DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SOSIALISASI UJIAN NASIONAL
SMP/MTs
1
SMP/MTs
Dasar Pelaksanaan Ujian Nasional
1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2013 TENTANG TENTANG KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH / MADRASAH / PENDIDIKAN KESETARAAN DAN UJIAN NASIONAL;
2. PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0022/P/BSNP/XI/2013 TENTANG PROSEDUR OPERASI STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONALSEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN, SERTA PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAMPAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN PELAJARAN2013/2014
3. SURAT KEPALA BSNP NOMOR 0045/SDAR/BSNP/2014 PERIHAL PERBAIKAN POS UN TAHUN 3. SURAT KEPALA BSNP NOMOR 0045/SDAR/BSNP/2014 PERIHAL PERBAIKAN POS UN TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
4. PEDOMAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI KEAHLIAN (UKK) SMK TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Tujuan Ujian Nasional
menilai pencapaian standar
kompetensi lulusan secara
nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam rangka
tertentu dalam rangka
FUNGSI UN
Hasil UN berfungsi sebagai salah satu pertimbangan untuk :
a. pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b. dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
c. penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau
satuan pendidikan;
satuan pendidikan;
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat
Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
Kriteria Lulus dari Satuan Pendidikan
b.memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir
untuk seluruh mata pelajaran;
A. Kriteria penyelesaian seluruh program
pembelajaran oleh peserta didik
Telah menyelesaikan proses pembelajaran:
B. Kriteria nilai baik untuk seluruh mata
pelajaran
ditetapkan oleh satuan
C. Kriteria
kelulusan
peserta
didik
dari
US/M
ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing
berdasarkan perolehan nilai S/M
NS
= 30%
NUS
+ 70%
NR
Keterangan:
•
NS
: Nilai Sekolah/Madrasah
•
NUS
: Nilai Ujian Sekolah/Madrasah
•
NUS
: Nilai Ujian Sekolah/Madrasah
•
NR
: Rata-rata Nilai Rapor dengan rincian sebagai berikut:
D. Peserta didik SMP/MTs dinyatakan lulus UN
apabila peserta didik mencapai nilai
rata-rata NA paling rendah
5,5
dan NA tiap mata
pelajaran paling rendah
4,0
.
Nilai Akhir :
No
Mata Ujian
Jumlah Butir
Soal
Alokasi
Waktu
1
Bahasa Indonesia
50
120 menit
2
Matematika
40
120 menit
MATA PELAJARAN YANG DIUJIKAN
3
Bahasa Inggris
50
120 menit
4
Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA)
ORGANISASI PENYELENGGARAAN UN
a. Pelaksana UN terdiri atas Pelaksana UN Tingkat Pusat, Pelaksana UN Tingkat DIY, Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dan Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan dengan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan POS UN Tahun Pelajaran 2013/2014.
b. Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota dibantu oleh Panitia Kelompok Kerja/Sub Rayon yang dibentuk oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota.
c. Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan untuk sekolah/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat/Sanggar Kegiatan Belajar ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, terdiri atas unsur-unsur kepala
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, terdiri atas unsur-unsur kepala sekolah pelaksana UN dan yang bergabung, dan pendidik/tutor pada sekolah pelaksana UN dan yang bergabung.
d. Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan untuk madrasah/pondok pesantren ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
e. Satuan Pendidikan yang dapat melaksanakan UN adalah:
• sekolah/madrasah yang memiliki peserta UN minimal 20 orang (SMPLB dan SMALB tidak ada batas minimal jumlah peserta UN), terakreditasi, dan memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
• pondok pesantren, PKBM, dan SKB Pelaksana pendidikan kesetaraan yang memiliki peserta UN minimal 20 orang dan memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota;
• satuan pendidikan yang karena pertimbangan faktor geografis jaraknya jauh dari satuan pendidikan lain, yang memiliki peserta didik kurang dari 20 orang dapat menjadi pelaksana UN setelah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota
• satuan pendidikan yang belum terakreditasi karena pertimbangan faktor geografis jaraknya jauh dari satuan pendidikan lain, dapat menggabung secara administrasi jaraknya jauh dari satuan pendidikan lain, dapat menggabung secara administrasi setelah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota
• Satuan pendidikan pelaksana UN mengirimkan spesimen melalui Pelaksana UN Tingkat Kabupaten/Kota yang berisi nomor kode satuan pendidikan , nama, alamat, nama kepala satuan pendidikan lengkap beserta gelar, NIP dan tanda tangan kepala satuan pendidikan kepada Tim Pengolah Hasil UN di Pelaksana UN DIY.
• Nama Kepala satuan pendidikan pelaksana UN harus sesuai dengan SK pengangkatan sebagai kepala satuan pendidikan.
Pelaksanaan UN
1) UN dilakukan satu kali, yang terdiri atas UN dan UN Susulan
SMP/MTs
2) UN Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau
berhalangan
dan dibuktikan dengan surat keterangan yang
sah.
14
sah.
3) UN dilakukan dua kali untuk Program Paket B/Wustha,
Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan. Periode
pertama dilaksanakan bulan April 2014 dan periode kedua
bulan Agustus 2014.
! " # $ % $ &$&
$ '
! (
&$& $
)
$
15
&$& $
* +&
! " # $ % $ &$& * +&
, $
Ruang Ujian Nasional
1. ruang ujian yang digunakan aman dan layak untuk pelaksanaan UN;
2. setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta, dan 2 (dua) meja untuk dua orang pengawas UN;
3. setiap meja dalam ruang ujian diberi nomor peserta UN;
4. setiap ruang ujian ditempel pengumuman yang bertuliskan “DILARANG MASUK SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS SERTA TIDAK DIPERKENAN KAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI”
5. setiap ruang UN disediakan denah tempat duduk peserta UN dengan disertai 5. setiap ruang UN disediakan denah tempat duduk peserta UN dengan disertai
foto peserta ditempel di pintu masuk ruang ujian;
6. setiap ruang UN disediakan lak/segel untuk amplop LJUN;
7. gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UN dikeluarkan dari ruang UN;
8. tempat duduk peserta UN diatur sebagai berikut:
a. satu bangku untuk satu orang peserta UN;
b. jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter;
Pengawas Ruang UN
1. Di Ruang Panitia UN
a) Pengawas ruang telah hadir di lokasi satuan pendidikan pelaksana UN empat puluh lima (45) menit sebelum ujian dimulai.
b) Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua pelaksana UN.
c) Pengawas ruang menerima bahan UN yang berupa naskah soal UN, amplop pengembalian LJUN, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan UN.
pelaksanaan UN.
(2)
Di Ruang Ujian
a) Pengawas masuk ke dalam ruang UN 20 menit sebelum waktu pelaksanaan.
b) Pengawas melakukan tugas pengawasan secara berurutan : 1. memeriksa kesiapan ruang ujian;
2. mempersilakan peserta UN untuk memasuki ruang dengan menunjukkan kartu peserta UN dan meletakkan tas di bagian depan serta menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;
3. memeriksa dan memastikan setiap peserta UN hanya membawa 3. memeriksa dan memastikan setiap peserta UN hanya membawa pulpen, pensil, karet penghapus, penajam pensil dan penggaris yang akan dipergunakan ke tempat duduk masing-masing;
4. memeriksa dan memastikan amplop soal dalam kondisi tertutup rapat (tersegel), membuka amplop soal disaksikan oleh peserta UN;
6. membagikan naskah soal UN dengan cara meletakkan di atas meja peserta dalam posisi tertutup (terbalik). Kelebihan naskah soal UN selama ujian berlangsung tetap disimpan di ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruangan;
7. memberi kesempatan kepada peserta UN untuk mengecek kelengkapan soal;
8. mewajibkan peserta UN untuk menuliskan nama dan nomor ujian pada kolom yang tersedia di pada LJUN;
9. mewajibkan peserta untuk melengkapi isian pada LJUN secara benar;
benar;
10. memastikan peserta UN telah mengisi identitas dengan benar sesuai kartu peserta UN;
11. memastikan peserta UN telah menandatangani daftar hadir;
13. mempersilakan peserta UN untuk mulai mengerjakan soal;
14. lima menit sebelum waktu UN selesai, pengawas ruang UN memberi peringatan kepada peserta UN bahwa waktu tinggal lima menit;
15. setelah waktu UN selesai, pengawas ruang UN mempersilakan peserta UN untuk berhenti mengerjakan soal;
16. mempersilakan peserta UN meletakkan naskah soal dan LJUN di atas meja dengan rapi;
17. mengumpulkan LJUN dan naskah soal UN;
18. menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta UN, bila 18. menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta UN, bila sudah lengkap mempersilakan peserta UN meninggalkan ruang ujian;
19. menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil dan memasukkannya ke dalam amplop LJUN disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta, satu lembar berita acara pelaksanaan, kemudian DITUTUP, DILEM serta
20. menyerahkan amplop LJUN yang sudah dilem dan ditandatangani pengawas ruang di dalam ruang ujian, naskah soal UN, dan satu lembar daftar hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan UN kepada Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan disaksikan oleh PENGAWAS dari PERGURUAN TINGGI. (SMP/MTs : LPMP)
c) Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan membubuhi stempel Satuan Pendidikan pada amplop pengembalian LJUN.
d) Selama UN berlangsung, pengawas ruang UN wajib: d) Selama UN berlangsung, pengawas ruang UN wajib:
1. menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian; 2. memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan
kecurangan; serta
3. melarang orang memasuki ruang UN selain peserta ujian.
Tata Tertib Peserta UN
1. Peserta UN memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum UN dimulai.
2. Peserta UN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti UN setelah mendapat izin dari ketua Pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan, tanpa diberi perpanjangan waktu.
3. Peserta UN dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator ke ruang ujian.
4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di dalam ruang ujian di bagian depan.
5. Peserta UN membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus, 5. Peserta UN membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus,
penggaris, penajam pensil dan kartu tanda peserta ujian.
6. Peserta UN mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas ruangan.
7. Peserta UN mengisi identitas pada LJUN secara lengkap dan benar serta menandatangani pernyataan”mengerjakan UN dengan jujur”.
Tata Tertib Peserta UN #2
9. Peserta UN diberi kesempatan untuk mengecek ketepatan antara cover naskah dan isi naskah serta mengecek kelengkapan soal, mulai dari kelengkapan halaman soal sampai kelengkapan nomor soal.
10. Peserta UN yang memperoleh naskah soal/LJUN cacat atau rusak, maka naskah soal tersebut diganti dengan naskah soal cadangan yang terdapat di ruang tersebut atau di ruang lain.
11. Peserta UN yang tidak memperoleh naskah soal/LJUN karena kekurangan naskah/LJUN, maka peserta yang bersangkutan diberikan naskah soal/LJUN cadangan yang terdapat di ruang lain atau sekolah/madrasah yang terdekat.
12. Peserta UN mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.
13. Selama UN berlangsung, peserta UN hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin 13. Selama UN berlangsung, peserta UN hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin
dan pengawasan dari pengawas ruang UN.
14. Peserta UN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/ mengikuti UN pada mata pelajaran yang terkait.
15. Peserta UN yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu UN berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian.
Tata Tertib Peserta UN #3
17. Selama UN berlangsung, peserta UN dilarang: a) menanyakan jawaban soal kepada siapa pun; b) bekerjasama dengan peserta lain;
c) memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
d) memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain;
e) membawa naskah soal UN dan LJUN keluar dari ruang ujian; f) menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
18. Khusus bagi peserta UN yang tunanetra diperbolehkan membawa alat bantu khusus (abakus) ke dalam ruang ujian.
Pengumuman Kelulusan
SMP/MTs
27
Prosedur Tindak Lanjut
Langkah-langkah dan prosedur tindak lanjut pengaduan
dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan Ujian Nasional
sebagai berikut.
Laporan tertulis, pelapor harus menyampaikan laporan
secara tertulis dan/atau lisan yang memuat:
28
secara tertulis dan/atau lisan yang memuat:
Jenis pelanggaran Peserta Ujian
a. Pelanggaran
ringan
meliputi :
1) Meminjam alat tulis dari peserta ujian
2) Tidak membawa kartu ujian
b. Pelanggaran
sedang
meliputi :
1) membuat kegaduhan di dalam ruang ujian
29
1) membuat kegaduhan di dalam ruang ujian
2) membawa HP di meja kerja peserta ujian
c. Pelanggaran
berat
meliputi:
1) Membawa contekan ke ruang ujian
2) Kerjasama dengan peserta ujian
SANKSI BAGI PESERTA UN
a. Pelanggaran
ringan
diberi peringatan tertulis
b. Pelanggaran
sedang
diberi sanksi pembatalan
ujian pada mata pelajaran bersangkutan
c. Pelanggaran
berat
diberi sanksi dikeluarkan
c. Pelanggaran
berat
diberi sanksi dikeluarkan
a. Pelanggaran ringan meliputi:
1) lalai, tertidur,dan berbicara yang dapat mengganggu konsentrasi peserta ujian
2) lalai membantu peserta ujian mengisi identitas diri sesuai dengan kartu identitas
b. Pelanggaran sedang meliputi :
1) tidak mengelem amplop LJUN di ruang ujian
Jenis pelanggaran pengawas ruang Ujian
1) tidak mengelem amplop LJUN di ruang ujian
2) memeriksa dan menyusun LJUN tidak di ruang ujian
c. Pelanggaran berat meliputi:
1) Merokok
2) memberi contekan
3) membantu peserta ujian dalam menjawab soal
SANKSI BAGI PENGAWAS UN
a. pelanggaran
ringan
diberi sanksi
dibebastugaskan sebagai pengawas ruang
ujian
b. pelanggaran
sedang dan berat
diberi sanksi
b. pelanggaran
sedang dan berat
diberi sanksi
Investigasi
Investigasi dilakukan secara sendiri-sendiri atau
bersama oleh:
1. Inspektorat Jenderal Kemdikbud
2. Puspendik Balitbang Kemdikbud
33