelas B 172 Bagan Rekomendasi Operasional Rumah Sakit Umum dan Khusus
Kelas B 175
Rekomendasi Pendirian Rumah Sakit Umum dan Khusus Kelas B 176 Bagan Rekomendasi Pendirian Rumah Sakit Umum dan Khusus Kelas B 179
Izin Sarana Toko Obat 180
Bagan Izin Sarana Toko Obat 183
DKP
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) 184
Izin Penyelenggara Reklame Insidentil 184 Bagan Izin Penyelenggara Reklame Insidentil 186
Izin Penyelenggara Reklame Tetap 187
Bagan Izin Penyelenggara Reklame Tetap 190
PM
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP) 191
Izin Prinsip Penanaman Modal 191
Bagan Izin Prinsip Penanaman Modal 194
Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal 195 Bagan Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal 198 Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal 199 Bagan Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal 202 Izin usaha Perluasan Penanaman Modal 203 Bgana Izin usaha Perluasan Penanaman Modal 206 Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal 207 Bagan Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal 210
Izin usaha Penanaman Modal 211
Bagan Izin usaha Penanaman Modal 214
Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal (merger) 215 Bagan Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman
Modal (merger) 218
Pendaftaran Penanaman Modal 219
Bagan Pendaftaran Penanaman Modal 222
EVALUASI KEPUASAN MASYARAKAT 223
Bagan Evaluasi Kepuasan Masyarakat 225
PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT 226
LAMPIRAN KEPUTUSAN WALIKOTA PALU NOMOR 491/913.a/BP2T/2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA PALU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA PALU
I.
PENDAHULUANA.
LATAR BELAKANGAmanat dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 mengandung makna negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga negara melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya penyelenggaraan pelayanaan publik yang prima dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga negara atas barang publik, jasa publik dan pelayanan administratif.
Kebaradaan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) diharapkan memberi manfaat bagi masyarakat umum, dunia usaha dan juga pemerintah sendiri. Bagi masyarakat, dengan adanya PTSP masyarakat dapat memperoleh pelayanan publik yang lebih baik, serta mendapatkan kepastian dan jaminan hukum dari formalitas yang dimiliki. Bagi dunia usaha, PTSP diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam perizinan usaha akan meningkatkan minat pelaku usaha untuk melakukan investasi dan mengembangkan usaha. Selain itu, dunia usaha juga diharapkan memperoleh manfaat dalam bentuk efisiensi pelayanan yang menghasilkan pengurangan waktu dan biaya, membuat pelaku usaha dapat mengalokasikan lebih banyak waktu dan biaya pada kegiatan-kegiatan produktif. Sementara
itu, bagi pemerintah, keberadaan PTSP diharapkan mampu :
1. Mengurangi beban administratif karena pelayanan yang lebih efektif dan efisien. Berbagai data menyangkut aktivitas masyarakat di wilayah tersebut dapat dipadukan dalam satu kumpulan data (data base), sehingga mengurangi beban pendataan di SKPD lain, serta menghindari adanya duplikasi kegiatan pendataan yang tidak perlu. Secara tidak langsung kemudahan pelayanan perizinan dan non perizinan juga berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) karena masyarakat akan semakin percaya dengan pelayanan publik pemerintah dan akan bersedia mengurus izin dan non izin yang diperlukannya.
2. Meningkatkan daya saing dan kemandirian daerah. Dengan semakin mudahnya pelayanan perizinan, maka dunia usaha akan bergairah dan selanjutnya berdampak pada pendapatan daerah dari pajak akibat semakin banyaknya badan usaha yang menjadi obyek pajak.
3. Terbangunnya citra yang lebih baik, yang memungkinkan pemerintah mendapatkan manfaat dari partisipasi masyarakat dalam berbagai aspek pembangunan.
4. Mencegah sejak dini kerjadinya KKN dan pungutan liar dalam proses pengurusan perizinan dan non perizinan.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pemerintah Kota Palu membuat suatu pedoman Prosedur Tetap / Standard Operating Procedure (SOP) yang akan menjadi pegangan bagi yang berkepentingan dalam hal ini adalah Organisasi Pemerintah, Aparatur Pemerintah dan publiknya sehingga semua elemen bersinergi dan target peningkat kinerja bisa tercapai.
MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman Prosedur Tetap / Standard Operating Procedure (SOP) Perizinan Pemerintah Kota Palu adalah Pedoman bagi organisasi Pemerintah, Aparatur Pemerintah Kota Palu yang berhubungan secara langsung dengan publik eksternal dalam hal ini masyarakat Kota Palu maupun untuk penunjang penyelenggaraan aktifitas di internal lingkungan Pemerintah Kota Palu, sesuai dengan aturan dan kewenangan yang berlaku. Dengan adanya pedoman baku, diharapkan terjadi peningkatan kinerja pada setiap Aparatur Pemerintah sekaligus Instansi Pemerintah Kota Palu yang pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan dan memberi kepuasan masyarakat penerima layanan, karena peningkatan kualitas kinerja yang berimplikasi terhadap kepuasan dari masyarakat merupakan tujuan utama di buat Pedoman Prosedur Tetap / Standard Operating Procedure (SOP).
DASAR DAN LANDASAN HUKUM
Prosedur Tetap / Standard Operating Procedure (SOP) memiliki landasan hukum sebagai berikut :
1.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan;2.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1994 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Palu;3.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;5.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;6.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM);Pelayanan Publik;
8.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi;9.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota;10.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah Daerah;11.
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 1999 Tentang Izin Lokasi12.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor Kep/25/M.Pan/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat;13.
Peraturan Menteri Perdagangan nomor 16/M-Dag/Per/3/2006 tentang Penataan Dan Pembinaan Pergudangan;
14.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 37/M-DAG/ PER/9/2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan;15.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah;16.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 41/M-IND/ PER/6/2008 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri;17.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 13 Tahun 2004 tentang Pedoman Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Dengan Partisipasi Masyarakat;18.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 46/M-DAG/ PER/9/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan MenteriPerdagangan Nomor 36/M.DAG/PER/9/2007 tentang Surat Izin Usaha Perdagangan;
19.
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Perdagangan, Menteri Tenaga Kerja, dan Transmigrasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun 2009, yaitu : Nomor 69 Tahun 2009, Nomor M.HH-08.AH.01.01.2009, Nomor 60/M-DAG/PER/12/2009, Nomor Per.30/men/ XII/2009 dan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Percepatan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Untuk Memulai Usaha;20.
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi;21.
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kota Palu;22.
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palu;23.
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu;24.
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 7 Tahun 2012 tentang Izin Usaha Jasa Konstruksi;25.
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 10 Tahun 2012 tentang Izin Mendirikan Bangunan;26.
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 11 Tahun 2012 tentang Izin Gangguan;27.
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 17 Tahun 2012 tentang Penanaman Modal;28.
Peraturan Walikota Palu Nomor 22 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Usaha Pariwisata;29.
Peraturan Walikota Palu Nomor 4 Tahun 2012 tentang Izin Praktek Tenaga Kesehatan dan Sarana Kesehatan;30.
Peraturan Walikota Palu Nomor 5 Tahun 2012 tentangIzin Angkutan Umum;
31.
Peraturan Walikota Palu Nomor 8 Tahun 2012 tentang Izin Penyelenggaraan Reklame.II.
GAMBARAN UMUM PROSEDUR TETAP / STANDARDOPERATING PROCEDURE (SOP)
A.
Pengertian Prosedur Tetap / Standard OperatingProcedure (Sop)
Penyusunan Prosedur Tetap / Standard Operating Procedure (SOP), merupakan salah satu cara jalan yang bisa ditempuh oleh suatu organisasi untuk meningkatkan kinerja.
Prosedur Tetap / Standard Operating Procedure (SOP) merupakan satu Instruksi yang tertulis untuk dijadikan pedoman dalam penyelesaian tugas rutin secara efektif dan efisien, guna menghindari terjadinya Variasi atau penyimpangan dalam proses penyelesaian kegiatan oleh setiap Aparatur yang akan mengganggu kinerja secara keseluruhan.
Pedoman SOP merupakan uraian yang cukup jelas dan rinci mengenai yang dipersyaratkan kepada Pegawai selama melaksanakan tugas serta standar pencapaian pada suatu unit kerja dan menjaga pengawasan kualitas dan proses penjaminan kualitas serta kepastian penerapan berbagai aturan.
B.
PETA PROSEDURUntuk menjabarkan Sistem dan Prosedur Tetap / Standard Operating Procedure (SOP) dilakukan dengan membuat Peta Prosedur.
Pengertian Peta Prosedur adalah suatu peta yang menggambarkan lalu lintas kerja dan langkah operasi untuk memproses kertas kerja, terutama berkaitan dengan suatu
arus kertas kerja / dokumen yang kompleks.
Dalam membuat peta prosedur banyak digunakan gambar atau simbol-simbol sebagai berikut :
NO. SIMBOL ARTI
1
DIMULAI ATAU BERAKHIRNYA SUATU OPERASI ATAU KEGIATAN
2 PELAKSANAAN SUATU OPERASI ATAU
KEGIATAN
3 DOKUMEN ATAU FORMULIR ATAU
LEMBARAN KERTAS KERJA 4 PENGAMBILAN KEPUTUSAN 5 ARAH GERAK DOKUMEN / FORMULIR / KERTAS KERJA ATAU MENUNJUKKAN URUTAN OPERASI
Dalam penyusunan peta prosedur harus lengkap, sehingga baru dapat dianggap sebagai suatu SOP, terdapat beberapa kriteria sebagai berikut :
1.
Satu peta hanya menggambarkan satu prosedur kegiatan, apabila ada kegiatan lanjutan yang terkait dengan kegiatanlainnya dibuat pada peta lain dengan menggunakan simbol lingkaran ( sistem koneksi );
2.
Peta dibagi beberapa kolom sesuai dengan jumlah instansi / unit kerja atau pejabat yang terkait, dan pada kolom paling atas dituliskan nama instansi / unit kerja atau pejabat dimaksud;3.
Setiap kolom menggambarkan aliran proses yang dilakukan oleh kegiatan /dokuman / kertas kerja untuk masing-masing instansi / unit kerja atau pejabat;4.
Aliran proses kegiatan dari atas kebawah, dan dapat bergerak kekiri atau kekanan sesuai dengan kolom yang akan dilalui;5.
Didalam simbol-simbol yang digunakan, dituliskan proses kegiatan yang dilakukan secara singkat tapi jelas artinya;6.
Khusus untuk simbol yang menggambarkan dokumen /kertas kerja, perlu diperhatikan ketentuan-ketentuannya :
a)
Untuk dokumen / kertas kerja yang hanya satu lembar,digambarkan sebagai berikut :
b)
Untuk dokumen / kertas kerja yang terdiri dari beberapa lembar, digambarkan sebagai berikut :III.
PROSEDUR TETAP / STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PELAYANAN PERIZINANA.
Jenis Pelayanan PerizinanPelayanan Perizinan terbagi atas 22 (dua puluh dua) jenis, yaitu :
1.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2.
Izin Gangguan / Hinder Ordonantie (HO)3.
Izin Lokasi4.
Izin Trayek / Operasional5.
Izin Penjualan Minuman Beralkohol6.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)7.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)8.
Surat Izin Usaha Industri (SIUI)9.
Tanda Daftar Gudang (TDG)10.
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)11.
Izin Praktek Tenaga Kesehatan12.
Izin Sarana Kesehatan13.
Izin Penyelenggara Reklame14.
Tanda Daftar Usaha Pariwisata15. Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri
16. Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri
17. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri
18. Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Dalam Negeri
19. Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri
20. Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri
21. Izin Usaha Penggabungan Perusahaan (Merger) Penanaman Modal Dalam Negeri
22. Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal Dalam Negeri B. PROSEDUR TETAP / STANDARD OPERATING PROCEDURE
(SOP)
Berdasarkan Klasifikasi jenis pelayanan perizinan sebagaimana diuraikan diatas, selanjutnya disusun Prosedur Tetap / Standard Operating Procedure (SOP) dengan urutan sebagai
berikut :
1.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)2.
Izin Gangguan / Hinder Ordonantie (HO)3.
Izin Lokasi4.
Izin Trayek / Operasional5.
Izin Penjualan Minuman Beralkohol6.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)7.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)8.
Surat Izin Usaha Industri (SIUI)9.
Tanda Daftar Gudang (TDG)10.
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)11.
Izin Praktek Tenaga Kesehatan :a)
Izin Praktik Tenaga Medis Selaku Dokter Umum/ Gigi/Spesialisb)
Izin Praktik Tenaga Paramedis Perawatc)
Izin Praktek Tenaga Paramedis Bidand)
Izin Praktek Tenaga Fisioterapise)
Izin Praktik Tenaga Terapis Wicaraf)
Izin Kerja Tenaga Perawat Gigig)
Izin Kerja Tenaga Refraksionis Optisienh)
Izin Kerja Tenaga Radiograferi)
Izin Kerja Tenaga Asisten Apotekerj)
Izin Kerja tenaga Apoteker12.
Izin Sarana Kesehatan :a)
Izin Pendirian Rumah Sakit Umum Kelas C dan D dan Rumah Sakit Khusus Kelas Cb)
Izin Operasional Rumah Sakit Umum Kelas C dan D dan Rumah Sakit Khusus Kelas Cc)
Rekomendasi Pendirian Rumah Sakit Umum dan Khusus Kelas Bd)
Rekomendasi Operasional Rumah Sakit Umum dan Khusus Kelas Be)
Izin Sarana Klinik Bersalin / Rumah BersalinPengobatan
g)
Izin Sarana Laboratoriumh)
Izin Sarana Optikali)
Izin Sarana Apotekj)
Izin Sarana Toko Obat13.
Izin Penyelenggara Reklame :a)
Izin Penyelenggara Reklame Tetapb)
Izin Penyelenggara Reklame Insidentil14.
Tanda Daftar Usaha Pariwisata :a)
Usaha Daya tarik Wisatab)
Usaha Kawasan Pariwisatac)
Usaha Jasa Pramuwisatad)
Usaha Jasa Informasi Pariwisatae)
Usaha Penyediaan Akomodasif)
Usaha Jasa Perjalanan Wisatag)
Usaha Jasa Transportasi Wisatah)
Usaha Jasa Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan insentif, Konferensi dan Pamerani)
Usaha Jasa Makanan dan Minumanj)
Usaha Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasik)
Usaha Jasa Konsultan Pariwisatal)
Usaha Wisata Tirtam)
Usaha Spa15. Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri
16. Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri
17. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri
18. Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Dalam Negeri
19. Izin Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri
20. Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri
21. Izin Usaha Penggabungan Perusahaan (Merger) Penanaman Modal Dalam Negeri
C.
PROSEDUR TETAP / STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DAN EVALUASIPelayanan Perizinan tidak serta merta akan berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Di dalamnya tentu terdapat kekurangan-kekurangan yang dirasakan oleh masyarakat. Keluhan/pengaduan masyarakat acap kali akan muncul terhadap pelayanan perizinan yang diberikan.
Oleh karena itu, Prosedur Tetap Penangan Pengaduan Masyarakat perlu dibuat untuk perbaikan terhadap pelayanan perizinan ke depan. Perbaikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap aparatur penyedia pelayanan publik.
IV.
PENUTUPDengan telah disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP) ini diharapkan dapat dijadikan pedoman penyelenggaraan pelayanan prima bidang perizinan bagi Aparatur Badan Pelayanan Perizinan Terpadu di Kota palu.
SOP juga memberikan kepastian waktu, transparansi dan tatacara bagaimana masyarakat/pelaku dunia usaha di dalam proses mendapatkan izin usaha mereka. Kenyataan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat Kota palu untuk dapat lebih proaktif dan didorong oleh kesadaran untuk melegalkan usahanya dengan mengurus izin usaha.
Oleh karena itu, pedoman ini menjadi instrumen yang penting untuk mendorong setiap instansi pemerintah dalam memperbaiki proses internal sehingga Aparatur Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah.
Ditetapkan di Palu
pada tanggal 26 Agustus 2013
WALIKOTA PALU,
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)
A. JENIS IZIN
Izin Gangguan/Hinder Ordonantie (HO)
B. DASAR HUKUM
1.
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 11 Tahun 2012 tentang Izin Gangguan2.
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan TertentuC. MAKSUD DAN TUJUAN
Memberikan izin dalam rangka memberikan perlindungan masyarakat terhadap kegiatan usaha yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian, gangguan masyarakat dan kelestarian lingkungan
D. SASARAN
Setiap orang pribadi atau badan usaha yang mendirikan atau memperluas tempat usaha di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian, gangguan masyarakat dan kelestarian lingkungan
E. PERSYARATAN
1.
Mengisi formulir pendaftaran2.
Fotocopy KTP pemohon3.
Fotocopy akte pendirian, bagi perusahaan yang berbadan hukum4.
Foto copy bukti lunas PBB tahun terakhir5.
Surat keterangan usaha dari kelurahan setempat6.
Bukti pemilikan IMB7.
Surat kuasa dari pemilik tempat, jika tempat usaha tersebut bukan miliknya sendiri8.
Persetujuan tetangga lokasi tempat usaha9.
Untuk usaha tertentu melampirkan :a.
Pernyataan tidak keberatan dari masyarakat sekitarb.
Rekomendasi dari instansi terkaitc.
Dokumen lingkungan hidup bagi usaha yang dipersyaratkanF.
BIAYA PERIZINANBerdasarkan luas usaha dan jenis usaha :
1. Perusahaan Besar
No. Luas (m2) Retribusi (Rp.)
1. 1 – 20 330.000
2. 21 – 40 367.500
3. 41 – 60 405.000
4. 61 – 80 442.000
5. 81 – 100 480.000
Untuk Luas 100 m2 ke atas, ditambahkan Rp. 1.500/ m2
2. Perusahaan Sedang
No. Luas (m2) Retribusi (Rp.)
1. 1 – 20 240.000
2. 21 – 40 277.500
3. 41 – 60 315.000
4. 61 – 80 352.000
5. 81 – 100 390.000
Untuk Luas 100 m2 ke atas, ditambahkan Rp. 1.250/ m2
3. Perusahaan Kecil
No. Luas (m2) Retribusi (Rp.)
1. 1 – 20 150.000
2. 21 – 40 187.500
3. 41 – 60 225.000
4. 61 – 80 262.000
5. 81 – 100 300.000
Untuk Luas 100 m2 ke atas, ditambahkan Rp. 1.000/ m2
4. Indeks Gangguan
No. Indeks Gangguan (IG) Retribusi (Rp.)/ m2
1. Lingkungan 1.500
2. Sosial Kemasyarakatan 1.250
5. Indeks Lokasi
No. Indeks Lokasi (IL) Retribusi (Rp.)/m2
1. Jalan Arteri 1.500
2. Jalan Kolektor/Lokal 1.250
3. Jalan Lingkungan 1.000
6. Rumus :
Retribusi Izin Gangguan = (Standard LTU) + (IG x LTU) + (IL x LTU)
Keterangan :
LTU = Luas Tempat Usaha
IG = Indeks Gangguan
IL = Indeks Lokasi
G. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN IZIN DAN MASA BERLAKUNYA
1.
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palu menerbitkan permohonan Izin Gangguan/Hinder Ordonantie (HO) paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanda bukti pembayaran retribusi diterima2.
Izin gangguan / Hinder Ordonantie (HO) berlaku selama usaha tersebut tidak mengalami perubahanH. SKPD TEKNIS PEMBERI PERTIMBANGAN
1. Dinas Penataan Ruang dan Perumahan Kota Palu
2. Badan Lingkungan Hidup Kota Palu
3. Dinas Kesehatan Kota Palu
4. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Palu
I. MEKANISME PEMROSESAN PERIZINAN
1. Pemohon mencari informasi pada loket informasi untuk mendapatkan informasi (penjelasan) terkait dengan persyaratan, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan perizinan
2. Pemohon mengisi formulir permohonan dengan dilengkapi persyaratan yang telah ditetapkan
3. Pemohon mengajukan/memasukkan formulir dan persyaratan yang diperlukan ke loket pendaftaran
4. Petugas di loket pendaftaran melakukan pemeriksaan berkas permohonan dan kelengkapan persyaratan
untuk dilengkapi
6. Jika lengkap, maka :
a. Pemohon menerima tanda terima berkas
b. Tim teknis melakukan peninjauan lapangan serta melakukan pembahasan
c. Permohonan yang disetujui/tidak disetujui akan tetap diterbitkan rekomendasi SKPD teknis
d. Permohonan yang tidak disetujui dikembalikan kepada pemohon
7. Jika permohonan disetujui, maka :
a. Petugas menerbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) berdasarkan rekomendasi dan menyerahkan kepada pemohon untuk membayar ke loket Bank Sulteng
b. Petugas penerbitan melakukan entry data pemohon dan melakukan proses penerbitan dokumen perizinan
c. Jika dokumen perizinan telah selesai dicetak oleh petugas penerbitan, selanjutnya ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang
d. Pemohon dapat mengambil dokumen izin pada loket penyerahan
L O K E T I N F O R M AS I L O K E T P E N D AF TAR AN P E NO M O R A N D A N PE N G A R S IPA N L O K E T P E N Y E R AH AN 4 ( em p a t) ha ri k er ja ti da k ya ti da k 2 ( d u a ) h a ri k e rja ya B AG AN S O P I Z IN G AN G G U AN L O K E T P E M B A Y AR AN K E P AL A B P 2 T T IM T E K N IS P E M OH ON P E L AY AN AN D AN P E N D AF TAR AN L O K ET P EN ER B IT A N S E K R E TAR IAT 1 ( sa tu ) h a ri k e rj a Me nca ri Info rm a si M em b er ik a n In form a si La ya na n / F orm ul ir M e n gi si Form ul ir d a n Me le ng ka p i Pe rs ya ra ta n M em er ik sa B e rka s d a n K e le ng ka p a n P e rs ya ra ta n Le n g k a p ? M e m b u a t T an d a T e ri m a Be rk a s Me la kuk a n P e ni nj a ua n Lap an g an d an P e mba ha sa n Di izi nk a n ? Ce ta k S K R D / SSR D b e rd a sa rka n R e kom e nd a si M e neri m a SKR D / SSR D P e m b a ya ra n P a da L o k e t B a nk S UL T E NG E nt ry Da ta P e m oh on d a n Me nce ta k Izi n P e na nd a T a ng a na n Iz in P e nom ora n P en yer a h a n Iz in M ener im a Iz in Me ne ri m a T an d a T e ri m a Be rk a s M e ne ri m a B er k a s P e nol a ka n A rsi p
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)
A. JENIS IZIN
Izin Lokasi
B. DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasi-onal Nomor 2 Tahun 1999 Tentang Izin Lokasi
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memberikan izin kepada Perusahaan untuk memperoleh tanah guna keperluan usaha penanaman modalnya
2. Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan Pena-naman Modal
D. SASARAN
Perseorangan atau Badan Hukum yang melakukan penanaman modal di Indonesia
E. PERSYARATAN
1.
Surat permohonan2.
Foto kopi KTP Pemohon3.
Foto kopi NPWP4.
Foto kopi Akte Pendirian Perusahaan yang telah disahkan oleh Pejabat yang berwenang5.
Salinan Surat Persetujuan Penanaman Modal dari Presiden/ BKPM/BKPMD bagi Perusahaan PMA/PMDN6.
Uraian rencana proyek yang akan dibangun (proposal),7.
Site plan sementara8.
Surat pernyataan dengan meterai cukup tentang tanah-tanah yang sudah dimiliki oleh Perusahaan pemohon dan Perusa-haan-perusahaan lain yang merupakan grup pemohon9.
Foto copy bukti kepemilikan tanah yang direncanakan akan di-peroleh dan atau yang akandipergunakan10.
Surat pernyataan dengan meterai cukup tentang kerelaan dari pemilik hak atas tanah11.
Surat pernyataan dengan meterai cukup tentang kesanggupan akan memberi ganti kerugian dan atau menyediakan tempat penampungan bagi pemilik tanah yang berhak atas tanah12.
Foto copy Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang dan tandalu-nas Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir
diketahui oleh dukuh, Lurah desa, dan Camat dengan disertai daftar hadir peserta sosialisasi (setalah rapat koordinasi dilak-sanakan)
14.
Gambar kasar letak tanah/denah letak tanah yang dimohon15.
Bukti lunas Retribusi Izin Peruntukan Penggunaan Tanah16.
Surat kuasa bila diurus orang lainF.
BIAYA PERIZINANRp. 0,- (nol rupiah)
G. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN IZIN DAN MASA
BERLAKUN-YA
1.
Jangka waktu proses penyelesaian izin Lokasi sejak permohon-an diterima lengkap oleh Badpermohon-an Pelaypermohon-anpermohon-an Perizinpermohon-an Terpadu Kota Palu adalah 7 (tujuh) hari kerja2.
Izin Lokasi berlaku selama usaha tersebut tidak mengalami pe-rubahanH. SKPD TEKNIS PEMBERI PERTIMBANGAN
1. Dinas Penataan Ruang dan Perumahan Kota Palu
2. Badan Lingkungan Hidup Kota Palu
3. Dinas Kesehatan Kota Palu
4. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Palu
I. MEKANISME PEMROSESAN PERIZINAN
1. Pemohon mencari informasi pada loket informasi untuk mendapatkan informasi (penjelasan) terkait dengan pers-yaratan, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan perizinan
2. Pemohon mengisi formulir permohonan dengan dilengkapi persyaratan yang telah ditetapkan
3. Pemohon mengajukan/memasukkan formulir dan persyaratan yang diperlukan ke loket pendaftaran
4. Petugas di loket pendaftaran melakukan pemeriksaan berkas permohonan dan kelengkapan persyaratan
5. Jika tidak lengkap, maka berkas dikembalikan pada pemohon untuk dilengkapi
6. Jika lengkap, maka :
a. Pemohon menerima tanda terima berkas
b. Tim teknis melakukan peninjauan lapangan serta melakukan pembahasan
dit-erbitkan rekomendasi SKPD teknis
d. Permohonan yang tidak disetujui dikembalikan kepada pemohon
7. Jika permohonan disetujui, maka :
a. Petugas penerbitan melakukan entry data pemohon dan melakukan proses penerbitan dokumen perizinan
b. Dokumen perizinan yang selesai dicetak oleh petugas pen-erbitan, selanjutnya ditandatangani oleh Pejabat yang ber-wenang
c. Pemohon dapat mengambil dokumen izin pada loket penyerahan
L O K E T I NF O RM A S I L O K ET P E NDA F TA RA N P E NOMO RA N DA N PE N G A R S IPA N L O K ET P E NYE RA H A N 4 ( e m p a t) h a ri k e rj a tid a k ya tid a k ya B AG AN S O P I Z IN L O K AS I P E MOH O N P E L A YAN A N DA N P E NDA F TA RA N TI M TE K NI S LO K E T P E NE RB ITA N K E PA L A B P2 T S E K RE TA RI A T 1 ( s a tu ) h a ri k e rj a 2 ( d u a ) h a ri k e rj a Me nc a ri Inform a si Me m b e ri ka n Inf orm a si La ya n a n / F orm ul ir Me ng is i F orm ul ir d a n Me le ng ka p i P e rs ya ra ta n Me m e ri ks a Be rk a s da n K e le ng ka p a n P e rs ya ra ta n L e ng ka p ? M em b u a t T an d a T e ri m a B er k a s Me la k uk a n P e ni nj a ua n L a p a ng a n d a n Pe m b ah a san Di iz inka n ? E ntry Da ta P e m ohon d a n M e nc e ta k Izi n P e na nd a T a ng a na n Izi n P e nom ora n Pe n y e ra ha n Iz in M e n e rima Izin Me ne ri m a T an d a T e ri m a B er k a s Me ne ri m a B e rk a s P e nol a ka n A rsi p
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)
A. JENIS IZIN
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
B. DASAR HUKUM
1.
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu2.
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 10 Tahun 2012 tentang Izin Mendirikan BangunanC. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Mewujudkan bangunan gedung dan non gedung yang fungsional dan sesuai dengan tata bangunan gedung dan non gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya
2. Mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung dan non gedung yang menjamin keandalan teknis bangunan gedung dan non gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan
3. Mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan non gedung
D. SASARAN
Pembangunan gedung dan non gedung, serta rehabilitasi/ renovasi bangunan gedung yang telah ada
E.
PERSYARATAN1.
Syarat Administrasi:•
Mengisi formulir permohonan izin•
Tanda bukti status kepemilikan hak atas tanah atau perjanjian pemanfaatan tanah•
Data kondisi / situasi tanah (letak / lokasi dan topografi)•
Data pemilik bangunan / foto copy KTP•
Surat persetujuan Lurah dan masyarakat di sekitarnya•
Surat pemberitahuan pajak terhutang Bumi dan Bangunantahun pelunasan berkenaan
•
Dokumen analisis mengenai dampak dan gangguan terhadap lingkungan, atau upaya pemantauan lingkungan / upaya pengelolaan lingkungan bagi yang terkena kewajiban1.
Rencana Teknis:•
Gambar sistem struktur•
Gambar sistem utilitas•
Perhitungan struktur dan/atau bentang struktur bangunan disertai hasil penyelidikan tanah bagi bangunan 3 (tiga) lantai atau lebih bagi bangunan yang kompleks•
Perhitungan utilitas bagi bangunan gedung bukan hunian rumah tinggal•
Data penyedia jasa perencanaan bagi bangunan kompleksF.
BIAYA PERIJINANBiaya Perizinan :
1.
Biaya administrasi pendaftaran ditetapkan sebesar Rp. 10.000,-/unit2.
Biaya pembuatan duplikat IMB/legalisasi ditetapkan sebesar 15% dari jumlah biaya retribusi IMB3.
Biaya pemutakhiran data/balik nama ditetapkan sebesar 50% dari jumlah biaya retribusi IMB4.
Biaya papan dan plat IMB masing-masing ditetapkan sebesar Rp. 35.000,-/buah•
Tabel 1 : RUMUS RETRIBUSI BANGUNANNo. Bangunan Rumus Keterangan
1. Gedung L x It x Tk x HS L = Luas (m2) 2. Prasarana Gedung a. Konstruksi Pembatas/Penahan/ Pengaman • Tanggul/Retaining Wall • Turap Batas Kavling/Persil b. Konstruksi Penanda Masuk Lokasi • Gapura • Gerbang c. Konstruksi Perkerasan • Jalan • Lapangan Upacara • Lapangan Olah Raga Terbuka d. Konstruksi Penghubung • Jembatan • Box Culvert e. Konstruksi Kolam/Reservoir Bawah Tanah • Kolam Renang • Kolam Pengolahan Air • Reservoir Bawah Tanah f. Konstruksi Menara • Menara Antena • Menara Reservoir • Cerobong g. Konstruksi Monumen • Tugu • Patung
h. Konstruksi Instalasi/Gardu Listrik • Instalasi Listrik
• Instalasi Telepon/ Komunikasi • Instalasi Pengolahan i. Konstruksi Reklame/Papan Nama
• Billboard • Papan Iklan
• Papan Nama (berdiri sendiri atau berupa tembok pagar
V x It x Tk x HS It = Indeks Terintegrasi (Lihat Tabel 2) Tk = Tingkat Kerusakan (Lihat Tabel 3) HS = Harga Satuan (Rp.) (Lihat Tabel 4) V = Volume (m, m2, m3, unit)
•
Tabel 2 : INDEKS TERINTEGRASI (It)A. Fungsi Bangunan
No. Parameter Indeks Hasil
1.
Hunian
a. Rumah Tinggal Sederhana, Rumah Inti Tum-buh, Rumah Sederhana Sehat, Rumah Deret Sederhana
b. Selain di atas 0.05
2. Keagamaan 0.00
3. Usaha 3.00
4. Sosial Budaya
a. Milik Negara 0.00
b. Bukan Milik Negara 1.00
5. Khusus 2.00
6. Campuran 4.00
B. Klasifikasi Bangunan
No. Parameter Bobot (B) Indeks (I) (B) x (I)Hasil
1.
Karakter Kompleksitas dan Tingkat Te-knologi a. Sederhana 0.40 0.25 b. Tidak Sederhana 0.70 c. Khusus 1.00 2. Permanensia. Darurat 0.40 0.20 b. Semi Permanen 0.70 c. Permanen 1.00
3. Risiko Kebakarana. Rendah 0.40
0.15
b. Sedang 0.70
c. Tinggi 1.00
4. Zona Gempa 0.15 1.00
5. Lokasi Bangunan Gedunga. Jalan Tertier 0.40
0.10
b. Jalan Sekunder 0.70
c. Jalan Primer 1.00
6. Ketinggian Bangunana. Rendah (1-4 lantai) 0.40
0.10 b. Sedang (5-8 lantai) 0.70 c. Tinggi (8 Lantai <) 1.00 7. Kepemilikana. Negara 0.40 0.10 b. Perorangan 0.70 c. Badan Usaha 1.00
Jumlah Hasil (B) x (I)
No. Parameter Indeks Hasil
1. > 6 Bulan 0.40
2. Maksimal 3 Tahun 0.70
3. 3 Tahun < 1.00
Indeks Terintegrasi = Fungsi x Klasifikasi x Waktu Penggunaan
Catatan : Pembangunan gedung, atau bagian bangunan gedung di bawah permukaan tanah (basement), di atas/bawah permukaan air, prasarana, dan sarana umum diberi indeks pengali tambahan 1,30
•
Tabel 3 : TINGKAT KERUSAKAN (Tk)No. Bangunan/Prasarana Bangunan
Tingkat Kerusakan (Tk)
1. Baru 1.00
2. Rehabilitasi/Renovasia. Rusak Sedang 0.45
b. Rusak Berat 0.65
3. Pelestarian/Pemugarana. Utama
0.30
b. Madya 0.45
c. Pratama 0.65
•
Tabel 4 : HARGA SATUAN MENURUT FUNGSI BANGUNAN (Hs)No. Fungsi Bangunan Harga Satuan (Rp.)
1. Hunian
• Rumah Tinggal Sederhana 10.000,00
• Rumah Tinggal Tidak
2. Usaha • Perkantoran Komersial 10.000,00 • Toko 10.000,00 • Supermarket 10.000,00 • Restoran/Rumah Makan 10.000,00 • Gudang 10.000,00
• Sarana Hiburan Billyard, Bioskop, Diskotik, Pub, Kara-oke dan Sejenisnya
10.000,00
• Rumah Toko 10.000,00
• Rumah Kantor 10.000,00
3. Sosial dan budaya
• Sarana Pemakaman 10.000,00 • Sarana Kesenian/Kebudayaan 10.000,00 • Pasar Tradisional 10.000,00 • Terminal 10.000,00 • Sarana Pendidikan 10.000,00 • Sarana Kesehatan 10.000,00 • Kantor Pemerintahan 0,00 • Sarana Sosial :
Panti Jompo, Panti asuhan 0,00
• Sarana Olah Raga 10.000,00
• MCK Umum 10.000,00 4. Campuran • Mall 10.000,00 • Hotel 10.000,00 • Apartemen 10.000,00 5. Khusus • Bangunan Militer 0,00
• Bangunan dengan fungsi khusus selain di atas
(Contoh : SPBU, Dermaga, Rumah Walet, dll)
• Bangunan Tower
25.000,00
G. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN IZIN DAN MASA BERLAKUNYA
1.
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palu menerbitkan permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) paling lambat7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanda bukti pembayaran
retribusi diterima
2.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) berlaku selama bangunan tersebut tidak mengalami perombakan, penambahan, balik nama kepemilikan atau beralih fungsiH. SKPD TEKNIS PEMBERI REKOMENDASI
Dinas Penataan Ruang dan Perumahan Kota Palu
I. MEKANISME PEMROSESAN PERIZINAN
1. Pemohon mencari informasi pada loket informasi untuk mendapatkan informasi (penjelasan) terkait dengan persyaratan, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan perizinan
2. Pemohon mengisi formulir permohonan dengan dilengkapi persyaratan yang telah ditetapkan
3. Pemohon mengajukan/memasukkan formulir dan persyaratan yang diperlukan ke loket pendaftaran
4. Petugas di loket pendaftaran melakukan pemeriksaan berkas permohonan dan kelengkapan persyaratan
5. Jika tidak lengkap, maka berkas dikembalikan pada pemohon untuk dilengkapi
6. Jika lengkap, maka :
a. Pemohon menerima tanda terima berkas administrasi lengkap
b. Tim teknis SKPD melakukan peninjauan lapangan
a. Bagi bangunan tertentu (kompleks) dilakukan peninjauan bersama tim teknis SKPD terkait
b. Permohonan yang tidak disetujui dikembalikan kepada pemohon
7. Jika permohonan disetujui, maka :
a. Petugas menerbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) berdasarkan rekomendasi dan menyerahkan kepada pemohon untuk membayar ke loket Bank Sulteng
b. Petugas penerbitan melakukan entry data pemohon dan melakukan proses penerbitan dokumen perizinan
c. Jika dokumen perizinan telah selesai dicetak oleh petugas penerbitan, selanjutnya ditandatangani oleh Pejabat yang
berwenang
d. Pemohon dapat mengambil dokumen izin pada loket penyerahan
L O K E T I NF O R M ASI L O KE T P E ND AF T AR AN P E NOM O R AN D AN P E NG AR S IP AN L O K E T P E NY E R AHAN 4 ( e m p at) h ar i k e rja tid ak ya tid ak ya B A G A N S OP I ZI N M E ND IR IK A N B A NG U NA N P E M OH ON P E L AY ANAN D AN P E ND AF T AR AN TI M TE K N IS L O K E T P E NE R BI T AN L O KE T P E M BA Y AR AN K E P AL A BP 2 T S EK R ET A R IA T 1 ( s atu ) h ar i k e rja 2 ( d ua) h ar i k e rja Me nca ri Inf orm a s i Me m b e ri ka n Inf orm a s i La ya na n / F or m ul ir M e ngi s i F orm ul ir d a n M el en gk a p i P e rs ya ra ta n M em er ik s a B e rk a s d a n Ke le ng ka p a n P e rs yar a ta n Le n g k a p ? Me mb ua t T an d a T e rim a B er k a s Me la ku ka n P e ni nj a ua n L ap an g an d an P e mb a ha s a n Di izi nk a n ? C e ta k SKRD / SSRD be rda s a rk a n R e k om e nda s i M e ner im a SKRD / SSRD P e m b a ya ra n P a da L ok e t Ba n k S U L TEN G E n tr y D a ta P e m o ho n d a n M e nc e ta k Izi n P e na nd a T a ng a na n Izi n P e nom ora n P e nye ra han Iz in M e n e rima Izi n M en er im a T an d a T e rim a Be rk a s M e ner im a B e rk a s P e nol a ka n A rsi p
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)
A. JENIS IZIN
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
B. DASAR HUKUM
Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 7 Tahun 2012 tentang Izin Usaha Jasa Konstruksi
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memberikan izin kepada pengusaha jasa konstruksi dalam rangka tercapainya tertib usaha, tertib penyelenggaraan, tertib pemanfaatan jasa konstruksi
2. Untuk pembinaan, pengawasan, pengendalian terhadap penyelenggaraan jasa konstruksi
D. SASARAN
Setiap orang atau badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan Jasa Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
E. PERSYARATAN
1.
Mengisi formulir permohonan2.
Rekaman akta pendirian BUJK3.
Rekaman pengesahan kehakiman perusahaan bagi BUJK yang berbentuk perseorangan4.
Rekaman Sertifikat Badan Usaha yang masih berlaku dan telah diregistrasi lembaga5.
Rekaman Kartu Penanggungjawab Teknik Badan Usaha6.
Rekaman sertifikat Keahlian dan/atau sertifikat keterampilan dari penanggungjawab teknik badan usaha yang telah diregistrasi oleh Lembaga7.
Daftar riwayat hidup penanggungjawab badan usaha8.
Rekaman KTP penanggungjawab badan usaha9.
Rekaman KTP, NPWP, ijazah pendidikan formal, SKA, SKT tenaga ahli/terampil BUJK10.
Rekaman kartu tanda anggota perusahaan bila BUJK yang bersangkutan tergabung dalam asosiasi11.
Rekaman surat keterangan domisili BUJK yang berlaku dan dileges kelurahan12.
Menyerahkan surat rekomendasi dari Ketua Tim Pembina Jasa Konstruksi atau Pejabat yang ditunjuk Jasa Konstruksi (bilapemberian IUJK dilaksanakan oleh unit kerja/instansi pelaksana yang tidak membidangi jasa konstruksi)
13.
Menyerahkan surat kuasa dari penanggungjawab badan usaha bila pengurusan permohonan izin baru dikuasakan14.
Surat Pernyataan Keabsahan dan Kebenaran Dokumen15.
Menunjukkan dokumen asli semua rekaman tersebut di atas16.
Melampirkan rekaman Pajak terakhir (SPT tahunan)F. BIAYA PERIZINAN
Rp. 0,- (nol rupiah)
G. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN IZIN DAN MASA BERLAKUNYA
1.
Jangka waktu proses penyelesaian Izin Usaha Jasa Konstruksi sejak permohonan diterima lengkap oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palu adalah 10 (sepuluh) hari kerja2.
Masa berlaku Izin Usaha Jasa Konstruksi ditentukan selama 3(tiga) Tahun
H. SKPD TEKNIS PEMBERI PERTIMBANGAN
Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Palu
I. MEKANISME PEMROSESAN PERIZINAN
1. Pemohon mencari informasi pada loket informasi untuk mendapatkan informasi (penjelasan) terkait dengan persyaratan, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan perizinan
2. Pemohon mengisi formulir permohonan dengan dilengkapi persyaratan yang telah ditetapkan
3. Pemohon mengajukan/memasukkan formulir dan persyaratan yang diperlukan ke loket pendaftaran
4. Petugas di loket pendaftaran melakukan pemeriksaan berkas permohonan dan kelengkapan persyaratan
5. Jika tidak lengkap, maka berkas dikembalikan pada pemohon untuk dilengkapi
6. Jika lengkap, maka :
a. Pemohon menerima tanda terima berkas
b. Tim teknis melakukan peninjauan lapangan serta melakukan pembahasan
c. Permohonan yang disetujui/tidak disetujui akan tetap diterbitkan rekomendasi SKPD teknis
d. Permohonan yang tidak disetujui dikembalikan kepada pemohon
a. Petugas penerbitan melakukan entry data pemohon dan melakukan proses penerbitan dokumen perizinan
b. Dokumen perizinan yang selesai dicetak oleh petugas penerbitan, selanjutnya ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang
c. Pemohon dapat mengambil dokumen izin pada loket penyerahan
L OK E T I N F OR M A S I L OK E T P E N D AF T AR AN PE N OM OR A N D A N PE N G A R S IPA N L O KE T P E N Y E R AHAN 7 ( t uju h ) h a r i k e r ja t ida k ya t ida k ya B AG AN S OP S U R AT I Z IN U S AH A J AS A KON S T R U KS I TIM TE K N IS L O K E T P E N E R B ITA N KE P AL A B P 2 T PE M OH ON P E L AY AN AN D AN P E N D AF T AR AN S E KR E T AR IAT 1 ( s a t u) h a r i k e r ja 2 ( d u a ) h a ri ke rj a Me nc a ri In forma s i Me m b e ri ka n In form a s i La ya na n / F orm ul ir M e n g isi For m u li r da n M e le n gka pi P e rsy a ra ta n M em er ik s a B e rk a s da n K e le ngka pa n P e rs ya ra ta n Le ngka p ? Me m b ua t T a nda T e ri m a B e rka s Me la kuk a n P e ni nj a ua n L ap an g an d an P e m b ah a s an Di izi n k a n ? E nt ry Da ta P e m ohon d a n Me nc e ta k Izi n P e na nd a T a ng a na n Iz in P e no m o ra n P e n ye r ahan Iz in Men er im a Iz in M en er im a T a nda T e ri m a Be rk a s M en er im a B e rk a s P e nol a ka n A rsi p
PERINDAGKOP
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)
A.
JENIS IZINIzin Usaha Industri (SIUI)
B.
DASAR HUKUM1.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian2.
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 41/M-IND/PER/6/2008 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar IndustriC. MAKSUD DAN TUJUAN
1.
Memberikan izin untuk melakukan kegiatan usaha Industri dalam rangka terwujudnya tertib administrasi dan kepastian hukum2.
Untuk pembinaan, pengawasan, pengendalian terhadap penyelenggaraan usaha IndustriD. SASARAN
Setiap orang atau badan usaha yang menyelenggarakan usaha Industri dalam wilayah kota Palu
E.
PERSYARATAN1.
Mengisi formulir pedaftaran2.
H O3.
Akte pendirian bagi perusahaan yang berbadan hukum4.
KTP yang masih berlaku5.
Materai 6000 (izin baru 2 materai, izin lama 1 materai)6.
Akte perubahan jika ada7.
NPWP Perorangan / PerusahaanF. BIAYA PERIZINAN
Rp. 0,- (nol rupiah)
G. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN IZIN DAN MASA BERLAKUNYA
1.
Jangka waktu proses penyelesaian Izin Usaha Industri sejak permohonan diterima lengkap oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Palu adalah 5 (lima) hari kerjaH. SKPD TEKNIS PEMBERI PERTIMBANGAN
Dinas yang membidangi Perindustrian di Kota Palu
I. MEKANISME PEMROSESAN PERIZINAN
1. Pemohon mencari informasi pada loket informasi untuk mendapatkan informasi (penjelasan) terkait dengan persyaratan, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan perizinan
2. Pemohon mengisi formulir permohonan dengan dilengkapi persyaratan yang telah ditetapkan
3. Pemohon mengajukan/memasukkan formulir dan persyaratan yang diperlukan ke loket pendaftaran
4. Petugas di loket pendaftaran melakukan pemeriksaan berkas permohonan dan kelengkapan persyaratan
5. Jika tidak lengkap, maka berkas dikembalikan pada pemohon untuk dilengkapi
6. Jika lengkap, maka :
a. Pemohon menerima tanda terima berkas
b. Tim teknis melakukan peninjauan lapangan serta melakukan pembahasan
c. Permohonan yang disetujui/tidak disetujui akan tetap diterbitkan rekomendasi SKPD teknis
d. Permohonan yang tidak disetujui dikembalikan kepada pemohon
7. Jika permohonan disetujui, maka :
a. Petugas penerbitan melakukan entry data pemohon dan melakukan proses penerbitan dokumen perizinan
b. Dokumen perizinan yang selesai dicetak oleh petugas penerbitan, selanjutnya ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang
c. Pemohon dapat mengambil dokumen izin pada loket penyerahan
L O K ET INF O R M A S I L O K ET P E N D AF T AR AN P E NO M O R A N D A N PE N GA R S IPA N L O K ET P E NY ER A H A N 3 ( ti g a ) h a ri ke rj a ti da k ya ti da k ya B AG AN S OP S IU I T IM T EK NI S L O K ET P E NER B IT A N K E PA L A B P2 T P E M OH ON P E L AY AN AN D AN P E N D AF T AR AN S EK R ET A R IA T 1 ( s a tu) h a ri k e rja 1 ( s a tu) h a ri k e rja M en c a ri Info rm a s i Me m b e ri ka n In form a s i La ya na n / F orm ul ir Me ngi s i F orm ul ir d a n Me le ngka p i P e rs y ar at an Me m e ri ks a B e rka s d a n K e le ngka p a n P e rs ya ra ta n Le n gka p ? Me m b ua t T a nda T e ri m a B e rka s Me la ku ka n P e ni nj a ua n La p a nga n d a n P e mb ah a s an Di izi nk a n ? E nt ry Da ta P e m ohon d a n Me nc e ta k Izi n P e na nd a T a ng a na n Iz in P e no m o ra n Pe n y e ra ha n Iz in M e ne rim a Iz in Me ne ri m a T an d a T e ri m a B e rka s M en er im a B e rk a s P e nol a ka n A rsi p
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)
A. JENIS IZIN
Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
B. DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M.DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memberikan legalitas usaha untuk melaksanakan kegiatan usaha perdagangan barang dan/atau jasa dalam rangka terwujudnya tertib administrasi dan kepastian hukum
2. Dalam rangka pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemberdayaan terhadap dunia usaha yang melaksanakan kegiatan usaha perdagangan
D. SASARAN
Setiap orang atau badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan Perdagangan barang dan/atau jasa dalam wilayah kota Palu
E.
PERSYARATAN1.
Mengisi formulir2.
Akte pendirian Perusahaan bagi yang berbadan Hukum dan Persekutuan3.
Akte perubahan jika ada4.
Materai 60005.
Pengesahan Badan Hukum bagi PT dan Koperasi6.
Neraca perubahan, KTP, NPWP dan HO7.
Surat permohonan perubahan kegiatan usahaF. BIAYA PERIZINAN
Rp. 0,- (nol rupiah)
G. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN IZIN DAN MASA BERLAKUNYA
1.
Jangka waktu proses penyelesaian izin Usaha Perdagangan sejak permohonan diterima lengkap adalah 3 (tiga) hari kerja2.
Izin Usaha Perdagangan wajib melakukan pendaftaran ulangH. SKPD TEKNIS PEMBERI PERTIMBANGAN
Dinas yang membidangi Perdagangan di Kota Palu
I. MEKANISME PEMROSESAN PERIZINAN
1. Pemohon mencari informasi pada loket informasi untuk mendapatkan informasi (penjelasan) terkait dengan persyaratan, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan perizinan
2. Pemohon mengisi formulir permohonan dengan dilengkapi persyaratan yang telah ditetapkan
3. Pemohon mengajukan/memasukkan formulir dan persyaratan yang diperlukan ke loket pendaftaran
4. Petugas di loket pendaftaran melakukan pemeriksaan berkas permohonan dan kelengkapan persyaratan
5. Jika tidak lengkap, maka berkas dikembalikan pada pemohon untuk dilengkapi
6. Jika lengkap, maka :
a. Pemohon menerima tanda terima berkas
b. Tim teknis melakukan peninjauan lapangan serta melakukan pembahasan
c. Permohonan yang disetujui/tidak disetujui akan tetap diterbitkan rekomendasi SKPD teknis
d. Permohonan yang tidak disetujui dikembalikan kepada pemohon
7. Jika permohonan disetujui, maka :
a. Petugas penerbitan melakukan entry data pemohon dan melakukan proses penerbitan dokumen perizinan
b. Dokumen perizinan yang selesai dicetak oleh petugas penerbitan, selanjutnya ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang
c. Pemohon dapat mengambil dokumen izin pada loket penyerahan
L O K E T I N F OR M A S I L O K E T P E ND AF T AR AN P E NO M O R AN D AN P E NG AR S IP AN L O K E T P E NY E R AH AN tid ak ya tid ak 3 ( tig a ) h ar i k er ja ya B A G A N S O P S IU P TI M TE K N IS L O K E T P E NE R B IT AN K E P A LA BP 2 T P E M OH O N P E L AY ANAN D AN P E ND AF T AR AN SEK R ET A R IA T Me nc a ri Info rma si M em ber ik a n Inf orm a si L a ya na n / Fo rm ul ir Me ngi si Form u li r da n M e le n gka pi P e rs y a ra ta n Me me ri ks a B e rka s d a n K el en gk a pa n P e rs ya ra ta n Len g k a p ? Me mb ua t T an d a T e rim a Be rk a s M e lak u k an P e ni nj a ua n L ap an g an d an P e mb a ha sa n Di izi nka n ? E ntry Da ta P e m ohon da n M e nc e ta k Izi n P e na nd a T a ng a na n Izi n P e n om or a n P e n ye ra han Izin M e ne rim a Iz in Me ne ri m a T an d a T e rim a Be rk a s Me ne ri m a Be rk a s P e nol a ka n A rsi p
STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)
A. JENIS IZIN
Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol
B. DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 15/m-dag/per/3/2006 tentang Pengawasan dan pengendalian impor, pengedaran dan penjualan, dan perizinan Minuman beralkohol
2. Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 4 Tahun 2006 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pengaturan, Pengendalian dan Pengawasan Peredaran Serta Penjualan Minuman Beralkohol
3. Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memberikan izin untuk melakukan kegiatan usaha tempat penjualan minuman beralkohol dalam rangka terwujudnya tertib administrasi dan kepastian hukum
2. Untuk pembinaan, pengawasan, pengendalian terhadap penyelenggaraan usaha tempat penjualan minuman beralkohol di kota Palu
D. SASARAN
Setiap orang atau badan usaha yang menyelenggarakan usaha tempat penjualan minuman beralkohol
E.
PERSYARATAN1.
Mengisi formulir2.
Akte pendirian Perusahaan bagi yang berbadan Hukum dan Persekutuan3.
Akte perubahan jika ada4.
Matersi 60005.
Pengesahan Badan Hukum bagi PT dan Koperasi6.
Ho, SIUP, TDP dan TDG7.
Rekomendasi dari Kelurahan yang diketahui oleh Camat setempatF. BIAYA PERIZINAN
1. Golongan A kadar etanol 0% s/d 5%, tempat penjualan perusahaan, toko, hotel, restoran/rumah makan, diskotik, pub, bar dan karaoke sebesar Rp. 8.000.000 (delapan juta rupiah)
2. Golongan B kadar etanol di atas 5% s/d 20%, tempat penjualan perusahaan, toko, hotel, restoran/rumah makan, diskotik, pub, bar dan karaoke sebesar Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah)
3. Golongan C kadar etanol di atas 20% s/d 55%, tempat penjualan perusahaan, toko, hotel, restoran/rumah makan, diskotik, pub, bar dan karaoke sebesar Rp. 12.000.000 (dua belas juta rupiah)
G. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN IZIN DAN MASA BERLAKUNYA
1.
Jangka waktu proses penyelesaian izin usaha tempat penjualan minuman beralkohol sejak permohonan diterima lengkap adalah 5 (lima) hari kerja2.
Izin usaha tempat penjualan minuman beralkohol berlaku selama 1 (satu) tahunH. SKPD TEKNIS PEMBERI PERTIMBANGAN
Dinas yang membidangi Perdagangan di Kota Palu
I. MEKANISME PEMROSESAN PERIZINAN
1. Pemohon mencari informasi pada loket informasi untuk mendapatkan informasi (penjelasan) terkait dengan persyaratan, biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan perizinan
2. Pemohon mengisi formulir permohonan dengan dilengkapi persyaratan yang telah ditetapkan
3. Pemohon mengajukan/memasukkan formulir dan persyaratan yang diperlukan ke loket pendaftaran
4. Petugas di loket pendaftaran melakukan pemeriksaan berkas permohonan dan kelengkapan persyaratan
5. Jika tidak lengkap, maka berkas dikembalikan pada pemohon untuk dilengkapi
6. Jika lengkap, maka :
a. Pemohon menerima tanda terima berkas
b. Tim teknis melakukan peninjauan lapangan serta melakukan pembahasan
c. Permohonan yang disetujui/tidak disetujui akan tetap diterbitkan rekomendasi SKPD teknis
d. Permohonan yang tidak disetujui dikembalikan kepada pemohon
a. Petugas menerbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) berdasarkan rekomendasi dan menyerahkan kepada pemohon untuk membayar ke loket Bank Sulteng
b. Petugas penerbitan melakukan entry data pemohon dan melakukan proses penerbitan dokumen perizinan
c. Jika dokumen perizinan telah selesai dicetak oleh petugas penerbitan, selanjutnya ditandatangani oleh Pejabat yang berwenang
d. Pemohon dapat mengambil dokumen izin pada loket penyerahan