• Tidak ada hasil yang ditemukan

7. Belajar Matematika yang Menyenangkan untuk Anak TK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "7. Belajar Matematika yang Menyenangkan untuk Anak TK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

“BELAJAR MATEMATIKA YANG MENYENANGKAN UNTUK ANAK TK” Oleh: Dra. Sri Tatminingsih, M.Pd (Dosen PGPAUD-UT)

Ilustrasi:

Andi (berusia 4 tahun) tampak sedang asyik memisahkan koleksi tutup botolnya berdasarkan “merk”, kemudian dari tiap merk tersebut dihitungnya. “satu, dua, tiga, empat…”. Setelah semua kelompok dihitungnya, dia menyatukan kembali seluruh tutup botol tersebut dan memasukkan ke dalam kaleng kesayangannya. Wajahnya menunjukkan kepuasan dan kebanggaan.

Kegiatan Andi terhadap tutup botolnya menunjukkan bahwa Andi menyukai kegiatan yang didasari konsep logika matematika. Dalam kegiatan tersebut terdapat kegiatan mengumpulkan, mengelompokkan berdasarkan kriteria tertentu seperti warna, bentuk, dan disertai kegiatan menghitung. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan matematika dan logika matematika dan bagaimana mengembangkan kemampuan logika matematika tersebut pada anak usia TK?

▸ Baca selengkapnya: contoh pertanyaan untuk anak tk

(2)

memerlukan kecerdassan ini untuk menghitung saldo bank, menghitung belanjaan dan merekap nilai anak didik.

Pada anak-anak yang memiliki kelebihan dalam kecerdassan logika matematika biasanya sering tertarik dengan bilangan dan pola dari usia yang sangat muda. Mereka sangat menikmati kegiatan berhitung dan dengan cepat belajar menambah, mengurangi, mengalikan dan membagi. Mereka juga cepat memahami konsep waktu, berpikir secara numerik, berhubungan dengan urutan yang logis atau kemampuan berpikir logis lainnya. Anak-anak yang berbakat dengan dibidang ini terus menerus bertanya dan ingin tahu tentang gejala alam, suka bermain komputer, dapat menjawab pertanyaan yang sulit, menyukai teka-teki, dan permainan yang membutuhkan kemampuan berpikir (misalnya catur), senang menyususn sesuatu secara hierarki atau kategori, mudah memahami sebab akibat, pertentangan dan sangat menikmati pelajaran IPA dan matematika dan senang melakukan berbagai percobaan untuk memuaskan rasa ingin tahunya dan berprestasi tinggi. Kecerdasan logika matematika juga melibatkan kemampuan untuk menganalisis masalah secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-rumus ata pola-pola metematika dan menyelidiki sesuatu secara alamiah. Seseorang yang memiliki kecerdassan ini hemar berkutat dengan kegiatan yang melibatkan bilangan-bilangan.

Pentingnya Kecerdasan Logika Matematika

Kehadiran metematika secara meluas dapat dirasakan dalam setiap aspek kehidupan moderen. Seseorang tidak dapat melakukan pengukuran apapun, membuat bangunan, menggunakan uang, membuat janji tanpa menggunakan matematika. Kecerdasan matematis ini juga telah didukung oleh tahap-tahap perkembangan kognitif dari Piaget dan telah memperlihatkan hubungannya yang kuat dengan aspek lain dari kehidupan seperti keaksaraan. Selain itu berpikir logis sangat penting karena anak-anak memperoleh disiplin mental yang keras dan belajar menentukan alur pikir yang benar dan yang tidak benar.

Pembelajaran Matematika di TK

▸ Baca selengkapnya: puisi pendek untuk anak tk

(3)

tersebut sebaiknya bersifat pengenalan dan dilakukan melalui kegiatan bermain dalam suasana yang gembira dan menyenangkan. Glenn Doman mengatakan bahwa “walaupun secara alamiah tidak ada anak yang ingin belajar matematika sebelum ia sendiri tahu bahwa matematika itu ada, semua anak ingin memperoleh informasi tentang segala hal yang ada di sekitarnya dan dalam keadaan yang sebenarnya. Matematika merupakan salah satu diantara hal-hal tersebut” (Doman, 1986). Selain itu, Glenn Doman juga mengemukakan beberapa pokok terpenting mengenai keinginan belajar dan kemampuan ajaib anak-anak untuk belajar, yaitu: 1) Proses belajar dimulai sejak bayi baru lahir, atau bahkan lebih dini; 2) Setiap bayi memiliki kemauan besar untuk belajar; 3) anak-anak kecil lebih suka belajar daripada makan; 4) anak-anak kecil lebih suka belajar daripada bermain; 5) anak-anak kecil menganggap bahwa tumbuh dan menjadi dewasa merupakan tugasnya; 6) anak-anak kecil ingin menjadi dewasa secepat mungkin; 7) semua anak beranggapan bahwa belajar adalah suatu kemampuan untuk tetap hidup; 8) mereka benar dengan anggapan-anggapan demikian; 9) anak-anak kecil ingin mempelajari segala sesuatu dengan secepat mungkin; 10) matematika merupakan salah satu di antara hal-hal yang perlu dipelajari tersebut.

Untuk memenuhi rasa ingin tahu anak yang sangat besar, terutama yang berkaitan dengan matematika, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru. Diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Tidak menghentikan keinginan-keinginan anak untuk belajar, yang berarti guru harus memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar yang seluas-luasnya. Misalnya dengan mengurangi larangan atau perkataan-perkataan yang berisi larangan. Misalnya mengatakan” tidak boleh!”, “jangan!”, “awas, nanti…!”, dan kata-kata lain yang akan membuat anak takut melakukan sesuatu.

2. Tidak membatasi pengalaman-pengalaman yang terbuka bagi anak karena hal ini akan menurunkan keinginan belajarnya. Dengan demikian guru harus memberi kesempatan pada anak untuk mencoba hal-hal baru dan membiarkan anak menjelajah (mengeksplor) lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya guru harus memfasilitasi anak dengan menyediakan lingkungan yang aman, nyaman dan menantang bagi anak. 3. Tidak meremehkan kemampuan anak untuk belajar. Seringkali terjadi dimana

▸ Baca selengkapnya: contoh anekdot untuk anak tk

(4)

sehingga guru harus memberi penjelasan secara rinci dan detail. Oleh karenanya sebaiknya guru membiarkan dan memberi kesempatan pada anak untuk “menemukan” sendiri. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggali pengetahuan anak sedalam mungkin dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka. Misalnya: “Apakah yang kalian ketahui tentang hujan?”. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang bersifat tertutup. Misalnya: “Siapa yang pernah melihat hujan?”. 4. Menumbuhkan kemampuan belajar anak dengan cara meniadakan

hambatan-hambatan yang terdapat di sekelilingnya. Implikasinya adalah guru harus menyediakan area belajar yang bebas dari berbagai benda-benda yang dapat menghambat atau menghalangi mobilitas anak. Letakkan peralatan atau bahan-bahan belajar di tempat yang mudah dijangkau anak. Namun, untuk benda-benda yang dapat membahayakan sebaiknya disimpan ditempat yang tidak bisa dijangkau anak. Penataan ruangan atau area ditata sedemikian rupa sehingga anak dapat bergerak dengan bebas tanpa halangan.

5. Membantu anak melipatgandakan ilmu yang diserapnya dengan cara mendorong dan memotivasi anak untuk melakukan sesuatu guna memenuhi rasa ingin tahunya. Guru juga sebaiknya memiliki pengetahuan yang luas, sehingga akan dapat menjawab berbagai pertanyaan anak tentang berbagai hal. Karena untuk memuaskan rasa ingin tahunya, biasanya anak akan mengajukan banyak sekali pertanyaan tantang berbagai hal yang dipikirkannya. Guru juga harus dapat menjawap pertanyaan anak dengan bahasa yang dapat dipahami anak.

(5)

Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan di TK

Perlu diingat kembali, bahwa belajar adalah permainan terhebat dalam hidup dan paling menyenangkan dan semua anak dilahirkan dengan keyakinan itu. (Doman, 1982). Kegiatan pengembangan di TK senantiasa dilakukan melalui bermain dengan cara yang gembira dan menyenangkan. Hal ini sesuai dengan motto kegiatan pengembangan di TK, yaitu: bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain. Berikut ini disampaikan beberapa contoh kegiatan belajar (permainan) matematika di TK.

1. Mengelompokkan dan Menyortir Berbagai Benda

Kegiatan semacam ini sangat disukai oleh anak-anak usia TK. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara meminta anak-anak untuk mengumpulkan benda-benda yang ada di sekitar TK (atau dari sekitar rumah mereka), misalnya: tutup botol bekas, kerang, kancing baju, daun, batu dan lain sebagainya. Biarkan anak-anak mengumpulkan benda-benda yang disukainya, usahakan tidak memberikan batasan-batasan yang akan menghambat kesenangan dan kreativitas anak. Setelah terkumpul, ajaklah anak-anak untuk menyortirnya berdasarkan ukuran atau warna atau bentuk. Dalam kegiatan ini anak-anak dapat diperkenalkan pada konsep banyak-sedikit, besar-kecil, pengenalan bilangan, operasi penjumlahan dan pengurangan sederhana. 2. Mengenal Angka Melalui Lagu dan Syair atau Sajak Berirama

Lagu dan sajak berirama merupakan media sederhana dan menyenangkan bagi anak untuk belajar sesuatu. Anda dapat menciptakan dan mengenalkan lagu-lagu atau sajak berirama yang bermuatan pengenalan dasar-dasar berhitung yang merupakan bagian dari matematika, seperti bilangan atau konsep penjumlahan sederhana. Saat mengenalkan lagu, guru dapat memperagakan isi lagu dengan jari ataupun gerakan-gerakan sederhana yang mudah ditiru oleh anak. Seperti langkah kaki, tepuk tangan ataupun menunjukkan jari-jari tangan.

3. Bermain dengan Diri Sendiri

(6)

mintalah anak untuk melangkahkan kaki, beri tanda panjang langkah mereka. Kemudian mintalah anak untuk mengukur langkah kaki mereka sendiri dengan menggunakan jengkal atau meteran. Kegiatan lain yang dapat dilakukan, antara lain: meminta anak menyebutkan umur, nomor telepon rumah, jumlah anggota keluarga dan lain-lain. Kegiatan mengukur berat badan dengan alat timbangan, mengukur besar telapak tangan dengan menjiplak dan kegiatan lain yang menggunakan diri anak sebagai media dan sumber belajar. Kegiatan ini dapat digunakan untuk mengenalkan konsep ukuran (panjang, berat) dan pengenalan angka

4. Bermain dengan Kartu

Kartu bergambar benda-benda atau simbol-simbol dengan jumlah tertentu maupun kartu bertuliskan angka-angka dapat digunakan untuk mengenalkan konsep bilangan, penjumlahan dan pengurangan sederhana. Kegiatan permainan dapat divariasikan sesuai dengan situasi dan kondisi. Misalnya: anak diminta melompat sebanyak angka atau jumlah gambar yang terdapat dalam kartu yang mereka ambil sendiri. Kegiatan dapat pula dilakukan dengan meminta anak mengambil benda-benda tertentu sesuai lambang bilangan dalam kartu yang mereka ambil. Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan lambang bilangan, konsep banyak dan sedikit dan kecepatan mengambil keputusan.

5. Bermain melalui Kegiatan Merangkai

Guru dapat mengenalkan anak-anak dengan berbagai ukuran dan perbandingan dengan menerapkan kegiatan merangkai. Pada kegiatan ini Anda harus menyediakan benda-benda atau gambar dengan ukuran yang berbeda-beda. Misalnya benda yang pendek sampai yang panjang, kecil sampai yang besar, kurus sampai yang gemuk dan sebagainya. Caranya adalah dengan meminta anak-anak untuk mengurutkan benda-benda tersebut berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Misalnya: urutkan daun-daun ini mulai dari yang terkecil, urutkan batu-batu kerikil ini mulai dari yang terbesar.

6. Bermain menghitung

(7)

kelas yang satu ke kelas yang lainnya atau dari satu titik yang disepakati ke titik yang lainnya.

Permainan lainnya dapat dilakukan dengan mengajak anak untuk berlomba adu cepat menghitung benda-benda di sekitarnya. Misalnya jumlah jendela, loker, anak yang berpita, sepatu berwarna tertentu dan lain sebagainya. Permainan ini sangat menarik dan disukai oleh anak-anak. Kedua kegiatan ini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berhitung dan mengenalkan konsep ukuran serta kecepatan menemukan objek yang akan dihitung.

7. Bermain dengan bentuk-bentuk geometri

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan bentuk-bentuk geometri pada anak-anak TK, diantaranya adalah:

a. mencari jodohnya, permainan ini dilakukan dengan cara memasangkan bentuk pada tempatnya dengan bentuk yang sama pula. Untuk kegiatan ini, guru harus menyediakan pola atau lubang berbentuk geometri seperti dengan menggunakan kertas atau karton. Guru juga harus menyediakan gambar bentuk yang sama namun dengan ukuran yang lebih kecil. Cara bermainnya adalah dengan meminta anak-anak memasukkan gambar bentuk geometri ke dalam pola atau lubang dengan bentuk yang sama. Kegiatan ini akan lebih menarik jika dilombakan baik secara beregu maupun individual.

b. mencari atau menunjuk benda di sekitar yang berbentuk geometri Guru dapat meminta anak-anak untuk menyebutkan atau menunjukkan benda-benda yang memiliki bentuk geometri. Misalnya: guru menyebutkan segitiga maka kemungkinan jawabannya adalah atap rumah, topi, es krim dan lain-lain. Jika guru menyebut lingkaran maka jawabannya antara lain bola, bakso, kepala, jeruk dan lain-lain.

c. Membuat Sate Pola

(8)

SPLBBSPLBB dan seterusnya (segitiga (S), bujur sangkar (B), lingkaran (L), persegi panjang (P)).

d. Bermain lingkaran bentuk

Kegiatan bermain ini dilakukan seperti permainan Ular Tangga atau Halma. Untuk kegiatan ini, guru harus menyiapkan bentuk-bentuk geometri berukuran besar yang dibuat dari karton (kira-kira cukup untuk anak berdiri dengan dua kaki di atasnya). Selain itu juga perlu disiapkan sebuah dadu untuk menentukan giliran dan berapa langkah anak harus berjalan atau melompat. Sebelum permainan dimulai, buat kesepakatan dengan anak-anak, apa yang harus dilakukan jika anak berhenti pada salah satu bentuk. Misalnya :

 anak harus menari/menggoyangkan badannya

 anak harus melompat ditempat sebanyak 3 kali

 anak harus berjongkok sampai hitungan sepuluh

Kemudian susun bentuk-bentuk geometri tersebut menjadi lingkaran dan lakukan permainan ini secara bergiliran

.

Gambar 1. Permainan Lingkaran Bentuk

Penutup

(9)

Mahasiswa PGTK-UT, Anda dapat mencoba menerapkan berbagai contoh kegiatan yang telah disampaikan pada anak didik di TK masing-masing. Catatlah kesulitan dan keuntungan yang Anda dapatkan saat menerapkan berbagai permainan tersebut. Kemudian diskusikan hasil catatan Anda dengan teman sejawat. Hasil diskusi tersebut dapat Anda gunakan untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan lainnya yang lebih baik, lebih kreatif dan lebih bermanfaat untuk mengembangkan kecerdasan logika matematika anak secara optimal dan membantu anak untuk belajar matematika dengan cara yang lebih menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anna, (2007). Mengenalkan Matematika Pada Balita. (Kompas Cyber Media) Rabu, 03 Januari 2007.

Doman, Glenn. (1986). Mengajar Bayi Anda Matematika. (Alih Bahasa: Ismail Marahimin). Jakarta: Gaya Favorit Press.

Lwin, May, et.al., (2005). How to Multiple Your Child,s Intelligence: A Practical Guide for Parents of Seven-Years-Old and Below (Alih Bahasa:Christine Sujana). Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan evaluasi dokumen penawaran pada Paket Pekerjaan : Peningkatan Puskesmas Desa Tanoyan PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW. UNIT

Kepada Peserta Penyedia Barang/Jasa yang merasa keberatan atas Penetapan Pemenang tersebut di atas diberikan kesempatan untuk mengajukan Sanggahan secara elektronik

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui email juga ditayangkan pada website SPSE Kabupaten Bolaang Mongondow, oleh karenanya Pokja tidak dapat menerima

Berdasarkan Hasil Evaluasi Pokja Jasa Konsultansi ULP Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2014, maka bersama ini kami mengundang Saudara untuk mengikuti

• Construct and execute a SELECT statement using a group function in

Sehubungan dengan evaluasi dokumen penawaran pada Paket Pekerjaan : Pembangunan Selasar/Koridor RSU Lolak PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW. UNIT

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Kelompok Kerja Barang I (satu) ULP Kabupaten Lampung Tengah menurut ketentuan – ketentuan yang berlaku, maka

• Distinguish between pair-wise and non-pair-wise subqueries • Create a query using the EXISTS and NOT EXISTS operators to. test for returned rows from