• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I .PENDAHULUAN

Jumlah penduduk yang besar merupakan aset bagi suatu bangsa dalam meningkatkan kualitas hidupnya . Di satu sisi laju pertumbuhan yang tidak diimbangi dengan peningkatan pada bidang lain, seperti ekonomi dan bidang lainnya berakibat menyempitnya lapangan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah pengangguran.

Dewasa ini jumlah pengangguran di Indonesia meningkat dengan tajam, terlebih sejak terjadinya krisis moneter yang telah melanda Indonesia dan beberapa negara di kawasan Asia. Persaingan yang semakin ketat, mendorong Perguruan Tinggi, sebagai salah satu penyelenggara pendidikan, untuk semakin berlomba dalam upaya meningkatkan kualitan lulusan (output) yang dihasilkan.

Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan pengetahuan dibidang kewirausahaan, sehingga diharapkan lulusan yang dihasilkan tidak hanya bersifat pasif sebagai “pencari kerja”, tetapi akan mampu menciptakan peluang usaha, yang berarti menciptakan lapangan kerja.

Di samping itu banyak hasil penelitian di Perguruan Tinggi belum termanfaatkan, maka dengan adanya kuliah Kewirausahaan akan menjadi sarana untuk transfer teknologi , sehingga tercipta keterpaduan yang sinergik antara sosio – tekno – ekonomi; yakni antara : penguasaan ilmu pengetahuan ( termasuk kejelian dalam penerapannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat), dengan keahlian pemasaran ( termsasuk komersialisasi hasil penelitian dan pengembangan ), dan dengan keuangan (financial cost), serta manajemen produksi.

(2)

sehari-hari, tempurung kelapa dapat diolah menjadi arang, sedangkan air kelapanya diolah menjadi nata de coco, serta blondo yang dihasilkan dapat dikonsumsi sebagai makanan yang mengandung protein cukup tinggi. Selama ini, pada umumnya para pengrajin minyak kelapa memproduksi minyaknya dengan cara “pemanasan”. Produk minyak kelapa hasil olahan cara pemanasan ini ternyata dari segi kualitasnya kurang baik (kurang jernih, dan cepat berbau tengik), oleh karena itu perlu diperkenalkan cara pembuatan minyak kelapa dengan cara lain; yaitu “cara pengasaman”. Cara pengasaman mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengna cara tradisional ( cara pemanasan); yaitu : minyak kelapa yang dihasilkan mempunyai kualitas yang lebih baik ( jernih, tahan disimpan dalam waktu lama tanpa terjadi ketengikan), disamping itu dalam “cara pengasaman” tidak diperlukan bahan bakar untuk pemanasan, sehingga biaya produksi dapat ditekan (lebih rendah).

Saat ini harga kelapa relatif tinggi, sehingga pengrajin yang hanya mengandalkan pengolahan kelapa menjadi minyak goreng akan merugi. Untuk memperoleh keuntungan yang besar harus diikuti dengan pengolahan– pengolahan yang lain, misalnya, pengolahan air kelapa menjadi nata decoco, pengolahan tempurung menjadi arang sampai arang aktif, pengolahan ampas kelapa menjadi makanan ternak, pembuatan tepung tempurung kelapa, pembuatan kecap dari air kelapa, pengawetan santan, dan sebagainya.

Kuliah Kewirausahaan ini diprogramkan untuk memperoleh pengetahuan kewirausahaan dan pengalihan pengalaman berwirausaha, sebagai aktivitas awal bagi mahasiswa yang berminat menjadi wirausahawan baru.

Bagi seorang mahasiswa pemula dalam wirausaha, keikutsertaannya dalam Kuliah Kewirausahaan akan merupakan inisiasi penumbuhan dan pemahaman jiwa kewirausahaan.

(3)

meningkatkan penciptaan dan pertumbuhan wirausaha baru. Dengan demikian diakhir kuliah akan tercapai tujuan umum kegiatan ini, yakni menghasilkan mahasiswa yang mampu menjadi wirausahawan baru yang handal.

Tujuan khusus yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah : a. Memberikan pengetahuan tentang kewirausahaan di kalangan mahasiswa

sehingga tercipta motivasi jiwa wirausaha yang berwawasan jauh ke depan dan luas, berbasis ilmu yang diperolehnya.

b. Memberikan pengetahuan manajemen di kalangan mahasiswa, khususnya mengenai sistem manajemen mutu (ISO 9000), sehingga mahasiswa siap berkompetisi menghadapi era pasar bebas.

c. Meningkatkan pertumbuhan calon wirausahawan baru dari kalangan mahasiswa.

d. Memberikan pengetahuan (disertai praktek) kepada mahasiswa, tentang cara pembuatan minyak kelapa dengan berbagai cara , serta pengolahan bagian-bagian lain dari kelapa meliputi antara lain: pembuatan arang dari tempurung, pembuatan tepung tempurung kelapa, pembuatan nata de coco dari air kelapa, pembuatan kecap air kelapa, pembuatan briket arang dari ampas kelapa, dan pengolahan yang lain seperti pembuatan Kecap, pembuatan Tahu, Fotografi, Sablon dan sebagainya.

(4)

BAB II

ENTREPRENEURSHIP

A. DEFINISI

Apakah yang dimaksud dengan entrepreneurship ? Dan apakah maknanya ? . Kata entrepreneurship berasal dari bahsa Perancis, yang dalam bahasa Indonesia dinamakan kewirausahaan. Kewirausahaan didefinisikan sebagai tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan dan membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif, dan inovatif. Sedangkan wirausaha atau entrepreneur merupakan orang yang mendirikan, mengelola, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri; yang menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Inti entrepreneur berdasarkan definisi tersebut adalah adanya peluang, sehingga orang yang mampu melihat peluang kemudian mampu mewujudkannya dalam suatu organisasi untuk menciptakan peluang tersebut dapat disebut sebagai entrepreneur.

Menciptakan suatu organisasi merupakan syarat untuk dapat disebut sebagai entrepreneur atau wirausaha . Hal tersebut untuk membedakan kata yang sudah kita kenal yaitu wiraswasta. Wiraswasta berbeda dengan wirausaha. Wiraswasta sebutan bagi orang yang menciptakan suatu usaha tanpa adanya suatu organisasi, jadi semua usaha mulai dari modal sampai penjualan atau pemasaran dilakukan sendirian tanpa adanya suatu aturan kebersamaan dalam suatu organisasi.

Key Rule

(5)

B. KENAPA BERWIRAUSAHA?

Pertanyaan tersebut sering kita dengar dan kita sering sulit menjawabnya secara terinci. Menurut Abraham Maslow dalam teorinya tentang motivasi dijelaskan bahwa seseorang dalam hidupnya mempunyai banyak kebutuhan. Secara garis besar kebutuhan manusia dapat dilukiskan sebagai berikut:

1. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis meliputi:

 kebutuhan akan kecukupan ekonomi  pangan

 pakaian  seksual

 dan sebagainya 2. Kebutuhan akan rasa aman

 kebutuhan akan ketentraman hidup  keamanan dari ancaman masa sekarang  keamanan dari ancaman masa akan datang 3. Kebutuhan sosial

 kebutuhan untuk bergaul dengan masyarakat  pergaulan antar personal

4. Kebutuhan penghargaan  ingin dihargai jabatan  pangkat

 keahlian  status sosial  dan sebagainya 5. Kebutuhan aktualisasi diri

(6)

 ekspresi diri sendiri

Semua kebutuhan tersebut bertujuan untuk menciptakan kepuasan diri sendiri, kebebasan tanpa dibatasi oleh aturan yang mengikat. Kelima kebutuhan yang dikenalkan oleh Abraham Maslow tersebut tidak harus dicapai secara sendiri-sendiri. Kebutuhan tersebut dapat dicapai secara simultan dalam waktu yangt bersamaan.

C. SIFAT-SIFAT YANG DIMILIKI WIRAUSAHA

Banyak klasifikasi yang diberikan oleh para ahli ekonomi maupun psikologi tentang sifat-sifat yang harus dimiliki oleh wirausaha. Bygrave mengembangkan 10 sifat yang harus dimiliki oleh wirausaha. Sifat atau karakteristik wirausaha dikenal dengan istilah 10 D (Bygrave). Ke sepuluh sifat tersebut adalah:

1. Dream: Mimpi terhadap keinginan masa depan pribadi dan bisnis serta mampu mewujudkan mimpinya .

2. Decisiveness: Bekerja cepat, membuat keputusan secara cepat dan penuh perhitungan.

3. Doers: Keputusan segera ditindaklanjuti, tidak menunda-nunda kesempatan

4. Determination : melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian, rasa tanggung jawab tinggi dan tidak mau menyerah walau dihadapkan pada halangan dan rintangan yang berat.

5. Dedication: Rasa pengorbanan yang tinggi, bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam sehari, 7 hari seminggu.

6. Devotion : Kegemaran atau kegiala-gilaan dalam mencintai bisnisnya, atau produknya.

(7)

8. Destiny: Bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai. Bebas dab tidak tergantung kepada orang lain.

9. Dollars : Motivasinya tidak semata-mata mencari uang, tetapi uang merupakan toilok ukur keberhasilan bisnisnya. Mereka berasumsi jika mereka sukses berbisnis, maka pantas mendapatkan laba/bonus/hadiah 10.Distribute: Bersedia mendistribusikan kepemilikam bisnisnya terhadap

orang-orang kepercayaannya.

Sifat-sifat yang dimiliki wirausaha menurut klasifikasi psikologi yang lain dapat dikelompokan menjadi:

Kebutuhan akan keberhasilan

Seseorang memiliki tingkat motivasi berbeda-beda. Abraham Maslow-Teori Motivasi.

David C. McClelland psikolog dari Harvard” Adanya korelasi positif antara kebutuhan akan keberhasilan dengan aktivitas wira usaha” Keinginan untuk mengambil resiko

McCleland: “ Orang yang memiliki kebutuahn tinggi akan keberhasilan juga memiliki kecenderungan untuk mengambil resiko yang moderat”. Memilih situasi rsiko yang hasilnya dapat dikendalikan. Berbeda dengan situasi taruhan/undian yang hasilnya hanya tergantung pada kesempatan/peluang yang ada.

Percaya Diri

Orang yang memiliki keyakinan pada dirinya sendiri merasa dapat menjawab tantangan yang ada di depannya. Mereka mempunyai pemahaman atas segala jenis masalah yang mungkin muncul.

JB Rotter:

(8)

ii. External locus of control (kepercayaan bahwa kehidupan seseorang lebih dikendalikan oleh keberuntungan atau nasib daripada usahanya sendiri)

Wirausahawan memiliki pengendalian ke dalam lebih tinggi dari masyarakat pada umumnya.

Keinginan kuat untuk Berbisnis

“ Tanda penting pertama adalah keinginan kuat”

(9)

SKALA MINAT WIRA USAHA

(10)

bagaimana saya bisa ke sana?” seakan telah mempunyai tujuan tetapi belum memiliki peta jalan. Mungkin akan mempertimbangkan berbagai pekerjaan, sebagai guru atau pekerja sosial, tetapi kurang ada tantangan dan gajinyapun mungkin kurang sesuai harapan.”Bisnis?”

Bisnis merupakan salah satu usaha yang menjanjikan. Di mana dalam bisnis banyak tantangan yang harus dihadapi. Bisnis merupakan salah satu cara mendapatkan penghasilan secara optimal. Bisnis yang berhasil akan mendapatkan imbalan berupa uang dan kepuasan yang lain. Namun bagaimana cara memulainya? Jalur mana yang harus ditempuh terlebih dahulu? Ide awal apa yang harus saya lakukan? Dan masih banyak pertanyaan yang muncul bagi yang belum berpengalaman dalam dunia bisnis.

A. JALUR MENUJU BISNIS

Sebelum memulai bisnis, terlebih dahulu harus diketahui jalur bisnis mana yang akan ditempuh. Secara garis besar ada 4 (empat) jalur menuju bisnis

1. Bisnis Keluarga. Bentuk bisnis yang melibatkan seluruh atau sebagian anggota keluarga dalam kepemilikan dan atau operasional bisnis. Bisnis keluaraga diakui ketika perusahaan tersebut dialihkan dari generasi ke generasi berikutnya. Kepentingan yang berbeda dapat menciptakan ketegangan dan menyebabkan konflik. Hubungan di antara anggota keluarga dalam bisnis bersifat lebih sensitive daripada hubungan antara para karyawan yang tidak memiliki hubungan sama sekali. Hal ini juga mempersulit proses managemen perusahaan. Pengorbanan pribadi anggota keluarga memungkinkan sukses sukjses bisnis keluarga yang hebat. Hal ini sulit ditemukan dari pemegang saham pada perusahaan lain.

(11)

Kelebihan pendidikan formal, bantuan keuangan, pemasaran yang telah terbukti, bantuan manajemen, jangka waktu permulaan bisnis lebih cepat, tingkat kegagalan rendah. Kekurangan, pajak franchise, royalty, batas pertumbuhan, kurang bebas dalam operasi. Total biaya Franchise KFC $1.1 – 1,7 M.

3. Usaha Baru. Tiga jenis dasar yang dikembangkan menjadi ide awal, yaitu ide-ide pasar baru. Teknologi baru dan manfaat baru. Keuntungan: Menampilkan penemuan terbaru atau barang/jasa terbaru yang dikembangkan mengambil keuntungan dari lokasi, peralatan, produk atau layanan, pekerjaan pemasok dan bankir yang ideal. Menghindari permulaan yang tidak diinginkan, kebijaksanaan proses, ikatan dan sebagainya.

4. Membeli Bisnis. Alasan-alasan:

 pengurangan ketidak pastian

 memperoleh sebuah bisnis dengan operasi yang sedang berjalan dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan dan pemasok

 mendapatkan bisnis yang telah dikembangkan dengan harga di bawah biaya untuk memulai sebuah bisnis baru

`

8 JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES

(Murphy and Peck: 8-anak tangga untuk mencapai puncak karir)

(12)

Ambition-Drive

College Education

Making Sound Decisions

Self-Confidence

Good Appearance

Getting things done with and \through People

Capacity for Hard Work

CARA MENINGKATKAN KEYAKINAN DIRI

o Tulis sebuah rencana tindakan dan jangan menangguhkannya, tapi segera kerjakan

(13)

o Pilih sumber penghasilan yang belum terjamah dengan menerima tantangan baru

o Hargai apa yang sudah kita lakukan dengan benar dan pelihara terus kemampuan kita

o Evaluasi orang yang sikses dan serap atribut mereka

B. IDE AWAL BISNIS

Dari ke empat jalur menuju bisnis yang telah diuraikan di depan kita tinggal menyaring dan mengembangkan ide awal untuk mulai melangkah ke bisnis. Banyak sumber ide awal bisnis yang dapat kita kembangkan. Dari penelitian yang telah dilakukan sumber ide awal bisnis terbanyak diperoleh dari pengalaman kerja terdahulu. Secara rinci sumber ide awal dapat dituliskan sebagai berikut:

o Pengalaman kerja terdahulu 45 %

o Minat Pribadi 16 %

o Muncul Kesempatan 11 %

o Saran 7 %

o Pendidikan Kursus 6 %

o Bisnis Keluarga 6 %

o Teman/saudara 5 %

o Lain-lain 4 %

(14)

C&B INDUSTRIAL SAFETY , INC

(15)

BAB IV

MEMAHAMI PENOLAKAN

A. Belajar dari Kegagalan

(16)

Dalam Bisnis kegagalan merupakan hal biasa, namun seorang wirausaha harus mampu mengantisipasi terjadinya kegagalan. Dengan terlebih dahulu mengantisipasi terjadinya kegagalan, maka akan mampu menyiapkan diri dari kekecewaan yang timbul akibat adanya penolakan atau kegagalan dalam menawarkan produknya. Jalan keluarnya adalah dimulai dengan pemahaman dari nilai diri kita dan apa yang penting dari diri kita.

Penolakan yang kita hadapi selama melakukan usaha bisnis harus kita fahami sebagai berikut:

 bahwa penolakan tidak bahaya bagi jiwa kita

 anggap penolakan adalah permainan dan kita pas menderita kekalahan, ulangi lagi sehingga kita dapat memenangkan permainan

 untuk dapat meraih sukses perlu perjuangan dan tantangan, pahami bahwa tidak ada kesuksesan yang diraih dengan tanpa melalui tantangan

 kehilangan sesuatu bukan masalah yang serius

TIGA ALASAN KITA

(17)
(18)

B. MEMANFAATKAN KEGAGALAN ATAU UMPAN BALIK NEGATIF

Memanfaatkan umpan balik negatif untuk menuju sukses. Kita harus pandai-pandai memanfaatkan penolakan atau umpan balik negatif karena jika kita dapat memanfaat umpan balik tersebut akan menjadikan kita semakin kokoh dalam berbisnis.

(19)

 penilaian orang merupakan evaluasi sehingga kita bisa memodifikasi arah hidup dan tujuan kita

 umpan balik negatif dapat mengarahkan kita ke arah tujuan yang lebih besar, karena akan menambah kreativitas kita jika kita kuat menghadapinya

 kecuali kritik yang asal (ngawur) jangan sampai mempengaruhi, cobalah di cek dengan menanyakan hal yang lebih baik

 silahkan tetap pada tujuan dan target yang akan dicapai

BAB V

BERHASIL DI TENGAH STRESS

Secara garis besar ada dua hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi mental atau stress.

(20)

menyebabkab seseorang cepat bosan. Sedangkan target tinggi menyebakab eeorang overhead. (kewalahan)

 Kewalahan. – tantangan yang kita hadapi membuat kita kerepotan. misalnyai mendapat order yang tidak mungkin dipenuhi

Key Rule:

Stress dapat hilang apabila anda dapoat mengubah persepsi anda.

Jika seorang merasa mendapat tanda-tanda yang menggelisahkan maka ubahlah kegelisahan tersebut menjadi energi yang kreatif :

 Kegelisahan dapat menjadi tanda untuk berjaga-jaga dari segala kemungkinan

 Krisis dapat menjadi energi kreatif, karena seorang yang mengalami krisis, saat itu sangat tepat digunakan untuk tumbuh dan memulai hal kreatif yang baru

 Ketegangan akan dapat membangkitkan rasa ego kita

 Stres dapat menjadi sukses jika kita mau menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

 Buatlah perubahan setiap hari walau sekecil apapun

 mintalah nasehat pada orang yang kita hormati untuk membuat strategi baru

 cobalah cara pendekatan baru/ pendekatan lain  pelajari kebudayaan bangsa lain

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

BAB VI

PERENCANAAN USAHA

(29)

meliputi studi bahan baku, pengolahan sampai pemasaran. Dalam perencanaan usaha juga perlu dilakukan studi aliran kas atau cash flow yang menggambarkan keuntungan yang dapat diperoleh setiap tahun sehingga Break even Point (BEP) dapat diperkirakan dengan pasti.

Sistematika atau format perencanaan usaha tergantung dari permintaan sonsor atau investor sebagai sumber dana yang akan membiayai. Namun secara garius besar dalam perencanaan usaha meliputi:

A. Kegiatan dan Jenis usaha

 Judul. Menggambarkan secara garis besar usaha yang akan dilakukan  Jenis Usaha. Meliputi produk-produk apa yang akan dihasilkan

 Analisis Situasi. Menggambarkan situasi mulai dari sumber daya alam, bahan baku produk, sumber daya manusi, usaha yang telah ada sampai prospek pemasaran, hambatan dan juga keuntungannya.

 Tujuan. Meliputi tujuan atau target yang diharapkan dapat dalam jangka pendek dan jangka panjang

B. Spesifikasi Produk

 Perumusan produk  Proses pengolahan  Manfaat

C . Rencana Usaha

 Proses  Lokasi  Investasi

(30)

D. Diagram cash flow E. Kesimpulan atau Penutup

Berikut diberikan salah satu contoh perencanaan usaha untuk pengolahan buah kelapa menjadi minyak kelapa dan hasil sampingnya.

Proposal Perencanan Usaha

(31)

A. JUDUL

INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA

B. JENIS USAHA

1.

Produksi komoditas minyak kelapa yang sesuai dengan Standar Industri Indonesia.

2.

Produksi Nata de Coco

3.

Pemanfaatan Limbah, diantaranya: Sabut kelapa, Batok kelapa, Ampas kelapa, Blondo, Endapan pemurnian minyak kelapa.

C. ANALISA SITUASI

Buah Kelapa adalah buah yang sangat bermafaat bagi kehidupan manusia. Seluruh bagian mulai dari sabut, batok, daging buah, sampai air kelapa ada manfaat yang bernilai gizi tinggi dan nilai ekonomis yang besar. Industri Pengolahaan Kelapa merupakan usaha yang diharapkan bisa meningkatkan nilai manfaat dan nilai ekonomi dari buah kelapa.

Usaha pokok pengolahan kelapa adalah mengolah daging kelapa menjadi minyak kelapa yang bermutu tinggi. Juga memiliki produk sampingan berupa: Pengolahan Sabut Kelapa menjadi powder yang bisa dimanfaatkan untuk campuran media benih atau bahan baku pembuatan jok mobil. Pengolahan Batok kelapa menjadi arang ( carbon ). Pengolahan ampas kelapa menjadi pupuk kompos dan pengolahan air kelapa menjadi Nata de Coco. Pemanfaatan Blondo (ampas saring minyak) untuk bahan baku pembuatan makanan.

(32)

dengan nama minyak curah yang terbuat dari kelapa sawit. Namun sayang sekali bahwa minyak curah saat ini telah dicemari oleh orang-orang dengan memberikan campuran yang cukup berbahaya. Campuran yang sering diberikan antara lain: solar, lemak dan zat-zat pengisi lainnya. Dengan demikian banyak konsumen yang menjadi ragu menggunakannya. Minyak kelapa curah terbuat dari buah kelapa sawit, sehingga minyak yang dihasilkannya diberi nama minyak kelapa sawit.

Agar masyarakat menjadi mantap dan tidak was-was, maka perlu dilakukan tindakan nyata oleh orang yang mengetahui seluk-beluk minyak kelapa. Minyak kelapa yang akan diproduksi merupakan minyak kelapa asli yang diproduksi sendiri dan menampung minyak yang diproduksi oleh pengrajin minyak kelapa tradisional. Minyak kelapa tradisional yang dibuat pengrajin merupakan minyak kelapa dengan mutu rendah sehingga minyak tersebut tidak dapat tahan lama juga penampilan fisiknya kurang menarik.

1. Keadaan Mitra Usaha minyak kelapa tradisional

(33)

Dari analisa data yang dilakukan, diketahui rata-rata produksi minyak kelapa yang dihasilkan mencapai 100 sampai 200 liter per hari per unit usaha tradisionil. Jumlah produksi tersebut merupakan hasil produksi yang diperoleh dengan mengolah bahan baku kelapa sebanyak lebih kurang 1.000 sampai 2.000 butir kelapa dengan cara basah tradisional atau bothokan. Di daerah kecamatan Srandakan dan sekitar terdapat 12 pengrajin minyak kelapa, rata-rata produksi per hari antara 800 sampai 1.000 liter minyak kelapa. Produksi tersebut masih dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Hambatan utama para pengrajin adalah pemasaran, kwalitas minyak, sehingga jika ada industri yang mau menampung, maka kuantitas produksi adakan ditingkatkan. 3. Data Bahan Baku

Tanaman kelapa sebagai bahan baku utama dapat diperoleh dengan mudah di daerah Kabupaten Bantul. Sebagian besar penduduk memiliki tanaman kelapa yang tumbuh di pekarangan sekitar tempat tinggal mereka. Data statistik yang diperoleh dari kantor Biro Pusat Statistik Kabupaten Bantul menunjukkan bahwa terdapat lebih kurang 100.000 ton butir kelapa setiap tahunnya di daerah Kabupaten Bantul, atau lebih kurang 100.000.000 butir kelapa setiap tahunnya. Dari jumlah butir kelapa tersebut menghasilkan limbah air kelapa sebanyak 50 juta liter. Produksi ini tergolong sangat tinggi, belum lagi jika ditambah dari Kabupaten tetangga dekatnya yaitu Kulon Progo dan disekitar DIY. Kulon Progo merupakan penghasil buah kelapa terbesar di DIY. Demikian juga dengan kabupaten Sleman dan Gunung Kidul yang merupakan penghasil buah kelapa ketiga dan keempat setelah kabupaten Kulon Progo dan Bantul. Kabupaten Bantul terletak tidak jauh dari kabupaten Purworejo Jawa Tengan (lebih kurang 40 km) yang sangat terkenal penghasil kelapa, sehingga ditinjau dari segi bahan baku, tidak ada permasalahan dalam pembuatan dan pemurnian minyak kelapa.

(34)

1. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. 2. Meningkatkan nilai manfaat buah kelapa.

3. Menggairahkan usaha-usaha kerakyatan.

II.

SPESIFIKASI PRODUK

A. Perumusan Produk Usaha

No Jenis Produk Spesifikasi Produk

1. Minyak Kelapa  Kemasan 0,5 Liter

 Kemasan 1 Liter  Kemasan 2 Liter

 Kemasan Jerigen 20 Liter

2. Nata de Coco  Lembaran

 Netralan 3. Batok Kelapa/Arang Karung

4. Sabut Kelapa Packaging 50 – 60 Kg

5. Blondo Kethak Mentah

B. Penerapan IPTEK Dalam Pelaksanaan Usaha

(35)

Secara garis besar langkah-langkah dalam proses pemurnian adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan Minyak Kelapa terdiri dari tahapan sebagai berikut : a. Membeli kelapa dari petani

b. Mengupas

c. Memarut dan memeras santan d. Memasak santan

e. Memisahkan minyak kelapa dengan air dengan cara pengepresan 2. Pemurnian Minyak Kelapa terdiri dari tahapan sebagai berikut :

a. Minyak kelapa yang sudah jadi dan minyak kelapa dari pengrajin minyak kelapa tradisional di lingkungan Kabupaten Bantul ditampung dalam tangki penampungan minyak kotor

b. Minyak dimasukan ke tangki pencampur. Dalam tangki ini minyak kelapa yang belum dimurnikan dicampur dengan zat penyerap air dan zat pembantu yang lain.

c. Dari tangki pencampur minyak dimasukan dalam tangki pengendapan. Jumlah tangki pengendapan minimal 10 buah, karena akan dilakukan pengendapan selama 10 hari. Dengan tangki pengendapan 10 buah tersebut diharapkan setiap hari dapat berproduksi minyak kelapa yang sudah murni. Selain mengendapkan kotoran yang ikut didalamya, tangki ini juga berfungsi untuk menghilangkan asam lemak bebas yang berada dalam minyak kelapa.

(36)

e. Langkah terakhir adalah pembersihan tangki bekas pengendapan, dalam tangki terdapat endapan zat padat. Zat padat dari pengendapan minyak kelapa mengandung kapur dengan kadar yang cukup tinggi, dalam kesempatan lain limbah ini akan diolah menjadi makanan ternak yang mengandung gizi tinggi.

3. Pembuatan Nata de Coco

a. Air kelapa disaring dan dimasak

b. Setelah mendidih ditambah dengan gula pasir, ZA, dan asam cuka c. Campuran dituang dalam loyang setelah dingin diberi Acetobacter

Xillinum sebagai stater.

d. Air kelapa yang sudah diberi Starter dipindah ke dalam loyang-loyang sampai 7 hari dalam inkubasi.

e. Air kelapa sudah menjadi Nata de Coco. 4. Sabut Kelapa

Sabut kelapa dibuat powder dengan panjang serat antara 2-20 cm dengan kekeringan maksimal 10 % dan kadar debu maksimal 5 %. Kemudoian dipress dengan ukuran 60 x 80 x 100 cm dengan berat antara 50 – 60 kg, dipackaging dengan plastik wrapping.

5. Pembuatan Batok Arang

Batok kelapa dibakar sampai keadaan tertentu dan di siram air.

C. Nilai tambah dari sisi Iptek

Produk yang dihasilkan dalam pemurnian minyak kelapa adalah minyak kelapa yang telah murni sesuai dengan Standar Industri Indonesia, bahkan mempunyai nilai lebih dari segi gizi. Sistem pengolahan dengan cara tersebut di atas belum pernah ada yang mencoba dan menemukannya, sehingga dari sisi iptek hal ini dapat dikatakan sebagai cara penemuan baru, dan dapat dicarikan hak paten.

(37)

1. Adanya Industri pembuatan minyak kelapa dapat menampung produksi kelapa dari petani yang melimpah dengan harga yang relatif stabil.

2. Secara umum dengan adanya industri pemurnian minyak ini akan memberikan manfaat pada para pengrajin minyak kelapa tradisional. Hambatan utama para pengrajin tersebut adalah pada masalah permodalan, pemasaran, dan kwalitas minyak sehingga jika ada industri yang menampung hasil industrinya, maka para pengrajin minyak kelapa tradisional akan dapat meningkatkan produksinya tanpa adanya kekhawatiran produknya tidak laku. Minyak yang diperoleh dari pengrajin minyak kelapa tradisional bermutu jelek, keruh dan tidak tahan lama sehingga para pengrajin takut memproduksi dalam skala besar karena takut tidak cepat laku dan cepat tengik.

3. Jaminan kesehatan penggunaan minyak hasil pemurnian, karena yang diperoleh dari hasil pemurnian ini benar-benar merupakan minyak asli tanpa adanya zat pengisi maupun bahan pengawet. Minyak ini juga bermutu tinggi karena merupakan minyak yang tahan pada suhu yang relatif tinggi. Kadar kolesterol dan peroksida minyak hasil pemurnian ini relatif stabil walaupun dipakai pada suhu tinggi dan waktu cukup lama.

4. Harga relatif lebih murah.

5. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar untuk menjadi pengrajin minyak kelapa maupun berjualan minyak kelapa hasil pemurnian.

6. Memotivasi pasar untuk meningkatkan makanan sehat dengan memanfaatkan minyak kelapa.

7. Membantu pemerintah dalam hal penyediaan minyak kelapa. 8. Membantu industri kecil minyak kelapa dalam hal pemasarannya.

(38)

A.

BAGAN ALIR PROSES INDUSTRI

B. LOKASI DAN BANGUNAN INDUSTRI PEMURNIAN MINYAK KELAPA

(39)

C. RENCANA INVESTASI Daftar Investasi

Dalam Rupiah

B.

N0 C. Uraian ANGGARAN

1. SEWA TANAH DAN BANGUNAN (5

TAHUN)

17.500.000 2. Tangki Pemurnian ( 60 unit ) @ 1000 Lt. 105.000.000 3. Tangki Pemvakum ( 1 unit ) 23.000.000

4. Pompa Vakum 350.000

5. Diesel dan Pompa 2.500.000

6. Filter press ( 5 unit ) 75.000.000

7. Mixer Minyak 2.750.000

8. Mesin Pemarut Kelapa ( 3 unit ) 2.800.000 9. Mesin Pengaduk Parutan Kelapa 2.250.000

10. Mesin Pemeras Santan 5.000.000

11. Mesin Pemeras Blondo 2.250.000

12. Alat Pemasak 5.000.000

13. Plastik Sealler 1.500.000

14. Rak Nata de Coco 10.000.000

15. Loyang (15 dosin) 750.000

16. Alat-alat Pembantu 2.500.000

17. Mobil Pick up ( 2 unit ) 120.000.000

18. Mobil Station 75.000.000

19. Komputer ( 1 unit ) 8.500.000

20. Alat-alat Kantor 2.500.000

(40)

D. RENCANA PRODUKSI

RENCANA KAPASITAS PRODUKSI ADALAH SEBAGAI BERIKUT

N0. URAIAN Jumlah

per hari Jumlah per bulan

1. Produksi Minyak Kelapa 1.000 liter 25.000 kg

2. MENAMPUNG MINYAK

KELAPA UKM

500 liter 12.500 kg 3. Produksi Minyak Kelapa Murni 1.500 liter 37.500 kg

4. Produksi Nata de Coco 3.000 kg 75.000 kg

5. Batok Arang 300 kg 7.500 kg

6. Blondo 250 kg 6.250 kg

E. Kebutuhan Dana

Dana yang dibutuhkan adalah dana untuk investasi awal dan untuk modal kerja. Dana diperoleh dari pinjaman komersial sejumlah Rp. 1.250.000.000,oo ( Satu milyar dua ratus lima puluh ribu rupiah), dengan perincian sebagai berikut :

1. Investasi awal Rp. 464.150.000,oo 2. Modal kerja Rp. 785.850.000,oo

+

(41)

IV.

SISTEM PENGELOLAAN

Pengelola Industri Pengolahan Kelapa adalah Perusahaan dengan struktur kepemilikan saham bisa dikembangkan dengan beberapa alternatif sebagi contoh kepemilikan saham terdiri dari :

1.

PMD (Pelayanan Masyarakat Desa)

2.

Investor

3.

Masyarakat

Kondisi ini bisa berkembang sesuai dengan kesepakatan pihak-pihak yang akan terlibat dalam Industri Pengolahan Kelapa. Adapun Perusahaan ini memiliki misi untuk pemberdayaan masyarakat petani. Disamping bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang layak, bisa mengembalikan pinjaman sesuai jadwal, juga bisa memberikan kepastian usaha dan pendapatan kepada petani kelapa.

Mekanisme kerjasama dengan petani kelapa adalah sebagai berikut:

1. Petani membentuk kelompok-kelompok yang dikoordinir oleh ketua kelompok.

2. Setiap kelompok melaksanakan kontrak kerjasama dengan Industri Pengolahan Kelapa, sebagai pemasok kelapa dengan jumlah tertentu dengan harga tertentu. Pada tahap awal harga kelapa ditetapkan Rp. 500 per buah di tingkat kelompok.

Adapun kebutuhan kelapa untuk Industri Pengolahan Kelapa adalah 10.000 butir per hari.

(42)

Struktur Organisasi

KOMISARI S

DIREKTUR

BAG.

KEUANGAN

BAG.

ADMINISTRA

MANAGER

PRODUKSI PEMASARANMANAGER

BAG. PENGAD AAN

BAG. MINYAK GOREN

G

BAG. PRODUK SAMPINGA

SA

LE SALES

KLP.

(43)

Proyeksi aliran dana selama 5 tahun 2. Pembelian Minyak Kelapa

UKM 487.500 487.500 487.500 487.500 487.500 2.437.500 6. Pemeliharaan alat dan

(44)

92.832 92.832 92.832 92.832 92.832 464.160

1. Penjualan Minyak Kelapa per hari 1500 liter dengan harga rata-rata Rp. 5.250 per liter.

2. Harga batok arang Rp. 750 / kg, Harga Nata de Coco lembaran Rp. 750 per kg dan Blondo Rp. 5 000 per kg.

3. Harga kelapa per butir Rp. 500 dengan kebutuhan per hari rata-rata 10.000 butir.

4. Pembelian minyak kelapa dari pengrajin tradisional 500 liter per hari dengan harga Rp. 3.250 per liter.

5. Bunga pinjaman Bank 15% per tahun, dengan jangka pinjaman 5 tahun. 6. Usaha pengolahan sabut kelapa belum diperhitungkan.

B. Analisa Benefit per Cost ( B/C )

dalam ribuan rupiah

Th. Biaya FD 15% Nilai Kini Produksi Nilai Kini

(45)

3 3.120.840 0,658 2.053.513 3.480.000 2.289.840 4 3.120.840 0,572 1.785.120 3.480.000 1.990.560 5 3.120.840 0,497 1.551.057 3.480.000 1.729.560 Total 15.604.200 3,353 10.464.176 17.287.500 11.570.565

FD adalah Faktor Diskonto yang besarnya ditentukan oleh bunga Bank rata-rata 15%

11.570.565

Perhitungan B/C adalah = 1,11 10.464.176

Dari hasil perhitungan B/C sebesar 1,11 menunjukkan bahwa B/C lebih besar dari 1, maka manfaat yang diperoleh dari Usaha Pengolahan Kelapa melebihi biaya yang dikeluarkan untuk investasi.

C. Analisa Net Present Value (NPV)

dalam ribuan rupiah

Th. Biaya Produksi Laba FD 15% Nilai Kini

1 3.120.840 3.367.500 246.660 0,870 214.594 2 3.120.840 3.480.000 359.160 0,756 271.525 3 3.120.840 3.480.000 359.160 0,658 236.327 4 3.120.840 3.480.000 359.160 0,572 205.440 5 3.120.840 3.480.000 359.160 0,497 178.503 Total 15.604.200 17.287.500 1.683.300 3,353 1.106.389

Nilai NPV dari Usaha Pengolahan Kelapa selama kurun waktu 5 tahun adalah positif 1.106.389.000, mengindikasikan bahwa usaha tersebut menguntungkan.

D. Analisa Internal Rate of Return (IRR)

(46)

Th. Biaya Produksi FD

15% Laba Laba FD15 % 25 %FD FD 25 %Laba 1 3.120.840 3.367.500 0,870 246.660 214.594 0,800 197.328 2 3.120.840 3.480.000 0,756 359.160 271.525 0,640 229.862 3 3.120.840 3.480.000 0,658 359.160 236.327 0,512 183.890 4 3.120.840 3.480.000 0,572 359.160 205.440 0,410 147.256 5 3.120.840 3.480.000 0,497 359.160 178.503 0,328 117.805 Total 15.604.200 17.287.500 3,353 1.683.300 1.106.389 2,698 876.141

Asumsi bahwa bunga Bank rata-rata 15 %, sedang bunga Bank tertinggoi 25 %

Perhitungan Internal Rate of Return adalah 1.683.300

IRR = 15 + 15 { } % = 24,86 %

1.683.300 + 876.141

Dari ketiga tolok ukur di atas menunjukkan bahwa hasil analisa konsisten, yaitu pada B/C > 1 pada kondisi NPV = 0; IRR > dari bunga pinjaman Bank. Hal ini mengindikasikan bahwa Usaha Pengolahan Kelapa menguntungkan atau profitable.

(47)

Industri Pengolahan Kelapa merupakan usaha terpadu yang dapat memanfaatkan seluruh bahan yang ada dalam buah kelapa, sehingga tidak ada bahan terbuang, bisa dikatakan nilai tambah pengolahan buah kelapa sangat tinggi.

Sistem pengelolaan usaha Industri Pengolahan Minyak kelapa melibatkan seluruh petani yaitu dengan jalan Industri adalah penjamin pemasaran hasil pertanian petani, maka petani dapat menikmati kepastian pendapatan untuk setiap bulannya.

(48)

Bentuk dan Jenis Intervensi:

Pengadaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan.

JUDUL

Pembentukan Wira Usaha Baru Industri Pembuatan Tepung agar-agar dari Rumput laut di Daerah Gunungkidul DIY

Nama Organisasi(KSM) Pemohon Dana:

Lembaga Pengabdian pada Masyarakat ( LPM) IKIP Yogyakarta

Alamat Surat, Telephon

LPM IKIP Yogyakarta Kampus Karangmalang IKIP Yogyakarta telp. (0274) 586168 pes 233, 273, 346, dan 359

Goal Proyek

Proyek ini bertujuan utama untuk membentuk usaha baru dalam rangka memperkecil angka pengangguran masyarakat yang berada di daerah pantai Panggang Gunung Kidul Yogyakarta. Usaha yang akan dibentuk adalah usaha pembuatan tepung agar-agar yang berasal dari rumput laut.

Latar Belakang Proyek

Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki potensi kekayaan alam berupa keanekaragaman tumbuhan laut yang sangat cukup potensial untuk dikembangkan. Salah satu jenis tumbuhan laut yang bernilai ekonomi adalah alga merah; yang komponen utamanya adalah agar-agar. Tanaman alga merah yang banyak terdapat di daerah ini adalah dari jenis Gracilaria, gelidium dan Gymnocogrus. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Siti Sulastri dkk. Menunjukkan bahwa kandungan agar-agar dalam rumput laut tersebut cukup tinggi. Diperkirakan jumlah penjualan rumput laut kering dari wilayah tersebut mencapai 1 ton per minggu, yang dikirim ke kota-kota besar seperti Surabaya dan Jakarta.

(49)

Usaha untuk mengolah rumput laut menjadi agar-agar belum pernah dilakukan di daerah ini baik oleh nelayan maupun pengusaha pengumpul rumput laut. Para nelayan dan pengusaha pengumpul rumput laut pada umumnya lebih senang menjual rumput laut dalam bentuk rumput laut yang belum diolah. Padahal jika rumput laut diolah menjadi agar-agar akan memberikan nilai ekonomi yang jauh lebih tingi. Belum adanya usaha pengolahan rumput laut tersebut disebabkan masyarakat pada umumnya belum mengetahui teknik bagaimana pengolahan rumput laut menjadi tepung agar-agar yang berkualitas baik.

Pengalaman IKIP Yogyakarta Dalam Pengembangan Kewirausahaan

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu tugas tridharma yang harus dilaksanakan oleh perguruan tinggi, yang merupakan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks). Pengalaman IKIP Yogyakarta dalam pengembangan kewirausahaan yang telah dilakukan antara lain : Pembinaan Wira Usaha Baru dan Pembinaan Potensi Pemuda. Pengembangan wira usaha telah dikembangkan melalui tiga paket program. Pengembangan wira usaha ini juga bekerja sama dengan Dinas PP Propinsi DIY dengan program pembinaan pada 10 kelompok yang menyebar di seluruh DIY.

Dalam bidang Pengembangan Wilayah Terpadu IKIP Yogyakarta telah bekerjasama dengan Wilayah Binaan melalui program :

a. Program Desa Binaan

Tahun 1997/1998 desa binaan meliputi Dusun Karangmalang & Kuningan Tahap VI, Dusun Pandeyan Tahap III, dan Desa Glagaharjo Tahap III dengan delapan paket binaan yang telah terlaksana seluruhnya : antara lain pembinaan mental agama, pembinaan kemampuan ketrampilan wanita, bimbingan belajar, bimbingan ketrampilan mengelas, pelatihan elektronika, usaha batako bagi Karang Taruna, program rumah sehat dan penataan lingkungan pedusunan.

b. Program Kecamatan Binaan

Diarahkan untuk membina jaringan pendidikan pada satu wilayah kecamatan. Tahun ini dikembangkan satu model SD yang menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.

(50)

Tahun 1997/1998 merupakan pelaksanaan tahun ketiga yang diarahkan pada kegiatan produktif, sedangkan tahun sebelumnya adalah program lantainisasi dan penggaduhan kambing.

Dalam bidang pengkajian, pengembangan dan penerapan hasil penelitian telah dikembangkan

a. Program Sekolah Binaan

Sekolah Binaan meliputi SD Gejayan Tahap II, dua SD dan satu SLTP di desa Kepuharjo Tahap V dengan tujuh paket program. Sebagian program yang dikembangkan merupakan kelanjutan program sebelumnya, seperti minat baca pada 2 SD di Kepuharjo, maka tahun ini dikembangkan ruang bacanya, juga meningkatkan ketrampilan kerajinan SLTP diharapkan akan menumbuhkan Home Industry kerajinan, akhirnya mampu menunjang perkembangkan pariwisata di Kepuharjo.

b. Program Ipteks dan Vucer. Program ini dilaksanakan untuk mendukung perkembangan industri kecil di DIY. Dalam hal ini IKIP Yogyakarta masih menduduki 4 besar proposal yang didanai oleh DP4M Dikti. Dana lain diperoleh dari DRK dan swadaya masyarakat/lembaga terkait.

Susunan Organisasi Pengusul

Ketua merangkap Anggota : Drs Crys Fajar Partana MSi

NIP : 131 808 681

Jabatan : Asisten Ahli

Jurusan/Fakutas : Kimia Fisika/ FPMIPA IKIP Yogyakarta

Anggota

1. Nama : Drs Sri Atun MSi

NIP : 131 873 956

Jabatan : Lektor Muda

Jurusan : Kimia Organik/FPMIPA IKIP Yk

2. Nama : Drs Sumarno MS

NIP : 131 930 140

Jabatan : Asisten Ahli

Jurusan : Fisika Instrumen

(51)

NIP : 130 681 034

Jabatan : Lektor

Jurusan : Kimia Analitik

4. Nama : Ir Endang Dwi Siswani MT

NIP : 131 656 348 Usaha Kecil Menengah yang siap bersaing (competitive). Tujuan secara rinci adalah sebagai berikut

a. Memacu pertumbuhan produk Indonesia non migas melalui pertumbuhan pasar dalam negeri yang kompetitif.

b. Meningkatkan pengembangan UKM yang tangguh, mandiri dan mampu untuk merebut peluang pasaran dalam menghadapi era globalisasi.

c. Mempercepat alih teknologi, seni dan manajemen hasil penelitian dari Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian ke masyarakat industri.

d. Mempercepat proses Link dan Match, khususnya antara perguruan tinggi dengan industri dan PEMDA dalam menciptakan jaringan (networking) dengan pasar dan lembaga terkait dalam bidang kewirausahaan.

Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini meliputi:

a. Masyarakat nelayan dan pengumpul rumput laut di daerah Panggang Gunungkidul mampu mengolah rumput laut menjadi tepung agar-agar.

(52)

Kegiatan Proyek

Kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi beberapa tahap yakni : a. Penyusunan rencana usaha

Rencana usaha/Bissness Plant disusun bersama nelayan dan pengumpul rumput laut

b. Penerapan IPTEK terpilih d. Pengembangan produk

Setiap bulan diusahakan produk minyak yang dihasilkan terus meningkat seiring dengan pendapatann dari hasil penjualan.

e. Rencana pemasaran

Pemasaran mula-mula digunakan untuk memenuhi kebutuhan agar-agar dilingkungan kabupaten Gunungkidul khususnya dan propinsi DIY pada umumnya. Setelah produksi semakin banyak akan disebar diseluruh propinsi di Indonesia. .

f. Penataan manajemen termasuk peningkatan sumber daya manusia Dalam persiapan menghadapi era pasar bebas (globalisasi), maka penataan manajemen diupayakan memenuhi persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9002.

Target yang diinginkan

Dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan akan dicapai luaran nyata dalam12 bulan kegiatan adalah:

1. Masyarakat nelayan dan pengusha pengumpul rumput laut mampu mengolah rumput laut menjadi tepung agar-agar dengan mandiri. 2. Mampu memasarkan sendiri produk hasil olahannya ke Pasaran luar.

Pengaruh-pengaruh terhadap Lingkungan

- menambah produksi tepung agar-agar sehingga pemerintah tidak perlu impor tepung ini dari luar negeri.

- membantu pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara luas oleh karena rumput laut merupakan zat byang memiliki nilai gizi tinggi dan memiliki sifat anti inflamantasi sehingga meningkatakan kesetanan masyarakat..

(53)

Pengaruh Terhadap Wanita

Proyek ini dapat dikerjakan oleh pria dan wanita. Proyek merupakan proyek percontohan dalam hal pembuatan rumput laut. Dengan adanya proyek ini diharapkan ibu-ibu PKK dan ibu-ibi rumah tangga yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan proyek dapat ikut mencontoh mengolah rumput laut menjadi tepung agar-agar. Hasil yang diperoleh dapat dijual ke konsumen lain atau ke koperasi yang didirikan proyek ini. Dengan demikian adanya proyek ini akan menguntungkan semua pihak baik masyarakat maupun koperasi proyek.

Monitoring dan Evaluasi

Target yang ingin dicapai dalam proyek ini cukup jelas, sehingga akan mempermudah melakukan monitoring dalam pengukuran keberhasilan proyek. Dalam 5 bulan pertama ditargetkan para nelayan dan atau pengumpul rumput laut sudah dapat mengolah sendiri rumput laut menjadi tepung agar-agar.

Monitoring kegiatan dilakukan paling sedikit 2 kali dalam setiap minggu atau sebanyak 8 sampai 10 kali dalam setiap bulan

(54)

hasil produksi

(55)

Contoh 3

PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

!. KEGIATAN DAN JENIS USAHA YANG AKAN DIDIRIKAN 1.1 Judul

Minyak kelapa atau minyak kelapa merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi setiap keluarga. Harga minyak kelapa kemasan saat ini relatif mahal. Minyak kelapa yang berharga murah diberikan pemerintah dalam bentuk tanpa kemasan yang dikenal dengan nama minyak curah yang terbuat dari kelapa sawit. Namun, sayang sekali bahwa minyak curah saat ini telah dicemari oleh orang-orang dengan memberikan campuran yang cukup berbahaya. Campuran yang sering diberikan antara lain: solar, lemak dan zat-zat pengisi lain. Dengan demikian banyak konsumen yang menjadi ragu menggunakannya. Minyak kelapa curah terbuat dari pohon kelapa sawit, sehingga minyak yang dihasilkan diberi nama minyak kelapa sawit. Agar masyarakat menjadi mantap dan tidak was-was, maka perlu dilakukan

Keadaan Mitra Usaha (UKM) minyak kelapa tradisional.

(56)

yang dihasilkan untuk diolah menjadi minyak kelapa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun dijual di pasar sebagai tambahan pendapatan keluarga. Sebagian penduduk yang lain memanfaatkan buah kelapa tersebut untuk usaha makanan tradisioanl yang dinamakan dengan geplak Ada juga beberapa penduduk yang memanfaatkan protein sebagai hasil samping pembuatan minyak kelapa diolah menjadi makanan yang memiliki nilai gizi tinggi yang disebut dengan kethak. Sebagian penduduk yang lain memanfaatkan tempurung kelapa sebagai bahan bakar dan diolah menjadi bahan arang.

Data Produksi

Dari analisis data yang dilakukan, diketahui rata-rata produksi minyak kelapa yang dihasilkan mencapai 100 sampai 200 Liter per hari per UKM. Jumlah produksi tersebut merupakan hasil produksi yang diperoleh dengan mengolah bahan baku kelapa sebanyak lebih kurang 1000 sampai 2000 butir dengan cara basah tradisional atau bothokan. Dalam kecamatan Srandakan terdapat lebih dari 6- 8 pengrajin minyak kelapa. Sehingga rata-rata per hari 800 sampai 1000 Liter minyak kelapa. Produksi tersebut masih dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Hambaaatan utama para pengrajin adalah pemasaran sehingga jika ada industri yang mau menampung, maka kuantitas produksi akan ditingkatkan.

Data Bahan Baku

(57)

Kulon Progo yang merupakan penghasil buah kelapa terbesar di DIY. Juga kabupaten yang lain Sleman dan Gunungkidul yang merupakan penghasil buah kelapa ketiga dan keempat setelah Kabupaten Kulon Progo dan kabupaten Bantul. Kabupaten Bantul terletak tidak jauh dari kabupaten Purworejo Jawa tengah (lebih kurang 40 km) yang sangat terkenal penghasil kelapa, sehingga ditinjau dari segi bahan baku, tidak ada permasalahan dalam pembuatan pemurnian minyak kelapa.

1.4 Tujuan Kegiatan

Mengolah minyak kelapa bermutu rendah menjadi minyak kelapa bermutu tinggi sesuai standar

2. SPESIFIKASI PRODUK, POLA PENERAPAN IPTEK DAN MANFAAT USAHA

.2.1 Perumusan Produk Usaha

Jenis Produk Spesifikasi Produk

Minyak Kelapa - Kemasan 0,5 Liter

- Kemasan 1 Liter - Kemasan 2 Liter - Kemasan jerigen - Minyak kelapa curah 2.2 Penerapan IPTEK Dalam Pelaksanaan Usaha

(58)

penyaringan serta pipa-pipa penghubung serta kran-kran untuk membuka dan menutup.

Secara garis besar langkah-langkah dalam proses pemurnian adalah sebagai berikut:

- Mengambil minyak dari pengrajin minyak kelapa tradisional di lingkunga kabupaten Bantul

- Minyak bermutu rendah ditampung dalam tangki penampungan minyak yang belum dimurnikan.

- Minyak dimasukan ke tangki pencampur. Dalam tangki ini minyak kelapa yang belum dimurnikan dicampur dengan zat penyerap air dan zat tambahan yang lain. - Dari tangki pencampur minyak dimasukan dalam tangki pengendapan. Jumlah tangki pengendapan minimal 10 buah, karena akan dilakukan pengendapan selama 10 hari. Dengan tangki pengendapan berjumlah 10 buah tersebut diharapkan setiap hari dapat berproduksi minyak kelapa yang sudah murni. Selain mengendapkan kotoran yang ikut didalamnya tangki ini juga berfungsi untuk menghilangkan asam lemak bebas yang berada dalam minyak kelapa. ( NB: Untuk mempercepat proses pengendapan dapat dilakukan sentrifus dan pemanasan pada suhu rendah dengan tekanan kecil. Jika proses ini dilakukan, maka proses dapat berjalan 5 kali lipat lebih cepat. Untuk proses ini diperlukan sentrifuse, pompa vakum dan pemanas otomatis).

- Setelah 10 hari pengendapakan akan diperoleh minyak kelapa dengan warna putih jernih dengan mutu yang cukup tinggi. Minyak kelapa diambil dengan melalui filter untuk menghindari adanya kotorang yang ikut selama pengambilan, minyak yang keluar dari tangki ini sudah dapat langsung dan siap dikonsumsi. Dari penelitian diketahui bahwa mutu minyak ini cukup baik dengan rasa yang sangat gurih, serta keawetan sekitar 1 (satu) tahun.

(59)

limbah ini akan dapat diolah menjadi bahan untuk kerajinan atau sebagai bahan dasar dalam pembuatan cat.

2.3 Nilai Tambah Dari Sisi Iptek

Produk yang di hasilkan dalam pemurnian minyak kelapa adalh minyak kelapa yang telah murni sesuai dengan standar induistri bahkan mempunyai nilai lebih dari segi gizi. Sistem pengolahan dengan cara tersebut di atas belum pernah ada yang mencoba dan menemukan, sehingga dari sisi iptek hal ini dapat dikatakan sebagai cara penemuan baru, yang jika sempat dapat di carikan hak paten.

2.4. Manfaat Industri Pemurnian minyak kelapai Dari aspek Sosial Ekonomi Secara nasional

- Secara umum dengan adanya industri pemurnian minyak ini akan memberikan manfaat pada para pengrajin minyak kelapa tradisional. Hambatan utama para pengrajin tersebut adalah pada masalah pemasaran, sehingga jika ada industri yang menampung hasil industrinya, maka para pengrajin minyak kelapa tradisional akan dapat meningkatkan produksinya tanpa ada kekawatiran produknya tidak laku. Minyak yang diperoleh dari pengrajin minyak kelapa tradisional bermutu jelek , keruh serta tidak tahan lama, sehingga para pengrajin takut memproduksi dalam skala besar karena takut tidak laku dan cepat tengik.

(60)

dipakai untuk menggoreng baik kolesterol maupun angka peroksidanya akan naik dengan dratis jauh melampaui kadar kolesterol dan peroksida dari minyak kelapa hasil pemurnian ini.

- Harga relatif lebih murah dibandingkan dengan minyak kemasan dengan kualitas minyak sama.

- Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar untuk menjadi pengrajin minyak kelapa maupun berjualan minyak kelapa hasil pemurnian.

- Memotivasi pasar untuk meningkatkan makanan yang membutuhkan minyak kelapa

- Membantu pemerintah dalam hal penyediaan minyak kelapa - Membantu industri kecil minyak kelapa dalam hal pemasarannya.

3. RENCANA USAHA

3.1 Bagan Alir Proses Industri

Industri mitra Industri Mitra Industri Mitra

Indutri Pemurnian minyak kelapa

Minyak Kelapa Murni

(61)

3.2 Lokasi dan bangunan Industri pemurnian minyak kelapa

Lokasi Industri minyak kelapa diharapkan dekat dengan para pengrajin minyak kelapa tradisional. Luas bangunan yang diperluakn tidak perlu terlalu luas. Luas Bangunan sekitar 500 m2 dengan luas tanah sekitar 1000 m2. Lokasi harus dapat dilewati oleh kendaraan besar untuk memudahkan pengangkutan.

3.3 Rencana Investasi

Tahun Investasi Besar dana

(dalam ribuan rupiah)

Tahun 1 - Tanah

- Bangunan pabrik

- Tangki pemurnian (20

buah)

- Tangki panampungan

minyak kotor (20 buah)

- Tangki penampungan

minyak murni (20 buah)

- Peralatan tambahan untuk

tangki

- Disel dan pompa

- Filter pres (5 buah)

- Pompa vacum

- Tangki panampungan

minyak kotor (20 buah)

- Tangki penampungan

minyak murni (20 buah)

- Peralatan tambahan untuk

tangki

- Disel dan pompa

- Filter pres (5 buah)

(62)

Tahun III - Tanah

- Bangunan pabrik

- Tangki pemurnian (20

buah)

- Tangki panampungan

minyak kotor (20 buah)

- Tangki penampungan

minyak murni (20 buah)

- Peralatan tambahan untuk

tangki

- Disel dan pompa

- Filter pres (5 buah)

- Pompa vacum

3.5 Rencana Pengadaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Usaha

Tahun Pengembangan

Tahun 1 Perangkat alat pemurnian

Wilayah pemasaran Jumlah produk Kemasan Tenaga Kerja

Tahun 2 Perangkat alat pemurnian

Peningkatan mutu hasil produksi

Tahun 3 Perangkat alat pemurnian

(63)

Wilayah pemasaran

Ketua : Drs Crys Fajar Partana M.Si Anggota:

1. Drs Sumarno MSi 2. Bapeda

(64)

4. Pemda Ekonomi 5. Pemda

6. 7.

Kerjasama Tim, Pemda dann Perguruan Tinggi

LPM UNY PEMDA

TIM Industri Pemurnian Minyak Kelapa

4. RENCANA FINANSIAL 4.1 Aliran Kas

Proyeksi Cash Flow untuk 5 tahun

(65)

Volum x 25 x 12 x Rp 5000

Jumlah Kas masuk 937500000 1875000000 2812500000 3750000000 4687500000 Aliran Kas Keluar

Investasi

Pembelian Bahan baku(3250/L+10%) 536250000 1072500000 1608750000 2145000000 2681250000 Tangki pemurnian Rp 5000000/tangki 100000000 100000000 100000000 100000000 100000000 Alat bantu (Rp 600000/tangki) 12000000 12000000 12000000 12000000 12000000 Tangki penampungan minyak kotor 100000000 100000000 100000000 100000000 100000000 Tangki penampungan minyak bersih 100000000 100000000 100000000 100000000 100000000 Transportasi (Rp 300000/hari) 90000000 90000000 90000000 90000000 90000000 Pemeliharaan (Rp 750000/bulan) 9000000 9000000 9000000 9000000 9000000 Disel dan Pompa 25000000 10000000 5000000 5000000 1000000 Filter pres (5 buah) 75000000 10000000 10000000 10000000 10000000 Pompa vacum 35000000 3000000 3000000 3000000 3000000 Penanganan limbah (Rp 200000/hari) 60000000 60000000 60000000 60000000 60000000 Upah langsung 30000000 8000000 10000000 10000000 10000000 Gaji Total 25000000 25000000 30000000 30000000 30000000 Pemasaran 10000000 10000000 10000000 10000000 10000000 Kesejahteraan (Rp2500000/bulan) 30000000 30000000 30000000 30000000 30000000

Jumlah Kas Keluar 1237250000 1639500000 2177750000 2714000000 3246250000 Surplus/defisit -299750000 235500000 634750000 1036000000 1441250000 Saldo awal 750000000 450250000 685750000 1320500000 2356500000 Saldo akhir 450250000 685750000 1320500000 2356500000 3797750000

4.2 Perhitungan B/C Ratio, Titik Impas dan IRR.

Titik Impas perusahaan diharapkan telah tercapai pada tahun 2

5. JADWAL KERJA (SELAMA 3 TAHUN)

Jadwal rencana Kerja progran penerapan IPTEK untuk pengembangan UKM dalam memacu ekspor non migas dapat dilihat dalam tabel berikut:

(66)

1.

Penataan organisasi dan pembenahan bangunan industri

Pengadaan Alat Produksi tahap 1 meliputi: perangkat pemurnian dan tempat minyak mentah dan minyak jadi

Proses pemurnian minyak kelapa

Produksi Minyak kelapa

Pengadaan alat produksi tahap 2 meliputi : perangkat pemurnian dan wadah

Pembenahan bangunan industri Perluasaan pemasaran

Peningkatan produksi

Pengadaan alat produksi tahap 3 meliputi : perangkat pemurnian dan wadah

.Pembenahan bangunan industri

Perluasaan pemasaran dan Peningkatan produksi

8. RENCANA ANGGARAN BIAYA (MODAL INDUSTRI)

(dalam ribuan rupiah)

(67)

1. Renovasi Bangunan 2. Bahan Baku dan

Penunjang

3. Mesin dan Peralatan 4. Modal Kerja

5. Pemasaran

6. Penyusunan Laporan

50.000 250.000

447.000 85.000 10.000 5.000

(68)

Minyak dari industri kecil Penampungan minyak industri kecil

Zat penyerap air Zat lain

Pengendapan minyak, pemvakuman (10 hari) tangki pencampuran

Tangki penampung minyak murni Penampung limbah

Siap di pasarkan

Skema Proses pemurnbian minyak kelapa

(69)

UNIT PRODUKSI NATA DE COCO

!. KEGIATAN DAN JENIS USAHA YANG AKAN DIDIRIKAN 1.1 Judul

PEMBUATAN NATA DE COCO 1.2 Jenis Usaha

Produksi komoditas nata de coco lebaran dan netralan 1.3 Analisis Situasi

Nata de coco merupakan salah satu jenis makanan yang mempunyai kalori rendah. Nata de coco mengandung serat lunak yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia terutaman kesehatan pencernakan. Bahan baku dari nata de coco adalah limbah buah kelapa, yaitu air kelapa yang tidak digunakan. Nata de coco yang ada di pasaran kebanyak berupa nata de coco yang siap dimakan. Kemasan yang di jual dalam bentuk plas=tik ataupun dalam bentuk CUP/ gelas plastik. Ditinjau dari segi kesehatan nata de coco yang telah siap makan merupakan makanan yang agak berbahaya, dikarenakan makanan tersebut mengandung pengawet dan pemanis buatan. Rencana produksi yang akan dilakukan adalah dengan membuat nata de coco lembaran. Nata de coco lembaran adalah nata de coco yang masih asli, masih belum diproses. Untuk dapat dimakan nata de coco lembaran masih harus diproses. Proses pengolahan lembarang dinamakan proses penetralan. Setelah nata de coco netral, barulah dapat dilakukan proses selajutnya sesuai dengan selera konsumen. Nata de coco yang sudah netral dapat dibuat dawet, kolak ataupun sirup. Unit produksi berencena membuat nata de coco dalam dua bentuk, yaitu bentuk lembaran dan bentuk yang sudah dinetralkan

Keadaan Mitra Usaha

(70)

Beberapa penduduk yang tinggal di daerah tersebut banyak memanfaatkan buah tanaman kelapa yang dihasilkan untuk diolah menjadi minyak kelapa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun dijual di pasar sebagai tambahan pendapatan keluarga. Usaha yang dimiliki kebanyakan merupakan usaha yang bersifat home industri dengan sumber daya keuangan atau modal usaha yang terbatas dan cara pengolahan serta sistem manajemen yang relatif sederhana. Sebagian penduduk yang lain memanfaatkan buah kelapa tersebut untuk usaha makanan tradisioanl yang dinamakan dengan geplak Ada juga beberapa penduduk yang memanfaatkan protein sebagai hasil samping pembuatan minyak kelapa diolah menjadi makanan yang memiliki nilai gizi tinggi yang disebut dengan kethak. Sebagian penduduk yang lain memanfaatkan tempurung kelapa sebagai bahan bakar dan diolah menjadi bahan arang.

Aktivitas yang dilakukan dalam pengolahan buah kelapa tersebut mengakibatkan adanya limbah air kelapa yang berjumlah ribuah liter. Seiring dengan kemajuan jaman air kelapa yang semukla merupakan limbah, dapat diolah menjadi makanan yang menyegarkan yang disebut dengan nata de coco . Nata de coco merupakan makanan rendah kalori yang berserat tinggi. Ditinjau darui kesehatan, maka nata de coco sangat baik untuk sistem pencernakan manusia. Di samping itu nata de coco dapat mencegah timbulnya kanker perut. Dengan penambahan iodium dan vitamin, nata de coco dapat menjadi minuman ber vitamin dan pencegah penyakit gondok,

Data Produksi

(71)

Sehingga rata-rata per hari dihasilkan limbah air kelapa tidak kurang dari 3000 liter. Limbah air kelapa akan semakin banyak jika ditambah dengan limbah air kelapa pengrajin geplak dan juga di pasar-pasar tradisional.

Data Bahan Baku

Tanaman kelapa sebagai bahan baku utama dapat diperoleh dengan mudah di daerah kabupaten Bantul. Sebagian besar penduduk memiliki tanaman kelapa yang tumbuh di pekarangan sekitar tempat tinggal mereka. Data statistik yang diperoleh dari kantor Biro Pusat Statistik Kabupaten Bantul menunjukkan bahwa terdapat lebih kurang 100.000 ton butir kelapa setiap tahunnya di daerah kabupaten Bantul. Atau lebih kurang 100.000.000 butir kelapa setiap tahunnya. Dari sejumlah butir kelapa tersebut menghasilkan limbah air kelapa sebanyak 50 juta Liter. Produksi ini tergolong sangat tinggi, belum lagi jika ditambah dari kabupaten tetangga dekatnya Kulon Progo yang merupakan penghasil buah kelapa terbesar di DIY. Juga kabupaten yang lain Sleman dan Gunungkidul yang merupakan penghasil buah kelapa ketiga dan keempat setelah Kabupaten Kulon Progo dan kabupaten Bantul. Kabupaten Bantul terletak tidak jauh dari kabupaten Purworejo Jawa tengah (lebih kurang 40 km) yang sangat terkenal penghasil kelapa, sehingga ditinjau dari segi bahan baku, tidak ada permasalahan dalam pembuatan nata de coco.

1.4 Tujuan Kegiatan

Mengolah air kelapa menjadi nata de coco untuk memenuhi kebutuhan makanan sehat dengan energi rendah

2. SPESIFIKASI PRODUK, POLA PENERAPAN IPTEK DAN MANFAAT USAHA

.2.1 Perumusan Produk Usaha

Jenis Produk Spesifikasi Produk

(72)

Nata de coco di pasarankan dalam bentuk lembaran-lembaran dengan berat sekitar 1 Kg dengan harga jual per lembar Rp

600,-b. Nata de coco netralan yang sudah di potong-potong dengan harga per Kg Rp 1500

2.2 Penerapan IPTEK Dalam Pelaksanaan Usaha

Alat yang dipakai dalam pelaksanaan progran ini adalah :seperangkat alat pembuatan nata de coco yang terdiri dari alat pemasak, alat pencetak, serta tempat fermentasi serta tempat penyimpanan nata lembaran jadi.

Air kelapa yang diperoleh diolah dengan cara dimasak sampai mendidih. Setelah mendidih ditambah dengan berbagai zat tambahan yang merupakan nutrisi tambahan seperti Amonium sulfat, gula pasir serta asam juka. Campuran yang telah mendidih kemudian didinginkan dan dituangkan dalam cetakan cetakan yang tersedia. Cetakan yang dipakai berupa nampan yang terbuat dari plastik pilihan. Kemudian dilakukan fermentasi dengan menabahkan bakteri asam asetat (Acetobacter Xylinum) dan disimpan. Setelah 7 sampai 8 hari fermentasi akan terbentuk suatu padatan lunak yang disebut nata de coco. Nata de coco lembaran dapat tahan selama 3 bulan tanpa bahan pengawet.

2.3 Kaitan IPTEK dengan Temuan HAKI Perguruan Tinggi

Proses yang akan dilakukan dalam pengolahan nata de coco ini tsesuai dengan prosedur yang dilakukan bebrapa perusahaan pembuatan nata de coco. Beberapa hal yang bebrbeda hanyanya masalah teknik pembibitan dan variasi jumlah nutrisi yang sifatnya tidak mutlak. Sehingga belum dirasa perlu untuk dicarikan HAKI.

(73)

Produk yang di hasilkan dalam pengolahan air kelapa menjadi nata de coco sesuai dengan standar produk. Nilai tambah dari sisi IPTEK adalah kepraktisannya dalam pengolahan. Dengan tambahan vitamin dan iodium menjadi makanan yang beriodium dan bervitamin serta berserat tinggi yang sangat diperlukan bagi kesehatan manusia.

2.5 Manfaat Unit Produksii Dari aspek Sosial Ekonomi Secara nasional - Jaminan kesehatan bagi konsumen nata de coco

- Harga relatif murah satu lembar Rp 600,- dengan berat sekitar 1 kg. - Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat/mahasisa

- Membantu pemerintah dalam hal penyediaan makanan sehat bervitamin

3. RENCANA USAHA 3.1 Bagan Alir Proses Industri

Industri mitra Industri Mitra Industri Mitra

Unit Produksi FMIPA UNY

Nata de coco

(74)

3.2 Lokasi dan bangunan Unit Usaha

Lokasi Unit Usaha adalah di FPMIPA UNY dengan menempati bangunan seluas sekitar 100 m2 luas tanah yang diperlukan untuk industri ini sekitar 100 m2. 3.3 Rencana Investasi

Tahun Investasi Besar dana

(dalam ribuan rupiah)

Tahun 1 - Seperangkat alat

pemasakan

Tahun II - Seperangkat alat

pemasakan

Tahun III - Seperangkat alat

(75)

- Tempat

3.5 Rencana Pengadaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Usaha Tahun Pengembangan

Tahun 1 - Perangkat alat pemasakan,tempat cetakan, rak penyiimpanan, serta penampungan nata de coco

- produksi nata de coco lembaran - Wilayah pemasaran kampus

Tahun 2 - Penambahan tempat cetakan

- produksi nata de coco lembaran

- Wilayah pemasaran kampus dan sekitarnya(DIY) Tahun 3 - Penambahan tempat cetakan, tempat penampungan

nata, Rak-rak penyimpanan

- Peningkatan proses produksi (penetralan nata de coco) - Wilayah pemasaran DIY dan Jawa tengah

3.6 Rencana Pemasaran

Tahun Mitra pemasaran

Tahun 1 Dosen Karyawan dan mahasiswa

Tahun 2 Dosen Karyawan dan mahasiswa

(76)

Masyarakar DIY

Tahun 2 Dosen Karyawan dan mahasiswa

Kantor dan koperasi DIY Kantor-dan koperasi diluar DIY Masyarakat DIY

Masyarakat luar DIY

3.7 Rencana SDM

Tahun SDM Jumlah Gaji

Tahun 1 4 6300000

Tahun 2 4 7050000

Tahun 3 4 8859000

3.8 Organisasi tim Pelaksana

Ketua : Drs Crys Fajar Partana M.Si Anggota:

8. Drs Sunarto 9. Mahasiswa 10. Mahasiswa

Kerjasama Tim, Unit Usaha dan Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi

FPMIPA LPM

(77)

Tim Pelaksana

6. RENCANA FINANSIAL UNIT PRODUKSI 4.1 Aliran Kas selama 5 tahun

Tahun

tahun I Tahun II tahun III tahun IV tahun V Kas masuk 18000000 18000000 30000000 30000000 3000000

Modal 10000000

Pinjaman 5000000

Total Kas masuk 28000000 23000000 30000000 30000000 30000000 PERALATAN

(78)

pompa air+pralon +bak penampung air 350000 100000 50000 50000 Bak-bak penampung nata jadi 385000 25000 150000 150000 50000 botol bibit 120000 4000 4000 20000 20000

Kain saring 50000 25000 25000

Gelas ukur 30000 30000 30000

Termometer 24000

Serbet 75000 5000 5000 5000 5000

ember plastik 150000 15000 15000

pembuatan buangan limbah 200000 30000 30000

Gayung 25000 2500 2500 2500 2500

Alat pembersih botol 12500 2500 2500 2500 2500 Jerigen penampung air kelapa 300000 10000 30000 30000 30000 BAHAN

Air kelapa (130L x 25 x 12) 3900000 3900000 3900000 3900000 3900000 Gula pasir (1.5kg x 25 x 12) 1350000 1350000 1350000 1350000 1350000 ZA ( 2 kg x 25 x12) 450000 450000 450000 450000 450000 Asam cuka ( 1.2 L x 25 x 12) 1500000 1500000 1500000 1500000 1500000 Bibit (starter ) 1500000 1500000 1500000 karet ( 0.25 kg x 25 x 12) 500000 500000 500000 500000 500000 Koran ( 1 kg x 25 x 12) 200000 200000 200000 200000 200000 spritus ( 20 mL x 25 x 12) 37500 37500 37500 37500 37500 Rinso ( 2 x 12) 204000 204000 204000 204000 204000 Alat gosok cuci loyang ( 4 x 12) 24000 25000 24000 24000 24000 Minyak tanah ( 5 L x 25 x 12) 600000 600000 600000 600000 600000 OPERASIONAL

Gaji pegawai per bulan ( 2 OH x 25 x 12) 3000000 3000000 3600000 3600000 3600000 Gaji Pengelola ( 1Oh x25 x 12) 1800000 2250000 3000000 3000000 3750000 Gaji tenaga ahli ( 1 Oh x 25 x 12) 1500000 1800000 2250000 2250000 3000000 Transportasi ( 1 OK x 8 x 12) 960000 960000 960000 960000 960000 Kesejahteraan ( 4 Oh x 25 x 12) 1200000 1200000 1200000 1200000 1200000 ATK 500000 500000 500000 500000 500000 Pengembalian kredit 5000000

Lain-lain 1000000 1000000 2000000 2000000 2000000

Total pengeluaran 25547000 19670500 28134500 24615500 25890500 Surplus/defisit 2453000 3329500 1865500 5384500 4109500 Saldo awal 0 2453000 5782500 7648000 13032500 Saldo Akhir 2453000 5782500 7648000 13032500 17142000

6.2 Perhitungan B/C Ratio, Titik Impas dan IRR.

Titik Impas perusahaan diharapkan telah tercapai pada tahun awal 2

5. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI PENGUSUL

Referensi

Dokumen terkait

Tanggung jawab sosial dalam perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap

109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan, rokok adalah salah satu Produk Tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar

melo kalisir suatu "leda kan", lagi pula bukan p eralatan dan bahan t erlalu rumit yang diperlukan kiranya t id ak berlebihan bila juga pelayanan laborator

Dingin, 2 Mengetahui kemampuan citra penginderaan jauh untuk identifikasi pemetaan bentukahan pada DAS Batang Air Dingin, 3 Menganalis karakteristik banjir badasarkan

b. Tunjangan transportasi sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 2) diberikan sebesar 20% (dua puluh persen) dari Honorarium masing-masing anggota Dewan Komisaris/Dewan

[r]

Langkah selanjutnya yaitu setelah melihat keterkaitan antara visi dan misi serta strategi perusahaan yang digunakan sebagai alat untuk mencapai visi dan misi perusahaan dimasa

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan meclia pembelajaral berbasis komputer pada mata pelajaran IPA.. Hal ini diharapkan dapat meningkaikan